Anda di halaman 1dari 6

BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

Arief Kurniawan
(2017710130054)
“Bilangan Oktan”

A.Pengertian
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar
oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin
juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini
terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan
terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak,
sehingga sebisa mungkin harus dihindari.[1]
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang
memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa
mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat
terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.

B.Prinsip
Bilangan oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Penambahan tetraetil
timbal (tetraethyl lead atau TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin
tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan
timbal ini. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL
dibutuhkan etilena bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan
membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang
untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.[2]
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl
ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan oktan setara 118.
Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada
campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin
yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan
karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi
kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke
air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol lebih unggul dari TEL
dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah diperoleh
dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah.
Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi
semakin meningkat.
C.Metode Pengukuran
Research Octane Number (RON)
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling umum di seluruh dunia adalah nilai Research Octane
Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji dengan rasio
kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan
campuran antara iso-oktana dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti
88% kandungan bahan bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-heptana.
Motor Octane Number (MON)
Jenis bilangan oktan lainnya, disebut Motor Octane Number (MON), ditentukan pada kecepatan
mesin 900 rpm dan bukan 600 rpm seperti pada RON.[1] pengujian MON menggunakan mesin tes
serupa dengan yang digunakan dalam pengujian RON, tetapi dengan campuran dipanaskan bahan
bakar, kecepatan mesin yang lebih tinggi, dan variabel waktu pengapian untuk lebih menekankan
mengetuk ketahanan bahan bakar. Tergantung pada komposisi bahan bakar, MON dari pompa
bensin yang modern akan menjadi sekitar 8 sampai 12 oktan lebih rendah dari RON, tetapi tidak ada
hubungan langsung antara RON dan MON. spesifikasi pompa bensin biasanya membutuhkan baik
minimal RON dan MON minimum.
Anti-Knock Index (AKI) atau (R+M)/2
Di banyak negara, termasuk Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa, nilai oktan
yang ditampilkan pada pompa adalah RON, namun di Kanada, Amerika Serikat, Brasil, dan
beberapa negara lain, jumlah nilai utama yang ditampilkan adalah rata-rata dari RON dan MON,
disebut Anti-Knock Index (AKI), dan terkadang dituliskan di pompa sebagai (R+M)/2. Terkadang
nilai ini juga disebut sebagai Posted Octane Number (PON).

D.Tabel Peringkat Oktan Untuk Berbagai Bahan Bakar

AKI
Bahan bakar RON MON atau
(R+M)/2

heksadekana < −30

n-oktana −20

n-heptana (RON dan MON 0 per definisi) 0 0 0

bahan bakar diesel 15–25

2-metilheptana 23 23.8 23
n-heksana 25 26.0 26

1-pentena 34

2-metilheksana 44 46.4 45.2

3-metilheksana 55.0

1-heptena 60

n-pentana 62 61.9 62

persyaratan untuk motor tempel khas dua-stroke[4] 69 65 67

Pertamina "Premium" 88 78 83

Pertamina "Pertalite" 90

"Bensin Reguler" di Jepang 90

n-butanol 92 71 83

Neopentana (dimetilpropana) 80.2

n-butana 94[5] 90.1 92

Isopentana (metilbutana) 90.3

"Bensin Reguler" di Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat 91–92 82–83 87

Pertamina "Pertamax" 92 82 87
"Shell Super" di Indonesia, "Total Performance 92" di Indonesia 92

2,2-dimetilbutana 93.4

2,3-dimetilbutana 94.4

"YPF Super" di Argentina 95 84 90

Pertamina "Pertamax Plus" (Tidak Berlanjut), "Super/Premium" di Selandia


95 85 90
Baru dan Australia

"Aral Super 95" di Jerman, "Aral Super 95 E10" (10% Etanol) di Jerman 95 85 90

"Shell V-Power" di Indonesia, "Total Performance 95" di Indonesia, "Shell


95
FuelSave " di Malaysia

"EuroSuper" atau "EuroPremium" atau "Regular unleaded" di Eropa, "SP95"


95 85–86 90–91
di Perancis, "Super 95" di Belgia

"Premium" atau "Super unleaded" di Amerika Serikat (10% etanol campur) 97 87-88 92-93

"Shell V-Power 97" di Malaysia 97

"IES 98 Plus" di Italia, "Aral SuperPlus 98" di Jerman, Pertamina "Pertamax


98
Turbo" di Indonesia

Pertamina "Pertamax Turbo" di Indonesia 98 118 108

"YPF Infinia" di Argentina 98 87 93

"Corriente (Regular)" di Kolombia 91.5[6] 70 81[7]


"Extra (Super/Plus)" di Kolombia 95[8] 79 87[9]

"SuperPlus" di Jerman 98 88 93

"Shell V-Power 98", "Caltex Platinum 98 with Techron", "Esso Mobil Synergy
8000" dan "SPC LEVO 98" di Singapura, "BP Ultimate 98/Mobil Synergy
98 89–90 93–94
8000" di Selandia Baru, "SP98" idi Perancis, "Super 98" di Belgia, Britania
Raya, Slovenia dan Spanyol

"Shell V-Power Nitro+ 99" "Tesco Momentum 99" di Britania Raya 99 87 93

Pertamina "Pertamina Racing Fuel" (bioetanol campur) di Indonesia 100 86 93

"Premium" di Jepang (Japanese Industrial Standards), "IP Plus 100" di Italia,


"Tamoil WR 100" di Italia, "Shell V-Power Racing" di Australia - tidak 100
berlanjut pada Juli 2008 [10]

"Shell V-Power" di Italia dan Jerman 100 88 94

"Eni(atau Agip) Blu Super +(atau Tech)" di Italia 100 87 94

"isooktana" (RON dan MON 100 per definisi) 100 100 100

" Petron Blaze 100 Euro 4M " di Malaysia 100

"San Marco Petroli F-101" di Italia (utara Italia saja, hanya beberapa SPBU) 101

benzena 101

2,5-Dimetilfuran 101.3[11] 88.1[11] 94.7[11]

ExxonMobil Avgas 100[12] 99.5 (min)


i-butana 102[5] 97.6 100

2,3,3-trimetilpentana 106.1[13] 99.4[13] 103

etana 108

etanol 108.6[14] 89.7[14] 99.15

metanol 108.7[14] 88.6[14] 98.65

propana 112 97 105

2,2,3-trimetilbutana 112.1[13] 101.3[13] 106

isopropanol 118 98 108

1-propanol 118[15] 98 108[15]

toluena 121 107 114

VP C16 Race Fuel 117 118 117.5

metana 120 120 120

hidrogen > 130

Anda mungkin juga menyukai