Anda di halaman 1dari 83

m

MOKSHA
RESORT HOTEL
Heal Your Soul
MOKSHA
RESORT HOTEL
BAB I
PENDAHULUAN hal. 2

BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN hal. 7

MOKSHA
BAB III
ASPEK OPERASIONAL hal. 40

BAB IV
ASPEK KEUANGAN hal. 56 MANGKA
1 | Anthony Susanto
BAB V
ASPEK FISIK hal. 68 2 | Fathy Fussilatri
3 | Nenden Dianawati
4 | Rachmat S. Iqbal
5 | Wildan Nurhidayat
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang DKI Jakarta. Provinsi Jawa Barat yang memiliki


keragaman dan kekayaan unsur alam, seni budaya, dll
Pariwisata di Indonesia adalah salah satu sektor dibagi menjadi 16 kabupaten dan 8 kota. Adapun
ekonomi yang berpengaruh terhadap penerimaan potensi daya tarik objek wisata yang berada dalam
devisa negara. Di Tahun 2009, pariwisata Indonesia lima jalur wisata unggulan di Jawa Barat adalah :
menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan a. Jalur Puncak dan sekitarnya ( Kebun Raya,
devisa setelah sektor migas. Berdasarkan data dari Taman Safari Indonesia, Perkebunan Teh,
kementrian kebudayaan dan pariwisata RI tahun Cibodas, dan Taman Bunga )
2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke b. Jalur Pelabuhan Ratu dan sekitarnya ( Lido,
Indonesia sebesar 7 juta lebih. Dengan nilai Salabintana, Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng,
perkembangan 10,74% lebih besar dibandingkan Legon Pari )
MOKSHA

tahun sebelumnya dan menyumbang devisa bagi c. Jalur Bandung dan sekitarnya ( Ciater,
negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat. Tangkuban Perahu, Lembang, Situ Patenggang,
Seiring dengan perkembangan pariwisata di Kawah Putih )
Indonesia, tentunya bertambah juga jumlah hotel d. Jalur Pangandaran dan sekitarnya ( Air Panas
yang ada baik hotel non bintang maupun berbintang. Tarogong, Situ Cangkuang, Kampung Naga,
Pangandaran, Batu Karas )
Provinsi Jawa Barat adalah salah satu daerah tujuan e. Jalur Cirebon dan sekitarnya ( Keraton Cirebon,
utama pariwisata di Indonesia, dikarenakan letaknya Gunung Jati, Linggar Jati, Air Panas
yang strategis, berbatasan langsung dengan ibukota Sangkanhurip)

2
Tabel 1.1. Jumlah wisatawan yang datang ke Jawa Barat Hasil studi kelayakan ini nantinya diharapkan
tahun 2016 bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan
kebijaksanaan, perencanaan, dan pengambilan
keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan
bisnis Hotel & Resort ini dan agar pelaksanaan
proyek Moksha Hotel & Resort dapat berjalan sesuai
dengan rencana.

2. Gambaran Umum Bandung

Sumber :
http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=statistik- Kota Bandung yang terletak di provinsi Jawa Barat

MOKSHA
wisatawan ini dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk
morfologi wilayahnya bagaikan sebuah kubah
Jika dilihat dari perkembangan tersebut maka potensi
raksasa. Secara geografis, kota ini terletak di tengah –
usaha dalam bidang pariwisata merupakan suatu hal
tengah provinsi Jawa Barat, dan berada pada
potensi yang dapat dipertimbangkan. Oleh karena itu
ketinggian ± 768 meter diatas permukaan laut,
untuk menyatakan suatu potensi bisnis dalam bidang
dengan titik tertinggi berada di sebelah Utara dengan
pariwisata, harus diawali dengan sebuah studi
ketinggian 1.050 meter diatas permukaan laut dan di
kelayakan. Studi kelayakan ini dibuat dengan tujuan
sebelah Selatan yang menjadi titik terendah dengan
untuk mengetahui tingkat kelayakan pembangunan
ketinggian 675 meter diatas permukaan laut.
Moksha Hotel & Resort di daerah Ciumbulueuit,
Bandung.
Sedangkan iklim kota Bandung dipengaruhi oleh
iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan
suhu rata – rata 23.5oC, curah hujan rata 0 rata 200.4
mm dan jumlah hari hujan yang rata – rata 21.3 hari Menurut Survei Sosial Ekonomi Daerah, Suseda
per bulan. (2006), “35.92% dari total angkatan kerja
penduduk kota ini terserap pada sektor
perdagangan, 28.16% pada sektor jasa, dan
a. Kependudukan / Demografi 15.92% pada sektor industri. Sedangkan sektor
Kota Bandung tercatat memiliki 30 Kecamatan pertanian hanya menyerap 0.82%, sementara sisa
dan 153 Kelurahan, dengan jumlah penduduk kota 19.18% pada sektor angkutan, bangunan,
Bandung pada tahun 2013 adalah sebesar keuangan, dan lainnya.”
2.483.977 Jiwa yang terdiri dari laki-laki
Pada awal tahun 2010, Kota Bandung dan
1.260.565 jiwa dan perempuan 1.223.412 jiwa.
sebagian besar kota lain di Jawa Barat mengalami
inflasi tahunan dibandingkan dengan waktu-waktu
b. Keadaan Ekonomi
sebelumnya. Faktor-faktor yang menyebabkan
Awalnya, Kota Bandung dan sekitarnya secara inflasi tersebut dapat disebabkan oleh kebijakan
tradisional merupakan kawasan pertanian, tetapi moneter, yang berupa interaksi permintaan-
seiring dengan meningkatnya teknologi dan penawaran serta ekspektasi inflasi masyarakat.
MOKSHA

perkembangan jaman yang menjadikan sebagian


besar lahan pertanian tersebut menjadi kawasan c. Pariwisata di Bandung
perumahan hingga pada akhirnya berkembang Bandung merupakan sebuah kota destinasi
menjadi kawasan industri dan bisnis, sesuai pariwisata yang didalamnya memiliki berbagai
dengan perubahan ekonomi kota pada umumnya. daya tarik mulai dari alam hingga, wisata belanja,
hingga kulinernya. Berikut ini adalah beberapa
Sektor perdagangan dan jasa saat ini memainkan
tempat wisata di Bandung yang saat ini sedang
peranan penting akan pertumbuhan ekonomi kota
ramai dikunjungi oleh wisatawan baik asing
disamping terus berkembangnya sektor industri.
maupun lokal :

2
1) Jalan Braga, yang didalamnya terdapat 5) Daerah Ciumbuleuit, yang memiliki
bangunan dengan nilai sejarah tinggi hingga pemandangan alam hutan yang menyegarkan dan
bangunan modern yang menyediakan wisata asri tetapi juga memiliki berbagai objek wisata
kuliner dan belanja. Bangunan dengan nilai yang modern. Berbagai fasilitas outbound juga
sejarah bekas masa penjajahan Belanda ini sering dapat dijumpai di daerah ini.
dijadikan objek bagi para wisatawan untuk
berfoto. Dan wisata kuliner dan belanja yang Dan masih banyak lagi tempat yang belum disebut,
beragam. yang pastinya masih ramai dikunjungi wisatawan
baik lokal maupun asing.
2) Jalan Cihampelas, yang dapat dibilang sebagai
wisata belanja yang sangat ramai dikunjungi
wisatawan. Belanja pakaian dan oleh – oleh
sangat tepat di daerah Cihampelas. 3. Tujuan dan Ruang Lingkup

MOKSHA
3) Daerah Dago, yang terdapat berbagai wisata
belanja dan kuliner. Dan juga memiliki beberapa a. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan studi
objek wisata dengan pemandangan alam yang kelayakan ini adalah :
menakjubkan. Beberapa tempat makan dapat  Dapat mengetahui berbagai perizinan yang
dijumpai di daerah Dago bagian atas dengan dibutuhkan dalam membangun sebuah usaha
pemandangan yang luar biasa. perhotelan
4) Lembang, yang terletak di daerah Bandung  Dapat memahami lebih lanjut mengenai
Utara. Meskipun akses menuju Lembang ini konsep bisnis Hotel & Resort
terbilang tidak mudah, tetapi tempat ini memiliki  Dapat mengetahui pangsa pasar, segmentasi
daya tarik yang tidak dapat dilewatkan oleh turis. pasar, dll sebagai proyeksi dalam tingkat
Tempat ini memiliki perkebunan teh, floating hunian kamar yang diperoleh dari jumlah
market, suasana yang sejuk, dan berbagai objek wisatawan lokal dan asing yang datang ke
wisata kuliner lainnya. Kota Bandung
 Dapat membuat sebuah produk dengan  Aspek keuangan yang meliputi nilai investasi,
kualitas baik dan mengembangkannya baik ROI, ROE, pengelolaan keuangan, dll
dalam aspek fisik maupun aspek operasional
 Dapat melihat layak tidaknya suatu proyek
hotel yang dianalisis dengan berbagai ilmu 4. Deskripsi Proyek Hotel
accounting seperti analisis rasio profitabilitas
untuk menghitung Return of Investment, a. Konsep
Return of Equity, dsb. Moksha dibangun sebagai sebuah resort untuk
tamu dan mempunyai sebuah tujuan yang lebih
b. Ruang lingkup dari studi kelayakan ini sendiri spesifik yaitu membuat tamu meninggalkan
adalah : sejenak pola kehidupan yang monoton dan
membosankan. Sehingga saat nantinya keluar
 Aspek legal yang meliputi semua perizinan
dari hotel, tamu tersebut akan merasa segar
yang dibutuhkan dalam membangun sebuah
kembali dan siap untuk beraktifitas. Hal yang
usaha perhotelan
membedakan Moksha dari Hotel & Resort
MOKSHA

 Aspek pasar dan pemasaran yang meliputi lainnya adalah Moksha menawarkan beberapa
analisa produk, segmentasi pasar, analisa kegiatan yang bertema “Soul Healing” seperti
pesaing, dll di Kota Bandung yoga, merukat atau karmic cleansing ritual, dsb.

 Aspek fisik yang meliputi pembangunan b. Nama


hotel, tata ruang, perawatan aset, dll.
Moksha merupakan sebuah nama yang diambil
 Aspek operasional yang meliputi job dari bahasa Sansekerta yang berarti
description, SOP, perhitungan jumlah emancipation, liberation, or release. Sesuai
karyawan, standard recipe, service culture, dll dengan arti namanya, Moksha mempunyai tujuan

4
untuk membuat tamu merasa bebas dari hal-hal Misi :
yang bersifat duniawi.
 Outstanding service that differ us from
c. Lokasi another Resort in Bandung
Moksha terletak di Jl. Ciumbuleuit no. 152  Create a deep relation and connection with
Bandung. Daerah dimana Moksha akan didirikan every guests
adalah sebuah kawasan yang asri dengan  To make every staff have a deep empathy
pemandangan hutan sebagai latar belakangnya. towards their colleague and guests
Juga memiliki akses untuk menuju daerah  Create a worthed value with what guests paid
Lembang dan ke daerah keramaian kota lainnya.
Dengan cuaca yang relatif dingin karena terletak e. Fasilitas
di daerah perhutanan menjadi kombinasi yang
tepat untuk bersantai.

MOKSHA
Memiliki total 60 kamar dengan jenis Premiere
Suite (40), Family (18), Honeymoon (2) yang
d. Slogan, Visi, Misi tersebar di area hotel.

Slogan : Heal your Soul WIFI Access, Butler service, Parking & Valet
Service, Professional Security, Laundry, Buggy
Visi : Service, Lost & Found, Infinity Pool, Botanical
 To heal and refresh any individual or groups Garden
who wished to have a better mind and soul
 To be the only Resort that give the best soul Dining Facilities :
refreshment experience in Bandung  Coffeee Shop
 Specialty Restaurant
 Room / Resort Service
Sport & Recreation :

 Swimming Pool
 Fitness Centre
 Spa
 Outdoor Activity
 Soul Healing Activity (Yoga class, etc)
 Botanical Garden
 Multipurpose Room
MOKSHA

6
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Dipimpin oleh Walikota, Kota Bandung dibantu oleh
1. Latar Belakang Kota Bandung Wakil Walikota dan Sekertaris Daerah yang
membawahi 3 Asisten Sekertaris Daerah, dengan 11
Kota yang dijuluki sebagai “Kota Kembang” ini Kepala Dinas, 6 Kepala Badan dan 2 Kepala Kantor,
merupakan kota terbesar di Jawa Barat sekaligus 1 Inspektorat serta 3 Rumah Sakit Daerah. Secara
menjadi ibu kota provinsi tersebut. Dari sebelah administrative Kota Bandung berbatasan dengan
Tenggara Jakarta kota ini dapat ditempuh dengan daerah kabupaten/kota lainnya yaitu :
jarak 140 km. Menurut jumlah penduduk, Bandung a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabpaten
merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Jakarta dan Surabaya. Sedangkan wilayah Bandung b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Cimahi

MOKSHA
Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan dan Kabupaten Bandung Barat.
metropolitan terbesar ketiga setelah Jabodetabek. c. Sebelah Timur dan Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Bandung, dan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Perubahan Bandung.
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung, luas wilayah Kota Bandung adalah Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
16.729,65 Ha, dan terbagi atas beberapa wilayah diperlukan kerjasama dengan ketiga Kabupaten Kota
pemerintahan yaitu; 30 Kecamatan, 151 Kelurahan, diatas karena masalah-masalah kesehatan tidak
1.558 Rukun Warga (RW), dan 9.678 Rukun mengenal batas wilayah kerja. Kota Bandung
Tetangga (RT). sebagai kota besar juga memiliki 6 fungsi kota, yaitu
sebagai :
a. Pusat Pemerintahan Jawa Barat titik tertinggi ±1.050 m berada di sebelah utara
b. Kota Ekonomi dan Perdagangan dengan kontur yang berbukit-bukit.
c. Kota Pendidikan
d. Kota Budaya dan Wisata Wilayah Kota Bandung dilewati oleh sungai
e. Kota Industri sebanyak 15 sungai sepanjang 265,05 Km, yang mana
f. Etalase Jawa Barat sungai utamanya adalah Sungai Cikapundung beserta
anak-anak sungainya yang kebanyakan mengalir
Dengan banyaknya tempat wisata di Kota Bandung, kearah selatan dan bermuara ke Sungai Citarum.
tentu banyak orang-orang di luar kota Bandung, Kota Bandung memiliki Iklim yang sejuk, hal
bahkan wisatawan mancanegara yang berdatangan ke tersebut dipengaruhi oleh iklim pengunungan tetapi
kota ini. Terutama dari masyarakat yang berasal dari beberapa tahun belakangan ini mengalami
Jakarta dan sekitarnya. Dapat dipastikan, Kota peningkatan suhu yang disebabkan oleh polusi dan
Bandung ramai di tiap akhir pekan. Maka dari itu, pemanasan global.
tentu saja ada beberapa keuntungan dan kelemahan
Posisi strategis Kota Bandung terlihat dalam
dengan banyaknya para wisatawan lokal maupun
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
mancanegara yang datang ke Kota Bandung.
MOKSHA

RTRWN, dimana Kota Bandung ditetapkan dalam


2. Tinjauan Umum Kawasan Kota Bandung sistem perkotaan nasional sebagai bagian dari Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan
Merupakan Ibu kota Propinsi Jawa Barat, Kota Bandung Raya. Bandung, sebagai kota besar tidak
Bandung yang terletak diantara 107º36’ Bujur Timur, terlepas dari berbagai permasalahan akibat
6º55’ Lintang Selatan. Ketinggian tanah ± 791m di urbanisasi, yang membentuk budaya masyarakat
atas permukaan laut, titik terendah ±675 m berada di yang heterogen sehingga pemerintah Kota Bandung
sebelah selatan dengan permukaan relatif datar dan perlu mengadakan penataan kota secara tepat dan
cermat.

8
2012 sebesar 34.371 jiwa dari tahun 2011.
PETA KOTA BANDUNG Sedangkan pertambahan penduduk di Tahun
2011 sebesar 30.705 jiwa terhadap tahun
sebelumnya

b. Infrastruktur
Kota Bandung merupakan Ibu Kota Propinsi
Jawa Barat yang terletak diantara 107036’ Bujur
Timur, 6055’ Lintang Selatan. Infrastruktur
merupakan salah satu sarana yang paling penting
untuk sebuah kota. Akses jalan dan transportasi
merupakan sarana vital. Pada tanggal 25

MOKSHA
Juni 2005, jembatan Pasupati resmi
dibuka untuk mengurangi kemacetan di pusat
kota, dan menjadi landmark baru bagi kota ini.
Jembatan dengan panjangnya 2.8 km ini
a. Kependudukan
dibangun pada kawasan lembah serta
Jumlah penduduk Kota Bandung sebanyak
melintasi Cikapundung dan dapat
2.455.517 jiwa dengan komposisi penduduk laki-
menghubungkan poros barat ke timur di wilayah
laki sebanyak 1.244.344 jiwa (50,67%) dan
utara kota Bandung. Kota Bandung berjarak
penduduk perempuan sebanyak 1.211.173 jiwa
sekitar 180 km dari Jakarta melalui Cianjur,
(49,33%). Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) di
Puncak dan Bogor, saat ini dapat dicapai
tahun 2012 sebesar 1,26%. Angka LPP ini naik
melalui jalan Tol Cipularang (Cikampek-
dibandingkan tahun 2011 lalu sebesar 1,10%.
Purwakarta-Padalarang) yang hanya berjarak
Pertambahan penduduk di Kota Bandung tahun
sekitar 150 km dengan waktu tempuh antara 1.5
jam sampai dengan 2 jam. Jalan tol ini tamah (someah), murah senyum lemah lembut
merupakan pengembangan dari jalan Tol dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin
Padaleunyi (Padalarang-Cileunyi), yang sudah budaya dan kultur masyarakat sunda. Di dalam
dibangun sebelumnya. bahasa Sunda diajarkan bagaimana
menggunakan bahasa halus untuk orang tua.
Sedangkan 17 Januari merupakan tonggak awal Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu
berdirinya sebuah perguruan tinggi yang kini yang membedakannya dari kebudayaan–
dikenal sebagai Universitas Katolik Parahyangan kebudayaan lain.
yang menjadi landmark di Jalan Ciumbuleuit.
Infrastruktur di jalan ini berkembang semakin Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar
pesat dengan dibangunnya restoran dan hotel- Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut,
hotel baru seperti Galeri Ciumbuleuit. Panjang religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini
total jalan di Kota Bandung saat ini adalah tampak sebagaimana dalam pameo silih asih,
1.236,28 km, yang terbagi berdasarkan tingkat silih asah dan silih asuh; saling mengasihi
pembinaannya menjadi Jalan Nasional (33,36 (mengutamakan sifat welas asih), saling
km; 7 ruas), Jalan Propinsi (17,54 KM, 9 ruas), menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui
MOKSHA

dan Jalan Kota (1.185,38 km, diluar jalan pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling
nasional dan jalan propinsi). Jumlah sungai dan melindungi (saling menjaga keselamatan).
anak sungai adalah 46 buah dengan panjang total
252,55 km. Bandung memiliki suatu kebudayaan tersendiri
yang di sebut dengan kebudayaan Sunda.
c. Kebudayaan Sebelum membahas Kebudayaan Bandung.Kata
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang “Budaya berasal dari bahasa sansekerta
sangat menjujung tinggi sopan santun. Pada budhayah yang merupakan bentuk jamak dari
umumnya karakter masyarakat sunda, ramah kata Buddhi yang berarti “budi” dan

10
“akal”.Kebudayaan itu diartikan sendiri sebagai 3. Analisis Pasar
hal-hal yang berkaitan dengan budi atau akal.
Perkembangan industri pariwisata saat ini telah menjadi
salah satu bidang yang berpengaruh dalam
Menurut E.B.Taylor (1871) mengatakan bahwa
mendongkrak perekonomian nasional. Banyak upaya
kebudayan adalah kompleks yang mencakup yang telah dilakukan pemerintah demi mencapai target
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, wisatawan yang datang ke daerah wisata, banyak hal
hokum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasaan yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota pemerintah daerah untuk mencapai target wisatawan
masyarakat. Sesungguhnya kebudayaan yang telah di tetapkan oleh Presiden Republik Indonesia.
mencakup semua yang didapatkan dan dipeajari
Mulai dari melakukan promosi destinasi wisata yang ada
dari pola-pola perilaku normatif artinya
di Indonesia di acara berskala Internasional maupun
mencakup segala cara atau pola pikir, merasakan melakukan promosi di dalam negeri, dan juga

MOKSHA
dan bertindak. melakukan pembenahan dalam hal infrastruktur di
daerah wisata itu sendiri. Analisa pasar itu sendiri
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah memiliki tujuan antara lain untuk mengetahui kategori
benda-benda yang diciptakan oleh manusia pengunjung yang datang ke Kota Bandung, mengetahui
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa dan memperkirakan perkembangan di masa yang datang
dari setiap pangsa serta keadaan keseluruhan setiap
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
pasar dan menentukan jumlah hotel atau bidang
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan akomodasi lainnya yang dapat diberikan untuk setiap
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain- pangsa pasar. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan
lain, yang kesemuanya ditujukan untuk dan Pariwisata Kota Bandung mengenai jumlah
membantu manusia dalam melangsungkan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Kota
kehidupan bermasyarakat. Bandung adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tabel 2.2
Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Proyeksi Kunjungan Wisatawan di Kota Bandung
Tahun 2010 – 2015 Tahun 2015 - 2019
TAHUN WISNUS GROWTH WISMAN GROWTH

2015 5.880.655 4,5% 181.026 0,49%

2016 6.145.284 4,5% 181.913 0,49%

2017 6.421.822 4,5% 182.804 0,49%

2018 6.710.803 4,5% 183.700 0,49%

2019 7.012.789 4,5% 184.600 0,49%

Sumber : Data Hasil Olahan Penulis, 2017

Sumber : https://ppid.bandung.go.id/informasi/data-kunjungan-wisatawan-yang-datang-ke-
MOKSHA

kota-bandung-tahun-2010-2015/
4. Analisis Permintaan

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Permintaan adalah banyaknya jumlah barang atau
wisatawan ke Kota Bandung mengalami kenaikan dari tahun jasa yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan
ke tahun baik untuk wisatawan nusantara maupun tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
mancanegara. Adapun proyeksi jumlah kunjungan tertentu dan dalam periode tertentu. Banyaknya
wisatawan dapat dilihat dari tabel berikut ini : wisatawan yang datang, mempengaruhi
perkembangan. Salah satunya dapat dilihat dari
jumlah kunjungan wisatawan dan kategorinya,

12
tingkat huni kamar, jumlah kamar hotel yang terjual Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto, 2005),
rata-rata tamu yang menginap serta pertumbuhan dan faktor-faktor utama dan faktor lain yang
perkembangan jumlah hotel atau akomodasi lainnya mempengaruhi permintaan pariwisata dapat
seperti yang tertera pada tabel 2.1 Data Kunjungan dijelaskan sebagai berikut :
Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2010 – 2015 1) Harga; harga yang tinggi pada suatu daerah
beberapa data penunjang sebagai berikut : tujuan wisata akan memberikan imbas atau
timbal balik pada wisatawan yang akan
bepergian, sehingga permintaan wisata pun akan
Tabel 2.3 berkurang begitu pula sebaliknya.
Proyeksi Jumlah Wisatawan Menginap di Hotel dan 2) Pendapatan; apabila pendapatan suatu negara
Akomodasi Lainnya tinggi, kecendrungan untuk memilih daerah
Bandung tahun 2015 – 2019 tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan

MOKSHA
semakin tinggi dan bisa jadi calon wisatawan
TAHUN WISMAN GROWTH WISNUS GROWTH membuat sebuah usaha pada Daerah Tujuan
2015 179.028 1,44 % 4.606.707 8,59% Wisata jika dianggap menguntungkan.
2016 181.606 1,44 % 5.002.423 8,59% 3) Sosial Budaya; dengan adanya sosial budaya
yang unik dan bercirikan atau berbeda dari apa
2017 184.221 1,44 % 5.423.131 8,59%
yang ada di negara calon wisata berasal maka,
2018 186.874 1,44 % 5.888.978 8,59%
peningkatan permintaan terhadap wisata akan
2019 189.565 1,44 % 6.394.841 8,59% tinggi hal ini akan membuat sebuah
Sumber : Data Hasil Olahan Penulis, 2017 keingintahuan dan penggalian pengetahuan
sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya
wisatawan.
4) Sosial Politik; dampak sosial politik belum
terlihat apabila keadaan Daerah Tujuan Wisata
dalam situasi aman dan tenteram, tetapi apabila dengan kata lain barang komplementer adalah
hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, barang yang saling melengkapi, dimana apabila
maka sospol akan sangat terasa dampak dan dikaitkan dengan pariwisata barang
pengaruhnya dalam terjadinya permintaan. komplementer ini sebagai objek wisata yang
5) Intensitas keluarga; banyak atau sedikitnya saling melengkapi dengan objek wisata lainnya.
keluarga juga berperan serta dalam permintaan
wisata hal ini dapat diratifikasi, jumlah keluarga Sedangkan Jackson, 1989 (dalam Pitana, 2005)
yang banyak maka keinginan untuk berlibur dari melihat bahwa faktor penting yang menentukan
salah satu keluarga tersebut akan semakin besar, permintaan pariwisata berasal dari komponen daerah
hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu asal wisatawan antara lain, jumlah penduduk
sendiri. (population size), kemampuan finansial masyarakat
6) Harga barang substitusi; disamping kelima (financial means), waktu senggang yang dimiliki
aspek di atas, harga barang pengganti juga (leisure time), sistem transportasi, dan sistem
termasuk dalam aspek permintaan, dimana pemasaran pariwisata yang ada.
barang-barang pengganti dimisalkan sebagai
pengganti DTW yang dijadikan cadangan dalam Dari kedua pendapat di atas, aspek permintaan
MOKSHA

berwisata seperti: Bali sebagai tujuan wisata pariwisata dapat diprediksi dari jumlah penduduk dari
utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali suatu negara asal wisatawan, pendapatan
tidak dapat memberikan kemampuan dalam perkapitanya, lamanya waktu senggang yang dimiliki
memenuhi syarat-syarat Daerah Tujuan Wisata yang berhubungan dengan musim di suatu negara,
sehingga secara tidak langsung wisatawan akan kemajuan teknologi informasi dan transportasi,
mengubah tujuannya ke daerah terdekat seperti sistem pemasaran yang berkembang, keamanan
Malaysia dan Singapura. dunia, sosial dan politik serta aspek lain yang
7) Harga barang komplementer; merupakan berhubungan dengan fisik dan non fisik wisatawan.
sebuah barang yang saling membantu atau

14
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan
kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mengalami terpadu menuju keunggulan kompetitif yang
kenaikan dari tahun ke tahun, baik untuk wisatawan berkelanjutan.Faktor-faktor yang mempengaruhi
nusantara, maupun wisatawan mancanegara. strategi pemasaran adalah :

a) Faktor mikro, yaitu: perantara pemasar,


5. Analisis Penawaran
pemasok,pesaing, dan masyarakat.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
b) Faktor makro, yaitu: demografi/ekonomi, politik/
di mana individu dan kelompok mendapatkan
hukum, teknologi /fisik, dan sosial budaya.
kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut
yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pandang penjual adalah 4 P , yaitu : tempat yang
pada konsep inti, yaitu: kebutuhan, keinginan, dan strategis ( place ), produk yang bermutu ( product ),

MOKSHA
permintaan produk, nilai, biaya, dan kepuasan, harga yang kompetitif ( price ), dan promosi yang
pertukaran, transaksi, dan hubungan pasar antara genjar ( promotion ).
pemasar dan pemasaran. Adapun tujuan pemasaran Sedangkan dari sudut pandang pelangggan yaitu 4C,
yaitu mengenal dan memahami pelanggan yaitu : kebutuhan dan keinginan pelangggan
sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya ( costumer needs and wants), biaya pelanggan ( cost
dan dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya to the costumer), kenyamanan ( convenience ), dan
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli komunikasi ( communication ).
sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat
Tujuan akhir dari konsep kiat dan strategi pemasaran
produk tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri
adalah kepuasan pelangggan sepenuhnya ( “total
dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih
Costumer Statisfaction “). Kepuasan pelanggan
pasar sasaran, merancang program pemasaran, dan
sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa
mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha
yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa
pemasaran.
yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan tukar uang asing, antar jemput, air panas,
bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat dan sebagainya)
memenuhi kebutuhan pelangggan. Ada hubungan 3) Lokasi, yaitu analisis mengenai mudah atau
erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan tidaknya hotel-hotel tersebut dicapai (dari
pelanggan serta keuntungan industri. Mutu yang lebih bandara, stasiun kereta api, dan sebagainya)
tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor pariwisata
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi mempunyai peranan penting dalam pembangunan
dan sering juga biaya yang lebih rendah. suatu bangsa, khususnya perekonomian negara
karena kegiatan pariwisata merupakan salah satu
Analisis penawaran merupakan segala prasarana yang
sumber pendapatan yang cukup pontensial. Setelah
disediakan oleh suatu daerah wisata dalam upaya
didapatkan data atas mengenai jumlah permintaan di
memenuhi permintaan dari pengunjung yang datang.
Kota Bandung, maka selanjutnya kita
untuk penawaran di bidang akomodasi sendiri bisa di
mengidentifikasikan besarnya penawaran yang ada di
analisis ke dalam 3 aspek, Yakni :
Kota Bandung. Berikut merupakan data-data yang
1) Kuantitatif, yaitu penganalisaan dari kapasitas berkaitan dengan fasilitas penawaran yang ada di
global (jumlah kamar yang tersedia) serta Kota Bandung, diantaranya :
MOKSHA

perkembangannya.
2) Kualitatif, yaitu penganalisaan berdasarkan
beberapa kriteria, misalnya :
a) Fisik ( arsitektur bangunan, peralatan,
fasilitas parkir, luas kamar, dan
sebagainya).
b) Produk (suasana, rasa, sanitasi, dan
sebagainya)
c) Komersial (citra, harga, dan
sebagainya)Pelayanan (room service,

16
Tabel 2.4 17. Hotel Cipta Jl. Lengkong Kecil No. 60 50

Hotel Yang Akan Dibangun dan Dalam Proses 18. Hotel Mensanara Jl. Ir. H. Ju 198
anda No. 294
Pembangunan 19. Hotel Riau 207 Jl. R.E. Martadinata No. 207 200
Tahun 2014-2016 20. Hotel Citra Dream Jl. Pasir Kaliki No. 36,38,40,42 80
No Nama Hotel Alamat Jumlah
Kamar 21. D’Praboe Hotel Jl. Siliwangi 268

1. Hotel Afta Jl. Moch Toha No. 166-168 Bandung 177 22. Hotel Riau 62 Jl. R.E.Martadinata 250

2. Boutique Hotel Jl. Braga No. 10-12A Bandung 221 23. New Versa Hotel Jl. Buah Batu No. 161 64
Legend Sari Pasific
3. Buah Batu Apartment Jl. Buah Batu 258 24. PT. Kagum Karya Pesona Jl. Dago No. 152 120
& Spa / Hotel Dago
4. Grand Wid Palais Jl. Kebon Jati 98 25. Dago Karlita Jl. Ir. H. Juanda No. 119 A 63

5. Grand Asrilia Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 123 174 26. PT. Dago Megah Jl. Mekar Asih No.8 140
Cemerlang
6. Henry Hill Hotel Jl. Rancabentang No. 30-32 75 27. Hotel Grand Riau Jl. R.E. Martadinata No. 112 184

MOKSHA
7. Hotel Braga Bandung Jl. Braga No. 8 220 28. Hotel Ussu / Ammara Jl. WR. Supratman No. 100 94

8. The Carrisa Hotel Jl. Cihampelas No. 106 128 29. PT. Gilang Asri Sejahtera Jl. Cihampelas No. 206 – 208 80

9. Sangkuriang Jl. Sangkuriang No. 1 41 30. Sudirman Jl. Sudirman No. 106 RT.01/03 Kel. 68
Kebon Jeruk Kec.Andir
10. Hotel ARTC Jl. Ir. H. Djuanda 51 Bandung 101 31. Martadinata Jl. R.E. Martadinata No. 86 180

11. PT. Panghegar Kana Jl. Lapangan Golf Dago Atas No. 78 152 32. PT. Propelat Jl. R.E. Martadinata No. 86 180
Legacy
12. Solaria Parahyangan Jl. Soekarno Hatta 50 33. PT. Robben Graha Jl. Otto Iskandar Dinata No. 89 72
Mandiri
13. Fave by Aston Jl. Dr. Djunjunan (BNI) No. 161 74 34. PT. Mekar Agung Jaya Jl. Otto Iskandar Dinata No. 70 147
Unggul
TOTAL JUMLAH KAMAR 4.589
14. Penginapan Henry Jl. Pasir Kaliki No. 50 14
Husada
15. Panghegar Resort, Jl. Ir. H. Juanda 170 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2016
Golf &Spa
16. Apartment, Hotel & Jl. Gunung Batu RW. 07 Kel. 198
Retail “GATEWAY” Sukaraja, Kec. Cicendo
Tabel 2.5 Tabel 2.6
Hotel Bintang di Daerah Dago dan Sekitarnya Tingkat Huni Kamar Beberapa Hotel Bintang 4 Di
Bandung Tahun 2016 Hotel Pesaing
No. Hotel Jumlah kamar Bintang
NO NAMA HOTEL JUMLAH AVR. OCC RATA-RATA
Sheraton Bandung Hotel & Tower KAMAR PERMINTAAN
1 154 5*
Jl. Ir. H. Juanda 390 PER MALAM
Hotel Jayakarta
2 210 4* 1 Jayakarta Hotel 210 67,45% 141
Jl. Ir. H. Juanda 381
Holiday Inn
3 77 4* 2 Aston Tropicana 138 70,38% 97
Jl. Ir.H.Juanda No.29
Geulis Boutique Hotel, 3 Marbella Suites 180 65.72% 118
5 26 4*
Steak House & Cafe.
4 Luxton Hotel 114 76,04% 86
Bukit Dago Hotel
6 65 2*
Jl. Ir. H. Juanda No. 169 5 Holiday Inn 186 69,10% 128
The Luxton
7 94 3*
Jl. Dago No. 18 Total 828 69,73% 570
Marbella Suites
8 101 4* Sumber : Data Olahan Penulis, 2017
Jl. Sentra Dago Pakar
The 101 Hotel
9 109 4*
Jl. Ir. H. Juanda No. 3
MOKSHA

Patra Jasa Hotel


10 85 4*
Jl. Ir. H. Juanda No. 132

The Palais Dago Hotel


11 21 3*
Jl. Ir. H. Juanda No. 90
The Silk Hotel
12 28 3*
Jl. Ir. H. Juanda No. 392 - 394
Sumber : Data Olahan Penulis, 2017

18
Tabel 2.7 6. Analisa Hubungan Antara Permintaan dan
Penawaran
Data Jumlah Hotel Bintang Di Kota Bandung
Setelah kami melakukan analisis permintaan dan
NO KELAS JUMLAH JUMLAH KAMAR penawaran, kami melakukan analisis hubungan antara
HOTEL HOTEL permintaan dan penawaran. Analisis hubungan
1 Bintang 1 9 326 kamar anatara permintaan dan penawaran kami berdasarkan
2 Bintang 2 25 1.500 kamar para pesaing ”Moksha Hotel dan Resort”, yang
3 Bintang 3 40 3.408 kamar
dihitung dari tingkat huni kamar dari masing-masing
4 Bintang 4 28 3.413 kamar
5 Bintang 5 10 1.958 kamar
hotel yang bertujuan untuk meramalkan tingkat
Jumlah 112 10.605 kamar permintaan jumlah kamar, juga untuk mengetahui
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2016 mengenai baik buruknya keadaan pasar. Hal tersebut
dijelaskan sebagai berikut:

MOKSHA
Tabel 2.9
Tabel 2.8 Komposisi Kategori Permintaan dan Tingkat
Daftar Hotel Non Bintang di Kota Bandung Pertumbuhan Gabungan Hotel Bintang di Kota
No. Klasifikasi Jumlah Jumlah Kamar Bandung Tahun 2016
Hotel JENIS PERKEMBANGAN RATA-RATA
TAMU PERSENTASE PER TAHUN PERKEMBANGAN
1. Melati 1 65 944 kamar 8,6% 4,20%
Leisure 44,75%
2. Melati 2 83 1.400 kamar 7,50% 2,15%
Business 35,70%
3. Melati 3 122 3.633 kamar Group 16,40% 5,20% 1,10%
Jumlah 270 5.977 kamar Others 3,15% 2,70% 0,35%
Sumber :Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2016 TOTAL 100% 7,80%
Sumber: BPS Kota Bandung, 2016
Hasil dari perhitungan tadi menunjukan bahwa tingkat memberikan peluang terhadap jasa akomodasi di
pertumbuhan gabungan menunjukan kenaikan sebesar Bandung.
7,80% dan apabila digabungkan akan menjadi Jika kita menganggap dengan tingkat huni kamar
107,80%. (Occupancy) 55% sebuah hotel di Bandung dianggap
sudah dapat menguntungkan, maka dapat dihitung
Tabel 2.10
jumlah permintaan kebutuhan kamar untuk masa yang
Perkiraan Permintaan Kamar Hotel Bintang 4 di Kota
akan datang :
Bandung Tahun 2016 – 2019
570 : 55% = 1.036 kamar
Tahun Permintaan Rata-rata Ramalan
Perkembangan Permintaan Maka jumlah kekurangan kamar sebesar :
2016 614 107,80 % 662 1.036 – 828 = 208,
dan rata-rata tingkat huninya adalah:
2017 662 107,80 % 714
570 x 100 % = 55 %
2018 714 107,80 % 770 (208+828)
MOKSHA

2019 770 107,80 % 830

Total 3331 3590


7. Segmenting, Targeting, Positioning

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017 a. Segmenting


Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi
Berdasarkan dari data diatas bahwa setiap tahunnya
pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
permintaan akan akomodasi di Kota Bandung
berbeda yang memilikki kebutuhan, karakteristik,
mengalami peningkatan. Sehingga hal ini dapat
atau perilaku yang berbeda yang memiliki

20
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang > 65 tahun 7%

berbeda. Penghasilan < 1 juta 5%


Setelah membuat analisa diatas, kami memutuskan 1 juta – 2 juta 13%
untuk membuat segmentasi pasar dan presentase 2 juta – 5 juta 30%
target yang akan dituju, yang akan dijabarkan > 5 juta 52%
melalui tabel dibawah ini: Kewarganegaraan WNI 60%
Asia 30%
Tabel 2.11 Amerika
11%
Segmentasi dan Target Pasar Moksha Resort Serikat
SEGMENTASI % Eropa 3%
A. Geografis Asal Pengunjung Bandung 35% Lain-lain 3%
Luar Bandung 45%
Lain-lain 20% Pelaksaan
C. Psikografis Motivasi Kunjungan 20%
B. Demografis Pekerjaan Wiraswasta 30% Perhelatan

MOKSHA
Pegawai Kunjungan ke
27%
Swasta Speciality
PNS / ABRI 10% 40%
Restaurant
dan Bar
Pelajar &
25% Liburan 30%
Mahasiswa
Bisnis 5%

Lain-lain 8% Lain-lain 5%

Usia < 18 tahun 6% Sumber: Data Olahan Penulis, 2015

18 – 25 tahun 15% Menurut tabel diatas Moksha Hotel & Resort telah
26 – 35 tahun 15% mengelompokkan pasar berdasarkan dari 3 kategori,
36 – 45 tahun 37%
dan sesuai dengan tiap-tiap kategori, Moksha
menargetkan pasar dengan kriteria sebagai berikut :
46 – 55 tahun 20%
- Berasal dari wilayah luar Bandung. Pencapaian Target Occupancy sebesar 50 % pada
tahun 2019 sebagai berikut :
- Berasal dari kalangan pengusaha.

- Usia berkisar antara 30 - 45 tahun. Tabel 2.12


- Memiliki penghasilan rata–rata 5 atau lebih / Target occupancy
bulan.
Market Segmentasi Target OCC
- Warga Negara Indonesia. (100%)
Domestik 60% 30%
- Bertujuan untuk melakukan liburan dan
berkunjung. Asia 30% 15%
Amerika 11% 5,5%
b. Targeting
Serikat
Pasar yang mudah berubah dan berkembang dari
Eropa 3% 1,5%
waktu ke waktu menjadi salah satu faktor dan
tantangan untuk menentukan target, mencapai target Lain-lain 3% 1,5%
MOKSHA

pasar dan penjualan. Targeting sendiri adalah


Sumber : Data Olahan Penulis, 2017
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
digarap. Seperti segmentasi pasar diatas, maka
sasaran pasar yang akan dituju dibagi dalam beberapa
kelompok pasar, yaitu :

22
Pencapaian Target Room Sold sebesar 12.045 rooms Tabel 2.14
pada tahun 2019 sebagai berikut : Target room revenue 2019

Tabel 2.13 Market Segmentasi Target Room Revenue


Target Room Sold 2019 (100%)
Domestik 60% Rp. 17.091.855.000,00
Market Segmentasi Target Room Sold
Asia 30% Rp. 8.545.927.500,00
(100%)
Domestik 60% 7.227 Amerika 11% Rp. 3.133.506.750,00
Serikat
Asia 30% 3.614
Eropa 3% Rp. 854.592.750
Amerika 11% 1.325 Lain-lain 3% Rp. 854.592.750

MOKSHA
Serikat
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017
Eropa 3% 361
Lain-lain 3% 361 c. Positioning
Sebagai hotel yang baru dibangun dan tidak
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017
bergabung dalam hotel chain international yang
sudah mendunia. Ini adalah tantangan bagi kami
Pencapaian Target Room Revenue sebesar Rp. untuk memperkenalkan Moksha Resort kepada public
28.486.425.000 pada tahun 2019 sebagai berikut : dengan menarik semua pasar yang memungkinkan
sebagai konsumen kamu. Terlebih lagi kami juga
memperkenalkan Loka Grill dan Botanical Garden
sebagai produk andalan kami karena memiliki konsep
yang berbeda dan unik di Kota Bandung.
d. Marketing Plan LOGO

Motto : Heal your Soul

Visi :

 To heal and refresh any individual or groups who


wished to have a better mind and soul
 To be the only Hotel & Resort that give the best
soul refreshment experience in Bandung
Moksha merupakan bahasa sansekerta yang memiliki
Misi : arti ”rebirth”. Resort yang akan berada di kawasan Ciumbuleuit
 Outstanding service that differ us from another Bandung mengedepankan “brand new experience” dalam
Hotel & Resort menginap di resort kepada para tamu. Dengan suasana Bandung
 Create a deep relation and connection with every yang sejuk dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan membuat Moksha
guests menjadi pilihan para tamu untuk menemukan suasana yang baru
dalam menginap di resort. Logo Bunga Teratai mempertegas nama
 To make every staff have a deep empathy towards
MOKSHA

yang diusung oleh Moksha. Bahasa Sansekerta sangat kental


their colleague and guests
hubungannya dengan Hindu, oleh karenanya Moksha memakai
 Create a worthed value with what guests paid Bunga Teratai sebagai logo. Arti Bunga Lotus sendiri dalam
Hindu merupakan pusat energi dari tubuh kita, yang dikenal
sebagai chakra, dan berhubungan dengan pengetahuan, keindahan,
kemakmuran, kesuburan, dan keabadian. Kuncup bunga lotus juga
diartikan sebagai jiwa yang memiliki kemampuan untuk mekar
dan berkembang. Diharapkan kedepannya Moksha dapat menjadi
sebuah energi baru dalam usaha hospitaliti yang terus
berkembang.

24
 Memperkuat dan melaksanakan promosi
1) Short Term Strategies Botanical Garden yang dimiliki oleh Moksha
 Memperkenalkan “Moksha Resort” kepada sebagai tempat untuk dilaksanakannya
masyarakat, hotel-hotel pesaing, dan juga berbagai macam function seperti wedding,
melakukan berbagai kerjasama kepada pihak- birthday party, cocktail party, team building,
pihak yang terkait seperti OTA, travel agent, dan lain-lain.
lembaga milik pemerintah maupun swasta,
dan lain-lain; 2) Long Term Strategies
 Membuat dan mecanangkan berbagai rencana  Melakukan perawatan barang-barang yang
pemasaran dan promosi kepada berbagai dimiliki oleh Moksha Hotel secara berkala;
media promosi yang efektif;  Melakukan evaluasi pelayanan dan kepuasan
 Melakukan pemetaan pasar dan melaksanakan tamu secara berkala;

MOKSHA
rencana kerja yang sudah dirancang secara  Melaksanakan evaluasi dan analisa pemasaran
efektif dan efisien; serta anggaran dengan keadaan yang
 Memperkenalkan speciality restaurant yang sebenarnya, dan juga melakukan penyesuaian
dimiliki oleh Moksha kepada masyarakat luas. harga dengan keadaan pasar;
Karena speciality restaurant yang dimiliki  Mempertahankan image yang telah tercipta;
oleh Moksha Resort juga akan sangat  Tetap menjalin hubungan baik terhadap
ditonjolkan sebagai pesaing restaurant yang semua lembaga yang telah mensuport hotel,
ada didaerah sekitar; seperti agent, lembaga baik milik
 Memperkuat pelayanan tidak hanya di kamar pemerintahan maupun swasta, supplier, dan
dan event tetapi juga dibidang pelayanan food lain-lain;
and beverage;  Tetap menjaga hubungan dengan tamu-tamu
yang sudah loyal
dijadikan tempat dijadikannya perhelatan dengan
8. Analisa Produk tema modern maupun tradisional.

Company Profile Dengan adanya Botanical Garden dan Speciality


Nama Perusahaan : Moksha Resort Restaurant yang memiliki konsep berbeda seperti
Alamat : Jalan Ciumbuleuit no. 152 yang dimiliki oleh Hotel pesaing kebanyakan, akan
Tel. : (022) 2222221 menjadi pengalaman terbaru kepada tamu yang
Fax. : (022) 2222222 menjadi daya pikat Moksha itu sendiri.
Website : www.moksha-resort.com
OnlineReservation : reservation@moksha-resort.com Fasilitas Hotel

Moksha Resort terletak di daerah dataran tinggi Memiliki total 60 rooms dengan 3 tipe yang tersebar
berada di Jalan Ciumbeleuit yang dekat dari pusat di area Resort.
perkotaan Bandung tetapi tidak terlalu padat serta WIFI Access, Butler service, Parking & Valet
didampingi oleh panorama alam Bandung yang masih Service, Professional Security, Laundry, Buggy
terjaga keindahannya. Konsep yang dimiliki Moksha Service, Lost & Found
MOKSHA

juga selaras dengan lokasi yang indah dan sejuk.


Dining Facilities :
Tidak hanya nyaman dan memberikan pengalaman
kepada tamu yang menginap, tetapi juga Moksha  Praana Coffee Shop
memiliki konsep modern yang dipadupadankan
dengan budaya Jawa Barat yang kental.  Loka Grill Specialty Restaurant

 Accomodation Service
Moksha memiliki konsep dan bangunan hotel yang
modern tetapi dengan interior kental akan budaya
tanah sunda, sehingga Moksha tetap cocok untuk

26
Sport & Recreation : Praana Coffee Shop menyediakan breakfast, lunch,
dinner yang dapat dipesan a la carte maupun buffet.
 Swimming Pool Praana Coffee Shop dibuka setiap hari pada pukul
 Aatmaa Wellness Centre 07.00 sampai 22.00. Dengan kapasitas 150 seat.

Outdoor Activity
Specialty Restaurant “Loka Grill”
 Soul Healing Activity (Yoga class, etc)

Lobby Lounge adalah lounge yang terletak di area


lobby dengan fungsi sebagai ruang tunggu bagi tamu
sekaligus sebuah area untuk menghabiskan waktu
sambil menikmati makanan dan minuman yang

MOKSHA
disediakan dengan atmosfer tempat yang nyaman dan Loka Grill merupakan restaurant dan bar yang
pemandangan langsung menghadap botanical garden. menyajikan grill yang berusaha memberikan yang
Lobby lounge beroperasional selama 24 jam setiap terbaik bagi para tamu dengan menyajikan masakan-
harinya. masakan yang terbaik dikelasnya. Konsep restaurant
dan bar yang akan menjadi salah satu tujuan
Coffee Shop “Praana” konsumen datang ke Moksha disebabkan karena Kota
Bandung yang dikenal dengan wisata kulinernya.
Kapasitas tempat duduk 130 pax ( 30 seat for bar )
Waktu operasional 10.00 – 24.00.
Swimming Pool :
- outdoor pool Botanical Garden
- indoor pool (integrated with spa) Sebuah konsep berupa taman serba guna yang bisa
digunakan untuk berbagai macam kegiatan.
Outdoor Activity, Outbound activity di Moksha
Resort merupakan fasilitas outbound yang bisa di set-
up sesuai dengan kebutuhan tamu (biasanya untuk
kegiatan outbound tamu group). Di area outbound
juga sudah tersedia banyak pilihan permainan di
antaranya flying fox, halang rintang, dan trampoline.

Wellness Centre “Aatmaaa”


MOKSHA

Spa, Fitness & Wellness Center menyediakan


fasilitas perawatan profesional bagi siapapun yang
menggunakannya. Memiliki fasilitas spa dan fitness
yang menawarkan kenyamanan dan privasi dengan
pemandangan alami khas kota Bandung. Selain spa,
terdapat juga fasilitas fitness, studio senam
(pilates/yoga), serta indoor pool.

28
Basama Package Brangta Package
US$ 1,600.00 ++ US$ 2,850.00 ++
Venue at Botanical Garden Wedding venue at Botanical Garden
Free 2 nights upgrade into Villa Premiere Suite from your paid original
Blessing Ceremony accommodation booking
Inclusive of English or Indonesia Speaking Celebrant, paper works and Blessing
Certificate Blessing Ceremony
Bridal Bouquet and Groom Boutonniere Inclusive of English or Indonesia Speaking Celebrant, paper works and Blessing
Free choice of tropical flowers & design Certificate
Medium Size Wedding Cake Bridal Bouquet and Groom Boutonniere
Size: 25cm (square or round); choice of chocolate or fruit cake Free choice of tropical flowers & design
Wedding Day Splendor Medium Size Wedding Cake
Bridal Make-up and hair do on the wedding day Size: 25cm (square or round); choice of chocolate or fruit cake
One piece of Wedding Ring Holder Fresh and fragrant flower petals confetti Wedding Day Splendor
Bridal Make-up and hair do on the wedding day
Service One piece of Wedding Ring Holder
Pre-Wedding Meeting Service & Wedding Coordinator Fresh and fragrant flower petals confetti
Assist the ceremony and make sure that everything would run perfectly
Service
Decorations Pre-Wedding Meeting Service & Wedding Coordinator
Sundanese or Western style Assist the ceremony and make sure that everything would run perfectly

MOKSHA
Inclusive of fresh & fragrant flower arrangements, venue rent, chairs setup, chair
covers, sashes, wedding stage Seats up to 100 persons Fresh & fragrant flower Decorations
aisle Sundanese or Western style
Inclusive of fresh & fragrant flower arrangements, venue rent, chairs setup, chair
Entertainments covers, sashes, wedding stage
Sundanese Flower Girls and Dance Seats up to 200 persons
Escorts & dance performance after ceremony Fresh & fragrant flower aisle
Basic Sound System Entertainments
Microphones, speakers, AUX connector cable and sound panel Sundanese Flower Girls and Dance
Escorts & dance performance after ceremony
Complimentary Basic Sound System
One time of Flower arrangement & Medium Fruit Basket in room Microphones, speakers, AUX connector cable and sound panel
One Bottle of House Wine in the room upon arrival
Special Gift and Certificate from Moksha Complimentary
Honeymoon Cake after the wedding Daily Breakfast at appointed outlet
One time of Wedding Candle Light Dinner for couple
One time of Flower arrangement & Medium Fruit Basket in room
One Bottle of House Wine in the room upon arrival
Special Gift and Certificate from Moksha
Honeymoon Cake after the wedding
Kadreda Package Additional for A La Carte Arrangement
US$ 4,850.00 ++
Wedding venue at Botanical Garden MOSLEM LEGAL WEDDING USD 850.00 ++
2 nights upgrade into Honeymoon Villa from your paid original accommodation booking CHRISTIAN LEGAL WEDDING USD 750.00 ++
BUDDHISM & HINDU LEGAL WEDDING USD 900.00 ++ Inclusions:
Blessing Ceremony
Inclusive of English or Indonesia Speaking Celebrant, paper works and Blessing Certificate Civil Registrar
Bridal Bouquet and Groom Boutonniere Wedding Priest / Celebrant
Free choice of tropical flowers & design Legal Arrangement
Large Size Wedding Cake Documents processing (Legal and Blessing Marriage Certificate)
Size: 30cm (square or round); choice of chocolate or fruit cake Transfer to consulate in Bandung
Wedding Day Splendor
Bridal Make-up and hair do on the wedding day Note: additional fee for processing Certificate of Non-Impediment (CNI) would
One piece of Wedding Ring Holder be applied according to the policy of Embassy / Consulate from the associate
Fresh and fragrant flower petals confetti country
Service
Pre-Wedding Meeting Service & Wedding Coordinator
Assist the ceremony and make sure that everything would run perfectly CHRISTIAN & BUDDHISM BLESSING / COMMITMENT WEDDING USD
420.00 ++ HINDU BLESSING / COMMITMENT WEDDING USD 575.00 ++
Decorations RENEWAL VOW WEDDING USD 420.00 ++ Inclusions:
Sundanese or Western style
Inclusive of fresh & fragrant flower arrangements, venue rent, chairs setup, chair covers, Wedding Priest / Celebrant
sashes, wedding stage Blessing Marriage Certificate (not included for Commitment Wedding)
Seats up to 200 persons
Fresh & fragrant flower aisle Additional for Wedding Packages LEGAL ARRANGEMENT USD 485.00 ++
Inclusions:
Entertainments Documents processing (Legal Marriage Certificate)
MOKSHA

Sundanese Flower Girls and Dance Transfer to consulate in Bandung


Escorts & dance performance after ceremony
Guitarist accompanied with Choir Note: additional fee for processing Certificate of Non-Impediment (CNI) would
Your wedding songs performed before, during & after ceremony be applied according to the policy of Embassy / Consulate from the associate
Basic Sound System country
Microphones, speakers, AUX connector cable and sound panel

Complimentary TERM and CONDITIONS:


Daily Breakfast at appointed outlet USD350.00net of deposit is required to fully blocked the preferred wedding date
One time of Wedding Candle Light Dinner for couple and should be received 120 days prior to the wedding date
One time of Special Dining with one bottle of sparkling wine at Loka Grill Deposit/Advance Payment paid is non-refundable
One time of Flower arrangement & Medium Fruit Basket in room Payment Policy would be stated in Moksha Resort Wedding Proposal
One Bottle of House Wine in the room upon arrival
Special Gift and Certificate from Moksha
Honeymoon Cake after the wedding

30
Moksha Resort didirikan untuk memenuhi kebutuhan 9. Analisa TOWS Moksha Hotel & Resort
wisatawan yang menginginkan resort yang bernuansa
alam, terbuka dengan konsep modern yang 1) Threat
bercampur dengan sentuhan tradisional dan harga  Seiring dengan bertambahnya jumlah
yang masih bersahabat dengan konsumen. Moksha wisatawan, Kota Bandung menjadi semakin
Resort mengedepankan pengalaman baru kepada para padat yang mempengaruhi naiknya suhu dan
konsumen, bukan hanya untuk wisatawan yang ingin menjadikan Kota Bandung tidak sedingin
berlibur di Bandung tetapi Moksha Resort bisa dahulu.
menjadi pilihan kepada para konsumen yang ingin  Jauh dari Bandara dan jalan toll
mengadakan perhelatan dengan pengalaman yang
berbeda di Bandung. Dalam hal ini konsumen 2) Opportunity
ditawarkan banyak pilihan untuk mengadakan event,  Terletak di daerah yang dekat dengan objek

MOKSHA
konsumen dapat memilih lokasi dalam ruangan wisata di Kota Bandung
maupun di luar ruangan seusai dengan keinginan  Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
konsumen. di Kota Bandung merupakan kesempatan
yang baik bagi Moksha Resort unuk
Memiliki Botanical Garden, Restaurant dan Bar memperkenalkan konsep barunya.
dengan konsep dan bangunan yang berbeda, dan  Terletak di Ciumbuleuit yang merupakan
fasilitas dan kegiatan di hotel sebagai penunjang juga dataran tinggi di Kota Bandung sehingga
menjadi kelebihan dari Moksha Resort. Moksha menawarkan suasana yang dingin dan
Resort tidak hanya berhadapan dengan hotel-hotel nyaman.
terdahulu yang sejenis (hotel bintang 4) tetapi juga 3) Weakness
bersaing dengan hotel bintang 5 yang memiliki  Tidak memiliki meeting room yang besar dan
ballroom yang lebih besar. memadahi.
 Tidak memiliki ukuran kamar lain selain 10. Analisis Pesaing
Villa.
 Promosi dan pengenalan produk harus lebih Sebagai hotel yang memiliki konsep berbeda Moksha
giat dikarenakan konsep yang berbeda. tentu akan memiliki pesaing yang merupakan
4) Strength sejumlah hotel-hotel dengan jenis yang tidak jauh
 Moksha memiliki konsep yang baru untuk berbeda dan sudah terlebih dahulu ada dalam industri
ditawarkan kepada pengunjung Kota ini. Properti yang dijadikan pesaing adalah Hotel
Bandung. yang terletak disekitar lokasi Moksha Resort dan
 Bertempat di utara Kota Bandung, lokasi dari sekitar Kota bandung yang memiliki fasilitas dan
Moksha Resort menawarkan suasana yang konsep yang tidak jauh berbeda. Berikut ini adalah
dingin dan menyegarkan. analisis pesaing dari Moksha Resort:
 Hanya memerlukan waktu 10 menit untuk Tabel 2.15
mencapai pusat kota. Qualitative competitive analysis
 Menawarkan lokasi yang tenang dan nyaman
NO Nama Hotel Location Price Brand Facilities Service Total
tapi juga tidak begitu jauh dari perkotaan. Image
MOKSHA

 Di design dengan konsep yang mewah dengan 1 Moksha Resort 4 4 3 5 4 20


sentuhan tradisional.
2 H Clarity 4 4 3 4 4 19
 Memiliki Speciality Restaurant dengan
3 Aston Braga 4 4 4 3 4 19
konsep yang unik yaitu sesuai dengan cerita
tradisional tanah sunda “Tangkuban Parahu” 4 Banana Inn 4 2 3 3 3 15

sehingga bentuk dari restoran ini menyerupai 5 Novotel 4 4 4 4 3 19


perahu terbalik. 6 Holiday Inn 4 3 4 4 3 18
 Memiliki Botanical Garden yang sangat
Sumber: Data Olahan Penulis, 2017
cocok untuk berbagai aktivitas outdoor.

32
Ket : Nilai 5 yang diberikan menunjukan bahwa mempermudah untuk mencapai tujuan perusahaan
Location, Price, Brand Image, Facilities dan Service dan menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha
merupakan yang terbaik, sedangkan nilai 1
Strategi pemasaran juga harus di mulai dari dalam
menunjukan bahwa ke 5 kategori yang ada
suatu organisasi di hotel itu sendiri terlebih dahulu
merupakan sesuatu yang buruk. Sehingga hotel yang
dan selanjutnya lebih proaktif dalam upaya menjual
memiliki nilai tertinggi merupakan pesaing peringkat
produk dan menawarkan jasa kepada konsumen agar
pertama untuk pesaing homogen sedangkan yang
mencapai tujuan-tujuan yang telah dibuat.
terendah sebaliknya.
Aplikasi 7 (tujuh) ”P” yang mencakup
aspek ”Product, Price, Place, Promotion, Process,
11. Strategi Pemasaran People, & Physical evidence,” seperti yang telah
banyak dibicarakan orang sebagai External

MOKSHA
Marketing akan lebih memiliki prospek yang jelas
Strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan
jika dari awal kita telah menerapkan Internal
yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
Marketing dalam organisasi. Dimulai dari pada
memposisikan Moksha Hotel dan Resort di kalangan
karyawan sebagai frontliner untuk menawarkan
masyarakat yang dikaitkan dengan kompetisi dalam
produk dan jasa yang saling bersinergi dengan
penentuan harga produk yang ditawarkan, pelayanan
konsep 7P karena karyawanlah yang langsung
yang disajikan, atmosfir dan juga kenyamanan.
berhadapan dengan para pelanggan dan karyawanlah
Dikarenakan keinginan dan kebutuhan pelanggan
yang paling dekat keberadaannya dengan para
yang berubah setiap saat sehingga dengan strategi
pelanggan.
pemasaran ini di tujukan agar kita mampu mengikuti
keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga usaha
kita akan tetap menjadi favorit para pelanggan.
Dengan adanya strategi pemasaran yang tepat akan
a) Internal Marketing 2) Strategi penetapan harga salah satunya
melalui harga jual makanan dan minuman
Pemasaran sebuah hotel seharusnya tidak hanya
di specialty restaurant bersaing dengan
dilakukan oleh bagian-bagian tertentu saja.
usaha usaha restorant lain. Hampir semua
Namun pemasaran ini harus dilakukan oleh
usaha makanan dan minuman memiliki
semua karyawan di semua organisasi. Baik
pesaing. Harga merupakan salah satu
karyawan yang bertemu dengan tamu secara
faktor penting untuk memenangkan
langsung maupun bagi karyawan yang tidak
persaingan di tengah banyaknya produk
bertemu dengan tamu secara langsung. Bagi
sejenis di pasaran. Keuntungan yang dapat
karyawan yang tidak bertemu secara langsung
diraih dari harga jual produk makanan dan
dengan tamu dapat melakukan kegiatan ini
minuman memang cukup besar, 20-
dengan cara membuat produk hotel semaksimal
50%.Bahkan bisa lebih besar dari 50%.
mungkin sehingga dapat diingat oleh tamu
Pengembangan produk juga dilakukan
sehingga tamu tidak hanya akan kembali namun
melalui perubahan menu sesuai dengan
tamu juga dapat secara tidak langsung
jenis masakan yang diminati. Peningkatan
mempromosikan kepada orang lain.
kualitas bahan baku dan mencoba
MOKSHA

Beberapa strategi internal marketing yang diversifikasi produk ke menu tambahan


berhubungan 7 P diantaranya sebagai berikut : untuk tamu VIP.

1) Menciptakan produk yang berbeda dari 3) Moksha Resort menjadi satu-satunya


yang pernah ada. Dengan mengangkat Resort bintang 4 di kota Bandung yang
tema semi tradisional dengan nuansa kayu, memiliki letak cukup strategis dari pusat
Moksha Resort dapat memberikan nuansa kota, dengan akses yang mudah dijangkau
hangat di tengah sejuknya udara juga tidak jauh dari pusat
pegunungan. perbelanjaan/factory outlet. Serta letaknya

34
yang berada di daerah Bandung Utara bergerak di bidang jasa. Moksha Resort
memberikan suasana nyaman, sejuk, sangat memperhatikan kualitas dari setiap
sehingga cocok untuk menjadi tujuan karyawannya. Dengan cara memberikan
wisata. berbagai macam pelatihan atau training
mengenai hotel knowledge, maupun
4) Sebagai resort bintang 4 di kota Bandung general knowledge sehingga diharapkan
yang memiliki fasilitas lengkap disertai setiap karyawan memiliki pengetahuan dan
pelayanan yang memuaskan, maka harga kemampuan untuk melayani setiap tamu
untuk setiap kamarnya sesuai dengan semaksimal mungkin. Hal ini dapat
fasilitas dan kepuasaan yang di dapat. memberikan kenyamanan dan kepuasan
5) Moksha Resort melakukan beberapa terhadap tamu sehingga tamu dapat
kegiatan marketing untuk meningkatkan kembali lagi.
eksisntensi di masyarakat juga untuk

MOKSHA
8) Moksha Resort memiliki desain interior
memperkenalkan setiap produk yang di yang mengangkat tema kayu, sehingga
miliki. Karena kegiatan marketing tidaklah dapat memberikan nuansa nyaman dan
khusus untuk bagian sales & marketing hangat di tengah dinginnya udara
saja. Namun seluruh karyawan harus pegunungan sekitar Bandung Utara.
mampu menawarkan produk dan jasa yang
miliki. b) Eksternal Marketing
6) Melakukan kegiatan marketing yang
langsung kepada tamu. Dengan melakukan Dalam melakukan kegiatan eksternal marketing
salescall, exhibition, dll. Moksha Resort akan melakukan berbagai macam
7) Keberhasilan suatu perusahaan biasanya kegiatan dimulai dari berbagai usaha promosi di
terletak pada sumber daya manusia yang berbagai media seperti media cetak dan media
dimilikinya. Terlebih bagi perusahaan yang elektronik seperti radio yang mempunyai
segmentasi pasar yang sesuai dengan segmentasi setelah terdaftar sebagai membership maka
pasar Moksha Resort serta hal lainnya kami pun secara otomatis pihak hotel akan menghitung
melakukan promosi dengan menggunakan point berdasarkan jumlah spending power
spanduk dan juga brosur serta baligo. Kami pun mereka.
melakukan Customer Relationship dengan para Kemudian membership mendapatkan point
pelanggan potensial dengan melakukan tergantung spending power mereka. 1 point
pemberian merchandise dan sales call serta kami untuk setiap Rp. 50.000. perbedaan level disini
akan membuat corporate rate agreement dengan dikarenakan ada perbedaan benefit yang di dapat
berbagai macam perusahaan atau instansi juga oleh setiap level. Untuk meningkatkan level
travel agent sesuai dengan total room night spent sendiri dari silver untuk menjadi gold dan
yang mereka berikan kepada pihak hotel. seterusnya, maka penghitungan point
berdasarkan Room, F&B, Other Dept spending
power.
The Moksha-Club
Dari level Silver untuk meningkat menjadi Gold
Merupakan salah satu membership dari Moksha
membutuhkan jumlah akumulasi 100 point. Dan
Resort bagi tamu – tamu yang loyal terhadap
dari level Gold meningkat ke level Platinum
MOKSHA

perusahaan kami. Tamu yang telah menjadi


membutuhkan 300 point. Berikut adalah level
member ini diberikan fasilitas yang lebih dari
beserta ketentuan total point untuk Moksha-Club
tamu yang lain berdasarkan level yang dimiliki.
Member,
Bahkan tamu yang telah menjadi membership ini
bisa menginap secara cuma – cuma bila point
yang diperlukan sudah terpenuhi.
Untuk tamu yang tertarik untuk mengikuti
membership ini dapat langsung mendaftarkan
diri secara online maupun pada saat check in,

36
Tabel 2.16 (a) Radio
Total point yang dibutuhkan untuk Dinilai sebagai media yang sangat kompetitif
Moksha-club member dalam menyampaikan promosi di Bandung.
Level Guest Loyalty Jumlah Point yang Dibutuhkan
Kemudian jika dilihat dari segi biaya pun
media radio tidak terlalu tinggi jika di
Silver 100
Gold 300
bandingkan dengan media elektronik lainnya.
Platinum 500 ”Moksha Resort” menggunakan beberapa
Jade 1000 stasiun radio yang ada di Bandung yang
terfokus untuk melakukan promosi speciality
restaurant yang dimiliki antara lain:

1) Advertising (Periklanan) • Hard Rock FM

MOKSHA
• Oz FM
Merupakan sarana promosi non personal terhadap • Prambors FM
segala macam produk dan jasa yang ditawarkan. • Gen FM
Perkembangan terkini kegiatan periklananan ini • Mustang FM
dapat menggunakan media cetak (flyer, poster, • I-Radio
brosur, iklan surat kabar, spanduk, baligo dan • Gen FM
lainnya), dan media elektronik (radio dan
sebagainya). Dalam hal ini, ”Moksha Resort” (b) Iklan Kolom Surat Kabar dan Majalah
menggunakan periklanan melalui beberapa media Surat kabar merupakan pusat informasi media
tersebut untuk mempromosikan penawarannya cetak paling banyak digunakan oleh masyarakat.
agar secara efektif dan efisien dapat disampaikan ”Moksha Resort” memasang iklan kolom pada
kepada masyarakat luas. Diantaranya adalah: beberapa surat kabar di Bandung untuk
mendukung sarana informasi lainnya dengan
desain dan ukuran dekoratif yang dapat menarik mengetahui keberadaan ”Moksha Resort” dan
minat orang untuk membaca. Selain surat kabar, promosi apa yang sedang diadakan pada saat tertentu.
Moksha Resort juga menggunakan promosi Ditempatlan pada lokasi-lokasi strategis di Kota
melalui majalah. Beberapa surat kabar dan Bandung yang banyak dilalui kendaraan dan
majalah yang digunakan oleh kami sebagai media mendapat perhatian dari masyarakat yaitu disekitar Ir.
advertising diantaranya: H. Djuanda, akses keluar Pintu Tol Pasteur dan jalan
• Harian Umum Pikiran Rakyat Siliwangi (pertigaan antara siliwangi, cihampelas,
• KOMPAS ciumbuleuit).
• PRESTIGE INDONESIA
• Airlines Magazine 2) Personal Selling
• High End Magazine Selain personal selling yang dilakukan oles semua
• Prestige Magazine karyawan terhadap setiap tamu yang menginap, juga ada
• Epicure sales call yang dilakukan oleh bagian sales. Hal ini
• Weddingku bertujuan untuk menjalin kerjasama bagi perusahaan
• Now Jakarta yang baru dan menjalin hubungan baik dalam jangka
• Jakarta Post waktu yang panjang bagi perusahaan yang telah
MOKSHA

bekerjasama sebelumnya. Sales call juga dapat mencari


(c) Brosur dan Spanduk tahu kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan –
Brosur dapat digunakan sebagai salah satu media perusahaan tersebut sehingga kita dapat membantu
penyampaian yang terbaik untuk pemasaran produk menyiapkan akomodasi jika dibutuhkan sehingga
dan jasa kepada calon konsumen. Dengan desain dengan begitu akan menambah pendapatan suatu hotel.
menarik dan penawaran yang menguntungkan kedua
belah pihak dan dapat mencapai volume penjualan
yang tinggi. Pemasangan spanduk mengenai promosi
”Moksha Resort” dilakukan agar masyarakat dapat

38
3) Electronic Commercial/ Social Media

Electronic commercial berbicara tentang pemasaran


secara elektronik. Hal ini juga untuk mempermudah
customer dalam mencari informasi mengenai produk
yang dimiliki. Sehingga untuk mencari informasi
mengenai Moksha Resort customer tidak harus datang
langsung ke Resort namun bisa juga melihat di internet.
Dalam hal ini Moksha Resort mempermudah customer
dengan membuat sebuah website Moksha Resort yang
berisikan tentang informasi produk, fasilitas, harga
kamar, beberapa gambar mengenai Moksha Resort dan

MOKSHA
juga event-event yang dilaksanakan sehingga dapat
sangat membantu tamu yang ingin mengetahui lebih
jelas mengenai Moksha Resort tanpa harus datang untuk
hanya sekedar mencari informasi. “Moksha Resort” juga
mempromosikan produk mereka dan event-event yang
akan di selenggarakan dengan cara mengiklankan
didalam situs-situs internet seperti membuat website,
yahoo.com, facebook, google ads, food blogger,
intagram, twitter dan iklan baris. Juga memakai jasa
buzzer beberapa figur publik papan atas Indonesia.
BAB III Usaha Hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa
ASPEK OPERASIONAL kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang dapat
dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum,
1. Bentuk Badan Hukum kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Dalam pelaksanaan pembangunan jasa akomodasi Sertifikasi hotel yang berdasarkan dalam Peraturan
sangat dibutuhkan legalitas dari pemerintah setempat. daerah Kota Bandung Nomor 10 tahun 2004 tentang
Usaha pariwisata menurut Peraturan Daerah Kota Penyelenggaraan Usaha Kepariwisataan Bab V Pasal 8 –
Bandung nomor 7 tahun 2012 tentang penyelenggaraan Pasal 12 yang berisikan Penggolongan Kelas Hotel
kepariwisataan salah satunya adalah penyediaan
akomodasi (Bab VI pasal 12) merupakan usaha yang Pasal 8
menyediakan pelayanan penginapan untuk wisatawan Tingkat pelayanan jenis usaha pariwisata sebagaimana
yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata dimaksud dalam Pasal 6 ayat 1 huruf a ditentukan ke
lainnya (Pasal 14 ayat 2) salah satunya adalah Hotel. dalam 5 golongan kelas berdasarkan kelengkapan dan
kondisi bangunan, peralatan pengelolaan, serta mutu
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pelayanan sesuai dengan persyaratan pengelolaan hotel
MOKSHA

nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar sebagaimana yang ditetapkan di dalam criteria


Usaha Hotel Bab I Pasal 1 ayat 2 sampai dengan 4 penggolongan hotel bintang.
menyebutkan : Jenis usaha hotel wajib memenuhi ketentraman
Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan penggolongan kelas hotel sebagai bagian dari izin tetap
barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan usaha hotel
wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. Golongan kelas hotel yang tertinggi dinyatakan dengan
Usaha Penyediaan Akomodasi adalah usaha yang piagam bertanda 5 bintang dan golongan kelas hotel
menyediakan pelayanan penginapan yang dapat yang terendah dinyatakan dengan hotel melati I.
dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya.

40
Dalam hal hotel dapat melampaui persyaratan golongan Pasal 12
kelas hotel dengan tanda 5 bintang, maka walikota atau Pimpinan hotel setiap saat dapat mengajukan permintaan
pejabat yang ditunjuk dapat memberikan piagam khusus untuk peninjauan kembali golongan kelas hotel.
golongan hotel.
Piagam golongan kelas hotel berlaku untuk jangka 2. Bentuk Pengelolaan
waktu 3 tahun.
Penetapan golongan kelas hotel setiap waktu dapat Ada empat (4) macam cara pengelolaan sebuah usaha
ditinjau kembali oleh walikota atau pejabat yang hotel, yaitu pengelolaan mandiri, franchise,
ditunjuk untuk disesuaikan dengan persyaratan yang management contract, dan Built Operate Transfer
dapat dipenuhi. (BOT). Pada sub bab ini akan dibahas satu persatu
berikut dengan pemaparan keuntungan serta kerugian
Pasal 9 dari bentuk pengelolaannya. Kemudian dari bentuk

MOKSHA
Piagam golongan kelas hotel harus dipajang di tempat pengelolaan tersebut bisa dipilih bentuk yang dianggap
yang dapat dilihat oleh umum. paling cocok dan dapat mendatangkan keuntungan yang
diharapkan.
Pasal 10 a. Franchise
Permintaan untuk memperoleh piagam golongan kelas Franchise adalah bahwa pemilik hotel membeli
hotel diajukan kepada Walikota. brand hotel chain dan system manajemen yang
mereka terapkan, sehingga kita diharuskan
Pasal 11 membayar sejumlah royalti atas pemakaian brand
Penilaian dan penetapan piagam golonagn kelas hotel tersebut kepada pemegang hak paten sesuai jangka
dilakukan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 15 waktu yang disepakati. Keuntungan yang kita
hari kerja setelah permintaan diterima secara lengkap peroleh adalah kita tidak perlu memulai dari nol
oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk. untuk segi pemasarannya. Jika kita memakai brand
sebuah hotel chain, kita secara otomatis sudah
mendapatkan pangsa pasar yang telah mengenal c. Pengelolaan Mandiri
brand hotel tersebut. Selain pangsa pasar yang sudah Bentuk pengelolaan ini dikelola oleh pihak sendiri.
ada, pemilik hak paten juga sudah menetapkan Dengan kata lain, pemilik hotel merangkap sebagai
sejumlah persyaratan yang harus diterapkan sesuai pengelola hotel. Keuntungan dari bentuk ini yaitu
dengan yang diterapkan di hotel chain tersebut, seluruh keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha
seperti standard operasional procedure, pemakaian dapat langsung menjadi milik pengelola hotel dan
nama paada setiap logo hotel, standard fasilitas, dia dapat memutuskan sendiri segala sesuatu dalam
servis, mutu produk dan lain sebagainya. Sedangkan aspek operasionalnya. Kerugiannya yaitu jika
kerugian dalam bentuk pengelolaan franchise adalah pengelola belum paham betul akan operasional
pemilik tidak bisa ikut campur dalam operasional sebuah hotel maka dapat membuat operasional hotel
hotel dan keuntungan yang diperoleh tidak dapat tidak berjalan lancar dan akan menimbulkan
dimiliki sendiri. kerugian bagi pemilik sekaligus pengelola hotel
yang kemudian menjadi tanggungannya sendiri.
b. Management Contract
Bentuk pengelolaan Management Contract ini berarti d. Built Operate Transfer (B.O.T)
kita mengontrak sebuah tim manajemen yang Built Operate Transfer (B.O.T) adalah suatu
MOKSHA

dianggap mampu untuk mengelola hotel yang akan perjanjian dimana pihak pertama tanpa melepas
kita bangun. Keuntungan yang diperoleh dalam haknya atas suatu bidang tanah, mengikatkan diri
bentuk ini adalah pemilik tidak perlu memikirkan untuk menyerahkan penguasaan atas tanah tersebut
cara pengelolaan hotelnya. Pemilik Hanya tinggal untuk pendirian suatu bangunan komersial atas
menetapkan target yang diinginkan. Sedangkan biayanya sendiri. Mengelola dan mengoperasikan
kerugiannya adalah jika kita salah memilih tim untuk suatu jangka waktu tertentu dengan atau tanpa
manajemen dan tidak mendapatkan keuntungan dan imbalan yang telah disepakati serta menyerahkan
target yang diinginkan. Dan juga kita harus membagi bangunan tersebut kepada pihak pertama dalam
keuntungan kepada tim manajemen tersebut. keadaan dapat dan siap dioperasikan setelah jangka

42
waktunya berakhir. Setelah menimbang empat Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) yang
bentuk pengelolaan diatas, maka kami sepakat untuk diterbitkan oleh walikota dan dapat didelegasikan
memilih Manajemen Mandiri demi kelancaran kepada Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat
operasional dengan mempertimbangkan segala Daerah).
keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) terdiri dari :
3. Aspek Legal  nomor pendaftaran usaha pariwisata;
 tanggal pendaftaran usaha pariwisata;
Dalam Pelaksanaan pembangunan jasa akomodasi  nama pengusaha;
diperlukan panduan yang berkaitan dengan aspek legal.  nama pengurus badan usaha untuk pengusaha
Pelaksanaan pembangunan dilapangan diperlukan yang berbentuk badan usaha;
pedoman agar pelaksanaan pembangunan dapat lebih  merek usaha, apabila ada;

MOKSHA
teratur sesuai dengan rencana. Dan harus berkerja sama  alamat penyelenggaraan kegiatan usaha
dengan Pemerintahan Kota Bandung untuk mengetahui pariwisata;
informasi apa saja yang harus dipenuhi ketika akan  nomor akta pendirian badan usaha dan
membangun jasa akomodasi pariwisata baru. perubahannya, apabila ada untuk pengusaha yang
berbentuk badan usaha atau nomor kartu tanda
a. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) penduduk untuk pengusaha perseorangan;
Tanda daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah
 nama dan nomor izin teknis, serta nama dan
dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha
nomor dokumen lingkungan hidup yang dimiliki
pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah
pengusaha;
tercantum di dalam daftar Usaha Pariwisata. Sesuai
 nama dan tanda tangan pejabat yang menerbitkan
dengan Peraturan Daerah No. 7 tahun 2012 tentang
TDUP
penyelenggaraan kepariwisataan, setiap pengusaha
 tanggal penerbitan TDUP.
pariwisata, termasuk akomodasi wajib memiliki
Persyaratan TDUP Kota Bandung adalah :  Foto copy PBB tahun terakhir
 Surat Permohonan  Gambar / denah tempat usaha.
 Surat Keabsahan Dokumen  Foto copy Sertifikat Tanah, Akte Jual-Beli, Sewa
 Rekomendasi Asosiasi Tanah Pernyataan Pemilik
 KTP Pemilik  Keterangan domisili Perusahaan dari
 NPWPD / Bukti Setor Pajak (DISPENDA) Lurah/Camat setempat
 Surat HO / Izin Gangguan  Rekomendasi
 Akta Pendirian  Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga
 Surat Kuasa (Bila Diperlukan) (diketahui RT dan RW)
 Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / Sewa  Foto copy SIB/SIMB, IG/ITU lama
Kontrak
 Surat Domisili c. Tata Cara Memperoleh Sertifikat Laik Hygiene
Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
b. Surat HO / Izin Gangguan Permohonan Sertifikat
Dasar Hukum : Peraturan Daerah Kotamadya 1) Untuk memperoleh sertifikat laik hygiene
MOKSHA

Daerah tingkat II Bandung Nomor 27 Tahun 2002 sanitasi rumah makan dan restoran, pengusaha
tentang Izin Gangguan dan Izin Tempat Usaha mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas
Keputusan Walikota Bandung Nomor 1230 Tahun Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Izin Gangguan 2) Surat permohonan seperti dimaksud butir 1.a. di
dan Izin Usaha atas disertai lampiran sebagai berikut :
Persyaratan :  Fotocopy KTP pemohon yang masih
 Foto copy Akta Pendirian Perusahaan (bagi berlaku.
perusahaan berbadan hukum)  Peta situasi dan gambar denah bangunan.
 Foto copy KTP Direktur/Ketua/Pemilik

44
 Surat penunjukan penanggung jawab Rumah Syarat-syarat Kimia, Air bersih tidak boleh
makan dan Restoran mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
 Fotocopy sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara
Makanan bagi pengusaha. lain adalah : pH, total solid , zat organik,
 Fotocopy sertifikat kursus hygiene sanitasi CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe),
makanan bagi penjamah makanan minimal 1 mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida
orang penjamah makanan. (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.
 Rekomendasi dari Asosiasi Rumah makan Syarat-syarat bakteriologis dan mikrobiologis, Air
dan Restoran bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan
parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan
d. Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya
(Sementara baru diterapkan di daerah DKI) bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air.

MOKSHA
Syarat-syarat Radiologis, Persyaratan radiologis
e. Persyaratan Kualitas Air Minum mensyaratkan bahwa air bersih tidak
Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990 bolehmengandung zat yang menghasilkan bahan-
dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar
adalah sebagai berikut: alfa, beta dan Gamma.
Syarat-syarat fisik, Secara fisik air bersih harus
jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga 4. Sistem Hotel
suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara
atau kurang lebih 25 C, dan apabila terjadi Moksha Resort menggunakan aplikasi komputer Oracle
perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah untuk Back Office dan Opera (Property Management
25C ± 3 System) untuk operasional hotel.
 Opera (Property Management System)
Opera dirancang untuk memenuhi beragam a. Room Division
kebutuhan dari berbagai ukuran hotel atau jaringan Room Division merupakan sebuah divisi besar dalam
hotel (Hotel Chain). Opera menyediakan semua alat- hotel yang memiliki 2 departemen besar di dalam
alat atau kebutuhan staff hotel untuk melakukan nya yaitu Front Office dan Housekeeping. Ruang
pekerjaan mereka sehari-hari, seperti penanganan lingkup operasionalnya sendiri bertanggung jawab
reservasi, check in dan check out para tamu, pada perumusan kebijaksanaan, teknis pengendalian,
menentukan ruang kamar dan mengatur kamar atau bimbingan, koordinasi, evaluasi dan administrasi
ruang yang tersedia (Room Available) untuk Front Office, Housekeeping. Seluruh
mengakomodasi kebutuhan para tamu didalam hotel aktivitasnya meliputi:
serta menangani akutansi dan penagihan. Selain itu, 1) Front Office
Property Management System juga dapat Fungsi utama dari seksi/bagian Front Office
dikonfigurasi untuk masing-masing ketentuan atau adalah melayani tamu baik pada saat check-in
kebutuhan dan operasi property yang bersifat maupun check-out dan bertanggung jawab atas
spesifik. jalannya operational di front of the house.
a) Reception: melayani penerimaan tamu (check-
MOKSHA

5. Job description dan standard operasional procedure in), (check out), administarasi tamu dan
pemberitahuan informasi secara global.
Resort yang rencananya akan dibangun adalah resort b) Concierge: bertanggung jawab atas
dengan nama Moksha yang berlokasi di Jln. penanganan tamu pertama kali masuk
Cieumbuleuit 152. Pengelolaan sebuah hotel dapat kedalam hotel dan terakhir kali meninggalkan
berjalan dengan lancar jika setiap jabatan dalam struktur hotel , seperti membukakan pintu lobby dan
organisasi dapat menjalankan tugas dan kewajibannya membawakan barang-barang tamu menuju
dengan baik serta sesuai dengan Standard Operational kamar
Procedures (SOP) yang telah ditetapkan sebelumnya.

46
c) Telephone Operator: bertugas melayani a) Room boy/maid: bertanggung jawab atas
telepon dari dalam dan luar hotel serta kebersihan, kelengkapan dan merawat kamar
melakukan panggilan ke luar hotel baik untuk tamu, melakukan pengecekan minibar, dan
kebutuhan tamu atau pun kebutuhan menginformasikannya ke Front Office dan
operasional hotel. juga Housekeeping Dept. Selain itu juga
dapat berperan sebagai order taker untuk
memenuhi kebutuhan tamu serta koordinasi
Jadwal kerja dari Front Office Dept. Secara
dengan departemen lainnya.
umum terdiri dari 4 shift:
b) Public area: bertanggung jawab untuk
 Morning shift : 07.00 – 15.00
menjaga, merawat, dan membersihkan
 Office Hours : 09.00 - 17.00
Public Area seperti lobby, koridor, office,
 Middle Shift : 11.00 – 19.00
car park, lingkungan hotel serta berperan
 Afternoon Shift : 15.00 – 23.00

MOKSHA
sebagai order taker di malam hari.
 Night Shift : 23.00 – 07.00
Jadwal kerja dari Housekeeping Department. ini
2) Housekeeping terdiri dari 4 shift:
Housekeeping adalah salah satu bagian atau
 Morning shift : 07.00 – 15.00
department yang ada di dalam hotel yang
 Afternoon shift : 15.00 – 23.00
menangani hal-hal yang berkaitan dengan
 Night shift : 23.00 – 07.00
keindahan, kerapian, kebersihan, kelengkapan
 Office Hours : 09.00 - 17.00
dan kesehatan seluruh kamar, juga area – area
umum lainny. Fungsi utama bagian ini adalah
3) Food and Beverage
mengelola dan memelihara kamar tamu,
Fungsi utamanya adalah menangani semua
pemeliharaan tempat-tempat umum, dan linen.
makanan dan minuman di suatu hotel dari mulai
Seluruh aktivitasnya meliputi:
pemilihan bahan, persiapan, rasa, kualitas, melakukan proses pengolahan
penampilan pengolahan dan penjualan makanan makanan
dan minuman baik untuk tamu hotel maupun di (4) Cook (Pastry): melakukan proses
luar tamu hotel. Departemen ini terdiri dari 2 pengolahan produk pastry dan juga
bagian, yaitu F&B Product & F&B Service. administrasi
(5) Baker (Pastry): melakukan proses
a) Untuk bagian F&B Product aktifitasnya pengolahan roti untuk breakfast dan
antara lain: kebutuhan lainnya di dalam bidang
(1) Executive Chef: bertanggung jawab patiseri.
atas semua hal yang berkaitan dengan b) Sementara itu untuk F&B Service
urusan dapur, seperti mengawasi aktifitasnya meliputi:
makanan yang keluar dari dapur, (1) Outlet Manager : bertugas membuat
merencanakan kreasi menu yang akan perencanaan jangka pendek serta
di buat dan memastikan bahwa mengawasi jalannya operasional
makanan yang di produksi di sajikan (2) Waiter/es: melayani segala kebutuhan
dengan benar dan sesuai dengan dan pesanan tamu di restaurant dan
MOKSHA

standard recipe. coffeeshop.


(2) Chef de partie: Bertanggung jawab (3) Banquet Manager : bertugas membuat
menjalankan bagian tertentu dari perencanaan jangka pendek serta
dapur, dan ikut bertanggung jawab mengawasi jalannya event
untuk menjaga sehingga makanan (4) Bar Waiter/es: melayani segala
keluar tepet waktu, menjaga kebutuhan dan pesanan tamu di Bar.
kebersihan dan keteraturan. (5) Bartender: melayani pesanan minuman
(3) Cook (Kitchen): melakukan preparasi tamu dan mengolahnya dengan
sebelum operasional dan juga menyuguhkan sedikit atraksi.

48
hotel (guest ledger) dan untuk tamu yang
4) Accounting sudah keluar dari hotel (city ledger)
Fungsi utamanya adalah melaksanakan seluruh e) General Cashier: mengelola pembayaran
kegiatan administrasi keuangan hotel, baik itu dari semua outlet di hotel atas penggunaan
menerima pembayaran tamu secara tunai, barang dan jasa yang digunakan tamu.
mengurus pembayaran tamu secara kredit atau f) Purchasing: Melakukan proses pembelian
yang melalui perusahaan kemudian dicatat, barang agar tersedianya barang sesuai dengan
dibukukan dan dilaporkan. Seluruh aktivitasnya permintaan kebutuhan setiap departemen,
meliputi: agar operasional perusahaan dapat berjalan
a) Financial Controller: Berperanan langsung sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
terhadap urusan keuangan dan persiapan g) Receiving dan Storekeeper: Memastikan
analisa operasional perusahaan, termasuk bahwa semua barang yang diterima receiving

MOKSHA
laporan keuangan dan interim terjadwal. sesuai dengan price list (harga kontrak
b) Chief Accountant: bertanggung jawab dalam dengan supplier). Mengawasi keluar masuk
semua kegiatan yang terjadi di Accounting barang (storekeeper) harus disertai dengan
Department. dokumen.
c) Acc. Payable: merupakan bagian yang Jadwal kerja semua bagian dari pkl. 08.00 –
bertanggung jawab atas hutang hotel pada 16.00.
pihak luar, khususnya supplier.
d) Acc. Receivable: merupakan bagian yang 5) Human Resources (HRD)
bertanggung jawab atas penyiapan tagihan Fungsi utamanya adalah melakukan kegiatan
dan penagihan kepada tamu yang melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia
reservasi melalui agen. Account receivable untuk menunjang kinerja karyawan, selain itu
juga bertanggung jawab atas pencatatan juga mengurus administrasi yang berhubungan
piutang untuk tamu yang masih menginap di dengan gaji dan benefit para karyawan dan
orang-orang yang akan mengadakan kegiatan mengkoordinir dan mengawasi proses
magang di hotel ini. penjualan dan pemasaran bersama seluruh
a) Director of Human Resources: Merencanakan bagian dari Sales& Marketing Hotel untuk
dan mengembangkan kebijakan dan sistem mencapai target penjualan.
pengelolaan SDM, serta mengkoordinasikan b) Sales Manager: bertugas untuk menciptakan
dan mengontrol pelaksanaan fungsi paket produk, mempromosikannya, dan
manajemen SDM di seluruh perusahaan agar memasarkannya. Selain itu mencari customer
dapat menunjang dan meningkatkan kinerja atau mitra bisnis yang menjadi target pasar
SDM dalam mencapai target perusahaan; dengan melakukan kunjungan-kunjungan
b) Training Manager: Merencanakan, seperti Sales Call atau Sales Blitz ke
mengkoordinir, menyelenggarakan, dan perusahaan-perusahaan, travel agent, dsb
mengevaluasi seluruh kegiatan pelatihan di dengan tujuan untuk memperkenalkan produk
perusahaan, untuk menjamin bahwa program hotel, kemudian melakukan penawaran/
yang diselenggarakan sudah memenuhi negosiasi untuk menjalin kerja sama,
persyaratan dan prosedur yang ditetapkan melakukan proses administrasi yang
serta mencapai target yang telah ditetapkan. mencakup segala kegiatan yang telah
MOKSHA

Waktu operasional adalah pukul. 08.00 – dilakukannya, dan menyelenggarakan


16.00. hubungan baik dengan tamu-tamu hotel serta
dengan masyarakat umum untuk menjaga
6) Sales & Marketing citra dan nama baik hotel.
Fungsi utamanya adalah bagaimana c) PR: Bertanggungjawab terhadap berjalannya
mendatangkan tamu ke hotel melalui promosi alur komunikasi dari manajemen dengan
secara efektif dan efisien. Aktivitasnya meliputi: stakeholder baik karyawan maupun pihak-
a) Director of Sales & Marketing : Membuat pihak yang berkepentingan di luar perusahaan,
perencanaan penjualan, mengontrol, bertanggungjawab dalam menyampaikan

50
informasi tentang kebijakan terkini yang 8) Engineering Memiliki fungsi utama yaitu
dikeluarkan oleh manajemen melalui saluran melakukan perbaikan dan perawatan peralatan
dan media komunikasi yang ada,serta yang rusak di dalam hotel serta berkoordinasi
bertanggung jawab terhadap tersedianya dengan pihak ketiga yang bertugas
sarana komunikasi dan saluran komunikasi menjaga/merawat alat-alat hotel sesuai dengan
internal yang dapat digunakan dalam kontrak yang sudah di buat, misalnya perawatan
penyampaian informasi secara internal, baik lift. (outsourcing)
itu kebijakan maupun info-info terkini yang
terjadi di dalam perusahaan. 6. Air dan Pembuangan Limbah
d) Reservation : Bertugas melayani pemesanan
kamar hotel dari tamu atau brooker melalui
Kebutuhan air bersih hotel disuplai oleh Perusahaan
berbagai media komunikasi seperti: Telepon,
Daerah Air Minum (PDAM) dengan menggunakan

MOKSHA
fax, internet, dsb.
sumur air artesis, sedangkan untuk sistem sentral air
e) Event Manager: Melayani pemesanan ruang
panas dioperasikan melalui sistem boiler. Untuk
meeting, mempersiapkan ruangan, layout,
menjamin kelayakan air yang digunakan, hotel
membuat Event Order. Memfasilitasi segala
melakukan pemeriksaan air secara periodik ke
kebutuhan tamu yang berhubungan dengan
laboratorium.
MICE.
a. Pencegah Bahaya Kebakaran. Disediakan juga
berbagai macam fasilitas pencegah bahaya
7) Security
kebakaran yang ditempatkan pada setiap tempat
Bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban
vital, dan di beberapa ruangan penting lainnya,
serta kenyamanan di lingkungan hotel.
fasilitas tersebut berupa:
(outsourcing)
1) Fire Extinguisher
2) Fire House
3) Fire Hydrant STRUKTUR ORGANISASI MOKSHA RESORT
4) Smoke Detector
5) Fire Detector
6) Sprinkler
7) Alarm
8) Panel penunjuk lokasi kebakaran.

7. Jumlah Tenaga Kerja Dan Penggajian


Karyawan inti yang di butuhkan oleh Moksha Resort
adalah 96 orang dengan asumsi pembagian :
a. S&M : 10
b. Accounting : 11
c. HRD & Security Svp : 5
d. Engineering : 6
e. Room : 25
f. FB : 37
MOKSHA

g. General Manager :1
h. Ex. Secretary : 1
i. Security (outsourcing) : 12
j. Public Area (outsourcing) : 17

Total : 96 karyawan tetap dan di tambahkan dengan 29


outsourcing dibagi menjadi 12 Security dan 17 Public
Area & Gardener dan dapat dijumlahkan menjadi 125
karyawan keseluruhan.

52
8. Penggajian Rp.250.000,-per bulan. Kenaikan tunjangan
trasnportasi sebesar 6% tiap tahun, mengikuti
a. KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI JAWA kenaikan UMR.
BARAT NOMOR 561/Kep.1581-Bangsos/2014
Menetapkan besarnya Upah Minimum kota / e. Employee Meals
Kabupaten Bandung Tahun 2015 Disesuaikan Setiap Karyawan mendapat 1 kali makan di EDR
dengan peraturan tentang upah minimum kota hotel, sebesar Rp.15.000,- per hari dengan asumsi
Bandung yaitu Rp.2.356.000,- (Dua juta tiga ratus kerja yang sama 25 hari dalam sebulan. Maka
lima puluh enam ribu) per bulan employee meals dapat terhitung RP. 375.000,-
sebulan. Untuk General Manager dihitung Rp.
b. Pembayaran Karyawan Harian (Daily Worker) 30.000,- perhari maka menjadi Rp.750.000,- per
Berdasarkan observasi dari beberapa hotel maka bulan. Kenaikan employee meals sebesar 6% tiap

MOKSHA
kami menentukan pembayaran DailyWorker flat tahun, mengikuti kenaikan UMR.
Rp.1.500.000,- per bulan.
9. BPJS kesehatan
c. Tunjangan Hari Raya Untuk pekerja tetap perushaan akan mengakomodir
Tunjangan Hari Raya besarnya 1 kali gaji pokok, asuransi sesuai dengan peraturan pemerintah bahwa
dan diberikan jika karyawan memiliki masa kerja untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15, Pasal 17 ayat
minimal 1 tahun. (7), Pasal 17 A ayat (6), Pasal 26 ayat (3), Pasal 31,
Pasal 40 ayat (5), dan Pasal 42 ayat (3) Peraturan
d. Tunjangan Transportasi Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Setiap karyawan mendapat mendapat tunjangan Kesehatan sebagaimana diubah dengan Peraturan
trasnportasi sebesar Rp. 10.000,-per hari , dan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan
diasumsikan 25 hari kerja dalam satu bulan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
sehingga tunjangan transportasi terhitung Jaminan Kesehatan, perlu ditetapkan Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan tentang sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan. Dengan rincian atau upah per orang per bulan, dibayar oleh
sebagai berikut : pekerja penerima upah.
a. Iuran 5) Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima
1) Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) upah (seperti saudara kandung/ipar, asisten
Jaminan Kesehatan iuran dibayar oleh rumah tangga, dll); peserta pekerja bukan
Pemerintah. penerima upah serta iuran peserta bukan
2) Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang pekerja adalah sebesar:
bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri a) Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu
dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, lima ratus rupiah) per orang per bulan
anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai dengan manfaat pelayanan di ruang
pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% perawatan Kelas III.
(lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan b) Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu
dengan ketentuan : 3% (tiga persen) dibayar lima ratus rupiah) 
per orang per bulan
oleh pemberi kerja dan 2% (dua persen) dibayar dengan manfaat pelayanan di ruang
oleh peserta. 
perawatan Kelas II.
MOKSHA

3) Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang c) Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan
bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar ribu lima ratus rupiah) 
per orang per
4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
Upah per bulan dengan ketentuan : 4% (empat perawatan Kelas I.
persen) dibayar oleh Pemberi Kerja dan 0,5% 6) Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis
(nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta. Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim
4) Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan,
Penerima Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen)
seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok

54
Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a 10. BPJS ketenagakerjaan
dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per Peserta Tenaga Kerja Dalam Hubungan Kerja
bulan, dibayar oleh Pemerintah. Jaminan Kecelakaan Kerja :
 Kelompok I : 0.24% dari Upah Sebulan
Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10  Kelompok II : 0.54% dari Upah Sebulan
(sepuluh) setiap bulan  Kelompok III : 0.89% dari Upah Sebulan
 Kelompok IV : 1.27% dari Upah Sebulan
b. Denda Keterlambatan Pembayaran Iuran  Kelompok V : 1.74% dari Upah Sebulan
1) Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Pekerja
Penerima Upah dikenakan denda administratif Dengan penanggung iuran diserahkan kepada pemberi
sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total kerja (perusahaan) seluruhnya.
iuran yang tertunggak paling banyak untuk  Jaminan Kematian : 0.30% dari Upah Sebulan

MOKSHA
waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan Dengan penanggung iuran diserahkan kepada
bersamaan dengan total iuran yang tertunggak pemberi kerja (perusahaan) seluruhnya.
oleh Pemberi Kerja.  Jaminan Hari Tua : 5.72% dari Upah Sebulan
2) Keterlambatan pembayaran Iuran untuk Peserta Dengan penanggung iuran 3.7% pemberi kerja
Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja (perusahaan) dan 2% pekerja (karyawan).
dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% Di dalam proposal Moksha, kami membuat
(dua persen) per bulan dari total iuran yang
beberapa contoh deskripsi jabatan yang nantinya
tertunggak paling banyak untuk waktu 6 (enam) menjadi kualifikasi minimum yang harus dimiliki
bulan yang dibayarkan bersamaan dengan total oleh seseorang agar dapat melakukan suatu
iuran yang tertunggak.
pekerjaan tertentu.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
Tabel 4.2
2
Moksha Resort didirikan diatas lahan seluas 8.000 m Investment Cost
terletak di daerah resort Cieumbuleuit, Jalan Cieumbuleuit
No.152. Untuk membangun resort ini, biaya – biaya investasi
Investment Percentage Amount
digambarkan melalui penyebaran komponen dan rasio –
Building 48% 41,328,000,000
rasio seperti dibawah ini :
FF&E 35% 30,135,000,000
Tabel 4.1
Interest during
Investment Ratio
construction 6% 5,166,000,000
Pre-opening expenses 6% 5,166,000,000
Building 48 %
Working capital 5% 4,305,000,000
Fixture, Furniture & Equipment 35 %
Interest during construction 6% Total 100% 86,100,000,000
Pre-opening Expenses 6%
MOKSHA

Working Capital 5%
Investasi tersebut didapatkan dengan melakukan
pendekatan biaya investasi akomodasi sebesar Rp.
1. Perkiraan Jumlah Investasi
25.000.000 per meter2, dengan mempertimbangkan rata-
Perkiraan investasi Moksha Resort adalah Rp.
rata investasi villa Hotel bintang 4 di Bandung dan juga
86.100.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
kelengkapan dari fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh
Moksha Resort. Dengan biaya investasi rooms Rp.
86.100.000.000 dan jumlah 60 rooms, maka didapatlah
jumlah biaya investasi tersebut.

56
Kemudian rincian dari jumlah rasio investasi pribadi a) Room Available
dengan pinjaman Bank adalah sebagai berikut : Moksha Hotel and Resort akan didirikan
pada tahun 2017 dengan jumlah room
Tabel 4.3 yang tersedia adalah 60 unit. Untuk
Ratio Debt to Equity rincian dari jenisnya adalah sebagai
berikut:
Description Debt Equity
Building 41,328,000,000 Tabel 4.4
FF&E 28,413,000,000 1,722,000,000
Premier Suite 40 Unit
Interest during
Family 18 Unit
construction 5,166,000,000
Honeymoon 2 Unit
Pre opening

MOKSHA
TOTAL 60 Unit
expenses 5,166,000,000
working capital 4,305,000,000 Jenis dan Jumlah akomodasi
Total 43,050,000,000 43,050,000,000

a. Revenue Centre 2) Tingkat hunian Kamar


1) Rooms Revenue Tingkat hunian kamar diperoleh dari melihat
Beberapa faktor yang mempengaruhi Rooms analisis rata-rata tingkat hunian kamar Hotel and
Revenue adalah jumlah kamar yang tersedia Resort bintang 4 di Bandung. Dengan demikian
(Room Available), tingkat hunian kamar didapatkan Tingkat Hunian Kamar selama 10
(Occupancy) dan rata – rata pendapatan kamar tahun adalah sebagai berikut :
(Average Room Rate).
Tabel 4.5 3) Rata-Rata Pendapatan Kamar
Tingkat Hunian kamar Rata-Rata pendapatan kamar dapat diperoleh dari
Tahun Occupancy Room Revenue dibagi dengan Room Night Sold
2019 55 % dan hasilnya dikurangi dengan tingkat kebijakan
diskon yang diberikan kepada tamu.
2020 57.75 %
2021 60.50 %
Tabel 4.6
2022 63.25 %
Rata-Rata Pendapatan Kamar
2023 66 %
Average Room Rate
2024 71.50 %
Jenis Harga Jumlah Pendapatan
2025 77 %
maksimum
2026 82.50 %
Premier Suite 3,000,000 48 120,000,000
2027 88 %
Family 4,000,000 18 72,000,000
2028 93.50 %
Honeymoon 5,000,000 2 10,000,000
Total 60 202,000,000
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kenaikan
MOKSHA

Average Potential Rate 3,366,667


occupancy signifikan disesuaikan dengan city
Breakfast 320,000
occupancy di kota Bandung. Untuk occupancy,
kenaikan per tahunnya adalah sebesar 2.75 sampai 4,526,667
dengan 5.5 % dengan patokan dari tingkat Average Discount 25% 841,667
permintaan dan pertumbuhan di kota Bandung ARR 2,205,000
sebesar 7%.
Berdasarkan hitungan rata-rata pendapatan kamar
di tahun pertama tersebut, maka kami
memproyeksikan kenaikan rata-rata pendapatan

58
kamar ke tahun-tahun berikutnya sebesar 5% Room Revenue selama 10 tahun adalah sebagai
berdasarkan dari analisis supply dan demand. berikut :
Dengan demikian didapatkan rata-rata pendapatan
kamar setiap tahunnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.8
Room Revenue
Tabel 4.7
Rata – rata pedapatan kamar Tahun Room Revenue
2019 26,559,225,000
Tahun ARR 2020 29,281,545,563
2019 2,205,000 2021 32,209,700,119
2020 2,315,250
2022 35,357,466,267
2021 2,413,013

MOKSHA
2023 38,739,484,779
2022 2,552,563
2024 44,066,163,936
2023 2,680,191
2024 2,814,201 2025 49,828,662,297
2025 2,954,911 2026 56,057,245,084
2026 3,102,656 2027 62,784,114,495
2027 3,257,789 2028 70,043,527,733
2028 3,420,679

4) Food & Beverage Revenue


Berdasarkan dari rata-rata pendapatan kamar diatas, Food & Beverage Revenue didapat dengan
maka didapatlah Rooms Revenue dengan mengalikan mengalikan jumlah tamu dengan rata-rata
jumlah kamar, rata-rata tingkat huni kamar , rata-rata pengeluaran tamu di setiap meals periode diseluruh
pendapatan kamar dan 365 hari dalam setahun, maka
outlet F&B. perhitungan dari Food & Beverage Tabel 4.10
Revenue dapat dilihat di tabel dibawah ini : F&B Revenue 2019 – 2028

Tabel 4.9 Tahun F&B Revenue


Food & Beverage Revenue 2019 2019 21,030,750,000
2020 22,082,287,500
Outlet Total Meals STO Pax Av. Revenue 2021 23,186,401,875
Seat Period Check
2022 24,345,721,969
2023 25,563,008,067
Praana 150 Breakfast 1 54.750 80,000 4,380,000,000
Coffee 2024 26,841,158,471
Shop 2025 28,183,216,394
Lunch 0.6 32.850 100,000 3,285,000,000
Dinner 0,5 27.375 150,000 4,106,250,000 2026 29,592,377,214

365 days 2027 31,071,996,074

Open air 30 0.5 5.475 100,000 547,500,000 2028 32,625,595,878


BAR
Loka Grill 100 Lunch 0.6 21.900 100,000 2,190,000,000
Tabel diatas adalah total pendapatan Food & Beverage
MOKSHA

Dinner 0.5 18.250 150,000 2,737,500,000


dari tahun 2019 – 2028 yang kenaikannya sebesar 5 %
Botanical 500 3 18.000 185,250 3,334,500,000
garden
setiap tahunnya.
Room 4.500 100,000 450,000,000
service
Total FB 21,030,750,000
5) Minor Operating Department Revenue
Outlet Selain dari Room dan Food & Beverage Revenue,
Revenue
Pendapatan Hotel juga didapat dari MOD revenue
yang meliputi Telepon dan Fax, SPA dan Fitness
centre, serta Yoga class. Berikut adalah pendapatan
dari MOD di tahun Pertama :

60
Tabel 4.11 b. Cost & Expenses
MOD Revenue 2019
1) Room Other Expenses
Tahun MOD Revenue
Room other expenses terdiri dari biaya-biaya
2019 796,776,750
seperti Guest Supplies, Cleaning Supplies,
2020 836,615,588
Chinaware, Glassware, Printing Stationary,
2021 878,446,367
Transportation, Travelling Expenses,
2022 922,368,685
Newspaper, Linen, VIP Supplies, dan
2023 968,487,119
miscellaneous. Biaya ini diterjemahkan dari rasio
2024 1,016,911,475
6% dari total Rooms Revenue.
2025 1,067,757,049
2026 1,121,144,902
2) Food & Beverage Cost of Sales
2027 1,177,202,147

MOKSHA
Biaya makanan dan minuman ini adalah biaya
2028 1,236,062,254
variable yaitu biaya yang mengikuti naik atau
turunnya pendapatan. Food & Beverage Cost of
Tabel 4.12 Sales ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk
MOD Revenue 2019-2028 membuat bahan makanan dan minuman. Dimana
pada tahun pertama Food Cost sebesar 37% dari
MOD % Revenue total Food Revenue dan beverage cost sebesar
Aatmaa Spa and Fitness 70% 557,743,725 32% dari Beverage Revenue.
Centre
Telephone/Fax 10% 79,677,675 3) MOD Other Expenses
Yoga Class 30% 239,033,025 Other Expenses adalah biaya-biaya yang
Total MOD Revenue 100% 796,776,750 digunakan untuk menunjang kegiatan
operasional diluar Rooms department dan F&B
Department. Untuk biaya ini dihitung sebesar 6) Sales & Marketing Expenses
53% dari MOD Revenue setiap tahunnya. Biaya ini terdiri dari Media Hotel, Printing
Stationary, Transportation, Travel &
4) Payroll,Tax & Employee Benefits Entertainment, Advertising, Photography &
Komponen biaya ini adalah biaya gaji karyawan, Video, Trade Show, Brochure, Gift away, Sales
gaji casual & daily worker, upah, dan tunjangan- Call, Special Promotion, dan miscellaneous.
tunjangan. Tunjangan-tunjangan disini termasuk Biaya ini dihitung sebesar 4% dari total revenue
uang makan, transportasi, tunjangan keselamatan di tahun pertama dan menurun di beberapa tahun
kerja, kesehatan, dan hari raya. Biaya ini berikutnya karena di tahun pertama Sales &
dihitung sebesar 16% dari Total Revenue dan Marketing Department membutuhkan dana yang
setiap tahunnya mengalami kenaikan 5 % dengan cukup banyak untuk melakukan promosi dan
melihat kenaikan upah minimum Regional rata- advertising. Pada beberapa tahun berikutnya,
rata sebesar 9%. biaya Sales & Marketing Department adalah
sebesar 4 % dari Total Revenue.
5) Administrative & General Expenses
Biaya ini terdiri dari biaya printing stationary,
MOKSHA

Transportation, Travelling Expenses, Bank


Charges, Credit Card Commission, Audit Fee,
Cash Short Over, Doubtful debt, operation
system fees, dan license & tax. Biaya ini
dihitung sebesar 5% dari Total Revenue setiap
tahunnya.

62
7) Maintenance Expenses Tabel 4.15
Komponen-komponen dari biaya ini adalah biaya GOP 2019 – 2028
pemeliharaan gedung, printing & Stationary,
painting, plumbing, heating, pest control, TV & Tahun GOP %
Sound system, engineering supplies, fire fighting 2019 16,439,440,298 34%
supplies, Communicatio Equipment, Pool 2020 20,241,820,218 39%
maintenance & miscellaneous. Biaya ini dihitung 2021 21,123,992,811 38%
sebesar 1 % dari total revenue di tahun pertama. 2022 23,801,053,575 39%
Biaya ini mengalami kenaikan dan penurunan 2023 25,419,873,737 39%

dikarenakan pada tahun-tahun tertentu Hotel 2024 30,366,557,348 42%

harus melakukan pemeliharaan dan perbaikan 2025 33,514,338,169 42%

sedangkan di beberapa tahun lainnya tidak. 2026 37,693,945,358 43%

MOKSHA
2027 41,257,394,293 43%

8) Energy Cost 2028 46,039,600,967 44%

Biaya ini terdiri dari biaya listrik, air dan bahan


bakar lainnya yang dihitung sebesar 12% dari
total revenue pada tahun pertama, dan biaya ini 10) Fixed Charges
mengalami kenaikan dan penurunan. Komponen dari Fixed charges adalah Asuransi,
Depresiasi, Amortisasi dan PBB.
9) Gross Operating Profit (GOP) a) Asuransi
GOP didapat dengan mengurang Total Revenue Perhitungan asuransi didapat dari perhitungan
terhadap Total Expenses. Besarnya GOP di investasi harta tetap ( building & FF&E ) dan
Moksha Hotel and Resort adalah sebagai dikalikan dengan rasio sebesar 75%. Sehingga
berikut : didapatkan biaya asuransi property adalah
sebesar Rp. 107,194,500
b) Depresiasi c) Amortisasi
Depresiasi untuk bangunan / building selama Interest during construction dan pre-opening
20 tahun dan untuk FF&E adalah selama 6 expenses mengalami amortisasi selama 3 tahun
tahun. Berikut adalah tabel dari depresiasi dengan rincian sebagai berikut :
building dan FF&E :
Tabel 4.17
Tabel 4.16 AMORTIZATION (Rp 000)
Depresiasi Total
Interest during Const. Preopening Expenses Amortization
DEPRECIATION Rp (000) Book Book
Total Year Depreciation Value Depreciation Value Tahun Amount
Building FFE Depreciation
Ye Depreciati Book Depreciati Book Ye 5,166,000 5,166,000
ar on Value on Value ar Amount 1 1,722,000 3,444,000 1,722,000 3,444,000 1 3,444,000
- 41,328,000 30,135,000
1 2,066,400 39,261,600 5,022,500 25,112,500 1 7,088,900 2 1,722,000 1,772,000 1,722,000 1,722,000 2 3,444,000
2 2,066,400 37,195,200 5,022,500 20,090,000 2 7,088,900 3 1,722,000 - 1,722,000 - 3 3,444,000
3 2,066,400 35,128,800 5,022,500 15,067,500 3 7,088,900
4 2,066,400 33,062,400 5,022,500 10,045,000 4 7,088,900
5 2,066,400 30,996,000 5,022,500 5,022,500 5 7,088,900
d) Pajak Bumi dan Bangunan
MOKSHA

6 2,066,400 28,929,600 5,022,500 6 7,088,900


7 2,066,400 26,863,200 7 2,066,400
8 2,066,400 24,796,800 8 2,066,400
9 2,066,400 22,730,400 9 2,066,400 Tabel 4.18
10 2,066,400 20,664,000 10 2,066,400
11 2,066,400 18,597,600 11 2,066,400
PBB
12 2,066,400 16,531,200 12 2,066,400 Property Tax
13 2,066,400 14,464,800 13 2,066,400 NJOP Rp 215,463,000,000
14 2,066,400 12,398,400 14 2,066,400
15 2,066,400 10,332,000 15 2,066,400 NJOP TKP Rp 12,000,000
16 2,066,400 8,265,600 16 2,066,400 Total Rp 215,451,000,000
17 2,066,400 6,199,200 17 2,066,400
18 2,066,400 4,132,800 18 2,066,400 NJKP 40% Rp 86,180,400,000
19 2,066,400 2,066,400 19 2,066,400
TARIF PAJAK Rp 430,902,000
20 2,066,400 - 20 -

64
Jadi tarif pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar
Rp. 430,902,000 setiap bulannya.

11) Performa Income Statement dan Cash Flow Cash in Flow 92,422,565,459
Berdasarkan dari penjelasan – penjelasan Cash out Fow 86,100,000,000
sebelumnya, maka dapat disusun income statement Variance 6,322,565,459
dan Cash flow selama 10 tahun yang akan (ACCEPTED)
dilampirkan di akhir Bab ini.
Berdasarkan metode tersebut dapat dilihat bahwa
12) Hasil Penilaian Investasi cash in - flow, yang didapatkan dari jumlah dari hasil
a) DCF Method perkalian antara Cash flow dengan discounted factor,
DCF Method adalah cara untuk menilai investasi lebih besar dari cash out flow yang didapatkan dari

MOKSHA
dengan mengalikan nilai operating cash flow total investasi. Karena cash in flow lebih besar
dengan discounted factor. Dimana discounted daripada cash out flow, maka menghasilkan variance
factornya diperoleh berdasarkan interest yang positif sehingga study kelayakan ini dinyatakan layak
ditetapkan. Berikut akan digambarkan untuk dilaksanakan.
perhitungan dari DCF Method tersebut :
b) Pay Back Method
Tabel 4.19 Pay Back Method adalah metode yang dilakukan
DCF Method untuk melihat kapankah investasi pribadi akan balik
Description Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Cash flow 8,261,931,118 11,393,632,784 12,134,247,037 14,140,519,629 15,206,517,462 modal berdasarkan dari nett cash flow setiap
DCF 0.8929 0.7972 0.7118 0.6355 0.5674
Total 7,376,724,212 9,082,934,298 8,636,917,363 8,986,555,862 8,628,586,390 tahunnya. Berikut adalah rincian dari metode
Year 6
19,545,678,879
Year 7
21,752,997,751
Year 8
24,511,919,803
Year 9
27,488,694,852
Year 10
31,542,355,943
Total
185,978,495,258
tersebut :
0.5066 0.4523 0.4039 0.3606 0.3220 0.6048
9,902,449,205 9,839,951,464 9,899,953,294 9,912,698,937 10,155,794,433 92,422,565,459
Tabel 4.20 datang karena adanya kenaiakan atau penurunan suku
Pay Back Method bunga bank dan inflasi. Berikut adalah gambaran dari
YEAR CASH FLOW EQUITY metode NPV dan PI selama 10 tahun.
0 Rp 43,050,000,000
1 Rp 8,261,931,118 Rp 34,788,068,882 Tabel 4.21
2 Rp11,393,632,784 Rp 23,394,436,099 NPV & PI
3 Rp12,134,247,037 Rp 11,260,189,062 YEAR NCF DCF PV

4 1 Rp 8,261,931,118 0.8929 Rp7,394,799,551


Rp14,140,519,629 Rp (2,880,330,567)
5 2 Rp11,393,632,784 0.7972 Rp9,082,934,298
Rp15,206,517,462 Rp (18,086,848,030)
6 3 Rp12,134,247,037 0.7118 Rp8,636,917,363
Rp19,545,678,879 Rp (37,632,526,909)
7 4 Rp14,140,519,629 0.6355 Rp8,986,555,862
Rp21,752,997,751 Rp (59,385,524,660)
8 5 Rp15,206,517,462 0.5674 Rp8,628,586,390
Rp24,511,919,803 Rp (83,897,444,463)
9 6 Rp19,545,678,879 0.5066 Rp9,902,449,205
Rp27,488,694,852 Rp (111,386,139,315)
10 7 Rp21,752,997,751 0.4523 Rp9,839,951,464
Rp31,542,355,943 Rp (142,928,495,258)
8 Rp24,511,919,803 0.4039 Rp9,899,953,294
MOKSHA

Berdasarkan tabel diatas, dilihat dari Cash flow 9 Rp27,488,694,852 0.3606 Rp9,912,698,937
setiap tahunnya, Investasi pribadi akan Kembali 10 Rp31,542,355,943 0.3220 Rp10,155,794,433
modal pada tahun ke 4. TOTAL PV Rp92,422,565,459

AVERAGE NCF Rp18,599,849,526


c) Net Present Value (NPV) & Profitability Index INVESTMENT Rp86,100,000,000
(PI) VARIANCE Rp6,322,565,459
NPV adalah pendekatan analisa kelayakan investasi PROFITABILITY INDEX 1.0734
dengan mempertimbangkan perbedaan nilai uang di ARR 22%
masa sekarang dengan nilai uang di masa yang akan IRR 23.08%

66
Rule of thumb dari kedua metode ini adalah investasi
dikatakan layak apabila NPV nya bernilai negative
dan Profitability index nya lebih besar dari 1, yaitu
sebesar 1.0734. Berdasarkan dari tabel diatas, dapat
dilihat bahwa NPV bernilai positif dan Profitability
Index lebih besar dari 1. Dengan demikian,
berdasarkan metode ini, investasi dapat dikatakan
layak.

d) Kesimpulan Aspek Keuangan


Berdasarkan dari analisa menggunakan metode DCF,

MOKSHA
PBM (Pay Back Method) , NPV (Net Present Value)
dan PI (Profitability Index), dapat disimpulkan bahwa
Moksha Resort layak untuk dilaksanakan dengan
alasan kemampuan cash flow yang mampu menutupi
Investasi selama 4 tahun dengan Present Value
sebesar Rp92,422,565,459 dan profitability Index
sebesar 1.0734.
BAB V Adapun syarat-syarat pembangunan yang telah
ASPEK FISIK dipenuhi oleh Moksha Resort antara lain sebagai
berikut:
1. Latar Belakang Pembangunan Resort 1) Perijinan yang terkait dalam pembangunan serta
operasionalnya, yang meliputi Ijin Lokasi, Ijin
a. Pendirian Proyek Mendirikan Bangunan, Ijin Operasional Resort,
Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam Air, Listrik dan ijin – ijin lainnya yang
merencanakan pendirian sebuah bangunan adalah diperlukan.
aspek fisik, karena aspek fisik merupakan aspek 2) Sistem pembuangan limbah, sampah, sanitasi,
yang menjelaskan mengenai detail proyek tersebut dan higenitas sesuai dengan peraturan yang
dilihat dari faktor pendiriannya, baik itu syarat- berlaku agar tidak merugikan penghuni disekitar
syarat yang diperlukan maupun deskripsi fisiknya, lokasi Moksha Resort
yang nantinya akan diterangkan lebih lanjut pada 3) Sistem keselamatan kerja karyawan yang harus
sub-bab selanjutnya. Hasil dari pembahasan aspek diperhatikan
fisik nantinya akan dapat memberikan gambaran
mengenai fisik proyek itu sendiri, tampilan luar, dan 2. Deskripsi Proyek
MOKSHA

tampilan dalam, baik dari segi eksterior maupun


interior. a. Nama Proyek
Pembangunan Proyek Moksha Resort.
b. Persyaratan Bangunan b. Lokasi
Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan Resort ini terletak di Jl. Ciumbuleuit No. 152,
dalam menentukan lokasi sebuah resort adalah Bandung
mengenai peraturan yang telah ditetapkan oleh c. Luas Lahan
pemerintah kota tersebut, yang mengatur tentang Luas lahan yang disediakan bagi pembangunan
penzonaan, peruntukan dan densitas kota tersebut. Moksha Resort adalah seluas 8000 m2.

68
1) Tipe Bangunan dan Definisi Bangunan dari lingkungan. Aspek kenyamanan seperti
Tipe bangunan Moksha Resort adalah resort pencahayaan, suhu dan kebisingan, aspek privatisasi
yang tersebar di beberapa area, dan memiliki 2 seperti keleluasaan pergerakan dan rasa aman dalam
gedung yang berfungsi sebagai office building penggunaan fasilitas. Pengaruh terhadap lingkungan
dan lobby, lalu 2 gedung lagi sebagai outlet merupakan pengaruh operasional resort terhadap
restaurant. lingkungan sekitarnya baik itu secara fisik maupun
2) Kapasitas sosial kemasyarakatan, terutama dalam optimalisasi
Moksha Resort direncanakan terdiri dari 60 dan meminimalisasi dampak kegiatan, sedangkan
hunian, yang nantinya terdiri dari 3 (tiga) tipe pengaruh lingkungan terhadap resort adalah
kamar yang berbeda, dengan pembagian antara pengaruh lingkungan dan sosial masyarakat sekitar
lain sebagai berikut: Premiere Suite, Family dan sebagai daya dukung alam terhadap suasana dan
Honeymoon operasional resort yang kondusif.

MOKSHA
d. Kepemilikan
Resort ini didirikan dengan menggunakan sistem b. Fleksibilitas di sini berarti bahwa sarana-sarana
kepemilikan mandiri. yang di sediakan sedapat mungkin dapat di ubah
tanpa memakan waktu yang cukup lama dan juga
3. Analisa Site biaya yang terlalu besar, mengingat pesatnya
perkembangan di dunia pariwisata, kebutuhan-
a. Analisa Fisik Fungsional Moksha Resort sebagai kebutuhan dan persyaratan-persyaratan yang ada
sebuah resort dengan kelas bintang 4 (empat) harus sekarang ini akan berubah sesuai dengan
dapat memaksimalkan fasilitas yang telah perkembangan zaman.
disediakan dengan memberikan kesan yang berbeda
dengan resort lainnya yang sejenis sebagai ciri khas, c. Peralatan Khusus Fasilitas yang di rencanakan,
dengan memperhatikan aspek-aspek lainnya, seperti khususnya ruang tidur harus dapat
kenyamanan, privatisasi, pengaruh terhadap dan mengakomodasikan kebutuhan fasilitas dan
peralatan pelengkapnya, dengan tersedianya sumber b. Struktur Bangunan, Kualitas beton yang di
daya listrik maupun utilitas lainnya. gunakan pada building yang terdapat di Moksha
Resort adalah K.450. Struktur bangunan utama di
d. Konservasi Energi yang ada pada saat ini menjadi mulai dari lantai atas di rancang dengan system
hal yang penting, dapat diterapkan pada efisiensi framing yaitu balok post tensioning, kabel, dengan
penggunaan energi untuk penerangan ruangan, kolom beton bertulang.
dengan memanfaatkan cahaya alam sebanyak- c. Eksterior Bangunan
banyaknya, demikian pula untuk memperoleh d. Interior Bangunan
tingkat suhu dan ventilasi di usahakan e. Peruntukkan ruang, Pengaturan ruang di
menggunakan potensi alam yang ada. sesuaikan dengan zoning vertical yang ditetapkan
dengan mempertimbangkan efektifitas, efisiensi,
sirkulasi dan kenyamanan maka di tetapkan
4. Organisasi Tata Ruang perpetakan sebagai berikut :
1) Organisasi Ruang
a. Bentuk Bangunan Moksha Resort ini mengadopsi Halaman Luar bangunan, terdiri dari :
bentuk U-Shape untuk konsep penyebaran a) Gerbang utama resort
MOKSHA

resortnya yang mengitari pool. Bangunan utama b) Pos Satuan Pengaman


sebagai bangunan induk yang berfungsi sebagai c) Area Parkir Tamu
employee building yang akan menunjang seluruh d) Botanical Garden
kegiatan resort. Dan 4 bangunan lagi sebagai e) Jalan untuk kendaraan bermotor dan orang
pendukung yaitu Lobby, Specialty Restaurant f) Area parkir
(Loka), Coffeee Shop (Praana), Wellness Centre g) Penerangan halaman dan jalan
(Aatmaaa), dan Multipurpose Room.

70
Main 3) Fasilitas penunjang
h) Lobby Moksha Resort ini sendiri juga dilengkapi
i) Front Office dengan Botanical Garden yang tidak hanya
j) Administration Offices and Other Offices berbentuk sebuah lapangan kosong saja, tetapi
k) Botanical Garden dengan konsep taman dengan banyak tumbuhan
l) Toilet sehingga membuat suasana yang lebih
m) Swimming Pool menyegarkan, tetapi masih dapat melakukan
n) Restaurant berbagai kegiatan di tempat tersebut.
o) Multipurpose Room
p) Other Facilities (Wellness Centre &
Coffeee Shop

MOKSHA
2) Fasilitas Resort
Fasilitas Resort yang mendukung terwujudnya
Moksha Resort secara keseluruhan yang
terdiri dari :
a) Fasilitas Tamu,
b) Fasilitas Operasional Resort
Untuk fasilitas ini sendiri terdiri dari Front
Desk, Administration Office and Office,
Pos Keamanan, Area Bongkar Muat
Barang, Mushola, Gudang, Parkir, Loker
Karyawan, Dapur Induk, Ruang Makan
Karyawan, Ruang Generator, dan Linen,
dll.
Tabel 5.1 5. Arus Sirkulasi Tamu, Karyawan, Dan Barang
Klasifikasi Jenis-Jenis Kamar Di Moksha Resort
Kelancaran operational resort serta kenyamanan tamu
Room Type Number Size Facilities Publish Rate
resort sangat dipengaruhi oleh penataan arus sirkulasi
of Rooms (m²) yang baik dan benar. Arus sirkulasi tentu saja
Available
mempengaruhi letak / penataan ruang dan fasilitas
Premier 40 45 Livingroom, Private Rp. 2.100.000
Suite Balcony, Air Conditioner, sebuah bangunan resort. Adapun arus sirkulasi yang
IDD Telephone, LCD 32", harus diperhatikan antara lain :
International TV Channel,
Free Internet Access, Coffee
& Tea Making Facilities,
Microwave, Mini Bar, a. Arus Sirkulasi Tamu
Individual Safety Deposit
Box
Desain resort di buat sedemikian rupa sehingga
Family Suite 18 78 2-bedroom, kitchenette, Rp 2.750.000 tamu dapat menikmati keindahan alam dari taman
livingroom, Air Conditioner,
IDD Telephone, LCD 32", dan pemandangan resort. Proses pembangunan
International TV Channel,
Free Internet Access, Coffee resort ini juga agar tamu dengan mudah menemukan
& Tea Making Facilities, pintu masuk utama dan memasuki lobby dan
Microwave, Mini Bar,
selanjutnya tamu dapat langsung menuju front desk
MOKSHA

Individual Safety Deposit


Box,
Honeymoon 2 120 3-bedroom (1 king size, 2 Rp 5.000.000 untuk melakukan proses Check In. Hal ini membuat
Suite queen size), private
swimming pool, billiard,
tamu yang datang maupun pergi akan melalui lobby
livingroom with home yang merupakan jalur utama yang dapat di gunakan
theatre, kitchenette, Air
Conditioner, IDD Telephone, untuk ke fasilitas – fasilitas lainnya.
LCD 32", International TV
Channel, Free Internet
Access, Coffee & Tea
Making Facilities,
Microwave, Mini Bar,
Individual Safety Deposit
Box,

72
Tabel 5.2 untuk karyawan biasa, mereka diharuskan masuk
Arus Sirkulasi Tamu melalui arus jalan yang diperuntukan bagi
penerimaan barang yang terdapat pada employee
building. Karyawan yang datang harus melalui pos
keamanan (Security) dan pos kehadiran (time keeping
area) dimana selanjutnya diteruskan ke laundry
kemudian menuju locker room, dan akhirnya menuju
bagian tugasnya masing-masing.

c. Arus Sirkulasi Barang


Arus sirkulasi barang untuk masuk ke resort haruslah
dibedakan dengan arus sirkulasi tamu. Hal ini sangat

MOKSHA
perlu diperhatikan karena apabila arus sirkulasi
barang disamakan dengan arus sirkulasi tamu, maka
kenyamanan tamu resort akan terganggu, selain itu
kurang sopan rasanya apabila terjadi aktifitas keluar
masuk barang di area yang juga dipergunakan oleh
b. Arus Sirkulasi Karyawan tamu resort. Untuk setiap barang atau bahan
Untuk karyawan yang digolongkan kedalam keperluan operasional resort yang datang dari luar
manajemen resort (General Manager, Room Division area resort haruslah di cek dahulu di pos keamanan
Manager, Front Office Manager, dll) sesuai dengan (security) dan diproses di receiving area, untuk
kebijaksanaan yang telah ditetapkan, dapat selanjutnya dibawa ke Store Room atau departement
menggunakan dua jalan masuk, yaitu melalui lobby yang memerlukan.
resort dan melaui jalan masuk karyawan dikarenakan
ruangan kerjanya berada disekitar Lobby. Sedangkan
6. Analisis Lingkungan konsentrasi tinggi zat kimia beracun dari pembersih
rumah tangga, dll, dapat dianggap "abu-abu gelap".
Sistem utilitas bangunan pada umumnya di Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran
kelompokkan dalam satuan plumbing bangunan dengan berkurangnya cadangan air tanah dan kelebihan
alokasi ruang setiap lantai pada bangunan utamanya. beban atau pabrik pengolahan limbah mahal telah
Sistem plumbing ini meliputi penyediaan air bersih, air menghasilkan banyak minat pada penggunaan
kotor, mechanical, dan electrical. kembali atau daur ulang greywater, baik di dalam
a. Sistem penyediaan Air Bersih negeri dan untuk digunakan dalam irigasi komersial.
Penyediaan air bersih di tetapkan dengan Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dengan
perancangan pembuatan sumur artesis yang akan di sistem greywater modern telah menimbulkan
tampung dalam water reservoir (terletak di daerah kekhawatiran tertentu atas kesehatan potensial dan
parkir karyawan) bersamaan dengan penyediaan air risiko lingkungan. Jika benar dirancang sistem
dari PDAM. Air bersih dari water reservoir greywater akan menurunkan biaya pembuangan,
kemudian oleh dalam WTP yang secara langsung di pada saat yang sama mengurangi penggunaan air
pompa menuju roof tank untuk di distribusikan. untuk irigasi dan kualitas air dapat ditingkatkan
Distribusi air bersih sesuai dengan penggunaanya menjadi lebih baik dari pemerintah diberikan pada
MOKSHA

akan di di lakukan dengan alat bantu water pump awalnya. Kurang air akan memasuki sistem
control agar di peroleh tekanan air yang stabil dan pembuangan limbah kota tabungan pemerintah dari
merata. membangun pabrik pengolahan baru.
b. Pengolahan Air Kotor (Greywater) Air kotor sebagai limbah cair yang dihasilkan dari
Greywater mendapatkan namanya dari penampilan kegiatan Moksha Resort di rencanakan di kelola
berawan dan dari statusnya sebagai air tidak putih melalui cara-cara sebagai berikut :
bersih (dari air tanah atau air minum), tidak 1) Air limbah domestic di kelola dengan
tercemar (limbah). Menurut definisi ini, air limbah melakukan penampungan melalui tangki septic
mengandung residu makanan yang signifikan atau komunal dan outflow di salurkan menuju

74
saluran air kotor pemkot Bandung yang terletak
di belakang Jl. Ciumbuleuit dekat pemukiman
warga. Sistem pengaliran di lakukan dengan
saluran perpipaan bawah tanah.
2) Air limbah restoran, laundry dan lain-lain di
olah kembali dengan menggunakan sistem
Black Water yang akan menghasilkan air bebas
limbah yang dapat digunakan untuk peniraman
tanaman dan Flusher.

MOKSHA
Sistim Greywater ini memerlukan sistim
pembuangan yang terpisah antara greywater
dengan blackwater dimana nantinya air bekas
cucian dan lainnya akan masuk ke pipa
pembuangan air khusus yang kemudian akan
ditampung di sebuah bak penampungan yang
biasanya dilengkapi dengan filter untuk
membersihkan air buangan tersebut.
Setelah air bekas tersebut menjadi bersih atau
setidaknya tidak berbahaya maka air akan
digunakan kembali untuk keperluan lain seperti
mencuci mobil, menyiram tanaman sampai air Kemungkinan penyambung daya listrik yang cukup
untuk toilet.Menurut data, setidaknya 50-80% air besar bagi kebutuhan resort diperkirakan dengan
yang kita buang adalah air yang berasal dari penambah gardu baru dan dengan generator set
cucian (pakaian dan piring). sebagai energi cadangan.
Adapun manfaat ekologi potensi greywater daur
ulang antara lain: b. Telepon
 Menurunkan ekstraksi air tawar dari sungai Fasilitas telepon yang di gunakan terdiri dari dua
dan akuifer sistem yaitu direct line dan key telephone. Masing-
 Kurang dari tangki septik dampak dan masing kamar dan unit serta fasilitas mendapat satu
prasarana pengolahan sambungan key telephone dengan akses utama
 Nutrification lapisan atas tanah sebagai sentral adalah front office dan operator.
 Mengurangi penggunaan energi dan polusi
kimia dari perlakuan c. Penangkap Petir
 Resapan air tanah Sistem penangkal petir di gunakan tipe elektro static
 Peningkatan pertumbuhan tanaman dengan simpul tiang pada masing-masing sudut
bangunan utama. Untuk mencegah merambatnya
MOKSHA

 Reklamasi gizi
api melalui shaft kabel system dilengkapi dengan
 Dapat meningkatkan kadar kualitas air
peralatan fire stop.
permukaan dan air tanah

d. Sistem Pendingin Ruangan


7. Mechanical & Electrical
AC untuk masing-masing unit menggunakan system
split ducting dengan ceiling council dengan tujuan
a. Listrik dan Solar Sistem
agar agar unit AC tersebut dapat di atur oleh
Jaringan tiang listrik PLN terdekat, daya 220 volt,
masing-masing unit terutama untuk room.
berjarak kira-kira 10 meter dari lokasi.

76
 Memperingkatkan tamu agar menggunakan
e. Sistem Pemadam Kebakaran energi seperlunya
Dengan penyediaan air bersatu dalam system  Memberitahukan kepada engineer apakah
penyediaan air bersih di rancang dengan deteksi barang – barang ada yang rusak
panas dan asap yang di hubungkan dengan fire
alarm. Alat pemadaman di gunakan hidran, 2) Water saver
sprinkler dan pemadam portable. Tangga darurat di
lengkapi pula dengan fan pressure untuk
membebaskan tangga tersebut dari asap api dan
kemungkinan panas yang terjadi.

f. Perlengkapan Penunjang

MOKSHA
1) Cards Kegunaan alat – alat diatas adalah :

 Pancuran air yang dugunakan untuk mencuci


tangan. Air yang keluar akan menjadi bubble
sehingga menghemat pengunaan air.
 Pancuran air yang digunakan untuk mencuci
Beberapa kegunaan kartu-kartu ini adalah : piring dengan menggunakan pressure system.
 Mengetahui apakah tamu meninginkan
mengganti bed sheets atau tidak 3) Bathroom equipment
 Memberitahukan apakah tamu memiliki
barang yang dapat di daur ulang
Deskripsi alat- alat diatas adalah : Deskripsi alat- alat diatas adalah :

 Pancuran air (shower)dengan menggunakan  Recycle box, diperuntukan kepada tamu


pressure system. Digunakan untuk showering. jika ingin memilikinya dirumah dengan
 Handuk (towel) yang terbuat dari bahan katun harga yang menghemat juga.
yang mudah untuk menyerap air  Tempat pensil yang terbuat dari pelepah
 Tirai kamar mandi ini terbuat dari bulu bebek pisang yang didaur ulang.
yang memudahkan terjadinya pengeringan.  Souvenir bag, yang terbuat dari bahan
 Dispenser tiga ruang yang dapat di refill ini olahan kertas bekas, akan tetapi tetap
digunakan untuk menyimpan sabun, shampo terkesan unik dan elegan.
dan lotion.
 Refill bottle yang digunakan untuk hand
sanitizer dan juga lotion

4) Gift and Merchandise


MOKSHA

78
5) air conditioning

model: CH-28-QWt type: Cassette type KW: 2.03


model: CH-28-QWt type: Cassette type KW: 1.03 BTU: 25000/28000

MOKSHA
model: CH-09-JS inox type: Single split wall mounted type KW: 1.04/1.0 BTU: 9000

model: CH-52-EDK type: Ducted type KW: 3.5/3.6 BTU: 60000


MOKSHA

Anda mungkin juga menyukai