PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
program ini telah mengalami perkembangan pesat. Hal ini dapat dilihat baik
dengan umur suami istri, menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto,
2004 : 26).
kontrasepsi adalah yang paling dominan. Dewasa ini hampir 380 juta
suntik, pil dan implant (Sarwono, 2002 : 53). Salah satu jenis kontrasepsi
efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena
aman, efektif, sederhana dan murah. Cara ini mulai disukai masyarakat kita
1
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskuler (Saifuddin, 2003 :
dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun, asalkan penyuntikannya
dilakukan teratur sesuai jadwal yang ditentukan. Sedangkan efek samping dari
lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala (<1-17%), galaktorea
(90%), perubahan berat badan (7-9%). Efek samping utama adalah gangguan
pola haid (amenorea dan spotting). Efek samping yang lain adalah mual /
muntah / pusing dan peningkatan berat badan (Hartanto, 2004). Bagi akseptor
KB yang mengalami salah satu dari efek samping tersebut biasanya akan
menimbulkan gejala seperti gelisah, sulit untuk merasa santai, istirahat yang
tidak tenang dan berbagai keadaan yang mengarah pada kondisi kecemasan.
metode kontrasepsi adalah 20.443 atau 2,74% metode IUD, 16.676 atau
2,23% MOW, 2.745 atau 0,37% MOP, 18.720 atau 2,51% Kondom, 50.584
atau 6,77% Implant, 133.053 atau 17,82% PIL, dan yang menggunakan suntik
mencapai 504.481 peserta atau 67,56% dari jumlah peserta KB baru komulatif
adalah 8.426 atau 5,14% metode IUD, 6.962 atau 4,24% MOW/MOP, 13.365
atau 8,15% Implant, 17.807 atau 10,85% PIL, 711 atau 0,43% Kondom, dan
116.805 suntik atau mencapai 71,1% dari jumlah peserta KB aktif (Profil
2
jumlah peserta KB yang menggunakan KB suntik adalah 7030 atau 55,75%
dari jumlah peserta KB aktif. Untuk KB suntik 3 bulan sebanyak 5980 atau
Dari data di “BPS ARI YUWONO” Desa Mranak, Kabupaten Demak pada
diakibatkan karena adanya efek samping yang dialami oleh akseptor. Tahun
2007 : 2248 akseptor, tahun 2008 : 2160 akseptor, tahun 2009 : 1960
mulai tahun 2007-2009. tahun 2007 : 82 akseptor, tahun 2008 : 215 akseptor,
3
Pil 32 25%
IUD 8 12,5%
Kondom 2 -
drop out dan tetap melanjutkan KB suntik 3 bulan depo progestin, 5 akseptor
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan peneliti
Efek Samping KB Suntik 3 Bulan di BPS Ari Yuwono Desa Mranak Kecamatan
Demak?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
4
Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB dalam
2. Tujuan khusus
suntik 3 bulan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi bidan
sendiri.
3. Bagi Institusi
5
Dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi dunia pendidikan
4. Bagi Peneliti
progestin 3 bulan.
E. Keaslian Peneitian
bulan adalah :
6
Perbedaan Penelitian:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
1. Pengertian Akseptor
Akseptor adalah pasangan usia subur yang telah mempunyai anak dan
2. Pengertian Kontrasepsi
akibat pertemuaan antara sel telur yang matang dengan sel sperma. (BKKBN,
1999 : 79).
kehamilan sebagai akibat pertemuaan antara sel telur yang matang dengan
kontrasepsi untuk mencegah bertemunya sperma dan sel telur sehingga dapat
8
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
a. Golongan progestin
1) Cyclofem dosis 50 mg
5. Cara Kerja
9
Menurut Manuaba (2001 : 132), mekanisme kerja komponen progesteron
ovum
a. Keuntungan suntik KB
berkurang
serviks
antibiotik
b. Kerugian suntik KB
10
1). Perdarahan tidak teratur atau bercak atau amenore
3). Depresi
5). Galaktore
a. Jenis
daerah bokong).
b. Cara kerja
1) Mencegah ovulasi
penetrasi sperma
c. Efektivitas
11
d. Keuntungan KB Suntik 3 bulan
1) Sangat efektif
perimenopause.
tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali
12
7) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
nervositas, jerawat
f. Efek Samping
3) Sistim syaraf pusat gelisah, tidak bisa tidur, mengantuk, letih, depresi,
5) Gasrointestinal : mual.
1) Usia reproduksi
13
8) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
10) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
1) Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000
kelahiran)
3) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat
berikutnya datang.
sebelumya.
14
6) Ibu ingin menggunakan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan
pertama dapat diberikan pada hari ke-7 siklus haid saja dengan
4) Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat atau kaburnya
penglihatan
5) Perdarahan berat yang dua kali lebih panjang dari masa haid atau dua
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
121).
15
Pengetahuan ilmiah dapat diibaratkan sebagai alat bagi manusia dalam
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu
Termasuk dalam tingkat ini adalah kembali sesuatu yang spesifik dari
b. Memahami
secara benar.
c. Aplikasi
d. Analisis
organisasi tersebut.
e. Sintesa
16
Kemampuan menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
f. Evaluasi
terhadap suatu materi atau obyek berdasarkan pada kriteria yang ada.
a. Tingkat pendidikan
dalam menerima hal-hal baru sehingga akan lebih mudah pula untuk
b. Informasi
c. Budaya
d. Pengalaman
pendidikan yang tinggi, pengetahuan akan lebih luas sedang umur akan
e. Sosial ekonomi
17
Tingkat seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup disesuaikan dengan
keluarga.
d. Trial (mencoba) dimana orang telah mulai mencoba berperilaku baru sesuai
perilaku melalui proses diatas yaitu didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan
sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan langgeng. Sebaliknya apabila
perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan, kesadaran maka tidak akan
a. Cara tradisional
18
cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
Pada cara ini orang dapat menerima pendapat yang dikemukakan oleh
b. Cara Modern
19
Menurut Setiawan (2010:116), pengetahuan seseorang dibagi dalam 3
kategori yaitu:
C. Kerangka Teori
Pengetahuan :
- KB Suntik 3 Bulan
- Efek Samping
Kecemasan
Sikap
Keterangan :
Diteliti
TiDiteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
20
Variabel Penelitian
2003, 110).
Variabel terikat adalah variabel yang kondisi atau nilainya ditentukan atau
dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel lainnya. (Sugiono, 2008, 72).
pengetahuan responden.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variable Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala skore
Tingkat Merupakan tingkatan Penilaian Kuesioner Baik, skore Ordinal
Pengetahuan dari hasil tahu yang tingkat 66%-100%
21
Akseptor KB diketahui akseptor KB pengetahuan kode 3
suntik 3 suntik 3 bulan tentang Cukup,
bulan khususnya tentang pengetahuan 56%-65%
efek sampingnya dan akseptor KB kode 2
pengetahuan tersebut suntik 3 Kurang,
diperoleh dengan cara bulan skore <
mempelajari, tentang efek 55% kode
mengalami, melihat sampingnya 1
dan mendengarkan (Setiawan,
serta menjawab 2010, 116)
pertanyaan
Pada penulisan laporan kasus ini, penulis membatasi tentang ruang lingkup
Rancangan Penelitian
22
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan
pengukuran/observasi data hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2002
: 56). Tentunya tidak semua obyek penelitian harus diobservasi pada hari
atau pada waktu yang sama, akan tetapi semua variabel dinilai hanya satu
kali saja.
a. Populasi
b. Sampel
berikut:
1) Kriteria Inklusi
23
Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
d) Membawa kartu KB
1) Kriteria Eksklusi
c. Teknik Sampling
adalah dengan teknik Total Sampling atau sampling jenuh yaitu teknik
24
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.
3. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung
suntik 3 bulan.
B. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dengan analisa kuantitatif yaitu data
25
a. Editing (pemeriksaan)
lanjut.
e. Analisis Data
1) Univariat
2) Bivariat
26
Analisis Data dilakukan secara diskriptif dan analitik. Analisis
C. Etika Penelitian
suntik 3 bulan yang datang ke BPS ARI YUWONO dan dengan kunjungan
yang tidak bersedia menjadi responden peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati haknya.
b. Anonimity
c. Confidentiality
27
D. Jadwal Penelitian
Jadwal terlampir.
28
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. (2005), Promosi Kesehatan Teori dan Aplikas : PT. Asdi Mahasatya,
Jakarta.
29
No Nama Pendidikan Pekerjaan Sumber Informasi
Media Teman Tenaga
massa dan kesehatan
keluarga (bidan)
1 Ny. L MTs Ibu rumah √
tangga
2 Ny. R SD Buruh √
3 Ny. S SMEA Pedagang √
4 Ny. S SMP Pedagang √
5 Ny. D SMP Buruh √
6 Ny. F SD Buruh √
7 Ny. A SMA Ibu rumah √
tangga
8 Ny. S SMA Ibu rumah √
tangga
9 Ny. C SMEA Buruh √
10 Ny. W SMA Buruh √
11 Ny. R SMP Ibu rumah √
tangga
12 Ny. S MA Buruh √
13 Ny. P SD Buruh √
14 Ny. S SD Buruh √
15 Ny. L MI Ibu rumah √
tangga
16 Ny. Y SMP Buruh √
17 Ny. R Perguruan Swasta √
tinggi
18 Ny. R SMP Ibu rumah √
tangga
19 Ny. D SMA Buruh √
20 Ny. F SMA Buruh √
21 Ny. B SD Pedagang √
22 Ny. S SD Ibu rumah √
tangga
23 Ny. D SMA Buruh √
24 Ny. S SMA Buruh √
25 Ny. R SMP Buruh √
26 Ny M SMP Ibu rumah √
tangga
27 Ny. R SMEA Buruh √
28 Ny. D SMA Ibu rumah √
tangga
29 Ny. S SMA Buruh √
30
30 Ny. R Perguruan PNS √
tinggi
31 Ny. M SD Pedagang √
32 Ny. H SMA Buruh √
33 Ny. J SMA Buruh √
34 Ny. A SMA Ibu rumah √
tangga
35 Ny.W Perguruan Swasta √
tinggi
36 Ny. N SMP Pedagang √
37 Ny. T MTs Buruh √
38 Ny. E SD Ibu rumah √
tangga
31