DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BATANGHARI
KECAMATAN BATANGHARI
Jl. Kapten Harun No. 21 Telp (0725) 48115
LUMBUNG GIZI
I. PENDAHULUAN
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan dalam undang – undang nomor
36 tahun 2009 tentang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan
dan masyarakat.Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggaraan upaya
kesehatan tingkat pertama.untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya puskesmas
memiliki jejaring yaitu puskesmas pembantu dan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM ) salah satunya adalah poskesdes.
Keadaan gizi masyarakat indonesia pada saat ini belum sesai dengan harapann.berbagai
masalah gizi seperti gizi kurang,kurang vitamin A, anemia zat besi gangguan akibat
kekurangan gizi masih banyak tersebarbaik kota dan desa di indonesia
Masih banyaknya kasus gizi kurang menunjukkan bahwa asuhan gizi ditingkat keluarga
belum memadai sehingga diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat.
Poskesdes adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).dalam
hal ini poskesdes dapat melaksanakan fungsinya dengan meberdayakan masyarakat
melalui lumbung gizi.
Pada tahun 2014 kasus balita BGM di Lampung Timur berjumlah 651 atau 0,9 % dari
balita yang ditimbang.berdasarkan laporan gizi buruk di kabupaten lampung timur
terdapat 24 kasus.kasus gizi buruk dengan penyakit penyerta terbanyak adalah kelainan
kongenital (42 %) dan tubercullosis ( 21 %).
Data Puskesmas Batanghari pada tahun 2014 terdapat kasus BGM berjumlah 17 BGM
atau (1.1%) dan 1 orang balita gizi buruk.
Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan terjadinya tumbuh kembang pada bayi
dan anak yang dilakukan oleh pemerintah adalah pemberian makanan pendamping ASI
(MP-ASI) kepada bayiusia 6-11 bulan dan anak usia 12-24 bulan yang berasal dari
keluarga miskin.Usia tersebut dipilih karena merupakan periode emas tumbuh kembang
anak yang ditandai dengan pesatnya pertumbuhan otak. Sehingga apabila penanggulangan
pada masa ini tidak dilakukan dengan tepat dan cepat dampaknya akan terjadi gangguan
tumbuh kembang anak yang selanjutnya akan berpengaruh pada kualitas hidup di masa
depannya.
Di desa Buanasakti pada tahun 2014 terdapat kasus BGM berjumlah 2 orang serta kasus
balita kurus 5 orang.Dari kasus tersebut sebagian telah mendapat bantuan PMT dari
puskesmas Batanghari.dengan adanya kasus tersebut kemudian dibahas dalam rapat
koordinasi antara kader poskesdes,kader posyandu,bidan desa, pamong danTP PKK yang
diadakan 1 bulan sekali.Atas masukan dari kader maka disepakati adanya jimpitan gizi
dari tiap posyandu.Jimpitan tersebut berasal dari hasil penjualan PMT di tiap posyandu
yang disisihkan sebagian.dana itu kemudian dikumpulkan dalam wadah yang disebut
dengan lumbung gizi.kemudian dana yang tersebut disalurkan dalam bentuk PMT pada
bayi dan balita BGM dan balita kurus yang membutuhakan.
III. TUJUAN
Tujuan umum:
Tercapainya desa dengan status gizi perseorangan dan masyarakat yang baik
Tujuan khusus:
1. Membantu memecahkan permasalahan gizi yang ada di desa
2. Memberikan bantuan pada masyarakat yang membutuhkan berkiatan dengan maslah
gizi
3. Memberdayakan masyarakat melalui gotong royong untuk memecahkan
permasalahan gizi yang ada di desa
VI. SASARAN
1. Kader posyandu
2. Tim penggerak PKK
3. Pamong
4. Bayi dan balita di wilayah kerja desa dengan status gizi BGM dan balita kurus
Disahkan oleh
Ka.UPTD Puskesmas Batanghari Pelaksana program