Pengertian, Penggunaan dan Larangan Dana BOS 2016 Yang Perlu Diketahui
1. Apa Itu Dana BOS?
Penjelasan singkat pengertian Dana BOS bisa anda lihat pada penampakkan gambar diatas
2. Ini 13 Komponen Penggunaan Dana BOS Sesuai Juknis
1. Pengembangan Perpustakaan 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa 4. Kegiatan Ulangan dan Ujian 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai 6. Langganan daya dan jasa 7. Perawatan sekolah 8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer 9. Pengembangan profesi guru 10. Membantu siswa miskin 11. Pembiayaan pengelolaan BOS 12. Pembelian perangkat komputer 13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS
3. Inilah 17 Komponen Penggunaan Dana BOS Untuk SMK Yang diperbolehkan
1. pengadaan buku pelajaran/buku bacaan/buku kejuruan 2. Pembiayaan pengelolaan Sekolah 3. Pengadaan Alat habis Pakai praktikum pembelajaran 4. Pengadaan Bahan habis Pakai praktikum pembelajaran 5. Langganan Daya dan Jasa 6. Penyelenggaraan evaluasi Pembelajaran 7. Kegiatan Pembelajaran Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler 8. Pemeliharaan dan Perawatan sarana/prasarana sekolah 9. Kegiatan Penerimaan Siswa baru 10. Kegiatan Uji Kompetensi dan Sertifikasi kejuruan 11. Kegiatan Praktek kerja Industri, Praktik kerja lapangan (PKL), dalam negeri dan magang 12. Pengembangan Sekolah rujukan 13. Peningkatan mutu proses pembelajaran 14. Pengelolaan Layanan Sekolah berbasis TIK 15. Biaya Asuransi keamanan dan kesehatan sekolah serta penanggulangan bencana 16. Pembelian peralatan komputer pembelajaran 17. Biaya Penyusunan dan pelaporan BOS
4. Larangan Penggunaan Dana BOS 2016
berikut rincian lengkap larangan penggunaan dana bos yang perlu diketahui pihak sekolah dan masyarakat, bisa terjaid pelanggaran anda bisa melaporkannya
1. Disimpan dalam jangka waktu yang lama dengan maskud dibungakan
2. Dipinjamkan kepada pihak lain 3. Membeli software atau perangkat lunak untuk pelaporan bos 4. Membiayai Kegiatan bukan priorotas sekolah, misalnya studi banding, tur studi, karya wisata dan sejenisnya 5. Membayar iuran yang diselenggarakan oleh UPTD, kecuali untuk menanggung biaya peserta didik-guru yang ikut serta dalam kegiatan 6. Membiayai bonus dan transportasi rutin untuk guru 7. Membeli pakaian /seragam/sepatu bagi guru dan peserta didik untuk kepentingan pribadi bukan inventaris sekolah 8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat 9. Membangun gedung ruangan baru 10. Membeli lembar kerja siswa (LKS) dan bahan dan peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran 11. Menanamkan saham 12. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar 13. Membiayai kegiatan operasi penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi satuan pendidikan, misalnya membiayai upacara keagamaan , acara keagamaan dan iuran dalam rangka peringatan upacara hari besar nasional 14. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS/Perpajakan program BOS yang diselenggarakan diluar SKPD Provinsi/Kabupaten/kota dan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15. Membayar HOnorarium kepada guru dan tenaga kependidikan atas tugas /kegiatan yang sudah merupakan tupoksi yang telah diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku termasuk pembayaran honorarium bagi panitia untuk kegiatan-kegiatan yang sudah menjadi tupoksi satuan pendidikan/guru Anda Boleh Mengkopi Paste Posting Kami, tapi kami mohon jangan keseluruhan apalagi menggunakan Xml (feed) karena akan menghancurkan blog ini, mohon kerjasama dan saling menghargai, silahkan tampilkan Link Sumber Dari: http://www.guru-id.com/2016/08/larangan- dalam-penggunaan-dana-bos-2016.html#ixzz4MUxwuHhv
Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasi
sekolah Berikut Hal-Hal Yang Menjadi Larangan Penggunaan Dana BOS diantaranya :
1. Disimpan dengan maksud dibungakan;
2. Dipinjamkan kepada pihak lain. 3. Membeli software pelaporan keuangan BOS atau software sejenis. 4. Membiayai kegiatan yang bukan prioritas sekolah dan perlu biaya besar, seperti studi banding, tur studi dan sejenisnya. 5. Membayar iuran kegiatan, kecuali untuk menanggung biaya keikutsertaan dalam kegiatan tersebut. 6. Membayar bonus dan transpor rutin guru. 7. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi, kecuali bagi siswa miskin yang tidak dapat bantuan dari sumber lain. 8. Rehabilitasi sedang danberat. 9. Membangun gedung/ruangan baru. 10. Membeli LKS dan bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran. 11. Menanamkan saham. 12. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber lain secara penuh/wajar. 13. Membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, seperti upacara/ acara keagamaan, dan iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar nasional. 14. Membiayai kegiatan terkait program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD Pendidikan Prov/Kab/Kota dan Kemdikbud. 15. Membayar honorarium kepada guru dan tenaga kependidikan atas tugas/kegiatanyang sudah merupakan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur dalam peraturanperundangan yang berlaku, termasuk pembayaran honorarium bagi panitia untukkegiatan-kegiatan yang sudah menjadi tupoksi satuan pendidikan/guru. Apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit, sekolah terbukti melakukan penyimpangan, atau tidak menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS (termasuk laporan online), Tim Manajemen BOS Kab/Kota dapat meminta secara tertulis kapada bank untuk menunda pengambilan dana BOS dari rekening sekolah.
Bila terjadi penyimpangan dana BOS, sanksi kepegawaian sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja). DanaBOS yang disalahgunakan agar dikembalikan kepada sekolah. Bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOS akan diproses hukum.