Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Anemia pada Kehamilan dengan Tingkat Asfiksia Neonatorum pada Ibu

Bersalin di RSUD Wangaya Tahun 2019

Ni Putu Dian Aprilia

ABSTRAK

Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu kadar haemoglobinnya dibawah 11 gr%. Anemia pada
kehamilan mengakibatkan ada penurunan transportasi oksigen dari paru ke jaringan perifer,
kemampuan transportasi oksigen semakin turun sehingga konsumsi oksigen janin tidak terpenuhi.
Bahaya anemia dapat menyebabkan terjadinya asfiksia intrapartum. Asfiksia neonatorum adalah
dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini
disertai dengan keadaan hipoksia, hiperkapnea dan berakhir dengan asidosis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia pada kehamilan dengan tingkat asfiksia
neonatorum pada ibu bersalin di RSUD Wangaya. Jenis penelitian adalah non-eksperimen dengan
rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan retrospektif menggunakan teknik purposive
sampling. Jumlah sampel sebanyak 108 orang. Hasil penelitian menggunakan uji rank spearman
dan diperoleh nilai p = 0,000 nilai p < α (0,05). Hal ini berarti bahwa ada hubungan anemia pada
kehamilan dengan tingkat asfiksia neonatorum pada ibu bersalin di RSUD Wangaya tahun 2019,
nilai r yaitu 0,705 menunjukkan korelasi yang kuat antara variabel anemia pada kehamilan dengan
tingkat asfiksia neonatorum pada ibu bersalin. Nilai koefisien korelasi bertanda positif, menjukkan
semakin ringan anemia pada kehamilan maka semakin ringan tingkat asfiksia neonatorum pada
ibu bersalin di RSUD Wangaya tahun 2019. Berdasarkan hasil penelitian, petugas kesehatan
diharapkan melakukan pemantauan kehamilan kepada ibu hamil yang mengalami anemia terutama
untuk pemantuan asupan gizinya selama kehamilan sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya
Asfiksia Neonatorum.

Kata kunci: Anemia, Kehamilan, Asfiksia Neonatorum

Anda mungkin juga menyukai