Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemahaman tentang kondisi nyata dan pekerjaan struktur dan konstruksi melalui
orientasi langsung pada lapangan kerja merupakan pembekalan penting untuk mengantar
seseorang lulusan pendidikan teknik bangunan untuk mampu mengintegrasikan dan
mengaplikasikan disiplin ilmunya.Perbedaan teori dengan aplikasi dilapangan serta
munculnya permasalahan penerapan teori dalam prakteknya,merupakan kajian menarik
untuk dipelajari. Kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah dan memberikan
pemecahan yang lebih baik dari pekerjaan struktur dan konstruksi yang telah ada, dapat
dilatih melalui pengamatan dan kajian dengan mengacu kepada teori yang dipelajarii.

Pendidikan teknik bangunan IKIP Gunung sitoli, dngan visi/misinya yaitu


“menjadi program studi yang unggul (centre exccelence) dalam menghasilkan tenaga
pendidik (guru) teknik bangunan yang kompetitif, berwawasan global, dan akseptabel
serta memenuhi kualisifikasi dan tuntunan stake holders di lingkup kepulauan nias
maupun lingkup sumatra utara pada tahun 2021, dengan harapan agar setiap lulusan dapat
menjadi tenaga pendidik profesional dalam bidangnya.pemikiran-pemikiran ini menjadi
pertimbangan untuk menetapkan mata kuliah praktek stuktur dan konstruksi sebagai mata
kuliah wajib pada program sttudi pendidikan teknik bangunan fakultas pendidikan
teknologi dan kejuruan IKIP Gunungsitoli.

Penerapan “praktek struktur dan kkonstruksi’’ dalam kurikulum, pada hakekatnya


adalah pelaksanaan dari falsafah pendidikan yang berdasarkan Pada UUD 1945 dan
pemiikiran bahwa ilmu pengetahuan harus dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek
kehidupan.Filosofi ini muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai bagian dari
masyarakat intelektual, dapat bekerja untuk pembagunan dengan memanfaatkan
pembelajaran lapangan melalui dunia usaha/industri stuktur dan konstruksi. Melalui
kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan antar perguruan tinggi dengan dunia usah,
sehingga dapat lebih berperan dalam menyelesaikan masalah dan tuntutan nyata dari
masyarakat yang terus berkembang.

Mata kuliah “praktek struktur dan kostruksi’’ merupakan ekstrakulikuler yang


wajib dilaksanakan setiap mahasiswa program sarjana program studi pendidikan teknik
bangunan IKIP Gunungsitoli, dalam waktu satu semester efektif sesuai persyaratan yang
ditentukan, yaknik bobot 2 SKS dengan kelulusan minimal “C’’.

Ruang lingkup masalah pada praktek struktur dan konstruksi meliputi berbagai
jenis pekerjaan stuktur dan konstruksi baik dalm proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Dalam pelaksanaan praktek struktur dan kostruksi, peserta diharapkan
mengikuti proses kerja secara kesinambungan,merumuskan hasil pengamatan dan
menganalisis permasalahan untuk selanjutnya ditulis dalam bentuk laporan kegiatan.
2

Untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan praktek struktur dan


konstruksi, maka disusun buku pedoman praktek struktur dan konstruksi yang menyajikan
informasi tentang ketentuan pelaksanaan, penilaian dan penyusunan laporan. Ketentuan
yang ditetapkan pada buku panduan ini disesuikan dengan ketentuan yang berlaku pada
fakultas pendidikan Teknologi dan kejuruan.

B. Tujuan praktik struktur dan konstruksi

Praktek struktur dan konstruksi bertujuan agar mahasiswa peserta mampu:

1. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah


diperoleh selama perkuliahaan;
2. Beradaptasi dan bersosilisasi dengan dunia industri struktur dan konstruksi;
3. Memahami suasana dan kondisi objektif lapangan kerja.

C. Waktu pelaksanaan praktik sturktur dan konstruksi

waktu pelaksanaan “praktek struktur dan konstruksi’’ dilaksanakan pada semester


genap mulai bulan fembruari sampai mei, dengan rincian sebagaai berikut:

1. Belajar tatap muka 4 kali pertemuan ;


2. Kegiatan pelaksanaan praktek struktur dan konstruksi dilokasi praktek minimal
20 kali pertemuan (2 kali seminggu).

D. Manfaat praktik struktur dan konstruksi

Memberikan gambaran tentang manfaat praktik kerja.Manfaat praktik kerja


diantartanya adalah i) merupakan sarana untuk menerapkan ilmu yang didapat di
bangaku kuliah dan melihat hasilnya secara nyata dan ii) merupakan satu cara yang
baik untuk menimba pengetahuan – pengetahuan praktis dilapangan, hal ini
merupakan pelengkap ilmu pengetahuan teoritis yang diperoleh di bangku
perkuliahan.

E. Kegiatan praktik kerja


a. Pekerjaan pemasangan dinding
b. Pekerjaan pemasangan kusen pintu dan jendela
c. Pemasanagn bekisting pada ring balok
d. Pengecoran pada balok
e. Pengukuran dan pemotongan tulangan dan sengkang
f. Pembokaran bekisting
g. Penggalian pondasi tangga
h. Merakit tulangan kolom
i. Pembengkokkan tulangan balok
j. Pemasangan rangka atap
3

k. Pemasangan penutup atap


l. Pemasangan rangka plafon
m. Pengecatan
n. Pemasangan keramik pada lantai
o. Pemasangan pipa

F. Data proyek

Nama proyek :Pembangunan gedung kantor pemerintah


gunungsitoli

Lokasi proyek :Dahana tabaloho kec. Gunungsitoli

Biaya dan sumber dana proyek :3.978.435.000 (Tiga miliar sembilan ratus
tujuh puluh delapan juta empat ratus tiga pluh
lima ribu rupiah)

Jadwal proyek :4 maret – 1 juli 2019

Nama konsultan perencana proyek :

Nama konsultan pengawas proyek :Wartawan giawa


4

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

Bab ini berisi data – data yang menggambarakan secara umum keadaan perusahaan, yang
meliputi :

a) Data umum perusahaan

1) Sejarah perusahaan dan perkembangannnya.


Bangunan gedung ini merupakan proyek swasta yang dikelola langsung oleh

perusahan PT.Multi pilar indah jaya yang berdiri tahun 2005. Seiring dengan

perkembangannya Perusahaan ini merupakan pengembangan dari usaha PT.Multi

pilar indah jaya (Pembangunan gedung). Perusahaan PT.Multi pilar indah jaya

hanya terdapat satu khususnya di Nias yang di kelola langsung oleh peusahaan

PT.Multi pilar indah jaya.

2) Produk yang dihasilkan.


Produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu pekerjaan pembangunan
baik dibidang infrastruktur maupun dibidang pembangunan lainnya

3) Kebijaksanaan perusahaan.
Kebijakan perusahaan menggeluti pada bidang pembangunan infrastruktur dll.

4) Struktur organisasi perusahaan.

Suatu perusahaan dapat dikatakan baik dalam menjalankan kegiatan usaha

apabila system organisasi dan struktur organisasi perusahaan itu baik pula,

struktur organisasi dalam suatu perusahaan menggambarkan garis wewenang dan

tanggung jawab dari masing-masing bagian. Dalam menyusun struktur

organisasi harus jelas tujuan dan sasaran dari perusahaan, pembagian tugas dari

masing-masing pekerjaan, pendelegasian wewenang dan kesatuan perintah serta


5

tanggung jawab dari masing-masing bagian, dengan adanya struktur organisasi ini

perusahaan dapat menjalankan kegiatanya secara efektif dan efesien.

PT. Multi Pilar Indah Jaya dalam merealisasikan tujuan dari perusahaan

mempunyai struktur organisasi yang didalamnya ditempatkan kedudukan,

wewenang, tugas dan tangggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah

ditetapkan. Dari struktur organisasi ini dapat dilihat adanya garis kekuasaan dan

tanggung jawab yang telah dibagi kedalam beberapa tingkatan, mulai dari yang

tertinggi sampai yang terendah atau pun dapat dilihat garis wewenang yang

diatur secara vertikal. Secara ringkas pembagian tugas dan tanggung jawab,

struktur organisasi PT. Multi Pilar Indah Jaya sebagai berikut:

KOMISARIS
Pemegang Saham

DIRUT
Kristian

PELAKSANA KONSULTAN KONSULTAN


PROYEK PERENCANA PENGAWAS
Watawan Giawa Wartawan Giawa Arief Tony O.
Telaumbanua

Staf : Staf : Staf :

1. 1. 1.

2. 2. 2.
6

b) Tugas dan fungsi perusahaan

Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing

bagian seperti dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Dewan komisaris mempunyai wewenang tertinggi dalam perusahaan untuk

mengatur dan mengawasi jalannya perusahaan. Adapun tugas dan wewenang dari

dewan komisaris, antara lain:

a. Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan perusahaan serta

memberikan nasehat kepada anggota direksi.

b. Mengawasi kebijakan-kebijakan yang dibuat direktur dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

c. Berhak untuk mengetahui segala kegiatan perusahaan yang telah

dijalankan oleh direksi.

d. Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara anggota direksi apabila

anggota direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan atau

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur

Direktur utama mempunyai tanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan

perusahaan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham.

Adapun tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah antara lain:

a. Menentukan arah dan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan cara

kerja sesuai dengan pedoman yang telah dillimpahkan oleh komisaris.

b. Melakukan kerjasama dengan pihak luar (ekstern) ataupun perusahaan untuk

kepentingan perusahaan.

c. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan strategi operasional untuk pencapaian

target yang telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham.


7

d. Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengevaluasi serta

mengendalikan jalannya perusahaan agar tetap sesuai dengan kebijakan dan

anggaran dasar perusahaan.

e. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerjasama serta meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.

3. Manajer Keuangan

Bagian akuntansi dan keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

melaksanakan masalah pembukuan ataupun pencatatan transaksi yang bersifat

keuangan bagi perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab pada bagian ini adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pencatatan semua data keuangan

yang terdapat dalam perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap biaya-biaya proyek dengan menyusun suatu anggaran.

c. Bertanggung jawab terhadap bukti-bukti dan faktur penyusunan laporan keuangan

perusahaan.

d. Menangani semua urusan yang berhubungan dengan pajak dan lain-lain.

4. Manajer Administrasi

Bagian administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam aktifitas yang

berkaitan dengan kepegawaian agar kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan

sesuai dengan tujuan dan organisasi. Adapun tugas dan tanggung jawab dalam

bagian administrasi antara lain:

a. Melaksanakan kebijakan dalam bidang personalia.

b. Mengelola bidang personalia termasuk dalam penerimaan, penempatan, promosi,

dan pemberhentian pegawai.

c. Menangani masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja, seperti jaminan

sosial dan kesejahteraan karyawan.


8

d. Memberikan saran-saran kepada direktur sehubungan dengan kesempurnaan dan

kebijakan kariawan.

5. Manajer Teknik

Bagian perencanaan dan teknik mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

masalah pelaksanaan suatu proyek hingga penyelesaiannya. Dalam menjalankan

tugasnya bagian perencanaan dan teknik dibantu oleh pengawas lapangan dan

pelaksana teknik. Tugas dan tanggung jawab pada bagian ini adalah:

a. Melakukan perencanaan dan penyiapan secara keseluruhan sebelum semua

pekerjaan proyek dilaksanakan.

b. Mengkoordinir tenaga kerja yang akan melaksanakan pekerjaan proyek.

c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek.

d. Mengawasi dan melaporkan setiap perkembangan pekerjaan pembangunan proyek

yang dijalankan.

c) Struktur organisasi dan tupoksi perusahaan/instansi

1. Direktur
Direktur utama mempunyai tanggung jawab penuh terhadap segala kegiatan

perusahaan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham.

Adapun tugas dan tanggung jawab direktur utama adalah antara lain:

f. Menentukan arah dan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan cara

kerja sesuai dengan pedoman yang telah dillimpahkan oleh komisaris.

g. Melakukan kerjasama dengan pihak luar (ekstern) ataupun perusahaan untuk

kepentingan perusahaan.

h. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan strategi operasional untuk pencapaian

target yang telah ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham.


9

i. Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengevaluasi serta

mengendalikan jalannya perusahaan agar tetap sesuai dengan kebijakan dan

anggaran dasar perusahaan.

j. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas kerjasama serta meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan.

2. Administrasi

Bagian administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam aktifitas yang

berkaitan dengan kepegawaian agar kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan

sesuai dengan tujuan dan organisasi. Adapun tugas dan tanggung jawab dalam

bagian administrasi antara lain:

e. Melaksanakan kebijakan dalam bidang personalia.

f. Mengelola bidang personalia termasuk dalam penerimaan, penempatan, promosi,

dan pemberhentian pegawai.

g. Menangani masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja, seperti jaminan

sosial dan kesejahteraan karyawan.

h. Memberikansaran-sarankepadadirektursehubungandengan kesempurnaan dan

kebijakan kariawan.

3. General
a) Mengelola pengadaan barang atau fasilitas operasional perusahaan
b) Membuat prioritas anggaran perusahaan
c) Menjalin komunikasi dengan seluruh divisi di perusahaan
d) Berkoordinasi dengan pihak luar

4. Drafter, yaitu orang yang bekerja membut gambar kerja teknik sehingga dapat dimengerti
orang lain.
5. Logistik, yaitu berkaitan erat dengan proses pengolahan barang yang strategis terhadap
pemindahan, penyimpanan, pengadaan, dan pemeliharaan barang atau peralatan.
10

d) Pelelangan

Sebagai bagian dari suatu rangkaian proyek pembangunan yang

diselenggarakan pemerintah maupun lembaga swasta, dapat dikatakan bahwa

pelelangan jasa konstruksi merupakan bagian sangat penting. Sebab, pada saat

pelelangan tersebut penitia lelang dapat menilai kadar profesionalisme setiap peserta

lelang sebagai calon penyedia jasa. Pada saat pelelangan, panitia lelang akan

menentukan banyak alternatif calon penyedia jasa pembangunan gedung, bangunan,

jembatan, bendungan, infrastruktur atau utilitas publik lainnya. Singkatnya, dari

peristiwa pelelangan akan dapat diketahui profesionalisme sebuah perusahaan jasa

konstruksi. Pelelangan atau tender dapat didefenisikan sebagai serangkaian kegiatan

untuk menyediakan barang atau jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat

diantara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan

metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang

terkait secara taat sehingga terpili sebagai penyedia terbaik.

Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses pemilihan penyedia

barang dan jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran. Acara

pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara yang

disaksikan oleh semua peserta lelang karena dalam acara inilah panitian pengadaan

barang dan jasa pemerintah atau swasta membeberkan seluruh data-data yang terdapat

dalam setiap dokumen penawaran kepada seluruh peserta lelang. Dengan mengetahui

setiap informasi yang terdapat dalam dokumen penawaran peserta lainnya, maka

secara tidak langsung para peserta lelang dapat mengawasi panitia pengadaan barang

atau jasa dalam proses melakukan evaluasi dokumen penawaran tersebut. Dengan

demikian proses penentuan pemenang lelang menjadi tebuka dan bebas dari

kecurangan. Karena itulah, meskipun tidak ada kewajiban untuk hadir dalam acara
11

pembukaan penawaran, setiap peserta lelang selalu berusaha untuk hadir dalam acara

tersebut.

Tata cara pembukaan dokumen, siapa saja yang diperkenankan hadir, serta

dokumen apa saja yang harus dibuka pada acara tersebut telah diatur dalam Peraturan

Presiden R.I nomor 54 tahun 2010 tentang pngadaan barang dan jasa pemerintah.

Penggunaan tender pada suatu proyek merupakan salah satu proses untuk pengadaan

kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan. Pelelangan dapat dilaksanakan setelah semua

persiapan pembuatan rencana kerja telah selesai dikerjaka. Melalui pelelangan

diharapkan akan didapat biaya pelaksanaan seminimal mungkin serta hasil pelaksanaa

pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan dan tidak merugikan kedua belah

pihak. Pada pekerjaan Doking kapal ini, sebagai tempat pelaksanaan Prakter Struktur

dan Konstruksi ini tidak diadakan proses pelelangan dikarenakan proyek pembanguan

Dok kapal ini di miliki langsung oleh pihak swasta dan juga dikelolah/dikerjakan

langsung oleh pihak swasta.

e) Pengawasan dan pengendalian

1. Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas

a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,

koordinasi dan inspeksi kegiatan – kegiatan pembangunan agar pelaksanaan

teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus

menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.

b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau

komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan

pelaksanaan di lapangan.
12

BAB III

PELAKSANAAN

a) Spesifikasi teknis bahan, alat, dan tenaga kerja

Spesifikasi teknis:
1. Semen
Menurut SII 0031-81 (Tjokrodimuljo, 1996) dan SNI 15-2049-2004 Jenis semen
yang dapat digunakan :
- Semen Jenis I : Semen portland untuk penggunaan umum, tidak
memerlukan persyaratan khusus,
- Semen Jenis II : Semen portland untuk beton tahan sulfat dan mempunyai panas
hidrasi sedang,
- Semen Jenis III : Semen portland untuk beton dengan kekuatan awal tinggi(cepat
mengeras),
- Semen Jenis IV : Semen portland untuk beton yang memerlukan panas hidrasi
rendah, dan
- Semen Jenis V : Semen portland untuk beton yang sangat tahan terhadap sulfat.
- Semen portland yang digunakan dalam pembuatan beton, yaitu semen yang
berbutir halus. Kehalusan butir semen ini dapat diraba / dirasakan dengantangan.
Semen yang tercampur / mengandung gumpalan-gumpalan (meskipun kecil), tidak
baik untuk pembuatan beton.
- Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
diizinkan oleh Direksi Pekerjaan. Apabila hal tersebut diizinkan, maka Penyedia Jasa
harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merek semen
yang digunakan. Dalam proyek Renovasi Gedung Bertingkat Showroom Mobil
Mitsubishi menggunakan merek semen merah putih

2. Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organik. Air harus diuji dan memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002
tentang metode pengujian mutu air yang digunakan dalam beton. Apabila timbul
keraguan-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena suatu sebab pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan pengujian kuat tekan mortar
semen dan pasir standar dengan memakai air yang diusulkan.
Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air tersebut
pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai kuat tekan
minimum 90% dari kuat mortar. Air yang diketahui dapat diminum merupakan air
yang baik untuk digunakan sebagai campuran beton.
Pada pelaksanaan di lapangan air yang digunakan adalah air sumur setempat yang
13

biasa digunakan oleh pihak Rumah Sakit Umum Muhammadiyah sehari – hari, namun
tidak ada pengujian air terlebih dahulu seperti yang telah dijelaskan di atas, baik
itu metode pengujian mutu air ataupun dengan cara pengujian kuat tekan mortar
semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan

a. Besi Tulangan
Campuran beton yang memakai baja tulangan disebut beton bertulang, Beton
bertulang merupakan suatu bahan bangunan yang dianggap memikul gaya secara
bersama-sama, baja tulangan yang dapat menahan gaya tarik dan tekan dibalut dengan
beton yang dapat menahan tekanan dirancang sedemikian rupa menjadikan struktur
bangunan dalam hal ini tiang kolom menjadi lebih kuat terhadap gangguan yang
mengakibatkan bangunan menjadi runtuh.
Besi tulangan yang dipakai adalah dari baja yang berpenampang bulat polos
(BJTP) dan baja tulangan ulir atau deform (BJTD). Fungsi dari besi dalam beton
bertulang hanya dapat dipertanggung jawabkan apabila penempatan baja tulangan
tersebut pada kedudukan sesuai dengan rencana yang ada.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, faktor kualitas dan ekonomisnya dapat dicapai
apabila cara pengerjaannya ditangani oleh pelaksana yang berpengalaman, dengan
tetap mengikuti persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
Tujuan-tujuan ini hanya mungkin dapat dicapai apabila urutan pekerjaan dan
pengawasan benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik. Sangat diperlukan sekali
perhatian ke arah ini sejak dari pemilihan / pembelian, cara penyimpanan, cara
pemotongan / pembentukan menurut gambar dan lain-lain. Pada Proyek
Pembangunan Gedung Fasilitas Penunjang Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Medan - Sumatera Utara ini pekerjaan penulangan kolom dilakukan sesuai
gambar rencana yang ada.
Pada pelaksanaan proyek ini tulangan yang dipakai adalah profil besi tulangan
yang berdiameter yakni, D 10, D 22. Untuk mengikat tulangan dipakai kawat pengikat
yang terbuat dari baja lunak

b. Agregat
Fungsi Agregat Di Dalam Beton Adalah untuk menghemat penggunaan semen
portland, menghasilkan kekuatan yang besar pada beton, mengurangi penyusustan pada
beton dan menghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik. Agregat yang ada dan
umumnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi bangunan diklasifikasikan
berdasarkan :
1) Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya agregat digolongkan menjadi :
- Agregat Alam
Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau penghancurannya.
Jenis batuan yang baik digunakan untuk agregat harus keras, kompak, kekal
dan tidak pipih. Agregat alam terdiri dari :
- kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari penghancuran oleh alam dari
batuan induknya. Biasanya ditemukan di sekitar sungai atau di daratan.
14

Agregat beton alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi dari batuan besar,
baik dari batuan beku, sedimen maupun metamorf. Bentukya bulat tetapi
biasanya banyak tercampur dengan kotoran dan tanah liat. Oleh karena itu
jika digunakan untuk beton harus dilakukan pencucian terlebih dahulu.
- Agregat batu pecah, yaitu agregat yang terbuat dari batu alam yang
dipecah dengan ukuran tertentu.
- Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena
kekurangan agregat alam. Biasanya agregat buatan adalah agregat ringan. Contoh
agregat buatan adalah :
- Klinker dan Breeze yang berasal dari limbah pembangkit tenaga uap,
- Agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (leca =
LightweightExpanded Clay Agregate),
- Cook Breeze berasal dari limbah sisa pembakaran arang,
- Hydite berasal dari tanah liat (shale) yang dibakar pada tungku putar,
- Lelite terbuat dari batu metamorphore atau shale yang mengandung
karbon, kemudian dipecah dan dibakar pada tungku vertical pada suhu tinggi.

Berdasarkan Berat Jenisnya

- Berdasarkan berat jenisnya agregat digolongkan menjadi :


- Agregat berat : agregat yang mempunyai berat jenis lebih dari
2,8.Biasanya digunakan untuk beton yang terkena sinar radiasi sinar X.
Contoh agregat berat : Magnetit, butiran besi
- Agregat Normal : agregat yang mempunyai berat jenis 2,50 – 2,70. Beton
dengan agregat normal akan memiliki berat jenis sekitar 2,3 dengan kuat tekan 15
MPa – 40 MPa. Agregat normal terdiri dari : kerikil, pasir, batu pecah (berasal
dari alam), klingker, terak dapur tinggi (agregat buatan).
- Agregat ringan : agregat yang mempunyai berat jenis kurang dari 2,0.
Biasanya digunakan untuk membuat beton ringan. Terdiri dari : batu apung,
asbes, berbagai serat alam (alam), terak dapur tinggi dengan gelembung udara,
perlit yang dikembangkan dengan pembakaran, lempung bekah, dll (buatan).

Berdasarkan Ukuran Butirannya :


- Batu → agregat yang mempunyai besar butiran > 40 mm
- Kerikil → agregat yang mempunyai besar butiran 4,8 mm – 40 mm
- Pasir → agregat yang mempunyai besar butiran 0,15 mm – 4,8 mm
- Debu (silt) → agregat yang mempunyai besar butiran < 0,15 mm

Alat:
Alat-Alat Yang Dipergunakan di Proyek
1. Vibrator
Berfungi menghilangkan udara yang terjebak dalam cor-coran beton yang dapat
mengakibatkan keropos beton dengan cara penggetaran atau penusuk- nusukan cor-
15

coran beton
2. Concrete Mixed
Molen yang dipasang pada truk yaitu digunakan untuk membawa adukan ready
mixed concrete dari perusahaan pembuat dilokasi proyek. Molen jenis berfungsi
untuk menjaga supaya beton tidak mengeras selama perjalanan ke proyek. Kapasitas
nya kurang lebih 5 m3
Pencampuran atau pengadukan coran harus dilakukan cukup lama untuk
mendapatkan campuran seragam. Waktu campuran tergantung jenis pengaduk.
Lama pencampuran dapat berkisar dari 30 detik sampai 2 menit

3. Bekisting/Cetakan
Berfungsi sebagai wadah/tempat percetakan kolom agar kolom membentuk
seperti yang di inginkan. Cetakan sangat berperan penting dalam proses proyek.
Pekerjaan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian. Hal tersebut berlaku
pada pekerjaan pembuatan kolom. Sedangkan pada pembuatan balok dan pelat,
bekisting terlebih dahulu dikerjakan. Bekisting memiliki fungsi dalam bangunan
untuk membuat bentuk dan dimensi pada suatu konstruksi tersebut dapat
dipikul seluruh beban yang ada. Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada pembuatan
balok baru dapat dilakukan setelah pekerjaan perancah selesai. Bekisting.
Bekisting yang dibuat adalah bekisting balok, pelat, dan kolom. Pertama-tama
yang harus dipersiapkan sebelum pembuatan bekisting adalah plywood 12 mm,
dan balok kayu 8/12 dan 5/7 yang telah dipotong-potong sesuai kebutuhan.
Kemudian balok kayu dan plywood tersebut dihubungkan dengan paku,
sehingga membentuk dimensi balok yang direncanakan. Balok kayu 8/12
digunakan untuk dudukan bekisting
4. Bar Cutter
Alat pemotong besi yang pemotongannya dikerjakan dengan menggunakan mesin.
Penggunaan mesin pemotong ini mempermudah cara kerja pemotongan besi di
dalam pengerjaan di proyek dan berbagai peralatan lainnya, Contohnya seperti
sekop, pacul, tang, meteran, gergaji, palu, cangkul, load, dan lain-lain yang
mendukung pembangunan proyek
5. Bar Bender
Bar Bender yaitu alat pembengkok tulangan yang berfungsi untuk
membengkokkan atau membentuk besi tulangan sesuai dengan bentuk yang telah
di tentukan. Alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dalam
berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di
antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai
dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung
tulangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian
pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan
pembengkokkan yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi. Bar bender mempunyai batas
bengkokkan besi tulangan maksimal diameter besi 32 mm
Pada pengunaan nya harus diperhatikan keadaan sekitar karena banyaknya aktifitas
16

para pekerja lain yang sering melewati area pembengkokan besi atau bar bender,
hal ini dikarenakan penempatan lokasi yang di dekatkan dengan generator set.
Karena pernah terjadi kecelakaan kerja pada saat tulangan besi di bengkokkan dan
disaat itu pula terdapat pekerja lain yang melintas di area tersebut.

6. Scaffolding
Perancah (Scaffolding) adalah suatu struktur sementara yang digunakan untuk
menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan
bangunan-bangunan besar lainnya. Biasanya perancah berbentuk suatu system
modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-
bahan lain. Di beberapa negara asia seperti RRC dan Indonesia, bambu masih
digunakan sebagai perancah
7. Kereta Sorong
Berfungsi sebagai mengangkut barang yang biasa digunakan dalam proses
pembangunan agar mempermudah pengangkutan

b) Metode dan prosedur pelaksanaan

1. Pekerjaan Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan
/yang diperlukan dalam gambar. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Acuan harus rapat dan tidak bocor,permukaannya ,bebas
dari kotoran-kotoran seperti serbuk gergaji ,potongan-potongan kayu,tanah dan
sebagainya,sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton.Tiang-tiang acuan harus diatas tiang papan untuk memudahkan
memindahkan perletakan, Tiang-tiang dari dolken ᴓ 8-10 cm, Tiang-tiang satu dengan
yang lain harus diikat dengan palang palang atau dengan balok secara menyilang.
Pembukaan acuan baru dibuka setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam
PBI – 1971 dan SNI.T-15-1991-O3.

2. Pekerjaan Pembesiaan
Besi beton harus harus disimpan dengan baik menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka
dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan tidak meluruskan tulangan harus
dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika kontraktor
tidak berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Gambar,
maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan cacatan harus
ada persetujuan Direksi. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat
tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera didalam Gambar.

Besi beton yang digunakan mutu U-24, dan seterusnya tergantung yangditentukan .
Yang penting harus dinyatakan oleh tes laboratorium resmi dan sah. Besi harus bersih
dan tidak mengandung minyak /lemak, asam,alkali dan bebas dari cacat seperti –
17

serpih.Penampang besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI-2 (PBI-1971).


Pambrikasi besi beton berdasarkan ukuran gambar kerja dan Direksi pengawas
lapangan.

3. Pekerjaan Cor Beton


Pengocoran beton hanya dapat dilaksanakan atas pesetujuan pesetujuan tertulis
Direksi.atas petunjuk Direksi,kontraktorharus melakukan pencampuran material
dengan takaran yang ditentukan dilapangan. Apabila beton tidak memenuhi syarat
Slump test maka beton tersebut tidak boleh dipakai dan segera disingkirkan dari
tempat pekerjaan. Jika pekerjaan beton tidak memenuhi syarat maka perbaikan harus
dilakukan dengan mengikuti prosedur PBI – 1971.Segalabiaya yang berhubungan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggungan kontraktor. Apabila pengecoran beton harus
dihentikan, maka tempat penghentiannya harus disetujui oleh direksi.

Untuk melanjutkan bagian pekerjan yang diputus tersebut, bagian permukaan yang
mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan.
Persyaratan kualitas untuk semen,pasir,kerikil dan air pemeriksaan secara visual
sebagai berikut:
a. Semen
Kantong dalam keadaan utuh,tertutup dan baik.

Waktu dibuka untuk diaduk harus dalam keadaan baik tidak ada yang
membatu.pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi.
Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan diatas
penulangan. Untuk sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan
berkaki yang tidak membebani Tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat
dicabut pada saat beton dicor. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu
dengan beton bertulang dan di cor pada saat yang bersamaan.

4. Pekerjaan pemasangan dinding dan plesteran

Pekerjaan dinding ½ bata


a) Selururh dinding dari pasangan ½ bata harus dengan adukan 1 PC : 4 pasir
pasang kecuali untuk transram dipasang dengan campuran 1 PC : 2 pasir.
b) Untuk semua dinding ttransram, yakni pada dinding dan permukaan
slof/balok /pondasi sampai minimum50 cm diatas permikaan lantai
setempat,dinding ruang basah setinggi minimum150 cm dari permukaan
lantai setempat dan pasangan bata/bataco dibawah permukaan tanah atau
seperti yang tertera dalam gambar.
c) Sebelum digunakan batubata harus direndam dalam air hingga jenuh.
d) Pasangan dinding batubata sebelum di plaster harus dibasahi air terlebih
dahulu dan siap - siap dibersihkan.
18

e) Pelubangan pasangan akibat pembuatan perancah sama sekali tidak


diperkenankan.
f) Pasanagan batu harus dilaksanakan dengan toleransi deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 9M2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).
g) Ukuran penampang yang di ijinkan adalah batubata merah uk. 5 x 10 x 20
cm.

Pekerjaan plasteran :

a) Plesteran harus dengan adukan campuran 1 PC : 4 pasir untuk dinding batu


bata sedangkan untuk dinding transram 1 PC : 2 pasir pasang.
b) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kering bertujuan untuk
melindungi plesteran dari terik matahari atau dengan bahan penutup yang biasa
mencegah penyerapan air secara cepat.
c. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dengan spesifikasi dan lainny, dan
pemborong harus segera melaporkan

c) Gambar (foto)

Gambar penyetelan pemasangan bekisting pada kolom


19

Gambar adukan agregat

Gambar persiapan pembuatan bekisting


20

Gambar pengecoran ring balok


21

Gambar pemotongan besi dan pemasangan tulangan kolom praktis


22

Gambar pemasangan tulangan


23

Gambar pengecoran ring balok pada lantai dua


24

Gambar pembengkokkan tulangan


25

BAB IV

PEMBAHASAN/STUDI KASUS

Pada pelaksanaan Praktek Struktur dan Konstruksi kali ini sangat banyak manfaat nya

bagi kami mahasiswa, disini kami dapat memahami bagaimana pelaksanaan pekerjaan

struktur dan konstruksi yang sesungguhnya melalui pengamatan melalui dunia usaha/indrustri

secara nyata, selanjutnya bagaimana cara menerapkan displin ilmu yang didapatkan selama

proses perkuliahan ke dalam kerja secara prosedural, selanjutnya bagaimana membangun

hubungan mitra kerja antar sesama anggota pekerja.

Dalam pelaksanaan struktur dan konstruksi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai

masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan praktek, namun dikarenakan telah dibekali

bebrapa ilmu dari bangku perkuliahan maka kami mahasiswa yang melaksanakan praktek

mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam pelaksanaan praktek. Dalam

pelaksanaan praktek khususnya pada pekerjaan jaringan daerah irigasi sangat-sangat

menambah ilmu kami, mulai dari cara pengadaan bahan, pembuatan /pelaksanaannya, serta

anggaran yang di keluarkan tiap pembangunannya. Pengenalan berbagai alat-alat yang

digunakan dalam pembangunan tersebut merupakan pengalaman yang besar bagi kami

sebagai mahasiswa mahasiswa.


26

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan Praktek Struktur dan Pembangunan gedung, Penulis mengambil

beberapa kesimpulan yang mungkin dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis selama melaksanakan Praktek

Struktur dan Konstruksi.

1. Dalam mengikuti Praktek Struktur dan Konstruksi mahasiswa harus konsekuen dan di

wajibkan memahami persyaratan umum dan persyaratan teknis. Proses pelaksanaan

setiap kegiatan yang hendak di laksanakan.

2. Kegiatan yang dikerjakan harus bener-benar sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja

sehingga segala persoalan yang timbul dapat diselesaikan dengan secepatnya.

B. Saran

Dalam pelaksanaan Praktek Struktur dan Konstruksiini banyak kendala yang

dihadapi oleh penulis mulai dari pemberangkatan Praktek Struktur dan Konstruksi,

waktu pelaksanaan hingga selesainya Praktek Struktur dan Konstruksi. Kami sebagai

penulis/pelaksana Praktek Struktur dan Konstruksimengharapkan kepada pihak

kampus khususnya pada Fakultas Pendidikan Teknologi Kejuruan (FPTK) pada

program studi Pendidikan Teknik Bangunan agar dapat memperhatikan hal-hal yang

kami cantumkan dibawah ini sebagai bahan pertimbangan pada pelaksanaan Praktek

Struktur dan Konstruksike depan:

1. Waktu pelaksanan Praktek Struktur dan Konstruksisebaiknya disesuaikan dengan

kegiatankampus, maksudnya agar pelaksanakan Praktek kerja lapangan dilaksanakan

pada saat liburan perkuliahan sehingga mahasiswa yang melasanakan Praktek Struktur
27

dan Konstruksitidak terganggu dengan kegiatan kampus dan selain itu mahasiswa

yang melasanakan Praktek kerja lapangan betul-betul terfokus untuk melasanakan

Praktek Struktur dan Konstruksi. Laporan Praktek Struktur dan Konstruksiini dapat

digunakan sebagai bahan referensi dalam pembuatan Laporan Praktek Struktur dan

Konstruksi.

2. Penawaran mata kuliah Praktek Struktur dan Konstruksiagar dapat disesuikan dengan

keadaan lapangan, misalnya pemunculan mata kuliah Praktek Struktur dan Konstruksi

tepat pada saat pelaksanaan proyek pembangunan, sehingga mahasiswa yang akan

mengontrak mata kuliah Praktek Struktur dan Konstruksitidak kewalahan dalam

mencari lokasi Praktek Struktur dan Konstruksi.

3. Dalam pemberangkatan Praktek Struktur dan Konstruksisebaiknya harus diantar oleh

pihak kampus khususnya pada FPTK sehingga dalam pelaksanaan Praktek Struktur

dan Konstruksi yang dimaksud benar-benar terlaksana sehingga selesainya kegiatan

Praktek Struktur dan Konstruksimaka pihak kampus menjemput kembali mahasiswa

tersebut.

Demikianlah laporan Praktek Struktur dan Konstruksi ini, Akhirnya saya

mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya, dan semoga laporan ini, dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai