Konsep Islam Rahmatal Lil Alamin
Konsep Islam Rahmatal Lil Alamin
Berbicara mengenai Islam tidak lepas dari Kepribadian Rasulullah SAW sebagai uswah
bagi umatnya. Pertanyaannya adalah Mengapa Rasulullah dijadikan Model Oleh Allah
SWT dalam kehidupan kita?? Ada 2 alasan untuk menjawab pertanyaan di atas. Pertama,
Karena Rasulullah SAW Merupakan Manusia seutuhnya sama seperti kita. Ini Hadirin,
menyangkut “predice position”. Berpikir pada tatanan keseimbangan, Rasulullah SAW
manusia seutuhnya maka sudah sepantasnya, apabila kita mencontohkan Rasulullah
SAW. Tetapi walaupun demikian hadirin, Rasululah SAW tidaklah manusia seperti
Nah, Hadirin Karena itulah Rasulullah diutus untuk Rahmatal Lil’alamin “Sebagai
Rahmat Bagi Semesta Alam”. Oleh karena itu izin kan saya menyampaikan dakwah
Alquran yang berjudul “Konsep Islam Rahmatal Lil ‘alamin sebagai solusi permasalahan
bangsa”. Sebagai Landasan Allah berfirman dalam Alquran Surah Al Anbiya’ ayat 107
ra, Rasul bersabda ا نما بعثت لتمم مكا رما ال خل ق (Sesungguhnya aku diutus oleh
Allah untuk menyempurnakan Akhlak Yang Mulia)
Kalau ingin melihat Islam Seutuhnya, maka lihatlah pribadi rasulullah SAW, Kalau ingin
melihat pribadi Rasulullah SAW sepenuhya, maka lihatlah pada akhlaknya. Akhlak
Rasulullah terbagi menjadi 3 bagian. Yang Pertama, akhlak kita kepada Allah yaitu
perilaku dan sikap kita kepada Allah SWT sebagai khalik yaitu beribadah melaksanakan
perintah Allah dan Meninggalkan laranganNYA. Sebagaimana Firman Allah dalam surah
adzzariyat ayat 56:
جلن يواعلنعن ي
س إنلل لنييععدبددونن ت اعل ن
يويما يخليعق د
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
Prof. Dr. Muhammad Quraish shihab dalam tafsir almisbah Menjelaskan ayat tersebut
diakhiri dengan kalimat لنييععدبددونن bahwa Allah tidak menciptakan manusia melainkan
tujuannya adalah mengakhiri dari aktivitas kita sehari-hari adalah beribadah kepada
Allah. Jadi kewajiban kita semata-mata beribadah kepada Allah. Baik ibadah yang kita
kerjakan ikhlas atau kita kerjakan karena terpaksa. Namun Sayang seribu kali sayang
hadirin Pada kenyataannya, ketika kita diuji oleh Allah dengan serba kesusahan kita
mengakui sebagai hamba Allah, setelah kita di uji jadi kaya malah kita jadi Hamba Harta,
hamba Materi bahkan hamba jabatan. Betul... Kalau hamba Allah atas pengakuan Allah
itu mahal harganya hadirin, tapi kalau hamba Allah keluar dari mulut manusia, itu hanya
anggapan saja. Mengapa? Karena itu hanya pengakuan boleh-boleh saja, Tapi adakan
yang dapat menjamin, pengakuan Hamba Allah dari Allah sekaligus, itulah yang tidak
ada satupun yang tahu. Contoh, bapak-bapak ibuk-ibuk Kenalkan dengan Gubernur
DKI?? Terus Satu persatu saya tanya, Apakah Pak Gubernur Kenal dengan Bapak dan
Ibuk. Orang mengakui boleh-boleh saja, Tapi soal diakui atau tidak itu tidak ada yang
tau. Oleh karena itu kita harus menjaga akhlak kita kepada Allah.
Lalu timbul pertanyaan, Bagaimanakah Konsep Islam Rahmatal Lil ‘alamin dengan
keadaan Bangsa Indonesia saat ini?? Watak pokok dari Islam adalah Rahmatal Lil
‘alamin. Islam juga memiliki kaidah-kaidah untuk memelihara, menjaga, mengamankan
nilai-nilai yang dimilikinya. Oleh Karena itu Alquran mengajarkan kita dalam Surah
Assyura ayat 40 Allah Berfirman :
Artinya : Dan Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, Maka barang siapa
memaafkan dan berbuat baik. Maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya
Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Hadirin, coba lihat konsep perdamaian dalam ayat di atas. Dipersilahkan kita manusia
menjadi manusia, tapi diberikan peluang menjadi malaikat. Kalau kita tidak salah, lalu di
tampar seseorang, balaslah dengan menampar sekuat kamu di tampar, karena itu
manusiawi. Tapi kalau mau jadi malaikat
Lalu, apa hikmah yang dapat kita ambil dari Konsep Islam rahmatal lil ‘alamiin sebagai
abdi negara?
Yang pertama, sebagai abdi negara kita harus menumbuhkan sifat jujur, kalau dalam
bahasa seniman “jangan ada dusta di antara kita”
Selama ini mengapa masalah dalam bangsa Ini tidak pernah usai hadirin, Karena banyak
kita yang pandai bermain minyak diatas air, mengunting dalam lipatan, manis kalau
berhadapan, lain bicara kalau di belakang, Mulutnya bicara Jihad terhadap Korupsi,
Tetapi di belakang diam-diam melindungi koruptor. Itu kan ada dusta diantara kita,
hadirin... kejujuran itu dimulai dari diri kita sendiri sebagaimana Rasul bersabda dalam
riwayat imam albukhari
Pada Akhirnya dapat saya simpulkan bahwa, kita harus bisa menghadirkan Islam dalam
menciptakan kedamaian bagi bangsa kita ini, karena Islam Rahmat bagi semesta Alam.
Hendaknya sebagai aparatur sipir negara akhlak Rasulullah selalu kita amalkan dalam
kehidupan sehari agar terealisasi Islam rahmatal Lil Alamin di tengah masyarakat.
Sehingga negara Indonesia yang kita cintai ini menjadi Negeri yang Baldatun Toyyibatun
Warobbun Gafur.... Amiin
Demikian yang dapat saya uraikan, Mohon maaf atas segala kesalahan, dan terima kasih
atas segala perhatiannya. Saya akhiri dg sebuah pantun