Anda di halaman 1dari 6

SebuahMimpi

Tenggarong, Kalimantan Timur di kota inilah aku di lahirkan, aku hanyalah anak yang hidup
dengan kesederhanaan 10 tahun sudah aku tidak merasakan kehadiran sosok seorang ayah seperti
teman-temanku yang lain terkadang aku merasa iri dengan mereka tapi apalah dayaku tidak ada yang
bisa aku perbuat aku hanya bisa terus berdoa agar ayahku ditempatkan ke tempat yang indah,
bersyukurlah aku masih mempunyai ibu yang selalu mau berusaha untuk menghidupiku dan saudara-
saudaraku..aku sangat mencintainya..

‘’ Alya.. Alyaa.. ‘’ suara teman Alya yang bernama Hamka pun terus memanggilnya.

‘’ Iyaa stumat dulu.. kenapa awk tumben kesini ‘’ Alya pun menjawabnya.

‘’ Yok etam bayaan turun sekolah, bila lagi awak besiap ‘’ sahut Hamka dengan tergesa-gesa.

‘’ Hmmm.. sabar hak dulu lehhh.. tunggu ‘’ Alya pun cepat-cepat bersiap.

‘’ Uyy.. lambat..’’ Hamka terus saja berkomentar.

‘’ Yokkk cepati.. telat ndia etam niii.. ‘’ Alya pun segera menghampiri Hamka.

‘’ Haduhh awak nii tu jua hak ku carangkan dari tadi.. dah hak yok dah ‘’Mereka pun
berangkat ke sekolah bersama-sama.

Hamka adalah teman baru Alya, Hamka mempunyai cita-cita sebagai seorang anggota
kepolisian Hamka pun saat ini sedang mengikuti seleksi calon menjadi anggota polisi agar setelah
lulus ia menjadi seorang polisi. Hamka menyukai Alya tetapi tidak untuk memulai sebuah hubungan,
dahulu Hamka memang selalu membahas tentang cinta menurutnya apalah arti hidup tanpa cinta..
Tapi Alya tidak pernah menghiraukannya malah Alya selalu bilang kepada Hamka ada saatnya kita
mencintai seseorang saat timbul kesuksesan, hari demi hari Hamka pun tidak pernah lagi
membahasnya justru Hamka selalu mensupport apa yang dikatakan oleh Alya karna menurut Hamka
apa yang dikatakan oleh Alya sangat benar.. untuk apa kita menjalani hubungan yang tidak jelas dan
tidak pasti untuk masa depan?.

Hamka dan Alya pun telah sampai disekolah yang amat mereka sayangi itu.. setelah itu mereka pun
lekas masuk ke kelasnya masing-masing..

**

Kring-kring bel pun mulai merbunyi menunjukkan waktu istirahat..

‘’ Yokk kar etam kejaba.. bosan ni dikelas, sida asek kali masing-masing ‘’ Alya pun
mengajak teman sebangku nya itu keluar kelas yang bernama Kartika.

‘’ Yook daah.. etam ke DPR aja ginnn ‘’ ajak Kartika ke suatu tempat yang berada tidak jauh
dari kelas.

‘’ Haaaa.. apa tu DPR jaoh kali kita dak ketimbau situ.. ‘’ tiba-tiba saja teman sekelas mereka
yang bernama Fadli menyahut saat mendengar percakapan mereka.
‘’ Iiii sihanya mandik tahuu.. padahi pang kar.. ‘’ sahut Alya dengan tertawa dan mengolok.

‘’ Tu naa Fadli melihat ndik awak ada pohon disitu ‘’ Kartika pun menunjuk ke arah pohon
tidak jauh dari kelas.

‘’ Melihat haknya.. terus apa hubungan DPR dengan pohon tu? ‘’ Fadli pun terlihat bingung.

‘’ DPR..Dibawah Pohon Rindang.. hahaha ‘’ Kartika pun menjawab dengan tertawa.

‘’ Huh.. pohon kok di sebut DPR ada-ada aja kanak wayah ni kebanyakkan makan micin tu
pang. ‘’ sahut Fadli sambil mengolok dan tertawa.

‘’ Dah-dah hak tu yok kar ‘’ Alya pun mengajak Kartika lekas keluar kelas.

Mereka sampai di tempat yang mereka sebut DPR itu.. entah kenapa mereka tiba-tiba saja melamun
tanpa berkata-kata.. dan tidak lama kemudian Alya pun memulai percakapan.

‘’ Kar gak mana hak etam ni ndia lulus kemana etam ‘’ tanya Alya kepada Kartika..

Kartika adalah teman baik Alya walau mereka baru berteman 2 tahun tapi mereka sudah
saling terbuka.. Alya tau terkadang ada saja teman yang mengkhianati kita tapi Alya tidak
mempermasalahkan apa yang di katakan orang karna menurutnya pengkhianatan terjadi karna sebuah
takdir dan takdir mempunyai alasan. Mereka sudah 2 tahun berteman.. pada saat pertama memulai
pertemanan di mulai saat kelas 10 semester ke 2 dan sebenarnya mereka sudah dari kelas 11
membicarakan tentang setelah lulus mereka akan kemana..

‘’ Ndik tahu jua aku ni ya, kemak jua etam cobai di Bandung kah? Ndak dik awak? ‘’ tanya
Kartika dengan muka bingung sedih karna sebentar lagi mereka akan lulus dari sekolah yang mereka
banggakan itu.

‘’ iyaa dah aku ngumpat maha ni.. intinya etam usaha, doa, supaya bisa diterima ndia mun
dapat etam jua daftar di Jogja, situ kan murah-murah nyaman etam ndak mandiri situ sambil kerja
etam.. mamakku dikda pitis, kuliah mahall.. tapi yahak jaohnya tu susah etam ‘’ Alya pun menjawab
dengan santai dan agak sedikt sedih.

‘’ Iyaa hak tu yaa.. iyaa etam cobai hak di Jogja jua sapa tahu hak takdir ada untuk etam.. ndia
etam cobai bidik misi sapa tau tama itu maha lagi harapan mun ndik kuliah dah ai etam kerja maha
lagi disini.. pitis dah tekumpul baru hak dapat kuliah.. mudahan aja hak etam bisa.. pasti bisa..‘’
Kartika pun menjawab dengan rasa hati senang dan bersemangat.

‘’ Yokk hakk dah etam tama kelas parak masukkan ni ‘’ Alya pun mengajak Kartika kembali.

Kring – kring.. bel masuk pun bebunyi mereka pun mengikuti jam terakhir yaitu pelajaran
matematika yang di ajar oleh guru kelas mereka sendiri yaitu ibu Muji.. ibu Muji adalah wali dari
kelas 12 Akuntansi 1 ia adalah guru yang paling peduli dengan anak-anak didiknya apapun yang tidak
baik selalu ia tegur, ia sangat menyayangi anak murid nya. Tidak lama kemudian bel pun berbunyi
menandakan waktu pulang sudah tiba.Hamka pun menghampiri Alya untuk mengajak pulang..

**

Beberapa bulan kemudian waktu terus berjalan kelulusan tiba akhirnya Alya, Kartika, dan
Hamka lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan beruntungnya Alya dan Kartika mendapatkan
bidik misi sesuai dengan harapan mereka, dan Hamka masuk di anggota kepolisian.. tentu Alya sangat
senang karna Alya sering melihat Hamka sangat berusaha dan berjuang untuk mencapai cita-citanya
itu. Alya dan Kartika akan bersekolah di Jogja sesuai dengan pilihan mereka, walau keputusan mereka
di tantang oleh keluarga mereka masing-masing tapi mereka tetap berisi keras untuk pergi mereka
berdua pun hari ini akan lekas berangkat dan Hamka lah yang mengantar mereka ke bis karna
keluarga mereka tidak ingin mengantar karna mereka sangat tidak setuju dengan keputusan tersebut.
Setelah bis itu berangkat Alya pun berpamitan dengan Hamka.

‘’ Makasih abang Hamka ‘’ Alya pun memanggil Hamka dengan tambahan abang dan tertawa
saat berpamitan denganya.

‘’ behh lehh abang, Iyaa.. baik-baik hak awak yoh.. aku nunggu awak disini sampai apa yang
awk inginkan tercapai ‘’ jawab Hamka dengan hati yang mulai bercampur-campur, dan Alya hanya
tersenyum.

Alya dan Kartika pun sampai di kota jogja dan mencari rumah kontrakkan dan akhirnya
mereka menemukan tempat yang dekat dengan kampus dan pasar. Esok harinya kami berdua
mengurus semua kelengkapan yang harus dipenuhi sebagai mahasiswa kampus dan kami pun mulai
hari ini berbicara dengan bahasa indonesia.Mereka berdua mencari pekerjaan banyak sekali apapun
itu mereka ambil untuk menambah kebutuhan mereka. Alya mulai mempunyai banyak teman begitu
pula dengan Kartika tapi sayang nya Kartika tidak seberuntung Alya yang di sukai banyak kakak
angkatan dan teman-teman di kampus, padahal mereka sama-sama mempunyai prestasi malah Kartika
lebih banyak prestasi dibandingkan Alya. Alya dan Kartika pun berencana untuk membuka restoran
makanan khas kutai agar orang tau tentang rasa dan nikmatnya makanan khas kutai kartanegara Alya
dan Kartika selalu berdoa agar apa yang mereka cita-citakan menjadi nyata.

Lama-kelamaan Kartika pun mulai jengkel kepda Alya karna orang yang ia sukai malah
menyukai Alya orang itu adalah orang yang suka sekali memberi makanan kepda mereka berdua,
rumah mereka tidak terlalu jauh dengan rumah Dimas, yaps Dimas lah nama laki-laki itu yang
membuat persahabatan mereka hancur dengan seketika. Dimas selalu saja sering menghubungi Alya
dan menemui Alya walau Alya tidak menghiraukan Dimas.

‘’ Dimas aku menghargai kamu selalu peduli kepada ku tapi tolong, aku tidak bisa mendekat
kepda kamu , kamu tau kan Kartika adalah temanku dan sampai kapan pun akan begitu.. aku mohon
hargai pula perasaannya. Aku tidak bisa menyakitinya tolong kamu jelaskan kepadanya bahwa kita
tidak ada apa-apa ‘’ Alya pun menghampiri Dimas sambil membicarakan hal yang serius.

‘’ Baik Al, maaf kalau aku salah ‘’ sahut Dimas. Dan Alya pun langsung pergi dan bertemu
dengan Kartika.

Hari pun terus berjalan kami berdua jarang sekali berbincang bersama lagi walau Dimas
sudah menjelaskan semua nya kepda Kartika tapi Kartika tetap berisi keras hati rasa bencinya tidak
mudah sirna begitu saja. Setelah lama tidak berbincang Alya pun mulai memperbaiki masalahnya ia
mulai berbicara kepada Kartika.

‘’ Kar awak ingat ndik tujuan etam kesini.. etam dak sukses tapi kenapa awk diam maha dik
tahu bekesah lagi dengan aku apa yang awk kerjakan sekarang sorangan maha, awk tegak dik
nganggap aku lagi disini.. awak masih benci kah dengan aku.. awk tau kan aku dik bakal dah
nghianati awk. Tapi awk tu sekarang rancak ninggalkan aku dengan kawan awk yang baru tu mini
dengan sophie tu.. Aku kesini dengan tujuan yang dah lawas etam rangkai mun etam bediam gak ni
apa hasilnya. ‘’ Alya pun mulai bicara tegas kepada Kartika.

‘’ Awk ni ndak nya apa gerang.. aku dah osok dengan awk.. ‘’ Kartika pun pergi
meninggalkan Alya.

Alya pun menanggis, dan tiba-tiba handphone Alya berdering Hamka lah yang sedang menghubungi-
nya namun Alya tidak menjawabnya. Hamka memang sering menghubungi Alya lekaslah Hamka
menghubungi Kartika karna biasanya Alya tidak pernah , tidak menjawab telpon dari Hamka.

‘’ Halo kar.. awk dimana kenapa Alya dik jawab telponku ‘’ tanya Hamka kepada Kartika.

Kartika pun mulai berpikir untuk membuat hubungan Hamka dan Alya hancur karna temannya yang
bernama Sophie dan Mini selalu mempengaruhinya.

‘’ Iyaa Hamka nya tadi jalan dengan kawanku namanya Dion, hp nya ketinggalan ni ‘’
Kartika pun mulai membohongi Hamka laki-laki baik itu.

‘’ Ohiyaa ‘’ Hamka langsung saja mematikan handphone nya itu.

Kartika pun sangat tau sekali pastilah Hamka geram bagaimana tidak Hamka sangat
menyukai Alya sejak lama bahkan ia selalu melakukan segalanya agar Alya tetap senang dan bahagia.
Alya bahkan pernah bercerita kepda Kartika bahwa ayah Hamka pergi meninggalkan ibu dan
kakaknya dengan suatu penghianatan. Itulah kenapa Hamka tidak ingin menyakiti hati siapapun apa
lagi orang yang ia suka dan ibu yang ia sayangi.

‘’ Haloo Hamka, apa awk polah ‘’ Kartika pun mulai ingin dekat dengan Hamka agar Alya
merasakan apa yang ia rasakan selama ini.

‘’ Lagi tugas sih.. kenapa kok tumben ‘’ tanya Hamka dengan bingung.

‘’ Dikpapa lagi dikada kerjaan ‘’ sahut Kartika dengan baik dan berbicara lemah lembut
membuat Hamka merasa aneh.

Setiap harinya Kartika pun selalu menghubungi Hamka banyak hal yang ia tanyakan Hamka
pun selalu menjawab tapi bukan berarti Hamka menyukai Kartika ia begitu karna Kartika adalah
teman baik Alya.. Alya pun sering dihubungi Hamka.. dan kartika sering sekali menjelek-jelekkankan
Alya namun Hamka hanya mengacuhkan nya karna sampai kapan pun ia akan selalu mempercayai
Alya.

Tidak sampai 1 tahun Alya memutuskan untuk pulang ke Tenggarong meninggalkan Kartika
ia juga mengajak teman nya yang bernama Aesya karna orangtua nya tinggal di luar negeri ibunya
mengikuti ayahnya dan ia tidak ingin ikut karna ia ingin belajar mandiri Aesya adalah gadis cantik
keturunan jerman ia pun sekarang sangat cantik saat menggunakan hijab sejak ia mengenal Alya ia
merasa nyaman karna menurut Aesya, Alya gadis baik yang sering membantu orang bahkan mereka
berdua sudah mengumpulkan banyak uang dari hasil bekerja dan tambahan prestasi yang pernah ia
raih untuk membuka usah agar dapat membuahkan hasil.

Alya meninggalkan Kartika karna Kartika sudah tidak lagi menyukai dirinya ia meninggalkan
tempat kuliah dan kota itu dengan rasa sedih entah kenapa beasiswanya telah dicabut, tapi ia akan
selalu mendoakan agar Kartika bisa kembali seperti dahulu dan akan sukses disana. Alya bahkan
sudah mengetahui niat Kartika untuk merusak hubungan nya dengan Hamka tapi beruntung Hamka
tidak mudah begitu percaya dengan apa yang dikatakan orang-orang.

**

Dari kejauhan sudah terlihatlah Abang Hamka yang menjemputnya dengan rasa bahagia,
Alya sangat senang melihat Hamka sekarang menjadi laki-laki yang lebih baik dan sukses. Sepanjang
perjalanan pulang Hamka dan Alya hanya saling tersenyum tanpa bebicara dan Aesya hanya
memperhatikan mereka berdua, Aesya senang sekali melihat temannya itu amat bahagia.. ia juga
senang datang ke kota Tenggarong.

Sesampai dirumah Alya pun disambut dengan keluarganya dengan baik mereka senang karna
sudah lama tidak bertemu dengan Alya. Walau mereka sedih karna Alya tidak bisa mengejar cita-
citanya tapi itu tidaak masalah yang terpenting adalah ia sehat.

‘’ Ohiya, ini perkenalkan teman ku namanya Aesya ‘’ Alya pun mengenalkan Aesya kepada
seluruh keluarganya.

‘’ Semoga betah yoh disini ‘’ sahut ibu Alya kepada Aesya

Aesya pun tersenyum..

‘’ Saya izin pamit pulang ya buk.. ‘’ Hamka berpamitan untuk kembali pulang kepada
keluarga Alya karna ia ingin mengurus pekerjaan yang penting..

‘’ Ohiya hati-hati, Hamka ‘’ sahut Alya dan Hamka pun tersenyum

Keesokkan harinya Alya mengajak Aesya untuk berjalan-jalan terlebih dahulu agar Aesya tau apa saja
yang ada di kota nya ini. Pertama-tama ia mengajak Aesya pergi ke Pulau Kumala.

‘’ Aesya ini adalah salah satu tempat wisata yang ada di kota Tenggarong, konon katanya
dahulu kala tempat ini adalah sebuah Kapal yang terbalik, lalu mengapung di sungai dan di tumbuhi
banyak pohon-pohon ‘’

‘’ Ohyaa? Lalu bagaimana bisa ini menjadi tempat wisata Al? Aku tidak pernah ketempat
wisata seperti ini al, ini baru pertama kalinya aku berada ditempat wisata yang ada di atas sungai
waw.‘’

‘’ Entahlah.. aku juga tidak terlalu tau mungkin pemerintahlah yang mempunyai ide untuk
menjadikan tempat ini jadi sebuah tempat wisata. Masih banyak lagi Aesya yang ingin aku tunjukkan
kepada mu.. ayo kita jalan lagi ‘’

Kami pun menuju ke tempat musium kayu yang berda di dekat waduk panji yang ada di
tenggarong. Sesampai kami disana kami langsung masuk kedalam dan terdengarlah suara alat musik
yang dimainkan oleh seniman muda.

‘’ Al, kenapa dengan buaya itu? Lalu alat musik apa itu yang dimainkan oleh orang itu? Aku
tidak pernah melihat benda itu sebelumnya ‘’

‘’ Aku juga kurang mengetahuinya Aesya, yang aku tau itu adalah sepasang Buaya yang besar
dan kata ibuku buaya itu di awetkan lalu di simpan disini. Dan alat yang dimainkan orang itu adalah
sampek, alat yang dimainkan pada acara-acara apa saja ‘’
‘’ Ohiyaa al, 1 lagi pertanyaanku, aku melihat dimana-mana ada patung itu, di perjalanan kita
pulang , di tempat wisata yang tadi lalu disini.. sebenarnya apa itu al? ‘’ Aesya bertanya kepada Alya
tentang patung Lembuswana

‘’ Itu adalah Lembuswana.. ‘’ belum sempat menjelaskan dring telpon Alya berbunyi Hamka
sedang menelpon..

Setelah itu tiba-tiba Alya mengajak Aesya untuk pulang .. Aesya pun masih bertanya-taanya
di dalam hati apa sebenarnya makna patung itu?

Alya mengajak Aesya membuka usaha berjualan kecil-kecilan di tempat yang ramai dan
alhamdulilah dagangan mereka laku setiap harinya mereka mendpatkan uang 500ribu dan terkadang
lebih Hamka pun sering membantu mereka..setelah beberapa bulan kemudian semua uang pun
terkumpul mereka berdua berhasil membuka toko busana dan warung makan.. mereka juga
mempunyai banyak cabang sudah mencapai 5 cabang yang mereka miliki di kota-kota tertentu Alya
dan Aesya sangat senang dan bahgia tidak sia-sia selama ini perjuangan mereka mengumpulkan uang
sedikit demi sedikit.Dan begitu pula dengan Kartika ia sukses disana ia juga kembali ke kota
Tenggarong dan membuka usaha ia pun sudah mendapatkan jodoh yang lebih baik dari Dimas orang
itu bernama Andika ia menyebutnya dengan Mas dika. Kartika pun sudah meminta maaf kepada
kartika atas kesalahan yang ia lakukan selama ini.. tidak ada teman yang lebih baik selain Alya. Aesya
pun bertemu dengan jodohnya di kota Tenggarong ini orang itu bernama Isa. Ia adalah teman Alya
pada saat SMP. Mereka semua sekarang amat bahagia keluarga mereka pun sangat bangga dengan
perjuangan mereka semua yang mereka lakukan tidak sia-sia walau banyak seklai lika-liku yang harus
di hadapi.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai