Anda di halaman 1dari 7

PENYULUHAN DAN KONSULTASI GIZI LANJUT

SATPEL PAMERAN

OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS II.B
MAYTA SURYA NINGSIH (142110134)
MUTIA KHAIRA (142110139)
NUNUNG SULASRI (142110141)
VIORENA CHIKA ADITYA (142110156)

POLTEKKES KEMENKES PADANG


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI
2016
SATPEL PKG
1. Latar Belakang
Dewasa ini masalah gizi di Indonesia adalah masalah gizi ganda, yaitu masalah
gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan
oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya
pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Masalah gizi kurang diantaranya adalah KEP, anemia gizi besi (AGB), GAKY,
dan kurang vitamin A (KVA). Sedangkan masalah gizi lebih adalah obesitas dan
meningkatnya penyakit degeneratif. Penyakit KEP pada anak-anak dan menghambat
pertumbuhan sehingga menyebabkan anak stunted atau pendek dan kekurangan protein.
Rentan terhadap penyakit terutama penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya
tingkat kecerdasan. Banyaknya anak pendek atau stunted dan menurunkan tingkat
kecerdasan pada anak-anak akan dapat menghambat terlahirnya bangsa sehat yang
berprestasi.

2. Topik
Makanan Berprotein Tinggi untuk Pertumbuhan dan Kecerdasan Anak-anak.

3. Sasaran
Ibu-ibu yang memiliki anak-anak balita.

4. Waktu : 10-15 menit ceramah


10-15 menit Tanya jawab
10-15 menit brain strorming

5. Hari/ tanggal : Senin/ 08 Februari 2016


Jam : 13.00-15.30 WIB
6. Tujuan
a. Tujuan Umum : Agar masyarakat memahami pentingnya mengkonsumsi makanan
tinggi protein bagi balita
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui apa itu protein.
2) Untuk mengetahui protein hewani dan nabati beserta contoh.
3) Untuk mengetahui pentingnya protein bagi tubuh.
4) Untuk mengetahui dampaknya kelebihan dan kekurangan protein.

7. Materi
Protein merupakan zat yang bermanfaat bagi tubuh kita. Menurut definisi para ahli
mengatakan bahwa pengertian protein adalah senyawa kimia yang mengandung unsure
karbon(C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang kadang belerang (S),
atau fosfor (P). protein terutama berfungsi sebagai lahan pembangun tubuh yaitu untuk
membentuk sel-sel baru dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Anak-anak, ibu hamil, dan
orang yang baru sembuh dari sakit membutuhkn protein yang lebih banyak.
Macam atau jenis protein berdasarkan sumber protein ada 2 yaitu :
1. Protein Hewani
Protein hewani adalah protein yang bersumber dari hewan. Asam amino
dalam protein hewani ini lebih lengkap jika dibandingkan dari sumber protein
nabati. Contoh sumber protein hewani adalah susu, daging, keju, udang, cumi,
telur dan ikan.
2. Protein Nabati
Protein nabati adalah adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Contoh
sumber protein nabati antara lain kacang tanah, kacang merah, kedelai, dan lain-
lain. Protein juga dapat diubah menjadi sumber energi bagi tubuh layaknya Lemak
dan Karbohidrat. Dalam satu gram protein menghasilkan 4 kilo kalori.
Protein penting bagi tubuh karena berfungsi sebagai zat pembangun dan
pendorong metabolisme pada tubuh manusia. Dan yang perlu anda ketahui bahwa
protein itu tidak diproduksi dari tubuh kita melainkan bersumber dari makanan yang
mengandung protein yang kita konsumsi. Artinya manfaat protein baru dirasakan ketika
kebutuhan protein harian tercukupi melalui makanan sumber protein.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
1. Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor
pada anak – anak di bawah lima tahun (Balita). Kekurangan protein sering
ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan
kondisi yang dinamakan Marasmus.
a. Kwasiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily
Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana,
Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang
diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di tunggu kelahirannya.
Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang
sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi
makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat
terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih. Gejalanya :
1) pertumbuhan terhambat.
2) Otot – otot berkurang dan lemah.
3) Edema.
4) Muka bulat seperti bulan (moonface)
5) Gangguan psikimotor.
Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan
tangan. Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada
Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu
rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat
badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang,
maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya
berat badan tersebut tidak sampai di bawah 60 % dari berat badan standar
bagi umur yang sesuai. Ciri – cirri :
1) Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
2) Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis –
garis permukaan yang jelas.
3) Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang
menunjukkan Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam
lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih
mengkilap.
4) Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
5) Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.
b. Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.
Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat di beri makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena
penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak
higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waktu
yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Marasmus
adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial
ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih
banyak dari Kwashiorkor. Gejalanya :
1) Pertumbuhan terhambat.
2) Lemak di bawah kulit berkurang.
3) Otot – otot berkurang dan melemah.
4) Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka,
seperti : panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
5) Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
6) Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati
(Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah
menurun. Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan anak
tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
2. Akibat Kelebihan Protein
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet
protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang
beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi.
Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme
dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan
demam. Ini di lihat pada bayi yang di beri susu skim atau formula dengan
konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang
dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angaka Kecukupan Gizi
(AKG) untuk protein.
a. Upaya Penanggulangan
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat
dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
1) Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
2) Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
3) Pemantauan garam beryodium.
4) Pemberian kapsul vitamin A.
5) Pemberian tablet Fe.
6) Pengumpulan data KADARZI.

c. Media
a. Food model yang berhubungan dengan protein.
b. Liflet
c. LCD, Laptop dan power point

d. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Brain storming
e. Setting tempat
a. Tanya jawab

Penyuluh

audiens audiens audiens

b. Brain Storming

Penyuluh

audiens audiens

audiens audiens

audiens audiens

audiens

f. Pengorganisasian/pembagian tugas
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi Humas :
Seksi Konsumsi :

Anda mungkin juga menyukai