Modul P1 PDF
Modul P1 PDF
I. Tujuan Praktikum :
1. Praktikan diharapkan dapat memahami dasar-dasar dan pemrograman PLC
2. Praktikan diharapkan dapat memahamai bahasa pemrograman PLC
b. Catu Daya
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada PLC.
Tegangan masukan pada PLC biasanya sekitar 24 VDC atau 220 VAC. Pada PLC
yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah. Catu daya tidak digunakan
untuk memberikan daya secara langsung ke input maupun output, yang berarti
input dan output murni merupakan saklar. Jadi pengguna harus menyediakan
sendiri catu daya untuk input dan output pada PLC. Dengan cara ini maka PLC itu
tidak akan mudah rusak.
Gambar 1.7 Catu Daya
c. Modul Input dan Output
Modul masukan atau keluaran adalah suatu peralatan atau perangkat elektronika
yang berfungsi sebagai perantara atau penghubung (Interface) antara CPU dengan
peralatan masukan / keluaran luar. Modul ini terpasang secara tidak permanen
atau mudah untuk dilepas dan dipasang kembali ke dalam raknya. Masukan yang
dimaksud dapat berupa sensor maupun transmitter. Sementara keluaran dapat
berupa control valve, pompa maupun motor.
A
B
C
D
Mixer
P1 P2
Tangki 1 Tangki 2
Gambar 1.11 Mixing Tank Plant
Keterangan :
Sensor A : Sensor High High P1 : Pompa 1 (Pompa Out)
Sensor B : Sensor High
Sensor C : Sensor Low P2 : Pompa 2 (Pompa In)
Sensor D : Sensor Low low
Pada mixing tank plant, terdapat 2 tangki, dimana tangki pertama adalah tangki yang
dijaga ketinggiannya. Sementara tangki ke 2 adalah dianggap sebagai tangki input dan
output. Ketinggian pada tangki pertama di jaga dengan inputan dari 2 sensor, yaitu sensor
high-high dan low-low. Dalam keadaan normal, Air akan Berada diantara sensor high dan
low. Ketika mengenai high-high sensor maka pompa 1 akan bekerja, dan ketika mengenai
low-low sensor maka pompa 2 akan bekerja.
Sensor high dan low berfungsi untuk menjaga mixer untuk tetap menyala. mixer
menyala apabila air berada diantara sensor high dan sensor low. Apabila air sudah melewati
kedua sensor tersebut maka dengan otomatis mixer akan berhenti.
Sensor 1 HH
Sensor 2 H
Sensor 3 L
Sensor 4 LL
Mixer
Pompa In
Pompa Out
3.3 Lakukan pemrograman pada simatic step 7 dengan plant berjalan dalam kondisi
normal. Yaitu Air yang mulanya berada diantara sensor high dan low (air diam)
akan bergerak naik dan turun dengan menggunakan pompa in/out. Akan tetapi, level
air tidak melampaui sensor high-high dan low-low.
3.4 Setelah itu, berikan aksi berupa mixer menyala apabila air berada diantara sensor
high dan sensor low. Apabila air sudah melewati kedua sensor tersebut maka
dengan otomatis mixer akan berhenti.