FHGDFG
FHGDFG
khususnya sebagai jembatan komunikasi antara manajemen sekolah dengan guru, peserta didik, wali
murid, industri, perguruan tinggi serta masyarakat. Menyadari bahwa tantangan yang dihadapi ke
depan semakin tidak ringan, maka dalam konteks persaingan lokal, nasional, dan global, kami telah
mencanangkan bahwa SMK Negeri 1 Singosari mengacu pada Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten
Malang : MADEP MANTEB (Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Aman, Tertib, Berdaya saing). Hal ini
selaras dengan komitmen kami yang bertekad menjadikan SMKN 1 Singosari sebagai Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri yang handal, unggul, terpercaya dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang
trampil, inovatif dan berkarakter maupun lingkungan yang bernuansa edukatif, kompetitif dan
kekeluargaan dalam mengikuti perkembangan dunia kerja baik di kancah Nasional maupun
Internasional.
Bidang Kurikulum
Ditulis oleh Administrator
Diterbitkan: 05 Desember 2015
Dilihat: 2119
BAB I
PENDAHULUAN
Kepala sekolah bersal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat
diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah
adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelejaran. Jadi secara
umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana temapat
menerima dan memberi pelajaran. kepala sekolah adalah sorang guru yang mempunyai
kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugas yang
harus ia laksankan. Adapun tugas-tugas dari kepala sekolah seperti yang dikemukakan
1. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Kepala sekola bertindak dan
bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Perbuatan yang dilakukan
oleh para guru, siswa, staf, dan orang tua siswa tidak dapat dilepaskan dari tanggung jawab
kepala sekolah
2. Dengan waktu dan sumber yang terbatas seorang kepala sekolah harus mampu menghadapi
berbagai persoalan.Dengan segala keterbatasan, seorang kepala sekolah harus dapat mengatur
pemberian tugas secara cepat serta dapat memprioritaskan bila terjadi konflik antara kepentingan
3. Kepala sekolah harus berfikir secara analitik dan konsepsional. Kepala sekolah harus dapat
memecahkan persoalan melalui satu analisis, kemudian menyelesaikan persoalan dengan satu
solusi yang feasible. Serta harus dapat melihatsetiap tugas sebagai satu keseluruhan yang saling
berkaitan.
4. Kepala sekolah adalah seorang mediator atau juru penengah. Dalam lingkungan sekolah sebagai
suatu organisasi di dalamnya terdiri dari manusia yang mempunyai latar belakang yang berbeda-
beda yang bisa menimbulkan konflik untuk itu kepala sekolah harus jadi penengah dalam konflik
tersebut.
5. Kepala sekolah adalah seorang politisi. Kepala sekolah harus dapat membangun hubungan kerja
sama melalui pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise). Peran politis kepala sekolah
dapat berkembang secara efektif, apabila: (1) dapat dikembangkan prinsip jaringan saling
pengertian terhadap kewajiban masing-masing, (2) terbentuknya aliasi atau koalisi, seperti
organisasi profesi, OSIS, BP3, dan sebagainya; (3) terciptanya kerjasama (cooperation) dengan
6. Kepala sekolah adalah seorang diplomat. Dalam berbagai macam pertemuan kepala sekolah
7. Kepala sekolah mengambil keputusan-keputusan sulit. Tidak ada satu organisasi pun yang
berjalan mulus tanpa problem. Demikian pula sekolah sebagai suatu organisasi tidak luput dari
diharapkan berperan sebagai orang yang dapat menyelesaikan persoalan yang sulit tersebut.
dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala sekolah/madrasah. Hal ini sesuai dengan
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, Huruf D ayat 3, tentang Standard Pengelolaan Pendidikan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada ayat 5 bahwa wakil kepala
sekolah/madrasah dipilih oleh dewan pendidik, dan proses pengangkatan serta keputusannya,
dilaporkan secara tertulis oleh kepala sekolah/madrasah kepada institusi di atasnya. Dalam hal
Di salah satu SMP Negeri 1 Bantarkalong, kepala sekolah dibantu empat orang Wakasek
(Wakil Kepala Sekolah), yaitu Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarana
pekerjaan sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi). Maksud dari kepala sekolah adalah
SMP Negeri 1 Bantarkalong menunjuk salah seorang guru untuk menjadi Wakil Kepala
Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana. Bidang sarana dan prasarana mengacu pada
2) Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi
4) Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan
5) Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan
keamanan lingkungan.
pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Pengelolaan sarana prasarana sekolah
direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan
mengacu Standar Sarana dan Prasarana. Pengelolaan sarana prasarana sekolah juga dituangkan
dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta
pengembangannya.
Oleh karena itu, program kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan
prasarana ini dibuat dan disusun untuk dijadikan sebagai pedoman, landasan kerja bagi staf tata
usaha dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik dengan didasari rasa tanggung jawab
kepada warga sekolah yang bersangkutan. Sehingga seluruh warga sekolah tersebut merasa
B. Landasan Pemikiran
Landasaan pemikiran yang digunakan untuk penyusunan program kerja Wakil Kepala
Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Bantarkalong, antara lain:
Nasional, Bab XI Pendidik dan Tenaga Kependidikan, pasal 30 sampai dengan pasal 44;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK);
5. Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 38 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Sekolah Menengah Pertama pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Tasikmalaya
1. Memberikan pedoman untuk Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana.
2. Memberikan landasan kerja bagi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana
3. Dapat menciptakan ketertiban dan kelancaran dalam pengelolaan administrasi di SMP Negeri 1
Bantarkalong.
VISI:
KOMPETITIF”
MISI:
3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat peserta
didik.
TUJUAN SEKOLAH
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta
didik.
3. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi peserta didik.
4. Memepersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri dan
berguna.
E. Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Sarana dan Prasarana
a. Menginventarisir keadaan sarana penunjang KBM di setiap akhir tahun dan di masukan ke
b. Mengajukan rehab sarana mulai dari mebelair sampai dengan bangunan sebagai bahan
c. Menyusun, membuat proposal yang berkaitan dengan kebutuhan fisik yang mendesak di setiap
d. Mengawasi, melaporkan kegiatan fisik yang telah dilaksanakan sesuai SPK dari Kepala Sekolah
f. Menyusun laporan secara periodic tentang keadaan inventaris sekolah dibantu staf tata usaha
g. Menyusun/membuat proposal penambahan lokal RKB rehab ringan atau berat ke Dinas terkait
BAB II
PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH (WAKASEK) BIDANG SARANA
DAN PRASARANA
A. Program Kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Sarana dan Prasarana
Agar program pendidikan di sekolah berjalan dengan lancar, langkah awal yang
dikerjakan oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana adalah
penyusunan program kerja Wakasek Sarana dan Prasarana. Secara terperinci dapat dilihat pada
B. Struktur Organigram Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Sarana dan Prasarana
Demi lancarnya segala program Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan
prasarana, maka penting sekali adanya susunan organigram yang ditunjuk oleh kepala sekolah
berdasarkan kesepakatan dan kesediaan guru yang bersangkutan. Para Wakasek tersebut
merupakan wakil-wakil kepala sekolah dalam mengikuti kegiatan yang ada di sekolah. Adapun
C. Denah Tempat Duduk Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Sarana dan Prasarana
Wakasek akan merasa nyaman, tenang dan semangat kalau seandainya dia duduk dan menempati
kursi yang baik. Demi tercapainya suasana tersebut, maka kepala sekolah menentukan denah
tempat duduk Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana. Denah tempat
duduk Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana dapat dilihat di halaman
lampiran.
D. Jadwal Kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Sarana dan Prasarana
Jadwal kerja bagi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana sangat
penting dibuat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program. Hal ini memberikan
pengalaman yang baru bagi Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana.
Jadwal kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan prasarana dapat dilihat di
lampiran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program kerja merupakan faktor utama yang sangat menunjang keberhasilan yang kita
rencanakan. Salah satu unsur yang terkandung dalam planing ini adalah Program Kerja. Program
Kerja yang kita buat dan kita susun merupakan suatu pedoman, landasan, arahan agar apa yang
kita rencanakan tercapai. Kita akan bisa melaksanakan tugas sesuai dengan yang tercantum pada
Program Kerja.
Begitu pula dengan program kerja Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang sarana dan
prasarana ini dibuat dan disusun agar dalam menjalankan tugas benar-benar dapat diwujudkan.
Berangkat dari niat yang tulus, kami bertekad melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
Dukungan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil, sangat kami butuhkan untuk
Demikian program kegiatan ini kami buat, mudah-mudahan dapat memberikan kejelasan
Demi kelengkapan program kerja ini, penyusun sarankan kepada rekan- rekan Wakasek
agar dapat membuat program kerja, sehingga langkah apa yang kita tempuh demi kemajuan kelas
tersebut dapat tercapai dengan baik dan sukses. Mau dibawa kemana, mau bagimana suasana
sekolah yang kita pimpin, saya pikir kunci utama keberhasilan pengelolaan sekolah ada pada