Anda di halaman 1dari 143

124

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian yang dilakukan pada perusahaan

penyelenggara Ibadah Umroh Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi, maka dapat diketahui hasil

penelitian yaitu mengenai “Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas

Pelayanan dan Harga Terhadap Nilai Pelanggan Serta Implikasinya Pada

Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Penyelenggara Umroh di Kota Bandung,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi)”. Untuk

lebih jelasnya mengenai penelitian dapat dilihat pada sub-sub bab berikut

ini.

4.1.1 Gambaran Umum Penyelenggara Ibadah Umroh di Kota

Bandung,Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat

Provinsi Jawa Barat dengan luas 35.377,76 Km2 menurut Data SIAK

Provinsi Jawa Barat di diami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa.

Penduduk Jawa Barat tersebar di 26 Kabupaten/Kota, 625 Kecamatan dan

5.899 Desa/Kelurahan. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kabupaten

Bogor sebanyak 4.966.621 Jiwa (11,03 %), sedangkan penduduk terkecil

terdapat di Kota Banjar yaitu sebanyak 192.903 Jiwa (0,43 %).

124
125

Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, terlihat bahwa penduduk

laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

Gambaran ini terlihat dihampir seluruh Kabupaten/Kota, terkecuali

Kabupaten Indramayu (Laki-laki 49,78 %, perempuan 50,22%). Jumlah

penduduk yang tinggal Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat,

Kota Bandung dan Kota Cimahi sebanyak 8.670.501 Jiwa atau 18% dari

total penduduk Jawa Barat, artinya hampir seperlima penduduk Jawa Barat

tinggal di Ibu Kota Provinsi.

Pemeluk Agama Islam di Jawa Barat menurut BPS Jawa Barat

dalam angka 2012 sejumlah 42.912.335 jiwa dengan pemeluk terbesar

berada di Kabupaten Bandung sejumlah 3.071.601 jiwa selanjutnya diikuti

oleh Kota Bandung yaitu sejumlah 2.675.568 jiwa. Sementara itu

Kabupaten Bandung Barat sejumlah 1.463.496 jiwa, Kota Cimahi sejumlah

512.659 jiwa. Dari data tersebuta dapat diketahui Jumlah dan prosentase

pemeluk Agama Islam di Kota Bandung, Kabpaten Bandung, Kabupaten

Bandung Barat, dan Kota Cimahi adalah 7.723.324 jiwa dengan prosentase

sebesar 17,99%

Seiring dengan besarnya jumlah pemeluk Agama Islam di Jawa

Barat, minat pemeluk Agama Islam di Jawa Barat untuk melaksanakan

perjalanan ibadah haji sangatlah tinggi. Dengan jatah kuota terbesar di

Indonesia yaitu sebayak 30.088 porsi, namun hal tersebut belum dapat

menjadi solusi yang ampuh dalam memecahkan permasalah waktu

keberangkatan haji. Hal ini dapat dilihat dari daftar waiting list (waktu
126

tunggu) yang sudah mencapai rata-rata 11 tahun untuk setiap Kota dan

Kabupatennya. Dengan rata-rata waktu tunggu keberangkatan selama 15

tahun, bahkan untuk wilayah Sulawesi selatan dan Kalimantan Selatan

waiting list (waktu tunggu) keberangkatan sudah lebih dari 20 tahun.

Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan

Kota Cimahi memiliki jumlah pendaftar terbanyak di Provinsi Jawa Barat

yaitu sejumlah 55.647 atau 15,95 % dari keseluruhan pendaftar di Jawa

Barat dengan rata-rata waktu tunggu keberangkatan 11 tahun, Melihat

lamanya waiting list (waktu tunggu) untuk melaksanakan Ibadah Haji maka

umat islam di Indonesia khususnya di Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi mulai melirik ibadah Umroh

yang prosedurnya masih relative lebih mudah dan dapat dilaksanakan

setiap tahun.

Kondisi ini mulai mendorong berdirinya perusahaan penyelenggara

ibadah umroh, tentunya dengan berbagai macam penawaran paket. Mulai

dari paket murah (ekonomi) sampai dengan paket ekslusive bahkan ada

juga yang menawarkan paket umroh plus. Perusahaan penyelenggara

Ibadah Umroh yang telah mendapatkan izin dari Kementrian Agama

sampai dengan 31 desember 2013 menurut data sejumlah 429 perusahaan

dan yang telah mendapatkan izin sebaga Penyelenggara Ibadah Haji

Khusus sejumlah 252 perusahaan.

Untuk wilayah Jawa Barat Perusahaan penyelenggara Ibadah

Umroh yang telah mendapatkan izin sejumlah 58, Sedangkan Kota


127

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi terdapat 30 Perusahaan penyelenggara Ibadah Umroh yang telah

memiliki izin. Dari 58 Perusahaan penyelenggara Ibadah Umroh yang telah

mendapatkan izin di Provinsi Jawa Barat 24 Perusahaan yang telah

mendapatkan izin untuk Menjadi Penyeenggara Ibadah Haji Khusus

menyelenggarakan Ibadah Haji Khusus. Selain itu di Kota Bandung,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dari 30

Perusahaan penyelenggara Ibadah Umroh yang telah mendapatakan izin,

14 Perusahaan diantaranya sudah mendapatkan izin untuk menjadi

Penyelenggara Ibadah Haji khusus. Tentunya sesuai dengan Peraturan

Meteri Agama nomor 15 Tahun 2012 tentang Penyelengara Ibadah Haji

Khusus. Izin Penyelenggara Haji Khusus diberikan Direktur Jendral atas

nama Menteri kepada biro perjalanan setelah mememenuhi persyaratan

antara lain Poin yaitu memiliki izin sebagai penyelenggara ibadah umroh

yang masih berlaku serta yaitu telah menyelenggarakan ibadah umroh

sekurang-kurangnya tiga tahun dengan umlah jamaah paling sedkit tiga

ratus jamaah (Pasal 2 ayat 2a dan 2j).

Jumlah Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umroh yang telah

ditentukan dalam penelitian dianggap sudah dapat mewakili dalam

penelitian ini sebanyak 6290 Jamaah, dan yang dijadikan sampel penelitian

sebanyak 568 Jamaah.


128

4.1.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Jumlah Jamaah

Umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat, Kota Cimahi jumlah 568 orang. Jumlah tersebut merupakan

sample yang diambil pada penelitian ini. Adapun karakteristik

responden ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Umur Jumlah Persentase

1 <20 tahun 27 4,80


2 21 – 30 tahun 76 13,40
3 31 – 40 tahun 138 24,30
4 41 – 50 tahun 186 32,70
5 >50 tahun 141 24,80
Jumlah 568 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Tabel 4.1 diatas usia 41-50 tahun mendapatkan jumlah terbanyak

dengan jumlah 186 responden dari total 568 responden yang dijadikan

sampel, dengan prosentasi sebesar 32,70%. Selanjutunya diikuti oleh usia

>50 tahun dengan jumlah 24,80% dan usia 31-40 tahun sebesar 24,30%,

Sedangkan untuk responden dengan usia < 20 tahun dan 21-30 tahun

jumlahnya tidak terlalu banyak hanya sebesar 4,8% dan 13,40%. Dengan

demikian dari segi usia, Jamaah Umroh di Jawa Barat didominasi oleh usia
129

produktif, yang berumur 41 – 50 tahun mencapai 32,70%. Namun untuk

usia <20 tahun perjalanan umroh bias saja dilaksanakan dengan menabung

sebelunya ataupun biaya dari orang tua maupun orang lain.

4.1.2.2. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Pria 271 47,7
2 Wanita 297 52,3
Jumlah 568 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014
Tabel di atas menunjukkan bahwa dilihat dari jenis kelamin jumlah

responden laki-laki sebesar 47,7 % sedangkan responden perempuan

sebesar 52,3%. Dengan demikian jumlah tersebut menunjukan responden

wanita lebih banyak dari responden pria, Namun selisihnya tidak terlalu

besar, hanya sebesar 4,6 %.

4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah
No Pendidikan Persentase
Jamaah
1 SD-SMP 14 2,47
2 SMU 125 22,01
3 D1-D3 98 17,25
4 S1-S3 331 58,27
Jumlah 568 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.3 diatas menunjukan karakteristik responden berdasarkan

pendidikan dimilikinya, antara lain untuk yang berpendidikan SD-SMP

berjumlah 14 responden atau sebesar 2,47%, yang berpendidikan SMU


130

sebanyak 125 responden atau sebesar 22,1%, yang berpendidikan D1-D3

sebanyak 98 responden atau 17,25%, dan yang berpendidikan S1-S3

sebanyak 331 responden atau 58,27% Hal ini menunjukkan jumlah jamaah

yang menunaikan Ibadah Umroh sudah berpendidikan tinggi, yaitu lulusan

S1-S3 dengan jumlah 58,27%. Sehingga ekspektasi mengenai pelayanan

yang akan diberikan perusahaan penyelenggara umroh nantinya akan

berada di standar yang tinggi.

4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.4
Karaeteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah
No Pekerjaan Persentase
Jamaah
1 PNS 84 14,79
2 Swasta 127 22,36
3 Wiraswasta 140 24,65
4 Pensiunan 55 9,68
5 Ibu Rumah Tangga 98 17,25
6 Petani 12 2,11
7 TNI/Kepolisian 17 3
8 Lainnya 35 6,16
Jumlah 568 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.4 diatas menunjukan karaketristk responden berdasarkan

pekerjaannya. Jumlah responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 84

orang atau sebesar 14,79%, yang bekerja di swasta sebanyak 127

responden atau sebesar 22,36%, yang bekerja sebagai wirawsasta

sebanyak 140 responden atau sebesar 24,65%, yang menjadi pensiunan

sebanyak 55 responden atau sebesar 9,68% yang sebagai Ibu rumah

tangga sebanyak 98 responden atau sebesar 17,25% yang bekerja sebagai

petani sebanyak 12 responden atau sebesar 2,11% yang bekerja sebagai


131

TNI/Kepolisian sebanyak 17 responden atau sebesar 3% yang bekerja

lainnya sebanyak 35 responden atau sebesar 6,16%. Disini terlihat

wiraswasta yang paling banyak menunaikan ibadah umroh dikarenakan

waktu yang dimiliki untuk melaksanakannya lebih banyak dibandingkan

pekerjaan lainnya. Sedangkan untuk profesi pekerjaan lainnya seperti

PNS,karyawan swasta, TNI/Kepolisian labih terikat oleh waktu sehingga

sulit untuk mengajukan izin cuti untuk melaksanakan ibadah umroh.

4.1.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Pendapatan


Per Bulan
Tabel 4.5
Rata-rata Pendapatan Per Bulan
No Jumlah (Rupiah) Jumlah Persentase
1 <1 juta 4 0,70
2 1 juta-3 juta 139 24,47
3 3,1 juta-5 juta 188 33,10
4 5,1 juta-10 juta 145 25,53
5 >10 juta 92 16,20
Jumlah 568 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.5 diatas menunjukan karaketristk responden berdasarkan

pendapatan perbulannya. Untuk resoponden yang memiliki penghasilan <

1 juta sejumlah 4 responden atau 0,75%, yang memiliki penghasilan 1

juta – 3 juta sejumlah 139 responden atau 24,47%, yang memiliki

penghasilan 3,1 juta – 5 juta sejumlah 188 responden atau 33,10% yang

memiliki penghasilan 5,1 juta – 10 juta sejumlah 145 responden atau

25,53% yang memiliki penghasilan >10 Juta sejumlah 92 responden atau

16,20%. Disini terlihat responden yang berpenghasilan 5-1juta – 10 juta

merupakan responden yang paling banyak melakukan perjalanan ibadah


132

umroh, Namun tidak menutup kemungkinan juga untuk responden yang

berpenghasilan <1 juta untuk melaksanakan ibadah umroh. Hal ini mungkin

saja dilakukan. Dengan niat yang sungguh-sungguh serta keyakinan yang

tinggi dan mau menabung maka besar kemungkinan untuk bisa ziarah ke

Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umroh.

4.1.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Travel


Dalam 5 Tahun Terakhir

Tabel 4.6
Penggunaan Jasa Penyelenggara Umroh Dalam 5 Tahun Terakhir

Penggunaan Jasa
No Jumlah Persentase
Penyelenggara Umroh
1 0-1 kali 0 0
2 2 kali 431 75,88
3 3-4 kali 113 19,89
4 5-7 kali 24 4,23
5 >7 kali 0 0
Jumlah 568 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.6 diatas menunjukan karaketeristk responden berdasarkan

penggunaan jasa penyelenggara umroh dalam 5 Tahun terakhir dari setiap

respondennya, untuk responden yang sudah menggunakan jasa 2 kali

sejumlah 431 responden atau 75,88%, yang sudah menggunakan jasa 3 –

4 kali sejumlah 113 responden atau 19,89%, yang sudah menggunakan

jasa 5-7 kali sejumlah 24 responden atau 4,23%, Dari data tersebut terlihat

saat ini minat umat islam untuk menunaikan ibadah umroh sangat besar.

Dapat dilihat daribanyaknya jamaah yang sudah melaksanakan ibadah

umroh sebanyak 2 kali yaitu 75,88%. Hal ini terjadi karena umat islam

sekarang sudah banyak yang merasa perlu untuk melaksanakan ibadah


133

umroh, selain sebagai salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri kepada

Allah S.W.T. bertujuan juga untuk berdoa ditempat-tempat yang jika kita

memohon di tempat tersebut doa kita akan lebih cepat untuk dikabulkan.

4.1.2.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Travel


Yang Sama dalam 5 Tahun Terakhir

Tabel 4.7
Penggunaan Jasa Penyelenggara umroh
Yang Sama dalam 5 Tahun Terakhir

Penggunaan Jasa Penyelenggara


No Jumlah Persentase
umroh Yang Sama
1 Ya 370 65,14
2 Tidak 198 34,86
Jumlah 568 100,00
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.7 diatas menunjukan karaketeristk responden berdasarkan

penggunaan jasa penyelenggara umroh yang sama dalam 5 Tahun terakhir

dari setiap respondennya, untuk responden yang sudah menggunakaan

jasa penyelenggara ibadah umroh yng sama sejumlah 370 responden

atau 65,14%, Sedangkan yang tidak ataupun belum pernah menggunakan

jasa penyelenggara ibadah umroh yang sama sejumlah 198 responden

atau 34,86%. Ini menunjukan responden yang menggunakan perusahaan

yang sama dalam menunaikan ibadah umrohnya lebih besar dibandingkan

dengan responden yang menggunakan perusahaan penyelenggara yang

baru atau tidak sama dengan yang sebelumnya , yaitu sejumlah 65,14%,

Tapi masih ada responden yang masih berpindah perusahaan pada saat

menunaikan ibadah umrohnya.


134

4.1.2.8. Karakteristik Responden Berdasarkan Keinginan Menjadi


Jamaah Travel Yang Sama Untuk Perjalanan Ibadah Umroh
Berikutnya

Tabel 4.8
Keinginan Menjadi Jamaah Travel Yang Sama
Untuk Perjalanan Ibadah Umroh Berikutnya

Keinginan Menjadi Jamaah


No Travel Yang Sama Jumlah Persentase

1 Pasti 342 60,21


2 Mungkin Ya-Mungkin Tidak 226 39,79
3 Tidak 0 0
Jumlah 568 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Tabel 4.8 diatas menunjukan karaketeristk responden berdasarkan

keinginan untuk menjadi jamaah travel yang sama untuk perjalanan ibadah

umroh berikutnya dari setiap respondennya, untuk responden yang

berkeinginan untuk menjadi jamaah travel yang sama untuk perjalanan

ibadah umroh berikutnya sejumlah 342 responden atau 60,21%,

Sedangkan masih ragu atau memiliki opsi antara ia dan tidak untuk menjadi

jamaah travel yang sama untuk perjalanan ibadah umroh berikutnya

sebanyak 226 responden atau 39,79%. Hal ini menujukan masih ada sekitar

39,79% dari responden yang merasa tidak puas ataupun kurang puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara.

4.1.3 Uji Instrument Penelitian


135

4.1.3.1 Uji Validitas

Validitas merupakan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau mengukur apakah

sesuai dengan yang diukur (Sugiyono, 2008:196). Untuk mengukur validitas

kuesioner dilakukan dengan metode korelasi person product moment, yaitu

hasil dari seluruh kuesioner yang berupa skor dikorelasikan (Nazir, 2005).

Valid tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dari penjumlahan semua skor

pertanyaan. Apabila korelasi antara skor masing-masing pertanyaan

signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut valid.

1. Uji Validitas Variabel Kerelasian Pelanggan

Berdasarkan kajian teori tentang kerelasian pelanggan diperoleh 3

(tiga) dimensi dengan 16 (enam belas) item pertanyaan dalam bentuk

kuesioner yang diberikan kepada 568 responden untuk menjawabnya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang masuk dan

dilakukan penghitungan dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir

pertanyaan dengan jumlah skor, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 4.9
Uji Validitas Variabel Kerelasian pelanggan
Item Butir Nilai
Variabel Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan rhitung
X1.1 0,352 0,300 Valid
X1.2 0,367 0,300 Valid
X1.3 0,331 0,300 Valid
X1.4 0,433 0,300 Valid
X1.5 0,558 0,300 Valid
X1 X1.6 0,325 0,300 Valid
136

X1.7 0,396 0,300 Valid


X1.8 0,501 0,300 Valid
X1.9 0,581 0,300 Valid
X1.10 0,648 0,300 Valid
X1.11 0,554 0,300 Valid
X1.12 0,452 0,300 Valid
X1.13 0,443 0,300 Valid
X1.14 0,540 0,300 Valid
X1.15 0,603 0,300 Valid
X1.16 0,401 0,300 Valid
Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, maka kuesioner tentang kerelasian

pelanggan yang terdiri dari 16 item pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid

karena nilai rhitung yang dimiliki tiap butirnya lebih besar dari nilai rtabel yaitu

0,300, hal ini mengindikasikan bahwa seluruh option jawaban dari

responden dinyatakan valid. Artinya bahwa keseluruhan pertanyaan yang

diberikan kepada respoden sudah cukup tepat untuk mengukur kerelasian

pelanggan.

2. Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

Berdasarkan kajian teori tentang kualitas pelayanan telah diperoleh

5 (lima) dimensi yang dijadikan item pertanyaan dalam bentuk kuesioner

yang diberikan kepada 568 responden untuk menjawabnya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang masuk dan

dilakukan penghitungan dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir

pertanyaan dengan jumlah skor, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 4.10
Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
137

Item Butir Nilai


Variabel Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan rhitung
X2.1 0,418 0,300 Valid
X2.2 0,388 0,300 Valid
X2.3 0,506 0,300 Valid
X2.4 0,354 0,300 Valid
X2.5 0,578 0,300 Valid
X2.6 0,353 0,300 Valid
X2.7 0,487 0,300 Valid
X2.8 0,433 0,300 Valid
X2.9 0,624 0,300 Valid
X2.10 0,680 0,300 Valid
X2.11 0,657 0,300 Valid
X2.12 0,651 0,300 Valid
X2.13 0,454 0,300 Valid
X2.14 0,442 0,300 Valid
X2.15 0,486 0,300 Valid
X2.16 0,651 0,300 Valid
X2.17 0,454 0,300 Valid
X2.18 0,442 0,300 Valid
X2.19 0,386 0,300 Valid
X2.20 0,551 0,300 Valid
X2.21 0,454 0,300 Valid
X2.22 0,742 0,300 Valid
X2 X2.23 0,486 0,300 Valid
X2.24 0,751 0,300 Valid
X2.25 0,454 0,300 Valid
X2.26 0,551 0,300 Valid
X2.27 0,354 0,300 Valid
X2.28 0,742 0,300 Valid
X2.29 0,486 0,300 Valid
X2.30 0,388 0,300 Valid
X2.31 0,506 0,300 Valid
X2.32 0,354 0,300 Valid
X2.33 0,578 0,300 Valid
X2.34 0,353 0,300 Valid
X2.35 0,487 0,300 Valid
X2.36 0,433 0,300 Valid
X2.37 0,388 0,300 Valid
X2.38 0,506 0,300 Valid
X2.39 0,388 0,300 Valid
X2.40 0,506 0,300 Valid
X2.41 0,354 0,300 Valid
X2.42 0,751 0,300 Valid
X2.43 0,785 0,300 Valid
138

Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, maka kuesioner tentang kualitas

pelayanan yang terdiri dari 43 item pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid

karena nilai rhitung yang dimiliki tiap butirnya lebih besar dari nilai rtabel yaitu

0,300, hal ini mengindikasikan bahwa seluruh option jawaban dari

responden dinyatakan valid. Artinya bahwa keseluruhan pertanyaan yang

diberikan kepada respoden sudah cukup tepat untuk mengukur kualitas

pelayanan.

3. Uji Validitas Variabel Harga

Berdasarkan kajian teori tentang harga telah diperoleh 3 (tiga)

dimensi yang dijadikan item pertanyaan dalam bentuk kuesioner yang

diberikan kepada 568 responden untuk menjawabnya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang masuk dan

dilakukan penghitungan dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir

pertanyaan dengan jumlah skor, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 4.11
Uji Validitas Variabel Harga
Item Butir Nilai
Variabel Nili rtabel Keterangan
Pertanyaan rhitung
X3.1 0,453 0,300 Valid
X3.2 0,542 0,300 Valid
X3.3 0,502 0,300 Valid
X3.4 0,493 0,300 Valid
X3.5 0,569 0,300 Valid
X3 X3.6 0,501 0,300 Valid
X3.7 0,731 0,300 Valid
X3.8 0,468 0,300 Valid
X3.9 0,699 0,300 Valid
139

X3.10 0,473 0,300 Valid


X3.11 0,642 0,300 Valid
X3.12 0,535 0,300 Valid
X3.13 0,603 0,300 Valid
X3.14 0,630 0,300 Valid
X3.15 0,563 0,300 Valid
Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, maka kuesioner tentang k harga

yang terdiri dari 15 item pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid karena nilai

rhitung yang dimiliki tiap butirnya lebih besar dari nilai rtabel yaitu 0,300, hal ini

mengindikasikan bahwa seluruh option jawaban dari responden dinyatakan

valid. Artinya bahwa keseluruhan pertanyaan yang diberikan kepada

respoden sudah cukup tepat untuk mengukur harga.

4. Uji Validitas Variabel Nilai Pelanggan

Berdasarkan kajian teori tentang nilai pelanggan telah diperoleh 4

(empat) dimensi yang dijadikan item pertanyaan dalam bentuk kuesioner

yang diberikan kepada 568 responden untuk menjawabnya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang masuk dan

dilakukan penghitungan dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir

pertanyaan dengan jumlah skor, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 4.12
Uji Validitas Variabel Nilai Pelanggan
140

Item Butir Nilai


Variabel Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan rhitung
Y.1 0,540 0,300 Valid
Y.2 0,567 0,300 Valid
Y.3 0,466 0,300 Valid
Y.4 0,332 0,300 Valid
Y.5 0,445 0,300 Valid
Y.6 0,368 0,300 Valid
Y.7 0,588 0,300 Valid
Y.8 0,345 0,300 Valid
Y Y.9 0,289 0,300 Valid
Y.10 0,622 0,300 Valid
Y.11 0,575 0,300 Valid
Y.12 0,508 0,300 Valid
Y.13 0,468 0,300 Valid
Y.14 0,627 0,300 Valid
Y.15 0,681 0,300 Valid
Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, maka kuesioner tentang nilai

pelanggan yang terdiri dari 15 item pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid

karena nilai rhitung yang dimiliki tiap butirnya lebih besar dari nilai rtabel yaitu

0,300, hal ini mengindikasikan bahwa seluruh option jawaban dari

responden dinyatakan valid. Artinya bahwa keseluruhan pertanyaan yang

diberikan kepada respoden sudah cukup tepat untuk mengukur nilai

pelanggan.

5. Uji Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan kajian teori tentang loyalitas pelanggan telah diperoleh

4 (empat) dimensi yang dijadikan item pertanyaan dalam bentuk kuesioner

yang diberikan kepada 568 responden untuk menjawabnya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap kuesioner yang masuk dan

dilakukan penghitungan dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir


141

pertanyaan dengan jumlah skor, maka hasilnya dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 4.13
Uji Validitas Variabel Loyalitas Pelanggan
Item Butir Nilai
Variabel Nilai rtabel Keterangan
Pertanyaan rhitung
Z.1 0,363 0,300 Valid
Z.2 0,406 0,300 Valid
Z.3 0,338 0,300 Valid
Z.4 0,362 0,300 Valid
Z.5 0,383 0,300 Valid
Z.6 0,416 0,300 Valid
Z.7 0,451 0,300 Valid
Z.8 0,505 0,300 Valid
Z Z.9 0,528 0,300 Valid
Z.10 0,582 0,300 Valid
Z.11 0,440 0,300 Valid
Z.12 0,342 0,300 Valid
Z.13 0,369 0,300 Valid
Z.14 0,425 0,300 Valid
Z.15 0,455 0,300 Valid
Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, maka kuesioner tentang loyalitas

pelanggan yang terdiri dari 15 item pertanyaan seluruhnya dinyatakan valid

karena nilai rhitung yang dimiliki tiap butirnya lebih besar dari nilai rtabel yaitu

0,300, hal ini mengindikasikan bahwa seluruh option jawaban dari

responden dinyatakan valid. Artinya bahwa keseluruhan pertanyaan yang

diberikan kepada respoden sudah cukup tepat untuk mengukur loyalitas

pelanggan.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas


142

Keterandalan suatu alat ukur berarti kemampuan alat ukur tersebut

untuk mengukur gejala secara konsisten. Alat ukur data tetap menunjukan

hasil ukuran yang sama, walaupun digunakan oleh orang yang sama di

tempat yang berbeda, atau orang yang lain pada tempat yang sama. Untuk

mengukur tingkat keandalan alat ukur secara interval, digunakan nilai alpha

cronbach. Menetapkan besarnya α untuk menentukan suatu alat ukur dinilai

andal atau tidak, dalam penelitian ini digunakan acuan α > = 0,5 sebagai

kriteria alat ukur yang digunakan adalah baik (andal). Hasil perhitungan

koefisien reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Reliabilitas R-Kritis Keterangan
Kerelasian pelanggan (X1) 0,843 0,700 Reliabel
Kualitas pelayanan (X2) 0,859 0,700 Reliabel
Harga (X3) 0,923 0,700 Reliabel
Nilai pelanggan (Y) 0,855 0,700 Reliabel
Loyalitas pelanggan (Z) 0,781 0,700 Reliabel
α > 0.7 dinyatakan reliable
Sumber : diolah dari kuesioner dengan SPSS 20.0

Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas didapat nilai nilai cronbach’s

alpha nilai koefisien reliabilitas instrument penelitian berada di antara nilai

0,781 – 0,923. Artinya, hasil tersebut menunjukan nilai alpha cronbach lebih

besar dari 0,700 yang berarti seluruh variabel penelitian dinyatakan reliabel

atau memenuhi persyaratan. Karena uji valditas dan uji reliabilitas

menyatakan bahwa seluruh variabel valid dan reliabel maka artinya

instrument (kuesioner) yang digunakan valid dan reliabel.

4.1.3.3 Uji Normalitas Data


143

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data

tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai

metode diantaranya adalah metode kolmogorov smirnov dan metode

shapiro wilk. Konsep dasar uji dari uji normalitas kolmogorov smirnov

adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji

normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku

adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-score dan

diasumsikan normal. Jadi uji kolmogorov smirnov adalah uji beda antara

data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku, jika signifikansi di

bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi

di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan signifikan. Penerapan pada uji

kolmogorov smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti

data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data

normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

Tabel 4.15
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
x1 x2 x3 y z
N 568 568 568 568 568
Normal Mean 59,5914 160,0958 53,6128 55,8751 54,0092
Parametersa,, Std. 11,1879 28,76599 10,7677 9,91146 11,0338
b
Deviation 3 6 0
Most Absolute ,098 ,120 ,126 ,116 ,139
Extreme Positive ,098 ,120 ,126 ,116 ,139
Differences
Negative -,078 -,113 -,121 -,105 -,113
Kolmogorov-Smirnov Z ,528 1,052 1,207 ,975 1,223
Asymp. Sig. (2-tailed) ,223 ,098 ,078 ,103 ,060

Hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS adalah

sebagaimana tertera pada Tabel 4.15 yang menunjukan uji normalitas data
144

untuk ke enam variabel penelitian yang sudah diuji sebelumnya secara

manual dengan uji kolmogorov smirnov. Pengujian dengan bantuan SPSS

berdasarkan pada uji kolmogorov smirnov. Hipotesis yang diuji adalah :

H0 : ρ > 0,05 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : ρ ≤ 0,05 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

Berdasarkan hasil pengujian dengan taraf signifikansi 0,05, dimana

Asymp. Signifikani yang diperoleh dari hasil pengolahan untuk X1 = 0.223,

X2 = 0,098, X3 = 0,078, Y = 0,103, dan Z = 0,060 lebih besar dari nilai taraf

signifikansinya, maka data untuk mengukur variabel penelitian menunjukan

hasil yang signifikan atau data sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal atau tidak ada perbedaan antara data sampel yang

berasal dai populasi berditribusi normal.

4.1.3.4 Uji Kelayakan Model

Hasil uji kelayakan model menunjukan bahwa model penelitian telah

memenuhi the goodness of an econometric model atau karakteristik yang

dapat diharapkan.

1. Theoretical plausibility

Model penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil uji sesuai dengan

ekspetasinya dan kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, harga, nilai

pelanggan, dan loyalitas pelangan yang menjadi dasar pemikirannya.

Tabel 4.16
Hasil Uji Kesesuaian Teori
Pra Pasca
Hubungan Antar Variabel Kesesuaian
Estimasi Estimasi
Pengaruh kerelasian
+ + Sesuai
pelanggan, kualitas pelayanan,
145

dan harga terhadap nilai


pelanggan
Pengaruh nilai pelanggan
+ + Sesuai
terhadap loyalitas pelanggan

2. Accuracy of the estimates of the parameters.

Model penelitian ini menghasilkan estimator koefesien jalur yang

akurat atau tidak statistik dan signifikan. Asumsi analisis terpenuhi dan

probabilitas kesalahan statistik dari model sangat rendah (p-value=0,000),

dimana nilainya lebih kecil dari 0,05 (alpha 5 persen).

3. Explanatory ability

Model penelitian ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam

menjelaskan hubungan antara fenomena variabel manajemen yang dikaji.

Standard Error (SE) lebih kecil daripada ½ kali nilai mutlak koefesien

jalurnya (SE < ½ ρ)

Uji hipotesis 1 ;

Terdapat pengaruh kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, harga,

secara bersama sama terhadap nilai pelanggan.

SE kerelasian pelanggan terhadap nilai pelanggan = 0,042 < ½ (0,323)

SE kualitas pelayanan terhadap nilai pelanggan = 0,013 < ½ (0,368)

SE harga terhadap nilai pelanggan = 0,029 < ½ (0,308)

Uji hipotesis 2 ;

Terdapat pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

SE nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan = 0,018 < ½ (0,912)


146

4. Forecasting ability

Model penelitian ini memiliki kemampuan prediksi yang tinggi atas

perilaku variabel terikat sebagaimana ditunjukkan oleh tingginya koefesien

determinasi model yang mendekati atau melebihi 50% dengan perincian

sebagai berikut :

a. Pengaruh kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan dan harga

terhadap nilai pelanggan adalah sebesar 77,5%.

b. Pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas adalah sebesar 83,1%.

4.1.4 Analisis Deskriptif Variabel Kerelasian Pelanggan, Kualitas

Pelayanan, Harga, Nilai Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan

Analisis data deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sejauh

mana tanggapan pelanggan di Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi mengenai kerelasian

pelanggan, kualitas pelayanan, arga, nilai yang diterima oleh pelanggan,

dan loyalitas pelangan. Tahapan analisis dilakukan sampai pada scoring

dan indeks, dimana skor merupakan jumlah dari hasil perkalian setiap bobot

nilai (1 sampai 5) dengan frekuensi (Sugiyono, 2007: 135). Pada tahap

selanjutnya indeks dihitung dengan metode mean, yaitu membagi total skor

dengan jumlah responden. Angka indeks tersebut yang menunjukkan

kesatuan tanggapan seluruh responden terhadap setiap variabel penelitian.


147

Selanjutnya dicari rata-rata tiap responden untuk memudahkan

penilaian dari rata-rata tersebut maka dibuat interval. Rumus yang

digunakan menurut Sudjana (2000:79) sebagai berikut :

Dimana :
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah
Banyak kelas interval = 5

= 0,8

Tabel 4.17
Kriteria interpretasi nilai rata-rata variabel penelitian
Interval Kriteria
1 – 1,8 Sangat Rendah (Sangat Tidak Baik)
1,8 – 2,6 Rendah (Tidak Baik)
2,6 – 3,4 Cukup (Cukup Baik)
3,4 – 4,2 Tinggi (Baik)
4,2 – 5 Sangat Tinggi (Sangat Baik)
Sudjana (2000:79)

4.1.4.1 Deskripsi Kerelasian Pelanggan

Membangun hubungan pelanggan yang benar-benar akrab,

sehingga perusahaan dapat mengetahui banyak hal mengenai pelanggan

bukan hal yang mudah. Dibutuhkan suatu cara yang tepat agar perusahaan

dapat mengetahui pelanggannya secara lebih baik sehingga mampu

melayani mereka lebih baik pula. Cara terbaik membangun hubungan

dengan pelangggan tersebut adalah dengan membangun customer

relationship management (CRM).


148

Customer relationship management menurut kotler dalam molan

(2007:189) merupakan suatu proses mngelola informasi secara rinci

tentang masing-masing pelanggan secara cermat mengelola semua ”titik

senuhan” pelanggan demi memaksimalkan kesetiaan pelanggan..

customer relationship management menurut Anton & Goldenberry dalam

Alma (2002:20) adalah aktivitas, usaha dan strategi yang melibatkan

seluruh sumber daya untuk menjalin, mengelola dan mempertahankan

hubungan dengan pelanggan yang ada, untuk mengetahui kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Kerelasian pelanggan diukur dengan tiga dimensi yaitu pemasaran

berkesinambungan (continuity marketing), dimensi pemasaran individual

(one-to-one marketing) dan kerjasama perusahaan dengan pihak lain

dalam melayani (partnering). Dengan jumlah indikator (item pertanyaan)

yang digunakan sebanyak 16 item pertanyaan.

Hasil tanggapan responden terhadap kerelasian pelanggan pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi untuk setiap item

pertanyaan dalam setiap dimensi dapat di deskripsikan pada analisis

berikut :

1. Dimensi Pemasaran Berkesinambungan (Continuity Marketing)


149

Program ini dilaksanakan oleh pihak perusahaan dalam usaha

memenuhi kebutuhan setiap individu melalui beberapa aspek diantaranya

adalah aspek penyapaan individual oleh para karyawan, keramahan dan

kesopanan dalam memberikan jasa secara individual, penanganan keluhan

secara individual. Pertanyaan responden terhadap pemasaran

berkesinambungan (continuity marketing) diukur dengan 4 indikator yang

tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.18
Rekapitulasi Jawaban Mengenai
Dimensi Pemasaran Berkesinambungan (Continuity Marketing)
Variabel X1
Dimensi Continuity Marketing
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Daya tarik
paket layanan
Cukup
umroh yang 102 87 146 154 79 1683 2.963
Baik
ditawarkan
Perusahaan
Daya tarik dari
pegawai
dalam
menawarkan
paket layanan Cukup
140 135 127 99 67 1886 3.320
umroh yang Baik
dilakukan
Perusahaan
secara terus
menerus
Inovasi
penawaran
paket umroh
yang Cukup
192 69 65 158 84 1831 3.224
dilakukan Baik
perusahaan
setiap periode
keberangkatan
Peningkatan
fasilitas
akomodasi
yang diberikan Cukup
110 159 107 119 73 1818 3.201
yang diberikan Baik
Perusahaan
pada setiap
periode
150

TOTAL SKOR 544 450 445 530 303 2272


3,18
PERSENTASE 23.94 19.81 19.59 23.33 13.34 100
STDEV 0.152 3.025 3,33
KRITERIA Cukup Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

pemasaran berkesinambungan (continuity marketing) dengan perincian

sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

13,34%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

23,33%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

19,59%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 19,81%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

23,94%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 55,96 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi pemasaran berkesinambungan.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi pemasaran

berkesinambungan (continuity marketing) sebesar 3,18 dengan standar

deviasi 0,152, dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 3,025 – 3,33.

Dengan demikian kriteria untuk dimensi pemasaran berkesinambungan

(continuity marketing) berada pada kriteria cukup baik.


151

Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi pemasaran berkesinambungan (continuity

marketing) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,18 yang berarti

dimensi pemasaran berkesinambungan (continuity marketing) dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa kerelasian pelanggan dimensi pemasaran

berkesinambungan (continuity marketing) cenderung cukup baik. Namun

demikian masih terdapat beberapa responden yaitu 56,26 % menyatakan

kerelasian pelanggan dimensi pemasaran berkesinambungan (continuity

marketing) belum sepenuhnya baik yang terlihat dari daya tarik paket

layanan umroh yang ditawarkan perusahaan kurang menarik.

2. Dimensi Pemasaran Individual (One-to-one Marketing)

Program ini dilakukan perusahaan berupa pendekatan secara

individual berdasarkan pemenuhan kebutuhan dan keinginan para

pelanggan. Bentuk jasa yang diberikan yaitu secara khusus sesuai dengan

permintaan pelanggan. Pertanyaan responden terhadap pemasaran

individual (one-to-one marketing) diukur dengan 9 indikator yang tercermin

dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.19
Rekapitulasi Jawaban Mengenai
Dimensi Pemasaran Individual (One-to-one Marketing)
152

Variabel X1
Dimensi One-to-one Marketing
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kemampuan petugas
dalam berkomunikasi
meyakinkan calon
jamaah untuk 229 194 69 68 8 2272 4.000 Baik
berumroh
menggunakan
perusaahaannya
Kemampuan petugas
dalam menjelaskan
Cukup
tentang paket umroh 147 146 103 92 80 1892 3.331
Baik
yang tersedia di
perusahaan
Kemampuan petugas
dalam meyakinkan
Cukup
calon jamaah untuk 159 120 130 92 67 1916 3.373
Baik
menggunakan jasa
perusahaan
Kemampuan petugas
dalam melayani calon
Cukup
jamaah sebelum 112 36 192 156 70 1662 2.926
Baik
keberangkatan ke
tanah suci
Kemampuan petugas
dalam melayani
241 190 104 28 5 2338 4.116 Baik
jamaah selama di
tanah suci
Kemampuan petugas
dalam melayani
Cukup
jamaah setelah 171 40 93 120 144 1678 2.954
Baik
pulang di tanah suci

Keramahan petugas
Cukup
dalam penyapaan 143 68 87 165 105 1683 2.963
Baik
secara individual
Penanganan keluhan
Cukup
oleh petugas secara 195 96 97 63 117 1893 3.333
Baik
individual
Kecepatanggapan
petugas menanggapi
222 253 31 51 11 2328 4.099 Baik
reservasi secara on
line
TOTAL SKOR 1619 1143 906 835 607 5110
99.960 3,455
PERSENTASE 31.67 22.36 17.72 16.33 11.87
876
STDEV 0.494724662 2.960 3.950
KRITERIA Cukup Baik menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

pemasaran individual (one-to-one marketing) = 16368, dengan perincian


153

sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

11,87%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

16,33%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

17,72%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 22,36%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

31,67%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 45,92 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi pemasaran individual.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi pemasaran individu

3,455 dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 2,960 – 3,950 Dengan

demikian kriteria untuk dimensi pemasaran individual (one-to-one

marketing) berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi pemasaran individual (one-to-one marketing)

memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,455 yang berarti dimensi

pemasaran individual (one-to-one marketing) dapat diinterpretasikan

memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat diartikan bahwa
154

kerelasian pelanggan dimensi pemasaran individual (one-to-one marketing)

cenderung cukup baik. Namun demikian masih terdapat beberapa

responden yaitu 45,92% menyatakan kerelasian pelanggan dimensi

pemasaran individual (one-to-one marketing) belum sepenuhnya baik yang

terlihat dari kurangnya kemampuan petugas dalam melayani jamaah

sebelum berangkat ke Tanah Suci, kurangnya kemampuan petugas dalam

melayani jamaah setelah pulang dari tanah suci.

3. Dimensi Kerjasama Perusahaan Dengan Pihak Lain Dalam


Melayani (Partnering)
Pelaksanaan program ini dilakukan oleh perusahaan untuk menjalin

hubungan kerjasama antara perusahaan dengan pihak lain untuk melayani

pemakai akhir dalam hal ini pelanggan. Pertanyaan responden terhadap

kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani (partnering)

diukur dengan 3 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang

tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.20
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Kerjasama Perusahaan
dengan Pihak Lain dalam Melayani (Partnering)
Variabel X1
Dimensi Partnering
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kemudahan calon
jamaah dalam
mendapatkan 81 122 131 180 54 1700 2.993 Cukup Baik
informasi mengenai
perusahaan
Kualitas jaringan
yang dibangun oleh
perusahaan dalam
124 108 73 131 132 1665 2.931 Cukup Baik
mempermudah
jamaah melengkapi
persyaratan
Kerjasama antara
59 115 145 42 39 1313 2.312 Tidak Baik
pihak perusahaan
155

dengan jasa
perusahaan
sebelumnya
TOTAL SKOR 264 345 349 353 225 1536
2,745
PERSENTASE 17,19 22,46 22,72 22,98 14,65 100
STDEV 0,377 2,368 3,122
KRITERIA Tidak Baik Menuju Cukup Baik

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani (partnering)

dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

14,65%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

22,98%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

22,72%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 22,46%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

17,19%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 60,35 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam

melayani.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi kerjasama perusahaan


156

dengan pihak lain dalam melayani (partnering) sebesar 2,745 dengan

standar deviasi 0,377 dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 2,368

– 3,122 Dengan demikian kriteria untuk dimensi kerjasama perusahaan

dengan pihak lain dalam melayani (partnering) berada pada kriteria tidak

baik menuju kriteria cukup baik.

Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi kerjasama perusahaan dengan pihak lain

dalam melayani (partnering) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar

2,745 yang berarti dimensi kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam

melayani (partnering) dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang

tidak baik. Sehingga dapat diartikan bahwa kerelasian pelanggan dimensi

kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani (partnering)

cenderung belum baik. Namun demikian masih terdapat beberapa

responden yaitu 60,35 % menyatakan kerelasian pelanggan dimensi

kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani (partnering)

belum sepenuhnya cukup baik,Hal ini terlihat dari kurangnya kerjasama

antara pihak perusahaan dengan jasa perusahaan sebelumnya.

Secara keseluruhan, tanggapan jamaah terhadap kerelasian

pelanggan diukur dengan tiga dimensi yaitu pemasaran berkesinambungan

(continuity marketing), dimensi pemasaran individual (one-to-one

marketing) dan kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani

(partnering) pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota


157

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut ini :

Tabel 4.21
Rekapitulasi Jawaban Kerelasian Pelanggan
Variabel X1
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Daya tarik paket
layanan umroh
102 87 146 154 79 1683 2.963 Cukup Baik
yang ditawarkan
Perusahaan
Daya tarik dari
pegawai dalam
menawarkan paket
layanan umroh 140 135 127 99 67 1886 3.320 Cukup Baik
yang dilakukan
Perusahaan secara
terus menerus
Inovasi penawaran
paket umroh yang
dilakukan
192 69 65 158 84 1831 3.224 Cukup Baik
perusahaan setiap
periode
keberangkatan
Peningkatan
fasilitas akomodasi
yang diberikan
110 159 107 119 73 1818 3.201 Cukup Baik
yang diberikan
Perusahaan pada
setiap periode
Kemampuan
petugas dalam
berkomunikasi
meyakinkan calon
229 194 69 68 8 2272 4.000 Baik
jamaah untuk
berumroh
menggunakan
perusaahaannya
Kemampuan
petugas dalam
menjelaskan
tentang paket 147 146 103 92 80 1892 3.331 Cukup Baik
umroh yang
tersedia di
perusahaan
Kemampuan
petugas dalam
meyakinkan calon
159 120 130 92 67 1916 3.373 Cukup Baik
jamaah untuk
menggunakan jasa
perusahaan
Kemampuan
112 36 192 156 70 1662 2.926 Cukup Baik
petugas dalam
158

Variabel X1
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
melayani calon
jamaah sebelum
keberangkatan ke
tanah suci
Kemampuan
petugas dalam
melayani jamaah 241 190 104 28 5 2338 4.116 Baik
selama di tanah
suci
Kemampuan
petugas dalam
melayani jamaah 171 40 93 120 144 1678 2.954 Cukup Baik
setelah pulang di
tanah suci
Keramahan
petugas dalam
143 68 87 165 105 1683 2.963 Cukup Baik
penyapaan secara
individual
Penanganan
keluhan oleh
195 96 97 63 117 1893 3.333 Cukup Baik
petugas secara
individual
Kecepatanggapan
petugas
menanggapi 222 253 31 51 11 2328 4.099 Baik
reservasi secara on
line
Kemudahan calon
jamaah dalam
mendapatkan 81 122 131 180 54 1700 2.993 Cukup Baik
informasi mengenai
perusahaan
Kualitas jaringan
yang dibangun oleh
perusahaan dalam
124 108 73 131 132 1665 2.931 Cukup Baik
mempermudah
jamaah melengkapi
persyaratan
Kerjasama antara
pihak perusahaan
dengan jasa 59 115 145 42 39 1313 2.312 Tidak Baik
perusahaan
sebelumnya
TOTAL SKOR 2427 1938 1700 1718 1135 8918
3,252
PERSENTASE 27.21 21.73 19.06 19.26 12.73 100
STDEV 0.481 2.771 3.734
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 51,05 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai


159

dengan cukup baik. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap Kerelasian Pelanggan.

Besaran nilai rata-rata variabel kerelasian pelanggan (X1) sebesar

3,252 dengan standar deviasi 0,481 dengan demikian kriteria intervalnya

diantara : 2,771 – 3,734. Dengan demikian kriteria variabel kerelasian

pelanggan berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria kriteria baik.

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwa hasil

rekapitulasi jawaban tanggapan jemaah terhadap kerelasian pelanggan

diukur dengan tiga dimensi yaitu pemasaran berkesinambungan (continuity

marketing), dimensi pemasaran individual (one-to-one marketing) dan

kerjasama perusahaan dengan pihak lain dalam melayani (partnering) pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi memperlihatkan

indeks rata-rata variabel sebesar 3,252 yang berarti kerelasian pelanggan

pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dapat

diinterpretasikan berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Namun demikian masih terdapat aspek yang kurang baik, diantaranya

kurangnya kerjasama antara pihak perusahaan dengan jasa perusahaan

sebelumnya, kurangnya kemampuan petugas dalam melayani jamaah

sebelum berangkat ke Tanah Suci.

4.1.4.2 Deskripsi Kualitas Pelayanan


160

Kualitas pelayanan merupakan ukuran seberapa bagus tingkat

layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspekstasi pelanggan,

untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan kualitas pelayanan

harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir dengan kepuasan

pelanggan serta persepsi positif terhadap kualitas jasa.

Kualitas pelayanan diukur dengan lima dimensi yaitu fasilitas fisik

dan penampilan petugas (tangible), kemauan dalam memahami kebutuhan

pelanggan (emphaty), konsistensi dan keandalan pelayanan jasa

(reliabiity), kesiapan dan kecepatan petugas (responsivness) dan jaminan

bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas

(assurance). Dengan jumlah indikator (item pertanyaan) yang digunakan

sebanyak 43 item pertanyaan.

Hasil tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi untuk setiap item

pertanyaan dalam setiap dimensi dapat di deskripsikan pada analisis

berikut :

1. Dimensi Fasilitas Fisik dan Penampilan Petugas (Tangible)

Bukti langsung (Tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi. Pertanyaan responden terhadap fasilitas

fisik dan penampilan petugas (tangible) diukur dengan 13 indikator yang

tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :


161

Tabel 4.22
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Fasilitas Fisik
dan Penampilan Petugas (Tangible)

Variabel X2
Dimensi Tangible
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kenyamanan ruangan Cukup
42 176 213 78 59 1768 3,113
pelayanan jamaah Baik
Kelengkapan fasilitas
90 248 152 34 44 2010 3,539 Baik
layanan jamaah
Kenyamanan fasilitas
transportasi di tanah 95 224 132 63 54 1947 3,428 Baik
air
Kenyamanan fasilitas
penerbangan yang 106 205 171 48 38 1997 3,516 Baik
diberikan
Kenyamanan fasilitas
Cukup
transportasi di tanah 62 213 176 68 49 1875 3,301
Baik
suci
Kenyamanan fasilitas
pemondokan di 72 183 225 87 1 1942 3,419 Baik
Madinah
Kenyamanan fasilitas
pemondokan di 46 269 173 39 41 1944 3,423 Baik
Makkah
Kualitas makanan
yang disajikan selama 54 263 187 40 24 1987 3,498 Baik
di Madinah
Kualitas makanan
Cukup
yang disajikan selama 26 227 233 81 1 1900 3,345
Baik
di Makkah
Penampilan petugas
Cukup
pelayanan jamaah 11 239 227 46 45 1829 3,220
Baik
selama di tanah air
Penampilan petugas
Cukup
pelayanan jamaah 35 191 256 66 20 1859 3,273
Baik
selama di tanah
Kemudahan akses ke Cukup
perusahaan 19 197 211 110 31 1767 3,111 Baik
Kemudahan menemui
petugas/ pejabat Cukup
47 192 193 136 0 1854 3,264
perusaha an yang Baik
diperlukan
TOTAL SKOR 702 2768 2494 857 395 7216
3,27
PERSENTASE 9,73 38,36 34,56 11,88 5,47 100
STDEV 0,311 2,96 3,58
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
162

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.22 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible) dengan perincian sebagai

berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

5,47%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

11,88%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

34,56%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 38,36%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

9,73%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 51,91 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup baik. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi fasilitas fisik dan penampilan petugas.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi fasilitas fisik dan

penampilan petugas (tangible) sebesar 3,27 dengan standar deviasi 0,311,

dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 2,96-3,58. Dengan demikian

kriteria untuk dimensi fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible)

berada pada kriteria cukup baik menuju baik.


163

Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi fasilitas fisik dan penampilan petugas

(tangible) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,27 yang berarti

dimensi fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible) dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa kualitas pelayanan dimensi fasilitas fisik dan penampilan

petugas (tangible) cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih

terdapat beberapa responden yaitu 51,91% menyatakan kualitas pelayanan

dimensi fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible) belum sepenuhnya

baik yang terlihat dari sulitnya akses ke perusahaan, kurangnya

kenyamanan ruangan pelayanan jamaah.

2. Dimensi Kemauan Dalam Memahami Kebutuhan Pelanggan

(Emphaty)

Empati (Empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para

mahasiswa. Pertanyaan responden terhadap kemauan dalam memahami

kebutuhan pelanggan (emphaty) diukur dengan 5 indikator yang tercermin

dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.23
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Kemauan
Dalam Memahami Kebutuhan Pelanggan (Emphaty)
Variabel X2
Dimensi Emphaty
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Ketersediaan
sarana
119 276 94 54 25 2114 3,722 Baik
telekomunikasi di
perusahaan
164

Variabel X2
Dimensi Emphaty
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kecepatan
tentang Informasi 19 249 197 99 4 1884 Cukup Baik
3,317
perubahan harga
Kepedulian
pegawai dalam
memberikan 48 222 203 63 32 1895 Cukup Baik
3,336
saran dan
pendapat
Pemahaman
terhadap
kebutuhan 20 254 202 65 27 1879 Cukup Baik
3,308
jamaah selama
di tanah air
Pemahaman
terhadap
kebutuhan 23 173 269 81 22 1798 Cukup Baik
3,165
jamaah selama
di tanah suci
TOTAL SKOR 129 1095 1082 418 116 2840
3,21
PERSENTASE 4,54 38,56 38,10 14,72 4,08 100
STDEV 0,345 2,87 3,56
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.23 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

kemauan dalam memahami kebutuhan pelanggan (emphaty) dengan

perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

4,08%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

14,72%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

38,10%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 38,56%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar


165

4,54%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 56,90 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi kemauan dalam memahami kebutuhan pelanggan.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi kemauan dalam

memahami kebutuhan pelanggan (emphaty) sebesar 3,21 dengan standar

deviasi 0,345, dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 2,87 – 3,56.

Dengan demikian kriteria untuk dimensi kemauan dalam memahami

kebutuhan pelanggan (emphaty) berada pada kriteria cukup baik menuju

kriteria baik.

Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi kemauan dalam memahami kebutuhan

pelanggan (emphaty) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,21 yang

berarti dimensi kemauan dalam memahami kebutuhan pelanggan

(emphaty) dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.

Sehingga dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan dimensi kemauan

dalam memahami kebutuhan pelanggan (emphaty) cenderung sudah

cukup baik, Namun masih terlihat kurangnya pemahaman petugas pada

saat memahami kebutuhan jamaah selama di tanah suci, kurangnya

pemahaman petugas pada saat memahami kebutuhan jamaah selama di

tanah air.

2. Dimensi Konsistensi Dan Keandalan Pelayanan Jasa (Reliabiity)


166

Kehandalan (Reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Pertanyaan

responden terhadap konsistensi dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity)

diukur dengan 9 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang

tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.24
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Konsistensi
dan Keandalan Pelayanan Jasa (Reliabiity)
Variabel X2
Dimensi Reliabiity
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Ketetapatan dalam
memenuhi janji yang 62 239 197 43 27 1970 Baik
3,468
disepakati
Keandalan dalam
proses pelayanan
21 312 196 12 27 1992 Baik
sebelum berangkat ke 3,507
tanah suci
Keandalan dalam
proses pelayanan
78 264 182 13 31 2049 Baik
jamaah selama ke 3,607
tanah suci
Ketepatan jadwal
dalam pelaksanaan 53 258 219 22 16 2014 Baik
3,546
manasik
Kualitas materi yang
Cukup
diberikan pada saat 34 248 187 27 1894
72 3,335 Baik
melakukan manasik
Ketepatan dalam
Cukup
setiap kegiatan selama 30 176 262 69 31 1809
3,185 Baik
di tanah suci
Ketepatan dalam
jadwal kepulangan 44 280 138 99 7 1959 Baik
3,449
Ketepatan dalam Cukup
jadwal keberangkatan 13 268 153 112 22 1842
3,243 Baik
Keandalan petugas
dalam melakukan
77 287 112 75 17 2036 Baik
proses handling di 3,585
bandara
TOTAL SKOR 412 2332 1646 517 205 5112
3,44
PERSENTASE 8,06 45,62 32,20 10,11 4,01 100
STDEV 0,150 3,29 3,59
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014
167

Berdasarkan Tabel 4.24 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

konsistensi dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity) dengan perincian

sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

4,01%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

10,11%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

32,20%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 45,62%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

8,06%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 46.32 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi konsistensi dan keandalan pelayanan jasa.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi konsistensi dan

keandalan pelayanan jasa (reliabiity) sebesar 3,44 dengan standar deviasi

0,150, dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 3,29 – 3,59. Dengan

demikian kriteria untuk dimensi kemauan dalam memahami kebutuhan

pelanggan (emphaty) berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi konsistensi dan keandalan pelayanan jasa


168

(reliabiity) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,44 yang berarti

dimensi konsistensi dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity) dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang baik. Sehingga dapat diartikan

bahwa kualitas pelayanan dimensi konsistensi dan keandalan pelayanan

jasa (reliabiity) cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih

terdapat beberapa responden yaitu 46,32 % menyatakan kualitas

pelayanan dimensi konsistensi dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity)

belum sepenuhnya baik yang terlihat dari kurang tepatnya setiap kegiatan

selama di tanah suci, kurang tepatnya untuk jadwal keberangkatan.

3. Dimensi Kesiapan dan Kecepatan Petugas (Responsivness)

Daya tanggap (Responsiveness), yaitu keinginan para staff untuk

membantu para Mahasiswa dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

Pertanyaan responden terhadap kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) diukur dengan 7 indikator yang tercermin dalam item-item

pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.25
Rekapitulasi Jawaban Dimensi
Kesiapan Dan Kecepatan Petugas (Responsivness)
Variabel X2
Dimensi Responsivness
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesigapan
petugas dalam
melayani jamaah
40 309 127 72 20 1981 Baik
dalam 3,488
pelaksanaan
manasik
Kecepatan
petugas dalam
melayani
52 159 252 72 33 1829 Cukup Baik
kebutuhan jamaah 3,220
pada saat
menyelesaikan
169

Variabel X2
Dimensi Responsivness
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
persyaratan yang
diperlukan untuk
umroh
Kesigapan
petugas dalam
melayani jamaah
37 254 202 75 0 1957 Baik
pada saat 3,445
keberangkatan ke
tanah suci
Kesigapan
petugas dalam
melayani jamaah 35 268 151 97 17 1911 Cukup Baik
3,364
selama di tanah
suci
Keandalan
petugas dalam
melayani
60 269 167 38 34 1987 Baik
kebutuhan jamaah 3,498
selama ibadah di
tanah suci
Kesigapan
petugas dalam
melayani jamaah
diluar jadwal yang
56 164 80 73 27 1349 2,375 Tidak Baik
telah ditetapkan
perusahaan
selama di tanah
suci
Kesigapan
petugas
menjawab 114 247 129 64 14 2087 Baik
3,674
pertanyaan
jamaah
TOTAL SKOR 462 1786 1125 474 144 3991
3,46
PERSENTASE 9,04 34,94 22,01 9,27 2,82 78
STDEV 0,172 3,29 3,63
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

kesiapan dan kecepatan petugas (responsivness) dengan perincian

sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar
170

2,82%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar 9,27%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

22,01%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 34,94%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

9,04%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 34,10 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi kesiapan dan kecepatan petugas.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi kesiapan dan

kecepatan petugas (responsivness) sebesar 3,46 dengan standar deviasi

0,172, dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 3,29 – 3,63. Dengan

demikian kriteria untuk dimensi kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,46 yang berarti

dimensi kesiapan dan kecepatan petugas (responsivness) dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang baik. Sehingga dapat diartikan

bahwa kualitas pelayanan dimensi kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) cenderung cukup baik. Namun demikian masih terdapat


171

beberapa responden yaitu 34,10% menyatakan kualitas pelayanan dimensi

kesiapan dan kecepatan petugas (responsivness) belum sepenuhnya baik

yang terlihat dari kurang kesigapan petugas dalam melayani jamaah diluar

jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di tanah suci dan kurang

kecepatan petugas dalam melayani kebutuhan jamaah pada saat

menyelesaikan persyaratan yang diperlukan untuk umroh .

4. Dimensi Jaminan Bahwa Pelanggan Akan Mendapatkan Pelayanan

Yang Berkualitas (Assurance)

Jaminan (Assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff; bebas dari

bahaya, risiko atau keragu-raguan. Pertanyaan responden terhadap

jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas

(assurance) diukur dengan 9 indikator yang tercermin dalam item-item

pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.26
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Jaminan Bahwa Pelanggan Akan
Mendapatkan Pelayanan Yang Berkualitas (Assurance)
Variabel X2
Dimensi Assurance
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesesuaian layanan
fasilitas yang diberikan
kepada jamaah sesuai 75 276 147 43 27 2033 Baik
3,579
dengan paket yang
disepakat
Kemampuan petugas
dalam melayani jamaah 56 209 181 118 4 1899 Cukup Baik
3,343
Kemampuan
pembimbing dalam
46 250 210 59 3 1981 Baik
memahami hukum dan 3,488
syariat islam
172

Variabel X2
Dimensi Assurance
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kemampuan
pembimbing dalam 48 258 205 54 3 1998 Baik
3,518
memahami sejarah islam
Jaminan asuransi yang
diberikan perusahaan
apabila jamaah
2 150 289 76 51 1680 2,958 Cukup Baik
mengalami musibah
selama perjalanan ibadah
umroh
Kepedulian petugas
pelayanan terhadap
61 175 236 80 16 1889 Cukup Baik
permasalahan yang 3,326
dihadapi setiap jamaah
Penjaminan perusahaan
secara keseluruhan
46 181 238 98 5 1869 Cukup Baik
bahwa jamaah dilayani 3,290
dengan baik
Penjaminan perusahaan
secara keseluruhan
bahwa jamaah aman dari 33 165 307 56 7 1865 Cukup Baik
3,283
segala gangguan
kejahatan
Kesigapan petugas dalam
melayani jamaah dalam
pelaksanaan ibadah 56 220 250 24 18 1976 Baik
3,479
umroh umroh
TOTAL SKOR 463 1910 1987 610 142 5112
3,38
PERSENTASE 9,06 37,36 38,87 11,93 2,78 100
STDEV 0,147 3,23 3,53
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.26 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas

(assurance) , dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

2,78%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

11,93%.
173

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

38,87%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 37,36%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

9,06%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 53,58 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan

yang berkualitas.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi jaminan bahwa

pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas (assurance)

sebesar 3,38 dengan standar deviasi 0,147, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,23 – 3,53. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas

(assurance) berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan

pelayanan yang berkualitas (assurance) memperlihatkan indeks rata-rata

sebesar 3,38 yang berarti dimensi jaminan bahwa pelanggan akan

mendapatkan pelayanan yang berkualitas (assurance) dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat


174

diartikan bahwa kualitas pelayanan dimensi jaminan bahwa pelanggan

akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas (assurance) cenderung

sedah cukup baik. Namun demikian masih terdapat beberapa responden

yaitu 53,58% menyatakan kualitas pelayanan dimensi jaminan bahwa

pelanggan akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas (assurance)

belum sepenuhnya baik yang terlihat dari perusahaan kurang memberikan

jaminan asuransi secara keseluruhan apabila jamaah mengalami musibah

selama menjalankan ibadah umroh, kurangnya Penjaminan perusahaan

secara keseluruhan bahwa jamaah aman dari segala gangguan kejahatan .

Secara keseluruhan, tanggapan jemaah terhadap kualitas

pelayanan diukur dengan lima dimensi yaitu fasilitas fisik dan penampilan

petugas (tangible), kemauan dalam memahami kebutuhan pelanggan

(emphaty), konsistensi dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity), kesiapan

dan kecepatan petugas (responsivness) dan jaminan bahwa pelanggan

akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas (assurance) pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dapat dilihat pada

Tabel 4.27 berikut ini :

Tabel 4.27
Rekapitulasi Jawaban Kualitas Pelayanan
Variabel X2
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kenyamanan ruangan pelayanan jamaah Cukup
42 176 213 78 59 1768 3,113
Baik
Kelengkapan fasilitas layanan jamaah 90 248 152 34 44 2010 3,539 Baik
Kenyamanan fasilitas transportasi di tanah
95 224 132 63 54 1947 3,428 Baik
air
Kenyamanan fasilitas penerbangan yang
diberikan 106 205 171 48 38 1997 3,516 Baik
175

Variabel X2
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kenyamanan fasilitas transportasi di tanah Cukup
suci 62 213 176 68 49 1875 3,301
Baik
Kenyamanan fasilitas pemondokan di
Madinah 72 183 225 87 1 1942 3,419 Baik

Kenyamanan fasilitas pemondokan di


Makkah 46 269 173 39 41 1944 3,423 Baik

Kualitas makanan yang disajikan selama di


Madinah 54 263 187 40 24 1987 3,498 Baik

Kualitas makanan yang disajikan selama di Cukup


Makkah 26 227 233 81 1 1900 3,345
Baik
Penampilan petugas pelayanan jamaah Cukup
selama di tanah air 11 239 227 46 45 1829 3,220
Baik
Penampilan petugas pelayanan jamaah Cukup
selama di tanah 35 191 256 66 20 1859 3,273
Baik
Kemudahan akses ke perusahaan Cukup
19 197 211 110 31 1767 3,111
Baik
Kemudahan menemui petugas/ pejabat Cukup
47 192 193 136 0 1854 3,264
perusahaan yang diperlukan Baik
Ketersediaan sarana telekomunikasi di
119 276 94 54 25 2114 3,722 Baik
perusahaan
Kecepatan tentang Informasi perubahan Cukup
19 249 197 99 4 1884 3,317
harga Baik
Kepedulian pegawai dalam memberikan Cukup
48 222 203 63 32 1895 3,336
saran dan pendapat Baik
Pemahaman terhadap kebutuhan jamaah Cukup
selama di tanah air 20 254 202 65 27 1879 3,308
Baik
Pemahaman terhadap kebutuhan jamaah Cukup
selama di tanah suci 23 173 269 81 22 1798 3,165
Baik
Ketetapatan dalam memenuhi janji yang
disepakati 62 239 197 43 27 1970 3,468 Baik

Keandalan dalam proses pelayanan


21 312 196 12 27 1992 3,507 Baik
sebelum berangkat ke tanah suci
Keandalan dalam proses pelayanan jamaah
78 264 182 13 31 2049 3,607 Baik
selama ke tanah suci
Ketepatan jadwal dalam pelaksanaan
manasik 53 258 219 22 16 2014 3,546 Baik

Kualitas materi yang diberikan pada saat Cukup


melakukan manasik 34 248 187 72 27 1894 3,335
Baik
Ketepatan dalam setiap kegiatan selama di Cukup
30 176 262 69 31 1809 3,185
tanah suci Baik
Ketepatan dalam jadwal kepulangan 44 280 138 99 7 1959 3,449 Baik
Ketepatan di dalam jadwal keberangkatan Cukup
13 268 153 112 22 1842 3,243
Baik
Keandalan petugas dalam melakukan proses
77 287 112 75 17 2036 3,585 Baik
handling di bandara
Kesigapan petugas dalam melayani jamaah
40 309 127 72 20 1981 3,488 Baik
dalam pelaksanaan manasik
Kecepatan petugas dalam melayani
Cukup
kebutuhan jamaah pada saat menyelesaikan 52 159 252 72 33 1829 3,220
Baik
persyaratan yang diperlukan untuk umroh
Kesigapan petugas dalam melayani jamaah
37 254 202 75 0 1957 3,445 Baik
pada saat keberangkatan ke tanah suci
176

Variabel X2
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesigapan petugas dalam melayani jamaah Cukup
35 268 151 97 17 1911 3,364
selama di tanah suci Baik
Keandalan petugas dalam melayani
kebutuhan jamaah selama ibadah di tanah 60 269 167 38 34 1987 3,498 Baik
suci
Kesigapan petugas dalam melayani jamaah
Tidak
diluar jadwal yang telah ditetapkan 56 164 80 73 27 1349 2,375
Baik
perusahaan selama di tanah suci
Kesigapan petugas menjawab pertanyaan
jamaah 114 247 129 64 14 2087 3,674 Baik

Kesesuaian layanan fasilitas yang


dibrikankepada jamaah sesuai dengan paket 75 276 147 43 27 2033 3,579 Baik
yang disepakat
Kemampuan petugas dalam melayani Cukup
jamaah 56 209 181 118 4 1899 3,343
Baik
Kemampuan pembimbing dalam memahami
46 250 210 59 3 1981 3,488 Baik
hukum dan syariat islam
Kemampuan pembimbing dalam memahami
sejarah islam 48 258 205 54 3 1998 3,518 Baik

Jaminan asuransi yang diberikan


Cukup
perusahaan apabila jamaah mengalami 2 150 289 76 51 1680 2,958
Baik
musibah selama perjalanan ibadah umroh
Kepedulian petugas pelayanan terhadap Cukup
61 175 236 80 16 1889 3,326
permasalahan yang dihadapi setiap jamaah Baik
Penjaminan perusahaan secara keseluruhan Cukup
46 181 238 98 5 1869 3,290
bahwa jamaah dilayani dengan baik Baik
Penjaminan perusahaan secara keseluruhan
bahwa jamaah aman dari segala gangguan Cukup
33 165 307 56 7 1865 3,283
kejahatan Baik

Kesigapan petugas dalam melayani Jamaah


56 220 250 24 18 1976 3,479 Baik
dalam pelaksanaa ibadah umroh
TOTAL SKOR 2163 9887 8331 2874 1001 24256
3,36
PERSENTASE 8,92 40,76 34,35 11,85 4,13 100
STDEV 0,222 3,14 3,58
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 50,33 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap variabel kualitas pelayanan.

Besaran nilai rata-rata variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar 3,36

dengan standar deviasi 0,222, dengan demikian kriteria intervalnya diantara


177

: 3,14 – 3,58. Dengan demikian kriteria variabel kualitas pelayanan berada

pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Berdasarkan Tabel 4.27 di atas dapat diketahui bahwa hasil

rekapitulasi jawaban tanggapan jemaah terhadap kualitas pelayanan diukur

dengan lima dimensi yaitu fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible),

kemauan dalam memahami kebutuhan pelanggan (emphaty), konsistensi

dan keandalan pelayanan jasa (reliabiity), kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) dan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan

pelayanan yang berkualitas (assurance) pada perusahaan penyelenggara

ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat dan Kota Cimahi memperlihatkan indeks rata-rata variabel sebesar

3,36 yang berarti kualitas pelayanan pada perusahaan penyelenggara

ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat dan Kota Cimahi dapat diinterpretasikan berada pada kategori cukup

baik menuju baik. Dengan kriteria tertinggi ketersediaan sarana

telekomunikai di perusahaan. Namun demikian masih terdapat aspek yang

kurang baik, diantaranya adalah Kurangnya kesigapan petugas dalam

melayani jamaah diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di

tanah suci, Kurangnya jaminan asuransi yang diberikan perusahaan

apabila jamaah mengalami musibah selama perjalanan ibadah umroh.

4.1.4.3 Deskripsi Harga

Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, elemen lain yang menghasilkan biaya. Mungkin


178

harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk

disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan

lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan positioning nilai yang

dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar. Produk yang

dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan

menghasilkan laba yang besar.

Harga diukur dengan tiga dimensi yaitu penetapan harga,

penyesuain harga dan perubahan harga. Dengan jumlah indikator (item

pertanyaan) yang digunakan sebanyak 15 item pertanyaan.

Hasil tanggapan responden terhadap harga pada perusahaan

penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi untuk setiap item pertanyaan

dalam setiap dimensi dapat di deskripsikan pada analisis berikut :

1. Dimensi Penetapan Harga

Pertanyaan responden terhadap penetapan harga diukur dengan 2

indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai

berikut :

Tabel 4.28
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Penetapan Harga
Variabel X3
Dimensi Penetapan Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesesuaian harga
dengan fasilitas yang 188 105 98 123 54 1954 3,44 Baik
diterima
Kesesuaian penetapan
harga paket dengan
116 154 101 137 60 1833 3,23 Cukup Baik
harga berlaku
dipasaran
TOTAL SKOR 304 259 199 260 114 1136
3,33
PERSENTASE 26,76 22,80 17,52 22,89 10,04 100
179

STDEV 0,151 3,18 3,48


KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

penetapan harga, dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

10,04%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

22,89%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

17,52%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 22,80%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

26,76%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 50,45 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi penetapan harga.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi penetapan harga

sebesar 3,33 dengan standar deviasi 0,151, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,18 – 3,48. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

penetapan harga berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.28 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi penetapan harga memperlihatkan indeks rata-


180

rata sebesar 3,33 yang berarti dimensi penetapan harga dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa harga dimensi penetapan harga cenderung sudah cukup

baik Namun demikian masih terdapat beberapa responden yaitu 50,45%

menyatakan harga dimensi penetapan harga belum sepenuhnya baik yang

terlihat dari tidak sesuainya penetapan harga paket dengan harga berlaku

dipasaran.

2. Dimensi Penyesuaian Harga

Pertanyaan responden terhadap penyesuaian harga diukur dengan

5 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai

berikut :

Tabel 4.29
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Penyesuaian Harga
Variabel X3
Dimensi Penyesuaian Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesesuaian pentapan
Cukup
harga dengan paket yang 199 66 63 85 155 1773 3,12
Baik
ditawarkan
Penetapan harga sesuai
segmen pelanggan 184 116 132 69 67 1985 3,49 Baik

Penetapan harga
berdasarkan waktu 198 160 73 91 46 2077 3,66 Baik
keberangkatan
Penetepan harga
Cukup
berdasarkan tempat 64 231 107 52 114 1783 3,14
Baik
keberangkatan
Penetapan harga yang
Cukup
mencakup keseluruhan 174 88 118 133 55 1897 3,34
Baik
manfaat yang ditawarkan
TOTAL SKOR 824 665 496 432 438 2855
3,35
PERSENTASE 28,86 23,29 17,37 15,13 15,34 100
STDEV 0,230 3,12 3,58
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.29 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi


181

penyesuaian harga dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

15,34%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

15,13%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

17,37%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 23,29%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

28,86%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 47,84 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi penyesuaian harga.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi penyesuaian harga

sebesar 3,35 dengan standar deviasi 0,230, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,12 – 3,58. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

penyesuaian harga berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi penyesuaian harga memperlihatkan indeks

rata-rata sebesar 3,35 yang berarti dimensi penyesuaian harga dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa harga dimensi penyesuaian harga cenderung sudah cukup


182

baik. Namun demikian masih terdapat beberapa responden yaitu 47,84%

menyatakan harga dimensi penyesuaian harga belum sepenuhnya baik,

terlihat dari kurang sesuai antara harga dengan paket yang ditawarkan.

3. Dimensi Perubahan Harga

Pertanyaan responden terhadap perubahan harga diukur dengan 8

indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji sebagai

berikut :

Tabel 4.30
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Perubahan Harga
Variabel X3
Dimensi Perubahan Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Penurunan harga paket
Cukup
umroh karena faktor nilai 127 56 173 156 56 1746 3,07
Baik
mata uang
Kenaiakan harga paket
Cukup
umroh karena faktor nilai 78 100 76 145 169 1477 2,60
Baik
mata uang
Tanggapan jamaah
Cukup
terhadap adanya 117 140 86 139 86 1767 3,11
Baik
perubahan harga
Pengenaan biaya
tambahan yang
dikenakan oleh
Cukup
perusahaan karena 205 74 68 94 127 1840 3,24
Baik
adanya tambahan diluar
paket yang telah
ditentukan
Tanggapan jamaah atas
perubahan harga dari
perusahaan Cukup
82 163 50 145 128 1630 2,87
dibandingkan dengan Baik
kenaikan harga dari
perusahaan lain
Tanggapan jamaah atas
harga paket umroh yang 223 149 120 45 31 2192 3,86 Baik
ditawarkan
Tanggapan jamaah atas
harga paket umroh yang Cukup
119 90 192 74 93 1772 3,12
ditawarkan dengan Baik
perusahaan lain
Perusahaan sering
Cukup
memberikan paket 188 80 111 91 98 1873 3,30
Baik
potongan harga umroh
TOTAL SKOR 1139 852 876 889 788 4544
3,15
PERSENTASE 25,07 18,75 19,28 19,56 17,34 100
STDEV 0,363 2,78 3,51
183

Variabel X3
Dimensi Perubahan Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.30 dapat terlihat bahwa untuk dimensi

perubahan harga, dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

17,34%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

19,56%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

19,28%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 18,75%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

25,07%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 56,18 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi perubahan harga.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi perubahan harga

sebesar 3,15 dengan standar deviasi 0,363, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 2,78 – 3,51. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

perubahan harga berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.30 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi perubahan harga memperlihatkan indeks rata-


184

rata sebesar 3,15 yang berarti dimensi perubahan harga dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa harga dimensi perubahan harga cenderung sudah cukup

baik Namun demikian masih terdapat beberapa responden yaitu 56,18%

menyatakan harga dimensi perubahan harga belum sepenuhnya baik yang

terlihat dari belum sesuainya kenaikan harga paket umroh karena faktor

nilai mata uang dan aspek tanggapan jamaah atas perubahan harga dari

perusahaan dibandingkan dengan kenaikan harga dari perusahaan lain

kurang sesuai.

Secara keseluruhan, tanggapan jemaah terhadap harga diukur

dengan tiga dimensi yaitu penetapan harga, penyesuain harga dan

perubahan harga pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi dapat dilihat pada Tabel 4.31 berikut ini :

Tabel 4.31
Rekapitulasi Jawaban Harga
Variabel X3
Dimensi Jawaban Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Kesesuaian harga
dengan fasilitas yang 188 105 98 123 54 1954 3,44 Baik
diterima
Kesesuaian penetapan
Cukup
harga paket dengan 116 154 101 137 60 1833 3,23
Baik
harga berlaku dipasaran
Kesesuaian pentapan
Cukup
harga dengan paket yang 199 66 63 85 155 1773 3,12
Baik
ditawarkan
Penetapan harga sesuai
segmen pelanggan 184 116 132 69 67 1985 3,49 Baik
Penetapan harga
berdasarkan waktu 198 160 73 91 46 2077 3,66 Baik
keberangkatan
Penetepan harga
Cukup
berdasarkan tempat 64 231 107 52 114 1783 3,14
Baik
keberangkatan
185

Variabel X3
Dimensi Jawaban Harga
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Penetapan harga yang
Cukup
mencakup keseluruhan 174 88 118 133 55 1897 3,34
Baik
manfaat yang ditawarkan
Penurunan harga paket
Cukup
umroh karena faktor nilai 127 56 173 156 56 1746 3,07
Baik
mata uang
Kenaikan harga paket
Cukup
umroh karena faktor nilai 78 100 76 145 169 1477 2,60
Baik aik
mata uang
Tanggapan jamaah
Cukup
terhadap adanya 117 140 86 139 86 1767 3,11
Baik
perubahan harga
Pengenaan biaya
tambahan yang
dikenakan oleh
Cukup
perusahaan karena 205 74 68 94 127 1840 3,24
Baik
adanya tambahan diluar
paket yang telah
ditentukan
Tanggapan jamaah atas
perubahan harga dari
perusahaan Cukup
82 163 50 145 128 1630 2,87
dibandingkan dengan Baik
kenaikan harga dari
perusahaan lain
Tanggapan jamaah atas
harga paket umroh yang 223 149 120 45 31 2192 3,86 Baik
ditawarkan
Tanggapan jamaah atas
harga paket umroh yang Cukup
119 90 192 74 93 1772 3,12
ditawarkan dengan Baik
perusahaan lain
Perusahaan sering
Cukup
memberikan paket 188 80 111 91 98 1873 3,30
Baik
potongan harga umroh
TOTAL SKOR 2262 1772 1568 1579 1339 8520
3,24
PERSENTASE 20,80 18,40 18,53 15,72 100
26,55
STDEV 0,305 2,93 3,54
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 52,65 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap variabel harga.

Besaran nilai rata-rata variabel harga (X3) sebesar 3,24 dengan

standar deviasi 0,305, dengan demikian kriteria intervalnya diantara : 2,93


186

– 3,54. Dengan demikian kriteria variabel harga berada pada kriteria cukup

baik menuju kriteria baik.

Berdasarkan Tabel 4.31 di atas dapat diketahui bahwa hasil

rekapitulasi jawaban tanggapan jemaah terhadap harga yang diukur

dengan tiga dimensi yaitu penetapan harga, penyesuain harga dan

perubahan harga pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi memperlihatkan indeks rata-rata variabel sebesar 3,24 yang berarti

harga yang ditawarkan perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi dapat diinterpretasikan berada pada kriteria cukup baik. Dengan

aspek tertinggi tanggapan jamaah terhadap harga paket yang ditawarkan

perusahaan, Namun demikian masih terdapat aspek yang kurang baik,

diantaranya adalah belum sesuainya kenaikan harga paket umroh karena

faktor nilai mata uang dan aspek tanggapan jamaah atas perubahan harga

dari perusahaan dibandingkan dengan kenaikan harga dari perusahaan lain

kurang sesuai.

4.1.4.4 Deskripsi Nilai Pelanggan

Para pelanggan dalam melakukan pembelian akan

memperhitungkan penawaran yang akan meberikan nilai tertinggi. Mereka

menginginkan nilai yang maksimal, dengan dibatasi biaya pencarian dan


187

pengetahuan, penghasilan yang terbatas, mereka membentuk suatu

harapan akan nilai dan bertindak sesuai dengan hal tersebut.

Nilai pelanggan merupakan selisih nilai pelanggan total dan biaya

pelanggan total, dimana nilai pelangan total adalah sekumpulan biaya yang

diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi,

mendapatkan, menggunakan dan membuang produk atau jasa.

Nilai pelanggan diukur dengan empat dimensi yaitu product value-

monetary

price, service value-time price, personal value-energy price dan

image value- physic price. Dengan jumlah indikator (item pertanyaan) yang

digunakan sebanyak 15 item pertanyaan.

Hasil tanggapan responden terhadap nilai yang diterima pelanggan

pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi untuk

setiap item pertanyaan dalam setiap dimensi dapat di deskripsikan pada

analisis berikut :

1. Dimensi Product Value-Monetary Price

Pertanyaan responden terhadap product value-monetary price

diukur dengan 2 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang

tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.32
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Product Value-Monetary Price
Variabel Y
Dimensi Value-Monetary Price
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
188

Manfaat produk yang


diterima dibandingkan
202 123 93 87 63 2018 3,55 Baik
dengan biaya yang
dikeluarkan
Manfaat dari
pengorbanan materi
dibandingkan dengan
kualitas pelayanan para
115 178 87 149 39 1885 3,32 Cukup Baik
petugas dari pelayanan
perusahaan

TOTAL SKOR 317 301 180 236 102 1136


3,44
PERSENTASE 27,90 26,50 15,85 20,77 8,98 100
STDEV 0,166 3,27 3,60
KRITERIA Baik Menuju Sangat Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.32 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

product value-monetary price dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

8,98%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

20,77%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

15,85%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 26,50%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

27,90%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 45,60 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi perubahan harga.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi perubahan harga


189

sebesar 3,44 dengan standar deviasi 0,166 , dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,27 – 3,60 . Dengan demikian kriteria untuk dimensi

product value-monetary price berada pada kriteria baik menuju kriteria

sangat baik.

Tabel 4.32 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi product value-monetary price memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,44 yang berarti dimensi product value-monetary

price dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang baik. Sehingga

dapat diartikan bahwa nilai pelanggan dimensi product value-monetary

price cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih terdapat

beberapa responden yaitu 45,60% menyatakan nilai pelanggan dimensi

product value-monetary price belum sepenuhnya baik yang terlihat dari

manfaat dari pengorbanan materi dibandingkan dengan kualitas pelayanan

para petugas dari pelayanan perusahaan dirasakan pelanggan kecil.

2. Dimensi Service Value-Time Price

Pertanyaan responden terhadap service value-time price diukur

dengan 2 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji

sebagai berikut :
190

Tabel 4.33
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Service Value-Time Price
Variabel Y
Dimensi Value-Time Price
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Manfaat waktu yang
dikorbankan untuk mengikuti
ibadah umroh dibandingkan
dengan manfaat yang Cukup
191 67 83 93 134 1792 3,15
diperoleh setelah jamaah Baik
melaksanakan ibadah
umrohnya baik secara lahir
maupun batin
Manfaat pelayanan yang
diterima jamaah
193 133 126 54 62 2045 3,60 Baik
dibandingkan dengan waktu
yang dikorbankan
TOTAL SKOR 384 200 209 147 196 1136
3,38
PERSENTASE 33,80 17,61 18,40 12,94 17,25 100
STDEV 0,315 3,06 3,69
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.33 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

service value-time price dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

17,25%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

12,94%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

18,40%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 17,61%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

33,80%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 48,59 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai


191

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi perubahan harga.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi perubahan harga

sebesar 3,38 dengan standar deviasi 0,315, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,06 – 3,69. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

service value-time price berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria

baik.

Tabel 4.33 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi service value-time price memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,38 yang berarti dimensi service value-time price

dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga

dapat diartikan bahwa nilai pelanggan dimensi service value-time price

cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih terdapat beberapa

responden yaitu 48,59% menyatakan nilai pelanggan dimensi service

value-time price belum sepenuhnya baik yang terlihat dari manfaat waktu

yang dikorbankan untuk mengikuti ibadah umroh dibandingkan dengan

manfaat yang diperoleh setelah jamaah melaksanakan ibadah umrohnya

baik secara lahir maupun batin kecil.

3. Dimensi Personal Value-Energy Price

Pertanyaan responden terhadap personal value-energy price diukur

dengan 2 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji

sebagai berikut :
192

Tabel 4.34
Rekapitulasi Jawaban Dimensi
Personal Value-Energy Price
Variabel Y
Dimensi Personal Value-Energy Price
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Manfaat kemampuan
petugas pelayanan
umroh dibandingkan Baik
271 125 74 74 24 2249 3,96
dengan waktu untuk
mendapatkan
pelayanan tersebut
Besar usaha/energi
yang harus di
keluarkan dalam
mengikuti ibadah Cukup Baik
69 245 99 69 86 1846 3,25
umroh dibandingkan
dengan kepuasan
batin yang didapatkan

TOTAL SKOR 340 370 173 143 110 1136


3,60
PERSENTASE 29,93 32,57 15,23 12,59 9,68 100
STDEV 0,502 3,10 4,11
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.33 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

personal value-energy price dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

9,68%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

12,59%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

15,23%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 32,57%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

29,93%.
193

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 37,50 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi personal value-energy price.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi personal value-energy

price sebesar 3,60 dengan standar deviasi 0,502, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,10 – 4,11. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

personal value-energy price berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria

baik.

Tabel 4.34 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi personal value-energy price memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,60 yang berarti dimensi personal value-energy

price dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.

Sehingga dapat diartikan bahwa nilai pelanggan dimensi personal value-

energy price cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih terdapat

beberapa responden yaitu 37,50% menyatakan nilai pelanggan dimensi

personal value-energy price besar usaha/energi yang harus di keluarkan

dalam mengikuti ibadah umroh dibandingkan dengan kepuasan batin yang

didapatkan belum sesuai.

4. Dimensi Image Value- Physic Price

Pertanyaan responden terhadap image value- physic price diukur

dengan 9 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji

sebagai berikut :
194

Tabel 4.35
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Image Value- Physic Price
Variabel Y
Image Value Physic Price
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Manfaat nama baik yang
dimiliki perusahaan
dibandingkan dengan 201 81 124 133 29 1996 3,51 Baik
pengorbanan biaya yang
dikeluarkan
Kualitas pelayanan yang Cukup
184 58 134 136 56 1882 3,31
diberikan perusahaan Baik

Kemampuan petugas dalam


memberikan pelayanan saat 255 152 104 31 26 2283 4,02 Baik
ibadah umroh
Keterampilan petugas dalam
membantu penyelesaian Cukup
124 168 85 115 76 1853 3,26
Baik
masalah saat ibadah umroh
Besarnya biaya yang
Cukup
dikeluarkan untuk mengikuti 211 91 66 82 118 1899 3,34
Baik
ibadah umroh
Besar tingkat beban pikiran
yang dikeluarkan/stress Cukup
124 55 98 161 130 1586 2,79
dalam mengikuti ibadah Baik
umroh
Besar tingkat beban pikiran
yang dikeluarkan/stress Cukup
91 157 67 154 99 1691 2,98
dalam memperoleh Baik
pelayanan
Besar beban pikiran yang
Cukup
dikeluarkan untuk 156 89 196 60 67 1911 3,36
Baik
mengurangi stress
Besar tingkat usaha
menggunakan logika berfikir Baik
183 119 102 84 80 1945 3,42
dalam memperoleh
pelayanan
TOTAL SKOR 1529 970 976 956 681 5112
3,33
PERSENTASE 29,91 18,97 19,09 18,70 13,32 100
STDEV 0,342 2,99 3,68
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.35 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

image value- physic price dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

13,32%.
195

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

18,70%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

19,09%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 18,97%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

29,91%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 51,11 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi image value- physic price.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi image value- physic

price sebesar 3,33 dengan standar deviasi 0,342, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 2,99 – 3,68. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

image value- physic price berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria

baik.

Tabel 4.35 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi image value physic price memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,33 yang berarti dimensi image value physic price

dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga

dapat diartikan bahwa nilai pelanggan dimensi image value physic price

cenderung sudah cukup baik. Namun demikian masih terdapat beberapa

responden yaitu 51,11% menyatakan nilai pelanggan dimensi image value


196

physic price belum sepenuhnya baik yang terlihat dari masih besarnya

tingkat beban pikiran yang dikeluarkan/stress dalam mengikuti ibadah

umroh, masih besarnya tingkat beban pikiran yang dikeluarkan/stress

dalam memperoleh pelayanan.

Secara keseluruhan, tanggapan jemaah terhadap nilai pelanggan

diukur dengan empat dimensi yaitu product value-monetary price, service

value-time price, personal value-energy price dan image value- physic price

pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dapat

dilihat pada Tabel 4.36 berikut ini :

Tabel 4.36
Rekapitulasi Nilai yang diterima Pelanggan
Variabel Y
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Manfaat produk yang diterima
dibandingkan dengan biaya 202 123 93 87 63 2018 3,55 Baik
yang dikeluarkan
Manfaat dari pengorbanan
materi dibandingkan dengan
Cukup
kualitas pelayanan para 115 178 87 149 39 1885 3,32
Baik
petugas dari pelayanan
perusahaan
Manfaat waktu yang
dikorbankan untuk mengikuti
ibadah umroh dibandingkan
dengan manfaat yang Cukup
191 67 83 93 134 1792 3,15
diperoleh setelah jamaah Baik
melaksanakan ibadah
umrohnya baik secara lahir
maupun batin
Manfaat pelayanan yang
diterima jamaah dibandingkan 193 133 126 54 62 2045 3,60 Baik
dengan waktu yang
dikorbankan
Manfaat kemampuan petugas
pelayanan umroh
dibandingkan dengan waktu 271 125 74 74 24 2249 3,96 Baik
untuk mendapatkan pelayanan
tersebut
197

Variabel Y
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Besar usaha/energi yang
harus di keluarkan dalam
mengikuti ibadah umroh 69 245 99 69 86 1846 3,25
Cukup
dibandingkan dengan Baik
kepuasan batin yang
didapatkan
Manfaat nama baik yang
dimiliki perusahaan
dibandingkan dengan 201 81 124 133 29 1996 3,51 Baik
pengorbanan biaya yang
dikeluarkan
Kualitas pelayanan yang Cukup
184 58 134 136 56 1882 3,31
diberikan perusahaan Baik
Kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan saat 255 152 104 31 26 2283 4,02 Baik
ibadah umroh
Keterampilan petugas dalam
membantu penyelesaian Cukup
124 168 85 115 76 1853 3,26
Baik
masalah saat ibadah umroh
Besarnya biaya yang
Cukup
dikeluarkan untuk mengikuti 211 91 66 82 118 1899 3,34
Baik
ibadah umroh
Besar tingkat beban pikiran
Cukup
yang dikeluarkan/stress dalam 124 55 98 161 130 1586 2,79
Baik
mengikuti ibadah umroh
Besar tingkat beban pikiran
Cukup
yang dikeluarkan/stress dalam 91 157 67 154 99 1691 2,98
Baik
memperoleh pelayanan
Besar beban pikiran yang
Cukup
dikeluarkan untuk mengurangi 156 89 196 60 67 1911 3,36
Baik
stress
Besar tingkat usaha
menggunakan logika berfikir 183 119 102 84 80 1945 3,42 Baik
dalam memperoleh pelayanan
TOTAL SKOR 1529 970 976 956 681 5112
3,33
PERSENTASE 29,91 18,97 19,09 18,70 13,32 100
STDEV 0,342 2,99 3,68
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
` Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 51,11 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap variabel nilai pelanggan.

Besaran nilai rata-rata variabel nilai pelanggan (Y) sebesar 3,33


198

dengan standar deviasi 0,342, dengan demikian kriteria intervalnya diantara

2,99 – 3,68 . Dengan demikian kriteria variabel harga berada pada kriteria

cukup baik menuju kriteria baik.

Berdasarkan Tabel 4.36 di atas dapat diketahui bahwa hasil

rekapitulasi jawaban tanggapan jemaah terhadap nilai pelanggan diukur

dengan empat dimensi yaitu product value-monetary price, service value-

time price, personal value-energy price dan image value- physic price pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi memperlihatkan

indeks rata-rata variabel sebesar 3,33 yang berarti nilai yang diterima oleh

pelanggan dapat diinterpretasikan berada pada kriteria cukup baik. Dengan

aspek teringgi kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan saat

ibdah umroh, Namun demikian masih terdapat aspek yang kurang baik,

diantaranya adalah aspek masih besarnya tingkat beban pikiran yang

dikeluarkan/stress dalam mengikuti ibadah umroh, masih besarnya tingkat

beban pikiran yang dikeluarkan/stress dalam memperoleh pelayanan.

4.1.4.5 Deskripsi Loyalitas Pelanggan

Pemahaman loyalitas sendiri dapat diartikan berbeda sesuai dengan

sudut pandang dan kepentingan arti loyalitas pelanggan itu sendiri.Loyalitas

pelanggan merupakan seperangkat perilaku mendalam yang mampu

menciptkan pembelian, pembelian kembali dan pembelian terhadap

produk-produk lain dan merekomendasikanya kepada orang lain. Beberapa


199

definisi menurut para ahli, diantaranya menurut Griffin (2003:5) “loyality as

an attitude or behavior nonrandom purchase to makebuying decisions

constantly on the product or service a company is selected”. Loyalitas

sebagai salah satu sikap atau perilaku pembelian nonrandom untuk

melakukan keputusan membeli secara terus-menerus terhadap produk

atau jasa suatu perusahaan yang dipilih. Menurut Tjiptono (2000:36)

loyalitas pelanggan merupakan suatu fungsi dari kepuasan pelanggan,

rintangan pengalihan dan keluhan pelanggan. Pelanggan yang puas akan

dapat melakukan pembelian ulang pada waktu yang kan dating dan

pemberitahuan pada orang lain atas kinerja produk atau jasa yang

dirasakan. Kertajaya yang dikutip Huriiyati (2005:126) loyalitas pelanggan

merupakan strong felling manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia

untuk membangun dan menciptakan emotional attcment.

Loyalitas pelanggan diukur dengan empat dimensi yaitu melakukan

pembelian ulang, membeli antar lini produk jasa, mereferensikan pada

orang lain dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Dengan jumlah indikator (item pertanyaan) yang digunakan sebanyak 15

item pertanyaan.

Hasil tanggapan responden terhadap loyalitas pelanggan pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi untuk setiap item

pertanyaan dalam setiap dimensi dapat di deskripsikan pada analisis

berikut :
200

1. Dimensi Melakukan Pembelian Ulang

Pertanyaan responden terhadap melakukan pembelian ulang diukur

dengan 3 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang tersaji

sebagai berikut :

Tabel 4.37
Rekapitulasi Jawaban Dimensi Melakukan Pembelian ulang
Variabel Z
Dimensi Melakukan Pembelian Ulang
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Frekuensi jamaah
dalam melakukan
perjalanan ibadah 249 98 83 86 52 2110 3,71 Baik
umroh dalam 5
tahun terahir
Frekuensi
menggunakan
perusahaan yang
sama pada saat 118 129 105 177 39 1814 3,19 Cukup Baik
melakukan
perjalanan ibadah
umroh
Keinginan untuk
menggunakan biro
perjalanan umroh
pada masa akan 219 61 45 113 130 1830 3,22 Cukup Baik
datang di
perusahaan yang
sama
TOTAL SKOR 586 288 233 376 221 1704 3,38
PERSENTASE 34,39 16,90 13,67 22,07 12,97 100
STDEV 0,293 3,08 3,67
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.37 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

melakukan pembelian ulang perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

12,97%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar


201

22,07%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

13,67%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 16,9%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

34,39%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 48,71 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi melakukan pembelian ulang.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi melakukan pembelian

ulang sebesar 3,38 dengan standar deviasi 0,293, dengan demikian kriteria

intervalnya diantara : 3,08 – 3,67. Dengan demikian kriteria untuk dimensi

melakukan pembelian ulang berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria

baik.

Tabel 4.37 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi melakukan pembelian ulang memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,38 yang berarti dimensi melakukan pembelian

ulang dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.

Sehingga dapat diartikan bahwa loyalitas pelanggan dimensi melakukan

pembelian ulang cenderung sudah cukup loyal. Namun demikian masih

terdapat beberapa responden yaitu 48,71% menyatakan loyalitas

pelanggan dimensi melakukan pembelian ulang belum sepenuhnya loyal


202

yang terlihat dari frekuensi menggunakan perusahaan yang sama pada

saat melakukan ibadah umroh.

2. Dimensi Membeli Antar Lini Produk Jasa

Pertanyaan responden terhadap membeli antar lini produk jasa

diukur dengan 1 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang

tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.38
Rekapitulasi Jawaban Dimensi
Membeli antar lini produk jasa
Variabel Z
Dimensi
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Keinginan untuk
menggunakan
fasilitas
lainnya,seperti
perjalanan ibadah 79 246 95 58 90 1870 3,29 Cukup Baik
haji ataupun wisata
ke negara-negara
Islam yang
bersejarah
TOTAL SKOR 79 246 95 58 90 568
3,29
PERSENTASE 13,91 43,31 16,73 10,21 15,85 100
STDEV 0,000 3,29 3,29
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.38 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

membeli antar lini produk jasa dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

15,85%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

10,21%.
203

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

16,73%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 43,31%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

13,91%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 42,79 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi membeli antar lini produk jasa.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi membeli antar lini

produk jasa sebesar 3,29 dengan standar deviasi 0,000 dengan demikian

kriteria intervalnya diantara: 3,29 – 3,29 Dengan demikian kriteria untuk

dimensi melakukan pembelian ulang berada pada kriteria Cukup Baik

menuju baik.

Tabel 4.38 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi membeli antar lini produk jasa memperlihatkan

indeks rata-rata sebesar 3,29 yang berarti dimensi membeli antar lini

produk jasa dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik.

Sehingga dapat diartikan bahwa loyalitas pelanggan dimensi membeli antar

lini produk jasa sudah cukup loyal.


204

3. Dimensi Mereferensikan Pada Orang Lain

Pertanyaan responden terhadap mereferensikan pada orang lain

diukur dengan 3 indikator yang tercermin dalam item-item pertanyaan yang

tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.39
Rekapitulasi Jawaban Dimensi
Mereferensikan Pada Orang Lain
Variabel Z
Dimensi
Item 5 4 3 2 1 TS Mean Kriteria
Keinginan untuk
merekomendasikan
198 90 120 88 72 1958 3,45 Baik
perusahaan yang
pernah digunakan
Menjelaskan manfaat
yang diperoleh dari
255 127 35 101 50 2140 3,77 Baik
biro perjalanan umroh
pada orang lain
Apakah anda akan
bersedia memotivasi
kepada rekan
anda/orang lain yang
211 75 80 146 56 1943 3,42 Baik
seprofesi untuk
menggunakan jasa biro
perjalanan umroh saat
ini
TOTAL SKOR 664 292 235 335 178 1704
3,55
PERSENTASE 38,97 17,14 13,79 19,66 10,45 100
STDEV 0,193 3,35 3,74
KRITERIA Baik Menuju Sangat Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.39 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

mereferensikan pada orang lain dengan perincian sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

10,45%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar


205

19,66%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

13,79%.

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 17,14%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

38,97%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 43,90 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi mereferensikan pada orang lain.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi mereferensikan pada

orang lain sebesar 3,55 dengan standar deviasi 0,193, dengan demikian

kriteria intervalnya diantara : 3,35 – 3,74. Dengan demikian kriteria untuk

dimensi mereferensikan pada orang lain berada pada kriteria baik menuju

kriteria sangat baik.

Tabel 4.39 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi mereferensikan pada orang lain

memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,55 yang berarti dimensi

mereferensikan pada orang lain dapat diinterpretasikan memiliki nilai rata-

rata yang baik. Sehingga dapat diartikan bahwa loyalitas pelanggan dimensi

mereferensikan pada orang lain cenderung sudah loyal. Namun demikian

masih terdapat beberapa responden yaitu 43,90% menyatakan loyalitas

pelanggan dimensi mereferensikan pada orang lain belum sepenuhnya


206

loyal yang terlihat dari kurang bersedia memotivasi rekan anda/orang lain

yang seprofesi untuk menggunakan jasa biro perjalanan umroh.

4. Dimensi Menunjukan Kekebalan Terhadap Tarikan Dari Pesaing

Pertanyaan responden terhadap menunjukan kekebalan terhadap

tarikan dari pesaing diukur dengan 8 indikator yang tercermin dalam item-

item pertanyaan yang tersaji sebagai berikut :

Tabel 4.40
Rekapitulasi Jawaban Dimensi
Menunjukan Kekebalan Terhadap Tarikan Dari Pesaing
Variabel Z
Dimensi
Mea Kriteri
Item 5 4 3 2 1 TS n a
Kesediaan untuk
menolak tawaran dari
perusahaan lain pada Cukup
146 56 156 172 38 1804 3,18
saat melakukan Baik
perjalanan umroh
selanjutnya
Kesediaan untuk
menggunakan
perusahaan yang sama
255 165 84 33 31 2284 4,02 Baik
pada saat melakukan
perjalanan umroh
berikutnya
Apakah pihak biro
perjalanan umroh selalu
memberikan kesan yang
Cukup
positif sehingg anda 95 175 70 133 95 1746 3,07
Baik
akan menyampaikan
kepada rekan
anda/orang lain
Apakah anda tidak akan
berpindah, jika ada pihak
biro perjalanan umroh 247 42 90 79 110 1941 3,42 Baik
lain menawarkan paket
yang lebih menarik
Memberi saran kepada
Tidak
pihak biro perjalanan 78 72 80 219 119 1475 2,60
Baik
umroh
207

Variabel Z
Dimensi
Mea Kriteri
Item 5 4 3 2 1 TS n a
Kejelasan informasi
yang diberikan oleh
pihak biro perjalanan
umroh yang anda Cukup
84 178 20 172 114 1650 2,90
gunakan saat ini, Baik
sehingga anda akan
tetap menggunakan jasa
biro perjalanan umroh ini
Setia kepada biro
perjalanan umroh saat
ini, meskipun harga yang
diberlakukan dinilai 194 71 188 33 82 1966 3,46 Baik
berbeda dibandingkan
dengan biro perjalanan
umroh lainnya.
Apakah pihak biro
perjalanan umroh saat
ini, selalu menghargai
saudara dengan baik, 219 102 101 73 73 2025 3,57 Baik
sehingga anda akan
terus memilih biro
perjalanan umroh ini
TOTAL SKOR 1318 861 789 914 662 4544
3,28
PERSENTASE 100
29,01 18,95 17,36 20,11 14,57
STDEV 0,438 2,84 3,72
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik

Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 4.40 di atas dapat terlihat bahwa untuk dimensi

menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing dengan perincian

sebagai berikut :

1. Total skor responden yang menjawab nilai 1 (sangat tidak baik) sebesar

14,57%.

2. Total skor responden yang menjawab nilai 2 (tidak baik) sebesar

20,11%.

3. Total skor responden yang menjawab nilai 3 (cukup baik) sebesar

17,36%.
208

4. Total skor responden yang menjawab nilai 4 (baik) sebesar 18,95%.

5. Total skor responden yang menjawab nilai 5 (sangat baik) sebesar

29,01%.

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 52,04 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap dimensi menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Adapun besaran nilai rata-rata untuk dimensi menunjukan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing sebesar 3,28 dengan standar deviasi 0,438,

dengan demikian kriteria intervalnya diantara :2,84 – 3,72. Dengan

demikian kriteria untuk dimensi menunjukan kekebalan terhadap tarikan

dari pesaing berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Tabel 4.40 dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi tanggapan

responden terhadap dimensi menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari

pesaing memperlihatkan indeks rata-rata sebesar 3,28 yang berarti dimensi

menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing dapat

diinterpretasikan memiliki nilai rata-rata yang cukup baik. Sehingga dapat

diartikan bahwa loyalitas pelanggan dimensi menunjukan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing cenderung sudah cukup loyal. Namun

demikian masih terdapat beberapa responden yaitu 52,04% menyatakan

loyalitas pelanggan dimensi menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari

pesaing belum sepenuhnya loyal yang terlihat dari kurangnya keinginan dari

perusahaan penyelenggara dalam meminta saran kepada jamaah serta


209

kuranya informasi yang diberikan perusahaan agar jamaah tetap

menggunakan perusahaan yang sama pada saat keberangkatan ibadah

umroh selanjutya.

Secara keseluruhan loyalitas pelanggan yang diukur dengan dimensi

melakukan pembelian ulang, membeli antar lini produk jasa,

mereferensikan pada orang lain dan menunjukan kekebalan terhadap

tarikan dari pesaing pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi dapat dilihat pada Tabel 4.41 berikut ini :

Tabel 4.41
Rekapitulasi Loyalitas Pelanggan
Variabel Z
Kriteri
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean
a
Frekuensi jamaah
dalam melakukan
perjalanan ibadah 249 98 83 86 52 2110 3,71 Baik
umroh dalam 5 tahun
terahir
Frekuensi
menggunakan
perusahaan yang sama Cukup
118 129 105 177 39 1814 3,19
pada saat melakukan Baik
perjalanan ibadah
umroh
Keinginan untuk
menggunakan biro
Cukup
perjalanan umroh pada 219 61 45 113 130 1830 3,22
Baik
masa akan datang di
perusahaan yang sama
Keinginan untuk
menggunakan fasilitas
lainnya,seperti
Cukup
perjalanan ibadah haji 79 246 95 58 90 1870 3,29
Baik
ataupun wisata ke
negara-negara Islam
yang bersejarah
Keinginan untuk
merekomendasikan
198 90 120 88 72 1958 3,45 Baik
perusahaan yang
pernah digunakan
210

Variabel Z
Kriteri
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean
a
Menjelaskan manfaat
yang diperoleh dari biro
255 127 35 101 50 2140 3,77 Baik
perjalanan umroh pada
orang lain
Apakah anda akan
bersedia memotivasi
kepada rekan
anda/orang lain yang
211 75 80 146 56 1943 3,42 Baik
seprofesi untuk
menggunakan jasa biro
perjalanan umroh saat
ini
Kesediaan untuk
menolak tawaran dari
perusahaan lain pada Cukup
146 56 156 172 38 1804 3,18
saat melakukan Baik
perjalanan umroh
selanjutnya
Kesediaan untuk
menggunakan
perusahaan yang sama
255 165 84 33 31 2284 4,02 Baik
pada saat melakukan
perjalanan umroh
berikutnya
Apakah pihak biro
perjalanan umroh selalu
memberikan kesan yang
positif sehingg anda Cukup
95 175 70 133 95 1746 3,07
akan menyampaikan Baik
kepada rekan
anda/orang lain apabila
diminta
Apakah anda tidak akan
berpindah, jika ada
pihak biro perjalanan
247 42 90 79 110 1941 3,42 Baik
umroh lain menawarkan
paket yang lebih
menarik
Memberi saran kepada
pihak biro perjalanan Tidak
78 72 80 219 119 1475 2,60
Umroh Baik

Kejelasan informasi
yang diberikan oleh
pihak biro perjalanan
umroh yang anda Cukup
84 178 20 172 114 1650 2,90
gunakan saat ini, Baik
sehingga anda akan
tetap menggunakan jasa
biro perjalanan umroh ini
211

Variabel Z
Kriteri
Pernyataan 5 4 3 2 1 TS Mean
a
Setia kepada biro
perjalanan umroh saat
ini, meskipun harga
yang diberlakukan dinilai 194 71 188 33 82 1966 3,46 Baik
berbeda dibandingkan
dengan biro perjalanan
umroh lainnya.
Apakah pihak biro
perjalanan umroh saat
ini, selalu menghargai
saudara dengan baik,
219 102 101 73 73 2025 3,57 Baik
sehingga anda akan
terus memilih biro
perjalanan umroh ini

TOTAL SKOR 2647 1687 1352 1683 1151 8520


3,35
PERSENTASE 31,07 19,80 15,87 19,75 13,51 100
STDEV 0,354 3,00 3,71
KRITERIA Cukup Baik Menuju Baik
Sumber : Kuesioner yang diolah, 2014

Berdasarkan rekapitulasi distribusi frekuensi tersebut di atas,

terdapat 49,13 persen responden yang menjawab sangat rendah sampai

dengan cukup. Dengan demikian sebagian responden belum puas

terhadap variabel loyalitas pelanggan.

Besaran nilai rata-rata variabel loyalitas pelanggan (Z) sebesar 3,35

dengan standar deviasi 0,354, dengan demikian kriteria intervalnya diantara

: 3,00 – 3,71. Dengan demikian kriteria variabel loyalitas pelanggan berada

pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Berdasarkan Tabel 4.41 di atas dapat diketahui bahwa hasil

rekapitulasi jawaban loyalitas pelanggan yang diukur dengan dimensi

melakukan pembelian ulang, membeli antar lini produk jasa,

mereferensikan pada orang lain dan menunjukan kekebalan terhadap

tarikan dari pesaing pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota


212

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi memperlihatkan indeks rata-rata variabel sebesar 3,35 yang berarti

loyalitas pelanggan pada perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi dapat diinterpretasikan berada pada kategori cukup loyal. Dengan

aspek tertinggi Kesediaan mengunakan perusahaan yang sama pada saat

melakukan perjalanan umroh berikutnya, Namun demikian masih terdapat

aspek yang kurang baik, diantaranya adalah kurangnya keinginan dari

perusahaan penyelenggara dalam meminta saran kepada jamaah serta

kuranya informasi yang diberikan perusahaan agar jamaah tetap

menggunakan perusahaan yang sama pada saat keberangkatan ibadah

umroh selanjutya.

Tabel 4.42

Kriteria Ketercapaian Skor tiap Variabel

Std.
Variabel N Mean Rentang Kriteria
Dev
Kerelasian Cukup Baik
568 3,252 0,481 2,771 3,734
Pelanggan (X1) menuju Baik
Kualitas Cukup Baik
568 3,36 0,222 3,140 3,58
Pelayanan (X2) menuju Baik
Cukup Baik
Harga (X3) 568 3,24 0,305 2,93 3,54
menuju Baik
Nilai Pelanggan Cukup Baik
568 3,33 0,342 2,990 3,68
(Y) menuju Baik
Loyalitas Cukup Baik
568 3,35 0,354 3,00 3,71
Pelanggan (Z) menuju Baik
Sumber : Hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan skor rata-rata variabel Harga (X3) lebih

rendah dibandingkan dengan keempat variabel bebas lainnya. Sedangkan


213

skor rata-rata untuk variabel Kualitas Pelayanan (X2) lebih tinggi

dibandingkan variabel bebas lainnya.

4.1.5 Hasil Analisis Induktif / Verifikatif

Hipotesis yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

Terdapat pengaruh kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, harga,

secara bersama sama terhadap nilai pelanggan baik secara parsial maupun

simultan dan Terdapat pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan.

4.1.5.1 Hubungan Antar Variabel : Kerelasian Pelanggan, Kualitas

Pelayanan, dan Harga

Dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS V.20 terhadap 568

responden diperoleh besaran koefisien korelasi di antara variabel bebas.

Adapun besaran koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.42 berikut :

Tabel 4.43
Koefisien Korelasi Antar Variabel X1, X2, X3
X1 X2 X3 Y Z
X1 Pearson Correlation 1 .784** .655** .813** .778**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 568 568 568 568 568
X2 Pearson Correlation .784** 1 .545** .789** .732**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 568 568 568 568 568
X3 Pearson Correlation .655** .545** 1 .721** .687**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 568 568 568 568 568
Sumber : Hasil Olah Data SPS
214

Berdasarkan Tabel 4.43 tersebut di atas, maka hubungan yang

positif antara variabel bebas dalam penelitian.

X1

0,784

0,655 X2

0,545

X3

Gambar 4.1
Hubungan antara Variabel Kerelasian
Pelanggan, Kualitas Pelayanan, dan Harga

Kriteria keeratan hubungan antara variabel mengacu pada pendapat

yang dikemukakan oleh Sevilla et,.al (1997:280) yang menyatakan bahwa :

“High or low correlation, dependens generally on the nature of variables

being studied. You may, how ever the following categorization which most

specialists in statistics usually agree with”. Secara rinci keeratan kriteria

korelasi dapat dilihat pada tabel 4.44 berikut:

Tabel 4.44
Tabel Korelasi
Correlation (r) Indication
Between ± ,80 to 1,00 High correlation (sangat tinggi)
Between ± ,60 to 79 Moderately high correlation (tinggi)
Between ± ,40 to 59 Moderately correlation (sedang)
Between ± ,20 to 39 Low correlation (rendah)
Between ± ,01 to 19 Negligible correlation (sangat rendah)
Sumber : Sevilla et, al dalam Sudjana (2003:57)
215

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi dan kriteria hubungan di

antara variabel bebas, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Hubungan antara variabel kerelasian pelanggan (X1), dengan kualitas

pelayanan (X2) diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,784. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut di

atas mempunyai hubungan yang positif dengan kriteria keeratan

hubungan tinggi (moderately high correlation).

2. Hubungan antara variabel kerelasian pelanggan (X1), dengan harga

(X3) diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,655. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut di atas

mempunyai hubungan yang positif dengan kriteria keeratan hubungan

tinggi (moderately high correlation).

3. Hubungan antara variabel kualitas pelayanan (X2), dengan harga (X3)

diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,545. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa hubungan kedua variabel tersebut di atas

mempunyai hubungan yang positif dengan kriteria keeratan hubungan

sedang (Moderately correlation).

Berdasarkan hasil analisis korelasi, ternyata yang paling erat

hubungannya adalah hubungan antara variabel X 1 dengan X 2 , hal ini dapat

dipahami, mengingat hubungan antara kerelasian pelanggan dengan

kualitas pelayanan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,

melainkan suatu kesatuan yang saling terkait.


216

4.1.5.2 Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas Pelayanan, Harga,


Terhadap Nilai Pelanggan baik Parsial maupun Simultan

Hasil analisis jalur struktur model 1 (satu) dengan menggunakan

Program SPSS Versi 16 , maka masing-masing besaran koefisien

korelasi,koefisien Jalur, Koefisien Diterminasi serta besaran epsilon dari

variabel kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan dan harga terhadap nilai

pelanggan, dapat dijelaskan pada gambar di bawah berikut :

X1
0,323 0,225

0,784

0,655 X2 0,368 Y

0,545
0,775
0,308
X3

Gambar 4.2
Model Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas Pelayanan,
Harga, Terhadap Nilai Pelanggan

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, maka dapat dijelaskan besarnya

koefisien jalur dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y) , untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.45 di bawah ini :
217

Tabel 4.45
Besarnya Koefisien Jalur X1, X2, X3 terhadap Y
Koefisien jalur X1 terhadap Y ρyx1 0,323

Koefisien jalur X2 terhadap Y ρyx2 0,368

Koefisien jalur X3 terhadap Y ρyx3 0,308

Sumber : Hasil Pengolahan Statistik SPSS. 20

Dari Tabel 4.45 di atas, maka dapat diperoleh persamaan jalur, yaitu

Y = 0,323 X1 + 0,368 X2 + 0,308 X3 + ε1

Dimana :

Y = nilai pelanggan
X1 = kerelasian pelanggan
X2 = kualitas pelayanan
X3 = harga
ε1 = pengaruh variabel lain di luar variabel X1, X2, X3

Dari persamaan di atas dapat diartikan bahwa :

1. Terdapat derajat kontribusi ( ρYX1 ) kerelasian pelanggan terhadap nilai

pelanggan dengan nilai sebesar 0,323.

2. Terdapat derajat kontribusi ( ρYX2 ) kualitas pelayanan terhadap nilai

pelanggan dengan nilai sebesar 0,368.

3. Terdapat derajat kontribusi ( ρYX3 ) harga terhadap nilai pelanggan

dengan nilai sebesar 0,308.


218

4.1.5.2.1 Pengaruh Kerelasian Pelanggan terhadap Nilai Pelanggan

Berdasarkan model yang terlihat pada Gambar 4.2, maka besarnya

pengaruh Kerelasian Pelanggan (X1) terhadap Nilai pelanggan (Y) adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.46
Pengaruh Kerelasian Pelanggan terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh Nilai
Pengaruh Langsung Kerelasian Pelanggan terhadap Nilai
Pelanggan : (0,323)2 10,43%
Pengaruh tidak langsung melalui kualitas pelayanan :
0,323 x 0,784 x 0,368 9,31%
Pengaruh tidak langsung melalui harga :
0,323 x 0,655 x 0,308 6,52%
Total Pengaruh 26,26%

Secara parsial besarnya pengaruh Kerelasian Pelanggan terhadap

Nilai Pelanggan sebesar 26,26%

4.1.5.2.2 Pengaruh Kualitas Pelanggan terhadap Nilai Pelanggan

Berdasarkan model yang terlihat pada Gambar 4.2, maka besarnya

pengaruh Kualitas Pelanggan (X2) terhadap Nilai pelanggan (Y) adalah

sebagai berikut :
219

Tabel 4.47

Pengaruh Kualitas Pelanggan terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh Nilai
Pengaruh Langsung Kualitas Pelanggan terhadap Nilai
Pelanggan : (0,368)2 13,55%
Pengaruh tidak langsung melalui kerelasian pelayanan :
0,323 x 0,784 x 0,368 9,31%
Pengaruh tidak langsung melalui harga :
0,368 x 0,545 x 0,308 6,18%
Total Pengaruh 29,04%

Secara parsial besarnya pengaruh Kualitas Pelanggan terhadap

Nilai Pelanggan sebesar 29,04% .

4.1.5.2.3 Pengaruh Harga terhadap Nilai Pelanggan

Berdasarkan model yang terlihat pada Gambar 4.2, maka besarnya

pengaruh Harga (X3) terhadap Nilai pelanggan (Y) adalah sebagai berikut

Tabel 4.48

Pengaruh Harga terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh Nilai
Pengaruh Langsung Harga terhadap Nilai Pelanggan :
(0,308)2 9,48%
Pengaruh tidak langsung melalui kerelasian pelayanan :
0,308 x 0,655 x 0,323 6,52%
Pengaruh tidak langsung melalui kualitas pelayanan :
0,308 x 0,545 x 0,368 6,18%
Total Pengaruh 22,18%

Secara parsial besarnya pengaruh Kualitas Pelanggan terhadap

Nilai Pelanggan sebesar 22,18% .


220

4.1.5.2.4 Kerelasian Pelanggan, Kualitas Pelayanan, dan Harga

terhadap Nilai Pelanggan Secara Simultan

Berdasarkan hasil perhitungan nilai korelasi dan koefisien jalur yang

telah dilakukan, maka data diketahui besarnya pengaruh langsung maupun

tidak langsung kerelasian pelanggan (X1), kualitas pelayanan (X2), dan

harga (X3) terhadap nilai pelanggan (Y). Adapun hasil perhitungan adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.49
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kerelasian pelanggan (X1),
Kualitas pelayanan (X2), dan Harga (X3) Terhadap Nilai Pelanggan (Y)

Pengaruh tidak Sub total


Pengaruh langsung Pengaruh
Var pengaruh tidak
Langsung Total
X1 X2 X3 langsung
X1 10,43% - 9,31% 6,52% 15,83% 26,26%
X2 13,55% 9,31% - 6,18% 15,49% 29,05%
X3 9,48% 6,52% 6,18% - 12,70% 22,19%
Jumlah 77,50%
Pengaruh faktor lain/faktor residu 22,50%
Sumber : Hasil Olah Data Microsoft Excel

Dengan demikian pengaruh total atau pengaruh secara bersama-

sama (simultan) variabel kerelasian pelanggan (X1), kualitas pelayanan

(X2), dan harga (X3) terhadap nilai pelanggan (Y) adalah sebesar 77,50%,

sedangkan pengaruh variabel lain di luar variabel yaitu sebesar 22,50%.

4.1.5.3 Pengaruh Variabel Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas

Pelanggan

Analisis jalur variabel nilai pelanggan (Y) terhadap variabel loyalitas

pelanggan (Z) dapat digambarkan pada gambar di berikut ini :


221

ᵋ2 0,169

Y Z
0,912
R2= 0,831
Gambar 4.3
Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

Dari gambar tersebut di atas, maka dapat dijelaskan besarnya

derajat asosiatif atau koefisien jalur dari variabel nilai pelanggan terhadap

variabel loyalitas pelanggan, besarnya koefisien jalur sebesar 0,912.

Adapun persamaan jalur, sebagai berikut :

Z = 0,912 Y + ε2

Dimana :

Z = loyalitas pelanggan

Y = nilai pelanggan

ε2 = Pengaruh variabel lain selain variabel nilai pelanggan

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel nilai pelanggan (Y)

terhadap loyalitas pelanggan (Z) maka kita menggunakan analisis koefisien

determinasi, yaitu kuadrat nilai korelasi (r) dikalikan 100%.

KD = (R2) X 100%

KD = (0,912)2 X 100% = 83,1%

Variabel nilai pelanggan (Y) memberikan pengaruh terhadap

loyalitas pelanggan (Z) sebesar 83,1%. Sedangkan sisanya sebesar 16,9%

diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
222

4.1.5.4 Model Jalur Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas

Pelayanan, dan Harga Terhadap Nilai Pelanggan Serta

Implikasinya Pada Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan perhitungan analisis jalur, maka hasil keseluruhan dari

analisis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

X1
0,323
0,784 ᵋ1 0,225 ᵋ2 0,1690

0,368 0,912
0,655 X2 Y Z

R2= 0,775 R2= 0,831


0,545

0,308
X3

Gambar 4.4
Model Analisis jalur Secara Keseluruhan

Berdasarkan gambar 4.4 tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa

masing-masing variabel yaitu kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan,

dan harga berpengaruh terhadap nilai pelanggan baik secara parsial

maupun simultan, dan variabel nilai pelanggan berpengaruh terhadap

loyalitas pelanggan .
223

4.1.6 Pengujian Hipotesis Secara parsial dan Simultan


4.1.6.1 Pengujian pengaruh secara parsial Variabel Independen
terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Parsial kerelasian pelanggan Terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh parsial variabel kerelasian pelanggan (X1) terhadap nilai

pelanggan (Y) perlu dilakukan pengujian statistik, maka pengujian

menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 :  YX1 = 0 tidak terdapat pengaruh antara kerelasian pelanggan

terhadap nilai pelanggan.

H1 :  YX1 ≠ 0 terdapat pengaruh antara kerelasian pelanggan terhadap

nilai pelanggan.

 Nilai probability < 5% berarti H0 → ditolak, dan Ha → diterima artinya

koefesien jalur signifikan.

 Nilai probability > 5% berarti H0 → diterima dan Ha → ditolak artinya

koefesien jalur tidak signifikan.

Hasil pengujian parsial kerelasian pelanggan (X1) terhadap nilai

pelanggan (Y) dapat dilihat pada tabel 4.47 berikut ini :

Tabel 4.50
Pengujian Parsial Kerelasian Pelanggan Terhadap Nilai Pelanggan

Struktural Koefisien thitung ttabel  -value Kesimpulan


Jalur
H0 di tolak
terdapat pengaruh
 YX1 0,323 9,041 1,98 0,000 yang positif dan
signifikan antara X1
terhadap Y
224

Untuk koefisien jalur X1 = 0,323, diperoleh nilai thitung sebesar 9,041

dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5%, maka nilai t tabel = 1,98,

sehingga dikarenakan thitung = 9,041 lebih besar dari t tabel = 1,98, maka H0

ditolak atau dengan kata lain Terdapat Pengaruh yang signifikan antara

kerelasian (X1) terhadap nilai pelanggan (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kerelasian (X1)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan. Artinya

kerelasian (X1) memberikan kontribusi terhadap nilai pelanggan sebesar

0,323. Dengan demikian semakin baik kerelasian (X1) maka akan

meningkatkan nilai pelanggan..

2. Pengaruh Parsial Kualitas pelayanan Terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh parsial variabel kualitas pelayanan (X2) terhadap nilai

pelanggan (Y) perlu dilakukan pengujian statistik, maka pengujian

menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 :  YX2 = 0 tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan

terhadap nilai pelanggan.

H1 :  YX2 ≠ 0 terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap nilai

pelanggan.

 Nilai probability < 5% berarti H0 → ditolak, dan Ha → diterima artinya

koefesien jalur signifikan.

 Nilai probability > 5% berarti H0 → diterima dan Ha → ditolak artinya

koefesien jalur tidak signifikan.


225

Hasil pengujian parsial kualitas pelayanan (X2) terhadap nilai

pelanggan (Y) dapat dilihat pada tabel 4.48 berikut ini :

Tabel 4.51
Pengujian Parsial Kualitas pelayanan Terhadap Nilai Pelanggan
Struktural Koefisien thitung ttabel - Kesimpulan
Jalur value
H0 di tolak
terdapat pengaruh
 YX2 0,368 11,438 1,98 0,000 yang positif dan
signifikan antara X2
terhadap Y

Untuk koefisien jalur X2 =0,368, diperoleh nilai thitung sebesar 11,438

dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5%, maka nilai ttabel =1,98,

sehingga dikarenakan thitung = 11,438 lebih besar dari t tabel = 1,98, maka H0

ditolak atau dengan kata lain Terdapat Pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan (X2) terhadap nilai pelanggan (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai pelanggan. Artinya

kualitas pelayanan (X2) memberikan kontribusi terhadap nilai pelanggan

sebesar 0,368. Dengan demikian semakin baik kualitas pelayanan (X2)

maka akan meningkatkan nilai pelanggan.

3. Pengaruh Parsial Harga Terhadap Nilai Pelanggan

Pengaruh parsial variabel harga (X3) terhadap nilai pelanggan (Y)

perlu dilakukan pengujian statistik, maka pengujian menggunakan hipotesis

statistik sebagai berikut :

H0 :  YX3 = 0 tidak terdapat pengaruh antara harga terhadap nilai

pelanggan.
226

H1 :  YX3 ≠ 0 terdapat pengaruh antara harga terhadap nilai pelanggan.

 Nilai probability < 5% berarti H0 → ditolak, dan Ha → diterima artinya

koefesien jalur signifikan.

 Nilai probability > 5% berarti H0 → diterima dan Ha → ditolak artinya

koefesien jalur tidak signifikan.

Hasil pengujian parsial harga (X3) terhadap nilai pelanggan (Y) dapat

dilihat pada tabel 4.49 berikut ini :

Tabel 4.52
Pengujian Parsial Harga Terhadap Nilai Pelanggan
Struktural Koefisien thitung ttabel - Kesimpulan
Jalur value
H0 di tolak
terdapat pengaruh
 YX3 0,308 11,654 1,98 0,000 yang positif dan
signifikan antara X3
terhadap Y

Untuk koefisien jalur X3 =0,308, diperoleh nilai thitung sebesar 11,654

dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5%, maka nilai ttabel =1,98,

sehingga dikarenakan thitung = 11,654 lebih besar dari t tabel =1,98, maka H0

ditolak atau dengan kata lain Terdapat Pengaruh yang signifikan antara

harga (X3) terhadap nilai pelanggan (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga (X3) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap NILAI pelanggan. Artinya harga (X3)

memberikan kontribusi terhadap nilai pelanggan sebesar 0,308. Dengan

demikian semakin baik harga (X3) maka akan meningkatkan nilai

pelanggan.
227

4.1.6.2 Pengujian pengaruh secara Simultan Variabel Independen

terhadap Variabel Dependen

Pengaruh secara simultan variabel kerelasian pelanggan (X1),

kualitas pelayanan (X2), dan harga (X3) berpengaruh terhadap nilai

pelanggan (Y), menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 =  YX1 =  YX2 =  YX3 = 0

tidak terdapat pengaruh antara kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan,

dan harga secara simultan terhadap nilai pelanggan.

H1 : ada satu  YX1 ≠ 0;i=1 s/d 3

terdapat pengaruh antara kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, dan

hargasecara simultan terhadap nilai pelanggan.

Dengan kriteria uji : tolak H0 jika Fhitung > Ftabel. Untuk menguji

hipotesis tersebut, diperlukan tabel sebagai berikut :

Tabel 4.53
Uji Hipotesis Simultan Variabel X1, X2, X3 Terhadap Y

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 39830.936 3 13276.979 649.252 .000a
Residual 11533.608 564 20.450

Total 51364.544 567


a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 649,252

dimana kriteria penolakan H0 jika Fhitung lebih besar daripada Ftabel atau

Fhitung > Ftabel, dengan derajat bebas v1=4 dan v2 = 568-3-1 dan tingkat

kepercayaan 95%, maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel untuk
228

F0,05.3,564 = 4,447. karena 649,252 lebih besar dari 4,447 atau Fhitung lebih

besar daripada Ftabel maka H0 ditolak, artinya dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan (bersama-

sama) antara kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, dan harga

terhadap nilai pelanggan.

4.1.6.3 Pengujian Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas

Pelanggan

Untuk menguji pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan, dilakukan pengujian hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 :  ZY = 0 tidak terdapat pengaruh antara nilai pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan.

H0 :  ZY ≠ 0 terdapat pengaruh antara nilai pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan.

 Nilai probability < 5% berarti H0 → ditolak, dan Ha → diterima artinya

koefesien jalur signifikan.

 Nilai probability > 5% berarti H0 → diterima dan Ha → ditolak artinya

koefesien jalur tidak signifikan.

Hasil pengujian parsial nilai pelanggan (Y) terhadap loyalitas

pelanggan (Z) dapat dilihat pada tabel 4.51 berikut ini :


229

Tabel 4.54
Pengujian Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Struktural Koefisien thitung ttabel - Kesimpulan


Jalur value
H0 ditolak,
terdapat
pengaruh yang
 ZY 0,912 52,760 2,980 0,000
positif dan
signifikan Y
terhadap Z

Untuk koefisien jalur Y = 0,912, diperoleh nilai thitung sebesar 52,760

dengan mengambil taraf signifikansi  sebesar 5% derajat kebebasan

(degree of freedom) = n-k-1 atau 568 – 3 – 1 = 564 dan pengujian dilakukan

dengan uji dua sisi (2-tailed) diperoleh ttabel sebesar 2,980, dikarenakan

thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak atau dengan kata lain terdapat

pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai pelanggan

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan. Artinya nilai pelanggan memberikan kontribusi terhadap

loyalitas pelanggan sebesar 0,912. Dengan demikian semakin baik nilai

yang diterima pelanggan maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan.

4.1.6.4 Pengujian pengaruh secara Simultan Variabel Independen

terhadap Variabel Dependen

Pengaruh secara simultan variabel kerelasian pelanggan, kualitas

pelayanan , dan harga berpengaruh terhadap nilai pelanggan,

menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 =  ZY= 0
230

tidak terdapat pengaruh antara nilai pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan.

H1 : ada satu  ZY ≠ 0

terdapat pengaruh antara nilai pelanggan dengan loyalitas pelanggan.

Dengan kriteria uji : tolak H0 jika Fhitung > Ftabel. Untuk menguji

hipotesis tersebut, diperlukan tabel sebagai berikut :

Tabel 4.55
Uji Hipotesis Simultan Variabel Y Terhadap Z

ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 44001.443 1 44001.443 2783.610 .000a
Residual 8946.950 566 15.807

Total 52948.393 567


a. Predictors: Y
b. Dependent Variable: Z

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar

2783,610 dimana kriteria penolakan H0 jika Fhitung lebih besar daripada Ftabel

atau Fhitung > Ftabel, dengan derajat bebas v1=1 dan v2 = 568-1-1 dan tingkat

kepercayaan 95%, maka dari tabel distribusi F didapat nilai F tabel untuk

F0,05.3,564 = 2,36 karena 2783,610 lebih besar dari 2,36 atau Fhitung lebih

besar daripada Ftabel maka H0 ditolak, artinya dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan (bersama-

sama) antara nilai pelanggan terhadap Loyalitas pelanggan.


231

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis verifikatif dari

Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap

Nilai Pelanggan Serta Implikasinya Pada Loyalitas Pelanggan (Survey

Pada Penyelenggara Umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi). Untuk selanjutnya peneliti

perlu melakukan pembahasan lebih lanjut tentang kondisi yang berkaitan

dengan variabel-variabel tersebut di atas, selengkapnya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

4.2.1 Pembahasan Analisis Deskriptif

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil deskriptif variabel

kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, harga, nilai pelanggan dan

loyalitas pelanggan.

1. Kerelasian Pelanggan

Berdasarkan pembahasan dari setiap item pernyataan yang diajukan

untuk variabel kerelasian pelanggan yang diukur dengan tiga dimensi yaitu

pemasaran berkesinambungan (continuity marketing), dimensi pemasaran

individual (one-to-one marketing) dan kerjasama perusahaan dengan pihak

lain dalam melayani (partnering) pada perusahaan penyelenggara ibadah

umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat

dan Kota Cimahi memperlihatkan kerelasian pelanggan berada pada

kriteria cukup baik menuju kriteria baik. Dengan rata-rata tertinggi

terdapat pada Kemampuan petugas dalam dalam melayani jamaah selama


232

di tanah suci. Namun masih terdapat aspek yang kurang baik, hubungan

kerjasama antara pihak perusahaan yang digunakan sekarang dengan jasa

perusahaan sebelumnya, dan aspek terlemah kedua adalah mengenai

kemampuan petugas dalam melayani calon jamaah sebelum

keberangkatan ke tanah suci

Berdasarkan pengamatan dilapangan hal tersebut dikarenakan saat

ini cukup banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan

ibadah umroh, Perusahaan penyelenggara Ibadah Umroh yang telah

mendapatkan izin dari Kementrian Agama sampai dengan 31 desember

2013 menurut data sejumlah 429 perusahaan dan yang telah mendapatkan

izin sebaga Penyelenggara Ibadah Haji Khusus sejumlah 252 perusahaan.

Untuk di wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat dan Kota Cimahi terdapat 30 Perusahaan penyelenggara Ibadah

Umroh dan 14 perusahaan diantaranya sudah mendapatkan izin untuk

menjadi Penyelenggara Ibadah Haji khusus, Selain itu sebagian besar dari

perusahaan memiliki perwakilan-perwakilan di daerah-daerah di luar

tempat dikeluarkannya izin usaha umrohnya. Biasanya perwakilan tersebut

berada di KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), Pesantren, Majelis

Ta’lim ataupun perwakilan perorangan. Sehingga perusahaan agak

mengakami kesulitan untuk melakukan hubungan kerjasama dengan

perusahaan sebelumnya.

Hal tersebut juga mempengaruhi pada segi pelayanan, terutama

pada pelayanan sebelum keberangkatan ibadah umroh, Diantaranya pada


233

saat pembuatan Passport. Nama pada passport untuk yang akan

melaksanakan ibadah umroh minimal tiga suku kata. Apabila nama calon

jamaah kurang dari tiga suku kata maka diambil nama bapak, dan apabila

sudah diatambahkan nama bapak masih belum tiga suku kata ditambahkan

nama orang tua dari bapak kandung. Persyaratan pada saat pembutan

passport diantaranya harus terdapat kesamaan pada nama dan tanggal

lahir antara dokumen KTP, kartu keluarga, dengan akte lahir atau buku

nikah atau Ijazah yang terdapat nama orang tua, yang pada kenyataannya

banyak terdapat perbedaan ejahan nama ataupun tanggal lahir, terutama

bagi calon jamaah yang lanjut usia biasanya tidak memiliki akte lahir, Ijazah

dan kalaupun ada buku nikah biasanya tidak terdapat tanggal lahir pada

buku nikahnya. Selain itu juga ada saat pembuatan passport calon jamaah

harus memiliki surat rekomendasi pembuatan passport dari perusaahan

yang akan memfasilitasi perjalanan ibadah umrohnya. Inilah beberapa

kendala yang menyulitkan jamaah pada saat pengurusan persyaratan

sebeleum keberangkatan ibadah umroh, sedangkan dari pihak perusahaan

petugas pelayanan yang terbatas mengakibatkan jamaah merasa kesulitan

pada saat pengurusan dokumennya.

2. Kualitas Pelayanan

Berdasarkan pembahasan dari setiap item pernyataan yang diajukan

untuk variabel kualitas pelayanan yang diukur dengan lima dimensi yaitu
234

fasilitas fisik dan penampilan petugas (tangible), kemauan dalam

memahami kebutuhan pelanggan (emphaty), konsistensi dan keandalan

pelayanan jasa (reliabiity), kesiapan dan kecepatan petugas

(responsivness) dan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan

pelayanan yang berkualitas (assurance) pada perusahaan penyelenggara

ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat dan Kota Cimahi berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria

baik. Dengan kriteria tertinggi ketersediaan sarana telekomunikai di

perusahaan, Namun demikian masih terdapat aspek yang kurang baik,

diantaranya adalah Kurangnya kesigapan petugas dalam melayani jamaah

diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di tanah suci,

Kurangnya jaminan asuransi yang diberikan perusahaan apabila jamaah

mengalami musibah selama perjalanan ibadah umroh.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, hal tersebut dikarenakan

kebisaan petugas yang hanya melayani jamaah sesuai dengan program

yang ditentukan sebelumnya saja, petugas atau pembimbing hanya

mendampingi jamaah pada saat pelaksanaan umrohnya saja, untuk

kegiatan ibadah lainnya seperti ke rauhdah hanya satu kali diantar

selanjutnya jamaah melaksanakannya sendiri, jumlah petugas yang

mendampingi jamaah terbatas, sehingga petugas kurang mampu

memenuhi kebutuhan jamaah diluar program yang telah ditentukan.

Jaminan asuransi yang diberikan perusahaan masih kurang, karena

jaminan asuransi biasanya diberikan oleh penerbangan yaitu selama


235

perjalanan dari jakarta menuju jeddah dan sebaliknya, sedangkan selama

di tanah suci jaminan kesehatan diberikan oleh Pemerintah Kerajaan Saudi

Arabia, namun tidak ada santunan pada saat jamaah meninggal dan tidak

ada asuransi atau penggantian pada saat barang jamaah hilang.

3. Harga

Berdasarkan pembahasan dari setiap item pernyataan yang diajukan

untuk variabel harga diukur dengan tiga dimensi yaitu penetapan harga,

penyesuain harga dan perubahan harga pada perusahaan penyelenggara

ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung

Barat dan Kota Cimahi berada kriteria variabel harga berada pada kriteria

cukup baik menuju kriteria baik. Dengan rata-rata tertinggi tanggapan

jamaah terhadap harga paket yang ditawarkan perusahaan. Namun

demikian masih terdapat aspek yang kurang baik, diantaranya adalah

Kenaikan harga umroh dikarenakan faktor nilai mata uang asing, dan

tanggapan kepada jamaah atas perubahan harga dari perusahaan jika

dibandingkan dengan kenaikan harga dari perusahaan lain.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, hal tersebut dikarenakan

masih terdapat beberpa penyelenggara yang masih menjual harga paket

umroh, sehingga pada saat ada kenaikan mata uang asing harga paket

umroh menjadi ikut naik. Sehingga calon jamaah harus mengeluarkan biaya

lebih dari yang disiapkan sebelumnya. Untuk tanggapan kepada jamaah

atas perunahan harga dari perusahaan jika dibandingkan dengan

perusahaan lain perusahaan biasanya tetap bertahan untuk tetap menjual


236

harga paket yang ada diperusahaan tersebut. Hal tersebut dikarenakan

setiap perusahaan punya standar pelayanan masing-masing, baik

pelayanan akomodasi (seperti sarana trasportasi, pemondokan, catering)

maupun pelayanan secara personalnya.

4. Nilai Pelanggan

Berdasarkan pembahasan dari setiap item pernyataan yang diajukan

untuk variabel nilai pelanggan diukur dengan empat dimensi yaitu product

value-monetary price, service value-time price, personal value-energy price

dan image value- physic price pada perusahaan penyelenggara ibadah

umroh di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat

dan Kota Cimahi berada pada kriteria cukup baik menuju kriteria baik.

Dengan aspek teringgi kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan

saat ibadah umroh. Namun demikian masih terdapat aspek yang kurang

baik, diantaranya adalah. beban pikiran yang dikeluarkan / stress jamaah

saat melaksanakan ibadah umroh dan beban pikiran yang dikeluarkan /

stress jamaah dalam memperoleh pelayanan. Berdasarkan pengamatan

dilapangan, hal tersebut dikarenakan jamaah merasa kurang mendapatkan

penerangan mengenai proses pelaksaan ibadah umroh, terutama

mengenai hukum secara fikih (mengenai rukun,wajib,larangan) selama

melaksanan ibadah umroh. Jamaah merasa khawatir terkena DAM (Denda

yang dikarenan adanya pelaggaran larangan-larangan ihrom), selain itu

jamaah merasa stress karena ada sebagian jamaah yang berfikiran jika

selama di tanah suci mekah maupun madinah setiap manusia akan


237

mendapat balasan langsung terhadap segala perbuatan sebelumnya.

Dalam memperoleh pelayanan masih terdapat jamaah yang merasa

kurang, sehingga menjadi beban pikiran dari jamaah tersebut. Seperti

halnya terdapat jamaah yang sudah lanjut usia ingin melaksakan solat

berjamaah di masjid tapi karena merasa takut berangkat dan pulang sendiri

dari pemondokan ke masjid sehingga jamaah tersebut tidak berani dan

melaksanakan solat di pemondokan, selain itu jamaah kurang mendapat

pelayanan terhadap program lain selain yang telah ditentukan perusahaan

sebelumnya seperti melaksankan solat malam, didampingi untuk beribadah

di raudhah, hijir ismail maupun di multazam. Keinginan jamaah sangat

besar untuk beribadah di tempat-tempat tersebut, namun ada beberapa

yang tidak berani mengungkapkan kepada pembimbing sehingga akhirnya

menjadi beban pikiran dari jamaah tersebut.

5. Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan pembahasan dari setiap item pernyataan yang diajukan

untuk variabel loyalitas pelanggan yang diukur dengan dimensi melakukan

pembelian ulang, membeli antar lini produk jasa, mereferensikan pada

orang lain dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing pada

perusahaan penyelenggara ibadah umroh di Kota Bandung, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi berada pada kriteria

cukup baik menuju kriteria sangat baik. Dengan aspek tertinggi


238

Kesediaan mengunakan perusahaan yang sama pada saat melakukan

perjalanan umroh berikutnya, Namun demikian masih terdapat aspek yang

kurang baik, diantaranya adalah menanggapi saran yang diberikan oleh

jamaah terhadap jasa biro perjalanan Umroh dan pemberian informasi

kepada jamaah sehingga jamaah tetap menggunakan jasa biro perjalanan

umroh ini untuk keberangkatan ibadah umroh berikutnya.

Berdasarkan pengamatan dilapangan, Pada saat kepulangan

perusahaan biasanya menyebarkan kusioner kepada jamaah untuk

mengetahui tingkat kepuasan jamaah, tapi jika ada hal yang dirasakan

jamaah kurang baik atapun ada masukan dari jamaah perusahaan jarang

langsung memperbaikinya karena adanya keterbatasan dari perusahaan

tersebut, misalnya pembimbing atau petugas yang kurang baik ataupun

kurang memberikan perhatian pada jamaah. Perusahaan tidak dapat

langsung mengganti pembimbing tersebut dikarenakan sulit untuk mencari

pembimbing penggantinya. Ataupun saran mengenai fasilitas pemondokan

yang kurang menurut penilaian jamaah, perusahaan juga sulit untuk

mencari pemondokan lain yang satu kelas dengan pemondokan tersebut.

Perusahaan kurang memberikan informasi kepada jamaah sehingga

jamaah tetap menggunakan jasa biro perjalanan umroh ini untuk

keberangkatan ibadah umroh berikutnya dikarenakan data pribadi yag

dimiliki perusahaan kurang lengkap, seperti nomor telepon, hp dari jamaah.

Selain itu untuk jamaah yang di daerah atau berasal dari perwakilan

ataupun marketer biasanya data atau contact person dari jamaah tersebut
239

hanya dipegang oleh perwakilan ataupun marketer itu sendiri. Sehingga

untuk memberikan informasi mengenai program selanjutnya perusahaan

(kantor pusat) mengalami sedikit kesulitan, karena harus melalui perwakilan

ataupun marketer terlebih dahulu.

4.2.2 Pembahasan Analisis Verifikatif

Berikut ini akan diuraikan pembahasan analisis verifikatif sesuai

dengan hipotesis yang diajukan.

1. Pengaruh Kerelasian Pelanggan Terhadap Nilai Pelanggan

Dari hasil uji t antara variabel kerelasian pelanggan terhadap nilai

pelanggan dapat dirumuskan dalam persamaan jalur sebagai berikut : Y

= 0,323 X1 + ε. Persamaan jalur tersebut menggambarkan semakin baik

kerelasian pelanggan yang diberikan perusahaan, maka nilai pelanggan

akan semakin meningkat.

Kerelasian mempunyai pengaruh terhadap nilai pelanggan. Total

kontribusi kerelasian pelanggan terhadap nilai pelanggan yaitu sebesar

26,26%. Kerelesian memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap nilai

penggan pelanggan

Dominannya kerelasian pelanggan terhadap nilai pelanggan sesuai

dengan kondisi analisis deskriptif tentang kerelasian pelanggan yang

berada pada rentang cukup baik menuju baik, dengan nilai mean atau rata-

rata 3,252 yaitu nilai tertinggi kedua setelah kualitas pelayanan. Dimana

walaupun berada pada kriteria cukup baik menuju baik, namun jumlah
240

pernyataan yang menunjukkan indikator dari dimensi kerelasian yang

dipersepsikan pelanggan berada pada kriteria baik.

Sementara itu, berdasarkan hasil pengujian signifikansi, dimana

secara statistik yang menunjukan bahwa pengaruh tersebut signifikan, yang

didasakan pada besarnya nilai t-hitung (9,041) > nilai t-tabel (1,98).

Hasil penelitian di atas sejalan dengan pernyataan Susanti dan

Evelyn (2005) bahwa dalam menghadapi era persaingan bisnis yang makin

kompetitif sebuah perusahaan diharapkan dapat menciptakan sebuah

strategi bisnis yang efektif dan inovatif. Harus ada nilai yang diberikan saat

kita menjual atau berinteraksi dengan pelanggan. Di sisi lain pelanggan

merasa puas saat berhubungan dengan kita. Ketergantungan yang timbul

dari hubungan konsumen pada produsennya telah memunculkan konsep

pemasaran yang efektif.

Hallbrook (1999) dalam Idrayani (2005:13) mengungkapkan bahwa

nilai adalah preferensi yang bersifat relatif (komperatif, personal, dan

situasional) yang memberi ciri pada pengalaman seseorang dalam

berinteraksi dengan beberapa objek. Ia juga mengungkapkan bahwa nilai

berkaitan dengan pengalaman yang menyangkut bukan hanya pembelian

satu objek, melainkan juga konsumsi dan penggunaan suatu jasa. Disini

terlihat bahwa nilai pelanggan dapat tercipta baik atau buruk sesuai dengan

penyampaian jasa tersebut.

Menurut Heskeet ett. al. (1997;19) menyatakan bahwa terdapat

hubungan antara kepuasan dengan nilai jasa (customer satisfaction linked


241

to service value, semakin sesuai dengan nilai jasa yang diinginkan oleh

pelanggan dengan nilai jasa yang dirasakan pelanggan, maka pelanggan

akan semakin puas, sedangkan sesuai atau tidaknya nilai jasa dengan

keinginan pelanggan tergantung pada pelaksanaan program bauran

pemasaran bagi perusahaan jasa yang berorientasi pada kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Brown, Stanley (2000:138) menyatakan teorinya dalam sebuah

model yang tertuang di dalam ”fried egg model” model tersebut menyatakan

bahwa kuning telur merupakan pelanggan yang telah ditargetkan oleh

perusahaan dan putih telur sebagai strategi Customer Relationship

Management perusahaan, yang merupakan lapisan yang mengelilingi

kuning telur. Lapisan inilah yang berfungsi sebagai proteksi dan pelindung

bagi kuning telur sehingga kebocoran akan dapat dicegah. Kuning telur

akan semakin bertambah kuat hanya bila tetap berada di dalam putih

telurya. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara pelanggan dengan

perusahaan akan semakin kuat melalui tahapan-tahapan CRM, yang

didalamnya tercakup pemeliharaan terhadap nilai-nilai yang telah diperoleh

pelanggan yang akan membentuk kepuasan pelanggan dan dalam

perjalannya akan mengarah kepada loyalitas pelanggan

Storbacka dan Lehtinen (2001:3) menyatakan konsep utama dari

CRM itu adalah penciptaan nilai pelanggan yang bertujuan tidak hanya

untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal melainkan

keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing ini tidak hanya berdasarkan


242

harga saja tetapi berdasarkan kemampuan perusahaan untuk membantu

pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan membina

hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Nilai Pelanggan

Dari hasil uji t antara variabel kualitas pelayanan (X2) terhadap nilai

pelanggan dapat dirumuskan dalam persamaan jalur sebagai berikut : Y

= 0,368 X2 + ε. Persamaan jalur tersebut di atas, menggambarkan semakin

baik kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan, maka nilai pelanggan

akan semakin meningkat.

Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh terhadap nilai pelanggan.

Total kontribusi kualitas pelayanan terhadap nilai pelanggan yaitu sebesar

29,05%. Kualitas pelayanan memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai

penggan pelanggan

Dominannya kualitas pelayanan terhadap nilai pelanggan sesuai

dengan kondisi analisis deskriptif tentang kualitas pelayanan yang berada

pada rentang cukup baik menuju baik, dengan nilai mean atau rata-rata

3,36 yaitu nilai tertinggi. Dimana walaupun berada pada kriteria cukup baik

menuju baik, namun jumlah pernyataan yang menunjukkan indikator dari

dimensi kualitas pelayanan yang dipersepsikan pelanggan berada pada

kriteria baik.

Sementara itu, berdasarkan hasil pengujian signifikansi, dimana

secara statistik yang menunjukan bahwa pengaruh tersebut signifikan, yang

didasakan pada besarnya nilai t-hitung (11,438) > nilai t-tabel (1,98).
243

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap nilai pelanggan dijelaskan

oleh Kotler (2003:75) bahwa kunci untuk memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan adalah dengan memberikan kualitas pelayanan/jasa yang baik

kepada pelanggan. Kualitas jasa yang dinilai konsumen dapat menentukan

penilaian konsumen mengenai jasa yang mereka rasakan, antara apa yang

mereka terima dengan apa yang mereka korbankan. Seperti yang dikutip

Sirdeshmukh (2002:87), hasil penelitian Chang dan Wildt (1994)

menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan

mempunyai pengaruh terhadap nilai. Penelitian lain dilakukan oleh

Nasution, Mavondo (2005:76) menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang

diterima pelanggan menunjukan faktor yang sangat penting, baik dan

buruknya kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan akan

berdampak pada nilai jasa yang diterima pelanggan.

Andreassen dan Lindestad (1998) juga menemukan bahwa kualitas

yang dirasakan konsumen mempunyai dampak positif terhadap nilai,

dimana pendapat pelanggan mengenai nilai merupakan penilaian

pelanggan secara menyeluruh terhadap kegunaan secara menyeluruh

terhadap kegunaan produk berdasarkan pada penilaian apa yang diterima

dan apa yang diberikan.

Kesimpulan tersebut hampir sama dengan pernyataan Cronin, et.al

(2000): Murray dan Howart (2002) dalam penelitian Dedy (2007:404) yang

menyatakan bahwa kualitas layanan akan mempengaruhi nilai pelanggan,

kepuasan pelanggan dan perilaku yang positif yaitu mendorong konsumen


244

untuk membeli kembali produk perusahaan dan menginformasikan hal-hal

positif tentang produk dan perusahaan kepada orang lain. Sehingga

perusahaan akan dapat menaikan profit perusahaan. Penjelasan tersebut

didukung oleh Walker et.al (1999:282) yang menyatakan bahwa menjaga

loyalitas pelanggan merupakan faktor terpenting dalam meningkatkan laba

suatu perusahaan.

3. Pengaruh Harga Terhadap Nilai Pelanggan

Dari hasil uji t antara variabel harga (X3) terhadap nilai pelanggan

(Y) dapat dirumuskan dalam persamaan jalur sebagai berikut : Y

= 0,308 X3 + ε. Persamaan jalur tersebut di atas, menggambarkan semakin

wajar harga yang diberikan perusahaan, maka nilai pelanggan akan

semakin meningkat.

Harga mempunyai pengaruh terhadap nilai pelanggan. Total

kontribusi harga terhadap nilai pelanggan yaitu sebesar 22,19%. harga

memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai penggan pelanggan

Dominannya harga terhadap nilai pelanggan sesuai dengan kondisi

analisis deskriptif tentang harga yang berada pada rentang cukup baik

menuju baik, dengan nilai mean atau rata-rata 3,24. Dimana walaupun

berada pada kriteria cukup baik menuju baik, namun jumlah pernyataan

yang menunjukkan indikator dari dimensi harga yang dipersepsikan

pelanggan berada pada kriteria baik.


245

Sementara itu, berdasarkan hasil pengujian signifikansi, dimana

secara statistik yang menunjukan bahwa pengaruh tersebut signifikan, yang

didasakan pada besarnya nilai t-hitung (11,654) > nilai t-tabel (1,98).

Duchessi (2002:22) mengungkapkan bahwa nilai pelanggan

merupakan kombinasi antara berbagai manfaat produk (kinerja,

kenyamanan dan keindahan) dan manfaat layanan (reliabilitas, kecepatan

dan kompetensi) yang diterima pelanggan sasaran pada harga yang wajar.

Menurutnya, perusahaan dapat meningkatkan nilai pelanggan dengan tiga

cara yaitu (1) menekankan kepada manfaat produk atau jasa dengan harga

konstan, (2) mengurangi harga dengan menawarkan manfaat produk atau

jasa yang kompetitif dan, (3) melakukan keduanya yaitu meningkatkan

manfaat produk dan jasa serta menurunkan harga secara simultan.

4. Pengaruh Kerelasian Pelanggan, Kualitas Pelayanan, dan Harga

Secara Bersama Sama Terhadap Nilai Pelanggan

Hasil uji F antara variabel kerelasian pelanggan kualitas pelayanan

dan harga terhadap Nilai Pelanggan , yang dapat dirumuskan dalam

persamaan jalur sebagai berikut :

Y = 0,323 X1 + 0,368 X2 + 0,308 X3 + ε1

Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan (bersama-

sama) antara kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, dan harga

terhadap nilai pelanggan.


246

Pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel kerelasian

pelanggan, kualitas pelayanan, dan harga terhadap nilai pelanggan adalah

sebesar 77,50%, sedangkan pengaruh variabel lain di luar variabel yaitu

sebesar 22,50%.

5. Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Dari hasil uji t antara variabel nilai pelanggan (Y) terhadap loyalitas

pelanggan (Z) dapat dirumuskan dalam persamaan jalur sebagai berikut :

Z = 0,912 Y + ε2

Persamaan jalur tersebut di atas, menggambarkan bahwa semakin

baik nilai yang diterima pelanggan maka akan meningkatkan loyalitas

pelanggan.

Dari hasil uji t antara variabel nilai pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan dengan koefisien jalur 0,912, dapat disimpulkan bahwa nilai

pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Dari perhitungan dapat dilihat bahwa nilai pelanggan memberikan

pengaruh terhadap loyalitas pelanggan sebesar 83,1%. Sedangkan sisanya

sebesar 16,9% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Pelanggan menginginkan nilai yang maksimal dari produk yang

diinginkannya, dan mereka hanya akan membeli produk dari perusahaan

yang mampu memberikan customer delivered value yang tertinggi (Kotler

dan Armstrong, 2006:135). Selanjutnya Kotler & Armstrong mendefinisikan


247

nilai pelanggan sebagai suatu evaluasi pelanggan tentang perbedaan

antara semua keuntungan dan semua biaya dari sebuah hubungan

penawaran pemasaran dengan tingkat penawaran yang bersaing. Hal ini

berarti nilai pelanggan merupakan perbandingan antara manfaat yang

diterima pelanggan dengan biaya yang dikeluarkan pelanggan yang

merupakan inti dari suatu hubungan di mana pemahaman dan operasi

terhadap pembentukan nilai pelanggan tersebut merupakan komponen

utama suatu perusahaan dalam melaksanakan hubungannya dengan

pelanggan sehingga akan menghasilkan nilai pelanggan yang superior

yang merupakan kunci untuk menciptakan loyalitas pelanggan.

Tidak terpenuhinya tuntutan nilai pelanggan oleh pihak perusahaan,

menjadi suatu peluang bagi para pesaing untuk dapat memberikan nilai

lebih kepada pelanggan tersebut. Menurut Barnes (2001 :110) nilai

pelanggan merupakan inti dari suatu hubungan di mana pemahaman dan

apresiasi terhadap pembentukan nilai pelanggan merupakan komponen

utama suatu perusahaan dalam melaksanakan hubungannya dengan

pelanggan. Sedangkan Duchessi (2002:22) mengungkapkan bahwa nilai

pelanggan merupakan kombinasi antara berbagai manfaat produk (kinerja,

kenyamanan dan keindahan) dan manfaat layanan (reliabilitas, kecepatan

dan kompetensi) yang diterima pelanggan sasaran pada harga yang wajar.

Menurutnya, perusahaan dapat meningkatkan nilai pelanggan dengan tiga

cara yaitu (1) menekankan kepada manfaat produk atau jasa dengan harga

konstan, (2) mengurangi harga dengan menawarkan manfaat produk atau


248

jasa yang kompetitif dan, (3) melakukan keduanya yaitu meningkatkan

manfaat produk dan jasa serta menurunkan harga secara simultan.

Dube et al (2003:124) berpendapat bahwa dengan menciptakan

nilai pelanggan setiap hari dan setiap saat, akan meningkatkan loyalitas.

Loyalitas pelanggan adalah suatu komitmen yang mendalam dalam

menciptakan nilai yang superior bagi pelanggan agar melakukan pembelian

ulang, terlepas dari pengaruh situasional dan usaha-usaha pemasaran

yang dapat menyebabkan berubahnya perilaku sehingga akan

meningkatkan pendapatan perusahaan. (Oliver dalam Brown (2000), Griffin

(2002).

4.3 Expert Judgement

Terkalit dengan variable-vaiabel yang penting dalam penelitian :

mengenai kerelasian pelanggan, kualitas pelayanan, harga, nilai

pelanggan, loyalitas pelanggan.Berdasarkan hasil wawancara dengan para

ahli.

4.3.1 Wawancara Terbuka dengan H. M. Arfi Hakim


249

Gambar 4.5
Wawancara dengan M. Arfi Hatim., M.Ag
Ka. Subdit Pembinaan Umroh Kementrian Agama Indonesia

Pertanyaan mengenai: “Hubungan kerja sama perusahaan yang

memberangkatkan umroh terahir dengan yang sebelumnya”, Menurutnya

“Hubungan kerjasama antara pihak perusahaan penyelenggara

umroh dan haji pada umumya sudah baik, Dengan adanya asosiasi

penyelenggara ibadah umroh, Asosiasi yang sudah dilegalkan oleh

Kementrian Agama ada empat antara lain HIMPUH, AMPURI, KESTURI

DAN ASPURINDO, dengan masuk di asosiasi maka perusahaan dapat

saling bertukar pendapat ataupun bertukar informasi khususnya mengenai

hal yang berhubungan dengan proses perjalanan ibadah umroh. Namun

dengan jumlah penyelenggara ibadah umroh yang cukup banyak yaitu 429

penyelenggara umroh serta terdapat empat asosiasi penyelenggara ibadah

umroh dan haji komunikasi anatar penyelnggara belum dapat terjalin

dengan maksimal, selain itu juga jamaah banyak yang berasal dari daerah

ataupun kantor perwakilan sehingga agak menyulitkan bagi perusahaan

untuk berkomunikasi dengan perusahaan penyelnggara umroh yang

memberangkatkan jamaah sebelumnya”.

Pertanyaan mengenai: “Kemampuan petugas dalam melayani

jamaah sebelum keberangkatan Ibadah Umroh”, Menurutnya

Perlu adanya peningkatkan kemampuan petugas khususnya dalam

melayani semua kebutuhan jamaah sehingga dalam prosesnya dapat


250

berjalan dengan lancar, kebutuhan jamaah antara lain mulai dari proses

prmbuatan paspor, pengajuan visa, pemesanan tiket penerbangan hingga

pemesanan pemondokan dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dari

jamaah.

Pertanyaan mengenai: “Kesigapan petugas dalam melayani jamaah

diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di tanah suci”,

Menurutnya

Pelayanan petugas pada umumnya sudah sesuai dengan program

yang telah ditentukan perusahaan, namun untuk pelayanan terhadap

jamaah yang diluar program petugas / pembimbing masih belum banyak

yang belum dapat memenuhi keinginan dari jamaahnya. Karena

keerbatasan waktu dan tenaga dari petugas atau pembimbing

Pertanyaan mengenai: ” Jaminan asuransi yang diberikan

perusahaan apabila jamaah mengalami musibah selama perjalanan ibadah

umroh.” Menurutnya

Perusaaan penyelenggara umroh belum semua memberi asuransi

kepada jamaahnya.

Pertanyaan mengenai: “Kenaikan harga umroh dikarenakan faktor

nilai mata uang asing,” Menurutnya

Penyelenggara umroh masih ada menggunakan rupiah sebagai

biaya paket yang dikenakan kepada calon jamaahnya, sehingga pada saat

ada kenaikan nilai mata uang asing terhadap rupiah jamaah merasa
251

keberatan terhadap kenaikan dari biaya paket umrohnya karena sudah

pasti jamaah harus menambah biaya pada saat pelunasannya.

Pertanyaan mengenai: “tanggapan kepada jamaah atas perubahan

harga dari perusahaan jika dibandingkan dengan kenaikan harga dari

perusahaan lain.”, Menurutnya

Perusahaan penyelenggara ibadah umroh kurang dapat

menjelaskan mengapa harga yang ada di perusahaan penyelnggara ibadah

umroh tersebut berbeda dengan harga di perusahaan penyelenggara

ibadah umroh lainnya.

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran yang dikeluarkan / stress

jamaah saat melaksanakan ibadah umroh”, Menurutnya

Dalam pelaksanaan manasik biasanya penyeleggara ibadah umroh

lebih menjelaskan mengenai teknis pelaksanaan, tetapi kurang mendalam

dalam mengenai penyampaian hukum pelaksanaan ibadah umroh dilihat

dari sisi fikihnya. Sehingga pada pelaksanaan ibadah umrohnya jamaah

merasa bingung apakah ibadahnya seudah sesuai dengan tutunan yang

ada, terutama mengenai rukun, wajib dan larangan pada saat ibadah umroh

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran dalam memperoleh

pelayanan”, Menurutnya

Dalam memberikan pelayanan kepada jamaah setiap petugas

ataupun pembimbing dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik,

namun pada kenyetaannya setipa manusia memiliki keterbatasan waktu


252

dan tenaga sehingga tidak akan mungkin semua kebutuhan jamaah dapa

terpenuhi oleh petugas maupun pembimbing

Pertanyaan mengenai: “ Menanggapi saran yang diberikan jamaah

terhadap biro perjalanan umroh”, Menurutnya

Satiap perusahaan pasti memiliki kekurangan, sehingga sangatlah

penting saran atau masukan dari jamaah, karena jamaah tersebut telah

langsung merasakan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, namun

saran atau masukan yang didapat tidak hanya sekedar menjadi data untuk

perusahaan tetapi harus juga direalisasikan sehingga nantinya saran

tersebut digunakan untuk membuat perusahaan tersebut menjadi lebih baik

lagi.

Pertanyaan mengenai: “Memberikan informasi kepada jamaah

sehingga jamaah tetap menggunakan jasa perjalanan umroh yang sama

untuk keberangkatan umroh berikutnya”, Menurutnya

Untuk tetap menjaga jamaah agar tetap mengunakan jasa

perusahaan yang sama apabila akan melaksanakan perjalanan ibdah

umroh selanjutnya perusahaan harus terus memberikan informasi

mengenai program-program yang ada. Sehingga apabila jamaah tersebut

ataupun kerabatnya akan melaksanakan ibadah umroh dapet memberika

referensi untuk menggunakan menggunakan terusahaan tersebut.

4.3.2 Wawancara Terbuka dengan H. Baluki Ahmad


253

Gambar 4.6
Wawancara dengan H. Baluki Ahmad
Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umroh Dan Haji (HIMPUH)

Pertanyaan mengenai: “Hubungan kerja sama perusahaan yang

memberangkatkan umroh terahir dengan yang sebelumnya”, Menurutnya

“Kerjasama antar penyelenggara umroh dan haji pada umumya

sudah baik, Namun dengan banyaknya jumlah penyelenggara umroh

membuat kerjasama antar penyelnggara mengalami sedikit kesulitan,

selain itu asosiasi penyelnggara umroh tidak hanya satu penyelenggara

ibadah umroh dan haji. Asosiasi dengan maksimal, selain itu juga jamaah
254

banyak yang berasal dari daerah ataupun kantor perwakilan sehingga agak

menyulitkan bagi perusahaan unuk berkomunikasi dengan perusahaan

penyelnggara umroh yang memberangkatkan jamaah seelumnya”.

Pertanyaan mengenai: “Kempuan petugas dalam melayani jamaah

sebelum keberangkatan Ibadah Umroh”, Menurutnya

Petugas pelayanan jamaah harus dapat memberikan pelayanan

yang baik, untuk petugas pelayanan jamaah yang menangani jamaah

sebelum berangkat ke tanah suci harus menguasai prosedur pembuatan

passpor, pembuatan visa, penyuntikan maningitis, serta prosedur lainnya

yang berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi jamaah

sebelum berangkat ke tanah suci.

Pertanyaan mengenai: “Kesigapan petugas dalam melayani jamaah

diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di tanah suci”,

Menurutnya

Petugas atau pembimbingn harus siap meberikan pelayanan diluar

program yang telah ditetapkan, diantaranya:

1.Jamaah yang ingin melaksanakan umroh lebih dari dua kali

2.Jamaah ingin dipandu untuk mengunjungi gua hiro ataupun gua tsur

3.Jamaah ingin didampingi untuk berdoa di tempat-tempat yang mustajab

(multazam, hijir ismail, raudhah).

4.Jamaah ingin dibantu ke tempat-tempat belanja untuk membeli oleh-

oleh
255

Pertanyaan mengenai: ” Jaminan asuransi yang diberikan

perusahaan apabila jamaah mengalami musibah selama perjalanan ibadah

umroh.” Menurutnya

Tidak semua perusahaan penyelenggara ibadah umroh

mengasuransikan jamaahnya. Hal ini dikarenakan perusahaan harus

mengeluarkan biaya lebih dalam mengasuransikanya.

Pertanyaan mengenai: “Kenaikan harga umroh dikarenakan faktor

nilai mata uang asing,” Menurutnya

Perusahaan pemyelanggara umroh dalam menawarkan harga paket

pada umunya sudah menggunakan US Dolar, namun biasanya di daerah

masih menggunakan rupiah karena masyarakat daerah merasa bingung

jika penetapan harga paket menggunakan US Dolar. Hal ini akan

merdampak kurang baik pada saat terjadi penurunan nilai mata uang rupiah

dibandingkan US Dolar, harga yg ditetapkan pasti akan mengalami

kenaikan. Sehingga asumsi dari calon jamaah harga yang ada naik.

Padahal jika dihitung menggunakan US Dolar harga tersebut tetap sama.

Pertanyaan mengenai: “tanggapan kepada jamaah atas perubahan

harga dari perusahaan jika dibandingkan dengan kenaikan harga dari

perusahaan lain”, Menurutnya

Perusahaan biasanya mencari tahu berapa harga yang ditawarkan

oleh kompetitor yang, terutama untuk kompetitor yang berada di satu

wilayah dengan perusahaan, namun terkadang perusahaan kurang

memperhatikan paket yang ditawarkan oleh kompetitor tersebut sehingga


256

akan mendapatkann sedikit kesulitan pada saat ada pertanyaan dari calon

jamaah mengenai mengapa terjadi perbedaan harga.

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran yang dikeluarkan / stress

jamaah saat melaksanakan ibadah umroh”, Menurutnya

Pada perjalanan ibadah umroh jamaah menuntut pembimbing untuk

dapat meberikan perhatian yang maksimal, terutama dalam hal pelayanan

yang sifatnya spiritual, seperti bimbingan ibadah yang maksimal. Karena

tujuan utama dari jamaah yang ingin beribadah secara baik dan benar

secara yang sesuai dengan tuntunan agama.

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran dalam memperoleh

pelayanan”, Menurutnya

Petugas pelayanan yang kurang baik dapat mengakibatkan kesan

yang kurang baik dimata jamaah, sehingga dengan sendirinya akan

menjadi beban pikiran pada jamaah tersebut.

Pertanyaan mengenai: “ Menanggapi saran yang diberikan jamaah

terhadap biro perjalanan umroh”, Menurutnya

Saran merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kekurangan

pelayanan terhadap jamaahnya, Sudah semestinya setiap perusahaan

penyelanggara umroh meminta saran dari jamaah yang pernah

menggunakan jasa perusahaannya guna meningkatkan pelayanannya.

Pertanyaan mengenai: “memberikan informasi kepada jamaah

sehingga jamaah tetap menggunakan jasa perjalanan umroh yang sama

untuk keberangkatan umroh berikutnya”, Menurutnya


257

Untuk tetap menjaga hubungan baik antara perusahaan jamaah

salah satunya dengan terus menjalin komunikasi dengan jamaah,

diantaranya dengan terus memberikan setiap informasi yang berhubungan

dengan program yang akan dilaksanakan perusahaan, sehingga jamaah

jamaah dapat dengan mudah mengetahui program yang dimiki perusahaan

sehingga tetap menggunakan perusahaan tersebut pada perjalanan umroh

selanjutnya dan juga bisa memberikan referensi kepada saudara, kerabat

apabila akan melaksanakan ibadah umroh.

4.3.3 Wawancara terbuka dengan H. Aep Saepuloh


258

Gambar 4.7
Wawancara dengan H. Aep Saepuloh
Pembimbing Umroh PT Qiblat Tour

Pertanyaan mengenai: “Hubungan kerja sama perusahaan yang

memberangkatkan umroh terahir dengan yang sebelumnya”, Menurutnya

Kerjasama yang dijalin antar penyelenggara umroh dan haji selama

ini masih kurang, hal ini diakibatkan adanya persaingan bisnis dan “ego”

antar travel. Namun demikian antar travel saling mempelajari kelebihan dan

kelemahan sehingga ingin selalu lebih baik dari travel lain.


259

Pertanyaan mengenai: “Kempuan petugas dalam melayani jamaah

sebelum keberangkatan Ibadah Umroh”, Menurutnya

Petugas travel sudah berusaha cukup keras untuk melayani calon

jemaahnya sebelum keberangkatan, namun karena lokasi asal jemaah

bersebaran di berbagi daerah sehingga menyulitkan dalam pelayanan

seperti pembuatan paspor, memberikan manasik, dan lain-lain.

Pertanyaan mengenai: “Kesigapan petugas dalam melayani jamaah

diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan selama di tanah suci”,

Menurutnya

Untuk kesigapan petugas dalam melayani jemaah di luar jadual yang

telah ditetapkan petugas masih kurang sigap, terutama kecepatan dan

ketepatan dalam memberikan informasi perubahan tersebut.

Pertanyaan mengenai: ” Jaminan asuransi yang diberikan

perusahaan apabila jamaah mengalami musibah selama perjalanan ibadah

umroh.” Menurutnya

Belum semua travel memberikan pelayanan jaminan asuransi. Hal

ini menjadi kekurangan travel sehingga pelayanan menjamin kurang

sempurna.

Pertanyaan mengenai: “Kenaikan harga umroh dikarenakan faktor

nilai mata uang asing,”, Menurutnya

Ketidakstabilan kurs dollar dan rupiah menjadi salah satu masalah

yang dihadapi travel. Masih banyak travel yang kurang mengantisipasi

perubahan tersebut sehingga calon jemaah merasa dirugikan.


260

Pertanyaan mengenai: “tanggapan kepada jamaah atas perubahan

harga dari perusahaan jika dibandingkan dengan kenaikan harga dari

perusahaan lain.”, Menurutnya

Travel kurang peka dengan permasalahan perbedaan harga karena

merasa dia sudah membuat paket tersebut sudah proporsional, sesuai

dengan apa yang diberikan kepada calon jemaah.

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran yang dikeluarkan jamaah saat

melaksanakan ibadah umaroh”, Menurutnya

Permasalah para jemaah Umroh yang paling sering muncul adalah

khawatir ibadaha umroh tersebut tidak syah karena kekurangansesuaian

dengan fiqih (terkait masalah rukun, wajib, sunnah dan pelanggaran

terhadap larangan ihrom).

Pertanyaan mengenai: “Beban pikiran dalam memperoleh

pelayanan”, Menurutnya

Tugas pembimbing bukan hanya membimbing dalam praktek

ibadah, tapi sering juga menjadi tempat “curhat” para jemaahnya yang

mempunyai berbagai latar belakang masalah. Namun demikian tidak

semua pembimbing tanggap dan peka dengan permasalahan para

jemaaah, terlebih kalau pembimbingnya tidak merasa dekat secara

emosional.

Pertanyaan mengenai: “ Menanggapi saran yang diberikan jamaah

terhadap biro perjalanan umroh”, Menurutnya


261

Saran sering diterima oleh travel, bahkan banyak travel yang

membuat angket kepuasan. Namun demikian tindak lanjut dari travel

tersebut lambat dan bahkan kurang ditanggapi.

Pertanyaan mengenai: “ Memberikan informasi kepada jamaah

sehingga jamaah tetap menggunakan jasa perjalanan umroh yang sama

untuk keberangkatan umroh berikutnya”, Menurutnya

Perusahaan kurang memberikan informasi untuk keberangkatan

umroh berikutnya secara detil/pasti. Hal ini disebabkan karena kurang

dalam pengelolaan data base jemaah, terutama kontak person dari alumni

umroh

Tabel 4.52 menyajikan hasil dan pembahasan secara keseluruhan

Tabel 4.56
Hasil Penelitian dan Pembahasan Keseluruhan
Variabel Analisis Analisis Expert
Penelitian Deskriptif Verifikatif Judgment Resume

Variabel Berada Kerelasian 1. Menurut M. Arfi Relevansi antara


Independen pada pelanggan Hatim, M.Ag temuan hasil
kriteria berpengaruh Ka. Subdit penelitian
1.Kerelasian cukup signifikan Pembinaan empirik dengan
pelanggan baik terhadap nilai Umroh pendapat expert
(X1) menuju pelanggan,dengan Kementrian judgement
baik besaran pengaruh Agama hasilnya
26,26% Indonesia konsisten tidak
2. H. Baluki terdapat
Ahmad perbedaan
Ketua Umum pendapat yang
Himpunan ekstrim.
Penyelenggara Walaupun
Umroh dan Haji demikian
(HIMPUH) menurut para
3. H. Aep expert
Saepuloh implementasi
Pembimbing kerelasian
Umroh PT pelanggan
Qiblat Tour masih perlu
“Tanggapan atas dioptimalkan
kerelasian oleh
pelanggan antara penyelenggaran
pihak umroh dan haji
262

penyelanggara agar dapat lebih


umroh dengan para bernilai dan
jemaah pada menimbulkan
umumnya kepercayaan
sependapat sudah pagi pelanggan
cukup baik.
Sedangkan besaran
pengaruh yang
cukup besar antara
kerelasaian dengan
nilai pelanggan
,mereka
sependapat dengan
hasil temuan
penelitian, karena
pihak
penyelenggara
umroh dan haji
didukung oleh
asosiasi serta
dilegalkan oleh
Kementerian
Agama walaupun
komunikasi antara
pihak
penyelenggara
umroh dan haji
belum berjalan
secara optimal
2. Kualitas Berada Kualitas 1. Menurut M. Arfi Relevansi
pelayanan pada pelayanan Hatim, M.Ag antara temuan
(X2) kriteria berpengaruh Ka. Subdit hasil penelitian
cukup signifikan Pembinaan empirik dengan
baik terhadap nilai Umroh pendapat expert
menuju pelanggan, Kementrian judgement
baik dengan besaran Agama hasilnya
pengaruh 29,05% Indonesia konsisten tidak
2. H. Baluki terdapat
Ahmad perbedaan
Ketua Umum pendapat yang
Himpunan ekstrim.
Penyelenggara Walaupun
Umroh dan Haji demikian
(HIMPUH) menurut para
3. H. Aep expert
Saepuloh implementasi
Pembimbing kualitas
Umroh PT pelayanan oleh
Qiblat Tour penyelenggara
“Tanggapan atas umroh dan haji
kualitas masih perlu
pelayananan oleh dioptimalkan
pihak agar dapat lebih
penyelenggara bernilai dan
umroh pada para menimbulkan
263

pelanggan pada kepercayaan


umumnya pagi pelanggan
sependapat sudah
cukup baik, namun
belum optimal
Sedangkan besaran
pengaruh yang
cukup besar dan
paling dominan
kualitas pelayanan
terhadap nilai
pelanggan,saya
sependapat dengan
hasil temuan
penelitian, karena
pihak
penyelenggara
umroh dan haji yang
diteliti sudah
berpengalaman
dalam
penyelenggaraan
umroh dan haji.
3. Harga (X3) Berada Harga 1. Menurut M. Arfi Relevansi
pada berpengaruh Hatim, M.Ag antara temuan
kriteria signifikan Ka. Subdit hasil penelitian
kurang terhadap nilai Pembinaan empirik dengan
baik pelanggan, Umroh pendapat expert
menuju dengan besaran Kementrian judgement
cukup pengaruh 22,23% Agama hasilnya
baik Indonesia konsisten tidak
2. H. Baluki terdapat
Ahmad perbedaan
Ketua Umum pendapat yang
Himpunan ekstrim.
Penyelenggara Walaupun
Umroh dan Haji demikian
(HIMPUH) menurut para
3. H. Aep expert masalah
Saepuloh harga seringkali
Pembimbing jadi
Umroh PT penghambat
Qiblat Tour dan
“Tanggapan atas memberatkan
harga yang terutama bagi
ditetapkan oleh masyarakat
pihak yang kondisi
penyelenggara ekonomi nya
umroh dan haji golongan
pada umumnya menengah
sependapat sudah kebawah,
cukup sesuai, namun memiliki
karena adanya niat umroh.
fluktuasi mata uang Dengan
asing terutama demikian
264

dollar yang terus banyak


menguat seringkali pelanggan yang
harga (tarif) jadi menangguhkan
terasa mahal. melaksanakan
Sedangkan besaran ibadah umroh
pengaruh yang nya
cukup besar harga
terhadap nilai
pelanggan,saya
sependapat dengan
hasil temuan
penelitian, karena
harga tidak menjadi
pertimbangan
utama bagi
pelanggan yang
terpenting adanya
kepastian berumroh
dari pihak
penyelenggara
umroh dan haji
sehingga
memberikan nilai
bagi pelanggan

Variabel Berada Nilai pelanggan 1. Menurut M. Arfi Relevansi


Intervening pada berpengaruh Hatim, M.Ag antara temuan
kriteria signifikan Ka. Subdit hasil penelitian
Nilai cukup terhadap loyalitas Pembinaan empirik dengan
Pelanggan baik pelanggan, Umroh pendapat expert
(Y) menuju dengan besaran Kementrian judgement
baik pengaruh 83,10% Agama hasilnya
Indonesia konsisten tidak
2. H. Baluki terdapat
Ahmad perbedaan
Ketua Umum pendapat yang
Himpunan ekstrim.
Penyelenggara Walaupun
Umroh dan Haji demikian
(HIMPUH) menurut para
3. H. Aep expert masalah
Saepuloh nilai pelanggan
Pembimbing masih harus
Umroh PT dioptimalkan
Qiblat Tour melalui
“Tanggapan atas implementasi
nilai pelanggan kerelasian
pada pelanggan,
penyelenggara kualitas
umroh dan haji pelayanan, dan
pada umumnya harga. Agar
sudah cukup dapat
bernilai, karena memberikan
banyak pelanggan nilai (benefit)
selain adanya yang optimal
265

kepastian bagi
keberangkatan pelanggannya.
umroh dan haji
dalam
melaksanakan
ibadah nya. Selain
itu para pembimbing
umroh bertanggung
jawa membimbing
para jemaahnya
dalam beribadah.

Variabel Berada Loyalitas 1. Menurut M. Arfi Relevansi


Dependen pada pelanggan sangat Hatim, M.Ag antara temuan
kriteria dipengaruhi oleh Ka. Subdit hasil penelitian
Loyalitas cukup nilai pelanggan Pembinaan empirik dengan
Pelanggan (Z) baik Umroh pendapat expert
menuju Kementrian judgement
baik Agama hasilnya
Indonesia konsisten tidak
2. H. Baluki terdapat
Ahmad perbedaan
Ketua Umum pendapat yang
Himpunan ekstrim.
Penyelenggara Walaupun
Umroh dan Haji demikian
(HIMPUH) menurut para
3. H. Aep expert loyalitas
Saepuloh pelanggan
Pembimbing sudah terbantuk
Umroh PT dengan baik,
Qiblat Tour namun belum
“Tanggapan atas menyeluruh
loyalitas pelanggan loyal terhadap
pada penyelenggara
penyelenggara umroh dan haji,
umroh dan haji masih terbatas
pada umumnya loyalitas pada
sudah sesauai lembaga
dengan yang penyelenggara
diharapkan, karena umroh dan haji
banyak pelanggan terterntu saja.
yang loyal
mempercayakan
pada
penyelenggaran
umroh dan haji
tertentu dalam
melaksanakan
ibadah umroh dan
haji. Selain itu
mereka
merekomendasikan
266

pada teman atau


saudaranya yang
akan melaksanakan
ibadah umroh dan
haji.

Anda mungkin juga menyukai