Anda di halaman 1dari 7

LOG BOOK

PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRAVENA

OLEH
HASNI DINNIYA, S.Kep
NIM : 18.31.1149

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRAVENA

OLEH :
HASNI DINNIYA, S.Kep
NIM : 18.31.1149

Banjarbaru, April 2019

MENGETAHUI

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN/ LOG BOOK
PEMBERIAN OBAT MELALUI INJEKSI INTRAVENA

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :


Pemberian obat melalui injeksi intavena

2. Nama Klien : Tn. R

3. Diagnosa Medis : Retensio Urine

4. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut

5. Justifikasi tindakan
1) Definisi injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
2) Tujuan
1) Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat di absorbsi daripada dengan
injeksi parenteral lain.
2) Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
3) Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
3) Tempat injeksi
1) Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)
2) Pada tungkai (vena saphenous)
3) Pada leher (vena jugularis)
4) Pada kepala (vena frontalis atau vena temperalis)
5) Pada selang infus (bolus)

6. Prinsip-prinsip tindakan dan Rasional :


1. Prinsip : Steril dan Bersih.
Rasional : Mencegah terjadinya resiko infeksi
2. Prinsip : Tindakan sesuai prosedur atau SOP.
Rasional : Menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan tindakan
tersebut.
3. Prinsip : Aman.
Rasional : Memberikan rasa aman dan nyaman serta transparan kepada
klien tentang tindakan yang akan dilakukan.
4. Persiapan alat dan persiapan klien
a. Peralatan
1) Buku catatan pemberian obat atau kartu obat.
2) Kapas alkohol.
3) Sarung tangan.
4) Obat yang sesuai dengan terapi klien.
5) Spuit 2 ml- 5 ml.
6) Bak spuit.
7) Baki obat.
8) Plester.
9) Perlak pengalas.
10) Kassa steril (bila perlu).
11) Bengkok.
12) Klem.
b. Prosedur kerja
1) Cuci tangan.
2) Siapkan obat dengan prinsip 10 benar:
a) Benar obat,
b) Benar dosis,
c) Benar waktu pemberian,
d) Benar cara dan tempat pemberian (route),
e) Benar klien,
f) Pendidikan untuk klien,
g) Benar dokumentasi,
h) Benar hak klien untuk menolak,
i) Benar pengkajian penilaian efek dari obat,
j) Benar evaluasi hasil penilaian dari efek obat terhadap klien
3) Identifikasi klien.
4) Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
5) Atur klien pada posisi yang nyaman.
6) Pakai sarung tangan.
7) Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol,
dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter
sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering.
8) Offkan tetesan cairan infus.
9) Klem selang infus.
10) Pada karet yang ada di selang infus terdapat tanda seperti bulatan
yaitu untuk titik penyuntikan atau ada juga terdapat lubang buka
tutup khusus untuk membolus.
11) Jika menggunakan lubang buka tutup khusus langsung
memisahkan spuit dengan jarum/nedelnya kemudiah spuit di
masukan dan di putar sampai pas jaka sudah dorong spuit secara
perlahan dan sealu kominikasi dengan klien agar klien rilexs,
mengusap bagian atas kulit yang searah dengan pembuluh darah
vena klien agar obat masuk dengan lancar.
12) Jika menggunakan karet yang ada di selang infus maka harus
menencari titik penyuntikan yang sudah di beri tanda dengan
lingkaran, jika sudah ketemu tusukan perlahan jarum dan spuit di
karet lalu dorong spuit secara perlahan dan sealu kominikasi
dengan klien agar klien rilexs, sengusap ngusap pembuluh darah
vena klien agar obat masuk dengan lancar. Dorong hingga habis.
13) Cabut spuit/jarum bersihkan kembali dengan alcohol.
14) Kembalikan posisi klien.
15) Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan.
16) Buka sarung tangan.
17) Cuci tangan.
18) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukukan.

7. Bahaya yang dapat terjadi dan pencegahannya


a. Bahaya
1) Klien alergi terhadap obat (misalnya mengigil, urticaria, shock, collaps
dll).
2) Pada bekas suntikan dapat terjadi apses, nekrose atau hematoma.
3) Efek toksik mudah terjadi karena keadaan obat yang tinggi segera
mencapai darah dan jaringan.
b. Pencegahan
1) Obat-obat suntikan yang diberikan harus sesuai dengan program
pengobatan.
2) Sebelum menyiapkan obat suntikan bacalah dengan teliti petunjuk
pengobatan yang ada dalam catatan medik atau status klien, yaitu
nama obat, dosis, waktu dan cara pemberiannya.
3) Perhatikan teknik septik dan antiseptiknya.
4) Spuit dan jarum suntik tidak boleh digunakan untuk menyuntik klien
yang lain.
5) Spuit yang retak atau bocor dan jarum suntik yang sudah tumpul,
berkarat, atau ujungnya bengkok tidak boleh dipakai lagi.
6) Klien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk beberapa
waktu sebab ada kemungkinan timbul reaksi alergi.

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan


a. Mempercepat proses penyerapan obat,untuk memberikan dosis obat dalam
jumlah yang lebih besar.
b. Menghindari kerusakan jaringan.
9. Hasil yang didapat dan maknanya
Klien mendapatkan terapi pengobatan dengan melakukan tindakan injeksi
intravena melalui selang infus (bolus), kebutuhan klien terhadap pemenuhan
medikasi didalam tubuhnya sudah dapat dipenuhi.

10. Identifikasi Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi) :
1) Kaji dan catat tanda-tanda vital.
2) Bantu pemberian pelayanan kesehatan atau mulai sarankan terapi cairan
intravena sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai