Anda di halaman 1dari 1

Situasi Obat

Ruang lingkup layanan Kefarmasian di Puskesmas Ciwidey meliputi perencanaan,


pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penyerahan sediaan kefarmasian kepada pasien,
konsultasi obat. sumber Daya Manusia dalam layanan farmasi dengan penanggung jawab unit
Apoteker dan pelaksana layanan (tenaga teknis) adalah Asisten Apoteker
Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan dengan mempertimbangkan
pola penyakit, pola konsumsi Obat periode sebelumnya, data mutasi Obat, dan rencana
pengembangan. Proses seleksi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus
melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan
perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
Pengadaan obat dan bahan medis habis pakai melalui dua sumber, yaitu dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung dan Pengadaan secara mandiri di Puskesmas. Pengadaan obat
dan bahan medis habis pakai secara mandiri diupayakan melalui E-purchasing sesuai dengan
kebutuhan dalam rencana kebutuhan obat (RKO) setelah mendapatkan rekomendasi atau ijin dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
Obat dan BMHP dibagi berdasarkan anggaran BLUD dan APBD . Puskesmas Ciwidey
melakukan perencanaan obat setahun sekali. Obat yang tersedia dari dinas dilakukan pemesanan
dari dinas,sedangkan obat yang tidak tersedia di dinas dilakukan pemesanan melalui e catalog
oleh PPK BLUD. Obat droping dari dinas dapat diajukan dengan Laporan pemakaian dan
Permintaan Obat (LPLPO) dilaporkan setiap bulan dan droping obat setiap 2 bulan sekali.
Obat disimpan berdasarkan system FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired
First Out). Sehingga pemakaian obat terkendali dari obat expired.

Anda mungkin juga menyukai