2. Akan muncul kotak dialog yang bertuliskan Building Plan Grid System and Story
Definition seperti dibawah ini:
4. Setelah itu menghubungkan dari titik satu ke titik lainnya dengan menggunakkan
tools Draw Beam/Coloumn/ Brace (plan, elv, 3D) yang terletak dipojok kiri layar.
5. Menentukan Jenis perletakan yang akan digunakan di dalam struktur rumah 2 lantai
tersebut. Untuk menentukan jenis perletakan pada bagian bawah struktur,maka pilih
semua joint/titik yang berada pada level pondasi (base) lalu klik menu Assign>
Joint>Restraint. Pilih perletakan Jepit.
Gambar 3.4 Assign Restraint
6. Mendefinisikan jenis material yang akan digunakan melalui toolsbar menu Define
> Material Properties > Add New Material. Lalu ubah unit satuan dalam Milimeter
(N-mm).
7. Meng- Input data spesifikasi material beton yang akan digunakan, yaitu untuk balok
dan dengan spesifikasi beton fc’25 Mpa, dan untuk kolom fc’ 30 Mpa, pada kotak
dialog Material Property Data.
10. Mengubah momen inersia pada bagian Set Modifiers menjadi 0,35 dan mengubah
ketebalan selimut beton menjadi 5 cm pada bagian Reinforcement Data.
Gambar
3.9
Analysis
Property
11. Setelah itu meng-input data spesifikasi kolom yang akan digunakan, yaitu Kolom
250x250cm dengan jenis material yang sudah dibuat sebelumnya yaitu fc’30.
12. Mengubah momen inersia pada bagian Set Modifiers menjadi 0,7 dan mengubah
ketebalan selimut beton menjadi 5 cm pada bagian Reinforcement Data.
Gambar 3.11 Analysis Property Modification Factors dan Reinforcement Data untuk Kolom
13. Meng-input jenis properti frame yang akan digunakan meng-klik toolsbar menu
Define>Wall/Slab/Deck>Add New Property (Add Slab).
14. Meng-Input spesifikasi pelat yang digunakan, yaitu PELAT dengan jenis material
yang telah ditentukan sebelumnya yaitu fc’25, serta dengan jenis plat Slab dengan
ketebalan 100 mm.
Gambar 3.13 Slab Property Data
15. Meng-Input jenis beban yang akan digunakan. Pertama Klik toolsbar menu
Define>Load Patterns. Input beban-beban yang telah ditentukan beserta tipe dan
self weight multiplier-nya seperti berikut.
16. Menambahkan beban Super Imposed Dead Load (SIDL) dengan Self Weight
Multiplier = 0.
Self weight multiplier untuk DL (Dead Load) diisi dengan nilai 1 yang berarti
aplikasi ETABS nantinya akan secara otomatis menghitung berat sendiri struktur
berdasarkan info luas penampang elemen dan berat jenis material yang dipakai.
Jika nilai Self weight multiplier adalah 0, maka perhitungan berat sendiri struktur
tidak akan dilakukan oleh program. Dalam pelatihan ini, diingikan program
ETABS untuk menghitung berat sendiri struktur.
17. Meninjau beban ultimate dari beban-beban yang mungkin terjadi pada struktur
dengan cara melakukan kombinasi beban terfaktor. Klik toolsbar menu
Define>Load Combinations>Add New Combo. Lalu memasukkan beberapa
kemungkinan kombinasi beban yang akan terjadi pada struktur seperti berikut:
18. Melakukan pembebanan pada struktur yang telah digambar, beban yang dikenakan
adalah beban yang telah ditentukan.
19. Klik setiap plat yang ada, lalu klik shell/area loads>uniform, lalu pilih tipe beban,
seperti gambar berikut.
20. Meng-Input Load sesuai pada tabel yang ada di Bab Pembebanan. Input sesuai
pembebanan per lantai.
Gambar 3.16 Shell Load Assignment
21. Melakukan analisis terhadap struktur yang dirancang dengan menu Analyze > Run
Analyze