BAB II Revisi
BAB II Revisi
PENDAHULUAN
1. Pengertian kehamilan
Lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu
triwulan pertama dari awal hingga 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari
triwulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan
(Pudiastuti, 2012).
dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan
a. Sistem reproduksi
panggul dan dapat dipalpasi diatas simpisis pubis. Pada minggu ke-38
sampai dengan ke-40 tinggi fundus turun karena mulai masuk PAP.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
b. Sistem kardiovaskuler
meningkat lebih cepat. Akhirnya lebih banyak oksigen yang diambil dari
darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan,
seperenam volume darah total ibu berada dalam sistem peredaran darah
c. Sistem pernapasan
d. Sistem ginjal
darah. pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju
postur, aktivitas fisik dan asupan makanan. Dalam keadaan normal, 500
sampai dengan 900 mEq Natrium dipertahankan selama masa hamil untuk
2017).
e. Sistem integumen
f. Sistem muskuloskeletal
apinalis. Stuktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah dan
bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini terkait sering kali
h. Sistem neurologi
i. Metabolisme
kg (Kuswanti, 2014).
ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini merupakan
waktu persiapan yang efektif menantikan kelahiran bayinya. Hal ini membuat
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti apakah bayinya nanti
akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan kelahiran, apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami
perhatian dan hak istimewa khusus ini selama hamil, persiapan antara ia dan
a. Oksigenasi
Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada
b. Nutrisi
(Winkjosastro, 2010).
2018). Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Ibu
3000 kalori dalam sehari (Marmi, 2017). Pada trimester tida, janin
2) Protein
jumlah itu sekitar 70% dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
3) Vitamin
tubuh
4) Mineral
Kusmiyati, 2008).
c. Personal hygiene
perlu dalam kehamilan karena gigi yang baik menjamin pencernaan yang
d. Pakaian
tangan, pakaian juga tidak baik ketat di leher, hindari sepatu berhak tinggi
dan berujung lancip tidak baik untuk kaki, khususnya pada saat kehamilan
ketika stabilitas terganggu dan cidera kaki sering terjadi. Pada pemakaian
bra dianjurkan yang berbahan katun atau nilon dan harus disesuaikan
sehingga tidak terlalu ketat dan sakit dibahu (Rukiyah dkk, 2010).
e. Istirahat/ tidur
kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari
f. Seksual
tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan
g. Eleminasi
bertambah lordosis. Keluhan yang sering muncul adalah pegal dan kram
kaki. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan adalah perlu adanya sikap
j. Travelling
k. Imunisasi
l. Persiapan laktasi
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk
b. Mengidam
pantangan asalkan makanan yang diinginkan tetap cukup gizi dan sehat
(Kusmiyati, 2008).
progesteron serta tekan dari uterus. Asuhan yang dapat diberikan nasehat
tentang gizi, minum susu, hindari makan yang pedas, gorengan dan
d. Konstipasi
usus terdesak rahim yang membesar atau bisa juga karena efek zat besi.
e. Hemoroid
dkk, 2009).
f. Vena varikosa
progesteron dan venous return yang terhalang atau volume darah dan
g. Gejala pingsan
h. Insomnia
kiri diberi ganjalan pada kaki serta mandi air hangat agar ibu merasa
perbesaran rahim dan kepala bayi turun ke rongga panggul. Beri nasehat
Terasa pada bulan bulan terakhir karena progesteron san adanya tekanan.
dalam yang terbuat dari katun tipis, hindari celana ketat dan jaga
l. Nyeri punggung
Postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa
dkk, 2009).
n. Sesak napas
o. Mudah lelah
Umumnya dirasakan setiap saat dan disebabkan karena perubahan
pekerjaan yang terlalu berat, cukup mengkonsumsi kalori, zat besi dan
p. Striae gravidarum
Tampak jelas pada bulan ke 6-7. Cara mengatasi gunakan amolie topikal
atau antipruritic jika ada indikasinya dan gunkan baju longgar yang
q. Cloasma
a. Perdarahan pervaginam
c. Masalah penglihatan
7. Asuhan kebidanan
a. Pengertian antenatal care (ANC)
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilan
adalag asuhan yang diberikan keoada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi
ibu hamil dengan komponen 10T sebagai mana tertuang dalam Permenkes
diperlukan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil. Wanita hamil perlu menyerap zat
b) HbsAg
Masalah yang harus diperhatikan pada ibu hamil bahwa bayi akan
c) Golongan darah
Golongan darah dan faktor rhesus (Rh) digunakan untuk
d) Protein urine
skrining ibu hamil beresiko kurang energi kronik. LILA kurang dari
2014).
bawah janin bukan kepala atau belum masuk panggul berarti ada
2014).
a. Tujuan kunjungan
informasi mengenai ibu hamil yang dapat membantu ibu bidan dalam
membina hubungan yang baik dan rasa saling percaya antara ibu dan
menfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi, menegakkan
a) Biodata
terakhir, alamat.
b) Riwayat menstruasi
Meliputi menarche, siklus haid, lama haid, volume, bau dan
keluhan
c) Riwayat kesehatan
menurun, menahun).
e) Riwayat perkawinan
persalinan, berat badan dan panjang badan anak saat lahir, ada
g) Riwayat KB
higiene (mandi, sikat gigi, ganti baju, ganti celana dalam dan
j) Data psikososial
kehamilan.
kehamilan.
dan wheezing
maksimum).
c) Pemeriksaan penunjang
3) Menentukan diagnosis
komplikasi kehamilan
normal
4) Mengembangkan perencanaan
kesehatan lain
perkembangan kehamilan.
wanita hamil
dan pembelajaran.
terulang lagi serta memastikan aspek mana yang efektif agar tetap
dipertahankan.
1) Riwayat
a) Menanyakan bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan
terakhirnya.
2) Deteksi ketidaknyamanan
hamil
3) Pemeriksaan fisik
b) Mengukur TFU
d) Memeriksa DJJ
4) Pemeriksaan laboratorium
a) Protein urine
b) Glikosa urine
kehamilan.
kegawatdarutan
4) Ajari ibu mengenai tanda bahaya, pastikan untuk memahami apa yang
dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan
tentang asuhan pasien secara individu. Hal ini mengasilkan asuhan yang
efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara
satu tiang penyangga dari safe motherhood dalam usaha untuk menurunkan
1) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
komplikasi
b. Adapun antenatal care akan efektif bila meliputi hal hal sebagai berikut
memperkirakan komplikasi
dari model yang dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini.
1. Pengertian persalinan
plasenta yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan, melalui
jalan lahir, dengan batuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri, Manuaba,
2010).
turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
terdorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses dimana bayi,
plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap
normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37
2. Tanda-tanda persalinan
his efektif, irama teratur dan frekuensi yang kian sering, lama his berkisar
hilang sama sekali, sehingga hanya tinggal ostium yang tipis seperti
1) Janin
a) Anatomi kepala janin
(2) Bagian muka: Tulang hidung (Os Nasalis), tulang rahang atas
oksipital
panjang.
(1) Diameter
dan frontal, 12 cm
(2) Bokong
3) Presentasi
adalah, letak janin, sikap janin dan ekstensi atau fleksi kepala janin
(Marmi, 2012).
4) Letak janin
antara lain:
5) Sikap janin
Sikap janin adalah hubungan dengan bagian tubuh janin yang
6) Plasenta
7) Air ketuban
b. Power (kekuatan)
perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament dengan kerja sama
mendorong janin melalui serviks san vagina hingga keluar dari rahim
(Marmi, 2012).
1) Jenis panggul
Caldwell- Moloy mengemukanan 4 jenis panggul yaitu genekoid,
a) Ukuran panggul
promontorium: 12,5 cm
13 cm
Marmi, 2012).
b) Bidang hodge
(VT)(Marmi, 2012).
d. Psyche (psikologis)
3. Tahapan persalinan
vaginal
bayi)
Untuk ibu
b) Menyiapkan oksitosin 10 IU
3. Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan.
tangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan
lanjuutan.
lengkap.
lakukan amniotomi.
10. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi uterus mereda
160x/menit)
a) Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
patograf
meneran
meneran jika ada rasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat.
Pada kondisi itu, ibu diposisikan setengah duduk atau posisi lain
13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu ingin meneran atau
b) Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
pada ibu
g) Segera rujik jika bayi belum atau tidak lahir setelah pembukaan
dalam 60 menit.
ibu, jika kepala bayi telah mebuka vulva dengan diaeter 5-6 cm.
16. Letakkan kain bersih yang di lipat sepertiga di bawah bokong ibu.
17. Buka penutup partus set dan periksa kelengkapan peralatan dan
bahan
18. Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
Lahirnya Kepala
19. Setelah tampak kepala bayi diameter 5-6 cm membuka vulva maka
yang sesuai jika hal itu terjadi), segera lanjutkan proses kelahiran
bayi.
b) Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat dan dua
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
secara spontan.
Lahirnya Bahu
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari lainnya pada
Keringkan tubuh bayi mulai dari mukan, kepala dan tubuh bagian
handuk atau kain yang kering. Pastikan bayi dalam posisi dan
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang
29. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10
telunjuk dan jari tengan tanga yang lain untuk mendorong isi tali
pusat ke arah ibu dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari
klem pertama.
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
32 Letakkan bayi tengkurao di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan
bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel pada dada
lebih rendah dari puting susu dan atau areola mamae ibu.
a) Selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, pasang
sisi payudara.
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
34. Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu (di atas
35. Pada saat uterus berkontaksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
Mengeluarkan Plasenta
dilahirkan.
pusat:
kemih penuh
menit berikutnya
Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
taktil/masase.
i. Menilai perdarahan
tempat khusus.
perdarahan pervaginam.
Evaluasi
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh dan
kering.
44. Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bayi bernapas dengan baik (40-
60x/menit).
kontak ibu-bayi dan hangatkan ibu dan bayi dalam satu selimut.
48. Bersihkan ibu dari dari paparan darag dan cairan tubuh dengan
klorin 0,5 % lalu bilas dengan air DTT. Bantu ibu memakai
49. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu member ASI. Ajurkan
diinginkannya.
sesuai
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemusian
kering.
55. Pakai sarung tangan bersih atau DTT untuk memberikan injeksi
menit.
59. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
1. Pengertian
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir dengan presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan 37 sampai 42
minggu dengan berat badan 2500 sampai 4000 gram dan nilai Apgar >7 dan
BBL adalah berat lahir antara 2500 sampai 4000 gram, cukup bulan,
langsung menangis dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat. Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-
j. Rambut laguno tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna
m. Gerakan aktif
o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dengan baik
s. Genetalia
berlubang
a. Reaktivitas I
Dimulai pada masa persalinan dan berakir setelah 30 menit.
Selama periode ini jantung berdetak cepat dan pulsasi tali pusat terlihat
b. Fase tidur
kesempatan pada bayi untuk memulihkan diri dari proses persalinan dan
c. Reaktivitas II
a. Sistem pernapasan
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir bayi, pertukaran gas harus
luar biasa terjadi di dalam jantung dan sirkulasi sangat penting bagi
b. Sirkulasi darah
menurun, jumlah rata-rata sel darah putih BBL memiliki rentang mulai
c. Sistem gastrointestinal
menelan. Refleks muntah dan refleks batuk yang matang sudah terbentuk
dengan baik pada saat lahir. Kemampuan untuk menelan dan mencerna
pada BBL masih terbatas karena hubungan antara esofagus bawah dan
terbatas sangat penting untuk mengatur pola intake cairan pada bayi
d. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari tubuh orang
mendapat susu kurang dari hari keenam, pemenuhan energi bayi 60%
didapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Marmi & Rahardjo,
2015).
e. Sistem ginjal.
Tubuh neonatus mengandung lebih banyak air dan kadar natrium yang
relatif lebih besar daripada kalium karena ruang ekstraseluler luas. Ginjal
f. Sistem imun
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yang membantu BBL
menangis lemah
tubuh
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaporasi
Asuhan segera pada BBL adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
2) Usahakan adanya kontak langsung antara kulit bayi denga kulit ibunya
bersih dan kering atau kasa, lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk
mencegah jalan udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi. (bila
Menjepit tali pusat dengan jarak ±3 cm dari umbilikus, lalu mengurut isi
talu pusat ke arah maternal dan mengekem tali pusat ke-2 dengan jarak 2
cm dari klem pertama. Tangan kiri memegangi tali pusat diantara klem
sambil melindungi tubuh bayi lalu putong tali pusat diantara 2 klem.
antara ibu dan bayi serta menjaga kehangatan bayi. Bayi yang segera
6) Pernapasan
Sebagian besar bayi akan bernapas spontan. Pernapasan dan warna kulit
diperiksa setiap 5 menit. Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal
berikut:
kurang dari 30 atau lebih dari 60 x/menit) berilah oksigen kepada bayi
7) Perawatan mata
8) Berikan vitamin K
Evaluasi awal BBL dilaksanakan segera setelah bayi lahir (menit pertama)
Aspek SKOR
Pengamatan BBL 0 1 2
Appearance( Seluruh tubuh Warna kulit Warna kulit
warna kulit) berwarna tubuh normal, seluruh tubuh
kebiruan tetapi tangan dan normal
kaki berwarna
kebiruan
Pulse (denyut Denyut jantung Denyut jantung < Denyut jantung
jantung) tidak ada 100 x/menit >100 x/ menit
Grimance (respon Tidak ada respon Wajah meringis Meringis,
refleks) terhadap stimulasi saat di stimulasi menarik, batuk
atau batuk saat
stimulasi
Activity (tonus Lemah, tidak ada Lengan dan kaki Bergerak aktif
otot) gerakan dalam posisi dan spontan
fleksi dengan
gerakan sedikit
Respiration Tidak bernapas, Menagis lemah, Menangis kuat,
(pernapasan) pernapasan terdengar seperti pernapasan baik
lambat dan tidak merintih dan teratur
teratur
Sumber Walyani & Purwoastuti, 2016
6. Perawatan BBL
a. Pemberian ASI
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bay. ASI
mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan bayi baik
kebutuhan bayi tanpa jadwal (Ondemand). Berikan ASI saja (ASI ekslusif)
Perawatan tali pusat adalah memelihara tali pusat setelah tali pusat
di potong atau sebelum puput. Tali pusat dijaga untuk tetap bersih, tidak
terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah. Apabila tali pusat kotor, cuci
tali pusat dengan air mengalir dan sabis dan segera keringkan. Dilarang
luka tali pusat sebab akan menyebabkan infeksi (Marmi & Rahardjo,
2015).
c. Imunisasi
d. Memandikan bayi
Menunda memandikan bayi yang baru lahir sampai tubuh bayi
stabil. Pada BBL cukup bulan dengan berat badan lebih dari 2500 gram
dan menangis kuat bisa dimandikan ±24 jam setelah kelahiran dengan air
memandikan bayi setelah selama ±6 jam setelah persalinan, agar suhu bayi
e. Kunjungan neonatal
Kunjungan Pelaksanaan
Kunjungan neonatal 1 (KN 1) pada 6- 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
48 jam setelah bayi lahir 2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Konseling: jaga kehangatan,
pemberian ASI, perawatan tali
pusat, agar ibu mengawasi tanda
bahaya yang harus dikenali ibu
4. Melakukan perawatan tali pusat
5. Memberikan imunisasi HB-0
Kunjungan neonatal 2 (KN 2) pada 1. Menjaga tali pusat dalam keadaan
hari ke 3-7 setelah bayi lahir bersih dan kering
2. Menjaga kebersihan bayi
3. Memeriksa tanda bahaya seperti
kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus, diare, berat badan rendah
dan masalah pemberian ASI
4. Memberikan ASI bayi minimal 10-
15 kali dalam 24 jam dalam 2
minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseliing terhadap ibu dan
keluarga untuk memberikan ASU
ekslusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan BBL
di rumah dengan buku KIA
8. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
Kunjungan neonatal 3 (KN 3) pada 1. Pemeriksaan fisik
hari ke 8-28 setelah bayi lahir 2. Menjaga kebersihan bayi
3. Memberitahu ibu tandabahaya
BBL
4. Memberikan ASI bayi minimal 10-
15 kali dalam 24 jam dalam 2
minggu pasca persalinan
5. Menjaga keamanan bayi
6. Menjaga suhu tubuh bayi
7. Konseliing terhadap ibu dan
keluarga untuk memberikan ASU
ekslusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan BBL
di rumah dengan buku KIA
8. Memberitahu ibu tentang
imunisasi BCG
9. Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
Sumber: Depkes, (2009).
a. Minum
penuh) dan tentu saja ini lebih berarti pada menyusui sesuai kehendak bayi
atau kebutuhan bayi setiap 2-3 jam (paling sedikit 4 jam), bergantian antar
payudara kanan dan payudara kiri. Seorang bayi yang menyusu sesuai
b. Defekasi (BAB)
terbentuk seperti ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari
pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah itu feses bayi bisa
bergumpal gumpal seperti jelly, padat, berbiji atau seeded dan bisa berupa
cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif biasanya tidak bebentu, bisa
seperti pasta atau krem, berbiji dan juga bisa seperti mencret atau mencair.
menjaga bayi agar tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK
harus diganti popoknya. Jika urine pucat, maka kondisi ini menunjukan
d. Tidur
tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam
sehari. Pada umumnya bayi terbangun sampai malam hari pada usia 3
bulan.
e. Kebersihan kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur, mandi
daan bersihkan seluruh tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan.
f. Keamanan
Hindari pemberian apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa
anak, meliputi:
1) Pemeriksaan fisik
3) Penampilan umum
4) Perkembangan psikologi
feses
BAK
a. Jangan oleskan salep apapun atau zat ke tampuk tali pusat. hindari
pembukusan tali pusat. tampuk tali pusat yang tidak tertutup akan
mengering dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit
b. Jangan pisahkan ibu dengan bayi dan biarkan bayi bersama ibunya paling
c. Jangan tinggalkan ibu dan bayi sendiri kapan pun (Saifuddin, 2010).
Kusmiyati 2008
Sabrina, 2008
Pudiastuti 2012
Yulaikhah 2008
Mandang 2014
Yeyeh dkk, 2009
Kuswanti, 2017
Manuaba, 2010