Anda di halaman 1dari 6

Brandon Pratama 18.D3.

0069
Timothy Vincent R 18.D3.0070
Intercultural Communication
Definisi komunikasi antarbudaya, yaitu suatu tindakan komunikasi dimana para
partisipan berbeda latar belakang budayanya. Komunikasi antar budaya terjadi
ketika dari suatu budaya tertentu memberikan pesan kepada anggota dari budaya
yang lain. Lebih tepatnya, komunikasi antar budaya melibatkan interaksi antara
orang-orang yang presepsi budaya dan system simbolnya cukup berbeda dalam
suatu komunikasi.
Komunikasi antara setidaknya dua orang anggota budaya yang berbeda.
Komunikasi antar budaya juga merupakan proses pertukaran simbolik diantara
individu-individu dari setidaknya dua komunitas budaya atau lebih menegosiasikan
makna bersama dalam situasi interaktif (Gudykunst, 1990). Dua orang dari budaya
yang berbeda akan berkomunikasi dengan cara, proses, gaya komunikasi yang
berbeda.

Perbedaan Cross-Cultural Communication Dan Intercultural Communication


No. Komunikasi Lintas Budaya Komunikasi Antar Budaya
1. Menilai setiap unsur-unsur yang Mempelajari cara berkomunikasi 2
ada di budaya itu. budaya yang brbeda
2. Awalnya diartikan sebagai proses Komunikasi antarpribadi yang dilakukan
mempelajari komunikasi di antara oleh pribadi-pribadi dalam suku bangsa
individu maupun kelompok suku yang sama
bangsa dan ras yang berbeda
Negara. Karena beda Negara
berbeda juga kebudayaan nya.
3. Analisis perbandingan yang Priporitas pada hubungan atau interaksi
memprioritaskan relatifitas antar individu yang mempunyai
kegiatan kebudayaan. Komunikasi kebudayaan yang berbeda. Tidak
Lintas Budaya umumnya lebih melihat batas batas geografis yang
focus pada hubungan antar dilihat adalah perbedaan kebudayaan
bangsa tanpa harus membentuk yang ada.
kultur baru.
4. Menekankan perbandingan Menekankan interaksi yang terjadi antar
kebudayaan. pribadi yang berbeda latar belakang
kebudayaan.[4]
KOMPONEN-KOMPONEN DALAM KOMUNIKASI
 Encoding dan Decoding
Cara lain untuk melihat proses komunikasi adalah melalui encoding dan decoding.
Encoding adalah proses di mana orang memilih suatu cara dan metode tertentu
yang digunakan untuk membuat dan mengirim pesan kepada orang lain, secara
sadar atau tidak sadar. Orang yang melakukan encoding dan mengirimkan pesan
dan makna dalam literatur penelitian sering disebut dengan encoder atau
sender/pengirim. Decoding adalah proses di mana seseorang menerima sinyal dari
sebuah encoder dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi pesan-pesan yang
bermakna. Dalam literatur ilmiah, orang yang menerjemahkan pesan sering disebut
decoder atau receiver/penerima.
 Channel, Sinyal, dan Pesan
Sinyal adalah kata-kata dan tingkah laku khusus yang dikirimkan dalam proses
komunikasi, berupa bahasa verbal dan tingkah laku non verbal tertentu yang
dikodekan ketika sebuah pesan dikirimkan. Misalnya ekspresi wajah, yang dapat
menjadi sinyal yang dikodekan dengan sebuah pesan tertentu. Bentuk sinyal yang
lain misalnya kata-kata atau frase, postur tubuh, atau nada suara.
Pesan adalah makna yang terkandung atau makna yang diterima bersama
dengan sinyal. Pesan bisa berisi pengetahuan, ide, konsep, pikiran, atau emosi yang
sengaja disampaikan oleh encoder dan diinterpretasikan oleh decoder. Sinyal
adalah tingkah laku yang dapat diamati yang tidak harus memiliki makna yang
melekat, sedangkan pesan merupakan makna yang kita sertakan bersama sinyal
tingkah laku.
Channel adalah proses sensorik tertentu tentang bagaimana cara sinyal dan
pesan dikirimkan, seperti penglihatan atau suara. Channel yang paling banyak
digunakan dalam komunikasi adalah visual, yaitu dengan melihat ekspresi wajah,
postur tubuh, dan gesture, sedangkan yang audio seperti mendengarkan kata-kata,
nada suara, dan lain-lain. Namun, dalam berkomunikasi semua indera yang lain juga
digunakan, termasuk sentuhan, penciuman, dan indera perasa.
Komunikasi antarbudaya dapat memungkinkan Anda untuk keluar dari kerangka
referensi Anda yang nyaman dan biasa dalam melihat budaya yang ada melalui
lensa yang berbeda. Selain itu, ketika telah menjadi lebih mengerti, Anda juga dapat
menjadi komunikator yang lebih etis saat membahas tentang etnosentrisme, dan
meminimalkan kecenderungan yang membuat anda memandang budaya kita sendiri
sebagai budaya yang lebih superior dari budaya lain.
 Pengaruh Budaya
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia melalui filter budaya
sendiri. Filter etnosentris merupakan salah satu mekanisme bagaimana budaya
mempengaruhi komunikasi.
Stereotip adalah generalisasi tentang orang, terutama tentang karakteristik
psikologis atau sifat kepribadian yang mendasarinya. Stereotip merupakan sebuah
produk dari proses psikologis, yang termasuk dalam stereotip adalah perhatian
selektif, pertimbangan, pembentukan konsep dan kategorisasi, atribusi, emosi, dan
memori.

Tujuan Komunikasi Antar Budaya adalah :


• Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi
• Mengkomunikasi antar orang yang berbeda budaya
• Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam komunikasi
• Membantu mengatasi masalah komunikasiyang disebabkan oleh perbedaan
budaya
• Meningkatan ketrampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi
• Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif

Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok,
teman, sekolah, lembaga ke-agamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan
guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui
kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok
imigran emudian berdiam di AS (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan
dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara
berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari
kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut
berubah
Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya

Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komuniasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seorang individu.
•Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu
yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial perlikau itu dinyatakan melalui
tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah
dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul
suku bangsa, agama, , maupun tingkat pendidikan seseorang.

• Menyatakan Integrasi Sosial


Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi,
antar kelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna
yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan
sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat
meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.

• Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

• Melepaskan Diri atau Jalan Keluar


Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau
mencari jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi
seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang
komplementer dan hubungan yang simetris.

Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang
berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari
yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak
dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang
saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada
perilaku yang lainnya.
Fungsi Sosial

• Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara
komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam
setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
"perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa
yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

•Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua
orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi
menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya
saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang
sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi.

• Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai
kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

• Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antar budaya.
Prinsip-Prinsip Komunkasi Antarbudaya

• Terdapatnya golongan ningrat sebagai budaya yang tertinggi


hal ini terlihat dari adanya ketimpangan pemlihan calon gubernur yang
mengharuskan dari keturunan darah biru.

• Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perlkau paling banyak
disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan
disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa memengaruhi
proses kognitif kita. Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam
hal karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk mengatakan
bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara
mereka memandang dan berpikir tentang dunia.

• Bahasa Sebagai Cermin Budaya


Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan
komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar
perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi), makin
sulit komunikasi dilakukan.Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya, lebih
banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar
kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak potong
kompas (bypassing).

• Mengurangi Ketidak-pastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dam ambiguitas
dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-pastian
ini sehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan menjelaskan
perilaku orang lain. Karena letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih besar ini,
diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-pastian dan untuk
berkomunikasi secara lebih bermakna.

• Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya[5]


Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para
partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif.
Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah
kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.
Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang
percaya diri.

• Interaksi Awal dan Perbedaan Antarbudaya


Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara berangsur
berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab. Walaupun
kita selalu menghadapi kemungkinan salah persepsi dan salah menilai orang lain,
kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.

Anda mungkin juga menyukai