Anda di halaman 1dari 5

MODUL P1

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

I. Tujuan Praktikum :
1. Praktikan diharapkan dapat memahami dasar-dasar dan pemrograman PLC
2. Praktikan diharapkan dapat memahamai bahasa pemrograman PLC

II. Alat dan Bahan


2.1 PLC Siemens S7200
PLC Siemens S7-200 adalah PLC yang digunakan untuk melakukan tugas otomatis
dasar. S7-200 merupakan PLC yang memiliki class tersendiri, yang mana sangat compact
dan berkemampuan tinggi, terutama dalam kinerja real-time. S7-200 bekerja dengan cepat
serta memiliki fitur pilihan komunikasi yang sangat banyak. S7-200 juga dilengkapin
dengan kemudahan pengorperasian baik dalam segi hardware maupun software. Berikut
merupakan bagian dari Hardware PLC S7200.
a. CPU
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi
untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Console, interkoneksi pada setiap
bagian PLC, mengeksekusi program-program, serta mengatur input dan ouput
sistem.

Gambar 1.6 CPU

b. Catu Daya
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC.
Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC
yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah. Catu daya tidak digunakan
untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti
input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan
sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu
tidak akan mudah rusak.
Gambar 1.7 Catu Daya
c. Modul Input dan Output
Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau perangkat elektronika
yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung (Interface) antara CPU dengan
peralatan masukan / keluaran luar. Modul ini terpasang secara tidak permanen
atau mudah untuk dilepas dan dipasang kembali ke dalam raknya. Masukan yang
dimaksud dapat berupa sensor maupun transmitter. Sementara keluaran dapat
berupa control valve, pompa maupun motor.

Gambar 1.8 Modul I/O


d. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik
yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang
berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 1.9 Relay

e. Kabel Downloader MPI/PPI


Kabel konektor PPI diperlukan untuk mentransfer data dari perangkat
pemrograman untuk PLC. Komunikasi hanya bisa terjadi ketika kedua perangkat
berbicara dalam bahasa /protokol yang sama. Komunikasi antara Software
pemrograman Siemens dan S7-200 ini disebut sebagai protokol PPI (point to
interface). S7 200 menggunakan 9 PIN, D-Conector. Ini adalah perangkat serial
straight-through yang kompatibel dengan pemrograman device PLC siemens
(melalui port MPI) dan konektor standar untuk antarmuka serial lainnya.

Gambar 1.10 Kabel MPI


2.2 Mixing Tank Plant

A
B

C
D
Mixer

P1 P2

Tangki 1 Tangki 2
Gambar 1.11 Mixing Tank Plant
Keterangan :
Sensor A : Sensor High High P1 : Pompa 1 (Pompa Out)
Sensor B : Sensor High
Sensor C : Sensor Low P2 : Pompa 2 (Pompa In)
Sensor D : Sensor Low low

Pada mixing tank plant, terdapat 2 tangki, dimana tangki pertama adalah tangki yang
dijaga ketinggiannya. Sementara tangki ke 2 adalah dianggap sebagai tangki input dan
output. Ketinggian pada tangki pertama di jaga dengan inputan dari 2 sensor, yaitu sensor
high-high dan low-low. Dalam keadaan normal, Air akan Berada diantara sensor high dan
low. Ketika mengenai high-high sensor maka pompa 1 akan bekerja, dan ketika mengenai
low-low sensor maka pompa 2 akan bekerja.
Sensor high dan low berfungsi untuk menjaga mixer untuk tetap menyala. mixer
menyala apabila air berada diantara sensor high dan sensor low. Apabila air sudah melewati
kedua sensor tersebut maka dengan otomatis mixer akan berhenti.

2.3 Simatic Step 7


Step 7 software adalah software dari Siemens untuk memogram Programable Logic
Controller (PLC) untuk type S7200. Step 7 memiliki berbagai ragam bahasa dalam
pemrogramannya, selain dengan Ladder logic diagram (LAD), Step 7 bisa diprogram dengan
Function Block Diagram (FBD), dan juga dengan Statement List (STL). Berikut merupakan
tampilan dari software step 7.
Gambar 1.12 Step 7 Software

III. Langkah Percobaan


3.1 Siapkan alat dan bahan.
3.2 Wiring dan tentukan I/O Mixing tank ke input dan output PLC Siemens S7-200.
Tabel 1.1 Input dan Output PLC Siemens S7-200
I/O PLC Siemens
Mixing Tank Plant
S7200
Saklar On

Sensor 1 HH

Sensor 2 H

Sensor 3 L

Sensor 4 LL

Mixer

Pompa In

Pompa Out
3.3 Lakukan pemrograman pada simatic step 7 dengan plant berjalan dalam kondisi
normal. Yaitu Air yang mulanya berada diantara sensor high dan low (air diam)
akan bergerak naik dan turun dengan menggunakan pompa in/out. Akan tetapi, level
air tidak melampaui sensor high-high dan low-low.
3.4 Setelah itu, berikan aksi berupa mixer menyala apabila air berada diantara sensor
high dan sensor low. Apabila air sudah melewati kedua sensor tersebut maka
dengan otomatis mixer akan berhenti.

Anda mungkin juga menyukai