Anda di halaman 1dari 4

Tabel Fenomena

TEMPO.CO
Nur Kholis, pengacara pekerja PT
Freeport Indonesia melaporkan
setidaknya ada 19 peserta mogok
kerja yang ditangkap polisi.
Mereka, kata Nur, dikriminalisasi
dengan tuduhan pengrusakan dan
penghasutan. Hingga kini,
Sembilan di antaranya masih
menjalani sidang.

Selain itu, Nur melaporkan ada 18


orang yang meninggal akibat
persoalan tersebut. Sebanyak 16
pekerjanya meninggal karena sakit
akibat penghentian kepesertaan
BPJS oleh PT Freeport Indonesia.
Mereka dianggap bukan lagi
karyawan perusahaan tambang
tersebut, sehingga dianggap tidak
berhak menerima asuransi
kesehatan.

“Padahal belum ada PHK resmi


tapi kok tiba-tiba dihentikan,” kata
Nur mempertanyakan. Sementara
dua orang lainnya nekat bunuh diri,
yang disebut Nur sebagai dampak
tekanan masalah hak pekerja ini.

KOMPAS.COM Mengenai upah buruh yang tidak


sesuai UMP, permasalahan
umumnya muncul karena
pengusaha atau pihak memberi
kerja tidak mematuhi peraturan
standar upah yang telah ditentukan
pemerintah provinsi, sehingga
upah yang diberikan berada di
bawah standar kelayakan yang
sudah ditetapkan.

Poskota.com
Fahri Hamzah dan Fadli Zon serta
pihak oposisi lainnya yang
bergabung dengan para buruh,
berorasi sambil menyorakkan
ganti Presiden 2019 nanti.

Para poltisi elite Senayan ini


beranggapan bahwa Presiden
Jokowi sudah tak lagi berpihak
pada rakyat kecil. “Ini apa-apa
asing, apa-apa asing dosen asing,
mana revolusi mentalnya,” jelas
Fahri di depan Gedung DPR/MPR
Senayan Jakarta, Selasa (1/5/2018
Pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT
Standar Indonesia Industry
1.1 Latar Belakang
Di dalam setiap perusahaan akan tercapainya tujuan bergantung pada
sumber daya manusia yang dimiliki serta didukung beberapa faktor produksi
lainnya. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang
pastisipatif dan transparansif dalam bekerjasama dengan pegawai untuk
mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan.
Untuk mendorong semangat kerja karyawan diperlukan kerjasama atau
hubungan kerja yang saling menguntungkan dimana karyawan memeberikan
kinerja yang baik untuk perusahaan dan ssebaliknya perusahaan memberikan
kompensasi yang sesuai atas kinerja karyawan.
Pemeberian kompensasi sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, karena besar kecilnya kompensasi yang di terima sesuai dengan
kinerja karyawan itu sendiri,maka dari itu kompensasi yang diberiakn perusahaan
cukup adil akan mendorong karyawan untuk bekerjalebih baik lagi dan lebih
bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah diberikan peusahaan.
Seorang pegawai akan lebih meningkatkan kinerjanya jika kepuasan
kerjanya terpenuhi, dan akan menajdikan tujuan perusahaan maupun kebutuhan
pegawai terpenuhi dan tercapai. Begitu juga sebaliknya apabila kepuasan kerja
pegawai tidak terpenuhi maka kinerja karyawan akan menurun.
Tujuan kompensasi antara lain untuk menghargai kerja keras
karyawan,sebagai jaminan keadilan karyawan, mempertahankan karyawan,
mendapatkan karyawan yang berkualitas tinggi maka kompensasi harus dapat
memotivasi kinerja karyawan.
Selain faktor kompensasi, ada faktor lain yaitu faktor kepemimpinan yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Moral pemimpin akan mempengaruhi moral,
kepuasan kerja, kemanan, terutama tingkat prestasi suatu organisasi, maka
perilaku pemimpin dapat dipelajari.
Penilaian kerja ialah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui
apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing
secara keseluruhan (Soeprihanto,1988: 7).
Faktor yang mempengaruhi kinerja ialah efektifitas dan efesiensi, otoritas
(wewenang), disiplin dan inisiatif (Prawirosentono, 1999:27). Karakteristik
kinerja karyawan yang memiliki kinerja tinggi anatara lain memiliki tanggung
jawab yang tinggi, berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi,
memiliki tujuan yang realistis, memiliki rancana kerja yang menyeluruh dan
berjuang untuk merealisasikan tujuannya, memanfaatkan umpan (feedback) yang
kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan, mencari kesempatan untuk
merealisasikan rencana yang telah diprogamkan (Mangkunegara, 2002:68).
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang amsalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
pada perusahaan PT. Standard Indonesia Industry ?
2. Bagaimana pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karaywan
pada perusahaan PT.Standard Indonesia Industry ?
3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kompensasi secara bersama-
sama terhadap kinerja karaywan PT. Standard Indonesia Industry ?
2.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dengan permasalahan yang ada adalah :
1. Untuk mengalasisis pengaruh antara kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Standard Indonesia Industry ?
2. Untuk menganalisis pengaruh antara kompensasi terhadap kinerja karyaan
pada PT. Standard Indonesia Industry ?
3. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan dan kompensasi secara
bersama-sama terhadap kinerja karyawan PT. Standard Indonesia
Industry?
2.4 Manfaat Penelitian
A. Bagi Peniliti
Menerapkan hasil teori kepada keadaan yang sebenernya, serta untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman masalah-masalah yang berkaitan dengan
sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh kepemimpinan
dan kompensasi terhadap kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai