Anda di halaman 1dari 37

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Studi Komperatif Usahatani Buah Naga di Desa


Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember”. Tujuan
penelitian adalah untuk menganalisis dan membandingkan produktivitas, efisiensi dan
tingkat keuntungan usahatani buah naga di Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember.
Penelitian ini Bertujuan untuk studi kasus lokasi di Desa Kemuning Lor dan
Desa Darson Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung dari petani responden dengan melakukan wawancara yang
berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari instansi yang berkaitan dengan penelitian ini seperti
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember, Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Kantor
Kecamatan serta Instansi lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapai disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan
produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning lor dan Desa Darsono dengan
nilai Z-hitung sebesar 5,415 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Produktivitas
usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor adalah sebesar 4.318 kg/ha. Nilai
produktivitas usaha buah naga di Desa Kemuning Lor tersebut lebih tinggi dari nilai
produktivitas usahatani buah naga di Desa Darsono yang sebesar 3.918 kg/ha. (2)
Terdapat perbedaan tingkat efisiensi biaya usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor
dan Desa Darsono. nilai Z-hitung sebesar 5,410 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
nilai R/C pada usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor sebesar 3,596. (3) Tidak
terdapat perbedaan tingkat keuntungan usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan
Desa Darsono nilai Z-hitung sebesar 1,488 dengan nilai signifikansi sebesar 0,142.
Petani di Desa Kemuning Lor memperoleh rata-rata tingkat keuntungan sebesar Rp
2.424.650 per 100 pohon, sedangkan petani di Desa Darsono adalah sebesar Rp
2.373.840 per 100 pohon.
ABSTRACT

The study is titled : " Study comparative Dragon Fruit Farm in the village of
Desa Kemuning Lor and Arjasa Darsono Subdistrict , Jember " . The purpose of
the study was to analyze and compare the productivity , efficiency and profitability of
dragon fruit farm in District Arjasa , Jember .
This research Aiming for the case study locations in Myrtle Lor village and sub-
district village Arjasa Darson , Jember . The data used in this study include primary data
and secondary data . Primary data is data obtained directly from the farmer respondents
by conducting interviews based on the questionnaire that had been developed previously
. Secondary data is data obtained from agencies associated with this study such as the
Central Bureau of Statistics Jember , Jember District Agriculture Office , District Office
and other agencies associated with this study .
Based on the research results dapai concluded that : ( 1 ) There are differences in
the productivity of dragon fruit farm in the village of Desa Kemuning lor and Darsono
with Z - count value of 5.415 with a significance value of 0.000 . The dragon fruit farm
productivity of Kemuning Lor village amounted to 4,318 kg / ha . The value of the
business productivity of Kemuning dragon fruit at the village of Lor is higher than the
value of dragon fruit farm productivity in the village of 3,918 Darsono kg / ha . ( 2 )
There are differences in the level of cost efficiency dragon fruit farm in the village of
Desa Kemuning Lor and Darsono . Z - count value of 5.410 with a significance value of
0.000 . value of R / C in dragon fruit farm in the village of Lor Kemuning of 3.596 . ( 3
) There is no difference in the rate of profit dragon fruit farm in the village of Desa
Kemuning Darsono Lor and Z - count value of 1.488 with a significance value of 0.142
. Farmers in the village of Lor Kemuning obtain the average rate of profit of Rp
2,424,650 per 100 trees , while farmers in the village Darsono is Rp 2,373,840 per 100
trees .
STUDI KOMPARATIF USAHATANI BUAH NAGA
DI DESA KEMUNING LOR DENGAN DESA
DARSONO KECAMATAN ARJASA
KABUPATEN JEMBER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian
Program Studi Agribisnis

Oleh:
Syaiful Hidayat
0910321017

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH JEMBER
2014
LEMBAR PENGESAHAN

STUDI KOMPARATIF USAHATANI BUAH NAGA


DI DESA KEMUNING LOR DENGAN DESA
DARSONO KECAMATAN ARJASA
KABUPATEN JEMBER

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Syaiful Hidayat
0910321017

Telah dipertahankan di depan tim penguji


Pada tanggal: 24 Januari 2013
Jam: 09 30 – 10 30
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Dr. Ir. Teguh Hari Santosa, M.P Saptya Prawitasari, SP, M.P
NIP : 196405231985031001 NIP: 19730524 200501 2006

Penguji I Penguji II

Ir. Achmad Budisusetyo, M. P. Syamsul Hadi K., SP. MP.


NIP: 195510131987071001 NIK: 96 08 017

Mengetahui
Dekan

Ir. Oktarina, M.P.


NIP. 196509011990032001
MOTTO

”Semua kesuksesan kita itu ialah berkat sebuah doa kedua orangtua

kita dan usaha kita sendiri”.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia dan hidayahnya penulis

mampu menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini yang ber judul “Studi

Komperatif Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono

Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember”. Tujuan penelitian ini mengkaji tentang

Efisiensi, Keuntungan dan, Faktor – faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani

buah naga. Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis menyadari bahwa banyak

pihak yang telah banyak membantu penyelesaian penelitian ini. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan tarima kasih terutama kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Aminullah Elhady, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.

2. Ir. Oktarina, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Jember.

3. Ir. Achmad. Budisusetyo, M.P. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Jember.

4. Dr. lr. Teguh Hari Santosa, M.P. selaku Dosen Pembimbing Utama

5. Saptya Prawitasari, S.P, M.P. selaku Dosen Pembimbing Anggota, yang telah

banyak memberikan pengarahan, petunjuk dan membantu selama pelaksanaan

penelitian dan penulisan skripsi ini.

6. Kedua Orang tuaku bapak Anwar Ibu Mas’a, terima kasih karena doa dan usahanya

sehingga dapat menyelesaikan studi saya.

7. Saudaraku, ibu Aji, pak Aji, dan semua saudara yang lain tanpa terkecuali

8. Saudaraku yang ada di Bondowoso, Terima kasih atas bantuannya selama ini.
9. Adikku Norfaizah terima kasih atas Doanya selama ini.

10. Pak Mukri selaku Ketua Kelompok Tani Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa

Kabupaten Jember atas bantuan dan bimbingannya.

11. Spesial angkatanku 2009, Rezky W, Siti Arofa, Budi H, Moch Yasin, Rudy S, Indra,

Fitriana, Eka Dedy S, Ulfi, Muklas, Hengki, terima kasih atas kebersamaannya

selama 4 tahun karena kalian aku mempunyai banyak cerita dan pengalaman yang

tak pernah saya lupakan.

12. Corina Oktavia terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini.

13. Sahabatku di kosan, Iwang, Waris, Iwan, Ipin, Imron, Andre, dan kesemuanya yang

pernah memberikan bantuannya selama ini.

Saya ucapkan bayak tarima kasih kepada semua pihak yang memberikan semagat dan

dukungannya atas selesainya penulisan skripsi ini ucapan terima kasih ini saya

persembahkan untuk:

Jember, Februari 2014

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PE NAGTAR ......................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... x

I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 9
1.3. Tujuan dan Manfaat penelitian ............................................... 9
1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................ 9
1.3.2. Manfaat Penelitian ............................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11


2.1. Usahatani ................................................................................ 11
2.2. Teori Fungsi Produksi ............................................................. 12
2.3. Produktivitas. .......................................................................... 23
2.4. Biaya produksi ........................................................................ 24
2.5. Efisiensi Usahatani ................................................................. 28
2.6. Keuntungan ............................................................................. 30
2.7. Penelitian Terdahulu .............................................................. 33

III. KERANGKA KONSEP PEMIKIRAN........................................ 36


3.1. Kerangka Konsep Pemikiran .................................................. 38
3.2. Hipotesis ................................................................................. 39

IV. METODELOGI PENELITIAN ................................................... 40


4.1. Metode Penelitian ................................................................... 40
4.2. Penentuan Lokasi Penelitian ................................................... 40
4.3. Metode Pengambilan Data ...................................................... 40
4.4. Metode pengambilan Sampel.................................................. 41
4.5. Metode Analisis Data.............................................................. 41
4.6. Defenisi Operasonal ................................................................ 45

V. GAMBARAN UMUM .................................................................. 47


VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 59

6.1. Profil Petani Buah Naga di Kecamatan Arjasa Kabupaten


Jembe ..................................................................................... 59
6.2. Produktivitas Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan
Desa Darson Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember .............. 62
6.3. Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan
Desa Darsono ......................................................................... 64
6.4. Keuntungan Usahatani Buah Naga ......................................... 69

VII. KESIMPULAN ........................................................................... 72


7.1. Kesimpulan ............................................................................. 72
7.2. Saran ....................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 74


LAMPIRAN ....................................................................................... 76
DOKUMENTASI ............................................................................... 93
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produksi Buah – Buahan di Kecamatan Arjasa Pada


Tahun 2009 ........................................................................ 7

Tabel 1.2.4. Sampel Petani Buah Naga di Kecamatan Arjasa


Kabupaten Jember .............................................................. 41

Tabel 1.3.5. Sektor pertanian di Kecamatan Arjasa, Kabupaten


Jember ................................................................................ 48

Tabel 1.4.5. Sektor perkebunan di KecamatanArjasa, Kabupaten


Jember ................................................................................ 48

Tabel 6.1.Profil Petani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan


Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Tahun
2013 .................................................................................... 59

Tabel 6.2. Produktivitas Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning


Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember ................................................................................ 63

Tabel 6.3.Hasil Uji Z Perbedaan Produktivitas Usahatani Buah Naga di


Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember .............................................................. 63

Tabel 6.4. Alokasi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning


Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember .................................................................................... 65

Tabel 6.5 .Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning


Lor dan Desan Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten
Jember ................................................................................ 67

Tabel 6.6.Hasil Uji Z Perbedaan Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga


di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember .............................................................. 68

Tabel 6.7 Rata – rata Keuntungan Usahatani Buah Naga per 100
Pohon di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan
Arjasa Kabupaten Jember ...................................................... 69

Tabel 6.8 Hasil Uji Z Perbedaan Rata – Rata Tingkat Keuntungan


Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan Desa
Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember ..................... 70
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Petani Buah Naga Desa Kemuning Lor dan Desa
Darsono ....................................................................................... 76

Lampiran 2 Alokasi Biaya Penggunaan Peralatan Usahatani Desa


Kemuning Lor ............................................................................. 77

Lampiran 3 Alokasi Biaya Penggunaan Peralatan Usahatani Desa


Darsono ....................................................................................... 78

Lampiran 4 Alokasi Biaya Sarana Produksi Usahatani Desa


Kemuning Lor ............................................................................. 79

Lampiran 5 Alokasi Biaya Sarana Produksi Usahatani Desa


Darsono ....................................................................................... 80

Lampiran 6. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja Desa Kemuning Lor ............ 81

Lampiran 7. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja Desa Darsono ...................... 82

Lampiran 8. Rekapitulasi Biaya Usahatani Desa Kemuning Lor .................... 83

Lampiran 9.Rekapitulasi Biaya Usahatani Desa Darsono ............................... 84

Lampiran 10. Produktivitas dan Efisiensi Usahatani Desa Kemuning Lor ...... 85

Lampiran 11. Produktivitas dan Efisiensi Usahatani Desa Darsono ................ 86

Lampiran 12. Keuntungan Usahatani Desa Kemuning Lor ............................. 87

Lampiran 13. Keuntungan Usahatani Desa Darsono ....................................... 88

Lampiran 14. Hasil Uji Z Perbedaan Produktivitas Usahatani Buah


Nagadi Desa Kemuning Lor Dan Desa Darsono .................... 89

Lampiran 15. Hasil Uji Z Perbedaan Efisiensi Biaya Usahatani Buah


Nagadi Desa Kemuning Lor Dan Desa Darsono .................... 90

Lampiran 16. Hasil Uji Z Perbedaan Keuntungan Usahatani Buah


Nagadi Desa Kemuning Lor Dan Desa Darsono .................... 91

Lampiran 17. Peta Kabupaten Jember ............................................................. 92


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Jember…………………………………………... 92


Gambar2. Lahan Luas ..................................................................................... 93
Gambar 3.Lahan Sempit .................................................................................. 93
Gambar 4. Hasil Buah Naga ............................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008,Manfaatdan Kasiat BuahNaga.Http://Www.Wikipedia.Org/Buah Naga.

Boediono, 1982.Pengantar Ilmu Ekonomi Ekonomi Mikro.BPFE.Yogyakarta.

Badan Pusat Setatistik.2010 Kecamatan Arjasa Dalam Angka 2009, Kantor Biro Pusat
Statistik Jember.

Boediono.1982.Ekonomi Mikro.BPFEYogyakarta.

Heady, O.E., and J.H. Dillon 2002, Agricultural Production, Ames, Iowa: Iowa State
University Press.

Hastuti D. R. dan Rahim A. 2007. Ekonomika Pertanian (pengantar, Teori, dan


kasus). Penebar Swadaya. Jakarta.

Hastuti D. R. dan Rahim A. 2007. dalam Downey dan Erickson. 1992. Manajemen
Agribisnis (edisi kedua) (terjemahan: Alfonsus Sirait). Erlangga. Jakarta.

Imron, A. 1984. Analisa Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Tembakau


Rajangan di Kabupaten Dati II Temanggung, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Kristanto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya.
Jakarata.

Larsito, S. 2005. Analisis Keuntungan Usahatani Tembakau Rakyat dan Efisiensi


Ekonomi Relatif Menurut Skala Luas Lahan Garapan (Studikasus di
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal). Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang.

Miller,Roger LeRoy dan Roger E.Meiners 2000,Teori Mikroekonomi.

Maspur 2003. Ilmu Ekonomi Mikro, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah


Jember.

Mitra Buah Organik 2011, Buah Obat Berkhasiat Obat, Rembangan, Arjasa, Jember
Nazir,M.1985.Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Prayitno, H. dan Linkolin Arsyad.1987, Petani Desa dan Kemiskinan, BPFE,


Yogyakatra.

Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Markisa. Kanisisus. Yogyakarta.


Rahayu 2011, Analisis Usahatani Kedelai Kecamatan Bangsalsari Kabupaten
Jember, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember

Rahardja, P dan M. Manurung, 2002. Pengantar ilmu Ekonomi. Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarata.

Surabaya post 2010, Sensasi Rejeki Buah Naga Belum Mati, http: //
m.surabayapost.co.id .2012

Solahudin, 1998. Hanya Pertanian yang bisa Bangkit dalam Trubus. No. 343, Jakarta:
Agrisarana.

Soekartawi 1987, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya, CV


Rajawali, Jakarta.

. 1994, Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Rajawali Press, Jakarta.

. 1995, Analisis Usahatani, UI – Press, Jakarta.

. 2002, Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi Cobb-Douglas, Cetakan ke 3, Rajawali Pers, Jakarta.

. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

, 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikas,. PT. Raja
Grafindo, Jakarta.,

Santoso, T. H. 2005, Diktat Usaha Tani, Faperta. Universitas muhammadiyah Jember.


Jember

Sunaryo, T. 2001, Ekonomi Manajerial, Erlangga, Jakarta.

Syafi’i, I. 1996, Diktat Pembangunan Pertanian bagian ke 2. Universitas Brawijaya,


Malang.

Saragih, B. 2001. Agribisnis (Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis


Pertanian). Yayasan Mulia Persada Indonesia. Bogor.

Wikipedia, 2008, Buah Naga, Http://Www.Wikipedia.Org/Buah Naga.2012.


BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode

studi komparatif.Penelitian deskriptif dimaksudkan memberikan gambaran secara

terperinci mengenai fakta–fakta, sifat–sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki suatu aktivitas kelompok manusia, suatu kondisi, suatu peristiwa pada masa

sekarang.

Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptifyang ingin mencari

jawab secara mendasar tentang sebab akibat, dengan membandingkan faktor – faktor

penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Metode penelitian

komparatif bersifat expost factoitalie.

Artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian selesai berlangsung (Nazir,

1985).

4.2 Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa KemuningLor dan Desa Darsono Kecamatan

Arjasa,kabupaten Jember.Penentuan lokasi penelitian dilakukan secarapurposiveatau

sengaja dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terdapat usahatani buah naga

terbesar dibandingkan dengan Kecamatan lain di Kabupaten Jember .

4.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari petani responden dengan

melakukan wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun
sebelumnya.Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi yang berkaitan

dengan penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember,Dinas Pertanian

Kabupaten Jember, KantorKecamatanserta Instansi lain yang berkaitan dengan

penelitian ini

4.4 Metode Pengambilan sampel

Agar sampel yang terpilih nantinya mencerminkan keadaan sebenarnya, maka

digunakan metode sensuspada petani besar karena kelompok ini jumlahnya terbatas.

Untuk petani kecil menggunakan metode Random Sampling, karena petani dalam skala

sempit jumlahnya cukup banyak. Total responden dalam penelitian ini diambil 40 orang

petani buah naga, dengan rincian sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel.1 Sampel Petani Buah Naga di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember


Jumlah Populasi Jumlah Sampel
Luas Lahan
KemuningLor Darsono KemuningLor Darsono
≥ 0,5 ha 383 59 19 3
< 0,5 ha 22 338 1 17
Jumlah 405 397 20 20

4.5 Metode Analisis Data.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

adalah

1. Untuk mengukur besarnya produktivitas usahatani buah naga digunakan pendekatan

Average Physical Product (APP) dengan formulasi sebagai berikut (Boediono, 1982) :

TPP Q f (X)
APP = = =
X X X
Dimana :

APP : Average Physical Product


TPP : Total Physical Product
Q : output yang dihasilkan
X : input yang digunakan
Sedangkan untuk mengetahui perbedaan produktivitas antara buah nagaDesa

Kemuning Lor degan Desa Darsono diuji menggunakan uji – z dua rata – rata.Dengan

hipotesis penelitian

Ho: Produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor lebih rendah dari Desa
Darsono pada produktivitas, atauμ1<μ2

Ha: Produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor lebih tinggi dari Desa
Darsono, atau 1>μ2

Apabila H0 benar, maka kriteria pengambilan keputusan adalah

, maka 0 diterima
Jika hit
> , maka 0 ditolak

Jika z hitung z tabel, maka dapat dinyatakan bahwa produktivitas usahatani

buah naga naga di Desa Kemuning Lor lebih rendah dari pada produktivitas buah naga

Desa Darsono secara statistik tidak signifikan. Akan tetapi, apabila z hitung > z tabel,

maka dari uji z tersebut dihasilkan kesimpulan yang memutuskan bahwa Ho ditolak.

Sementara itu, untuk mengetahui perbandingan produktivitas dengan indikator

tertentu (yaitu produktivitas aktual yang dicapai petani dibandingkan dengan

produktivitas nasional, produktivitas di tingkat Jawa Timur dan Jember) digunakan

metode uji beda rata–rata uji–z satu rata–rata (Supranto, 2001), maka pengujian sampel

menggunakan uji – z dengan rumus sebagai berikut:

di mana:
n = banyaknya elemen sampel
untuk semua
simpangan baku

2
penduga
untuk semua
nilai sesuai dengan
dan masing–masing disebut nilai observasi dan nilai teoritis dari Tabel
Normal.

2. Untuk menguji hipotesis yang kedua, yaitu tentang dugaan adanya perbedaan

efisiensi penggunaan biaya antara usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan

Desa Darsonodigunakan metode uji beda rata–rata menggunakan uji –zdua rata–rata.

Uji analog dengan pengujian hipotesis yang pertama.

Sementara untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya produksi usahatani buah

naga digunakan pendekatan RC ratio, dengan formulasi sebagai berikut:

TR
RC-ratio =
TC

di mana:

TR = Total Revenue (Penerimaan Total)


TC = Total Cost (Biaya Total )

Kriteria Pengambilan Keputusan:

R/C 1+i , maka biaya produksi yang digunakan tidak efisien.

R/C > (1+i), maka biaya produksi yang digunakan efisien


Sedangkan juga perlu diuji apakah usahatani buah naga di Desa Kemuning lor

lebih efisien daripada Desa Darsono. Dalam hal ini digunakan analisis uji beda dua rata

– rata menggunakan uji – z, analog dengan pengujian hipotesis pertama.

3. Pengujian hipotesis yang ketiga mengenai adanya perbedaan tingkat keuntungan

antara usahatani buah nagadi Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono menggunakan

metode uji beda rata–rata menggunakan uji–z dua rata – rata. Hipotesis penelitian di

rumuskan sebagai berikut.

Ho: Keuntuganusahataniusahatani buah naga Desa Kemuning Lor lebih rendah dari

padaKeuntugan Desa Darsono , atauμ1<μ2

Ha: Keuntugan usahatani buah naga Desa Kemuning Lor lebih tinggi dari pada

KeuntuganDesa Darsono, atau μ1>μ2

Uji yang digunakan analog dengan pengujian hipotesis yang pertama dankedua tentang

uji beda 2 rata – rata.

Sementara itu, untuk mengukur besarnya keuntungan usahatani buah naga di hitung

dengan formulasi sebagai berikut:

TR = P. Q
TC = FC + VC
Keterangan,
= Keuntungan
TR = penerimaan total (total revenue)
TC = Biaya Total (total Cost)
P = harga ( Price)
Q = Jumlah Produksi ( Quantity)
FC = Biaya tetap (fixed cost)
VC = Biaya Variabel (variable cost)

Kriteria pengambilan keputusan :


a. TR>TC, menunjukkan bahwa usahatani buah naga menguntungkan
b. TR TC, menunjukkan bahwa usahatani buah naga tidak menguntungkan (rugi)

4.6 Defenisi Operasional

1. Usahatani adalah kegiatan petani mengelola input atau factor–faktor produksi

(tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida) dengan efektif,

efisien, dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan

usahataninyameningkat.

2. Produksi adalah jumlah buah naga yang dihasilkan pada satu periode panen yang

dinyatakan dalam satuan kilogram.

3. Produktivitas adalah nilai dari seluruh hasil proses produksi usahatani buah naga

dibagi dengan luas lahan yang dimiliki setiap responden, dan dinyatakan dalam

satuan ha.

4. Faktor produksi disebut input yang dikorbankan untuk menghasilkan produksi.

Faktor produksi buah naga meliputi luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan

pestisida.

5. Biaya produksi adalah semua korbanan ekonomi yang diperlukan dan dapat diukur

atau diperkirakan untuk memulai usaha

6. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi jumlah produksi

yang dihasilkan dan dinyatakan dalam rupiah.

7. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi jumlah produksi yang

dihasilkan dan dinyatakan dalam satuan rupiah.

8. Total biaya adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produknya

yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

9. Harga jual adalah nilai yang diberikan pada produk buah naga yang dinyatakan

dalam satuan rupiah.


10. Efisiensi biaya adalah perbandingan antara total penerimaan usahatani buah naga

dengan biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi.

11. Keuntungan adalah selisis antara penerimaan dan semua biaya yang diukur dalam

satuan rupiah.

12. Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produksi (kg) yang dihasilkan dengan

harga jual (Rp/kg)..

13. R-C adalah perbandingan antara total nilai produksi (penerimaan) dengan total

biaya produksi (pengeluaran) usahatani buah naga.

14. Luas lahan adalah suatu lahan yang digunakan petani untuk menggarap usahatani

buah naga diukur dalam satuan hektar.

15. Luas lahan adalah lahan yang digarap petani untuk usahatani buah naga dengan

berbagai pola tanam yang dinyatakan dalam satuan ha.

16. Produksi rata – rata adalah jumlah produksi dibagi berapa kali produksi.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Profil Petani Buah Naga di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

Faktor yang mendasari pengambilan keputusan petani dalam berusahatani dilihat dari

dua segi yaitu dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berhubungan dengan

karakteristik dari petani, atau dengan kata lain faktor internal merupakan faktor yang berasal

dari dalam petani sendiri. Faktor internal antara lain luas lahan, pendidikan, umur petani,

pengalaman, dan jumlah anggota keluarga. Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di

luar petani atau faktor yang berada di luar karakteristik petani (Soekartawi, 1994).

Beberapa aspek yang mempengaruhi keterampilan petani dalam mengelola

usahataninya adalah: (1) umur petani, (2) pendidikan petani, (3) pengalaman bertani dan (4)

jumlah anggota keluarga petani, di bawah ini dapat dilihat profil petani buah naga di

Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, tahun 2013.

Tabel 6.1

Profil Petani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Tahun 2013
Lokasi Usahatani
Uraian Satuan Kemuning Rata-rata
Darsono
Lor

Umur Tahun 50 49 50

Pendidikan Tahun 10 9 9

Pengalaman Usahatani Tahun 6 4 5

Jumlah Anggota Keluarga Orang 4 4 4

Luas Lahan Ha 19,100 7,710 0,670

Jumlah Pohon Batang 18.923 6.163 627

Sumber: Data primer diolah (2013)


Tabel 6.1 menunjukkan bahwa rata-rata umur petani buah naga di Kecamatan Arjasa

Kabupaten Jember adalah 50 tahun. Berdasarkan lokasi usahatani menunjukkan bahwa umur

petani di Desa Kemuning Lor rata-rata 50 tahun relatif lebih tinggi dibandingkan petani di Desa

Darsono. Umur petani yang semakin tua, jika ditinjau dari segi kematangan dan cara

pengambilan keputusan yang perlu diambil pada pelaksanaan usahatani, maka akan lebih cermat

dan lebih berhati-hati. Hal ini menandakan kematangan cara berfikir seseorang dalam

melaksanakan kegiatan usahatani dan mengatasi problem yang dihadapi. Umur petani

berhubungan erat dengan pengalaman petani, dimana umur petani mempengaruhi fisik dan juga

pola berpikir petani tersebut dalam pengelolaan usahataninya. Pada umumnya petani yang lebih

muda memiliki fisik yang lebih kuat dari pada petani yang lebih tua, juga dalam pertimbangan

dan pengambilan keputusan petani yang berumur muda relatif cepat, sedangkan petani yang

berumur tua dalam pertimbangan dan pengambilan keputusan relatif lebih lama. Hal ini

disebabkan karena petani yang lebih tua memiliki banyak pengalaman sehingga sangat berhati-

hati dalam bertindak (Slamet, 1978).

Berdasarkan golongan petani, maka tingkat pendidikan petani di Desa Kemuning Lor

sebesar 10 tahun atau setingkat dengan kelas 1 SMA dan petani di Desa Darsono memiliki

tingkat pendidikan 9 tahun atau setingkat dengan kelas 3 SLTP. Tingkat pendidikan petani di

Desa Kemuning Lor relatif lebih tinggi dibandingkan petani di Desa Darsono. Pendidikan,

merupakan suatu faktor yang penting dalam memajukan masyarakat, dengan meningkatkan

pendidikan yang dimiliki maka masyarakat tersebut akan sangat mudah di dalam menerima

teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian. Taraf pendidikan masyarakat, dan sarana

pendidikan yang memadai baik pendidikan formal melalui bangku sekolah dan non-formal

melalui pembinaan akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian sumber daya

manusia yang berkualitas. Faktor pendidikan berkaitan dengan tingkat wawasan dan

pengetahuan yang diperoleh dalam berfikir dan mengambil keputusan dalam berusahatani.

Kualitas sumberdaya manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Petani yang
berpendidikan tinggi adalah relatif cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi. Sebaliknya, petani

yang berpendidikan rendah agak sulit untuk melaksanakan adopsi inovasi dengan cepat.

Pengalaman bertani sangat berpengaruh terhadap kematangan petani dalam mengelola

suatu usahatani, sehingga akan lebih meningkatkan kemampuannya dalam menguasai dan

mengembangkan teknologi pertanian. Tabel 6.1 di atas juga menggambarkan rata-rata

pengalaman petani dalam melaksanakan usahatani buah naga. Berdasarkan lokasi usahatani

menunjukkan bahwa petani di Desa Kemuning Lor mempunyai pengalaman dalam berusahatani

buah naga selama 6 tahun lebih lama jika dibandingkan petani di Desa Darsono yang rata-rata

mempunyai pengalaman berusahatani buah naga selama 4 tahun. Menurut Widjayanti (1996),

faktor lain yang mempengaruhi pendapatan adalah pengalaman petani, yaitu semakin banyak

pengalaman petani di dalam usahatani, maka semakin baik mutu dan hasil produksi yang akan

didapatkan. Pengalaman juga menentukan petani dalam mudah tidaknya menerima suatu

teknologi baru.

Jumlah rata-rata keluarga petani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono

Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember adalah 4 jiwa per kepala keluarga. Jumlah anggota

keluarga petani mempunyai pengaruh terhadap usahatani petani dalam memenuhi kebutuhan

keluarganya. Besarnya tenaga kerja yang dicurahkan tergantung dari jumlah dan susunan

anggota keluarga yang dapat bekerja dengan baik dalam lapangan pekerjaannya. Semakin besar

jumlah anggota keluarga, maka semakin banyak kebutuhan yang harus terpenuhi. Secara tidak

langsung semakin besar jumlah keluarga, seorang petani harus semakin produktif dalam

usahataninya sehingga pendapatan petani juga akan meningkat

Jumlah luas lahan yang dimiliki juga berbeda, petani di Desa Kemuning Lor

mempunyai lahan yang lebih luas dibandingkan petani di Desa Darsono. Petani di Desa

Kemuning Lor mempunyai jumlah luas lahan untuk usahatani buah naga seluas 19,10 ha,

sedangkan petani di Desa Darsono mengusahakan lahan seluas 7,71 ha untuk usahatani buah
naga. Jumlah pohon yang dimiliki oleh petani di Desa Kemuning Lor sebanyak 18.923 batang

lebih banyak jika dibandingkan dengan petani di Desa Darsono yang hanya 6.163 batang.

6.2 Produktivitas Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

Tujuan dari usahatani adalah untuk memperoleh produksi setinggi mungkin dengan biaya

serendah-rendahnya, sedangkan usaha yang baik adalah usaha yang produktif dan efisien. Usaha yang

produktif berarti usaha yang secara ekonomis menguntungkan. Produktivitas adalah nilai dari seluruh

hasil proses produksi usahatani buah naga dibagi dengan luas lahan yang dimiliki setiap responden.

Produktivitas usahatani buah naga dihitung dengan membagi produksi buah naga dengan luas lahan.

Adapun hasil perhitungan produktivitas buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono

Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember disajikan pada Tabel 6.2

Tabel 6.2

Produktivitas Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan


Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Lokasi Usahatani
Uraian Desa Kemuning
Desa Darsono
Lor

Produksi (kg) 4.125 1.523

Luas Lahan (ha) 0,955 0,386

Produktivitas (kg/ha) 4.318 3.918

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 6.2 diperoleh nilai produktivitas usahatani buah naga di Desa

Kemuning Lor adalah sebesar 4.318 kg/ha. Nilai produktivitas usaha buah naga di Desa

Kemuning Lor tersebut lebih tinggi dari nilai produktivitas usahatani buah naga di Desa

Darsono yang sebesar 3.918 kg/ha. Perbedaan rata-rata produktivitas petani buah naga di Desa

Kemuning Lor dan Desa Darsono dapat diketahui melalui pengujian uji Z. Hasil analisis
perbedaan rata-rata produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono

disajikan pada Tabel 6.3 di bawah ini.

Tabel 6.3 .Hasil Uji Z Perbedaan Produktivitas Usahatani Buah Naga


di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Rata-rata Standar
Lokasi Usahatani Z Signifikansi
Produktivitas Deviasi
Desa Kemuning Lor 4.318 96,65
5,415*** 0,000
Desa Darsono 3.918 135,79
Sumber: Data primer diolah (2013)

Keterangan: ***Segnefikan

Berdasarkan Tabel 6.3, hasil uji Z diperoleh nilai Z-hitung sebesar 5,415 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyebutkan bahwa ada perbedaan

produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa

Kabupaten Jember diterima, artinya terdapat perbedaan produktivitas usahatani buah naga

antara petani di Desa Kemuning Lor dan petani di Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten

Jember. Hal ini berarti luasan lahan dan yang dimiliki oleh petani berpengaruh secara langsung

atau nyata terhadap perbedaan produktivitas yang didapatkan oleh petani buah naga. Dengan

penggunaan lahan yang lebih luas maka petani dapat lebih mengefektifkan penggunaan faktor-

faktor produksi, seperti penggunaan tenaga kerja yang efisien sesuai dengan luas lahan yang

dikerjakan atau dengan kata lain dengan adanya lahan yang lebih luas petani dapat

mengombinasikan faktor-faktor produksi seefektif mungkin, sehingga produksi pertanian dapat

memberikan pendapatan bagi petani semaksimal mungkin. Senada dengan hal tersebut

Soetriono (2006) mengemukakan bahwa usahatani adalah suatu kegiatan petani dalam

menentukan dan mengombinasikan faktor-faktor produksi seefektif mungkin, sehingga produksi

pertanian dapat memberikan pendapatan bagi petani semaksimal mungkin. Proses produksi

pertanian adalah kompleks dan terus-menerus berubah mengikuti perkembangan teknologi baru.

Proses produksi secara teknis juga menggunakan input atau semua yang dimasukkan dalam
proses produksi lahan usaha, tenaga kerja petani dan keluarganya serta setiap tenaga kerja yang

diupah, bibit, alat-alat pertanian dan lain untuk menghasilkan output.

6.3 Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

Usahatani buah naga tidak seperti usahatani perkebunan lainnya, karena tanaman buah

naga membutuhkan waktu dua tahun untuk berproduksi. Pada daerah penelitian, buah naga yang

diusahakan petani sebagian besar adalah jenis buah naga daging putih, karena proses perawatan

tanaman tidak terlalu rumit. Awal usahatani buah naga ini membutuhkan biaya yang tidak

sedikit, pada petani di Desa Kemuning Lor investasi yang dikeluarkan mencapai Rp 8.801.958

dengan luas lahan rata-rata 0,955 ha, sedangkan investasi yang dikeluarkan oleh petani di Desa

Darsono sebesar Rp 4.465.500 dengan rata-rata luas lahan sebesar 0,386 ha. Alokasi biaya yang

dikeluarkan untuk usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan

Arjasa Kabupaten Jember disajikan pada Tabel 6.4

Tabel 6.4

Alokasi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan


Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

Desa Kemuning Lor Desa Darsono


No. Jenis Biaya
Rupiah % Rupiah %

A. Biaya Tetap

1. Sewa Lahan 3.751.250 42,62 1.658.250 37,13

2. Peralatan 1.799.558 20,44 632.795 14,17

3. Bibit 192.000 2,18 115.650 2,59

Jumlah Biaya Tetap 5.742.808 65,24 2.406.695 53,90

B. Biaya Variabel

1. Pupuk 716.250 8,14 573.875 12,85

2. Obat-obatan 117.900 1,34 111.930 2,51

3. Tenaga Kerja 2.225.000 25,28 1.373.000 30,75


Jumlah Biaya Variabel 3.059.150 34,76 2.058.805 46,10

C. Biaya Total 8.801.958 100 4.465.500 100

D. Luas Lahan 0,955 ha 0,386 ha

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 6.4, dalam menjalankan usahatani buah naganya petani di Desa

Kemuning Lor dengan rata-rata luas lahan 0,955 ha mengeluarkan biaya sebesar Rp 8.801.958,

terdiri dari biaya tetap yang meliputi biaya sewa tanah (42,62%), biaya peralatan (20,44%) dan

biaya bibit (2,18%) yang rata-rata berjumlah sebesar Rp 5.742.808 serta biaya variabel atau

biaya yang dikeluarkan secara teratur agar suatu usahatani dapat terus berjalan, adapun biaya

variabel yang dikeluarkan petani di Desa Kemuning Lor Kecamatan Arjasa adalah senilai Rp

3.059.150 yang terdiri dari biaya pupuk (8,14%), biaya obat-obatan (1,34%) dan biaya tenaga

kerja (25,28%). Petani di Desa Darsono dengan rata-rata luas lahan 0,386 ha mengeluarkan

biaya usahatani sebesar Rp 4.465.500 yang terdiri dari biaya tetap dengan rata-rata sebesar Rp

2.406.695 (53,90%) dan biaya variabel sebesar Rp 2.058.805 (46,10%). Adapun biaya tetap

tersebut meliputi biaya sewa tanah (37,13%), biaya peralatan (14,17%) dan biaya bibit (2,59%),

sedangkan biaya variabel meliputi biaya pupuk (12,85%), biaya obat-obatan (2,51%) dan biaya

tenaga kerja (30,75%).

Tingkat efisiensi biaya usahatani adalah perbandingan antara total penerimaan dengan

total biaya yang dikeluarkan. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penerimaan

yang akan diperoleh petani setiap satuan penggunaan biaya usahatani. Penggunaan biaya

dikatakan efisien apabila nilai perbandingan yang diperoleh antara total penerimaan dengan

total biaya lebih besar dari satu. Untuk menguji tingkat efisiensi biaya, digunakan uji R/C.

Perhitungan efisiensi biaya produksi menggunakan rumus R/C, yaitu dengan

membandingkan antara total penerimaan dengan total biaya usahatani masing-masing responden

yang ada di kedua desa. Hasil perhitungan rata-rata penerimaan, biaya total dan R/C usahatani

buah naga disajikan pada Tabel 6.5


Tabel 6.5

Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning Lor dan


Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Lokasi Usahatani (Desa)
Uraian
Kemuning Lor Darsono
Produksi (kg) 4.125 1.523
Harga jual (Rp) 7.668 7.800
Penerimaan (Rp) 31.630.575 11.875.825
Biaya total (Rp) 8.801.958 4.465.500
R/C 3,596 2,634
Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 6.5, menunjukkan bahwa hasil perhitungan terhadap efisiensi biaya

usahatani dengan menggunakan rumus R/C diperoleh nilai R/C pada usahatani buah naga di

Desa Kemuning Lor sebesar 3,596 yang artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan dalam

usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor akan meningkatkan penerimaan sebesar Rp 3,60.

Nilai R/C pada usahatani buah naga di Desa Darsono sebesar 2,634 yang artinya setiap Rp 1

biaya yang dikeluarkan dalam usahatani buah naga di Desa Darsono akan meningkatkan

penerimaan sebesar Rp 2,634 Perbedaan nilai R/C menunjukkan bahwa usahatani buah naga di

Desa Kemuning Lor mempunyai nilai efisiensi biaya usahatani yang lebih tinggi jika

dibandingkan usahatani buah naga di Desa Darsono. Secara statistik perbedaan rata-rata

efisiensi biaya usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono dapat diketahui

melalui pengujian uji Z. Hasil analisis perbedaan rata-rata efisiensi biaya usahatani buah naga di

Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono disajikan pada Tabel 6.6 di bawah ini.

Tabel 6.6
Hasil Uji Z Perbedaan Efisiensi Biaya Usahatani Buah Naga
di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Rata-rata Standar
Lokasi Usahatani Z Signifikansi
Efisiensi Deviasi
Desa Kemuning Lor 3,596 0,148
5,410*** 0,000
Desa Darsono 2,634 0,163
Sumber: Data primer diolah (2013)
Keterangan: ***: Signifikan pada tarif 99%

Berdasarkan Tabel 2.1, hasil uji Z diperoleh nilai Z-hitung sebesar 5,410 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyebutkan bahwa ada perbedaan efisiensi

biaya usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa

Kabupaten Jember diterima, artinya terdapat perbedaan efisiensi biaya usahatani buah naga

antara petani di Desa Kemuning Lor dan petani di Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten

Jember. Efisien biaya usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor lebih tinggi jika

dibandingkan Desa Darsono. Ditinjau dari segi luas lahan usahatani di Desa Kemuning Lor rata-

rata mempunyai lahan yang lebih luas jika dibandingkan Desa Darsono, dengan penggunaan

lahan yang lebih luas akan lebih mengefektifkan penggunaan faktor-faktor produksi dan dapat

menekan biaya usahatani, sehingga tercapai efisiensi biaya yang lebih tinggi. Hal ini sesuai

dengan yang dipaparkan oleh Soetriono (2006), bahwa efisiensi mempunyai arti yang penting,

yakni dengan membandingkan antara besarnya biaya dengan besarnya nilai produksi yang

diperoleh dari kegiatan usahatani. Konsep efisiensi pada dasarnya mencakup tiga pengertian

yaitu efisiensi teknis, harga dan ekonomi. Efisiensi teknis dan efisiensi harga (allocative

efficiency) merupakan komponen dari efisiensi ekonomi. Jika efisiensi teknis dan harga dapat

tercapai maka dengan sendirinya efisiensi ekonomi dapat tercapai pula.

6.4 Keuntungan Usahatani Buah Naga

Rata-rata tingkat pendapatan usahatani buah naga pada petani di Desa Kemuning Lor

dan Desa Darsono dihitung berdasarkan tingkat pendapatan per 100 pohon. Hasil rata-rata

tingkat pendapatan (keuntungan) usahatani buah naga per 100 pohon pada petani di Desa

Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember disajikan pada Tabel

6.7
Tabel 6.7

Rata-rata Keuntungan Usahatani Buah Naga per 100 Pohon di


Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa
Kabupaten Jember
Jumlah
Harga Jual Penerimaan Biaya Total Keuntungan
Lokasi Usahatani Produksi
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
(kg)

Kemuning Lor 436 7.698 3.354.950 930.300 2.424.650

Darsono 494 7.800 3.831.966 1.458.125 2.373.840

Sumber: Data primer diolah (2013)

Berdasarkan Tabel 6.7 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata keuntungan

usahatani buah naga per 100 pohon antara petani di Desa Kemuning Lor dengan petani di Desa

Darsono, petani di Desa Kemuning Lor memperoleh rata-rata tingkat keuntungan sebesar Rp

2.424.650 per 100 pohon, sedangkan petani di Desa Darsono adalah sebesar Rp 2.373.840 per

100 pohon. Petani di Desa Kemuning Lor memperoleh rata-rata keuntungan usahatani yang

lebih besar jika dibandingkan petani di Desa Darsono, tetapi dengan selisih keuntungan yang

hanya sebesar Rp 50.809 per 100 pohon. Perbedaan rata-rata keuntungan ini disebabkan pada

petani di Desa Darsono biaya yang dikeluarkan pada usahataninya lebih besar jika dibandingkan

petani di Desa Kemuning Lor meskipun rata-rata penerimaan dari petani di Desa Darsono lebih

besar daripada petani di Desa Kemuning Lor.

Perbedaan rata-rata keuntungan petani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa

Darsono dapat diketahui melalui uji Z. Hasil analisis perbedaan rata-rata keuntungan usahatani

buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono disajikan pada
Tabel 6.8 di bawah ini.

Tabel 6.8
Hasil Uji Z Perbedaan Rata-Rata Tingkat Keuntungan Usahatani Buah Naga di Desa Kemuning
Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember
Rata-rata Standar
Lokasi Usahatani Z Signifikansi
Keuntungan Deviasi
Desa Kemuning Lor 2.424.650 81.423.09
1,488 ns 0,142
Desa Darsono 2.373.840 150.564.69
Sumber: Data primer diolah (2013)

Keterangan:ns = signifikan

Berdasarkan Tabel 6.8 hasil uji Z diperoleh nilai Z-hitung sebesar 1,488 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,142. Nilai signifikansi sebesar 0,142 lebih besar dari 0,05 (0,142 > 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyebutkan bahwa ada perbedaan keuntungan

usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor dan Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten

Jember ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan keuntungan usahatani buah naga antara petani

di Desa Kemuning Lor dan petani di Desa Darsono Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.

Besarnya keuntungan petani buah naga tergantung pada biaya produksi yang

dikeluarkan, jumlah produksi yang dihasilkan dan harga jual produk buah naga kepada

konsumen. Jika produksi buah naga meningkat dan diimbangi dengan kenaikan harga jual maka

akan memberikan dampak positif secara langsung terhadap peningkatan keuntungan petani buah

naga. Peningkatan jumlah produksi buah naga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor

yang memungkinkan untuk dimaksimalkan adalah dengan penerapan teknologi anjuran dengan

melakukan perawatan secara intensif serta menggunakan bahan baku seperti bibit yang

berkualitas, penggunaan pupuk yang lebih efisien, kondisi ekologi yang mendukung yaitu

kualitas tanah yang baik dan keuntungan lokasi usaha dekat dengan pasar. Selain itu tanaman

buah naga merupakan tanaman yang mempunyai umur produksi 10-15 tahun, pada tahun

pertama hingga tahun kedua setelah penanaman, biasanya hasil produksi yang dihasilkan kurang
maksimal, namun apabila menerapkan teknologi usahatani yang baik, maka pada tahun-tahun

berikutnya tanaman buah naga akan memberikan produksi yang lebih tinggi.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang studi komparatif usahatani buah

naga di Desa Kemuning Lor dengan Desa Darsono di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember

dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat perbedaan produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning lor

dan Desa Darsono dengan nilai Z-hitung sebesar 5,415 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000. Produktivitas usahatani buah naga di Desa Kemuning Lor adalah

sebesar 4.318 kg/ha. Nilai produktivitas usaha buah naga di Desa Kemuning Lor

tersebut lebih tinggi dari nilai produktivitas usahatani buah naga di Desa

Darsono yang sebesar 3.918 kg/ha.

2. Terdapat perbedaan tingkat efisiensi biaya usahatani buah naga di Desa

Kemuning Lor dan Desa Darsono. nilai Z-hitung sebesar 5,410 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. nilai R/C pada usahatani buah naga di Desa

Kemuning Lor sebesar 3,596 .

3. Tidak terdapat perbedaan tingkat keuntungan usahatani buah naga di Desa

Kemuning Lor dan Desa Darsono nilai Z-hitung sebesar 1,488 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,142. Petani di Desa Kemuning Lor memperoleh rata-rata

tingkat keuntungan sebesar Rp 2.424.650 per 100 pohon, sedangkan petani di

Desa Darsono adalah sebesar Rp 2.373.840 per 100 pohon.

7.2. Saran

Berdasarkan permasalahan, pembahasan dan kesimpulan yang ada maka dapat dikemukaan

saran sebagai berikut:


Mengigat produktivitas usahatani buah naga di Desa Darsono lebih rendah maka perlu

perbaikan tehnologi budidanya tanaman buah naga melalui pemupukan berimbang dan

perawatan yang lebih intensif.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2008,Manfaatdan Kasiat BuahNaga.Http://Www.Wikipedia.Org/Buah Naga.

Boediono, 1982.Pengantar Ilmu Ekonomi Ekonomi Mikro.BPFE.Yogyakarta.

Badan Pusat Setatistik.2010 Kecamatan Arjasa Dalam Angka 2009, Kantor Biro Pusat
Statistik Jember.

Boediono.1982.Ekonomi Mikro.BPFEYogyakarta.

Heady, O.E., and J.H. Dillon 2002, Agricultural Production, Ames, Iowa: Iowa State
University Press.

Hastuti D. R. dan Rahim A. 2007. Ekonomika Pertanian (pengantar, Teori, dan


kasus). Penebar Swadaya. Jakarta.

Hastuti D. R. dan Rahim A. 2007. dalam Downey dan Erickson. 1992. Manajemen
Agribisnis (edisi kedua) (terjemahan: Alfonsus Sirait). Erlangga. Jakarta.

Imron, A. 1984. Analisa Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Tembakau


Rajangan di Kabupaten Dati II Temanggung, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Kristanto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya.
Jakarata.

Larsito, S. 2005. Analisis Keuntungan Usahatani Tembakau Rakyat dan Efisiensi


Ekonomi Relatif Menurut Skala Luas Lahan Garapan (Studikasus di
Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal). Tesis, Program Pasca Sarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang.

Miller,Roger LeRoy dan Roger E.Meiners 2000,Teori Mikroekonomi.

Maspur 2003. Ilmu Ekonomi Mikro, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah


Jember.

Mitra Buah Organik 2011, Buah Obat Berkhasiat Obat, Rembangan, Arjasa, Jember
Nazir,M.1985.Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta

Prayitno, H. dan Linkolin Arsyad.1987, Petani Desa dan Kemiskinan, BPFE,


Yogyakatra.

Rukmana, R. 2003. Usaha Tani Markisa. Kanisisus. Yogyakarta.


Rahayu 2011, Analisis Usahatani Kedelai Kecamatan Bangsalsari Kabupaten
Jember, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember

Rahardja, P dan M. Manurung, 2002. Pengantar ilmu Ekonomi. Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarata.

Surabaya post 2010, Sensasi Rejeki Buah Naga Belum Mati, http: //
m.surabayapost.co.id .2012

Solahudin, 1998. Hanya Pertanian yang bisa Bangkit dalam Trubus. No. 343, Jakarta:
Agrisarana.

Soekartawi 1987, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya, CV


Rajawali, Jakarta.

. 1994, Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Rajawali Press, Jakarta.

. 1995, Analisis Usahatani, UI – Press, Jakarta.

. 2002, Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis


Fungsi Cobb-Douglas, Cetakan ke 3, Rajawali Pers, Jakarta.

. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, PT. Raja Grafindo Persada,


Jakarta.

, 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikas,. PT. Raja
Grafindo, Jakarta.,

Santoso, T. H. 2005, Diktat Usaha Tani, Faperta. Universitas muhammadiyah Jember.


Jember

Sunaryo, T. 2001, Ekonomi Manajerial, Erlangga, Jakarta.

Syafi’i, I. 1996, Diktat Pembangunan Pertanian bagian ke 2. Universitas Brawijaya,


Malang.

Saragih, B. 2001. Agribisnis (Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis


Pertanian). Yayasan Mulia Persada Indonesia. Bogor.

Wikipedia, 2008, Buah Naga, Http://Www.Wikipedia.Org/Buah Naga.2012.

Anda mungkin juga menyukai