Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses estimasi merupakan peristiwa yang dialami oleh setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, bila kita menyeberang jalan dan melihat ada
kendaraan yang akan lewat maka kita membuat estimasi tentang kecepatan
kendaraan, lebar jalan, dan kecepatan kita untuk membuat keputusan.
Teori estimasi memegang peran yang sangat penting dalam statistika
inferensial karena teori estimasi bersama-sama dengan pengujian hipotesis
merupakan dasar statistika inferensial yang dilandasi oleh teori peluang.
Ada dua bentuk estimasi parameter populasi (θ) (\theta)(θ) dalam
statistika, yaitu estimasi titik dan estimasi selang. Peluang menghasilkan nilai
parameter dengan menggunakan estimasi titik biasanya sangat kecil. Oleh karena
itu, dirancanglah suatu bentuk estimasi parameter populasi yaitu dengan
menggunakan selang (interval) kepercayaan. Dengan estimasi selang kepercayaan,
peluang mendapatkan nilai parameter akan menjadi lebih besar.
Demikianlah teori estimasi harus di pelajari didalam statistika dengan yang
harus di ketahui terlabih dahulu yaitu estimator, titik estimasi, dan interval estima
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana
penaksiran estimasi interval/ selang?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman tentang penaksiran estimasi interval/ selang.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
Dalam sebuah ilmu statistika, kita berusaha untuk menyimpulkan sebuah
populasi. Dalam mengamati sebuah populasi, keadaaan atau kelakuan populasi
perlu dipelajari berdasarkan data yang diambil baik itu secara sampling ataupun
sensus. Keadaan sebuah populasi yang akan dipelajari di sini berupa parameter
populasi dan sampel yang diambil secara acak. Lalu data dari sampel tadi dianalisis
menghasilkan nilai-nilai statistik sampel. Dari nilai-nilai statistik sampel ini akan
disimpulkan bagaimana keadaan populasi atau bagaimana sebuah parameter
populasi bertingkah laku. Cara mengambil kesimpulan tentang parameter populasi
ini yaitu berhubungan dengan bagaimana cara menaksir harga parameter populasi.
Jadi, harga parameter yang sebenarnya tidak diketahui itu bisa ditaksir berdasarkan
nilai-nilai statistik sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.
Parameter populasi yang akan ditaksir dalam hal ini berupa: rata-rata
(mean), simpangan baku dan persen, standar deviasi, dan juga proporsi. Sebelum
menaksir sebuah populasi, sebaiknya perlu diketahui tentang istilah penaksir.
Estimasi adalah taksiran dan yang diestimasi adalah parameter populasi.
Data yang digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi adalah statistik
sampel sebagai estimator. Estimasi dipelajari berdasarkan data yang diambil baik
secara sampling maupun sensus. Dalam kenyataannya, mengingat berbagai faktor,
untuk keperluan tersebut diambil sebuah sampel yang representatif, lalu
berdasarkan pada hasil analisis terhadap data sampel. Kelakuan populasi yang akan
ditinjau disini hanyalah mengenai parameter populasi dan sampel yang digunakan
adalah sampel acak. Data sampel dianalisis. Nilai-nilai yang perlu yaitu stastistik,
dihitung dan dari nilai-nilai statistik ini kita simpulkan bagaimana parameter
bertingkah laku. Cara pengambilan kesimpulan tentang parameter yang pertama
kali akan dipelajari ialah sehubungan dengan cara-cara menaksir harga parameter.
Jadi harga parameter yang sebenarnya tetapi tidak diketahui itu akan ditaksir
berdasarkan statistik sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.
2
Parameter populasi yang akan ditaksir dan diuraikan dalam bagian ini
terutama adalah rata-rata, simpangan baku dan persen.
1. Penaksir
Secara umum, parameter populasi akan diberi simbol θ (baca theta).
Jadi θ bisa merupakan rata-rata µ, simpangan baku σ, proporsi π dan
̂ (baca : theta
sebagainya. Jika θ, yang tidak dikatahui harganya, ditaksir oleh 𝜃
̂ dinamakan penaksir. Jelas bahwa sangat dikehendaki 𝜃
topi), maka 𝜃 ̂ = θ, yaitu
Beberapa contoh :
1) Rata-rata 𝑥
̅ untuk sampel berukuran n yang diambil dari populasi dengan rata-
rata µ merupakan penaksir tak bias untuk µ, jadi ε (𝑥
̅) = µ.
3
2) Varians 𝑠2 yang dihitung dengan rumus V (5) atau rumus VI (6), untuk sampel
acak berukuran n yang diambil dari populasi dengan varians 𝜎2 , adalah
penaksir tak bias untuk 𝜎2 . Akan tetapi s merupakan penaksir bias untuk σ.
3) Rata-rata sampel 𝑥
̅ adalah penaksir terbaik untuk µ, jadi untuk 𝑥
̅ itu merupakan
penaksir tak bias dan penaksir bervarians minimum.
Cara-cara menaksir
4
σ tidak diketahui, populasi berdistribusi normal.
Contoh :
Sebuah sampel acak terdiri dari 100 mahasiswa telah diambil dari sebuah
universitas, lalu nilai IQ-nya di catat.
̅ = 112 dan S = 10
Diperoleh 𝑋
Tabel – t Sudjana
α 5% 𝑡(1−α/2 )=𝑡(1−0,05/2 )
2 Ekor 𝑡
α 1% 𝑡(1−α/2 )= 𝑡(1−0,01/2)
Tabel – t
Sudjana α 5% 𝑡(1−α/1 )= 𝑡(1−0,05/1)
1 Ekor
α 1% 𝑡(1−α/1 )= 𝑡(1−0,01/1)
5
Tabel – z Sudjana
5% 𝑧0,5−0,05/2= 𝑧0,475
2 Ekor
1% 𝑧0,5−0,01/2= 𝑧0,495
Tabel – z
Sudjana
5% 𝑧0,5−0,05/1= 𝑧0,45
1 Ekor
2. Menaksir Standar Deviasi (σ)
a. 𝑠2 adalah penaksir tak bias dari σ2 1% 𝑧0,5−0,01/1= 𝑧0,49
Dimana :
n = ukuran sampel
𝜒2 1/2 (1+γ) = di dapat dari tabel chi-kuadrat
Dengan p = ½ (1+γ) dan p = ½ (1-γ),
Dengan dk = n-1
Contoh :
Sebuah sampel acak berukuran 30 telah diambil dari sebuah populasi yang
berdistribusi normal dengan simpangan baku σ. Dihasilkan harga statistik 𝑠2 =
7,8. Dengan koefisien kepercayaan 95% dan dk=29, maka dari tabel chi-
kuadrat diperoleh nilai 𝜒2 0,975 = 45,7 dan 𝜒2 0,025 = 16,0 sehingga :
Interval taksiran untuk σ adalah : 2,23 < σ < 3,75. Kita merasa 95 %
percaya bahwa simpangan baku σ aka nada dalam interval yang dibatasi oleh
2,23 dan 3,75
6
3. Menaksir Proporsi (π)
a. Taksiran titik untuk π adalah (x/n) dimana x adalah banyaknya
peristiwa A yang terjadi di dalam populasi.
b. Banyaknya kejadian A ini memiliki distribusi Binomial.
c. Jika dikehendaki interval penaksiran π dengan kepercayaan γ = 100%,
maka :
Dimana :
P = x/n
q = 1-P
𝑍1/2 𝛾 diperoleh dari tabel distribusi normal dengan peluang ½ γ
Contoh :
Ingin ditaksir berapa persen anggota masyarakat yang berumur 15 tahun keatas
yang termasuk kedalam golongan A. untuk itu diambil sebuah sampel acak
dengan ukuran 1200 dan ternyata ada 504 orang termasuk golongan A. Jadi
persentasi golongan A dalam sampel adalah 504/1200 x 100% = 42%.
Jika ditaksir ada 42% anggota masyarakat yang berumur 15 tahun keatas, maka
dalam hal ini digunakan titik taksiran. Untuk menentukan 95% interval
kepercayaan parameter π digunakan :
Kita merasa 95% yakin bahwa persentase anggota masyarakat yang termasuk
golongan A berada dalam interval 39% sampai 45%.
B. PERMASALAHAN
a. Membuat data N = 100 secara random yang diperoleh dari skripsi
mahasiswa fakultas teknik.
b. Menghitung estimasi sebuah rata-rata (mean) secara manual dan SPSS.
c. Menghitung estimasi standar deviasi secara manual dan SPSS.
7
d. Menghitung estimasi nilai proporsi secara manual dan SPSS.
e. Menghitung estimasi rata-rata, standar deviasi dan proporsi dengan
koefisien kepercayaan 95% dan 99%
C. PEMBAHASAN
Cara Manual
Dalam menaksir sebuah data, digunakan tabel data tunggal. (koefisien
kepercayaan 95% dan 99%)
1. Mengestimasi mean
Karena nilai dari populasi tidak diketahui, maka digunakan cara yang kedua
(kondisi 𝜎 tidak diketahui, populasi berdistribusi normal). Dari data tunggal,
𝑥 = 77 dengan s = 10,75.
diperoleh ̅
Saat koefisien kepercayaan (𝛾) = 95%, maka taraf kesalahan (∝) yaitu 5%. Nilai
𝑡𝑝 yaitu:
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(39)(−0,02) −0,78
𝑦2 = [ ] + 2,00 = ( ) + 2,00 = −0,013 + 2,00
60 60
𝑦2 = 1,987.
8
Maka 𝑡𝑝 = 1,987. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan nilai 𝑡𝑝 kedalam
rumus:
𝑠 𝑠
̅ − 𝑡𝑝 .
𝑥 <𝜇<𝑥
̅ + 𝑡𝑝 .
√𝑛 √𝑛
10,75 10,75
77 − (1,987). < 𝜇 < 77 + (1,987).
√100 √100
Saat koefisien kepercayaan 99%, maka taraf kesalahan (∝) yaitu 1%. Nilai 𝑡𝑝
yaitu:
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(39)(−0,04) −1,56
𝑦2 = [ ] + 2,66 = ( ) + 2,00 = −0,026 + 2,66
60 60
𝑦2 = 2,634.
9
𝑠 𝑠
̅ − 𝑡𝑝 .
𝑥 <𝜇<𝑥
̅ + 𝑡𝑝 .
√𝑛 √𝑛
10,75 10,75
77 − (2,634). < 𝜇 < 77 + (2,634).
√100 √100
(𝑛 − 1)𝑠2 (𝑛 − 1)𝑠2
2
< 𝜎2 < 2
𝜒 ½(1+𝛾) 𝜒 ½(1−𝛾)
Dari data tunggal pada cara 1 (tugas 1b), diperoleh 𝑠2 = 115,6 dengan s = 10,75.
dk = 90 dan χ1 2 = 118,1
𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 𝜒 2 { dk = 99 dan χ2 2 = ?
dk = 100 dan χ3 2 = 129,6
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(9)(11,5) 103,5
𝑦2 = [ ] + 118,1 = ( ) + 118,1 = 10,35 + 118,1
10 10
10
2
𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜒 ½(1+𝛾) = 128,45.
dk = 90 dan χ1 2 = 65,6
𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 𝜒 2 { dk = 99 dan χ2 2 = ?
dk = 100 dan χ3 2 = 74,2
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(9)(8,6) 77,4
𝑦2 = [ ] + 65,6 = ( ) + 65,6 = 7,74 + 65,6
10 10
2
𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜒 ½(1−𝛾) = 73,34.
(𝑛 − 1)𝑠2 (𝑛 − 1)𝑠2
2
< 𝜎2 < 2
𝜒 ½(1+𝛾) 𝜒 ½(1−𝛾)
11
Dari hasil menunjukkan bahwa kita percaya 95% simpangan baku (σ) berada
didalam interval yang dibatasi oleh 9,43 dan 12,49.
Saat 𝜒2 bernilai 0,995 diperoleh ν atau dk = 99 dan ∝ = 0,01. Melalui tabel Chi-
kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:
dk = 90 dan χ1 2 = 128,3
𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 𝜒 2 { dk = 99 dan χ2 2 = ?
dk = 100 dan χ3 2 = 140,2
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(9)(11,9) 107,1
𝑦2 = [ ] + 128,3 = ( ) + 128,3 = 10,71 + 128,3
10 10
2
𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜒 ½(1+𝛾) = 139,01.
Saat 𝜒2 bernilai 0,005 diperoleh ν atau dk = 99 dan ∝ = 0,05. Melalui tabel Chi-
kuadrat diperoleh tiga kondisi diantaranya:
dk = 90 dan χ1 2 = 59,2
𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 𝜒 2 { dk = 99 dan χ2 2 = ?
dk = 100 dan χ3 2 = 67,3
12
maka untuk mendapatkan 𝜒2 saat dk = 99, digunakan metode interpolasi.
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(9)(8,1) 72,9
𝑦2 = [ ] + 59,2 = ( ) + 59,2 = 7,29 + 59,2
10 10
2
𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜒 ½(1−𝛾) = 66,49.
(𝑛 − 1)𝑠2 (𝑛 − 1)𝑠2
2
< 𝜎2 < 2
𝜒 ½(1+𝛾) 𝜒 ½(1−𝛾)
Dari hasil menunjukkan bahwa kita percaya 99% simpangan baku (σ) berada
didalam interval yang dibatasi oleh 9,07 dan 13,11.
3. Mengestimasi proporsi
Dari sebuah sampel yang berjumlah 100, jumlah laki-laki diperkirakan yaitu
sekitar 88 orang dan jumlah perempuan diperkirakan sekitar 12 orang. Sehingga
presentasi jumlah laki-laki dalam sampel yaitu 88⁄100 . 100% = 0,88.100% =
88%. Dalam menentukan interval kepercayaan parameter 𝜋, diperlukan nilai
koefisien kepercayaan untuk mendapatkan skor baku. Langkah untuk
mendapatkan skor baku berdasarkan nilai koefisien kepercayaan diantaranya:
13
𝑍½𝛾 = 𝑍½(0,95) = 𝑍0,475 atau 𝑍½−(∝⁄ ) = 𝑍½−(0,05⁄ ) = 𝑍½−0,025 = 𝑍0,475 .
2 2
Saat 𝑍½𝛾 bernilai 0,475, maka melalui tabel distribusi normal baku (tabel Z),
harga Z dapat dicari dengan cara mengalikan 0,475 dengan 1000 yaitu
(0,475x1000 = 4750) lalu mencari nilai 4750 ke dalam tabel Z dan diperoleh
harga Z = 1,96. Maka parameter p dan parameter q bisa dicari.
𝑥 jumlah laki−laki 88
𝑝=𝑛= = 100 = 0,88.
jumlah sampel
𝑥 jumlah perempuan 12
𝑞=𝑛= = 100 = 0,12 atau 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,88 = 0,12.
jumlah sampel
𝑝𝑞 𝑝𝑞
𝑝 − 𝑍½𝛾 √ < 𝜋 < 𝑝 + 𝑍½𝛾 √
𝑛 𝑛
(0,88)(0,12) (0,88)(0,12)
0,88 − (1,96)√ < 𝜋 < 0,88 + (1,96)√
100 100
0,105 0,105
0,88 − (1,96)√ < 𝜋 < 0,88 + (1,96)√
100 100
Sehingga, kita merasa yakin bahwa persentase siswa yang berjumlah laki-laki
berada dalam interval antara 81,65% sampai dengan 94,35%.
14
Melalui tabel distribusi normal baku (tabel Z), harga Z dapat dicari dengan cara
mengalikan 0,495 dengan 1000 yaitu (0,495x1000 = 4950) lalu mencari nilai
4950 ke dalam tabel Z. Diperoleh harga Z = 2,575 (harga Z didapat melalui
proses interpolasi). Proses Interpolasi dilakukan melalui cara sebagai berikut:
Saat 𝑍½𝛾 bernilai 4950, melalui tabel Z diperoleh tiga kondisi diantaranya:
(𝑥2 − 𝑥1 )(𝑦3 − 𝑦1 )
[ ] + 𝑦1 = 𝑦2
𝑥3 − 𝑥1
(1)(0,01) 0,01
𝑦2 = [ ] + 2,57 = ( ) + 2,57 = 0,005 + 2,57
2 2
𝑦2 𝑎𝑡𝑎𝑢 Z2 = 2,575.
𝑥 jumlah perempuan 12
𝑞=𝑛= = 100 = 0,12 atau 𝑞 = 1 − 𝑝 = 1 − 0,88 = 0,12.
jumlah sampel
𝑝𝑞 𝑝𝑞
𝑝 − 𝑍½𝛾 √ < 𝜋 < 𝑝 + 𝑍½𝛾 √
𝑛 𝑛
(0,88)(0,12) (0,88)(0,12)
0,88 − (2,575)√ < 𝜋 < 0,88 + (2,575)√
100 100
15
0,105 0,105
0,88 − (2,575)√ < 𝜋 < 0,88 + (2,575)√
100 100
Sehingga, kita merasa yakin bahwa persentase siswa yang berjumlah laki-laki
berada dalam interval antara 79,66% sampai dengan 96,34%.
Cara SPSS
a.Estimasi mean
Cases
Descriptives
Median 80.0000
Variance 58.266
Nilai
Std. Deviation 7.63323
Minimum 60.00
Maximum 93.00
Range 33.00
16
Kurtosis .158 .478
Cases
Descriptives
Median 80.0000
Variance 58.266
17
Minimum 60.00
Maximum 93.00
Range 33.00
Untuk statistik sampel pada standar deviasi dan simpangan baku tidak tersedia
dalam program SPSS.
c.Estimasi proporsi
Untuk statistik sampel pada proporsi tidak tersedia dalam program SPSS.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil estimasi untuk rata-rata (mean), diperoleh harga taksiran untuk
koefisiensi kepercayaan 95% yaitu 74,864 < 𝜇 < 79,136 dan harga taksiran
untuk koefisiensi kepercayaan 99% yaitu 74,169 < 𝜇 < 79,831. Hal ini
berarti kami percaya 95% bahwa rata-rata dari populasi berada pada rentang
antara 74,864 dan 79,136 serta kami juga percaya 99% bahwa rata-rata
populasi berada pada interval yang dibatasi oleh rentang 79,169 dan 79,831.
2. Dari hasil estimasi untuk standar deviasi, diperoleh harga taksiran untuk
koefisiensi kepercayaan 95% yaitu 89,09 < 𝜎 2 < 156,04 dan harga taksiran
untuk koefisiensi kepercayaan 99% yaitu 82,32 < 𝜎 2 < 172,12. Hal ini
berarti kami percaya 95% bahwa standar deviasi atau variansi dari populasi
berada pada rentang antara 89,09 dan 156,04 serta kami juga percaya 99%
bahwa standar deviasi atau variansi populasi dibatasi oleh interval antara 82,32
dan 172,12.
3. Dari hasil estimasi untuk simpangan baku, diperoleh harga taksiran untuk
koefisiensi kepercayaan 95% yaitu 9,43 < 𝜎 < 12,49 dan harga taksiran untuk
koefisiensi kepercayaan 99% yaitu 9,07 < 𝜎 < 13,11. Hal ini berarti kami
percaya 95% bahwa simpangan baku dari populasi berada pada rentang antara
9,43 dan 12,49 serta kami juga percaya 99% bahwa simpangan baku populasi
dibatasi oleh interval antara 9,07 dan 13,11.
4. Dari hasil estimasi untuk proporsi, diperoleh harga taksiran untuk koefisiensi
kepercayaan 95% yaitu 0,8165 < 𝜋 < 0,9435 dan harga taksiran untuk
koefisiensi kepercayaan 99% yaitu 0,7966 < 𝜋 < 0,9634. Hal ini berarti kami
percaya 95% bahwa persentase siswa laki-laki dalam populasi berada pada
rentang antara 81,65% dan 94,35% serta kami juga percaya 99% bahwa
persentase siswa laki-laki dibatasi oleh interval antara 79,66% sampai 96,34%.
19
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Ismet. 2005. Handout 4 Mata Kuliah Statistika ( Print Out Power Point).
Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
20
MAKALAH
EKONOMETRI
PENAKSIRAN SELANG (ESTIMASI INTERVAL)
Oleh :
EDO ROYANDI
NIM. 1516130068
DOSEN PEMBIMBING :
21
22
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Dasar-
Dasar Kependidikan yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“PENAKSIRAN SELANG (ESTIMASI INTERVAL)”.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua
hal yang dapat kami analisa dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami
melakukannya dengan semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Di mana kami juga memiliki kemampuan keterbatasan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan ikut serta dalam penyusunan resume ini dari awal sampai akhir. Apabila
banyak kesalahan dalam kata ataupun penulisan kami mohon maaf dan kepada
Allah kami mohon ampun. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan
kita. Aamiin
Penyusun
23
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Dasar teori .................................................................................................... 2
B. Permasalahan .............................................................................................. 7
C. Pembahasan ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
24