9 Defisit perawatan diri Self care : Activity of Daily Self Care assistane : ADLs
Berhubungan dengan : Living (ADLs) 1. Monitor kemempuan pasien
penurunan atau kriteria hasil: untuk perawatan diri yang
kurangnya motivasi, 1. Pasien terbebas dari bau mandiri.
hambatan lingkungan, badan 2. Monitor kebutuhan pasien untuk
kerusakan 2. Menyatakan kenyamanan alat-alat bantu untuk kebersihan
muskuloskeletal, terhadap kemampuan untuk diri, berpakaian, berhias,
kerusakan melakukan ADLs toileting dan makan.
neuromuskular, nyeri, 3. Dapat melakukan ADLS 3. Sediakan bantuan sampai
kerusakan persepsi/ dengan bantuan pasien mampu secara utuh
kognitif, kecemasan, untuk melakukan self-care.
Self Care Deficit Hygiene 4. Dorong pasien untuk melakukan
kelemahan dan
1. Perawatan diri : aktivitas aktivitas sehari-hari yang
kelelahan.
kehidupan sehari-hari normal sesuai kemampuan
Batasan karakteristik
mampu untuk melakukan yang dimiliki.
a. gejala dan tanda
aktivitas fisik dan pribadi 5. Dorong untuk melakukan
mayor
secara mandiri atau dengan secara mandiri, tapi beri
1. Subjektif
Menolak alat bantu bantuan ketika pasien tidak
melakukan 2. Perawatan diri hygiene : mampu melakukannya.
perawatan diri mampu untuk 6. Berikan aktivitas rutin sehari-
2. Objektif mempertahankan kebersihan hari sesuai kemampuan.
Tidak mampu dan penampilan yang rapi 7. Ajarkan pasien/ keluarga untuk
mandi/mengen secara mandiri dan atau mendorong kemandirian, untuk
akan tanpa alat bantuan memberikan bantuan hanya jika
pakaian/makan 3. Perawatan diri eliminasi : pasien tidak mampu untuk
/ ke toilet/ mampu untuk melakukan melakukannya.
berhias secara 8. Pertimbangkan usia pasien jika
aktivitas eliminasi secara
mandiri mendorong pelaksanaan
mandiri atau tanpa alat
Minat aktivitas sehari-hari
bantuan
melakukan
perawatan diri
kurang
b. Gejala dan tanda
minor
1. Subjektif
(Tidak tersedia)
2. Objektif
(tidak tersedia)
Manajemen Alergi
1. Monitor pasien adanya alergi
seperti adanya kemerahan,
bengkak, panas, gatal dan
nyeri
2. Identifikasi adanya alergi yang
diketahui
3. Identifikasi segera tingkat
ancaman terhadap munculnya
reaksi alergi dalam status
kesehatan pasien
4. Anjurkan pasien
menggunakan etiket penanda
medis
5. Dokumentasikan semua
informasi mengenai alergi
dalam rekam medis sesuai
dengan prosedur
6. Anjurkan pasien/keluarga
untuk melaporkan apabila
terjadi tanda-tanda alergi
7. Kolaborasikan dengan tenaga
medis lainnya pemberian
terapi farmakologi