Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN


DI RUANG MINA RSU’ AISYIYAH PONOROGO

Disusun untuk Memenuhi Praktik Klinik Profesi Ners Stase Manajemen

Disusun Oleh :
Kelompok 3

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar
perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift, yaitu saat melakukan
pre dan post conference.
Pre Post Conference adalah suatu pembelajaran keperawatan klinik yang
mengutamakan dan menekankan pada tehnik conference dalam rangka meningkatkan
dan mempertahankan kualitas asuhan pasien selama 24 jam terus menerus (Asmuji,
2012). Pre Post Conference harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan
secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang suah dilakukan atau belum dan perkembangan klien saat itu.
Informasi yang di sampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan
keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Pre Post Conference dilakukan oleh
Tim Shift secara tulisan dan lisan. Pre-konferens merupakan tahapan sebelum
melakukan konferens yang akan dilakukan oleh para instruktur klinis dimana akan
dijelaskan apa yang akan dilakukan oleh setiap mahasiswa sebelum melakukan
tindakan keperawatan. Sedangkan dalam Pre-konferens para instruktur klinis harus
sudah menyiapkan apa yang akan dibahas dalam konferens sehingga tidak
banyak waktu yang terbuang.
Fase pre-konferens, esensinya adalah aktivitas kelompok kecil, yang
didalamnya terkandung unsur fasilitasi dari instruktur klinis. Kelompok kecil siswa
tersebut dalam melaksanakan program pendidikan keperawatan harus benar-benar
memperhatikan hal yang akan dibahas pada fase pre-konferens. Pada saat instruktur
klinismerencanakanfasepre-konferens dengan kelompok kecil siswa tentang suatu
topik.
Post conference adalah komunikasi perawat primer dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference dipimpin oleh perawat primer atau Pj tim (Modul MPKP,
2006).
Pos konferens adalah fase dimana dari hasil pembahasan di buat evaluasi.
Setiap mahasiswa harus mampu melakukan evaluasi dari setiap konferens yang sudah
dilaksanakan sehingga mahasiswa tahu apa yang harus dilakukan berikutnya.
Pembahasan yang sudah dibuat akan menjadi acuan untuk bisa berpartisipasi dalam
menyelesaikan masalah yang timbul dari setiap tindakan selama berpraktek.
Pos konferens merupakan kesempatan dari mahasiswa untuk bertanya dan
menyelesaikan masalah saat berdiskusi. Setiap mahasiswa mempunyai masalah
selama berpraktek dan inbstruktur klinis memberikan arahan setelah berdiskusi
bersama untuk mencari penyelesaian dari setiap masalah tersebut. Para instruktur
klinis memberikan pembahasan yang bisa mahasiswa diskusikan bersama masalah dan
membuat evaluasi dari setiap diskusi.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa S1 Keperawatan Universitas
Muhammdiyah Ponorogo akan melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan
konsep Model Asuhan Keperawatan Primery Nursing di ruang Mina.

1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang
penting.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien.
b. Menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.

c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat
dinas berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1.2 Manfaat
1.2.1 Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
1.2.2 Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap.
BAB II
MATERI PRE DAN POST CONFERENCE

2.1 Pengertian
Pre Post Conference di ruang rawat inap adalah suatu pembelajaran keperawatan
klinik yang mengutamakan dan menekankan pada tehnik conference dalam rangka
meningkatkan dan mempertahankan kualitas asuhan pasien selama 24 jam terus
menerus (Asmuji, 2012).

2.2 Jenis Conference


a. Pre Conference (Konference awal)
Merupakan kegiatan diskusi kelompok, untuk persiapan pemberian asuhan
keperawatan yang meliputi masalah pasien, membuat rencana serta pembagian tugas
pada perawat pelaksana Pre Conference dapat dilakukan secara individual atau grup
sesuai jumlah perawat pelakasana yang bertugas.
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : perawat primer
Kegiatan
1) Karu membuka acara
2) Perawat primer menyusun serta menjelaskan rencana harian masing masing
perawat pelaksana.
3) Perawat primer membagi tugas masing-masing terkait tindakan yang akan
dilakukan pada jam dinnas.
4) Perawat primer melakukan diskusi dengan anggota pre conference.
5) Karu / Perawat primer menutup acara.
6) Kedua kelompok melakukan tugas –tugas yang telah dibagi.

b. Post Conference (Konference akhir)


Merupakan kegiatan diskusi kelompok untuk mengevaluasi pemberian
asuhan keperawatan yang meliputi perkembangan pasien, pencapaian tujuan asuhan,
kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya serta kejadian - kejadian lain yang
ditemukan selama memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Hasil Post
Conference sebagai dasar untuk operan tugas pada shift jaga berikutnya. Post
conference dipimpin oleh perawat primer atau Pj tim (Modul MPKP, 2006)
Waktu : Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing – masing tim.
Penanggung jawab : perawat primer.
Kegiatan :
1) Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di nurse station
2) Karu / Perawat primer membuka acara
3) Perawat primer atau pj tim mendiskusikan hasil tindaka yang telah dilakukan
oleh masing-masing PA.
4) Karu / Perawat primer menutup acara.

2.3 Tujuan Pre dan Post Conference


Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah secara kritis
dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai
situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi
sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan
merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif. Juga
membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak
terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi pemberi asuhan
a. Tujuan pre conference adalah:
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.

2.4 Syarat Pre dan Post Conference


a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, perawat primer dan anggota
tim

2.5 Pedoman pelaksanaan conference


a. Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
b. Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
c. Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik
d. Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodic
e. Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
f. Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
g. Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuaiannya dengan situasi lapangan
2.6 Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi
Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut:
(Ratna Sitorus, 2006)
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi
atau sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing – masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin
dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
2.7 Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :
a. Keluhan utama klien
b. Keluhan klien
c. TTV dan kesadaran
d. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
e. Masalah keperawatan
f. Rencana keperawatan hari ini.
g. Perubahan keadaan terapi medis.
BAB III
PERENCANAAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/ Tanggal : Senin 10 Juni 2019
Pukul : Post Conference 13.30- selesai
Pre Conference 14.30-selesai
Pelaksana : Mahasiswa Ners
Topik : Aplikasi peran pelaksanaan pre dan post
conference
Tempat : Nurse Station Ruang Mina RSU Aisyiah Ponorogo
Sasaran : Seluruh klien kelolaan

3.2 Pengorganisasian
Penanggung Jawab : M. anwar Nugroho
Kepala Ruangan : Ratna Wahyu
PP (Pagi) : Nindar Oktavian
PA (pagi) : Anwar, Liyon, Mumpuni, Yuni
PP (siang) : Farid F
PA (Pagi) : Indra, Rida, Dewi

3.3 Metode
Metode :
a. PP memimpin proses pre dan post conference
b. Melakukan Post conference antara PP pagi dengan PA pagi
c. Diskusi, tanya jawab, validasi data, dan klarifikasi Post conference PP Pagi ke PA
Pagi
d. Melakukan Pre conference antara PP sore dengan PA sore
e. Pembagian tugas PP sore ke PA sore

3.4 Media
a. Materi disampaikan secara lisan
b. Dokumentasi klien (status pasien)
3.5 Alur Pre dan Post
a. Pre Conference
\
PERAWAT
PRIMER

PERAWAT PERAWAT
ASSOSIATE ASSOSIATE

DISKUSI

RENCANA
TINDAKAN
b. Post Conference

EVALUASI
TINDAKAN

3.6 Instrumen
a. Status klien
3.7 Mekanisme Kegiatan Pre Dan Post
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Pre Conference
Sebelum Pre 1. Perawat PP dan PA yang 5 menit Nurse PP dan PA
Conference berdinas sudah siap dan station
berkumpul di nurse station
2. PP membuka acara
Pelaksanaan 1. PP menyusun serta 15 menit Nurse PP dan PA
Pre menjelaskan rencana station
Conference harian masing-masing PA
2. PP membagi tugas
masing-masing PA terkait
tindakan yang akan
dilakukan pada pasien
kelolaan
3. PP melakukan diskusi
dengan anggota Pre
conference
Penutup Pre 1. PP menutup acara Pre 5 menit Nurse PP dan PA
Conference Conference Station
2. PA melakukan tugas yang
telah dibagi
Post Conference
Sebelum Post 1. Perawat PP dan PA yang 5 menit Nurse PP dan PA
Conference berdinas sudah siap dan Station
berkumpul di nurse station
2. PP membuka acara
Pelaksanaan 1. PP mendiskusikan hasil 15 menit Nurse PP dan PA
Post tindakan telah dilakukan Station
Conference oleh masing-masing PA
2. PA menyampaikan
tindakan yang sudah/
belum terlaksana
3. Evaluasi dari PP atas
tindakan yang telah
dilakukan PA
Penutup Post PP menutup acara 5 menit Nurse PP
Conference station

3.8 Evaluasi Kegiatan


1. Struktur
a. Pre dan Post Conference dilaksanakan di Nurse Station Ruang Mina RSU
‘Aisyiah Ponorogo
b. Peserta Pre dan Post Conference hadir ditempat pelaksanaan Pre dan Post
Conference sesuai dengan waktu yang di jadwalkan yaitu pukul 13.30 WIB
sampai dngan selesai
c. Pengorganisasian sesuai dengan petugas yang sift pada hari Rabu pagi dan sore
d. Persiapan dilakukan sebelum rolle play
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir acara
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan Pre dan Post Conference
sesuai peran yang yang telah ditentukan
c. Prosentasi jumlah kehadiran peserta Pre-post conference 100%
3. Evaluasi Hasil
1) Evaluasi Pembimbing Klinik (Bakin.,S.Kep)
2) Evaluasi Pembimbing Institusi (Laily Isro’in., S.Kep., Ns.,M.Kep dan
Sholihatul Maghfiroh S.Kep., Ns. M.Kep)
3) Evaluasi Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA

Nancy & Patricia (2013). Dokumentasi keperawatan suatu pendekatan proses


keperawatan. Jakarta: ECG

Nursalam, (2015), Manajemen keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek

Keperawatan Profesional.,Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. (2010). Proses dan Dokumentasi Konsep dan Praktik. Jakarta : Salemba
medika

Anda mungkin juga menyukai