Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fauzan Arrayyan

Nim : 180211050
Mk : Filsafat Umum, Midtrem Test
Hari,Tgl : Rabu ,3 Juli 2019

Soal
1.) Bagaimana relasi filsafat dengan ilmu dalam menemukan kebenaran ?

Jawab :

Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkem
bangan yang sangat menyolok . Pada permulaan sejarah filsafat di Yunani, “philosophia” meliputi
hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di kemudian hari,
ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain.Filsafat Yunani Kuno yang tadinya
merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi terpecah- pecah (Bertens, 1987, Nuchelmans, 1982).
Jadi, Filsafat dan ilmu mempunyai hubungan yang saling mengisi dan melengkapi
(komplementer).Filsafat memberikan landasan dasar bagi ilmu dan ilmu memberikan bahan -bahan
untuk pemikiran filosofis. Filsafat dan ilmu memberi bahan masukan bagi manusia untuk membantu
memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan.

2.) Ilmu pengetahuan mengandung sejumlah informasi yang mampu membuka wawasan dan
pemahaman seseorang. Proses mendapatkan ilmu pengetahuan disebut sebagai aktivitas
pembelajaran. Proses pembelajaran sangat penting untuk diketahui sebagai aktivitas pembelajaran.
Proses pembelajaran sangat penting untuk diketahui dimensi ontologis, epistimologis, dan
aksiologi. Oleh karena itu, seperti apakah hakekat ilmu dilihat dimensi ontologis, epistemologis,
maupun juga aksiologisnya. !

Jawab :

a. Ontologis
Hakikat dari Ontologi Ilmu Pengetahuan

1. Ilmu berasal dari riset (penelitian)


2. Tidak ada konsep wahyu
3. Adanya konsep pengetahuan empiris
4. Pengetahuan rasional, bukan keyakinan
5. Pengetahuan metodologis
6. Pengetahuan observatif
7. Menghargai asas verifikasi (pembuktian)
8. Menghargai asas skeptisisme yang redikal.

Jadi, Ontologi pengetahuan filsafat adalah ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud
berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh banyak orang yang bersifat rasional dapat
difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya.

b. Epistimologi
Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan
masalah hakikat pengetahuan.Epistomogi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan
tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat
sifat dan kesahihan pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah pengetahuan . Objek formal
epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

c. Aksiologi
Aksioloagi adalah ilmu yang membecirakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi,
aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari
pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula
karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu
dimanfaatkan dijalan yang tidak benar.

3.) Berfilsafat adalah mencurahkan segenap pikiran untuk menghasilkan suatu jawaban dari
pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu , dalam kajian filsafat ada beberapa karakteristik
seperti: spekulatif, kritis, sistematis, holistik/ komprehensif, dan radikal. Bagaimana anda
menjelaskan macam- macam karakteristik filsafat yang telah disebutkan ?

Jawab :

a. Spekulatif
Cara berpikir sistematis tentang segala yang ada, memahami bagaimana menemukan totalitas yang
bermakna dari realitas yang berbeda dan beraneka ragam, atau disebut juga upaya mencari dan
menemukan hubungan dalam keseluruhan alam berpikir dan keseluruhan pengalaman.

b. kritis
Adalah sikap yang senantiasa mempertanyakan sesuatu (berdialog), mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak, hingga akhirnya di temukan
hakikat.

c. Sistematis
Pendapatnya saling berhubungan secara teratur dan terkandung ada maksud dan tujuan tertentu.

d. komprehensif
Berpikir secara konsisten; tidak acak; tidak kacau; dan tidak fragmentaris, atau
sesuai dengan kaidah berpikir logis, menganggap suatu pernyataan benar bila didalamnya tidak
ada pertentangan, bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah
dianggap benar.

e. Radikal
Berpikir mendalam atau sampai ke akar-akarnya sampai pada hakikat atau substansi yang
dipikirkan.

4.) Jelaskan macam-macam cabang filsafat dan pengaruhnya terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan ?

Jawab :
1. Metafisika
filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di luar
jangkauan pengalaman manusia.
2. Logika
filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.

3. Etika
filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.

4. Estetika
filsafat tentang kreasi yang indah dan yang jelek.

5. Epistomologi
filsafat tentang ilmu pengetahuan.

6. Filsafat-filsafat khusus lainnya


filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan,
dan sebagainya.

Jadi, pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yakni bertujuan mencari hakihat
kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun
dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu
hakiki (asli) atau palsu (maya)

5.) Aceh merupakan wilayah dari NKRI yang sudah memiliki hak otonomi khusus dari pusat. Salah
satunya adalah diberikan kebebasan untuk menerapkan syariat islam sebagai cita- cita besar
masyarakat aceh. Namun secara tidak langsung seolah – olah ‘masyarakat’ menolak kehadiran
syari’at islam. Jangan terlalu percaya dengan pernyataan ini !. Bagaimana anda menyelesaikan
pernyataan ini dari sudut pandang filsafat.!

Jawab :

Penerapan syari’at islam di Aceh merupakan yang pertama di Indonesia, hal ini menjadi
sebuah kendala tersendiri dala mencari format ideal dalam menjalankan peroses
penerapannya. Beragai teori dan pemahaman tentang syari’at Islam dikonsepkan oleh para
pemikir islam dan non islam dalam rangka mencari kemantapan dan kesesuaiyan antara teks
dan realitas penerapan syari;at Islam, bagaimana yang seharusnya. Meskipun nanti ditemukan
berbagai persoalan dan kesenjangan dalam penyesuian penerapan antara teks dan realitasnya.

Sebagaimana agama lainnya di dunia, islam memiliki sumber dan ajaran yang harus diketahui
dan dipedomani oleh komunitasnya. Islam juga merupakan sebuah risalah Allah yang
memiliki ciri berbeda dengan agama lainnya di dunia. Kebenaran ini terletak pada sumber
ajaran ( risalah tersebut ) berupa Qur’an pada awalnya, namun kemudian ditambah hadis
sebagai penjelasan dari Qur’an ( firman Tuhan ) sebagai sumber rujukan umat Islam.

Hal yang harus dikaji sejak Islam masuk ke Aceh hingga masa reformasih. Dalam perjalanan
panjang tersebut, pemosisian terhadap pelaksanaan syari’at Islam sedikit berbeda-beda.
Namun dalam berbagai literatur, sepertinya kehidupan masyarakat Aceh memiliki semangat
tinggi untuk berkehidupan dengan syari’at, walau mungkin bentuknya kadangkalah masih
diperdebatkan.
Referensi/Daftar Pustaka

1. Achmad Sanusi, (1999), Titik balik paradigma wacana Ilmu : Implikasinya bagi pendidikan,
makalah, jakarta : Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah.
Jujun S. Suriasumantri. (1982), Filsafat Ilmu : Sebuah pengantar populer, Jakarta : Sinar
Harapan.
2. Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumu Aksara.
3. Ahmad Saebani, Beni. 2009. Filsafat Ilmu. Bandung: CV Pustaka Setia.
http://fdj-indrakurniawan.blogspot.com/2012/04/makalah-metode-berfikir-ilmiah-
filsafat.html.
4. Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany. Filsafah Pendidikan IslamTerj.Hasan
Langgung. Jakarta: Bulan Bintang.1979
Sidi Gazalba. Sistematika Filsafat. Pengantar Kepada Dunia Filsafat. Teori Pengetahuan.
Metafisika. Teori Nilai Jakarta: Bulan Bintang.1973
5. A Sirry, Mun’im, 1996, Sejarah Fiqih Islam( Sebuah Pengantar), Risalah Gusti,
Surabaya.
Alfian, Teuku Ibrahim, 1999, Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah, PDIA, Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai