dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah
sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak
dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah kesehatan yang penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang
cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode
ISPA setiap tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena
pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup
oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan
oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Tetapi ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila terdapat gizi
kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak
karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk
penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Tanda-tanda klinis
Pada sistem pernafasan adalah: napas tak teratur dan cepat, retraksi/ tertariknya kulit kedalam dinding
dada, napas cuping hidung/napas dimana hidungnya tidak lobang, sesak kebiruan, suara napas lemah
atau hilang, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras
Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat atau lemah, hipertensi, hipotensi dan
gagal jantung.
Pada sistem Syaraf adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang,
kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan
minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun,
mendengkur, mengi, demam dan dingin
Infeksi saluran napas akut (ISPA) adalah penyakit infeksi pada satu bagian atau lebih saluran napas mulai dari
hidung sampai paru-paru dan berlangsung dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu.
ISPA merupakan penyakit menular dan sering dialami oleh anak-anak. Sebagian besar ISPA bersifat ringan,
disebabkan oleh infeksi virus, dan dapat sembuh sendiri (self-limited diseases). Namun ISPA juga dapat menjadi
berat dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu kita perlu memahami dan menangani ISPA dengan baik. Kita
juga perlu mengetahui tanda-tanda kegawatdaruratan pada ISPA sehingga anak kita tidak terlambat
mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Di bawah ini adalah ilustrasi saluran napas manusia. Infeksi dapat terjadi sepanjang saluran napas manusia
mulai dari hidung, rongga sinus, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.
Diagnosis ISPA?
ISPA sebetulnya merupakan istilah untuk banyak penyakit infeksi di saluran napas. Berikut ini adalah penyakit
yang termasuk dalam ISPA :
1. Common cold
2. Flu (Influenza)
3. Rhinosinusitis atau Sinusitis
4. Tonsilitis, Faringitis, atau Tonsilofaringitis (Radang Tenggorokan)
5. Abses peritonsilar
6. Otitis Media Akut (Infeksi telinga tengah)
7. Epiglotitis
8. Laringitis
9. Trakeitis
10. Bronkitis
11. Bronkiolitis
12. Pneumonia
13. Pleuritis
Jadi apabila dokter mendiagnosis anak kita sebagai ISPA, maka anak kita mungkin sakit common cold atau
radang tenggorokan atau yang lainnya. Tanyakanlah kepada dokter mengenai diagnosis yang lebih spesifik.
Gejala
Gejala ISPA sangat bervariasi. Antara penyakit satu dan yang lainnya sering mempunyai gejala yang serupa.
Sebagai contoh, kita mungkin sulit membedakan common cold dengan flu karena gejalanya hampir sama.
Konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyakit yang dialami anak kita.
Demam
Batuk
Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
Suara serak
Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
Lesu, lemas
Sesak napas
Frekuensi napas cepat
Penanganan ISPA
Banyak penyakit infeksi saluran napas yang dikelompokkan ke dalam ISPA. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui apa sebetulnya penyakit infeksi yang dialami anak kita. Apakah common cold, influenza, atau
pneumonia? Apakah penyakit tersebut disebabkan infeksi virus atau bakteri? Diagnosis yang spesifik beserta
penyebabnya akan menentukan penanganan selanjutnya. Sebagai contoh, apabila anak kita sakit common cold,
maka anak kita cukup memerlukan istirahat, nutrisi dan minum yang cukup, dan obat penurun panas bila
demam. Namun bila anak kita menderita pneumonia bakterial, maka ia memerlukan antibiotik dan mungkin
juga perawatan di rumah sakit.
Referensi
1. Woensel JBM, dkk. Viral lower respiratory tract infection in infants and young children. BMJ
2003;327;36-40
2. American Medical Association. Acute respiratory tract infection guideline summary. AMA 2007
3. Kelly LF. Pediatric Cough and cold preparations. Pediatr. Rev. 2004;25;115-123.
4. WHO. Cough and cold remedies for the treatment of acute respiratory infection in young children.
WHO;2001.
Seperti pada artikel sebelumnya yang sudah membahas pengertian dan gejala ISPA secara general, kali ini mari
kita ketahui bersama bagaimana ISPA dapat diobati dan ditanggulangi bahkan untuk dicegah sekalipun.
Untuk perawatan ISPA dirumah ada beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya
yang menderita ISPA.
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan
kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap
6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus
dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak
perlu air es).
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis 1/2 sendok teh
dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan
membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak
dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan
menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang
berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk
maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat
obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan
benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2
hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik melalui jalur infus , di beri oksigen dan
sebagainya.
Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan obatnya Kotrimoksasol, jika terjadi alergi /
tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat
digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan.
Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila
pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah disertai pembesaran kelenjar getah bening
dileher, dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik
selama 10 hari.
1. Memberikan penjelasan dan komunikasi perihal penyakit batuk pilek biasa (bukan pneumonia) serta
penyakit pneumonia kepada ibu-ibu serta perihal tindakan yang perlu dilakukan oleh ibu yang anaknya
menderita penyakit.
2. Memberikan pengobatan sederhana untuk kasus-kasus batuk pilek (bukan pneumonia) dengan tablet
parasetamol dan obat batuk tradisional obat batuk putih.
3. Merujuk kasus pneumonia berat ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.
4. Atas pertimbangan dokter Puskesmas maka bagi kader-kader di daerah-daerah yang terpencil (atau bila
cakupan layanan Puskesmas tidak menjangkau daerah tersebut) dapat diberi wewenang mengobati
kasus-kasus pneumonia (tidak berat) dengan antibiotik kontrimoksasol.
5. Mencatat kasus yang ditolong dan dirujuk
TIU : Setelah mengikuti program penyuluhan diharapkan masyarakat dapat memahami apa yang
dimaksud dengan ispa.
No
Uraian Kegiatan Waktu
Perawat Masyarakat
Mengucapkan salam1. Pembukaan
Memperkenalkan diri
Memperkenalkan pokok bahasan
Mengadakan review
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Merespon
5 Menit
Menjelaskan2. Isi defenisi ispa
Menjelaskan klasifikasi penyakit ispa
Menjelaskan Penyebab ispa pada balita
Menjelaskan Tanda dan gejala ispa
Menjelaskan Cara pengobatan
Menjelaskan cara pencegahan ispa
Menjelaskan cara pembrantasan ispa
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan dan memahami
Mendengarkan dan memahami
15 Menit
Membuat3. Penutup kesimpulan dengan Mahasiswa
Mengucapkan kata penutup
Masyarakat Merespon dan menjawab.Mengucapkan salam
Mendengar
Menjawab salam
5 Menit