Pola Bilangan
1. Pola Persegi
Dilihat dari namanya saja sudah terlihat bahwa pola ini akan membentuk
susunan pola persegi. Yap, pola persegi adalah suatu pola yang tersusun
dari beberapa angka berdasarkan rumus:
Tetapi bagaimana nih Squad kalau kamu disuruh menentukan suku pola
bilangan persegi yang ke 25? Maka dari itu, daripada kamu menghitung
jumlah lingkaran yang membentuk bangun persegi, kamu bisa
menggunakan rumusnya. Kamu hanya tinggal memasukkan angka 25 ke
dalam rumus. Jadi misalnya kamu ingin menentukan suku bilangan ke- 25,
maka n2 = 252 = 625. Gimana? Lebih simpel, kan?
3. Pola Segitiga
Seperti halnya pola-pola diatas, pola segitiga juga akan membentuk susunan
pola seperti segitiga. Pola Segitiga adalah suatu pola yang tersusun dari
beberapa angka berdasarkan rumus:
Yap, untuk pola yang ini, jumlah lingkaran yang membentuk bangun
segitiga merupakan pola bilangan segitiga. Di suku pertama terdapat 1
lingkaran yang merupakan suku pertama pola bilangan segitiga. Di suku
kedua terdapat 3 lingkaran yang merupakan suku kedua dari pola bilangan
segitiga, dan begitupun seterusnya. Kamu juga bisa menggunakan rumusnya
agar lebih mudah mengerjakannya. Sudah paham, kan?
Berikut merupakan pola bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 55, ...
Apa itu bilangan pascal? Sebenarnya bilangan ini ditemukan oleh seorang
penemu Prancis yang bernama Blaise Pascal. Oleh karena itu namanya jadi
bilangan pascal karena diambil dari namanya, yaitu Pascal. Bilangan ini
terbentuk dari sebuah aturan geometri yang berisi susunan koefisien
binomial yang bentuknya menyerupai segitiga. Di dalam segitiga pascal,
bilangan yang terdapat pada satu baris yang sama dijumlahkan
menghasilkan bilangan yang ada di baris bawahnya.
Itulah tadi sekilas penjelasan mengenai bilangan pascal itu sendiri, ya.
Sekarang kita bahas pola bilangan pascalnya. Jadi, Pola bilangan
pascal adalah suatu pola yang tersusun dari beberapa angka
berdasarkan rumus:
Berdasar gambar diatas, pola bilangan pascalnya yaitu jumlah seluruh
bilangan yang ada pada baris yang sama. Coba lihat baris terakhir (baris
ke 5) pada segitiga pascal di atas. Setelah dijumlahkan hasilnya 16. 16 inilah
yang merupakan suku bilangan ke 5 (karena terdapat pada baris ke-5) dari
pola bilangan pascal. Atau kamu juga dapat langsung menggunakan
rumusnya, yaitu 2n-1. Misalnya kamu ingin mencari suku ke 10, kamu bisa
langsung masukkan ke dalam rumusnya saja. Jadi, 2 10-1 = 29 = 512. Berikut
pola bilangan pascal: 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, ...Seperti itu ya Squad
penjelasannya.
BAB 2
Koordinat Kartesius
BAB 3
Relasi
1. Diagram Panah
Diagram panah merupakan cara yang paling mudah untuk menyatakan suatu
relasi. Diagram ini membentuk pola dari suatu relasi ke dalam bentuk
gambar arah panah yang menyatakan hubungan antara anggota
himpunan A dengan anggota himpunan B.
Misalnya, ada 4 orang anak yaitu Ali, Siti, Amir dan Rizki. Mereka diminta
untuk menyebutkan warna favorit mereka. Ali menyukai warna merah, Siti
menyukai warna ungu, Amir menyukai warna hitam, dan Rizki menyukai
warna merah. Dari hasil uraian tersebut, terdapat dua buah himpunan.
Himpunan pertama adalah himpunan anak, kita sebut himpunan A dan
himpunan yang kedua adalah himpunan warna, kita sebut himpunan B.
Hubungan antara himpunan A dan himpunan B dapat di ilustrasikan dengan
diagram panah seperti berikut:
Selain dengan diagram panah, suatu relasi juga dapat dinyatakan dengan
menggunakan himpunan pasangan berurutan. Caranya
dengan memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara
berurutan. Kita dapat mengambil contoh dari contoh diagram panah tadi.
3. Diagram Cartesius
Dengan menghitung nilai fungsi, kita dapat mengetahui nilai fungsi yang
dapat menghasilkan himpunan kawan (kodomain) dari himpunan asal
(domain). Supaya lebih jelas, coba kerjakan contoh soal di bawah ini ya.
1. f(3)
2. bayangan (-2) oleh f
3. nilai f untuk x = -4
4. nilai x untuk f(x) = 6
5. nilai a jika f(a) = 12
Jawab:
Fungsi f : x → 3x + 3
1. f(3) = 3(3)+3 = 12
2. bayangan (-2) oleh f sama dengan f (-2), jadi f(-2) = 3(-2)+3 = -3
3. nilai f untuk x = -4 adalah f (-4) = 3(-4)+3 = -9
4. nilai x untuk f(x) = 6 adalah
3x + 3 = 6
3x = 6-3
3x = 3
x=1
3a + 3 = 12
3a = 12 – 3
3a = 9
a=3
BAB 4
BAB 5
Model Matematika:
Persamaan I : -x + y = 70
Persamaan II : 2x - y = 30