Anda di halaman 1dari 4

Adapun Langkah-langkah dalam penyusunan tes hasil belajar

adalah :

1. Mendefinisikan tujuan-tujuan pembelajaran dan lingkup bahan ajar


yang mestinya diungkap
2. Menyusun kisi-kisi
3. Membuat atau menulis soal sekaligus dengan kunci jawaban.
Mengadakan pemeriksaan terhaadap butir soal secara rasional.
4. Mengorganisasikan tes menurut tipe-tipe soal yang dibuat.
5. Membuat petunjuk pengerjaan soal.
6. Mengadakan uji coba (try out)
7. Merevisi soal
8. Mengorganisasikan kembali soal dalam bentuk final
9. Memperbanyak soal

Jenis Tes Hasil Belajar

Secara garis besar terdapat tiga jenis hasil belajar yakni : tes
tertulis, tes lisan dan tes tindakan.
Dalam tes tertulis ada dua perangkat alat yang harus disediakan yakni
lembar soal yang sudah lengkap dengan petunjuk pegerjaannya dan
lembar jawaban yang akan diisi oleh siswa. Sedangakan didalalam tes
lisan dilakukan dalam suatu komunikasi langsung antara tester dan testi.
Pada tes ini tester mengajukan persoalan secara lisan dan testi harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan pula. Perangkat yang
digunakan adalah pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan dan
pedoman penyekoran jawaban.
Berdeda dengan kedua tes diatas, isi uji dalam tes tindakan tidak
disajikan dalam bentuk pertannyaan melainkan dalam bentuk tugas.
Dalam hal ini testi melakukan suatu kegiatan berdasarkan intruksi atau
petunjuk tertentu dan tester mengamati keterampilan testi dalam
menyelesaikan tugas tersebut. Hal yang harus disiapkan disini adalah
petunjuk atau intruksi tentang kegiatan yang harus dilakukan, dan
perlengkapan atau alat-alat praktek yang diperlukan, serta pedoman
pengamatan (pedoman penilaian). Lazimnya tes tindakan ini disebut
ujian praktek.
Pemiihan jenis-jenis ts yang harus digunakan tergantung pada banyak
factor yang perlu dipertimbangkan:
Pertama : pertimbangan terhadap aspek perilaku atau bahan ajar yang
akan diungkap.
Kedua : pertimbangan terhadapa waktu yang tersedia.
Ketiga : pertimbangan jumblah peserta tes.
Keempat : pertimbangan terhadap kelengkapan fasilitas yang
dibutuhkan.
Penyusunan Tes Hasil Belajar
a. Peryusunan Tes Tertulis
Pada dasarnya ada dua bentuk soal tes tertulis yang lazim kita gunakan
yakni: tes uraian dan tes objektif.
1. Tes Uraian
Tes uraian merupakan suatu bentuk soal yang harus dijawab atau
dipecahkan oleh testi dengan cara mengemukan pendapat secara
terurai. Dalam tes ini memungkinkan timbulnya variasi dalam jawaban
yang diberikan oleh testi (siswa) karena jawaban yang diberikan bersifat
subjektif. Tes uraian biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan
kognitif yang relative tinggi dan kompleks.
Adapun keunggulan dan kelemahan tes uraian yaitu:
Keunggulan :

a. Dapat mengungkap aspek-aspek pengetahuan atau perilaku yang


kompleks secara leluasa
b. Menuntut siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan dalam
menjawab persoalan
c. Menunutut kreatifitas siswa untuk mengorganisasikan sendiri
jawabannya.
d. Dapat melihat jalan pikiran siswa dalam menjawab persoalan.
e. Tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menebak
jawaban.

Kelemahan:

a. Ruang lingkup yang diungkap sangat terbatas.


b. Memungkinkan timbulnya keragaman dalam memberikan jawaban
sehingga tidak ada rumusan benar yang pasti.
c. Lebih memberikan peluang untuk bersifat subjektif
d. Proses penyekoran sering terganggu oeh factor-faktor lain diluar
maksut pengukuran, misalnya keindahan dan kerapian tulisan.
2. Tes Objektif
Berbeda dengan tes uraian, tugas-tugas dan persoalan-pesoalan dalam
tes objektif sudah terstruktur, sehingga jawaban terhadap soal-soal
tersebut sudah dapat ditentukan secara pasti.
Adapun keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan tes objektif
adalah :
Keunggulan :

a. Waktu yang dibutuhkan relative lebih singkat


b. Panjang pendeknya suatu tes (banyak sedikitnya butir soal) bisa
berpengaruh terhadap kadar reliabilitas
c. Proses pensekoran dapat dilakukan secara mudah karena kunci
jawaban dapat dibuat secara pasti
d. Proses penilaian dapat dilakukan secara objektif karena kunci
jawaban sudah dapat ditentukan secara pasti.

Kelemahan :

a. Terdapat kemungkinan untuk dapat menebak jawaban dengan


tepat. Tidak dapat mengetahui jalan pikiran testi dalam menjawab
suatu pesoalan.
b. Membatasi kreativitas siswa dalam menyusun jawaban sendiri.
c. Bahan ajar yang diungkap dengan ts objektif, pada umumnya lebih
terbatas pada hal-hal yang factual.

b. Penyusunan Tes Lisan


Pada dasarnya tes lisan sama dengan tes uraian, perbedaannya terletak
pada pelaksanaannya. Tes lisan dilakukan dalam suatu komunikasi
langsung antara tester dan testi.
Tes lisan digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berupa
kemampuan untuk mengemukakan pendapat-pendapat atau gagasan-
gagasan secara lisan. Jika bahan ajar yang diajukan sama maka ideal
sekali kalau siswa mendapat perangkat soal yang sama, tetapi hal ini
sulit untuk dilakukan secara serempak terhadap semua testi oleh tester
yang sama.
Adapun keunggulan-keunggulan dan kelemahan dari tes lisan adalah :
Keunggulan :

1. Mengukur kemampuan berpikir taraf tinggi secara lebih


leluasa.
2. Memungkinkan untuk melakukan pengecekan
3. Tak ada kesempatan untuk menyontek

Kelemahan :

1. Lebih memungkinkan untuk terjadinya ketidakadilan


2. Memungkinkan penguji untuk menyimpang dari lingkup bahan ajar
yang diujikan
3. Membutuhkan waktu yang relative lebih lama
4. Memerlukan banyak format intrumen
5. Peluang subjektivitas dalam penilaian lebih terbuka.

c. Penyusunan Tes Tindakan


Tes tindakan dimaksutkan untuk mengukur keterampilan siswa dalam
melakukan suatu kegiatan. Dalam tes tindakan persoalan disajikan
dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh testi. Pada intinya ada
dua unsur yang yang bisa dijadikan bahan penilaian dalam tes tidakan
yaitu: proses dan produk.
Adapun keunggulan dan kelemahan dari tes tindakan ini adalah :
Keunggulan :

1. Cocok untuk mengukur aspek perilaku psikomotor


2. Dapat digunakan untuk mengecek kesesuaian antara
pengetahuan, teori, dan keterampilan mempraktekkannya.
3. Tak ada kesempatan untuk menyontek

Kelemahan :

1. Lebih sulitdalam mengadakan pengukuran


2. Memerlukan biaya yang relative lebih besar
3. Memerlukan waktu yang relatif

Anda mungkin juga menyukai