OLEH : SAPUTRA
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan
“Kompensasi” ini dapat diselesaikan. Tak lupa shalawat serta salam, semoga
selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, para
umatnya.
Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai salah satu tugas mata
kendala, namun berkat bantuan dari banyak pihak dalam bentuk motivasi
Untuk itu hanya kepada Allah SWT penulis serahkan, semoga segala amal
baik mereka dapat diterima dan mendapat imbalan yang berlipat ganda.
i
Dengan segala kerendahan hati, penulis siap menerima saran maupun
kritik yang konstruktif dari siapapun. Walaupun makalah ini masih jauh dari
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Kompensasi..................................................................................... 3
2.2 Bentuk-Bentuk Kompensasi Pegawai .............................................................. 6
2.3 Keadilan Dalam Kompensasi Finansial ........................................................... 7
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi Finansial
Individu ............................................................................................................ 11
2.5 Organisasi Sebagai Penentu Kompensasi Finansial ..................................... 12
2.6 Pasar Tenaga Kerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial ..................... 15
2.7 Pekerjaan Sebagai Penentu Kompensasi Finansial ...................................... 18
2.8 Pekerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial .......................................... 19
BAB III ................................................................................................................................ 22
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 22
3.1 Ringkasan Kasus ............................................................................................. 22
3.2 Program kompensasi yang berubah-ubah konsisten dengan perubahan
strategis yang terjadi dalam organisasi. ........................................................ 24
3.3 Kesulitan program kompensasi yang baru dari program tradisional yang
digunakan di banyak lokasi produksi............................................................ 29
BAB IV................................................................................................................................ 31
SIMPULAN ......................................................................................................................... 31
BAB V................................................................................................................................. 33
SARAN ............................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 34
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
uang atau imbalan langsung nampaknya sangat subjektif dan barang kali
karyawan itu sendiri. Oleh karena sangat penting sekali untuk suatu
1
perusahaan menentukan sistem manajemen kompensasi seperti apa yang
judul “Kompensasi”.
organisasi.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
sumber daya manusia yang paling sulit dan menantang karena mengandung
banyak umur dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi tujuan-tujuan
kompensasi nonfinasial.
dalam bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus. Kompensasi finansial tidak
3
termasuk dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi jenis ini
seseorang dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan atau
Ganti rugi barang adalah suatu bentuk kompensasi yang digunakan dalam
organisasi.
4
The terms “remuneration”, “wage, and”salary” also are used
concepts than are the ideas of salary and wage that normally
(Mangkunegara, 2009)
pembayaran upah, baik yang berupa uang maupun yang bukan berupa uang
pembayaran yang berarti luas daripada meupakan ide-ide gaji dan upah
5
yang secara normal berupa keuangan tetapi tidak suatu dimensi yang
nonofinancial.
pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja pegawai. Maka dari itu, dalam
tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja. Perusahaan yang
terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam bentuk upah, gaji,
6
biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan. Kompensasi
sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau fisik tempat orang tersebut
KOMPENSASI
7
Menurut Mondy (2005) teori keadilan (equity theory) adalah teori
tingkat kinerja mereka dan ketepatan sikap mereka dalam sebuah situasi.
yang tepat, orang membandingkan kinerja dan sikap mereka dengan kinerja
dan sikap orang lain. Teori keadilan lebih jauh menyatakan bahwa
8
kompensasi finansial pada sebuah perusahaan memainkan peran besar
adanya keadilan.
beberapa sudut pandang. idealnya, kompensasi akan adil bagi senua pihak
keadilan eksternal.
yang sama. evaluasi kerja merupakan alat utama untuk menentukan keadilan
internal. sebagian besar karyawan peduli pada keadilan bayaran internal dan
9
masalah-masalah bayaran dalam organisasinya sendiri dan karyawan
keadilan. di sisi lain, organisasi harus kompetitif dalam pasar tenaga kerja
agar dapat terus berjalan. dalam lingkungan yang kompetitif, terutama pada
menurut faktor-faktor khusus pada diri karyawan, seperti tingkat kerja atau
menjalankan pekerjaan yang serupa dan salah satu dari kedua akuntan
tersebut jelas memiliki kinerja yang lebih baik. Jika kedua karyawan
tim berkontribusi sama, hal itu tidak menjadi masalah. Namun hal itu
biasanya tidak terjadi jika anggota tim yang lebih produktif bisa menutupi
kinerja.
10
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi Finansial
Individu
1. organisasi,
3. pekerjaan/jabatan
4. pekerja
Organisasi
- Kebijakan kompensasi
- Politik organisasi
- Kemampuan membayar
Pekerja
- Kinerja Job Pasar Tenaga Kerja
- Senioritas - Survei kompensasi
- Experience Individual - Biaya hidup
- Keanggotaan dalam Financial - Serikat pekerja
organisasi Compensation - Sosial
- Potensi - Ekonomi
- Pengaruh politik - Hukum
- Keberuntungan
Pekerjaan
- Job analisis
- Job description
- Job evaluation
- Job pricing
- Collective bargaining
11
2.5 Organisasi Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
jelas merupakan asset ketika hal tersebut membantu dalam perekrutan dan
strategis perusahaan.
12
1. Kebijakan Kompensasi. Kebijakan kompensasi memeberikan panduan
2. Politik Organisasi
13
3. Survei kompensasi, analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, dan tenaga
follower.
tertentu.
kinerja.
14
2.6 Pasar Tenaga Kerja Sebagai Penentu Kompensasi Finansial
pekerjaan yang sama pada pasar tenaga kerja yang berbeda bisa sangat
a. Survei Kompensasi
relatifnya terhadap pesaing yang dipilih dalam pasar tenaga kerja dan
15
terpenting dalam menentukan bayaran. Dalam lingkungan yang
kompetitif, pasar menentukan nilai ekonomi, dan hal inilah yang menjadi
faktor penting.
tersebut.
b. Biaya Hidup
sederhana dan masuk akal. Ketika harga-harga naik dari waktu ke waktu,
harus kurang lebih ekuivalen dengan kenaikan biaya hidup jika seseorang
16
masalah ini, beberapa perusahaan mengaitkan kenaikan bayaran dengan
tingkat inflasi. Lebih jauh lagi dalam praktik yang patut dipertanyakan,
c. Serikat Pekerja
legislatif, dalam segala luas atas hak karywan untuk berorganisasi dan
jam kerja serta ketentuan dan persyaratan kerja lainnya. Hal-hal yang
tenaga kerja yang akurat. Ketika serikat pekerja menekankan pada biaya
biaya dana biaya hidup. Dana biaya hidup adalah klausul tambahan
Dana biaya hidup dalam kontrak serikat pekerja sudah tidak ada lagi
17
d. Masyarakat
e. Perekonomian
menciptakan daya saing yang lebih besar bagi karyawan dan harga
tenaga kerja terdorong naik. Selain itu, biaya hidup biasanya meningkat
f. Legislasi
kita pada bagian berikut adalah pada legislasi federal yang memberikan
18
Organisasi membayar nilai yang melekat pada tugas, tanggung jawab,
pekerjaan
19
Ada banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan dalam
penentuan besarnya kompensasi yang berasal dari diri pekerja itu sendiri.
Secara garis besar, menurut Mondy (2005), ada tujuh faktor, yaitu:
dan keberuntungan.
1. Kinerja
produktivitas.
2. Senioritas
3. Pengalaman
menguntungkan.
20
Karyawan menerima kompensasi yang lebih tinggi hanya karena
kesetiaannya.
5. Potensi
dengan perusahaan
6. Pengaruh Politik
7. Keberuntungan
tinggi.
21
BAB III
PEMBAHASAN
dalam bab ini, sebuah pendekatan yang digunaka oleh beberapa pemberi
karyawan.
karyawan di satu lokasi, dan tidak ada satu pun karyawan yang diwakili oleh
serikat kerja. Sebagai akibat dari upaya yang terus dilakukan oleh
perubahan.
22
Pertama, pekerjaan individual dan deskripsi pekerjaan diubah menjadi
seluruh tugas yang berbeda, tergantung pada jadwal produksi dan arus kerja.
dengan setiap blok keterampilan memuat apa yang harus diketahui dan
sebesar 20 sen tiap jam, kecuali untuk penguasaan blik keterampilan dasar,
yang memberikan kenaikan sebesar 30 sen tiap jam. Karena imbalan kerja
didasarkan pada jumalah blok keterampilan yang dikuasai, tidak ada tingkat
imbalan kerja maksimal yang ditentukan. Kenaikan ini diberikan di atas tarif
untuk berubah ke program baru atau pindah ke departemen lain yang masih
Hanya saru pekerja produksi yang memilih untuk keluar dari program
23
kompensasi produksi yang baru dan departemen tersebut. Para spesialis
fleksibilitas angkatan kerja yang lebih besar, sehingga pata pekerja dapat
pindah di antara pekerja dan tugas ketika adanya kebutuhan dari produksi.
produktivitas.
Sebaik apapun rumusan strategi hanya akan menjadi retorika belaka jika
24
perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal, maka selain harus
langkah tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik, maka tidak mustahil
baik.
strategik yang ampuh. Namun, perlu diingat bahwa perubahan hanya akan
diimplementasikan dengan baik, maka akan didapat hasil yang lebih baik
kertas.
25
“Kebijakan kompensasi memeberikan panduan umum untuk
antara lain:
tim kerja
26
Dari cara-cara perusahaan tersebut dapat dilihat bahwa kompensasi
siginifikan.”
apa yang keluar (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan kontribusi mereka
kerja yang telah disepakati antara karyawan dan perusahaan. Hasil akhir dari
berikut ini:
27
Tahap 1: Mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan informasi
kompetensi.”
28
3.3 Kesulitan program kompensasi yang baru dari program tradisional
Telah diuraikan dalam kasus diatas bahwa ada tiga kesulitan yang
keterampilan dan jumlah jam kerja mereka. Hasil dari penilaian kinerja
karyawan dapatkan.
karyawan.
29
dan dibagian blok keterampilan mana yang dikuasai oleh karyawan untuk
perusahaan.
anggota perusahaan.
30
BAB IV
SIMPULAN
tim kerja
sendiri juga akan menentukan berapa kompensasi yang akan didapat sesuai
produktivitas.
31
Dalam proses penerapan program baru tersebut, manajemen
tersebut yaitu:
keterampilan lain.
32
BAB V
SARAN
pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Namun akan lebih baik jika tahapan
Sehingga tidak akan ada pihak yang dirugikan dalam pembuatan kebijakan
33
DAFTAR PUSTAKA
http://gedearimbawa.dosen.narotama.ac.id/files/2011/10/TM-6-Strategi-dan-
Education.
2013