Anda di halaman 1dari 16

BAB II

MANAJEMEN PROYEK

2.1. Umum
Manajemen adalah sebuah disiplin ilmu untuk merencanakan , mengkoordinasikan,
melaksanakan, mengarahkan dan mengawasi segala kegiatan sehingga tercapai suatu
tujuan yang ditentukan.
Keberhasilan suatu proyek juga tergantung dengan penerapan manajemen proyek
yang baik. Dengan demikian manajemen proyek memegang peranan penting untuk
mencapai tujuan proyek secara optimal. Dalam perkembangannya, penerapan manajemen
proyek akan semakin kompleks dengan adanya sumber daya yang berlainan dan bervariasi
di setiap tahapan proyek. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pun beraneka ragam
sehingga melibatkan banyak pihak terkait yang merupakan suatu tim yang saling berkaitan
dan berhubungan.
Manajemen Proyek merupakan kemampuan memperoleh suatu hasil dalam rangka
mencapai tujuan dengan metode atau teknik serta pendekatan sistem secara sistematik dan
efektif melalui kegiatan sekelompok orang untuk memanfaatkan sumber daya yang ada
secara efisien melalui tindakan – tindakan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (acting), pengawasan (controlling), dan evaluasi (evaluating)
untuk mendapatkan output yang direncanakan.
Apabila fungsi manajemen di atas dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan
tercapai sasaran akhir berupa :
a) Ketepatan waktu pelaksanaan (time);
b) Ketepatan kualitas (quality);
c) Ketepatan biaya pelaksanaan (cost;)
d) Tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja (K3);
e) Tidak terjadi permasalahan sosial dengan masyarakat sekitar.

2.2. Organisasi proyek


Organisasi proyek adalah sebuah bentuk bersatunya kegiatan – kegiatan pekerjaan
dari dua individu atau lebih dibawah satu komando / koordinasi. Semakin banyak individu
tau kelompok yang terlibat maka macam kegiatan atau jenjang kewenangan yang beragam,
bentuk organisasi akan menjadi semakin kompleks.
Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Gajahmungkur Semarang terdiri dari
berbagai unsur stakeholder yang masing – masing mempunyai fungsi yang berbeda – beda.
Unsur – unsur tersebut adalah :
a) Pemilik Proyek ;

6
b) Konsultan Perencana ;
c) Konsultan Pengawas ;
d) Kontaktor

2.2.1 Pemilik Proyek


Pemilik proyek adalah orang atau badan baik swasta maupun pemerintah
yang memiliki dana untuk membiayai serta memiliki bangunan tersebut dan berhak
untuk menerima hasil dari pelaksanaan proyek yang telah dilaksanakan sesuai
dengan perjanjian.
Sebagai pemilik proyek dalam Proyek Pembangunan Gedung Kantor
Kecamatan Gajahmungkur Semarang adalah Dinas Tata Ruang Kota Semarang

Pemilik proyek mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor);


b) Menandatangani surat perjanjian kerja dengan penyedia jasa;
c) Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
pihak penyedia jasa untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
d) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
telah dilakukan oleh penyedia jasa;
e) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik;
f) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi);
g) Berhak menghentikan atau menolak hasil pekerjaan bila pelaksanaan
pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan;
h) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki;
i) Mengesahkan dokumen pembayaran dengan penyedia jasa.

2.2.2 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah badan perseorangan / badan hukum yang
membuat perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil, dan
bidang lainnya dalam sebuah sitem bangunan yang dipilih oleh pemilik proyek.

7
Konsultan perencana mempunyai tugas mewujudkan rencana dan keinginan
pemilik proyek dalam bentuk perencanaan struktur

Sebagai Konsultan Perencana dalam Proyek Pembangunan Gedung Kantor


Kecamatan Gajahmungkur Semarang adalah PT. DIENG AGUNG dan CV.
PRAMBANAN

Konsultan Perencana mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai


berikut:

a) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,


rencana kerja dan syarat, dan rencana anggaran biaya yang akan digunakan
pemilik proyek sebagai acuan;
b) Membuat perhitungan rencana struktur pembangunan seluruh proyek
berdasarkan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh pemilik proyek;
c) Membuat perhitungan ulang dan membuat gambar revisi apabila terjadi
perubahan dalam perencanaan oleh pemilik proyek;
d) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek dan
kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan;
e) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal – hal
yang kurang jelas baik dalam gambar rencana maupun rencana kerja dan
syarat;

2.2.3 Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas adalah badan perseorangan / badan hukum yang
bertugas untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan atau dilaksankan oleh
kontraktor agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat
dan mutu pekerjaan dapat tercapai secara maksimal
Sebagai konsultan pengawas dalam Proyek Pembangunan Gedung Kantor
Kecamatan Gajahmungkur Semarang adalah CV. ATHAR
Konsultan pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik kepada
kontraktor dalam pelaksaan pekerjaan;

8
b) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan
lancar;
c) Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor
yang tidak memenuhi syarat;
d) Menghentikan sementara pelaksanaan pekerjaan apabila terjadi
penyimpangan dalam pekerjaan;
e) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar
dicapai hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,
kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan;
f) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan);
g) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.

2.2.4 Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan perusahaan yang bergerak di bidang
konstruksi yang menerima pekerjaan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-
syarat yang ditetapkan. Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada
pemilik proyek, dan dalam melaksanakan pekerjaan diawasi oleh konsultan
pengawas. Setiap kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sehingga menyebabkan
perubahan desain harus dikonsultasikan langsung dengan pemilik proyek sebelum
dilaksanakan.
Sebagai kontraktor dalam Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan
Gajahmungkur Semarang adalah KSO PT. CHIMARDER 777 - PT. PUTRO
BERUANG GEDE
KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis.
Kontraktor pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan
Gajahmungkur Semarang mempunyai struktur organisasi yang dimana tugas dan
tanggung jawabnya akan dijabarkan sebagai berikut :

9
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana

1. Direktur/Kuasa KSO
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh Direktur / Kuasa
KSO adalah sebagai berikut :
a) Bertanggungjawab secara keseluruhan atas jalannya proyek;
b) Memimpin rapat–rapat dan pertemuan yang melibatkan unsur
pelaksana proyek;
c) Mengadakan evaluasi dan perbaikan kerja terhadap suatu pekerjaan /
proyek apabila diperlukan;
d) Berhubungan dengan pemilik proyek / pengguna jasa untuk menerima
pembayaran sesuai kemajuan proyek;
e) Membuat perencanaan pelaksanaan pekerjaan bersama–sama site
manager;

2. Site Manager

10
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh site manager
adalah sebagai berikut :
a) Memastikan proyek berjalan sesuai dengan jadwal dan anggaran,
serta mencari solusi bagi permasalahan yang dapat menyebabkan
penundaan pekerjaan;
b) Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana
dalam menunjang pelaksanaan proyek;
c) Mengatur penggunaan tenaga pekerja di proyek untuk menunjang
rencana time schedule;
d) Menentukan metode pelaksanaan yang efektif dengan selalu
memperhatikan aspek K3 di setiap tahapan kerja;
e) Mengawasi, memonitor, dan mengevaluasi setiap metode kerja yang
dibuat menyangkut pelaksanaan di lapangan;
f) Mengkoordinasikan dengan pihak – pihak terkait apabila ada hal –
hal yang tidak diinginkan terjadi (huru–hara, bencana, kebakaran
kecelakaan kerja dll).

3. Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh ahli arsitektur
adalah sebagai berikut :
a) Menerjemahkan gambar rencana menjadi gambar shop drawing untuk
pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
b) Membuat design engineering yang mencapai efisiensi dari segi waktu,
biaya dan tenaga, dengan kualitas mutu terkendali;
c) Memberikan masukan tentang metode pelaksanaan yang efektif demi
mempercepat pekerjaan;
d) Membuat program mingguan dan memberikan pengarahan kegiatan
harian kepada pekerja;
e) Melakukan pengawasan pekerjaan yang berhubungan dengan
finishing arsitektur;
f) Memberikan evaluasi berkala terhadap hasil pekerjaan khususnya
pekerjaan arsitektur;

11
g) Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan bidang terkait
(ME dan Struktur);
h) Mampu menyelesaikan setiap masalah dan memberi solusi atas
permasalahan yang mungkin timbul pada pekerjaan arsitektur selama
konstruksi.

4. Ahli Mekanikal Elektrikal


Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh ahli mekanikal
elektrikal adalah sebagai berikut :
a) Menerjemahkan gambar rencana menjadi gambar shop drawing untuk
pelaksanaan pekerjaan mekanikal elektrikal di lapangan;
b) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan memberikan pengarahan
kegiatan harian kepada pekerja.
c) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan ME di lapangan agar berjalan
efisien dan efektif ;
d) Melakukan koordinasi tentang pelaksanaan pekerjaan dengan bidang
terkait (struktur dan arsitektur);
e) Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan pada bidang mekanikal
elektrikal apakah sudah sesuai gambar shop drawing, spesifikasi
teknis serta mutu yang disyaratkan;
f) Memastikan semua instalasi telah terpasang dengan baik dan test
commisioning berjalan dengan baik;
g) Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah dilaksanakan
(as built drawing);
h) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan terkait mekanikal elektrikal
secara berkala;

5. Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh ahli K3
konstruksi adalah sebagai berikut :
a) Merencanakan dan menyusun program K3 di proyek;

12
b) Memastikan semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek selalu
memakai APD;
c) Melakukan induksi K3 terhadap semua personil yang berada di
lingkungan proyek sebelum memulai aktivitas;
d) Membuat jalur evakuasi terhadap resiko yang terjadi dalam proyek;
e) Melakukan opname stock terhadap perlengkapan K3;
f) Mengawasi jenis-jenis pekerjaan beresiko dan penanggulangan jika
terjadi kecelakaan kerja;
g) Mengelola penanganan kecelakaan kerja dan keadaan darurat;
h) Membuat laporan berkala tentang pelaksanaan K3.

6. Ahli Sipil
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh ahli sipil adalah
sebagai berikut :
a) Menerjemahkan gambar rencana menjadi gambar shop drawing untuk
pelaksanaan pekerjaan struktur di lapangan;
b) Mengatur dan mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan sipil di
lapangan;
c) Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar berjalan
efisien dan efektif;
d) Memeriksa hasil pelaksanaan pekerjaan struktur sesuai shop drawing
dan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan serta mutu yang
diharapkan;
e) Mengukur hasil pekerjaan di lapangan meliputi kualitas, kuantitas dan
waktu pengujian;
f) Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah dilaksanakan
(as built drawing);
g) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan secara berkala;
h) Melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan bidang terkait
(ME dan arsitektur).

7. Pelaksana

13
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh pelaksana adalah
sebagai berikut :
a) Memahami dan melaksanakan pekerjaan sesuai gambar kerja (shop
drawing) dan spesifikasi teknis di lapangan;
b) Membuat rencana kerja mingguan perihal pelaksanaan pekerjaan di
lapangan;
c) Mengadakan rapat koordinasi mingguan dan memberi pengarahan
kepada mandor;
d) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan mengatur tugasnya di
lapangan;
e) Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan;
f) Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

8. Tukang Pasang Perancah


Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh tukang pasang
perancah adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan perancah dengan menerapkan K3;
b) Mempelajari instruksi kerja dan gambar pelaksanaan pekerjaan;
c) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan memberikan pengarahan
kegiatan kepada pekerja;
d) Menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan perancah;
e) Berkoordinasi dengan bagian logistik perihal kebutuhan dan
ketersediaan material;
f) Beerkoordinasi dengan pelaksana lapangan tentang permasalahan
yang terjadi di lapangan pada pekerjaan perancah;
g) Mengatur penempatan material di lapangan agar pekerjaan berjalan
efektif dan efisien;
h) Memeriksa dan mengecek hasil pekerjaan perancah apakah sudah
memenuhi syarat keamanan dalam menyangga konstruksi;
i) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

14
9. Tukang Pasang Bata
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh tukang pasang
bata adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan pasang bata dengan menerapkan K3;
b) Mempelajari instruksi kerja dan gambar pelaksanaan pekerjaan;
c) Menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan pasang bata;
d) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan memberikan pengarahan
kegiatan kepada pekerja;
e) Berkoordinasi dengan bagian logistik perihal kebutuhan dan
ketersediaan material;
f) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan tentang permasalahan yang
terjadi di lapangan pada pekerjaan pasang bata;
g) Mengatur penempatan material di lapangan agar pekerjaan berjalan
efektif dan efisien;
h) Memeriksa hasil pekerjaan pasang bata oleh pekerja apakah telah
terpasang sesuai gambar kerja;
i) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

10. Tukang Konstruksi Baja & Plat


Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh Tukang
konstruksi baja & plat adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja dengan menerapkan K3;
b) Mempelajari instruksi kerja dan gambar pelaksanaan pekerjaan yang
berhubungan dengan konstruksi baja;
c) Menyiapkan peralatan kerja dan material konstruksi baja yang
dibutuhkan;
d) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan memberikan pengarahan
kegiatan kepada pekerja;

15
e) Berkoordinasi dengan bagian logistik perihal kebutuhan material dan
penempatan di lapangan;
f) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan tentang permasalahan yang
terjadi di lapangan pada pekerjaan baja;
g) Memeriksa hasil pekerjaan konstruksi baja oleh pekerja apakah telah
terpasang sesuai gambar kerja;
h) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

11. Tukang Pasang Keramik


Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh tukang pasang
keramik adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan pasang keramik dengan menerapkan K3;
b) Mempelajari instruksi kerja dan gambar pelaksanaan pekerjaan;
c) Menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan pasang keramik;
d) Berkoordinasi dengan bagian logistik perihal kebutuhan dan
ketersediaan material;
e) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan tentang permasalahan yang
terjadi di lapangan pada pekerjaan pasang keramik;
f) Menyiapkan tenaga kerja sesuai jadwal dan memberikan pengarahan
kegiatan kepada pekerja.;
g) Memeriksa kerapihan dan tegak lurusnya pemasangan keramik;
h) Memeriksa hasil pekerjaan pasang keramik apakah telah terpasang
sesuai gambar kerja;
i) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

12. Tukang Cat Bangunan


Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh tukang cat
bangunan adalah sebagai berikut :
a) Melaksanakan pekerjaan pengecatan dengan menerapkan K3;

16
b) Mempelajari instruksi kerja dan gambar pelaksanaan pekerjaan;
c) Menyiapkan material, peralatan dan perlengkapan kerja yang
dibutuhkan untuk pekerjaan pengecatan;
d) Menyiapkan dan mengatur tenaga kerja sesuai jadwal dan
memberikan pengarahan kegiatan kepada pekerja;
e) Berkoordinasi dengan bagian logistik perihal kebutuhan dan
ketersediaan material cat;
f) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan tentang permasalahan yang
terjadi di lapangan pada pekerjaan pengecatan;
g) Melakukan pengecekan terhadap dinding yang dihaluskan sebelum
dilakukan pengecatan;
h) Memastikan kerapihan dan kebersihan finishing akhir pengecatan;
i) Membuat laporan harian dan mingguan tentang pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.

13. Logistik
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh logistik adalah
sebagai berikut :
a) Mencari dan melakukan survei kepada beberapa supplier terkait bahan
dan peralatan yang memenuhi spesifikasi teknis untuk pelaksanaan
pekerjaan;
b) Mendatangkan, mengatur dan mengawasi jadwal pengiriman material
dan peralatan serta kebutuhan lainnya, agar pekerjaan berjalan sesuai
metode, jadwal dan Net Work Planing serta penempatan tidak
mengganggu jalannya pekerjaan;
c) Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat
keluar masuknya barang – barang dari gudang;
d) Melakukan opname stock secara berkala terhadap ketersediaan
material di lapangan;
e) Berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
material;

17
f) Melakukan pengecekan baik kuantitas dan kualitas terhadap barang
yang dikirim supplier;
g) Membuat berita acara penerimaan / penolakan material setelah
pengontrolan kualitas dan kuantitas.
h) Melaksanakan semua tes laboratorium yang diperlukan dalam
pekerjaan di proyek;
i) Memonitor penggunaan material selama pelaksanaan pekerjaan.

14. Administrasi
Tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh Administrasi
adalah sebagai berikut :
a) Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek baik pegawai
bulanan maupun pekerja harian sesuai dengan kebutuhan di lapangan;
b) Mengontrol kebutuhan dana di lapangan terutama untuk pengadaan
material dan kebutuhan pembayaran tenaga kerja setiap minggunya;
c) Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti pembelian / sewa
baik peralatan dan material yang akan dibayar;
d) Menyimpan bukti – bukti transaksi pembelian peralatan dan material;
e) Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran biaya proyek;
f) Menyusun laporan keuangan harian, mingguan, bulanan maupun
tahunan;
g) Membuat dokumentasi pekerjaan - pekerjaan di lapangan sebagai
bahan untuk laporan;
h) Membuat laporan baik laporan mingguan dan laporan bulanan terkait
pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
i) Membuat dan menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam proses
pembayaran atas prestasi pekerjaan di lapangan.

2.3 Hubungan unsur – unsur pelaksana proyek


Antara pelaksana suatu proyek yaitu pemilik proyek, konsultan perencana,
konsultan pengawas dan kontraktor terdapat suatu keterkaitan dalam hubungan kerja dan
koordinasi. Hal ini merupakan suatu bentuk kerja sama proyek yang memerlukan suatu

18
koordinasi antara ketiga komponen tersebut agar didapatkan hasil yang baik. Dengan
demikian diantara ketiga unsur pelaku pada proses pelaksanan suatu proyek terdapat
hubungan kerja secara timbal balik , sehingga dalam pelaksanaan proyek dapat berjalan
dengan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan

2.3.1 Hubungan antara pemilik proyek dengan konsultan perencana


Antara pemilik proyek dan konsultan perencana terjalin hubungan kerja dan
koordinasi sebagai berikut :
1. Ada ikatan kontrak kerja yang telah disepakati untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang telah disyaratkan dalam dokumen
kontrak konsultan perencana;
2. Konsultan perencana menyerahkan hasil perencanaanya kepada pemilik
proyek;
3. Setelah semua tugas dan tanggung jawab konsultan perencana
terlaksana dengan baik maka pemberi tugas memberikan imbalan jasa
kepada konsultan perencana sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditandatangani bersama dalam dokumen kontrak konsultan perencana.

2.3.2 Hubungan Antara Pemilik Proyek dengan Konsultan pengawas


Antara pemilik proyek dan konsultan pengawas terjalin hubungan kerja dan
koordinasi sebagai berikut :
1. Ada ikatan kontrak kerja yang telah disepakati untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang telah disyaratkan dalam dokumen
kontrak konsultan pengawas;
2. Konsultan pengawas dalam melaksanakan tugasnya selalu berpedoman
pada aturan dan syarat yang ada dalam dokumen kontrak kontraktor;
3. Konsultan pengawas melaporkan hasil pengawasnnya kepada pemilik
proyek baik dalam laporan harian, laporan mingguan, maupun laporan
bulanan;
4. Konsultan pengawas menyerahkan hasil pengawasan proyek kepada
pemilik proyek sesuai dengan hasil pekerjaan lapangan;

19
5. Setelah semua tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas
terlaksana dengan baik maka Pemberi tugas memberikan imbalan jasa
kepada konsultan pengawas sesuai dengan kesepakatan yang telah
ditandatangani bersama dalam dokumen kontrak konsultan pengawas.

2.3.3 Hubungan Antara pemilik proyek dengan kontraktor


Antara pemilik proyek dan kontraktor terjalin hubungan kerja dan
koordinasi sebagai berikut :
1. Terdapat ikatan kontrak kerja yang telah ditandatangani bersama sesuai
dengan persetujuan kedua belah pihak dalam dokumen kontrak;
2. Kontraktor melaksanakan proyek sesuai dengan dokumen kontrak
kontraktor;
3. Kontraktor melaporkan hasil laporannya kepada pemilik proyek baik
dalam laporan harian, laporan mingguan, maupun laporan bulanan;
4. Pemilik proyek wajib membayar kepada kontraktor atas prestasi
pekerjaan lapangan setiap bulannya.

2.3.4 Hubungan antara kontraktor dan konsultan pengawas


Antara kontraktor dan konsultan pengawas terjalin hubungan kerja dan
koordinasi sebagai berikut :
1. Kontraktor berkoordinasi dengan konsultan pengawas perihal pekerjaan

yang akan dilaksanakan;


2. Konsultan pengawas melakukan kontrol-kontrol kegiatan kontraktor di
lapangan apakah sesuai dengan spesifikasi teknis yang tertuang dalam
dokumen kontrak;
3. Konsultan pengawas bekerjasama dengan kontraktor melakukan
pengujian-pengujian teknis pekerjaan.

2.3.5 Hubungan antara konsultan perencana dan konsultan pengawas


Antara konsultan perencana dan konsultan pengawas terjalin hubungan
kerja dan koordinasi sebagai berikut :
1. Konsultan perencana bersama dengan konsultan pengawas melakukan

review ulang saat terjadi perubahan desain di lapangan;


2. Konsultan perencana mengadakan konsultasi tentang pelaksanaan
pekerjaan di lapangan kepada konsultan pengawas;

20
3. Konsultan pengawas mengadakan konsultasi perihal masalah – masalah
yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan

Pemilik
Proyek

Konsultan Konsultan
Pengawas Perencana

Kontraktor

Keterangan
: Garis Komando
: Garis Koordinasi

Gambar 2.2 Hubungan unsur – unsur pelaksana proyek

21

Anda mungkin juga menyukai