Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kebersihan Lingkungan


Sub Pokok Bahasan : Pengelolaan Sampah
Sasaran : Keluarga pasien RSUD Saiful Anwar
Hari/Tanggal : Jumat, 19 April 2019
Tempat : RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu
Kec Pakisaji Kab Malang
Pukul : 09.00 WIB - selesai
Pemberi Materi : Mahasiswa Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang

A. TUJUAN
 Tujuan Umum
Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah.

Tujuan Khusus
a. Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah dapat
menjelaskan tentang pengertian sampah.
b. Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah dapat
menjelaskan tentang karakteristik sampah.
c. Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah dapat
menjelaskan tentang prinsip-prinsip penanganan sampah.
d. Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah dapat
menyebutkan dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
e. Seluruh warga RW 03 Dsn Permanu Ds Permanu Kec Pakisaji Kab Malang dapat
menciptakan lingkungan bersih dan mengetahui pengelolaan sampah dapat
menjelaskan cara pengelolaan sampah.
B. MATERI (terlampir)
a. Pengertian sampah.
b. Karakteristik sampah.
c. Usaha meminimalisasi sampah/limbah.
d. Pemilihan limbah.
e. Persyaratan pewadahan limbah medis
C. MEDIA
Materi tentang pengelolaan sampah

D. METODE PENYULUHAN
Ceramah dan Tanya Jawab

E. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
08.00 – 08.05 - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
- Kontrak waktu - Menyetujui
2. 30 menit Inti :
08.05 – 08.35 - Menjelaskan materi - Memperhatikan
- Bertanya - Menjawab
- Menjawab - Bertanya
3. 15 menit Penutup :
08.35 – 08.50
- Merangkum materi - Memperhatikan
- Mengevaluasi - Menjawab
- -
Mengakhiri kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

F. EVALUASI LISAN
a. Jelaskan pengertian sampah !
b. Menjelaskan karakteristiks ampah !
c. Menjelaskan usaha meminimalisasi sampah/limbah !
d. Menjelaskan tentang pemilihan limbah !
e. Menjelaskan tentang persyaratan pewadahan limbah medis !
MATERI

A. Pengertian Sampah

Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari aktivitas
manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah,
yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase
materi padat, cair atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal
juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir
semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang
kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

B. Karakteristik sampah
Karakteristik sampah rumah sakit perlu diketahui dalam kaitannya pada pengelolaan
sampah yang baik dan benar. Secara garis besar sampah rumah sakit dibedakan menjadi
sampah medis dan non medis.
a. Sampah Medis
Sampah medis adalah sampah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan
tindakan medis terhadap pasien. Termasuk dalam kajian tersebut juga kegiatan medis di
ruang poliklinik, perawatan, bedah, kebidanan, otopsi dan ruang laboratorium. Sampah padat
medis sering juga disebut sampah biologis.
Sampah medis dapat digolong-golongkan menjadi (Darmanto,1997) :
1. Sampah benda tajam
Sampah ini bisa berupa jarum, pipet, pecahan kaca dan pisau bedah. Benda-benda
ini mempunyai potensi menularkan penyakit.
2. Sampah Infeksius
Dapat dihasilkan oleh laboratorium, kamar isolasi, kamar perawatan, dan sangat
berbahaya karena bisa juga menularkan penyakit.
3. Sampah jaringan tubuh.
Sampah ini berupa darah, anggota badan hasil amputasi, cairan tubuh, dan
plasenta.
4. Sampah Farmasi
Berupa obat-obatan atau bahan yang telah kadaluarsa, obat-obat yang
terkontaminasi, obat yang dikembalikan pasien atau tidak digunakan.
5. Sampah Kimia
Terdapat sampah kimia yang berbahaya dan tidak berbahaya dan juga sampah
yang bisa meledak atau yang hanya bersifat korosif.
6. Sampah Radioaktif
Bahan yang terkontaminasi dengan radio-isotof. Sampah ini harus dikelola
sesuai dengan peraturan yang diwajibkan.
b. Sampah Non Medis
Sampah padat non medis adalah semua sampah padat diluar sampah padat medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti kantor/ administrasi, unit perlengkapan, ruang
tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan.
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan diantaranya melaksanakan kegiatan dalam
katagori diagnosa dan pengobatan, perawatan, bahkan tindakan rehabilitasi. Rumah sakit dari
aspek kesehatan lingkungan dapat berpotensi, antara lain :

1. Dapat menjadi media pemaparan atau penularan bagi para pasien, petugas maupun
pengunjung oleh agent (komponen penyebab) penyakit yang terdapat di dalam
lingkungan rumah sakit (Darpito, 2003).
2. Sebagai penghasil sampah dan limbah yang berdampak bagi kesehatan masyarakat
dan lingkungan sekitar.

Sebagaimana yang diketahui, dasar pelaksanaan penyehatan lingkungan rumah sakit


Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan sesuai Permenkes 1204 tahun 2004 antara lain :

1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit.


2. Hygiene sanitasi makanan dan minuman.
3. Penyehatan air.
4. Pengelolaan limbah.
5. Penyehatan tempat pencucian linen (laundry).
6. Pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu.
7. Dekontaminasi melalui sterilisasi dan disinfeksi.
8. Pengamanan dampak radiasi.

Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit bertujuan untuk mewujudkan lingkungan


rumah sakit baik in door ataupun out door yang aman, nyaman, dan sehat bagi para pasien,
pekerja, pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah sakit, kejadian pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh rumah sakit dapat ditekan sekecil mungkin
atau bila mungkin dihilangkan.

Pengelolaan limbah dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan


terhadap limbah mulai dari tahap pengumpulan di tempat sumber, pengangkutan,
penyimpanan serta tahap pengolahan akhir yang berarti pembuangan atau pemusnahan.

Tindakan pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelolaan limbah dari
tindakan preventif dalam bentuk pengurangan volume atau bahaya dari limbah yang
dikeluarkan ke lingkungan. Atau minimasi limbah. Beberapa usaha minimasi meliputi
beberapa tindakan seperti usaha reduksi pada sumbernya, pemanfaatan limbah,daur ulang,
pengolahan limbah, serta pembuangan limbah sisa pengolahan.

Sedangkan tata lakana penanganan limbah medis sesuai permenkes meliputi kegiatan
Minimisasi dan Pemilahan Limbah dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

C. Usaha Minimisasi Limbah

1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum membelinya.


2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.
3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara kimiawi.
4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam kegiatan petugas
kesehatan dan kebersihan.
5. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menjadi limbah
bahan berbahaya dan beracun.
6. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan.
7. Menggunakan bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari kadaluarsa.
8. Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.
9. Mengecek tanggal kadaluarsa bahan pada saat diantar oleh distributor.

D. Pemilahan Limbah

 Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
 Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah adalah
kunci pembuangan yang baik.

E. Tempat Penampungan Sementara

 Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar


limbahnya selambat-lambatnya 24 jam.
 Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, maka limbah medis harus
dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain atau pihak lain yang
mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam
apabila disimpan pada suhu ruang.

F. Transportasi

 Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus


diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutu p.
 Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan khusus.
 Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang.
 Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri:
Topi/helm, Masker, Pelindung mata, Pakaian panjang (coverall), Apron untuk
industri, Pelindung kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus (disposable gloves atau
heavy duty gloves).

G. Pengumpulan Limbah Medis

 Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli
khusus yang tertutup.
 Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling
lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
H. Persyaratan Pewadahan Limbah Medis
Syarat tempat pewadahan limbah medis, antara lain :

 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
 Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang
terpisah dengan limbah non-medis.
 Kantong plastik di angkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian telah terisi
limbah.
 Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus (safety box)
seperti botol atau karton yang aman.
 Sayarat benda tajam harus ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol,
jeregen atau karton yang aman.
 Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak
dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan
dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong plastik yang telah di pakai dan
kontak langsung dengan limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
tandar lain yang harus dipenuhi dalam pewadahan limbah medis ini menyangkut
penggunaan label yang sesuai dengan kategori limbah. Detail warna dan lambah label pada
wadah limbah medis sebagai berikut :

Standar pewadahan dan penggunaan kode dan label limbah medis ini berfungsi untuk
memilah-milah limbah diseluruh rumah sakit sehingga limbah dapat dipisah-pisahkan di
tempat sumbernya :
Beberapa ketentuan juga memuat hal berikut ini

1. Bangsal harus memiliki minimal dua macam tempat limbah, satu untuk limbah medis
(warna kuning) dan satunya lagi untuk non-medis (warna hitam).
2. Semua limbah dari kamar operasi dianggap sebagai limbah medis.
3. Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis, dianggap sebagai limbah
non-medis.
4. Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai limbah medis
dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang.

Sedangkan persyaratan yang ditetapkan sebagai tempat pewadahan limbah non-medis sebagai
berikut :

 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan.
 Terdapat minimal 1 (satu) buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan kebutuhan.
 Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila 2/3
bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi
perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
Daftar Pustaka

Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah. Malang
: PPPGT / VEDC Malang.
Anonim 2012.A. https://www.google.co.id. Diakses tanggal 25 November 2012
Anonim 2012.B. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah. Diakses tanggal 25 November
2012
Anonim 2012.C. http://carapedia.com/pengertian_definisi_sampah. Diakses tanggal 25 November
2012.
Anonim 2012.D. http://soerya.surabaya.go.id. Diakses tanggal 25 November 2012
Anonim 2012.E. http://insanutamasdit.wordpress.com. Diakses tanggal 25 November 2012
Apriadji, Wied Harry.1994. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ary Nilandari. 2006. Aku Bisa Menghemat Listrik. Jakarta : Dian Rakyat.
Suhadi. 1995. Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai