Anda di halaman 1dari 9

2.

1 Perhitungan Tahanan
2.1.1 Data Utama Kapal

LPP (m) 107.4


LWL (m) 110
B (m) 27.7
T (m) 5
H (m) 12
Cb 0.6
Cp 0.629
Cm 0.974
Luasan midship (m2) 134.87
3
Volume Displasemen (m ) 7036.10
CbWL 0.5858
CWP 0.7037
2
S (m ) 2785.65

2.1.2 Perhitungan Tahanan Metode Holtrop


a. Menghitung tahanan gesek
Pertama, menentukan nilai Length of the run

𝐿 = 𝐿(1−𝐶𝑃+(0,06𝐶𝑃 𝑙𝑐𝑏)/(4𝐶𝑃−1))

L = 37.339
Kedua, menentukan Cstern dengan Factor C14 (stern shape accounter)

Cstern = 1 + 0,011Cstern
Cstern = 1 + 0,011(-8)
Cstern = 0,912

b. Perhitungan Form Factor


Dengan rumus :
Rf(1+K1) = 0,5 x ρsaltwater x Vs2 x CF x (1+k1) x S
Dimana,

1+𝑘1 = 0,93+0,487118𝑐14 (𝐵/𝐿)1,06806 (𝑇/𝐿)0,46106 (𝐿/𝐿)0,121563 (𝐿3/𝛻)0,36486 (1−𝐶)−0,604247

1+k1 = 1.274288

1
Berikut tabel hasil perhitungan Form Factor :

Vs
Vs (m/s) Cf Rf(1+K1)
(knot)
17 8.738 0.001515 210.4364
16 8.224 0.001526 187.8103
15 7.71 0.001539 166.3956
14 7.196 0.001552 146.2013
13 6.682 0.001566 127.2368
12 6.168 0.001582 109.5123

c. Menghitung tahanan tambahan


Dengan rumus :

RAPP = 0,5 x ρ x (Vs)2 x 𝑆𝐴𝑃𝑃 x (1+𝑘2)e𝑞 x 𝐶𝐹

Untuk mendapatkan nilai 1+k2 dari tabel berikut :

untuk ruder behind stern adalah 1.5


maka:
(1+k2)eq = 1.5
Untuk mendapatkan nilai SAPP digunakan rumus:
SAPP=((2𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝑇) / 100) x (1+25(𝐵/𝐿𝑤𝑙)2 )
SAPP = 28.4384
Berikut tabel hasil perhitungan Tahanan Tambahan :
Vs
Vs (m/s) Cf RAPP
(knot)
17 8.738 0.001515 2.52885
16 8.224 0.001526 2.256948
15 7.71 0.001539 1.999605
14 7.196 0.001552 1.756926
13 6.682 0.001566 1.529026
12 6.168 0.001582 1.316028

d. Menghitung Tahanan Gelombang

2
Dengan rumus :

Rw = C1 x C2 x C5 x ∇ x ρ x g x exp{𝑚1 x 𝐹+ 𝑚2 x cos⁡(λ𝐹−2)}

Berikut tabel hasil perhitungan Tahanan Gelombang :

Vs
RW
(knot)
17 105.8791
16 59.50498
15 41.12592
14 23.46143
13 10.49267
12 5.205877

e. Menghitung Model - Ship Correlation Resistances (RA)


Dengan rumus sebagai berikut :

Pertama, menghitung nilai CA :

Tf/Lwl : 0.04545
C4 : 0.04
CA : 0.000500
Selanjutnya didapatkan nilai RA seperti berikut :

Vs
RA
(knot)
17 54.53813
16 48.31059
15 42.46048
14 36.9878
13 31.89254
12 27.17471

f. Menghitung Tahanan Total Kapal


Nilai tahanan total kapal atau Rt, dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh tahanan-
tahanan kapal yang ada, dengan rumus :

3
Berikut tabel hasil perhitungan nilai Tahanan Total :

Vs
Rf(1+k1) RAPP Rw RA Rtot RTSM
(knot)
17 210.4364 2.52885 105.8791 54.53813 373.3825 429.3898
16 187.8103 2.256948 59.50498 48.31059 297.8828 342.5652
15 166.3956 1.999605 41.12592 42.46048 251.9816 289.7789
14 146.2013 1.756926 23.46143 36.9878 208.4075 239.6686
13 127.2368 1.529026 10.49267 31.89254 171.151 196.8236
12 109.5123 1.316028 5.205877 27.17471 143.2089 164.6903
Dalam satuan kN (Kilo Newton)

2.2 Perhitungan Kebutuhuan Daya Mesin


Setelah besarnya gaya yang harus diatasi oleh kapal untuk mencapai kecepatan dinas diketahui,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya daya yang dibutuhkan kapal untuk mengatasi
gaya tersebut. Penyebab kapal dapat bergerak pada kecepatan tertentu adalah adanya gaya dorong
yang diproduksi oleh sistem propulsi kapal tersebut, mulai dari motor induk, poros, dan baling-baling.
Lebih jelasnya Ada beberapa pengertian mengenai daya yang sering digunakan didalam melakukan
estimasi terhadap kebutuhan daya pada sistem penggerak kapal, antara lain:
EHP (Effective Horse Power) merupakan besarnya daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
kapal sampai dengan kecepatan dinas (Vs) dengan asumsi tanpa sistem propulsi. Tabel hasil
perhitungan EHP :

Kecepatan Rt Rtsm EHP EHP


No
Knot m/s kN kN kW HP
1 17 8.738 369.96 425.46 3717.648 5054.586
2 16 8.224 295.72 340.08 2796.834 3802.63
3 15 7.71 250.36 287.92 2219.855 3018.157
4 14 7.196 207.31 238.41 1715.57 2332.522
5 13 6.682 170.45 196.02 1309.779 1780.801
6 12 6.168 142.70 164.11 1012.214 1376.226

DHP (Delivered Horse Power) merupakan daya yang diterima baling-baling setelah
melewati sistem perporosan. DHP nantinya akan berubah menjadi thrust atau gaya dorong
kapal. Berikut langkah-langkah menghitung DHP :
a. Menghitung Effisiensi Lambung (ηH)
Wake Friction (w) = (0,5 x Cb) – 0,05 = 0.25
Trust Deduction Factor (t) = k x w = 0.2
Sehingga efisiensi lambung (ηH) = (1 - t) / (1 - w) = 1.06667
b. Menghitung Efisiensi Relatif Rotatif (ηrr)

4
Harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar antara 1,0 – 1,1. Pada kali ini
diambil nilai ηrr = 1,05
c. Menghitung Open Water Efficiency (ηO)
Merupakan efisiensi baling-baling pada saat open water test. Efisiensi tersebut berkisar antara 40-
70%. Pada kali ini diambil asumsi ηo = 53%
d. Menghitung Propulisive Coefficien (PC)
PC = ηH x ηR x ηo = 0,5936
Sehingga nilai DHP dapat dihitung menggunakan rumus DHP = EHP/PC, berikut tabel hasil
perhitungan DHP :

Kecepatan DHP DHP


PC
Knot m/s kW HP
17 8.738 0.5936 6262.885 8515.139
16 8.224 0.5936 4711.648 6406.048
15 7.71 0.5936 3739.647 5084.497
14 7.196 0.5936 2890.111 3929.451
13 6.682 0.5936 2206.501 3000.001
12 6.168 0.5936 1705.212 2318.439
.
SHP (Shaft Horse Power), pada desain kali ini efisiensi pada poros akan sebesar 95%.
Nilai SHP dapat dihitung dengan rumus :
SHP = DHP/ ηs
Maka berikut tabel hasil perhitungan SHP :

Kecepatan SHP SHP


ƞs
Knot m/s kW HP
17 8.738 0.95 6592.51 8963.304
16 8.224 0.95 4959.63 6743.208
15 7.71 0.95 3936.471 5352.102
14 7.196 0.95 3042.222 4136.264
13 6.682 0.95 2322.632 3157.896
12 6.168 0.95 1794.96 2440.463

BHP (Brake Horse Power) merupakan daya penggerak utama yang dibutuhkan. Adanya
pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (ηG), pada tugas ini memakai sistem roda gigi dengan
loss 2%, sehingga ηG = 0,98. Berikut tabel hasil perhitungan BHP :

Kecepatan BHP BHP


Knot m/s kW HP
17 8.738 6727.051 9146.228
16 8.224 5060.847 6880.825
15 7.71 4016.807 5461.328

5
14 7.196 3104.308 4220.677
13 6.682 2370.033 3222.343
12 6.168 1831.592 2490.268

6
2.3 Pemilihan Propeller
1. Perhitungan RPM Propeller yang dibutuhkan
RPM propeller yang digunakan ialah berhubungan dengan daya yang dibutuhkan, yang mana hasil
perhitungan setelah menggunakan gearbox.Sehingga, N propeller yang dibutuhkan = 82 rpm = 1,4 rps

2. Perhitungan Advance Speed (Va)


Berdasarkan buku Resistance, Propulsion and Steering of Ships, Van Lammeren, hal 146, rumus
advance speed sebagai berikut.
Va = (1 - w) x Vs
Maka, didapatkan nilai Va = 12,01 knot = 6,173 m/s

3. Mencari Nilai 1/Jo dan P/Do

P/Do merupakan rasio antara pitch propeller (jarak propeller berpindah setiap satu kali putaran) dan
diameter. Sedangkan J merupakan koefisien advance baling-baling. Berikut tahapan dalam
mendapatkan 2 nilai tersebut.
 Menghitung nilai 0.1739√BP
BP = N x DHP0,5 x Va2,5
0.1739√BP = 0,58

 Setelah mendapatkan nilai tersebut, nilai 1/Jo, Efisiensi, dan P/Do dapat dicari melalui diagram BP
seperti berikut.

nilai 1/J O

Optimum line

nilai P/D O

nilai 0.1739 √ BP

7
Pembacaan diagram BP tersebut dilakukan pada seluruh tipe propeller B3 hingga B6. Sehingga telah
memiliki data 1/Jo dan P/Do pada masing – masing tipe propeller.
Berikut data tabel dari pembacaan diagram BP :

Dmax
Tipe P/Do 1/Jo δo Do(ft) Db(ft) Db < Dmax Db(m)
(ft)
B4-40 0.945 1.425 144.304 21.216 20.367 11.48 Decline 6.208
B4-55 0.920 1.450 146.835 21.588 20.724 11.48 Decline 6.317
B4-70 0.940 1.444 146.228 21.499 20.639 11.48 Decline 6.291
B4-85 0.994 1.358 137.519 20.218 19.409 11.48 Decline 5.916
B4-100 1.060 1.350 136.709 20.099 19.295 11.48 Decline 5.881
B5-45 1.012 1.368 138.562 20.372 19.557 11.48 Decline 5.961
B5-60 0.981 1.390 140.759 20.695 19.867 11.48 Decline 6.055
B5-75 0.986 1.390 140.759 20.695 19.867 11.48 Decline 6.055
B5-90 1.018 1.370 138.734 20.397 19.581 11.48 Decline 5.968
B5-105 1.071 1.335 135.190 19.876 19.081 11.48 Decline 5.816

8
9

Anda mungkin juga menyukai