KANKER SERVIKS
Oleh :
Arini Hidayati G99152036
Yunita Desy Wulansari G99161108
Pembimbing :
Eka Budi Wahyana, dr., M.Kes., Sp.OG
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel abnormal
pada jaringan serviks. Kanker ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).
Virus ini menginvasi serviks dan menyebabkan perubahan pada struktur sel di
serviks.
Menurut WHO, kanker serviks masuk dalam empat besar kanker yang paling
banyak di dunia. Estimasi kanker serviks di dunia ada 528.000 kasus baru di tahun
2012 dan ditemukan sekitar 200.000 kematian terkait kanker serviks, dan 46.000
diantaranya adalah wanita usia 15-49 tahun yang hidup di negara sedang
berkembang.
2. Papsmear
a. Definisi
Papsmear adalah pemeriksaan sitologi serviks dan portio untuk
melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks dan
portio (displasia) dengan cara melakukan usapan pada sel epitel
endo dan ektoserviks.
b. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan papsmear bertujuan untuk menyaring (skrining),
melacak dan mendeteksi adanya perubahan sel epitel ke arah
keganasan secara dini sehingga kelainan prakanker dapat terdeteksi
dan pengobatannya menjadi lebih mudah cepat, dan murah.
c. Langkah Pemeriksaan
1. Pasien berbaring di tempat tidur dalam keadaan litotomi.
2. Toilet medan pemeriksaan dan sekitarnya.
3. Spekulum graeves dipasang dalam vagina dan visualisasikan
portio
4. Setelah portio dan serviks terlihat, usapkan spatula ayre atau
cyto brush ke dalam endo dan ekto serviks secara memutar
360° searah jarum jam.
5. Sediaan yang telah diperoleh pada spatula ayre atau cyto brush
kemudian dioleskan diatas kaca objek dengan satu kali usapan.
6. Fiksasi sediaan dengan alkohol 95% selama 10 menit.
7. Periksa sediaan di bawah mikroskop.
Gambar 4. Cara Melakukan Pap Smear
d. Interpretasi Hasil
Terdapat banyak sistem dalam menginterpretasikan hasil
pemeriksaan pemeriksaan papsmear, namun sistem CIN (Cervical
Intraepithelial Neoplasma) merupakan sistem yang paling sering
digunakan untuk interpretasi hasil papsmear.
1. CIN I, displasia ringan dimana ditemukan sel neoplasma pada
kurang dari sepertiga lapisan epitel.
2. CIN II, displasia sedang dimana melibatkan dua pertiga bagian
epitel.
3. CIN III, displasi berat atau karsinoma in situ dimana telah
melibatkan sampai ke membran basal dari epitel.
4. Cryosurgery
a. Definisi
Cryosurgery adalah jenis operasi yang menggunakan suhu
ekstrem (suhu sangat dingin) untuk menghancurkan jaringan
abnormal seperti kanker yang terdapat pada serviks. Cryosurgery
disebut juga cryotherapy atau bedah beku, dimana jaringan yang
abnormal dihancurkan dengan menggunakan media nitrogen cair,
karbon dioksida, atau gas argon yang mempunyai suhu dibawah
0°C.
b. Tujuan Pemeriksaan
Cryosurgery dilakukan dengan tujuan untuk menghancurkan
jaringan abnormal di dalam tubuh dengan cara membekukan
jaringan tersebut. Umumnya teknik ini digunakan sebagai terapi
bedah pada kanker yang tidak menunjukkan perbaikan atau kanker
yang kambuh berulang setelah terapi adekuat lainnya atau pada
keadaan kanker yang berisiko tinggi dan sulit dioperasi dengan
operasi konvensional. Teknik ini juga dapat dilakukan untuk
mengobati beberapa penyakit menular seksual seperti penyakit
kutil kelamin atau kondiloma akuminata.
Meskipun demikian, cryosurgery juga memiliki risiko yang
dapat terjadi seperti perdarahan dari jalan lahir, infeksi, nyeri,
keram dan rasa membeku pada vagina.
c. Langkah Pemeriksaan
1. Pasien dibaringkan diatas meja operasi dalam posisi litotomi
dalam keadaan narkose.
2. Toilet medan operasi dan sekitarnya lalu dipasang duk steril.
3. Spekulum sims posterior dan anterior dipasang lalu
visualisasikan portio.
4. Portio dijepit dengan tenaculum di jam 11 dan 13 lalu sims
anterior dilepas.
5. Pasien dilakukan pemeriksaan kolposkopi dengan mikroskop
binokuler untuk mempermudah melihat jaringan kanker.
6. Cryoprobe dimasukkan ke dalam vagina dan diposisikan pada
jaringan yang akan dioperasi.
7. Nitrogen cair atau gas argon atau karbon dioksida
disemprotkan pada jaringan target sampai membentuk “bola-
bola es” yang dapat menghancurkan jaringan abnormal.
8. Jarum atau probes dikeluarkan dari vagina, tenaculum dan sims
posterior dilepas.