Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Mata merupakan salah satu indera pada manusia yang berfungsi dalam
penglihatan. Lebih dari setengah reseptor sensorik yang ada dalam tubuh manusia
terletak di mata. Reseptor sensorik pada mata terdapat pada retina. Retina merupakan
suatu struktur yang sangat kompleks dan sangat terorganisasi, dengan kemampuan
Beberapa gangguan dapat terjadi pada retina, salah satunya adalah retinopati.
Retinopati adalah kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang.2 Dalam makalah
ini akan dibahas beberapa macam retinopati yang sering terjadi, antara lain retinopati
TINJAUAN PUSTAKA
fotoreseptor dengan tersusun oleh sel batang dan sel kerucut yang berfungsi untuk
Fotoreseptor kerucut dan batang terletak di lapisan terluar retina sensorik yang
avaskular dan merupkan tempat berlangsungnya reaksi kimia yang menjadi awal
proses penglihatan.3
Vaskularisasi retina terdiri atas arteri, kapiler, dan vena. Pada arteri terbagi
menjadi dua, yaitu arteri retina sentral dan retina arteriol. Arteri retina sentral
cabang dari arteri sentral. Kapiler retina memiliki otot polos, sel endotel,
basemant mebrant, dan perisit. Pembuluh darah vena pada retina terbagi atas
diabetes melitus. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kebutaan di negara-
dan eksudat lemak. Penyakit ini merupakan penyulit diabetes yang paling penting
5.000 orang pertahun akibat retinopati diabetik, sedangkan di Inggris penyakit ini
171 juta penderita di seluruh dunia pada tahun 2000. Angka prevalensi ini
diperkirakan meningkat menjadi 4,4% atau 366 juta penderita pada tahun
2030.1Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia setelah India, Cina dan Amerika
Serikat sebagai negara dengan penderita DM sebesar 8,4 juta pada tahun 2000,
dan diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 juta penderita pada tahun 2030.
insulin dengan kadar HbA1c dibawah 7% lebih jarang terjadi retinopati yang
yang tidak dapat melewati membran basalis sehingga tertimbun di sel dan
b. Glikasi Nonenzimatik
kapiler retina. Dinding kapiler terdiri dari 3 lapisan dari luar ke dalam yaitu sel
perisit, membrana basalis dan sel endotel, perbandingan jumlah sel perisit dan sel
transportasi kapiler dan proliferasi sel endotel; membrana basalis berfungsi untuk
beberapa jenis protein dan molekul termasuk fluoroscein yang digunakan untuk
dari penebalan membrana basalis, dilanjutkan dengan hilangnya sel perisit dan
meningkatnya proliferasi sel endotel, sehimgga perbandingan sel endotel dan sel
a. Pembentukan mikroaneurisma
b. Peningkatan permeabilitas
c. Penyumbatan
d. Proliferasi pembuluh darah baru (neovaskular) dan pembentukan jaringan
fibrosis
darah retina, dapat di temukan mikroaneurisma, eksudat lipid dan protein, edema
serta perdarahan intraretina. Selanjutnya akan terjadi oklusi kapiler retina yang
menimbulkan akumulasi debris akson yamg tampak sebagai gambaran soft exudat
non proliferatif.
Kebutaan pada DM dapat terjadi akibat edema yang hebat pada makula,
dengan bentuk berupa bintik merah kecil. Kadang-kadang pembuluh darah ini
demikian kecil sehingga tidak terlihat dan dapat terlihat dengan bantuan
angiografi fluoresein. Mikroaneurisma merupkan kelainan diabetes melitus
dini pada mata. Hal ini terbenbentuk akibat hilangnya fungsi perisit.
Gambar 1. Mikroaneurisma5
2. Perdarahan retina dapat berupa titik, garis, maupun bercak yang biasanya
eksudasi plasma.
4. Eksudasi baik hard exudate maupun soft exudate. Hard exudate merupakan
Eksudat ini dapat muncul dan hilang dalam beberapa minggu. Kelainan ini
yang sering disebut cotton wool patches yang merupkan iskemia retina.
c. Kehamilan
d. Hipertensi
e. Hiperglikemia kronik
f. Merokok
sebagai berikut : 2
a. Derajat I
Terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli
b. Derajat II
c. Derajat II
retina, gambaran manik pada vena, dan atau bercak-bercak cottton wool.
b. Makulopati
retina setempat atau difus yang terutama disebabkan oleh kerusakan sawar
darah retina pada tingkat endotel kapiler retina, yang menyebabkan terjadinya
segera setelah ditandai oleh penebalan retina sembarang pada jarak 500
mikron dari fovea, eksudat keras pada jarak 500 mikron dari fovea yang
melebihi satu diameter diskus dari fovea. Selain itu, makuolpati dapat terjadi
akibat iskemia yang ditandai dengan edema makula, perdarahan dalam, dan
sedikit eksudasi.3
paling parah pada diabetes melitus. Iskemia retina yang progresif akan
pembuluh baru pada diskus optikus (NVD) atau di bagian retina manapun
posterior vitreus dan akan menimbul saat vitreus mulai berkontraksi menjauhi
ditemukan : 2,3
1. Mikroaneurisma
2. Perdarahan retina
3. Eksudate
4. Neovaskularisasi retina
Retinopati diabetik nonproliferatif derajat ringan hanya perlu dievaluasi satu tahun
edema makula yang nyata harus menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan.
setiap 3-4 bulan pasca tindakan. Panretinal laser photocoagulation harus segera
diabetik proliferatif disertai edema makula yang signifikan, maka kombinasi focal
a. PerdarahanVitreous
b. Tractionalretinal detachment
c. RubeosisIridis
d. Glaukoma
e. Kebutaan
2.13
DAFTAR PUSTAKA
1. Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology [ebook]. 17 th
2. Ilyas S, Yulianti SR. IlmuPenyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
2011.
OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93