Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PERENCANAAN

3.1 Lokasi Perencanaan


Lokasi studi perencanaan tebal perkerasan kaku pada Proyek Pembangunan
Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo Seksi 1 Ruas Grati – Tongas Sta. 0+000 – Sta.
13+500 yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, seperti pada Gambar

3.1.

Gambar 3.1 Lokasi rencana jalan tol Pasuruan - Probolinggo


(Sumber: Googlemaps)

37
38

3.2 Diagram Alur Perencanaan

Mulai

Studi Pustaka - Buku


- Jurnal

Pengumpulan Data

Data Sekunder
Data dari instansi terkait :
Data LHR
Data Tanah
Data Teknis Jalan
Standarisasi Harga
Satuan

Tidak Data
Cukup

Ya
Pengolahan Data

Tahap Perencanaan
Tebal Perkerasan Kaku

Perkerasan Kaku Perkerasan Kaku


Metode Bina Marga 2003 Metode AASHTO 1993

Membandingkan Desain
Tebal Perkerasan Kaku

Menghitung Rencana
Anggaran Biaya

Kesimpulan dan Saran

Selesai
39

Gambar 3.2 Diagram alur Perencanaan

3.2.1 Studi Pustaka


Tahap studi pustaka merupakan tahap awal kegiatan sebelum memulai
penyusunan laporan tugas akhir ini. Dalam tahap ini melakukan studi pustaka dari
berbagai sumber seperti buku-buku maupun referensi jurnal-jurnal sebelumnya
yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

3.2.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian
suatu masalah. Dalam tahap pengumpulan data, peranan instansi terkait sangat
diperlukan sebagai pendukung untuk memperoleh data - data dibutuhkan. Data
yang digunakan untuk perencanaan ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
PT. Trans Jawa Paspro Jalan Tol, data-data yang dimaksud antara lain:
a. Data lalu-lintas : LHR tahun terakhir (tahun 2016)
b. Data tanah : CBR rencana
c. Data teknis jalan : Lebar lajur, lebar bahu jalan, peta lokasi
d. Standarisasi harga satuan : Harga satuan upah, bahan, dan alat
Kabupaten Pasuruan tahun 2017

3.2.3 Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang didapatkan
sebelumnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pengolahan data yaitu:
a. Pengolahan data lalu-lintas
Untuk perencanaan perkerasan jalan diperlukan data beban
kendaraan, yaitu : beban yang berkaitan dengan beban sumbu kendaraan,
volume lalu-lintas, pertumbuhan lalu-lintas dan konfigurasi roda dan
sebagainya.
b. Pengolahan data perkerasan jalan
Data yang telah didapat ini bertujuan untuk menentukan tebal
perkerasan kaku. Dalam hal ini untuk menghitung perencanaan tebal
40

perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga 2003 dan metode


AASHTO 1993.
3.2.4 Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku
Dalam perencanaan tebal perkerasan, hal utama yang dilakukan adalah
pemilihan metode perhitungan yang akan digunakan, dalam perencanaan tebal
perkerasan kaku ini menggunakan Metode Bina Marga 2003 dan metode AASHTO
1993 yang diuraikan sebagai berikut:
Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku dengan Metode Bina Marga 2003.
Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan kaku Metode Bina
Marga 2003 sebagai berikut:
a. Menganalisis lalu-lintas, meliputi:
- Menghitung jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya.
- Menentukan lajur rencana dan koefisien distribusi.
- Menghitung nilai faktor pertumbuhan lalu-lintas (R).
- Menghitung jumlah sumbu kendaraan niaga selama umur
rencana (JSKN).
b. Menghitung repetisi sumbu yang terjadi.
c. Menghitung tebal pelat beton, meliputi:
- Menghitung mutu beton.
- Menentukan faktor keamanan beban (FKB)
- Menentukan nilai CBR efektif berdasarkan nilai CBR rencana
dan pondasi bawah yang dipilih.
- Menentukan taksiran tebal pelat beton.
- Menentukan tegangan ekivalen (TE) dan faktor erosi (FE)
untuk masing-masing jenis sumbu kendaraan. Kemudian
untuk mencari nilai Faktor rasio tegangan (FRT) dengan
membagi nilai tegangan ekivalen (TE) dengan mutu beton.
- Menghitung kerusakan erosi dan kerusakan fatik setiap beban
sumbu kendaraan dengan cara perkiraan jumlah sumbu dibagi
jumlah repetisi ijin dan dijumlahkan, sehingga diperoleh
ketebalan tertipis menghasilkan total kerusakan akibat fatik
41

atau erosi ≤ 100%. Tebal tersebut sebagai tebal perkerasan


beton semen yang direncanakan.
Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku dengan Metode AASHTO 1993.
Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan kaku Metode AASHTO
1993 (American Association of State Highway and Transportation
Officials) Guide For Design of Pavement Structures) sebagai berikut:
a. Menganalisis lalu-lintas (Traffic Design)
- Menentukan umur rencana, umumnya diambil 20 – 40 tahun
untuk konstruksi baru.
- Menghitung lalu-lintas harian rata-rata (LHR)
- Mengkonfigurasi beban sumbu atau Vehicle Damage Factor
(VDF).
- Menentukan faktor distribusi arah dan faktor distribusi lajur.
- Menghitung nilai Equivalent Single Axle Load (ESAL).
b. Menentukan nilai Reliability (R) dan nilai Standart Normal
Deviate (ZR).
c. Menentukan nilai Terminal Serviceability Index (pt).
d. Menghitung modulus reaksi tanah dasar.
e. Menghitung modulus elastisitas beton.
f. Menentukan flexural strength.
g. Menentukan koefisien penyaluran beban (Load Transfer
Coefficient).
h. Menentukan nilai koefisien drainase (Drainage Coefficient).
i. Menghitung tebal perkerasan.

3.2.5 Perbandingan Tebal Perkerasan Kaku


Setelah didapatkan tebal perkerasan kaku dengan kedua metode diatas,
kemudian menbandingkan kedua desain tebal perkerasan tersebut, langkah
selanjutnya yaitu menghitung rencana anggaran biaya tebal perkerasan tersebut
menggunakan harga satuan pekerja, bahan, dan alat Kabupaten Pasuruan tahun
2017.
42

Langkah-langkah perhitungan biaya yaitu :


a. Menghitung Volume Pekerjaan yaitu menghitung volume pembetonan
dan pembesian.
b. Membandingkan biaya dari Metode Bina Marga 2003 dan AASHTO
1993 mana yang lebih efisien.

3.2.6 Penarikan Kesimpulan dan Saran


Tahap terakhir yaitu penarikan suatu kesimpulan dan saran dari suatu
perencanaan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan Metode Bina Marga 2003
dan Metode AASHTO 1993. Dari adanya kesimpulan dan saran ini dapat diketahui
dengan metode manakah yang lebih efektif dari segi ketebalan beton serta
meminimalir dari segi biaya untuk dijadikan rujukan kepada instansi terkait dalam
perencanaan tebal perkerasan kaku pada jalan Tol Pasuruan – Probolinggo Seksi 1
Ruas Grati – Tongas Sta. 0+000 – Sta. 13+500.

Anda mungkin juga menyukai