Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP SIMBOLISME FISIK TOKOH

WAYANG SEMAR
Oleh:
Mochamad Fuad Almsyah
160221602816

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Jawa sangat kental dengan bentuk perlambangan yang sering
disebut pralambang. Kebiasaan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para
wali untuk menyisipkan pengajaran-pengajaran ke dalam pertunjukan wayang.
Salah satu bentuk penyisipan ajaran tersebut adalah melalui bentuk simbolisme
fisik salah satu tokoh punakawan yaitu Semar. Oleh karena itu, diperlukan suatu
analisis semiotik agar dapat mengetahui apa sebenarnya makna yang terdapat
dalam simbolisme fisik tokoh wayang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah makna lambang-lambang yang tersirat dalam perwujudan
bentuk fisik tokoh wayang Semar?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Mengungkap lebih dalam makna lambang-lambang yang tersirat dalam
perwujudan bentuk fisik tokoh wayang Semar.
2. Manfaat Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman terhadap
lambang-lambang tersirat dalam tokoh wayang khususnya Semar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pecinta
budaya maupun masyarakat agar tetap melestarikan budaya bangsa.
D. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian dalam topik analisis semiotik sebelumnya pernah
dilakukan salah satunya oleh Heragoen (2009). Dalam penelitiannya yang
berjudul “Aspek-Aspek Simbolik Gunungan Dalam Wayang Purwa Gaya
Surakarta”, Heragoen mengkaji aspek simbolik dalam wayang gaya (gagrag)
Surakarta dan fokus dalam penelitian tersebut adalah pada beragam jenis
gunungan wayang. Oleh karena itu, penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya karena penelitian ini berfokus pada tokoh wayangnya.
II. TINJAUAN TEORITIS
1. Model Semiotika Charless Sanders Pierce
Pierce dalam Hoed (2007) mengembangkan semiotika dengan terminologi
tanda yang disebut semiotika komunikasi. Model semiotika ini menekankan
aspek produksi tanda daripada sistem tanda itu sendiri. Dalam model semiotika
yang dikemukakan Pierce, model semiosis yang menjadi dasar pemaknaan
suatu tanda terdiri dari tiga tahap, yaitu represantemen (R) (“sesuatu”), Object
(O) (“sesuatu yang ada dalam kognisi manusia”), Interpretant (I)
(“penafsiran”).
2. Penggambaran Fisik Wayang
Dalam penokohan wayang, peran yang digambarkan dapat kita ketahui
melalui penggambaran bentuk fisik meliputi bentuk mata, hidung, mulut dan
warna kulit. Selain itu, dapat juga diketahui melalui pakaian atau kain yang
dipakai, posisi kaki, serta atribut atau aksesoris yang dipakai. Sunarto (1989)
menyatakan bahwa melalui penggambaran fisik tokoh wayang, dapat diketahui
apakah wayang tersebut menggambarkan seorang raja, ksatria, pandita, kera,
dsb. Selain itu, Sunarto juga mendeskripsikan secara detail berbagai macam
bentuk penggambaran fisik dalam tokoh wayang beserta istilahnya.
III. PEMBAHASAN
Dalam tahap ini, peneliti mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tokoh
wayang Semar yang selajutnya dilakukan analisis pemaknaan perlambangan
yang tersirat di dalamnya.
1. Pemaknaan Bentuk Mulut Semar
Tokoh wayang Semar digambarkan memiliki mulut lebar,
melengkung, dan terdapat ikal di ujung mulutnya. Penggambaran mulut
Semar yang sedemikian rupa merupakan jenis bentuk mulut mesem. Hal
ini merupakan tanda yang mengacu pada konsep orang tersenyum. Dari
pertalian tanda tersebut kemudian dapat ditafsirkan bahwa tokoh wayang
Semar merupakan penggambaran dari bentuk manusia yang sedang
tersenyum. Dengan kata lain tokoh Semar merupakan tokoh wayang yang
senantiasa gembira dan menyenangkan.
2. Pemaknaan Bentuk Jidat Semar
Dalam penggambarannya, tokoh wayang Semar memiliki jidat yang
merupakan jenis jidat mungkal gerang. Hal ini merupakan tanda yang
dapat mengacu pada istilah wungkal yang merupakan batu pengasah
sedangkan gerang dapat mengacu pada istilah aus yang berarti sering
dipakai. Pertalian tanda ini dapat memberikan penafsiran bahwa tokoh
wayang Semar merupakan tokoh wayang yang banyak berpikir dan
mengasah kecerdasannya.
IV. KESIMPULAN
Di dalam penggambaran tokoh-tokoh wayang selalu terdapat simbolisme-
simbolisme yang memerlukan pemaknaan mendalam agar dapat dimengerti
maknanya sehingga ada pelajaran yang dapat dipetik dari setiap penggambaran
simbolisme fisik yang terdapat dalam tokoh wayang.
DAFTAR PUSTAKA
Heragoen, Radhita Yuka. 2009. Aspek-Aspek Simbolik Gunungan Dalam Wayang
Purwa Gaya Yogyakarta. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia,
diakses tanggal 7 Mei 2019.
Hoed, Benny. H. 2007. Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: FIB
Universitas Indonesia
Sunarto. 1989. Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta. Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai