PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. F
Tanggal Lahir : 26 Maret 1990
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Taman Bakti, Sukabumi Jawa Barat
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Diagnosa Medis : Squamousa Cell Carsinoma at region Lidah
Metastase :-
Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2019
Tanggal Masuk RS : Juni 2019
No. Medrek : 0001710908
3. Identitas Keluarga
No. Nama Usia Hubungan Kesehatan
1 Ny. 21 Th Istri klien Sehat
4. Genogram
: Pasien : Cerai
8. Riwayat keluarga
Menurut penuturan keluarga klien, di dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit serupa seperti klien. Keluarga klien juga mengatakan klien tidak memiliki penyakit
penyerta lain seperti hipertensi, diabetes melitus dan gagal jantung.
9. Keadaan Umum
a. Kondisi Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : (E 4M6V5 )
Pengkajian Nyeri : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
b. Tanda-tanda Vital
Heart Rate : 80 x/menit
Respiratory Rate : 22 x/menit
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Mean Arterial Pressure : 100 mmHg
Saturasi Oksigen : tidak terkaji
Suhu Tubuh : 37,1 0C
c. Antropometri
Berat Badan : 32 kg
Tinggi Badan : 162 cm
Indeks Massa Tubuh : 12,2 kg/cm2
Status Gizi : kurus
Laki-Laki Perempuan
2
Kurus < 18 kg/m Kurus < 17 kg/m2
Normal 18 – 25,0 kg/m 2
Normal 17 - 23 kg/ m2
Kegemukan 25,1 - 27 kg/m2 Kegemukan 23 - 27 kg/m2
2
Obesitas > 27 kg/m Obesitas > 27 kg/m2
Sumber : Pedoman praktis terapi gizi medis Departemen Kesehatan RI 2003
l. Ekstremitas
- Inspeksi : lesi (-), edema (-), deformitas (-), clubbing finger (-), sianosis (-),
Nadi perifer: teraba kuat
Pergerakan ekstremitas atas dan bawah: lemah
- Kekuatan otot :
5 5
5 5
b) Spiritual
Klien mengatakan selama sakit tidak rutin melakukan sholat dikarenakan lemas untuk ke
kamar mandi dan merasa pusing ketika memakai kerudung atau mukena.
c) Status sosial
Klien jarang berorientasi dengan lingkungan sekitar rumahnya. Semenjak sakit klien lebih
banyak mengabiskan waktu di rumah.
d) Rencana asuhan
Klien berencana untuk tetap melanjutkan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter, seperti
kemoterapi dan transfusi darah
2 Apakah asupan makanan klien buruk akibat nafsu makan menurun (misalnya asupan
makanan hanya ¾ dari biasanya)**
1
Tidak 0
Ya 1
3 Sakit berat ?***
Tidak 0 1
Ya 1
Total Skor 6
Kesimpulan dan tindak lanjut
Total skor ≥ 2 rujuk ke dietisien untuk arassement gizi
Totalskor < 2 skrining ulang 7 hari
Keterangan :
Total skor ≥ 2 : risiko maksimal
*Malnutrisi yang dimaksud dalam hal ini adalah kekurangan gizi
**Asupan makanan yang buruk juga dapat terjadi karena gangguan mengunyah atau menelan
Penurunan berat badan yang tidak direncanakan pada kliendengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat berisiko
terjadinya malnutrisi
***Penyakit yang berisiko terjadinya gangguan gizi diantaranya: dirawat di HCU/ICU, penurunan kesadaran,
kegawatan abdomen (perdarahan, ileus, peritonitis, asites massif, tumor intraabdomen besar, post operasi), gangguan
pernafasan berat, keganasan dengan komplikasi, gagal jantung, gagal ginjal kronik, gagal hati, diabetes mellitus, atau
kondisi sakit berat lain
Total Skor 45
Definisi resiko :
0–24 = klientidak berisiko 25 -45 = risiko rendah >45 = risiko tinggi
*Lakukan implementasi pencegahan sesuai dengan kategori risiko
b. Hasil PA
Tanggal 14 Maret 2019
Klinis : Ca Lidah
- Foto asimetris, inspirasi kurang
- Skeletal yang terscanning dalam batas normal
- Soft tissue yang terscanning dalam batas normal
- Trakea di tengah
- Sinus costofrenikus kanan dan kiri dalam batas normal
- Sinus cardiofrenikus kanan dan kiri dalam btas normal
- Diafragma kanan dan kiri dalam batas normal
- Mediastinum tidak melebar, tidak tertarik atau terdorong, aorta tidak melebar, elongatio
aorta (-), kalsifikasi aorta (-)
- Cor tidak membesar
- Pulmo:
- Hili dalam batas normal, tidak melebar, tidak tertarik ke superior
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tidak tampak bercak lunak di kedua lapang paru
Kesan:
Roentgenologis cor dan pulmo dalam batas normal
20. Terapi
No Nama Obat Indikasi
1 NaCl 0,9% Pengganti cairan tubuh yang hilang.
2 Ondancetron 8 mg amp Untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah yang
disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau
operasi. Terjadinya mual dan muntah disebabkan oleh
senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah
serotonin dalam tubuh akan meningkat ketika kita menjalani
kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Seretonin akan bereaksi
terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil dan otak,
dan membuat kita merasa mual. Ondansetron akan
menghambat serotonin bereaksi pada reseptor 5HT3 sehingga
membuat kita tidak mual dan berhenti muntah.
3 Dexametason 5 mg, amp Merupakan kelompok obat kortikosteroid. Obat ini bekerja
dengan cara mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang
menyebabkan peradangan.
4 Ranitidine 25 mg, amp Ranitidine adalah obat untuk mengurangi jumlah asam
lambung. Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa
panas pada perut, maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh
tukak lambung. Ranitidine termasuk kedalam golongan obat
H2 histamine blocker.
5 Difenhidramin 50 mg, Merupakan golongan obat antihistamin. Obat ini bekerja
amp dengan cara menghentikan atau memblokir aksi histamin,
yaitu zat kimia alami dalam tubuh yang menyebabkan gejala
alergi
6 Paracetamol 500 mg tab Salah satu obat yang masuk ke dalam golongan analgesik
(pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Obat ini
dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah,
serta menurunkan demam
7 Albumin 100 cc Obat yang mengandung albumin. Albumin adalah protein
pada darah manusia yang berfungsi untuk menjaga tekanan
osmotik pada darah sehingga darah tidak bocor ke jaringan
lainnya.
8 Rl+ KCL 25 mEq 500 cc Suplemen mineral dengan fungsi untuk mengobati atau
mencegah jumlah kalium yang rendah dalam darah. Tingkat
normal kalium dalam darah sangat penting. Kalium atau juga
dikenal sebagai potassium membantu sel, ginjal, jantung,
otot, dan saraf Anda berfungsi dengan baik.
9 Paclitaxel 80 mg Obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.
Obat ini adalah obat kemoterapi kanker yang bekerja dengan
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Mekanisme kerja paclitaxel melibatkan gangguan
penghancuran normal mikrotubulus selama pembelahan sel.