LP Urine (Firdaus)
LP Urine (Firdaus)
ELEMINASI URINE
OLEH
FIRDAUS RAJA FAKSI
Eliminasi urin tergantung kepada fungsi ginjal, uereter, kandung kemih, dan ureter.
Ginja menyaring produk limbah dari darah membentuk urine. Ureter mentrasnpor urine
dari ginjal kekandung kemih. Kandung kemih menyimpan urine sampai timbul keinginan
untuk berkemih. Urine keluar dari tubuh malalui ureter. Semua organ sistem perkemihan
harus utuh dan berfungsi supaya urine berhasil dikeluarkan dengan baik. (Brunner &
Suaddarth)
Ureter
Uretar adalah tabung yang berasal dari ginjal dan bermuara di kandung
kemih. Panjang sekitar 25 cm dan diameternya 1,25 cm. bagian atas ureter
berdilatasi dan melekat pada hilus ginjal, sedangkan bagian bawahnya memasuki
kandungkemih pada sudut posterior dasar kandung kemih. Urine didorong
melewati ureter dengan gelombang peristalsis yang terjadi sekitar 1-4 kali
permenit. Pada pertemuan antara ureter dan kandung kemih, terdapat membrane
mukosa yang bertindak sebagai katup guna mencegah refluk urine kembali ke
ureter sehingga mencegah penyebaran infeksi dari kandung kemih ke atas.
Kandung kemih
Kandung kemih (vesika urinaria) adalah kantung muscular tempat urin
bermula dari ureter. Ketika kosong atau setengah terisi, kandung kemih terletak di
blakang simpibis pubis. Pada peria, kandung kemih terletak pada kelenjar prostat
dan rectum; pada wanita, kandung kemih terletak pada uterus vagina. Din ding
kandung kemih sangat elastic sehingga mampu menahan renggangan yang sangat
besar. Saat penuh, kandung kemih bias melebihi simfisis pubis, bahkan bias
setinggi umbilicus.
Uretra
Uretra membentang dari kandung kemih sampai meatus uretra. Panjang utertra
pada sekitar 20 cm dan membentang dari kandung kemih sampai ujung penis.
Uretra pria terdiri atas tiga bagian, yaitu uretra pars prostatika, uretra pars
membranosa, uretra pars spongiosa. Pada wanita, panjang panjang uretra sekitar 3
cm dan membentang dari kandung kemih sampai lubang di antar labia minora, 2,5
cm di belakang klitoris. Karena uretranya yang pendek, wanita lebih rentan
mengalami infeksi saluran kemih.
Jumlah urin yang diekskresikan dapat dipengaruhi oleh usia dan berat badan
seseorang. Normalnya, bayi dan anak-anak mengeksekresikan 400-500 ml urine perhari.
Sedangkan orang dewasa mengeksekresikan 1500-1600 ml urie perhari, sedangkan ibu hamil
dapat mengalami peningkatan keinginan miksi akibat adanya penekanan pada kandung kemih
3). Kebiasaan/gayahidup
Gaya hidup adakaitanya dengan kebiasaan seseorang ketika berkemih.
Seseorang yang terbiasa buang air kecil di sungai atau di alam bebas akan mengalami
kesulitan ketika harus berkemih di toiletatau menggunakan pispot pada saat sakit.
4). Faktor psikologis
Kondisi stres dan kecemasan dapat menyababkan peningkatan stimulus
berkemih., di samping stimulus buang air besar (diare) sabagai upaya konpensasi.
7). Medikasi
Penggunaan obat-obat tertentu (diuretic) dapat meningkatkan haluan urine,
sedangkan penggunaan antikolinergik dapat menyebabkan retensi urine
Pengkajian
1). Riwayat keperawatan eleminasi urin
a). pola berkemih
ini bergantung pada individu, apakah pola berkemihnya termasuk dalam
kategori normal dan apakah dia merasa ada perubahan pola berkemihnya.
b). Frekuensi berkemih
- 5 kali/hari, tergantung kebiasan seseorang
- 70% miksi pada siang hari, sedangkan sisanya dilakukan pada malam hari,
menjelang dan sesudah bangun tidur.
- Berkemih dilakukan pada saat bangun tidur dan sebelum tidur.
c). volume berkemih
kaji perubahan berkemih untuk mengetahui adanya ketidakseimbangan cairan
dengan membandingkannya dengan volume berkemih normal.
d). Asupan dan haluaran cairan
- catat haluaran urine selama 24 jm
- kaji kebiasaan minum klien setiap hari (jenis dan jumlah cairan yang di
minum)
- catat asupan cairan per oral, lewat makanan, lewat cairan infus, atau NGT
(jika ada)
3. Diagnosa
A. INKONTENENSIA URINE
- Tidak mamapu mengatur dalam eliminasi urin pada waktunya untuk
menghindari ketidaksengajaan pengeluaran (mengompol)
Batasan karakteristik
B. RETENSI URINE
Keadaan individu yang mengalami ketidak sempurnaan pengosongan kandung
kemih.
Batasan karakteristik
Subjektif
- Disuria
- Sensasi kandung kemih
Objektif
- Distensi kandung kemih
- Urine menetes
- Inkontinensia yang melimpah
- Urine masih tersisa
- Haluaran urine sedikit, sering atau tidak ada
Potter, P., Perry A, . (1997) Buku Ajar Fundamental keperawatan. Jakarta : EGC
Doengoes, E Marylin. (1993) Rencana Asuhan keperawatan. Jakarta : EGC
Mubarak, W Iqbal., Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta
NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa keperawatan