Definisi
Diagnosis
Faktor Predisposisi
Hipertensi
Versi luar
Trauma abdomen
Hidramnion
Gemelli
Defisiensi besi
Tatalaksana
a. Tatalaksana Umum
Perhatian! Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas kesehatan dasar, harus dirujuk ke
fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Tatalaksana berikut ini hanya boleh dilakukan di
fasilitas kesehatan yang lengkap.
Jika terjadi perdarahan hebat (nyata atau tersembunyi) dengan tandatanda awal syok pada
ibu, lakukan persalinan segera:
Jika pembukaan serviks lengkap, lakukanpersalinan dengan ekstraksi vakum (lihat
lampiran A.11)
Jika pembukaan serviks belum lengkap, lakukan persalinan dengan seksio sesarea (lihat
lampiran A.15)
Waspadalah terhadap kemungkinan perdarahan pascasalin.
Jika perdarahan ringan atau sedang dan belum terdapat tanda-tanda syok, tindakan bergantung
pada denyut jantung janin (DJJ): Kehamilan dan Persalinan dengan Penyulit Obstetri
DJJ normal, lakukan seksio sesarea
DJJ tidak terdengar namun nadi dan tekanan darah ibu normal: pertimbangkan persalinan
pervaginam
DJJ tidak terdengar dan nadi dan tekanan darah ibu bermasalah: pecahkan ketuban dengan
kokher:
o Jika kontraksi jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin (lihat lampiran A.2)
o Jika serviks kenyal, tebal, dan tertutup, lakukan seksio sesarea (lihat lampiran
A.16)
DJJ abnormal (kurang dari 100 atau lebih dari 180/menit): lakukan persalinan pervaginam
segera, atau seksio sesarea bila persalinan pervaginam tidak memungkinkan (lihat
lampiran A.15) u Lakukan uji pembekuan darah sederhana:
• Ambil 2 ml darah vena ke dalam tabung reaksi kaca yang bersih, kecil, dan kering
(kira-kira 10 mm x 75 mm)
b. Tatalaksana Khusus :
Definisi Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan,
sementara perdarahan pascasalin sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari
normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan.
Diagnosis
Perdarahan pascasalin adalah perdarahan >500 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi
mempengaruhi hemodinamik ibu.
Faktor Predisposisi
a. Kelainan implantasi dan pembentukan plasenta: plasenta previa, solutio plasenta, plasenta
akreta/inkreta/perkreta, kehamilan ektopik, mola hidatidosa
b. Trauma saat kehamilan dan persalinan: episiotomi, persalinan per vaginam dengan instrumen
(forsep di dasar panggul atau bagian tengah panggul), bekas SC atau histerektomi
c. Volume darah ibu yang minimal, terutama pada ibu berat badan kurang, preeklamsia
berat/eklamsia, sepsis, atau gagal ginjal
d. Gangguan koagulasi
e. Pada atonia uteri, penyebabnya antara lain uterus overdistensi (makrosomia, kehamilan
kembar, hidramnion atau bekuan darah), induksi persalinan, penggunaan agen anestetik (agen
halogen atau anastesia dengan hipotensi), persalinan lama, korioamnionitis, persalinan terlalu
cepat dan riwayat atonia uteri sebelumnya
Tatalaksana Awal
a. Tatalaksana Umum
Panggil bantuan tim untuk tatalaksana secara simultan (lihat BAGAN 5).
Nilai sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien.
Bila menemukan tanda-tanda syok, lakukan penatalaksanaan syok (lihat bab 3.2).
Berikan oksigen.
Pasang infus intravena dengan kanul berukuran besar (16 atau dan mulai pemberian cairan
kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat atau Ringer Asetat) sesuai dengan kondisi ibu.
(lihat tabel 4.7.1). Pada saat memasang infus, lakukan juga pengambilan sampel darah
untuk pemeriksaan.
Jika fasilitas tersedia, ambil sampel darah dan lakukan pemeriksaan:
- Kadar hemoglobin (pemeriksaan hematologi rutin)
- Penggolongan ABO dan tipe Rh serta sampel untuk pencocokan silang
- Profil Hemostasis
o Hitung trombosit
o Fibrinogen
• 1 unit whole blood (WB) atau packed red cells (PRC) dapat menaikkan hemoglobin 1 g/dl
atau hematokrit sebesar 3% pada dewasa normal.
Mulai lakukan transfusi darah, setelah informed consent ditandatangani untuk persetujuan
transfusi
Tentukan penyebab dari perdarahannya (lihat tabel 4.7.2) dan lakukan tatalaksana spesifik
sesuai penyebab
Tatalaksana awal perdarahan pascasalin dengan
pendekatan tim
Kepala
1. kesadaran
2. Pastikan jalan napas bebas
3. Cek pernapasan dan beri O2
4. Lakukan pencatatan urutan kejadian/kronologi
Lengan
1. Periksa nadi dan tekanan darah
2. Pasang akses intravena/infus
3. Ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium (terutama hematologi rutin), golongan
darah dan uji pencocokan silang
4. Lakukan resusitasi cairan
5. Berikan obat-obat uterotonika
Uterus
Mulai dari sini! Panggil bantuan!
1. Masase uterus
2. Lahirkan plasenta dengan lengkap
3. Koordinasi dengan penolong lain pada posisi “kepala” dan “lengan”
4. Kosongkan kandung kemih
5. Jika atonia uteri, lakukan kompresi bimanual
6. Tentukan penyebab perdarahan
7. Rujuk bila perdarahan berlanjut
Atonia uteri
Retensio plasenta
Sisa plasenta
- Perdarahan segeraa
- Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
Ruptura uteri
Inversio uteri
Gangguan pembekuan
Langkah Pengobatan Solusio Plasenta Apabila seorang ibu yang hamil mengalami beberapa
gejala yang menyerupai gejala solusio plasenta pada saat usia kehamilan telah melebihi 20
minggu, ada baiknya untuk segera memeriksakan kehamilan ke dokter kandungan, agar
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Secara umum penatalaksanaan solusio plasenta harus
memperhatikan sejumlah hal berikut :
1. Rujuk. Penatalaksanaan kasus solusio plasenta harus dirujuk ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap, jadi tidak boleh dilakukan pada fasilitas kesehatan primer dengan
peralatan terbatas.
2. Resusitasi cairan. Sebelum melakukan tindakan lainnya resusitasi cairan harus
dilakukan terlebih dahulu yaitu dengan pemasangan infus NaCl/RL sebanyak 2 -3 kali
jumlah perdarahan. Ketuban dapat segera dipecahkan untuk mengurangi regangan
uterus tanpa memperdulikan apakah persalinan pervaginam atau operasi sesar.
3. Periksa Koagulopati. Lakukan juga uji pembekuan darah sederhana untuk mengetahui
ada tidaknya koagulopati (gangguan pembekuan darah). Apabila terdapat koagulopati,
berikan darah lengkap (whole blood) segar.
Apabila tidak ada, bisa memilih salah satu di antara berikut ini, berdasarkan
ketersediaannya: fresh frozen plasma (FFP), packed red cel (PRC), kriopresipitat, atau
konsentrasi trombosit Apabila belum terdapat tanda-tanda syok, atau perdarahan
masih ringan hingga sedang, maka tindakan yang akan dilakukan tergantung pada
denyut jantung janin sebagai berikut:
Apabila denyut jantung janin terdengar normal, persalinan dilakukan secara
operasi sesar.
Apabila denyut jantung janin terdengar tidak normal (kurang dari 100 atau lebih
dari 180/menit): lakukan persalinan pervaginam atau operasi sesar bila persalinan
pervaginam tidak memungkinkan.
Apabila denyut jantung janin tidak terdengar, namun nadi dan tekanan darah ibu
normal: persalinan dilakukan pervaginam.
Apabila denyut jantung janin tidak terdengar dan tekanan darah ibu rendah: segera
pecahkan ketuban dengan kokher: lalu lahirkan pervaginam
1. Jika kontraksi rahim jelek, perbaiki dengan pemberian oksitosin.
2. Jika rahim masih kenyal, tebal, dan tertutup, lakukan operasi sesar.
Apabila sudah ada tanda-tanda tanda – tanda syok hipovolemik yang terjadi akibat
perdarahan hebat baik nyata terlihat atau tersembunyi, maka janin harus segera
dilahirkan, dengan ketentuan sebagai berikut:
Apabila pembukaan telah lengkap, janin dilahirkan dengan cara ekstraksi vakum
Apabila pembukaan belum lengkap, janin dilahirkan dengan cara operasi sesar
Operasi histerektomi atau pengangkatan rahim mungkin juga akan dilakukan apabila
pendarahan yang terjadi akibat solusio plasenta ini tidak bisa dikendalikan.
Sumber: Solusio Plasenta : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
SOAP I ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Pendidikan:SMA PT
S : Pasien datang dari IGD dengan keluhan keluar air-airbcampur darah sejak pukul 01.00
Wib Mules-mules (-), perut terasa kencang. Pasien Mengaku Kehamilan pertama, Tidak
ada Riwayat keguguran.
O : Keadaan Umum Baik, Kesadaran Kompos Mentis, TD : 110/60 MmHg, Nadi : 77
x/menit, Suhu : 36°C, Rr : 20 x/menit, TB : 162 cm, BB : 77 kg. Palpasi TFU : 32 cm,
Puki, DJJ : 146 x/menit, HIS (-), VT : Portio tebal lunak Ø, Hodge H I, Ketuban (-),
Inspekulo : Ketuban ngalir bercampur darah portio tidak ada erosi Ø : 1 cm.
Instruksi
- IUFD RL 20 Tpm
- Inj. Ceftriaxon 1 gr.
- CTG, Observasi
- Siapkan operasi SC
- Anjurkan Puasa
- Persiapkan Pasien Untuk Puasa
- Pendokumentasian.
SOAP II ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Pendidikan:SMA PT
Instruksi
- Ceftriaxon 2x20 gr iv
- Asam mefenamat 2x 200 gr iv
- Metrondanidasol 2x 200 mg
SOAP III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
Pendidikan:SMA PT