Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN MIKROPROPAGASI

EXPLANT

MEDIA

LINGKUNGAN
EXPLANT CONTOH GAMBAR EXPLAN

EXPLANT ADALAH UKURAN


BAGIAN KECIL EXPLANT
JARINGAN ATAU
ORGAN YANG UMUR
DIPISAHKAN DARI EXPLANT
TANAMAN INDUK
KEMUDIAN
DIKULTURKAN SUMBER
EXPLANT

GENOTIP
UKURAN EXPLANT UMUR EXPLANT

o Umur sangat mempengaruhi tipe


 Ukuran sangat
& daya morfogenesis.
menentukan proses o Jaringan muda dan sehat lebih
pengkulturan. mudah beregenerasi karena
 Semakin besar ukuran, belum mengandung alkaloid
makin besar kemampuan o Eksplan yang baik biasanya
nya utk tumbuh dan berasal dari pohon muda, dan
beregenerasi. diambil bagian jaringan
 Sebaliknya semakin besar meristemnya berupa pucuk,
pula terjadi kontaminasi. ketiak daun dan meristem akar.
o Pd tanaman kayu jaringan
 Maka ukuran maksimal
embrionya/ tanaman muda /
adalah 0.5 – 1.0 cm dan seedling serta tunas mempunyai
utk meristem 0.05 – 1.0 kapasitas yg tinggi utk
mm beregenerasi.
SUMBER EXPLANT GENOTIP

 Genotip adalah faktor


 Sumber eksplan ialah tanaman endogen yg paling
induk dari mana eksplan utama mempengaruhi
diambil. perkembangan jaringan
 Umur berhubungan umur sel explant
yg diambil dr tanaman induk,  Perbedaan genotip
biasanya eksplan yang diambil jelas dpt dlihat pd
dari induk yg masih muda lebih tanaman monokotil,
cepat beregenerasi dikotil dan
 faktor lingkungan gymnospermae.
mempengaruhi perkembangan  Kemampuan utk
tanaman itu (kesehatan, suhu, beregenerasi yg paling
cahaya serta musim) rendah ialah tanaman
 Tanaman yg akan dijadikan gymnospermae,
sumber explant sebaiknya monokotil kemudian
berasal dr tanaman yg sehat terakhir oleh dikotil.
yg tumbuh baik dan normal.
MEDIA Tahapan multiplikasi tunas dari eksplan yang ditanam di media kultu

Media
Padat

Media Kebaikan dan


Stationary Cair Keburukan

Media
Agitasi CAir
Media Padat
Kebaikan.
perkembangan akar serta tunas
explant dpt mudah diamati.
Adalah media yang  jika dlm pengkulturan terjadi
dipadatkan dengan kontaminasi, explant yg tdk
maksud agar explant terkontainasi masih dpt diselamatkan
tidak mudah berpindah dgn cara memindahkan explant ke botol
tempat . “Agar” yg lain.
merupakan bahan yang
banyak digunakan untuk
memadatkan media.

Keburukan :
 hanya sebagian explant yang
mengalami aerasi yang baik
 perkembangan yg terjadi tdk
Aerasi yaitu proses pengolahan air dgn cara seimbang.
mengontakkan keudara.( prinsipnya seperti
proses absopsi/penyerapan gas & desorbsi/
pelepasan gas)
Media
Stationary Cair

Media cair yang Kebaikan :


menggunakan bahan  tidak menggunakan media
tempat meletakkan agar shg dlm mengatur zat hara
explant. yg sgt kritis itu dpt diatasi.

Kekurangan :
 sulitnya mengatur posisi explant,
Serta mengamati
perkembangannya
Media
Agitasi Cair

Merupakan medai cair yg Kebaikan :


dibantu dgn goyangan  utk mengatasi kelemahan-
menggunakan alat kelemahan yg ditemukan dlm
agitasi (shaker). media padat, & media stationary
Agitasi/pergerakan
bermaksd untk
menciptakan pertukaran
gas, serta mengatasi agr
explant tdk tenggelam.

Cara : dgn jalan memasukan explant/kalus, atau sel kedlm botol kultur yg lebih
dahulu sudah diisi dgn medium cair, kira-kira sebanyak 1/5 volume botol. Ruang yg
tersisa bertujuan agar / udara dpt diciptakan selama pengkuturan.
Yg paling banyak
digunakan ialah lampu

Lingkungan neon, karena penyebaran


cahaya yg luas dan
hemat.

Kandungan fisik cahaya


a. Thermal / pijar
b. Electrical Discharge
Sumber cahaya c. flourencent
cahaya
Persyaraan serta pengaruh
a. Intensitet.
dalam kultur jaringan b. Kwalitet
c. Lama penyinaran

suhu Memerlukan suhu sebesar


a. Mnjga kestabilan
25-30°C membran sel.
b. Mengatur garam”
agar ttp dlm
bentuk terlarut
Ph yg disukai utk c. Membantu
Ph pertumbuhan sel yakni 5-6 penyerapan zat
hara
d. Mengatur sifat
gel agar.

Wadah/ Tergantung dan berbeda-beda


botol sesuai dgn pertumbuhan dan
kultur perkembangan berlangsung

Anda mungkin juga menyukai