Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMEN DAN CONTROL OTOMATIS

PENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

DI SUSUN OLEH :

NURKHOLIS ( J1B116071 )

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Instrumen dan control otomatis dengan Judul:


Pengenalan Alat Ukur Dan Komponen Elektronika

Oleh:
NURKHOLIS
NIM: J1B116071

Telah disetujui dan disahkan untuk Mata Kuliah TEP 245 Instrumen dan Kontrol
Otomatis
Progam Studi Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jambi

Disetujui
Jambi, mei 2018

Dosen Pengampu

Nurfaijah S.TP,.M.Si
NIP: 201609112008

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

LEMBAR ASISTENSI AKHIR


Nama :
NIM :
Dosen Pembimbing :

PARAF DOSEN
NO TANGGAL CATATAN DAN KOMENTAR
PEMBIMBING

10

11

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


ii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

FORM TANGGAPAN ATAS SARAN PERBAIKAN

Nama Mahasiswa :
NIM :
Judul Tugas Akhir :

SARAN TANGGAPAN ATAS PARAF DOSEN


NO
PERBAIKAN SARAN PERBAIKAN PEMBIMBING

10

11

12

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmatnya
dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul ”Pengenalan
Alat Ukur Dan Komponen Elektronika ” .Saya berterima kasih kepada Ibu
Nurfaijah, S.TP., M.Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah Instrumen dan
Kontrol Otomatis Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi yang telah
memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami tentang Pengenalan Alat Ukur Dan Komponen
Elektronika. Saya telah melakukan sebaik-baiknya dalam pembuatan laporan ini.
Semoga laporan yang telah saya susun dapat dipahami. Sekiranya apa yang telah
saya susun ini dapat berguna bagi saya maupun bagi para pembaca.

Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang


kurang berkenan dan jika adanya ketidaktepatan dalam laporan yang telah saya
perbuat, berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan laporan
yang telah saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Jambi, 22 mei 2018

Penulis

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


iv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. i
LEMBAR ASISTENSI AKHIR ......................................................................................... ii
FORM TANGGAPAN ATAS SARAN PERBAIKAN ..................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.3. Manfaat ................................................................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUMAM .................................................................. 3
2.1. Waktu dan tempat ........................................................................................................ 3
2.2. Alat dan bahan ............................................................................................................. 3
2.3. Prosedur Kerja ............................................................................................................. 3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 7
2.1. Pengertian alat ukur multimeter ( multitester/ Avo meter) .......................................... 7
2.2. Penggunaan Multimeter (Multitester atau AVO-mater) .............................................. 8
2.3. Resistor ...................................................................................................................... 12
2.4. Kapasitor .................................................................................................................... 12
2.5. Transistor ................................................................................................................... 13
2.6. Dioda, Induktor, Transpormator ................................................................................ 13

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

DAFTAR GAMBAR

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


vi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

DAFTAR TABEL

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


vii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Alat ukur tegangan, arus dan frekuensi adalah alat ukur yang sering
digunakan disegala bidang antara lain industri maupun pada bidang elektronika
praktis. Alat ukur ini mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dalam hal
teknologi alat ukurnya maupun secara pengunaannya dalam beberapa tahun ini.
Pada umumnya implementasi pengukuran tegangan, arus dan frekuensi
listrik banyak dipakai oleh penggunanya, menggunakan alat uku standar dengan
jenis alat ukur analog maupun digital yang bersifat portable sehingga hasil data
hasil pengukuran dapat diketahui secara mudah dan praktis tetapi tidak dapat di
monitor secara real-time. Dalam bidang industri, beberapa aplikasi membutuhkan
instrumen yang dapat mengukur dan merekam data hasil pengukuran secara real-
time, misalnya untuk mengetahui kualitas listrik yang digunakan, mengetahui
tingkat tegangan hilang (drop-voltage) dan daya pada sumber listrik yang
digunakan.

Pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar dan penting, sebab
suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. . Pengukuran
dilakukan dengan suatu alat ukur, dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terkecil
(nst). Salah satu pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran sistem listrik,
dimana tegangan merupakan salah satu besaran listrik yang diukur. Pengukuran
besaran tegangan listrik diukur dengan alat ukur yang disebut Voltmeter. Alat ini
terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite
yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik.
Keakuratan pada suatu alat ukur merupakan hal yang sangat penting dalam rangka
menjamin hasil pengukuran yang didapatkan adalah benar dan valid serta dapat
dipertanggungjawabkan. Seperti pengukuran besaran tengangan listrik yang
dilakukan oleh PLN, jika terjadi kekeliruan hasil pengukuran tegangan akan
menyebabkan rusaknya sejumlah peralatan elektronika warga. Begitu juga pada

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

pengukuran tegangan di tempat lain, jika hasil pengukurannya tidak valid akan
mengakibatkan hal-hal buruk yang merugikan.
Oleh karena itu suatu alat ukur perlu memiliki nilai ketidakpastian dan
ketelusuran kepada standar nasional atau standar internasional. Cara menjamin
bahwa alat ukur yang digunakan mempunyai ketidakpastian dan ketelusuran
adalah dengan melakukan kalibrasi.

1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk utuk mengenal bermacam-macam
komponen elektronika dan dapat mempergunakan alat-alat ukur yang digunakan
dalam bidang elektronika.

1.3. Manfaat
Untuk mengetahui bermacam-macam komponen elektronika dan
penggunaan alat-alat ukur yang digunakan dalam bidang elektronika.

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUMAM

2.1. Waktu dan tempat

Praktikum Pengenalan Alat Ukur Dan Komponen Elektronika pada hari


kamis tanggal 14 April 2018, pukul 10.00 wib sampai dengan selesai dileb
computer Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jambi.

2.2. Alat dan bahan

Bahan yang digunakan antara lain adalah resistor, kapasitor, transistor,


potensiometer, dioda, light emitting dioda, baterai dan alat yang digunakan adalah
sebuah muttimeter digital dan multimeter analog.

2.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja dari penggunaan alat multimeter yaitu :

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)


 Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
 Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog
Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan
untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi
kerusakan pada multimeter.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah
pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-
hati agar jangan sampai terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

 Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog
Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan
untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi
kerusakan pada multimeter.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk
Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

3. Cara Mengukur Hambatan (Ohm)


 Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)

 Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur.

 Hubungkan probe ke komponen Resistor

 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

4. Cara Pengukuran Komponen Elektronika


Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan “pengenalan komponen
elektronika” adalah sebagai berikut:
a. Resistor
1) Percobaan 1 (dengan melihat gelang warna pada resistor)
 Mengambil 5 gelang warna yang berbeda
 Melihat gelang warna pada resistor kemudian menghitung berdasarkan
kode warna pada resistor
 Mencatat hasil perhitungan nilai resistensi resistor tersebut pada lembaran
laporan atau data dengan muatan.

2) Percobaan 2 (dengan menggunakan multimeter analog)

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

 Memutar saklar pada posisi Rx1, x10, x100,x1000 tergantung pada berapa
besar tahapan yang hendak di ukur
 Menancapkan kabel merah (+) pada lubang (+) dan kabel hitam (-) pada
lubang (-)
 Menempatkan pencolok hitam dan merah pada masing-masing ujungnya
 Menyetel jarum sampai mencapai angka nol ohm, sedangkan yang di buat
menyetel adalah pengatur nol ohm
 Setelah menyampai angka nol ohm barulah pencolok itu kita lepaskan.
Maka dengan demikian jarum sekala akan kembali ke kiri
 Menempatkan masing-masing pencolok pada kawat kaki resistor
 Apabila jarum bergerak itu berarti resisitor dalam keadaan baik
 Untuk mengukur besarnya nilai resistor memperhatikan gerak jarum
berhenti pada angka berapa
 Mencatat hasil tersebut pada lembar pengamatan

3) Percobaan 3 (dengan menggunakan multimeter digital)


 Memutar skala pada posisi rx10, x100, x1000 tergantung besar tahanan
yang hendak diukur
 menancapkan kabel merah (+) pada lubang (+) dan kabel hitam(-) pada
lubang (-)
 Mempertemukan pencolok hitam dan merah pada masing-masing
ujungnya
 Mencatat hasil di layar digital pada lembar pengamatan

b. Kapasitor
Prosedur kerja pada kapasitor adalah sebagai berikut:
 Mengamati bentuk fisik pada kapasitor
 Menggambar kapasitor di lembar pengamatan
 Mencatat dan menghitung pada lembar pengamatan

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


5
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

c. Transistor
Prosedur kerja pada transistor adalah sebagai berikut
 Menandai kaki transistor dengan x, y dan z
 Mengambil multimeter, memposisikan pada x 1 ohm
 Menempatkan probe merah pada salah satu kaki misalnya x, menempatkan
probe hitam pada kaki yang lain berturut-turut pada kaki y dan z. jika pada
saat menempelkan pada kaki x kemudian z jarum meter tidak berberat atau
semuanya bergerak maka kaki tempat di tempatnya probe merah pada
basif, mencari konfigurasi sampai ditemukan jarum meter bergerak semua
memastikan basir dan jenis transistor NPN atau PNP ditemukan:
 Jika sudah di temukan basis dan jenis transistornya maka mengulangi
langkah 3 dan memindahkan posisi pada ohm metermenjadi x10 ohm
 Misalnya transistor NPN memgang kuat ujung probe hitam dan
menempelkan pada salah satu kaki selain basis (probe dan kaki transistor
dipegang jadi satu)
 Menempelkan probe merah pada kaki yang (juga basis) dan jangan di
sentuh
 Menyentuh kaki basis, jika jarum meter tidak bergerak, balik posisinya
kekaki yang lain, menyentuh kembali basis jika jarum bergerak cukup
tinggi/lebar maka kaki yang di pegang bersama probe hitam adalah
kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah kaki emitor.
 Untuk transistor PNP caranya sama hanya saja merah dan hitam di balik
memutar skala selector ke ohm x1, x10 atau x100.
 Dalam pengukuran kondisi transisitor bila jarum bergerak tidak kembali
ke angka nol, maka transistor tidak bergerak (tetap di angka nol) maka
transistor rusak
d. Dioda, Induktor, Transformator
Prosedur kerja untuk dioda, induktor, transformator adalah sebagai berikut:
 Mengamati bentuk fisik dioda, induktor, transformator
 menggambarkan dioda, induktor, transformator pada lembar pengamatan

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


6
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Multimeter ( multitester/ Avo meter)


Multimeter merupakan salah satu alat ukur yang tidak bisa dilepaskan dari
dunia elektronika. Multimeter sendiri, yaitu suatu alat pengukur listriik yang juga
dikenal dengan sebutan AVO meter (Ampere- Volt- Ohm meter). Seperti
namanya, multimeter dapat dipakai untuk mengukur berbagai jenis keperluan,
seperti tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), dan hambatan (ohm meter).
Untuk jenis,multimeter menawarkan dua jenis dalam tampilannya.
Jenis pertama menggunakan tampilan digital yang biasanya disebut digital
multimeter (DMM), dan tampilan analog yang biasanya disebut Analog
Multimeter (AMM).
Dari keduanya, jenis tampilan digital lebih popular bagi para pecinta
elektronika dibandingkan analog, karena sekarang ini tampilan digital didukung
dengan daya akurasi yang tinggi dan harga yang semangkin terjangkau. Tapi
dalam hal kinerja, keduanya tidak ada perbedaan sama sekali.
Multitester berfungsi sebagai alat ukur tertentu sesuai dengan posisi saklar
yang ada di bawah peraga. Jika diarahkan ke DCV maka multitester berfungsi
sebagai alat ukur tegangan DC. Jika diarahkan ke ACV maka multitester
berfungsi sebagai alat ukur tegangan AC. Jika diarahkan ke DCA maka
multitester berfungsi sebagai alat ukur arus DC. Dan jika diarahkan ke  maka
multitester berfungsi sebagai alat ukur tahanan listrik.

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

Gambar 1 multimeter analog.

3.2. Penggunaan Multimeter (Multitester atau AVO-mater)


Multimeter menjadi alat ukur/deteksi dasar yang harus dimiliki hampir
oleh setiap laboratorium, sekalipun bukan laboratorium Elektronika dan
Instrumentasi. Apabila dapat memaksimalkan penggunaannya, seorang teknisi
(bengkel) alat-alat elektronik dapat berbuat banyak hanya dengan ber-“senjata”-
kan multimater. Alat tersebut menjadi sangat berguna karena fungsinya terkait
dengan besaran-besaran yang mengindikasikan karakter maupun gejala. Indikasi
karakter misalnya suatu resistor memiliki spesifikasi tertentu apabila diperiksa
dengan multimeter itu juga menunjukkan suatu nilai yang sesuai dengan
spesifikasinya. Indikasi gejala misalnya suatu transistor yang memiliki nilai
hambatan kecil (sangat kecil) antara kaki-kaki emitor dan kolektor menunjukkan
adanya gejala kerusakan pada komponen tersebut.
Sesuai dengan namanya, multimeter atau multitester dapat digunakan
untuk mengukur/mendeteksi banyak besaran. Besaran-besaran tersebut pada
kebanyakan multimeter adalah tegangan AC, tegangan DC, kuat arus DC, dan
hambatan. Tetapi untuk multimeter tertentu sering dilengkapi dengan besaran
kapasitansi, desibel, kuat arus AC, faktor penguatan arus (hFE) transistor, dan
kebocoran arus persambungan (ICEO).

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


8
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

3.3. Bagian- bagian serta fungsi dari Multimeter (Multitester atau AVO-mater)
3.3.1. Papan skala multimeter
Papan skala multimeterdigunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan
skalaterdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm ( ),
tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.

Gambar 2 papan skala

3.3.2. Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter

Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi


kerjaMultimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai
satuan tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika
digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA- μA). Satu
hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus
berada pada batas ukur yang lebihtinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal,
tegangan yang akan diukur 220 ACV,saklar harus berada pada posisi batas ukur
250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


9
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

Gambar 3 saklar batas ukur

3.3.3.Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset) Multimeter

Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera
jarumpenunjuk padaangka nol (sebelah kiri papan skala).

Gambar 4 sekrup pengatur posisi jarum.

3.3.4.Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment)

Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera
jarumpenunjuk pada angka nol sebelumMultimeter digunakan untuk mengukur
nilaitahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel probe ( ) dipertemukan,
tomboldiputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

Gambar 5 tombol pengatur jarum pada posisi nol

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


10
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

3.3.5. Lubang Kabel Probe Multimeter

Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe


denganMultimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
Multimeteryang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor
(penguatan arussearah/DCmAoleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya),
dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.

Gambar 6 lubang kabel probe multimeter

3.3.6. kabek merah dan kabel hitam

Fungsi dari kedua kabel penghantar ini ialah untuk melakukan penguruan suatu
besaran listrik. Misalnya anda ingin mengukur tahanan pada resistor maka anda
perlu menempelkan kedua kabel ini pada masing- masing kaki resistor yang
hendak diukur tersebut.

Gambar 7 kabel multitester

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


11
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

3.4. Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua
kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir.

Gambar 8 resistor
3.5. Kapasitor
Kapasitor (kadangkala disebut juga kondesor) merupakan salah satu blok
utama dari satu sirkut elektronik. Ada yang dapat dipertukarkan, misalnya yang
terbuat dari keramik dan mika, biasanya keterangan ini disertakan pada daftar
yang disertakan pada waktru pembeli alat yang bersangkutan, kadang kala lebih
disukai kapasitor milar. Kapasitor kertas tak seperti jenis keramik dan mika, jauh
kurang fleksibelitasnya, sedangkan kapasitor elektronik hanya digunakan untuk
pekerjaan pekerjaan tertentu saja.

Gambar 9 Kapasitor

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


12
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

3.6. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.

Gambar 10 Transistor

3.7. Dioda, Induktor, Transpormator


Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode
termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai
dua elektrode aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap
(VARIable CAPacitor/ kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator
terkendali tegangan.

Gambar 11 dioda

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


13
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tegangan baterai


Baterai yang diukur ialah berkapasitas 1.5 volt dengan batas pengukuran
pada multimeter 2.5, karena ukuran angka pada multimeter harus lebih besar dari
pada kavasitas pada baterai. Apabila ukuran di multimeter lebih kecil maka akan
menyebabkan alat ukur menjadi konslet/ rusak karena tidak sesui dengan jumlah
yang kavasitas yang diukur.

Nama bahan kavasitas baterai Batas ukur hasil pengukuran


Baterai 1.5 volt 2.5 vol 1.25 volt

Tabel 1 hasil pengukuran baterai

Hasil pengukuran pada baterai 1.5 volt menggunakan multitester analog


yaitu 1.25 volt itu menunjukkan bahwa kavasitas daya baterai sudah berkurang
dan sudah terpakai, namun baterainya masih bisa digunakan karena daya yang
berkurang pada baterai hanya 0,25 volt jadi baterai belum mengalami kerusakan.

4.2. lampu LED


Batas ukur tahanan keterangan LED
X1 Sangat terang
X10 Redup
X10 K Sangat redup
X100 K Mati

Tabel 2 hasil pengukuran lampu LED

Dari hasil pengukuran lampu LED menggunakan multitester dapat kita


lihat bahwa pada batas ukuran tahanan X1 lampu LED menyala sangat terang dan

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


14
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

pada batas pengukuran X10 lampu LED sudah redup sampai pada batas
pengukuran X100000 lampu LED mati dan tidak mampu lagi untuk menyala
menandakan bahwa lampu LED tidak mampu untuk menerima tahanan melebihi
kavasitas daya pada pengukuran lebih dari X10, apabila sudah melebihi batas
pengukuran dari X10 maka lampu LED tidak mampu untuk hidup terang karana
daya pada lampu sangat kecil.

4.3. Resistor
Batas ukur tahanan hambatan
X1 100 Ώ
X10 300 Ώ
X10 K 0.3 Ώ
X100 K ῀

Tabel 3 hasil pengukuran resistor


Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 3, tampak bahwa dari masing- masing
setiap pengukuran dengan batas ukur tahanan pada termometer Memiliki
perbedaan itu menunjukkan bahwa Resistor memberikan respon yang baik. Pada
pengukuran dengan batas tahanan X1 bernilai 100 ohm, pada pengukuran dengan
batas tahanan X10 bernilai 300 ohm, kemudian pada pengukuran dengan batas
tahanan X10 K bernilai 0.3 ohm dan pada pengukuran dengan batas tahanan
X100K bernilai tak terhingga, dapat disimpulkan bahwa arus pada resistor masih
berfungsi dengan baik dan tidak memiliki kerusakan.

4.4. Dioda
Batas ukur tahanan hambatan
X1 6Ώ
X10 40 Ώ

Tabel 4 hasil pengukuran diode

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


15
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

Hasil pengukuran dioda menggunakan alat ukur multimeter analog


menunjukkan bahwa pada frenkuensi X1 bernilai 6 ohm dan frekuensi X10
bernilai 40 ohm. Semangkin tinggi frekuensi maka semangkin tinggi pula hasil
pengukurannya arus pada diode. Dari pengukuran menggunakan multimeter
bahwa arus diode masih berpungsi dengan baik dan belum mengalami kerusakan.

4.5. Transistor
Transistor Batas ukur tahanan hambatan
PNP X1 9Ώ
NPN X1 9Ώ

Tabel 5 hasil pengukuran Transistor


Kedua jenis rangkaian catu daya dalam praktikum ini menggunakan transistor
pelewat yang komplemen simetris, yaitu 2N3055 npn dan MJ2955 pnp.
Kemampuan arus maksimal adalah 15 A. resistansi juncton- case (Ɵjc) = 2 oC/W,
suhu junction maksimal adalah 150 oC dan ɞ jenuh atau saturasi = 15.
Rangkaian yang diuji adalah dua buah raingkanan transistor dengan
pengujian PNP bernilai 9 ohm dan NPN bernilai 9 ohm, menunjukkan bahwa
rangkaian kedua resistor sama sehingga nilai pengukuran PNP dan NPN tidak
berbeda. Dari kedua resistor yang di ukur tidak ada yang mengalami kerusakan
karena nilai hasil pengukuran stabil.

4.6. Kapasitor
Batas ukur tahanan hambatan
X1 Tidak naik (kecil )
X10 Tidak naik (Kecil )
X1 K 0Ώ
X100 K 2Ώ

Tabel 6 hasil pengukuran Kapasitor

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


16
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

Kapasistansi ( Kapacitance) adalah kemampuan kapasistor menyimpan energy


dalam medan listrik. Kapasistansi bahan bervariasi tergantung frekuensi yang
diberikan saat pengukuran. Kapasistansi seri (Cs) adalah kapasistansi yang
dirangkai seri. Kapasitansi parallel (Cp) adalah kapasitor yang dirangkai parallel.
Pada tabel 6 terlihat bahwa nilai pengukuran kapasistor mengalami kenaikan
dengan meningkatkan frekuensi tahanan. Ini menunjukkan bahwa bervariasinya
nilai konduktansi terkait dengan frekuensi tahanan pada multemeter.

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


17
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

5.2. saran

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


18
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Jl. Tri Bhrata, Desa Pondok Meja Km. 11, Mestong Muaro Jambi 36364

DAFTAR PUSTAKA
Erna, Rusdiana M. sholeh.2012. sifat kapasistansi parallel, induktansi parallel, dan
konduktansi biscuit ( keras ) dalam kemasan aluminiun foil dan flastik. Teknologi
hasil pertanian, FAPERTA, Universitas Khairun. Ternate. Jurnal Biofisika, volt.8,
No.2. September 2012, 25- 23.

R. Uli, M.Delina, B. Heryanto. 2016. Pengukuran Dan Analisa Data Kalibrasi


Voltmeter Dengan Multi Product Calibrator. Prodi Fisika FMIPA Universitas
Negeri Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2016
VOLUME V, OKTOBER 2016 p-ISSN: 2339-0654

Itmi Hidayat Kurniawan dan Latiful Hayat. 2011. Perancangan Dan Implementasi
Alat Ukur Tegangan, Arus Dan Frekuensi Listrik Arus Bolak-Balik Satu Fasa
Berbasis Personal Computer. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Techno, ISSN 1410 – 8607 Volume 15
No. 1, April 2014 Hal. 21 – 31.

Fathoni. 2010. Unjuk kerja catu daya 12 volt 2A dengan pass element transistor
NPN dan PNP. Jurusan teknik elektro, politeknik Negeri Malang. Jurnal
Neoutrino vol.3. No. 1 ktober 2010.

Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Pertanian


19

Anda mungkin juga menyukai