DIABETES MELLITUS
OLEH :
OLEH :
KELOMPOK 17 REGULER
ANY SETYORINI
GITA PUSPITASARI
MERCHILLIEA ESO NAVY G.
NOVITA WULAN DARI
Oleh :
KELOMPOK 17
Any Setyorini
Gita Puspitasari
Merchilliea Eso Navy G.
Novita Wulan Dari
Menyetujui,
(..................................................) (..............................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik : Diabetes Mellitus
8. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 60 menit, peserta mampu memahami
tentang konsep DM.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
(1) Mengetahui dan memahami definisi DM.
(2) Mengetahui dan memahami faktor risiko DM.
(3) Mengetahui dan memahami gejala DM.
(4) Mengetahui dan memahami pencegahan DM.
(5) Mengetahui dan memahami pemeriksaan diagnostik DM.
(6) Mengetahui dan memahami cara mengontrol DM.
(7) Mengetahui dan memahami komplikasi DM.
5. Pemeriksaan diagnostik
DM.
6. Cara mengontrol DM.
7. Komplikasi DM.
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya -
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan Jawab
menjelaskan kembali materi yang diberikan
yang telah disampaikan oleh penyuluh
dengan singkat menggunakan 2. Membalas
bahasa peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam
11. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Peralatan dan media penyuluhan siap
Penyelenggaraan penyuluhan di lakukan di R.29 RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang
Tepat waktu dalam pelaksanaan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
Peserta memperhatikan dan mendengarkan pemateri dengan seksama
80% peserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
100% peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu memahami mengenai diabetes mellitus
80 % peserta mampu menjawab pertanyaan saat evaluasi
12. Materi
(terlampir)
MATERI PENYULUHAN
I. DIABETES MELITUS
1. Pengertian DM
Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik yang disertai
berbagai kelainan akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Sedangkan
menurut Francis dan John (2000), Diabetes mellitus klinis adalah suatu sindroma
gangguan metabolisme hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu
defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau
keduanya. Menurut Brooker (2001), Diabetes Mellitus adalah penyakit dimana
penderita tidak bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya. Tubuh akan selalu
kekurangan ataupun keleihan gula sehingga mengganggu sistem kerja tubuh
secara keseluruhan.
2. Faktor Resiko
a) Riwayat
- Diabetes dalam keluarga
- Diabetes gestasional
- Melahirkan bayi dengan berat badan >4kg
- Kista ovarium (Polycystic Ovary Sindrome)
- IFC atau IGT
b) Obesitas >120% berat badan ideal
Obesitas dapat menurunkan jumlah reseptor insulin dari dalam sel target
insulin diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang efektif
dalam meningkatkan efek metabolik yang biasa.
c) Umur : 20-59th (8,7%) dan >65th (18%)
d) Etnik/ras : ras kulit hitam risiko naik
e) Hipertensi >140/90mmHg
f) Hiperlipidemia : kadar HDL rendah <35mg/dl
kadar lipid darah tinggi >250mg/dl
g) Faktor-faktor lain :
- kurang olahraga dan pola makan rendah serat, tinggi lemak, rendah
karbohidrat
- pernah mengalami gangguan toleransi glukosa kemudian normal
kembali
- riwayat terkena penyakit infeksi virus, misalnya virus rubella, morbili
- riwayat lama mengkonsumsi obat-obatan atau suntikan golongan
kortikosteroid.
3. Gejala
Gejala khas pada Diabetes Mellitus adalah :
a) Poliuri (banyak kencing)
Hal ini disebabkan oleh kadar glukosa darah yang meningkat sampai melampaui
daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana
gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga klien mengeluh banyak
kencing
b) Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak
karena polusi,sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum
c) Polipogi (banyak makan)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi
(kelaparan) sehingga untuk memenuhinya klien akan banyak makan. Tetapi
walaupun banyak makan, tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai
pada pembuluh darah.
d) Berat badan turun, lemas, cepat lelah, tenaga kurang
Karena glukosa tidak dapat ditransport ke dalam sel maka sel kekurangan cairan
dan tidak mampu mengadakan metabolisme, akibat dari itu maka sel akan
menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot mengalami atrofi danpenurunan
secara otomatis. Karena otot kurang mendapat makanan, maka klien tidak/kurang
bertenaga, cepat lelah
e) Keluhan lain
- Mata kabur. Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa-sarbitol
fruktasi) yang disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat
penimbunan sarbitol dari lensa sehingga menyebakan pembentukan katarak.
- Meningkatnya kadar gula darah dan air seni
- Kesemutan pada ekstremitas, gatal sekitar kemaluan terutama pada wanita,
visus menurun, bisul/luka yang lama sembuh, keputihan, mudah mengantuk,
infeksi kulit, pruritus vulva pada wanita, peka rasa dan kram otot
- Timbul gejala ketoasidosis dan samnolen bila berat
- Gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi ateroklerosis
- Kemampuan seksual menurun atau bahkan impotensi pada pria
- Kulit terasa panas (medangen) atau seperti tertusuk jarum
- Rasa tebal di kulit/baal : terjadi gangguan dalam proses regenerasi sel
persyarafan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari unsur
protein. Akibatnya banyak sel persyarafan terutama perifer rusak
- Gigi mudah lepas dan mudah goyah
- Terjadi hambatan dalam pertumbuhan dalam anak-anak
4. Pencegahan
a. Menjaga berat badan tetap seimbang
b. Mempertahankan program olahraga teratur
c. Tidak makan terlalu banyak makanan yang mengandung gula tinggi.
d. Minimal 30 menit dalam 3 hari dalam seminggu
e. Budayakan hidup sehat
f. Hindari merokok dan asap rokok
5. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu (GDS)
b. Pemeriksaan glukosa darah puasa (GDP)
Bukan DM Belum pasti DM Pasti DM
Kadar glukosa darah sewaktu:
- Plasma vena < 110 110 – 199 > 200
- Darah kapiler < 90 90 – 199 > 200
Kadar glukosa darah puasa:
- Plasma vena < 110 110 – 125 > 126
- Darah kapiler < 90 90 – 109 > 110
terpisah.
Daftar Pustaka