Klasifikasi Biaya
Klasifikasi Biaya
PENDAHULUAN
Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya terjadi
penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Definisi akuntansi biaya yang diutarakan oleh Kartadinata (2000:22) adalah “patner
manajemen yang utama dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan dengan memberikan
kepada manajemen alat-alat yang diperlukan untuk merencanakan, mengawasi dan
melakukan penilaian atas kegiatan-kegiatan perusahaan”. Menurut Usry dan Carter (2004:11)
yang dialihbahasakan oleh Krista, akuntansi biaya adalah “perhitungan biaya yang diperlukan
untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi,
serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis”. Menurut Schaum
pengertian dari Akuntansi biaya adalah “suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil
pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa”. Fungsi utama akuntansi biaya adalah
melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu
proses kegiatan di bidang akuntansi dalam menetapkan biaya suatu produk atau jasa dengan
tujuan untuk mendapatkan laba yang maksimal dan manfaat, sedangkan biaya menyediakan
salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu
untuk perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok produk dan jasa, serta bagi
pengambilan keputusan oleh manajemen.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan klasifikasi biaya berdasarkan fungsi perusahaan,
1.Pengertian Biaya
Definisi biaya sendiri memiliki kemajemukan karena konsepnya berasal dari istilah
umum, sehingga tidak mudah untuk memberikan suatu batasan yang pasti tanpa
meninggalkan keraguan mengenai pengertiannya. Para ahli ekonomi, akuntan dan pihak-
pihak yang dihadapkan pada masalah biaya ini memiliki pengembangan mengenai konsep
dan istilah biaya menurut kebutuhan meraka.
Objek dari akuntansi biaya adalah biaya itu sendiri, ini dapat dilihat dari definisi biaya
yang dikemukakan oleh para ahli. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan
untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu
biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik,
misalnya berupa kas. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang
tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang
modal.
a. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang terkait dengan fungsi produksi, yaitu biaya yang timbul
dalam pengelolahan bahan menjadi produk jadi smapai akhirnya produk tersebut siap untuk
dijual. Biaya produksi memeiliki tiga elemen yaitu biaya bahan, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik.
1. Biaya bahan adalah biaya dari suatu komponen yang digunakan dalam proses produksi yang
mana pemakaiannya dapat ditelusuri atau di identifikasi dan merupakan bagian integral dari
suatu produk tertentu.
Contoh:
Kain pada perusahaan garmen.
Karet pada perusahaan ban
Biji besi pada perusahaan baja
Kulit pada perusahaan sepatu dan sebagainya
2. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya atau pengorbanan sumber daya atas kinerja
karyawan bagian produk yang manfaatnya dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya, serta
dapat dibebankan secara layak kedalam produk. Contoh:
Karyawan jahit dan obras kain pada perusahaan garmen.
Karyawan potong dan serut kayu pada perusahaan mebel
Pekerja samak kulit pada perusahaan sepatu dan sebagainya
3. Biaya overhead adalah biaya produksi yang tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara
langsung pada suatu produk. Biaya tersebut antara lain:
a. Biaya bahan penolong adalah biaya dari biaya komponen yang digunakan dalam proses
produksi tetapi nilainya relatif kecil dan tidak dapat di telusuri atau diidentifikasi secara
langsung pada suau produk.
Contoh:
Kancing dan benang pada perusahaan garmen
Amplas, sekrup, dan paku pada perusahaan mebel
Lem dan paku pada perusahaan sepatu dan sebagainya
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya atau pengorbanan sumber daya atas kinerja
karyawan bagian produksi yang tidak dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya atas
produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
Contoh:
Pengawas pabrik
Direktur pabrik
Operator listrik pabrik
c. Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga
kerja tidak langsung yang terjadi di bagian produksi yang mana biaya ini tidak dapat
ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya atas produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
Contoh:
Penyusutan mesin pabrik
Reprarasi dan pemeliharaan peralatan pabrik
Listrik dan air pabrik
Asuransi pabrik dan sebagainya
1. Beban pemasaran adalah beban yang terkait dengan fungsi pemasaran dalam rangka
memasarkan suatu produk, mulai dari persiapan, penjualan barang/jasa kepada pelanggan
sampai dengan pascajual.
Contoh:
Iklan dan promosi.
Pengiriman
Penjualan
Komisi dan sebagianya
2. Beban administrasi dan umum adalah beban yang terkait dengan fungsi administrasi dan
umum dalam rangka kelancaran perencanaan, koordinasi, pengarahan, dan pengendalian
suatu perusahaan.
Contoh:
Gaji presiden direktur
Perlengkapan kantor
Listrik dan kantor
Gaji bagian keamanan kantor
Penyusutan gedung kantor dan sebagainya.
Biaya bahan dan baiya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang mendominas atau
menjadi bagian biaya yang terbesar dari biaya produksi, sehingga kedua jenis biaya ini
seringkali disebut dnegan biaya utama (prime cost). Namun, mengingat situasi saat ini,
dengan banyaknya industri yang telah menggunakan otomatisasi atau perabotan, maka kedua
jenis biaya tersebut nilainya menjadi elatif kecil. Investasi pada peralatan dan mesin berkala
besar (otomatisasi atau perabotan) membuat biaya overhead pabrik menjadi lebih dominan
(nilainya lebih signifikan) pada biaya produksi. Sementara itu, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik disebut sebagai biaya konversi (conversion cost) akrena kedua
jenis tersebut mengonvertasi (mengubah) bahan menjadi produk jadi. Istilah beban komersial
disandang oleh beban pemasaran, serta beban administrasi dan umum.
a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang mana total biaya tidak berubah terhadap perubahan aktivitas
(volume produksi) dalam rentang yang releva. Namun, biaya tetap terunit out put berubah.
Perubahan biaya tetap per unit out put ini berbanding terbalik dengan perubahan aktivitas
(volume produksi) karena apabila aktivas naik maka biaya tetap per unit out put mengalami
penurunan dan sebaliknya. Contoh, gaji direksi.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang mana total biaya berubah secara peroporsinal terhadap
perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan. Pengertian aktivitas dapat dalam bentuk
jumlah yang diproduksi (volume produksi), jumlah produk yang dijual, jumlah jam mesin,
dan sebagianya, semakin besar aktivitas (jumlah yang diprosuksi) maka semakin tinggi
jumlah variabel, dan sebaliknya. Namun, biaya variabel untuk per unit out put adalah tetap
(konstan) pada kisaran tertentu. Contoh, bahan langsung.
a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara langsung
kedalam objek biaya, sehingga yang menjadi dasar pembebanan biaya langsung kedalam
objek biaya adalah penulusuran baiay (cost tracing).
Contoh:
Benang pada perusahaan tekstil
Tukang jahit pada perusahaan garmen
BAB III
PENUTUP