KROMATOGRAFI KOLOM
NAMA :
PRISCILIA C. ONDANG 515 18 011 493
RISKA REMAK 512 18 011 494
MARIA SELVIANA 514 18 011 118
ALDO 515 18 011 451
DHEA EKA NANDA 515 18 011 534
UNIVERSITAS PANCASTI
FAKULTAS FARMASI
2019
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kromatografi Kolom
BAB I
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kromatografi
BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah kromatografi berasal dari kata latin chroma berarti warna dan graphien
berarti menulis. Kromatografi pertama kali diperkenalkan oleh Michael Tsweet
(1903) seorang ahli botani dari Rusia. Michael Tsweet dalam percobaannya ia
berhasil memisahkan klorofil dan pigmen-pigmen warna lain dalam ekstrak
tumbuhan dengan menggunakan serbuk kalsium karbonat yang diisikan ke dalam
kolom kaca dan petroleum eter sebagai pelarut. Proses pemisahan itu diawali
dengan menempatkan larutan cuplikan pada permukaan atas kalsium karbonat,
kemudian dialirkan pelarut petroleum eter. Hasilnya berupa pita-pita berwarna
yang terlihat sepanjang kolom sebagai hasil pemisahan komponen-komponen
dalam ekstrak tumbuhan (Alimin, 2007, hal: 73).
Saat ini deteksi sifat spesifik suatu senyawa menjadi sangat penting, terutama
dalam bidang kimia, farmasi, industri, dan bidang-bidang lainnya. Suatu analisis
kimia seperti pengambilan cuplikan, pemisahan senyawa pengganggu, isolasi
senyawa, pemekatan, dan pengukuran banyak dilakukan dengan menggunakan
metode analisis seperti spektrofotometri, manganometri, atau metode analisis
lainnya, akan tetapi membutuhkan kerja ekstra dan waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan hasil analisis.
Didalam sebuah produk seperti cairan vitamin atau obat sejenis serta produk
pangan lainnya terkadang sulit untuk membedakan dengan benar tentang unsur /
zat yang terkandung didalamnya. Dengan adanya kemajuan teknologi dibidang
elektrokimia saat ini telah memiliki peranan penting dalam menentukan berbagai
kandungan / unsur zat didalam cairan. Adapun teknologi yang masih digunakan
saat ini yaitu metode kromatografi. “Kromatografi ( Chromatography )
sebenarnya secara harfiah berasal dari nama "warna menulis", namun tak ada
hubungan secara langsung kecuali senyawa pertama yang mengalami pemisahan
dengan cara ini adalah pigmen hijau tumbuhan, seperti klorofil” (Ibrahim dan
Sitorus, 2013).
Berbagai metode kromatografi memberikan cara pemisahan paling kuat.
Karena pemanfaatannya yang leluasa, dipakai secara luas untuk pemisahan
analitik dan preparatif. Biasanya, kromatografi analitik dipakai pada tahap
permulaan untuk semua cuplikan, dan kromatografi preparatif hanya dilakukan
jika diperlukan fraksi murni dari campuran. Pemisahan secara kromatografi
dilakukan dengan cara menganalisis langsung beberapa sifat fisika umum dari
molekul. Pemisahan senyawa biasanya menggunakan beberapa teknik
kromatografi. Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat
kelarutan senyawa yang akan dipisahkan (Aswad, 2001).
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
A. Pengertian Kromatografi
BAB III
PENUTTUP
A. KESIMPULAN
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom
sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Alat
tersebut berupa pipa gelas yang dilengkapi suatu kran dibagian bawah kolom
untuk mengendalikan aliran zat cair, ukuran kolom tergantung dari banyaknya
zat yang akan dipindahkan. Secara umum perbandingan panjang dan diameter
kolom sekitar 8:1 sedangkan daya penyerapnya adalah 25-30 kali berat bahan
yang akan dipisahkan. Teknik banyak digunakan dalam pemisahan senyawa-
senyawa organic dan konstituen-konstituen yang sukar menguap sedangkan
untuk pemisahan jenis logan-logam atau senyawa anorganik jarang dipakai
(Yazid, 2005).
Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi klasik yang masih
banyak digunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan
senyawa-senyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan
partisi. Kromatografi kolom merupakan teknik pemisahan kimia berdasarkan
pertukaran ion anion dan ion kation.
B. SARAN
Kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Sanusi dan Sitorus, Marham. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik.
Yogyakarta : Graha Ilmu.