Anda di halaman 1dari 18

PRAKATA

Bismillahirrohmaniirohim

Puji syukur Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan ke-khadirat Allah


Swt, atas ridho dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berjudul: “PASAR MODAL INTERNASIONAL” judul ini
diambil dari salah satu tema yang diajukan oleh dosen pembimbing.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan dan sebagai nilai pada
salah satu mata kuliah yaitu Manajemen Keuangan Internasional pada semester
genap, program studi Manajemen, fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Bandung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan,
dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman, oleh karena itu saran dan kritik
yang bisa membangun sangat penulis harapkan.
Dalam penyusunan makalah ini banyak sekali pihak yang membantu baik
secara moril atau materil. Oleh karena itu tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :
Orang Tua dan Keluarga, yang selalu mendoakan, memberi motivasi,
dorongan serta masukan bagi penulis.
Dan semua teman-teman yang berasal dari jurusan manajemen angkatan
2010-2011 yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat. Sekian yang
penulis dapat sampaikan pada prakata ini, dan penulis ucapkan terima kasih.

Bandung, Maret 2015

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

BAB II ISI ............................................................................................................... 3

2.1 Pasar Modal ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Pasar Modal ............................................................................ 3

B. Bentuk Pasar Modal Internasional ............................................................ 3

C. Dampak Pasar Modal Internasional .......................................................... 4

2.2 Obligasi ............................................................................................................ 5

A. Pengertian Obligasi ................................................................................... 5

B. Pasar Obligasi ........................................................................................... 6

C. Obligasi Internasional ............................................................................... 7

2.3 Saham ............................................................................................................. 12

A. Pengertian Saham.................................................................................... 12

B. Pasar Saham ............................................................................................ 12

C. Saham Internasional ................................................................................ 13

BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebagaimana kita ketahui, dalam perekonomian modern dewasa ini
banyak perusahaan mengimpor barang dan jasa, sementara yang lain
mengekspor. Di lain pihak, banyak juga perusahaan yang berinvestasi (baik
secara langsung dengan cara mendirikan pabrik maupun tidak) di luar negeri
dan/atau meminjam dana dari luar negeri. Kegiatan-kegiatan tersebut menurut
teori klasik perdagangan internasional yang pertama kali dikembangkan oleh
Adam Smith dan David Ricardo sebagai tidak terantisipasi (kegagalan dari
teori keunggulan komparatif/comparative advantage). Teori tersebut
mengabaikan adanya peran ketidakpastian dan economies of scales,
mengasumsikan bahwa faktor-faktor produksi itu tetap/stationer (immobile),
dan tidak adanya diferensiasi produk. (differentiated products).
Atau dengan kata lain, masing-masing negara harus mempunyai
spesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang-barang yang dapat
diproduksi secara efisien dan mengimpor barang-barang yang dapat
diproduksi dari negara lain secara efisien. Kemampuan perusahaan
multinasional untuk memindahkan faktor-faktor produksi tertentu secara
internasional mengabaikan perbedaan-perbedaan makroekonomi antarnegara
sebagaimana yang diasumsikan oleh Smith dan Ricardo.
Sejak mengambangnya nilai tukar mata uang, aspek pembiayaan
internasional dan keputusan investasi menjadi penting bagi perusahaan-
perusahaan. Secara khusus, nilai mata uang telah menjadi bervariasi selama
tahun terakhir ini dan tambahan risiko-risiko politik dan ekonomi juga tax
laws yang lebih kompleks serta risiko pasar keuangan ganda (multiple
financial market) yang mengakibatkan masalah bagi para manajer keuangan.

1
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasar modal internasional?
2. Bagaimanakah bentuk dari obligasi internasional?
3. Bagaimanakah bentuk dari saham internasional?

1.3 Rumusan Masalah


1. Untuk menjelaskan gambaran tentang pasar modal internasional.
2. Untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk obligasi
internasional.
3. Untuk memberikan gambaran mengenai bentuk-bentuk saham
internasional.

2
BAB II
ISI

2.1 Pasar Modal


A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar dimana individu, pemerintah dan perusahaan
tidak dapat dengan segera mentransfer uang untuk kebutuhan individu,
pemerintah dan perusahaan. Perusahaan membutuhkan keuangan dengan
jangka waktu yang pendek misalnya untuk membeli bahan baku untuk
produksi atau sedang menunggu untuk dibayar oleh pelanggan tapi masih
harus tetap membayar karyawan. Dengan demikian sebagian besar mereka
akan melakukan peminjaman bank.bank komersial adalah bank yang
mengkhususkan memberikan pinjaman kepada perusahaan daripada untuk
prseorangan atau pelanggan.
Pada saat bank mengalami masalah keuangan maka bank akan
mengurangi pinjaman pada pengusaha atau peruahaan dalam situasi ini
perusahaan menggantungkan pada keuangan jangka pendek untuk memenuhi
kebutuhan operasional. Pada umumnya dalam situasi tersebut bank akan
mengurangi perputaran kredit dan memberikan suku bunga tinggi bagi para
peminjam. Ketika perusahaan membutuhkan investasi jangka panjang seperti
pembukaan pabrik baru, maka mereka terkadang beralih kepasar modal utama
yaitu pasar obligasi atau pasar modal. Di pasar keuangan ini orang-orang atau
organisasi dapat membeli dan memperdagangkan alat keuangan misalnya
untuk mewakili salah satu pemilik surat utang (obligasi) atau menjadi
sebagian pemilik perusahaan atau (saham).

B. Bentuk Pasar Modal Internasional


Pasar modal internasional ditandai dengan beberapa hal seperti
kebebasan yang diperoleh para investor, broker dan emiten untuk melakukan
investasi atau usaha dibanyak negara. Kebebasan ini tentu didasari oleh

3
adanya keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku pasar modal tersebut.
Investor akan diuntungkan jika ia melakukan investasi di banyak negara
karena dengan demikian ia dapat melakukan diversifikasi terhadap risiko
investasinya. Broker juga akan diuntungkan jika memiliki banyak cabang di
banyak negara mengingat likuiditas pasar modal itu sendiri berbeda-beda.
Emiten akan diuntungkan karena dapat memperoleh lebih banyak modal lagi
dengan mencatatkan sahamnya di berbagai bursa saham. Emiten merupakan
perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para
emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain: A) Perluasan usaha,
modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan
bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi; B) Memperbaiki
struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modalasing;
C) Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru.
Banyak dari investor lokal yang kini aktif melakukan perdagangan saham
secara online terhadap saham-saham asing. Selain itu, relative juga mulai
banyak investor lokal yang tertarik dalam membeli reksa dana asing yang
bukan saja memberikan jaminan akan keuntungan yang dapat dipertanggung
jawabkan tetapi juga biasanya memiliki nilai nominal dalam dolar sehingga
investor dapat menghindari kerugian akibat melemahnya rupiah.

C. Dampak Pasar Modal Internasional


Pertama, dengan semakin banyaknya investor lokal yang melakukan
investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah.
Hal ini dapat terjadi karena investor domestic dan investor asing dapat
membeli dan menjual saham lokal dan saham asing yang pada gilirannya
merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko
dari saham lokal. Dalam bahasa CAPM (Capital Asset Pricing Model)
dikatakan bahwa beta saham tersebut menjadi lebih rendah.

4
Kedua, meningkatnya abnormal return khususnya sebelum deregulasi
(kebijakan pemerintah dalam memberikan kebebasan terhadap suatu
perusahaan dalam kegiatan operasinya) dilakukan. Hal ini dapat terjadi
karena investor telah menginvestasi liberalisasi ini. Penelitian yang dilakukan
oleh P. Henri dalam Journal of Finance 2000 memperlihatkan bahwa dalam 8
bulan sebelum pengumuman dilakukan maka terbentuk abnormal return 3,3%
perbulan.
Ketiga, Deviden Yield (Dip) juga mengalami penurunan yang berarti
telah terjadi penurunan dalam biaya modal, walaupun efeknya relative kecil
(penelitian ini dilakukan oleh bekaert dan Harvey dalam jurnal of Finance
2000).
Keempat, Negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang
tinggi setelah dilakukaknnya liberisasi pasar modal (P.Henry 2000). Terlepas
apakah urutan deregulasinya telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kelima, Terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada
gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi. Selain itu
juga akan tercipta jumlah investor yang lebih banyak, meningkatkan
perdagangan saham dan membuka kesempatan baru bagi emiten untuk
memperoleh modal baru.

2.2 Obligasi
A. Pengertian Obligasi
Menurut Drs. Bambang Riyanto (1977:128) Obligasi adalah suatu
pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau
lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik
atas dasar persentase tertentu yang tetap. Obligasi adalah suatu istilah yang
digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang
dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk
membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat
tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat dicantumkan dalam

5
obligasi misalnya identitas pemegang obligasi pembatasan, pembatasan-
pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada
umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap diatas 10 tahun.
Obligasi secara ringkasnya adalah utang dalam bentuk security.
“Penerbit” obligasi adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan “Pemegang”
obligasi adalah pemberi pinjaman atau kreditur dan “kupon” obligasi adalah
bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan
penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna
memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana
dari luar perusahaan. Ketika suatu perusahaan menerbitkan obligasi,
perusahaan tersebut tidak hanya bergantung pada satu pemilik tapi bisa
banyak pemilik maksudnya, perusahaan penerbit obligasi dapat meminjam
kebanyak pihak. Penerbit obligasi dapat menjadikan obligasi sebagai investasi
jangka panjang untuk dana eksternalnya. Pendapatan yang dapat diterima
oleh pemilik obligasi adalah pembayaran bunga oleh perusahaan hingga
tanggal jatuh tempo atau hingga berakhirnya masa pinjaman.

B. Pasar Obligasi
Adalah pasar dimana perusahaan dapat menerbitkankan utang untuk
keuangannya yang disebut obligasi. Perusahaan dapat meneliti obligasi dalam
waktu yang lama. Obligasi tidak hanya berasal dari pinjaman bank melainkan
juga berasal dari investor dalam obligasi yang menerbitkan obligasi adalah
pihak yang meminjam sedangkan pemilik obligasi adalah orang yang
meminjamkan dananya untuk perusahaan dan kupon merupakan suku bunga
obligasi.
Ketika suatu perusahaan menerbitkan obligasi, perusahaan tersebut tidak
hanya bergantung pada satu pemilik tapi bisa banyak pemilik maksudnya,
perusahaan penerbit obligasi dapat meminjam kebanyak pihak. Penerbit
obligasi dapat menjadikan obligasi sebagai investasi jangka panjang untuk
dana eksternalnya. Pendapatan yang dapat diterima oleh pemilik obligasi

6
adalah pembayaran bunga oleh perusahaan hingga tanggal jatuh tempo atau
hingga berakhirnya masa pinjaman.

C. Obligasi Internasional
Perusahaan mempunyai beberapa alasan untuk menerbitkan obligasinya
diluar negeri, dengan denominasi yang berbeda dengan denominasi Negara
asal. Pertama, perusahaan bisa mengelola resiko exposurenya dengan lebih
baik. Jika perusahaan multinasional Indonesia menjual produknya di Amerika
serikat dan memperoleh dolar AS, maka aliran kas akan lebih seimbang jika
perusahaan mempunyai aliran kas keluar juga dalam dolar AS. Dengan utang,
perusahaan mempunyai kewajiban melunasi (yang berarti aliran kas yang
keluar) dalam dolar AS. Kedua, perusahaan dapat memperoleh pinjman
dengan tingkat bunga yang lebih rendah diluar negeri, khususnya apabila
dikombinasikan dengan transaksi SWAP.
Beberapa variasi obligasi internasional adalah:
1. Obligasi tingkat bunga tetap
Jenis obligasi ini merupakan jenis obligasi yang paling sederhana
obligasi menawarkan bunga secara periodic sampai jatuh tempo. Tingkat
bunga ditetapkan dalam persentasi tertentu terhadap nilai nominal.
Sebagai contoh, suatu obligasi ditawarkan dengan nominal Rp. 100 juta
dengan tingkat bunga 20% pertahun selama 10 tahun. Pemilik obligasi
akan memperoleh bunga sebesar Rp. 20 juta pertahun selama 10 tahun.
Pada tahun ke 10, ketika obligasi jatuh tempo perusahaan yang memiliki
obligasi senilai Rp 100 juta perlembarnya, disertai bunga terakhir (tahun
ke 10) sebesar Rp. 20 juta.
Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap semester atau setiap
tahun. Obligasi euro biasanya memberikan biaya tahunan. Cara tersebut
biasanya menghemat biaya transaksi karena pemegang obligasi euro
relative lebih tersebar secara geografis. Mata uang doar AS, yen jepang
dan franch swiss merupakan mt uang yang mendominasi obligasi
internasional dengan tingkt bung tetap.

7
2. Tingkat bunga mengambang
Dengan tingkat bunga tetap, perusahaan atau investor tidak bisa
mengelola resiko tingkat bunga dengan baik. Sebagai contoh, suatu
perusahaan menerbitkan suatu obligasi dengan kupon bunga sebesar
20%, jangka waktu 10 tahun. Jika pada tahun berikutnya tingkat bunga
turun 15% perusahaan mengalami “kerugian”. Karena pada tahun
tersebut perusahaan sebenarnya bisa membayar bunga dengan 15%.
Tetapi karena sudah terlanjur mengeluarkan obligasi dengan kupon 20%,
perusahaan terpaku membayar bunga tersebut sampai 10 tahun
mendatang. Sebaliknya investor memperoleh keuntungan karena bisa
memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga yang diperoleh
dari pasar. Hal yang sebaiknya terjadi jika tingkat bunga dipasar naik
menjadi misalnya 25%.
Obligasi dengan tingkat bunga (floating rate notes/BOND)
mengambang bisa mengurangi risiko perubahan tingkat bunga. Obligasi
tersebut pertama kali dikelurkan pada tahun 1970 dengan jangka waktu
menengah (medium) dengan tingkat bunga ditetapkan mengikuti standar
tertentu. Dalam Keuangan internasional, standar LIBOR (London Inter
Bank Offering Rate) sering dipakai sebagai acuan. Kupon biasanya
dibayar per semester atau kuartal, dan kupon ditetapkan pada awal
pembayaran. Sebagai contoh, suatu perusahaan menerbitkan obligasi
dengan tingkat bunga mengambang sebesar LIBOR + 1% dibayar setiap
semester. 1% persen dalam hal ini mencerminkan risiko kredit
perusahaan tersebut, yang dikompensasi dengan tingkat bunga yang lebih
tinggi. Jika LIBOR saat ini adalah 7%, pada awal semester tingkat bunga
akan ditetapkan sebesar 0,5 x (7% + 1%) = 4%. Tingkat bunga pada
semester berikutnya ditetapkan lagi berdasarkan LIBOR pada awal
periode.
Misalnya, pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs Company meminjam
uang sebesar $200,000 dari State Bank. Pinjaman itu berjangka waktu
tiga tahun dengan suku bunga variabel dan harus dibayar tahunan. Suku

8
bunga untuk tahun pertama ditetapkan 9%. Suku bunga untuk tahun-
tahun selanjutnya didasarkan kepada suku bunga LIBOR + 2%,
ditetapkan setiap akhir tahun untuk dibayarkan pada tahun berikutnya.
Karena Jacobs Company tidak ingin menanggung risiko kenaikan
suku bunga di masa mendatang, perusahaan itu memutuskan untuk
melindungi diri (hedging) dari risiko tersebut.
Pada tanggal 1 Januari 2006, Jacobs mengikatkan diri dalam
kesepakatan pay-fixed, receive variable interest rate swap dengan
Watson untuk dua pembayaran bunga terakhir. Jacobs sepakat untuk
membayar suku bunga yang ditetapkan 9% kepada Watson dan
sebaliknya akan menerima LIBOR + 2%.
Transaksinya akan diselesaikan secara netto. Notional Amount (tukar
menukar/swap) yang disepakati sebesar $200,000. Jacobs akan
membayar selisih bunga variabel dengan bunga tetap kepada Watson atau
sebaliknya, tergantung kepada bunga yang mana yang lebih tinggi.
Pada tanggal 31 Desember 2006 suku bunga LIBOR 4%, Watson
akan menerima $6,000 pada tanggal 31 Desember 2007. LIBOR + 2%
sama dengan 6%. Jacobs telah menyepakati untuk membayar bunga tetap
9%, sehingga Watson memperoleh keuntungan dari suku bunga variabel
yang lebih rendah dan menerima selisihnya, 3% dikalikan $200,000,
sementara yang 6% akan dibayarkan Jacobs ke State Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2007, suku bunga LIBOR 8%, Jacobs
akan menerima $2,000 dari Watson. LIBOR + 2% sama dengan 10%.
Dia akan membayar State Bank 10%, tetapi juga akan menerima 1% dari
Watson, sehingga bunga netto yang dibayarkan tetap 9%. Dengan kata
lain, aktivitas hedging yang dilakukan oleh Jacobs ini dimaksudkan
untuk menstabilkan arus kasnya terkait pinjaman kepada State Bank.
Obligasi dengan tingkat bunga mengambang mempunyai keuntungan
lain yaitu nilai obligasi tidak terlalu sensitif terhadap perubahan tingkat
bunga. Nilai suatu sekuritas, dan juga obligasi, merupakan present value
dari aliran kas di masa mendatang. Diskon rate yang digunakan akan

9
dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku saat ini karena tingkat
bunga saat ini mencerminkan biaya kesempatan. Jika tingkat bunga pasar
menunjukan kenaikan, maka diskon rate akan naik, dan nilai obligasi
akan turun (pembagi menjadi semakin besar). Pada obligasi dengan
bunga tetap, jika terjadi perubahan tingkat bunga, karena yang dibagi
(numerator, yaitu kupon uang dan nilai nominal) tetap, maka nilai
obligasi akan berubah lebih tajam jika ada perubahan tingkat bunga. Pada
obligasi dengan tingkat mengambang, numerator akan tetap berubah
mengikuti perubahan bunga. Jika tingkat bunga naik (pembagi naik),
kupon juga ikut naik (yang dibagi ikut naik) karena itu nilai obligasi
tidak akan berubah setajam dalam obligasi tetap.
Nilai obligasi pada obligasi mengambang tidak akan persis sama
dengan nilai nominal obligasi tersebut. Proporsi tingkat bunga untuk
mengkompensasi risiko kredit ditetapkan sama pada awal periode,
sementara risiko kredit perusahaan bisa berubah dari waktu ke waktu
karena tidak ada penyesuaian terhadap perubahan risiko kredit, nilai
obligasi bisa agak berubah dari nilai nominalnya.
Jenis obligasi semacam ini cukup menarik bagi investor yang
menjaga nilai obligasi mendekati nilai nominalnya (lebih stabil). Jika
investor ini ingin menjual obligasi tersebut sebelum jatuh tempo, dia
akan memperoleh nilai yang mendekati nilai nominalnya dengan
probabilitas yang lebih tinggi.

3. Obigasi yang berkaitan dengan saham


Obligasi bisa dibuat berkaitan dengan saham, misal melalui konversi
dari obligasi ke saham. Jika dua jenis obligasi yang berkaitan dengan
saham: Obligasi konvertibel dan waran. Obligasi konvertibel adalah jenis
obligasi yang bisa ditukar menjadi saham pada waktu tertentu di masa
mendatang. Misal perusahaan mengeluarkan obligasi konvertibel dengan
nilai nominal sebesar Rp. 1.000,00 dengan jangka waktu 5 tahun. Pada
waktu kelima, harga saham perusahan tersebut adalah Rp. 1.500,00. Pada

10
situasi seperti ini pemegang saham akan lebih baik jika memiliki saham
dibandingkan dengan memegang obligasi dan dilunasi nilai nominalnya
sebesar Rp. 1.000,00. Pemegang obligasi bisa menukarkan obligasinya
menjadi saham. Obligasi konvertibel bisa dipandang sebagai gabungan
antara obligasi biasa dengan opsi call atas obligasi dengan harga eksekusi
adalah nilai nominal obligasi. Jika harga saham di atas Rp. 1.000,00,
pemegang obligasi mempunyai hak untuk mengubah obligasinya menjadi
saham. Karena karakteristik call tersebut (yang menguntungkan
investor), kupon bunga pada obligasi konvertibel bisa ditetapkan lebih
rendah dibandingkan kupon pada obligasi biasa. Kupon yang lebih
rendah tersebut merupakan keuntungan bagi perusahaan yang
mengeluarkan obligasi konvertibel. Alternatif lain, dengan kupon yang
sama dengan obligasi biasa, obligasi konvertibel bisa dijual dengan harga
yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga obligasi biasa.
Dalam waran, pemegang waran diberi kesempatan untuk membeli
sejumlah saham perusahaan dengan harga tertentu yang ditetapkan di
muka. Biasanya harga tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
perkiraan harga saham di masa mendatang. Jika perkiraan tersebut benar,
pemegang waran akan memperoleh keuntungan karena harga saham pada
masa mendatang. Waran dengan demikian bisa dipandang, sama seperti
konvertibel, sebagai gabungan antara obligasi dengan opsi call, dengan
harga eksekusi (harga yang disepakati sebagai harga patokan untuk
melakukan pembelian saham ataupun mata uang asing pada waktu
tertentu dengan perjanjian bahwa pembelian tensebut baru akan
dilakukan apabila harga saham ataupun mata uang asing tersebut sesuai
dengan harga yang telah disepakati; misalnya, diperjanjikan bahwa
pembelian akan dilakukan dua minggu ke depan apabila hanga saham
Rp. 1.000,00 atau harga per Rp. 5.000,00 setara dengan $1 (strike price)
adalah harga saham yang ditetapkan di muka.

11
2.3 Saham
A. Pengertian Saham
Menurut Fakhruddin M. Hendy dalam bukunya Tanya Jawab Pasar
Modal (2008:30) saham adalah surat berharga yang menunjukkan
kepemilikan seorang investor di dalam suatu perusahaan yang artinya jika
seseorang membeli saham suatu perusahaan, itu berarti dia telah menyertakan
modal ke dalam suatu perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang
dibeli.
Adapun pengertian saham menurut Sri Susilo dalam bukunya Bank dan
Lembaga Keuangan Lain (2000:200) bahwa saham adalah sebagai tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Sedangkan menurut Astuti dalam bukunya Manajemen Keuangan
Perusahaan (2005:49) saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan
bagian modal pada suatu perseroan terbatas. Menurut Sumantoro dalam
bukunya pengantar tentang pasar modal di Indonesia (1990:10) saham adalah
penyertaan dalam modal dasar suatu perseroan terbatas, sebagai tanda bukti
penyertaan tersebut dikeluarkan surat/saham kolektif kepada pemilik, yaitu
pemegang saham.

B. Pasar Saham
Pasar saham adalah pasar dimana perusahaan dapat menjual bagian
saham kepemilikannya dan investor dapat memperdagangkan kepemilikan
sahamnya pada investor lain. Sebuah perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
dananya di pasar saham dengan menjual saham kepemilikannya pada orang
lain atau investor lain. Pasar saham sebagai alat keuangan dimana perusahaan
dapat menjual saham kepemilikannya dan investor dapat memperdagangkan
pada investor lain. Saham dikenal sebagai ekuitas karena saham merupakan
bagian dari ekuitas atau modal yang memiliki hak kepemilikan dalam posisi
perusahaan.

12
Ketika investor membeli saham suatu perusahaan, maka memiliki
sebagian kepemilikan suatu perusahaan dan berhak menerima pembagian laba
dari perusahaan. Pembagian laba untuk para pemegang saham disebut
deviden. Saham dapat diperjualbelikan diantara investor atau pasar sekunder.
Jika harga saham mengalami penurunan, investor akan menjual pada investor
lain untuk mendapatkan keuntungan, jika harga turun penjualan akan
mengalami kerugian.

C. Saham Internasional
Pasar saham (equity) internasional mengalami perkembangan yang pesat
dalam tahun-tahun terakhir ini. Deregulasi yang dilakukan oleh beberapa
negara mendorong pertumbuhan pasar keuangan pada umumnya, dan pasar
saham khususnya. Manajer perusahaan internasional bisa memperoleh dana
dengan menjual saham perusahaan di Bursa luar negeri, di samping alternatif
lainnya yaitu mengeluarkan obligasi internasional atau memperoleh pinjaman
dari bank luar negeri. Manajer tersebut dengan demikian perlu memahami
mekanisme pasar internasional. Berikut karakteristik-karakteristik saham
internasional.
 Kapitalisasi
Pasar saham global mencakup dua kelompok besar yaitu pasar
saham negara maju (developed market) dan pasar saham negara
berkembang (developing market atau disebut sebagai emerging market).
Nilai kapitalisasi diukur dengan jalan mengalikan harga saham dengan
jumlah saham yang beredar, dan kemudian dikonversikan ke dolar untuk
memudahkan perbandingan. Nilai kapitalisasi dengan demikian
dipengaruhi oleh harga saham dan kurs mata uang lokal terhadap dolar.
Jika mata uang lokal menunjukkan apresiasi terhadap dolar, maka
kapitalisasi akan semakin meningkat. Dengan demikian akan terjadi
fluktuasi kapitalisasi saham karena faktor-faktor tersebut.

13
 Rasio Perputaran Saham
Likuiditas suatu sekuritas - yaitu kemudahan suatu sekuritas dijual -
merupakan karakteristik yang diinginkan oleh investor. Jika suatu
investasi tidak likuid, maka investor akan mengalami kesulitan menjual
aset tersebut. Ia akan menunggu lama untuk mencari calon pembeli, atau
alternatifnya ia harus memberi potongan (diskon) yang cukup besar
untuk menarik calon pembeli dengan cepat. Korelasi yang rendah antara
pasar berkembang dengan apsar maju merupakan keuntungan investasi
internasional. Tetapi pasar berkembang mempunyai kelemahan, yaitu
cenderung mempunyai likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan
pasar maju. Likuiditas bisa diukur melalui rasio perputaran, yaitu rasio
antara nilai transaksi selama periode tertentu dengan nilai kapitalisasi
pasar pada akhir periode yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin likuid suatu pasar.
 Indikator Lainnya
Beberapa indikator lainnya bisa dihitung untuk melihat karakteristik
pasar. Dua indikator yang bisa dipakai untuk melihat daya tarik pasar
dalam hal diversifikasi internasional adalah indikator konsentrasi pasar
dan korelasi return antar saham atau dengan saham asing. Pasar negara
berkembang cenderung mempunyai tingkat konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pasar negara maju. Konsentrasi diukur dengan
melihat proporsi dari sepuluh perusahaan terbesar terhadap total
kapitalisasi pasar. Semakin besar angka ini, berarti semakin
terkonsentrasi suatu pasar. Konsentrasi yang tinggi tersebut
mengindikasikan bahwa beberapa perusahaan mendominasi pasar, dan
dengan demikian manfaat diversifikasi menjadi relatif terbatas
dibandingkan kalau tingkat konsentrasi kecil. Perhitungan indikator
konsentrasi lainnya, seperti konsentrasi aset dan konsentrasi sektor,
menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi negara berkembang lebih tinggi
dibandingkan negara maju.

14
BAB III
KESIMPULAN

Pasar modal internasional ditandai dengan beberapa hal seperti kebebasan


yang diperoleh para investor, broker dan emiten untuk melakukan investasi atau
usaha dibanyak negara. Kebebasan ini tentu didasari oleh adanya keuntungan
yang diperoleh oleh para pelaku pasar modal tersebut. Investor akan diuntungkan
jika ia melakukan investasi di banyak negara karena dengan demikian ia dapat
melakukan diversifikasi terhadap risiko investasinya. Broker juga akan
diuntungkn jika memiliki banyak cabang di banyak Negara mengingat likuiditas
pasar modal itu sendiri berbeda-beda. Emiten akan diuntungkan karena dapat
memperoleh lebih banyak modal lagi dengan mencatatkan sahamnya di berbagai
bursa saham.
Pasar saham global mencakup dua kelompok besar yaitu pasar saham negara
maju (developed market) dan pasar saham negara berkembang (developing market
atau disebut sebagai emerging market). Nilai kapitalisasi diukur dengan jalan
mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar, dan kemudian
dikonversikan ke dolar untuk memudahkan perbandingan. Nilai kapitalisasi
dengan demikian dipengaruhi oleh harga saham dan kurs mata uang lokal
terhadap dolar. Jika mata uang lokal menunjukkan apresiasi terhadap dolar, maka
kapitalisasi akan semakin meningkat. Dengan demikian akan terjadi fluktuasi
kapitalisasi saham karena faktor-faktor tersebut.
Konsentrasi suatu pasar dapat diukur dari seberapa besar tingkat indikator
konsentrasi pasar dan korelasi return antar saham atau dengan saham asing. Pasar
negara berkembang cenderung mempunyai tingkat konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pasar negara maju. Konsentrasi diukur dengan melihat
proporsi dari sepuluh perusahaan terbesar terhadap total kapitalisasi pasar.
Semakin besar angka ini, berarti semakin terkonsentrasi suatu pasar.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. M. Faisal, Manajemen Keuangan Internasional, Salemba Empat, 2001.


2. M. Hanafi, Mamduh, Manajemen Keuangan Internasional, BPFE-
Yogyakarta, 2013.
3. Husnan, Suad, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, BPFE, 1996.
4. Sartono, Agus, Manajemen Keuangan, BPFE Yogyakarta, 1996.

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Bahan Presentasi Riset
    Bahan Presentasi Riset
    Dokumen7 halaman
    Bahan Presentasi Riset
    Pandji Maulana Khais Yuanajhati
    Belum ada peringkat
  • Coasters Marble
    Coasters Marble
    Dokumen6 halaman
    Coasters Marble
    Pandji Maulana Khais Yuanajhati
    Belum ada peringkat
  • Obilgasi
    Obilgasi
    Dokumen6 halaman
    Obilgasi
    Pandji Maulana Khais Yuanajhati
    Belum ada peringkat
  • Obilgasi
    Obilgasi
    Dokumen6 halaman
    Obilgasi
    Pandji Maulana Khais Yuanajhati
    Belum ada peringkat
  • Obilgasi
    Obilgasi
    Dokumen6 halaman
    Obilgasi
    Pandji Maulana Khais Yuanajhati
    Belum ada peringkat