Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan yang juga mengedepankan
pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Rumah sakit dapat diibaratkan
sebagai sebuah perusahaan. Untuk itu, rumah sakit juga memerlukan sebuah
menejemen yang baik sehingga kegiatan pelayanan dapat berjalan dengan baik.
Rumah sakit adalah sebuah institute perawatan profesional yang pelayanannya
disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Semakin cepat
tingkat perkembangan suatu negara, semakin bertumbuh pula jumlah penduduk
dan juga berdampak pada tingkat kebutuhan, salah satunya kebutuhan akan
pelayanan kesehatan. Suatu rumah sakit akan diakui keberadaanya apabila telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan, salah satunya pelayanan rekam medis
(Hatta, 2008).
Setiap unit pelayanan kesehatan harus memiliki rekam medis. Rekam
medis merupakan berkas yang mendokumentasikan riwayat kesehatan pasien.
Rekam medis dibuat atau diisi oleh seluruh praktisi kesehatan yang memberikan
pelayanan terhadap pasien.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam
suatu rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan berfungsi untuk mendukung
keberhasilan pelayanan kesehatan (Depkes RI, 1997).
Dalam institusi pelayanan kesehatan harus memiliki sistem manajemen
pelayanan rekam medis untuk menunjang ketercapaian tertib administrasi dalam
rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung manajemen
pengelolaan yang baik dan benar maka tidak akan tercapai tertib administrasi
yang diharapkan.
Sistem manajemen rekam medis meliputi mengorganisasikan formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi yang dibutuhkan manajemen rumah sakit. Pelayanan rekam medis
meliputi: penamaan, penomoran, penyimpanan, pengendalian, pendistribusian,
pengembalian berkas rekam medis, dan sistem retensi rekam medis.
Prosedur manajemen rekam medis yaitu urutan kegiatan yang dilakukan
untuk mencatat informasi dalam formulir, catatan, dan laporan seperti: prosedur
pengodean, indeks, dan prosedur pasien masuk dan keluar rawat inap. Untuk
mengumpulkan serta mengolah data sampai tersusunnya laporan, yakni
menganalisis dan menyusun berkas rekam medis.
Statistik rumah sakit yaitu statistik yang menggunakan dan mengolah
sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan
informasi, dan pengetahuan berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit
(Rano Indradi Sudra, 2009).
Desain formulir adalah proses produksi kreatifitas seseorang pada formulir
berupa kertas atau formulir elektronik dalam bentuk komunikasi visual yang
mempunyai fungsi dan nilai estetika untuk menyampaikan informasi atau pesan
kepad setiap orang yang telah diatur formatnya sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan tertentu.
Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip dari rak
penyimpanan yang bertujuan mengurangi jumlah arsip rekam medis yang
semakin bertambah selain itu juga untuk menyelamatkan arsip yang berniali guna
tinggi serta mengurangi yang tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai
gunanya telah menurun (Depkes RI, 1997).
Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam
medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari isi rekam medis yang
berkaitan dengan pendokumentasian (pencatatan) rekam medis.
Karena pentingnya pelayanan sistem dan prosedur dalam manajemen
rekam medis di rumah sakit, maka dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL) 3 ini
kami membahas tentang “Statistik Rumah Sakit, Desain Formulir, Sistem
Penyusutan, dan Analsis Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dituntut memahami tentang sistem pembuatan lapooran
rumah sakit baik laporan eksternal maupun internal, memahami alur
pembuatan formulir di UKRM dan disain formulir, mengetahui sistem
penyusutan dan analisis kuantitatif berkas rekam medis.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan proses pembuatan formulir rekam medis.
b. Menganalisis formulir ringkasan masuk keluar dilihat dari tiga aspek
formulir.
c. Mengidentifikasi laporan rumah sakit baik internal maupun eksternal.
d. Menggambarkan proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
statistik rumah sakit.
e. Melakukan analisis berkas rekam medis bedah dan non bedah.
f. Menggambarkan proses penyusutan berkas rekam medis di rumah sakit.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Menerapakan teori mengenai sistem kerja rekam medis di rumah sakit.
b. Mengetahui sistem dan sub sistem kerja rekam medis di rumah sakit.
c. Menambah pengalaman kerja di bidang rekam medis di rumah sakit.

2. Bagi Institusi Pendidikan


a. Mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilmu yang
diperoleh.
b. Menjalin kerjasama dengan sarana pelayanan kesehatan.
3. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
a. Meringankan beban kerja petugas rekam medis di rumah sakit.
b. Memberikan masukan kepada rumah sakit dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan terutama di bidang rekam medis.

D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Waktu
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 09 Februari 2015
sampai 21 Februari 2015.
2. Lingkup Lokasi
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Instalasi rekam medis Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman yang berlokasi di Jalan Bhayangkara
No.48,Triharjo, Sleman, Yogyakarta, Telepon: (0274) 868437, Fak: (0274)
868812, Website: www.rsudsleman.slemankab.go.id, E-mail:
rsudsleman@gmail.com
3. Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam praktek kerja lapangan ini untuk
mengetahui statistik rumah sakit, desain formulir, sistem penyusutan dan
analisis berkas rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.

Anda mungkin juga menyukai