Anda di halaman 1dari 10

Kunjungan Ke Rumah Pasien Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga Di

Puskesmas Tanjung Duren Selatan


Marry Salvatrix Mekeng (102013065) / FF18

Email: marisa.salvatrix@gmail.com

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510.Telepon: (021)5694206

Pendahuluan

Puskesmas : Puskesmas Tanjung Duren Selatan


Nomor register :-

PASIEN UTAMA

I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. Lukman Sinandar
b. Umur : 79 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Pekerjaan : Karyawan Percetakkan
e. Pendidikan : SMA
f. Alamat : Jalan Manggis 1 No. 25 Tanjung Duren, Jakarta Barat
11470
g. Telepon : 08151660031

II. Keluhan Utama : Hanya untuk kontrol rutin tiap bulan


III. Keluhan Tambahan : Tidak ada
IV. Riwayat Penyakit Sekarang : Hipertensi dengan tekanan darah terakhir yang diukur
130/80mmHg
V. Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
VI. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Tidak ada
VII. Riwayat Kebiasaan Sosial : Pasien selalu jalan santai tiap pagi atau ke pasar
ataupun puskesmas.

1
VIII. Hubungan Psikologis dgn Keluarga: Pasien berhubungan baik dengan istri dan anak-anak
IX. Aktifitas Sosial : -
X. Kegiatan Kerohanian : Pasien selalu rajin beribadah.

KELUARGA

I. Riwayat Biologis Keluarga : Orang tua pasien sudah meninggal.


II. Keadaan kesehatan sekarang : Baik
III. Kebersihan perorangan : Baik.
IV. Penyakit keturunan : Tidak ada
V. Penyakit kronis/menular : Tidak ada
VI. Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
VII. Pola makan : Baik. Pasien suka makanan di rumah. Pasien jarang
makan makanan di pinggir jalan.
VIII. Pola istirahat : Baik.
IX. Jumlah anggota keluarga : 6 orang, yaitu isteri pasien dan 4 orang anak.
X. Psikologis Keluarga
a. Kebiasaan buruk : Tidak ada
b. Pengambilan keputusan : Keluarga, secara bersama-sama.
c. Ketergantungan obat : Pasien selalu minum obat hipertensi dari dokter
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan: Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat
e. Pola rekreasi : Baik.

XI. Keadaan rumah/lingkungan


a. Jenis bangunan : Permanen
b. Lantai rumah : Keramik
c. Luas rumah :-
d. Penerangan : Baik
e. Kebersihan : Baik
f. Ventilasi : Baik
g. Dapur : Ada
h. Jamban keluarga : Ada
i. Sumber air minum : Air ledeng (untuk mandi dll). Untuk minum air galon.
j. Sumber pencemaran air : Tidak ada
k. Pemanfaatan pekarangan : Ada
l. Sistem pembuangan air limbah: Ada
m. Tempat pembuangan sampah : Ada

2
n. Sanitasi lingkungan : Baik

XII. Spiritual Keluarga


a. Ketaatan beribadah : Baik. Pasien beragama khatolik dan rajin beribadah
setiap minggu.
b. Keyakinan tentang kesehatan : Baik

XIII. Keadaan Sosial Keluarga


a. Tingkat pendidikan : Tinggi
b. Hubungan antar anggota keluarga : Baik
c. Hubungan dengan orang lain : Baik
d. Kegiatan organisasi sosial : Baik
e. Keadaan ekonomi : Tinggi

XIV. Kultural Keluarga


a. Adat yang berpengaruh : Adat Cina Betawi
b. Lain-lain : -
XV. Daftar anggota keluarga
Pasien menikah dua kali. Istri pertama sudah cerai dan sekarang pasien tinggal dengan istri
keduanya. Pernikahan pertama, pasien mempunyai 2 anak laki-laki yang sedang bekerja.
Pernikahan kedua, pasien mempunyai 2 anak yaitu 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Anak laki-lakinya sedang bekerja di ambon dan anak perempuannya baru lulus dari
Universitas Pahrayangan jurusan Teknik.
XVI. Pemeriksaan fisik:
Tekanan darah pada saat bertemu dengan pasien adalah 130/80 mmHg, suhu 37,5 0C, nadi
dan pernapasan dalam batas normal.

XVII. Diagnosis secara biopsikososial:


a. Biologi : Hipertensi
b. Psikologi : Tidak ada (baik)
c. Sosial : Tidak ada (baik)

XVIII. Diagnosis keluarga:


Tidak ada

XIX. Penatalaksanaan Penyakit dan Edukasi

3
a. Promotif:
Memberikan edukasi tentang faktor risiko dan dampak dari penyakit yang diderita,
dengan harapan pasien dapat menghindari faktor risiko dan dapat menerapkan pola
hidup bersih dan sehat.
b. Preventif:
Menjalankan pola atau gaya hidup yang sehat dengan mengurangi konsumsi makan
berminyak dan kandungan garam yang tinggi, berolahraga ringan, mengurangi aktivitas
yang menguras tenaga dan pikiran, dan menghindari stres
c. Kuratif:
Terapi medikamentosa:
 Amlodipin 5mg diminum 1x1 (sesudah makan)
 Furosemid 40mg diminum 1x1 (pagi sesudah makan)
 Vitamin B Complex diminum 1x1 (vitamin, sesudah makan)

Terapi non-medikamentosa:

 Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam, gorengan-


gorengan. Harus memperhatikan kebiasaan makan.
 Menghindari stress dengan cara menciptakan suasana yang menenangkan bagi
pasien penderita hipertensi.
 Melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit
di pagi hari.
d. Rehabilitatif:
 Kontrol penyakit ke dokter minimal sebulan sekali
 Mengecek tekanan darah

XX. Prognosis
Dengan minum obat yang teratur dan menjaga pola makan dan tetap hidup sehat juga
dengan selalu kontrol rutin tekanan darah, makan tekanan darah dapat terkontrol dengan
baik.
XXI. Resume:
Hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pasien (Pak Lukman Sinandar) pada tanggal 20
Juli 2017, didapatkan bahwa pasien menderita penyakit hipertensi. Pasien berusia 79 tahun.
Pasien sebagai kepala keluarga. Pasien memiliki 4 orang anak, tetapi pasien tinggal bersama
1 orang anaknya saja dan istri keduanya. Dengan melakukan pendekatan kedokteran keluarga
diketahui tidak ada riwayat keturunan dalam keluarga

4
Rumah pasien tergolong rumah yang sehat dilihat ventilasi yang memadai. Penerangan dan
kebersihan rumah baik. Terdapat dapur di belakang rumah dan tempat untuk mencuci dan
menjemur pakaian di samping dapur. Jamban ada di dalam rumah pasien yang tergolong rapi
dan bersih. Pasien dan keluarganya menggunakan air ledeng untuk mandi, mencuci dll
sedangkan untuk minum pasien menggunakan air galon. Keluarga pasien juga merupakan
keluarga yang sehat. Saat ini kondisi pasien cukup baik. Pasien rajin mengontrol tekanan
darahnya. Tingginya kesadaran pasien tentang kesehatan diri, maka pasien sering mengontrol
kesehatannya ke dokter puskesmas dan teratur mengkonsumsi obat-obat yang diberikan oleh
dokter Puskesmas.

Pembahasan
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg
dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang).1

Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,


Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan
darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prahipertensi, hipertensi derajat
I, dan derajat II.2

Klasifikasi Tekanan Darah TDS (mmHg) TDD (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prahipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi derajat 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi derajat 2 >160 >100

Sampai saat ini penyebab peningkatan tekanan darah (hipertensi primer) tidak
diketahui. Yang ditingkatkan oleh gaya hidup yang kurang aktif, merokok, berat badan
berlebih, diet tinggi lemak, konsumsi alcohol dan stress. Pada orang (hipertensi sekunder)

5
mempunyai penyakit lain yang mendasari menyebabkan tingginya tekanan darah dan
memerlukan pengobatan segera.5

Terdapat faktor-faktor risiko yang berperan dalam hipertensi. Faktor resiko yang dapat
diubah dan tidak dapat diubah.

Faktor – Faktor yang dapat diubah termasuk gaya hidup, antara lain : 1,3

 Merokok
 Kurang aktivitas fisik
 Kelebihan berat badan
 Diet tinggi lemak
 Asupan garam berlebih
 Konsumsi alcohol berlebih

Faktor – Faktor yang tidak dapat diubah, antara lain :3

 Riwayat keluarga dengan hipertensi


 Usia > 45 tahun pada pria dan >55 tahun pada wanita
 Etnik / suku bangsa

Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan saat kunjungan rumah pada tanggal 20 juli 2017, Pasien memiliki
pengetahuan yang baik tentang penyakitnya sehingga melakukan pola makan yang baik, dan
minum obat secara teratur. Rumah pasien tergolong rumah yang sehat dilihat dari adanya
ventilasi di setiap sudut rumah. Pasien menderita hipertensi, sehingga pasien disarankan
untuk kontrol tekanan darahnya secara rutin minimal 1 bulan sekali dipuskesmas. Sedangkan
keluarga pasien, dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan hidup dengan
pola makan yang sehat. Untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh hedaknya didukung
pula oleh kondisi rumah yang tetap sehat, oleh karena itu pasien disarankan untuk menjaga
kebersihan rumah.

Daftar Pustaka
1. Yogiantoro, Mohammad. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Edisi V Jilid III. Jakarta : Interna Publishing, 2009.

2. Perhimpunan Hipertensi Indonesia. Konsesus Penatalaksanaan Hipertensi Dengan


Modifikasi Gaya Hidup. Jakarta : InaSH, 2011.
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Penatalaksanaan Penyakit
Hipertensi. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. , 2006.

6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai