Anda di halaman 1dari 15

I.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. F
Tanggal Lahir : 26 Maret 1990
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kp. Taman Bakti, Sukabumi Jawa Barat
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/ Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Diagnosa Medis : Squamousa Cell Carsinoma at region Lidah
Metastase :-
Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2019
Tanggal Masuk RS : Juni 2019
No. Medrek : 0001710908

2. Identitas Orang Tua / Wali / Pelaku Rawat Lain

Ibu Ayah Wali/ Istri Pasien Perilaku Rawat


Lain (Anak)
1. Nama - - Ny. -
2. Usia 21 tahun
3. Pendidikan SMA
4. Pekerjaan Pegawai Swasta
5. Agama Islam
6. Alamat Kp. Taman Bakti, Sukabumi Jawa Barat
7. No. Telp

3. Identitas Keluarga
No. Nama Usia Hubungan Kesehatan
1 Ny. 21 Th Istri klien Sehat

4. Genogram

Belum memiliki keturunan


Keterangan:
: Laki-laki. : Garis Keturunan

: Perempuan. : Garis Perkawinan

: Meninggal. : Tinggal Satu Rumah.

: Pasien : Cerai

5. Keluhan Utama Saat Pengkajian


Klien mengeluh nyeri pada bagian leher.

6. Riwayat Kesehatan Sekarang


P: klien mengeluh nyeri
Q: nyeri dirasakan seperti terbakar dengan kualitas sedang
R: nyeri dirasakan dibagian leher sebelah kiri pada bagian luka, menyebar hingga kedaerah
mulut dan kerongkongan
S: 4 dari skala 1-10 (NRS)
T: nyeri dirasakan hilang timbul dan berkurang apabila klien beristirahat

7. Riwayat Kesehatan Dahulu


Sebelum masuk rumah sakit, menurut penuturan keluarga klien, klien mengalami sariawan
yang tidak kunjung sembuh. Kemudian hanya didiamkan saja karena dianggap klien hanya
sariawan biasa. Namun lama kelamaan sariawan tersebut membesar dan mengakibatkan
benjolan pada daerah leher sebelah kiri. Kemudian klien berobat ke Rumah sakit daerah, lalu
rumah sakit daerah merujuk ke RS pusat untuk dilakukan pemeriksaan CT-scan. Karena lelah
ditransfer ke berbagai RS, lalu klien memutuskan untuk berobat ke alternatif di daerahnya.
Pengobatan alternatif itu memberikan makanan buah-buahan seperti wortel di jus daan pijat
refleksi. Namun akibat dari alternatif tersebut mengakibatkan benjolan di leher klien semakin
membesar dan pecah. Lalu keluarga membawa klien kembali berobat ke RS daerah, kemudian
dirujuk ke RSHS. Klien kemudian dirawat di RSHS mendapat pengobatan kemoterapi pertama
bulan April 2019. Lalu kemoterapi kedua bulan Mei 2019. Saat ini klien akan menjalani
kemoterapi k3tiga pada bulan Juni 2019, namun ditunda karena keadaan umum yang tidak
stabil. Awal perawatan klien di ruang Kemuning 3 lalu dipindahkan ke Ruang Kemuning 2B.

8. Riwayat keluarga
Menurut penuturan keluarga klien, di dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit serupa seperti klien. Keluarga klien juga mengatakan klien tidak memiliki penyakit
penyerta lain seperti hipertensi, diabetes melitus dan gagal jantung.

9. Keadaan Umum
a. Kondisi Umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : (E 4M6V5 )
Pengkajian Nyeri : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul
b. Tanda-tanda Vital
Heart Rate : 80 x/menit
Respiratory Rate : 22 x/menit
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Mean Arterial Pressure : 100 mmHg
Saturasi Oksigen : tidak terkaji
Suhu Tubuh : 37,1 0C

c. Antropometri
Berat Badan : 32 kg
Tinggi Badan : 162 cm
Indeks Massa Tubuh : 12,2 kg/cm2
Status Gizi : kurus

Laki-Laki Perempuan
2
Kurus < 18 kg/m Kurus < 17 kg/m2
Normal 18 – 25,0 kg/m 2
Normal 17 - 23 kg/ m2
Kegemukan 25,1 - 27 kg/m2 Kegemukan 23 - 27 kg/m2
2
Obesitas > 27 kg/m Obesitas > 27 kg/m2
Sumber : Pedoman praktis terapi gizi medis Departemen Kesehatan RI 2003

d. Kebutuhan Cairan dan Nutrisi


- Kebutuhan cairan Dewasa (30 - 50 ml/kgBB/hari)
Kebutuhan Cairan = 30-50 ml x 32 kg
= 960- 1600 ml/kgBB/hari
- IWL Perhari (10 - 15 cc/BB/hari)
IWL = 10-15cc/32 kg/hari
= 320-480 cc/hari

10. Pemeriksaan Head To Toe


a. Keadaan rambut dan kebersihan kepala:
- Inspeksi :
Warna rambut: putih, mudah rontok, tampak sangat tipis
Kebersihan rambut: kotor dan berminyak
Data lain: rambut klien mengalami kerontokan yang sangat banyak sehingga rambutnya
sangat tipis
- Palpasi :
Benjolan: tidak ada benjolan
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
Tekstur rambut: halus
b. Wajah
- Inspeksi :
Wajah tampak simetris
Bentuk wajah: oval
Gerakan abnormal: tidak ada gerakan abnormal
Ekspresi wajah: terlihat murung
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Mata
- Inspeksi :
Mata simetris, tidak ada edema palpebral, tidak ada lesi, konjugtiva tampak anemis,
sklera tidak ikterik, refleks pupil (+), gerakan bola mata baik, keadaan bulu mata tipis,
- Palpasi :
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
d. Hidung dan sinus
- Inspeksi : kedua lubang hidung simetris, bentuk hidung mancung, tidak ada lesi, tidak ada
perdarahan, tidak ada polip atau pebengkakan, tidak ada pernapasan cuping hidung,
- Palpasi :
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
- Inspeksi :
Gigi: tampak gigi berwarna kuning
Pemakaian gigi palsu: (-)
Gusi: tidak terkaji karena klien tidak dapat membuka mulutnya karena rahang kaku
Lidah: tidak terkaji, klien sering mengeluarkan air liur kental dari mulutnya
Bibir: tampak kering dan terdapat mukositis
Lesi (-), sianosis (-), mukositis (+).
f. Tenggorokan
Nyeri tekan: tidak ada
Nyeri menelan: tidak terkaji
g. Telinga
- Inspeksi:
Posisi telinga: simetris
Ukuran/bentuk: normal
Alat bantu: tidak ada
Lesi (-), sekresi (-)
- Palpasi:
nyeri tekan: tidak ada
h. Leher
- Inspeksi:
bentuk leher: normal, tidak ada deviasi trakea
terdapat luka dengan ukuran 10x15 cm, dan benjolan dengan ukuran 6x8 cm di bagian
leher kiri dengan karakteristik luka berlubang (undermiding), luka tampak hitam dan
berbau busuk dan tampak keluaran cairan kental.
- Palpasi:
Nyeri tekan : ada di sekitar luka
Pembesaran KGB: tidak ada
Pembesaran tiroid: tidak ada
i. Dada/ Thoraks
- Inspeksi :
Bentuk dada: simetris
Irama pernafasan: reguler
Pengembangan dada: normal
Pipe pernafasan: vesikuler
Retraksi otot bantu nafas: tidak ada
-Palpasi :
Posisi trakea midline, tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus normal, tidak ada krepitasi
-Perkusi:
Resonance ICS 1-2 (kiri), dan ICS 1-4 (kanan)
Dullness ICS 3-5 bagian kiri (jantung), dan ICS 5 bagian kanan kebawah (liver)
- Auskultasi :
Suara nafas: tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas vesikuler.
Suara jantung: S1 S2 normal
j. Abdomen
- Inspeksi :
Bentuk: datar
Asites: tidak ada
Lesi: tidak ada
- Auskultasi : bising usus 9 x/menit
- Palpasi :
Nyeri tekan: tidak terdapat nyeri tekan
Distensi kandung kemih: tidak distensi
k. Genitalia dan anus
Tidak terkaji, klien BAK menggunakan pispot

l. Ekstremitas
- Inspeksi : lesi (-), edema (-), deformitas (-), clubbing finger (-), sianosis (-),
Nadi perifer: teraba kuat
Pergerakan ekstremitas atas dan bawah: lemah
- Kekuatan otot :
5 5
5 5

- Palpasi : CRT <2 detik

11. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


Ekspresi Wajah : Murung
Kemampuan Bicara : tidak jelas, mulut klien tertutup dan sulit untuk dibuka
Mekanisme Koping :
Sebelumnya klien memiliki support system dari saudaranya yaitu kaka kandungnya yang
menderita penyakit dan harus dilakukan hemodialisa. Saudaranya tersebut merupakan sumber
motivator klien untuk tetap semangat menjalani pengobatan, namun sekarang saudaranya telah
meninggal dunia beberapa minggu yang lalu, sehingga sekarang yang menjadi sumber
kekuatan klien adalah suaminya.
Agama : Islam
Perubahan pola ibadah setelah sakit :
Klien tidak melakukan ibadah shalat 5 waktu, karena klien merasa mudah lelah dan tidak bias
bolak balik ke kamar mandi terus menerus serta klien juga lupa tata cara tayamum serta bacaan
tayamum untuk menggantikan berwudhu sehingga klien merasa tidak sah untuk melaksanakan
shalat serta klien juga mengeluhkan saat memakai kerudung atau mukena yang terlalu lama
kepala pasien sering mengalami pusing, tetapi suami klien selalu mengingatkan untuk sholat
Respon akibat sakit :
Klien mengatakan pernah merasakan putus asa dengan penyakit yang dideritanya dikarenakan
selama pengobatan lebih banyak merasakan efek samping yang negatif seperti nafsu makan
menurun, lemes dan kerontokan rambut serta klien merasa sudah makan tapi merasa berat
badannya tidak kunjung mengalami peningkatan melainkan semakin kurus.
Tanggapan terhadap diri setelah sakit :
Saat ini klien mengatakan telah ikhlas dengan penyakitnya, walaupun terkadang klien merasa
menderita dengan penyakitnya tersebut dan merasa sedih karena tidak dapat melakukan
aktivitas seperti biasa.
Dukungan lingkungan :
Pada saat klien mengalami putus asa dengan penyakit dan pengobatannya klien mengatakan
mendapatkan dukungan dari saudaranya untuk terus semangat melanjutkan pengobatan. Klien
mengatakan sekarang ini merasa sedih karena kakanya sebagai sumber pendukung untuk
sembuh selain suaminya telah meninggal dunia tetapi klien mengatakan telah menerima
penyakitnya saat ini berkat dukungan suami yang terus mendampinginya dan selalu
memberikan nasehat untuk tetap menjalani pengobatan.
a) Psikologis
Klien mengalami kesedihan karena telah ditinggalkan oleh saudaranya yang selama ini
menjadi support system karena meninggal. Namun kini klien sudah kembali menata hati
dan kembali fokus pada pengobatannya.

b) Spiritual
Klien mengatakan selama sakit tidak rutin melakukan sholat dikarenakan lemas untuk ke
kamar mandi dan merasa pusing ketika memakai kerudung atau mukena.

c) Status sosial
Klien jarang berorientasi dengan lingkungan sekitar rumahnya. Semenjak sakit klien lebih
banyak mengabiskan waktu di rumah.

d) Rencana asuhan
Klien berencana untuk tetap melanjutkan pengobatan yang dianjurkan oleh dokter, seperti
kemoterapi dan transfusi darah

12. Skrining Nutrisi


No Risiko Nilai Skor
1 Apakah klien mengalami penurunan BB yang tidak direncanakan?*
 Tidak (tidak terjadi penurunan BB dalam 6 bulan terakhir) 0
 Tidak yakin (tanyakan apakah baju/celana terasa longgar?) 2
 Ya, berapa penurunan BB (kg)?
o 1-5 1 4
o 6-10 2
o 11-15 3
o >15 4
2
o Tidak yakin

2 Apakah asupan makanan klien buruk akibat nafsu makan menurun (misalnya asupan
makanan hanya ¾ dari biasanya)**
1
 Tidak 0
 Ya 1
3 Sakit berat ?***
 Tidak 0 1
 Ya 1
Total Skor 6
Kesimpulan dan tindak lanjut
 Total skor ≥ 2 rujuk ke dietisien untuk arassement gizi
 Totalskor < 2 skrining ulang 7 hari
Keterangan :
 Total skor ≥ 2 : risiko maksimal
 *Malnutrisi yang dimaksud dalam hal ini adalah kekurangan gizi
 **Asupan makanan yang buruk juga dapat terjadi karena gangguan mengunyah atau menelan
 Penurunan berat badan yang tidak direncanakan pada kliendengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat berisiko
terjadinya malnutrisi
 ***Penyakit yang berisiko terjadinya gangguan gizi diantaranya: dirawat di HCU/ICU, penurunan kesadaran,
kegawatan abdomen (perdarahan, ileus, peritonitis, asites massif, tumor intraabdomen besar, post operasi), gangguan
pernafasan berat, keganasan dengan komplikasi, gagal jantung, gagal ginjal kronik, gagal hati, diabetes mellitus, atau
kondisi sakit berat lain

13. Skrining Risiko Dekubitus


Aspek 1 2 3 4 Skor
Persepsi Keterbatasan Sangat terbatas Keterbatasan Tidak ada
3
Sensori penuh ringan keterbatasan
Kelembapan Lembab terus - Sangat lembab Kadang-kadang Tidak ada
3
menerus lembab lembab
Aktivitas Di tempat tidur Diatas kursi Kadang-kadang Sering berjalan
3
berjalan
Mobilisasi Tidak dapat Pergerakan Keterbatasan Tidak ada
3
bergerak sangat terbatas ringan keterbatasan
Status Nutrisi Sangat buruk Tidak adekuat Adekuat Baik sekali
1
Friksi/ Bermasalah Potensi Tidak ada
3
Gesekan bermasalah masalah
Total skor 16
Definisi resiko : < 10 = risiko sangat tinggi  15- 18 = berisiko
 10 -12 = risiko tinggi  ≥19 = risiko rendah / tidak berisiko
 13 – 14 = risiko sedang
*Lakukan implementasi pencegahan sesuai dengan kategori risiko
14. Skrining Risiko Jatuh (Morse Falls)

No Risiko Nilai Skor


1 Riwayat jatuh, yang baru atau dalam 1 bulan terakhir Tidak 0
0
Ya 25
2 Diagnosa medis sekunder >1 Tidak 0
0
Ya 15
3 Alat bantu jalan :
 Bed rest/ dibantu perawat 0
15
 Penopang, tongkat/ walker 15
 Furniture 30
4 Memakai terapi heparin lock / IV Tidak 0
20
Ya 20
5 Cara berpindah/ berjalan:
 Normal/bedrest/immobilisasi 0
10
 Lemah 10
 Terganggu 20
6 Status mental :
 Orientasi sesuai kemampuan diri 0 0
 Lupa keterbatasan diri 15

Total Skor 45

Definisi resiko :
 0–24 = klientidak berisiko  25 -45 = risiko rendah >45 = risiko tinggi
*Lakukan implementasi pencegahan sesuai dengan kategori risiko

15. PENAPISAN KLIENPALIATIVE CARE


1 Penyakit Dasar Skor Jumlah Skor
a. Kanker 2
b. PPOK 2
c. Stroke (dengan penurunan fungsional > 50%) 2
2
d. Penyakit Ginjal Kronis 2
e. Penyakit Jantung berat 2
f. HIV/ AIDS 2
2 Penyakit Ko Morbiditas Skor Jumlah Skor
a. Penyakit hati kronis 1
b. Penyakit ginjal moderat 1
c. PPOK Moderat 1 1
d. Gagal jantung kongestif 1
e. Kondisi/ komplikasi lain: anemia 1
3 Status fungsional klien Menggunakan status perfoma ECOG Skor Jumlah Skor
0. = Aktif penuh, dapat melakukan kegiatan tanpa hambatan seperti 0
sebelum ada penyakit
1. =Terdapat hambatan dalam aktivitas berat tetapi dapat melakukan 0
pekerjaan ringan seperti pekerjaan rumah dan kantor yang ringa, rawat
jalan.
2. = Rawat jalan, dpat mengurus diri sendiri, tetapi tidak dapat melakukan 1 2
semua aktifitas, lebih dari 50% jam bangun.
3. = Dapat mengurus ddiri sendiri secara terbatas, lebih banyak waktunya di 2
tempat tidur atau dikursi roda dengan waktu
4. = Tidak dapat mengurus diri sendiri, sebagian besar waktu di tempat 3
tidur, kondisi berat/cacat.
4 Kriteria lain yang perlu dipertimbangkan pasien Skor Jumlah Skor
a. Tidak akan menjalani perngobatan kuratif 1
b. Kondisi penyakit berat dan memilih untuk tidak melanjutkan terapi 1
c. Nyeri tidak terbatas lebih dari 24 jam 1
d. Memiliki keluhan yang tidak terkontrol (contoh: mual, muntah) 1
e. Memiliki kondisi psikososial dan spiritual yang perlu perhatian 1
4
f. Sering berkunjung ke unit gawat/darurat di rumah sakit 1
g. Lebih dari satu kali untuk diagnosis yang sama dalam 30 hari 1
h. Memiliki lama perawatan tanpa kemajuan yang beemakna 1
i. Lama rawat yang panjang di ICU tanpa kemajuan 1
j. Memiliki prognosis yang jelek 1
Total Skor 8
Keterangan:
Total Skor = 0-2 Tidak Perlu Intervensi Paliatif
Total Skor = 3 Observasi
Total Skor = 4 Perlu Intervensi Paliatif
16. EDMONTON SYMPTOM ASSESMENT SCALE (ESAS)
Tidak Nyeri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nyeri tidak tertahankan
Tidak Lelah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat lelah
Tidak Mual 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat mual
Tidak Merasa Depresi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat merasa depresi
Tidak Merasa cemas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat merasa cemas
Tidak Merasa Mengantuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat merasa mengantuk
Nafsu Makan Baik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nafsu makan tidak ada
Merasa Nyaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat tidak nyaman
Tidak Sesak Nafas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sesak nafas sekali
Gejala Lain 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat....
Total Score 34
Kesimpulan:
>70 : gejala berat 41-69 : gejala sedang <40: gejala ringan

17. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KLIEN PALIATIF & END OF LIFE


 ASSESMENT SISTEMATIK
KRITERIA YA TIDAK KETERANGAN
GENERAL Nyeri dirasakan hilang timbul, mobilisasi mandiri.
Lelah √
Gangguan Tidur √
Nyeri √
Gangguan Mobilisasi √
SISTEM SARAF PUSAT
Sakit kepala √
Pusing √
Pingsan √
Kelemahan Tungkai √
Penurunan Kesadaran √
Kebingungan √
Hilang memori √
Halusinasi √
Mimpi buruk √
RESPIRASI
Sesak napas √
Batuk √
Sputum √
Hemoptosis √
SALURAN CERNA Nafsu makan dibantu vitamin
Nafsu Makan Hilang √
Gaangguan oral √
Penurunan berat badan √
Disfagia √
Mual √
Muntah √
Konstipasi √
Diare √
Hematemesis √
Melena √
SALURAN KEMIH
Gangguan kemih √
Gangguan kandungan √
Kateter √
INTEGUMEN
Gatal √
Kemerahan √
PSIKOLOGIS
Sedih √
Depresi √
Cemas √
LAINNYA
 PERAWATAN TERINTEGRASI
Pasien Keluarga
Kriteria
Ya Tidak Ya Tidak
Wawasan Mengetahui diagnosis √ √
Mengetahui prognosis √ √
Mengetahui tujuan perawatan √ √
Kebutuhan akan dukungan spiritual pada pasien √ √
Keagamaan/kebutuhan spiritual pada keluarga/lainnya √ √
Dukungan
Kecemasan pasien/kerabat terhadap diri sendiri atau orang lain √ √
Spiritual
Dukungan dari tim secara keseluruhan √ √
Identifikasi tradisi keagamaan √ √
Masalah psikologis :
Masalah kesedihan

18. TES DASS (DEPRESSION, ANXIETY & STRESS SCALE)


0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah.
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang kadang.
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan sering.
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
No PERNYATAAN 0 1 2 3
Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal
1 √
sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering. √
3 Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif. √
Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali
4 terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak √
melakukan aktivitas fisik sebelumnya).
Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu
5 √
kegiatan.
6 Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi. √
7 Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau’copot’). √
8 Saya merasa sulit untuk bersantai. √
Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat
9 saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega √
jika semua ini berakhir.
Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa
10 √
depan.
11 Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal. √
Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa
12 √
cemas.
13 Saya merasa sedih dan tertekan. √
Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika
14 mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, √
menunggu sesuatu).
15 Saya merasa lemas seperti mau pingsan. √
16 Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal. √
Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang
17 √
manusia.
18 Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung. √
Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan
19 berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak √
melakukan aktivitas fisik sebelumnya.
20 Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas. √
No PERNYATAAN 0 1 2 3
21 Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat. √
22 Saya merasa sulit untuk beristirahat. √
23 Saya mengalami kesulitan dalam menelan. √
Saya tidak dapat merasakan kenikmatan dari berbagai hal yang
24 √
saya lakukan.
Saya menyadari kegiatan jantung, walaupun saya tidak sehabis
25 melakukan aktivitas fisik (misalnya: merasa detak jantung √
meningkat atau melemah).
26 Saya merasa putus asa dan sedih. √
27 Saya merasa bahwa saya sangat mudah marah. √
28 Saya merasa saya hampir panik. √
Saya merasa sulit untuk tenang setelah sesuatu membuat saya
29 √
kesal.
Saya takut bahwa saya akan ‘terhambat’ oleh tugas-tugas sepele
30 √
yang tidak biasa saya lakukan.
31 Saya tidak merasa antusias dalam hal apapun. √
Saya sulit untuk sabar dalam menghadapi gangguan terhadap
32 √
hal yang sedang saya lakukan.
33 Saya sedang merasa gelisah. √
34 Saya merasa bahwa saya tidak berharga. √
Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi
35 √
saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan.
36 Saya merasa sangat ketakutan. √
37 Saya melihat tidak ada harapan untuk masa depan. √
38 Saya merasa bahwa hidup tidak berarti. √
39 Saya menemukan diri saya mudah gelisah. √
Saya merasa khawatir dengan situasi dimana saya mungkin
40 √
menjadi panik dan mempermalukan diri sendiri.
41 Saya merasa gemetar (misalnya: pada tangan). √
Saya merasa sulit untuk meningkatkan inisiatif dalam
42 √
melakukan sesuatu.
Kesimpulan:
a. Depresi : berat
b. Kecemasan : ringan
c. Stres : normal
19. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan lab
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
28 Juni HEMATOLOGI
2019 Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin L 10,0 g/dL 12,3 – 15,3
Hematokrit L 30,1 % 36,0 – 45,0
Leukosit H 16,10 Juta/uL 4,50 – 11,0
Eritrosit L 3,51 103/uL 4,2 – 5,5
Trombosit 367 Ribu/uL 150-450
INDEX ERITROSIT
MCV 85,8 fl 80-90
MCH 28,5 pg 27,5-33,2
MCHC L 33,2 % 33,4 – 35,5

Hitung Jenis Leukosit


Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 3 % 0-4
Neutrofil Batang L 0 % 3–5
Neutrofil Segmen H 85 % 45 – 73
Limfosit L 6 % 18 – 44
Monosit 6 % 3-8
Albumin L 2,29 g/dL 3,4-5,0
Kreatinin 0.66 mg/dL 0,6-1,0
Natrium (Na) 137 mEg/L 135-145
Kalium (K) L 2,7 mEg/L 3,5-5,1
Kalsium ion HH 6,62 mg/dL 4,5-5,6
Magnesium L 1,5 mg/dL 1,8-2,4

b. Hasil PA
Tanggal 14 Maret 2019
Klinis : Ca Lidah
- Foto asimetris, inspirasi kurang
- Skeletal yang terscanning dalam batas normal
- Soft tissue yang terscanning dalam batas normal
- Trakea di tengah
- Sinus costofrenikus kanan dan kiri dalam batas normal
- Sinus cardiofrenikus kanan dan kiri dalam btas normal
- Diafragma kanan dan kiri dalam batas normal
- Mediastinum tidak melebar, tidak tertarik atau terdorong, aorta tidak melebar, elongatio
aorta (-), kalsifikasi aorta (-)
- Cor tidak membesar
- Pulmo:
- Hili dalam batas normal, tidak melebar, tidak tertarik ke superior
- Corakan bronkovaskuler normal
- Tidak tampak bercak lunak di kedua lapang paru
Kesan:
Roentgenologis cor dan pulmo dalam batas normal
20. Terapi
No Nama Obat Indikasi
1 NaCl 0,9% Pengganti cairan tubuh yang hilang.
2 Ondancetron 8 mg amp Untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah yang
disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau
operasi. Terjadinya mual dan muntah disebabkan oleh
senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah
serotonin dalam tubuh akan meningkat ketika kita menjalani
kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Seretonin akan bereaksi
terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil dan otak,
dan membuat kita merasa mual. Ondansetron akan
menghambat serotonin bereaksi pada reseptor 5HT3 sehingga
membuat kita tidak mual dan berhenti muntah.
3 Dexametason 5 mg, amp Merupakan kelompok obat kortikosteroid. Obat ini bekerja
dengan cara mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang
menyebabkan peradangan.
4 Ranitidine 25 mg, amp Ranitidine adalah obat untuk mengurangi jumlah asam
lambung. Fungsinya untuk mengatasi dan mencegah rasa
panas pada perut, maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh
tukak lambung. Ranitidine termasuk kedalam golongan obat
H2 histamine blocker.
5 Difenhidramin 50 mg, Merupakan golongan obat antihistamin. Obat ini bekerja
amp dengan cara menghentikan atau memblokir aksi histamin,
yaitu zat kimia alami dalam tubuh yang menyebabkan gejala
alergi
6 Paracetamol 500 mg tab Salah satu obat yang masuk ke dalam golongan analgesik
(pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Obat ini
dipakai untuk meredakan rasa sakit ringan hingga menengah,
serta menurunkan demam
7 Albumin 100 cc Obat yang mengandung albumin. Albumin adalah protein
pada darah manusia yang berfungsi untuk menjaga tekanan
osmotik pada darah sehingga darah tidak bocor ke jaringan
lainnya.
8 Rl+ KCL 25 mEq 500 cc Suplemen mineral dengan fungsi untuk mengobati atau
mencegah jumlah kalium yang rendah dalam darah. Tingkat
normal kalium dalam darah sangat penting. Kalium atau juga
dikenal sebagai potassium membantu sel, ginjal, jantung,
otot, dan saraf Anda berfungsi dengan baik.
9 Paclitaxel 80 mg Obat yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.
Obat ini adalah obat kemoterapi kanker yang bekerja dengan
memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Mekanisme kerja paclitaxel melibatkan gangguan
penghancuran normal mikrotubulus selama pembelahan sel.

Anda mungkin juga menyukai