PENDAHULUAN
yang sangat tinggi nilainya. Karena dengan sehat kita dapat melakukan
aktivitas setiap hari. Hidup sehat merupakan hal yang seharusnya diterapkan
oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak,
mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan esensi dan hak asasi
adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,
agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya (Maryunani, 2013).
lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS). PHBS dipengaruhi oleh perilaku
seseorang, dan perilaku itu sendiri terdiri menjadi tiga aspek, yakni:
1
pengetahuan, sikap dan praktik. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010
secara nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar
penurunan angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4%
pada tahun 2014. Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling
pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan akses terhadap air
penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.
yang diluncurkan pada tahun 2006 yang bertujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat tidak sehat menjadi sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dan mampu
2
anak usia sekolah ( 6-10 th ) misalnya diare, kecacingan dan demam berdarah
rumah tangga di Indonesia dengan PHBS baik adalah hanya 32,3 persen,
dengan proporsi tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua
PHBS baik di bawah proporsi nasional, ini lebih rendah dibandingkan dengan
proporsi nasional rumah tangga PHBS pada tahun 2007 adalah sebesar 38,7%.
PHBS Kota Serang hanya 8 indikator yang mencapai target. Indikator yang
belum memenuhi syarat yaitu cakupan bebas asap rokok, air bersih, sampah,
tangga atau keluarga karena rumah tangga yang sehat merupakan asset atau
rawan terkena penyakit menular dan penyakit tidak menular, oleh karena itu
3
Secara umum, Program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan
bahwa hubungan yang signifikan antara usia dengan tingkat perilaku PHBS
0,206), hal ini didukung oleh penelitian Putra (2013) di Kelurahan Sei Putih
SLTA, dan Orangtua memberikan pengaruh yang tidak baik terhadap anggota
tingkat pendidikan yang mayoritas SLTA sehingga ada hubungan yang kuat
4
antara pengetahuan tidak merokok di dalam rumah dengan PHBS.
dapatkan hasil terdapat 5 ibu hamil yang sudah membuang sampah pada
sedangkan 5 Ibu hamil yang lain, jarang mencuci tangan dengan air mengalir
dan sabun sebelum makan, kurang makan sayur dan buah, serta
seperti sumur, dan ember yang menampung air hujan yang dibiarkan begitu
saja.
memberikan asuhan pelayanan kebidanan yang aman dan efektif, serta faktor
utama dalam perilaku hidup bersih dan sehat, maka peneliti merasa tertarik
Sikap Ibu hamil dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan esensi dan hak asasi
Indonesia Sehat menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku
sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. PHBS dipengaruhi
5
oleh perilaku seseorang, dan perilaku itu sendiri terdiri menjadi tiga aspek,
yakni: pengetahuan, sikap dan praktik. PHBS tatanan rumah tangga di Banten
menurut Riskesadas (2013) hanya dibawah 40%, dari 10 indikator PHBS Kota
memenuhi syarat yaitu cakupan bebas asap rokok, air bersih, sampah, saluran
1.3 TUJUAN
6
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Ibu hamil
perilaku hidup bersih dan sehat pada Ibu hamil yang aman dan
berkualitas.