Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, maka sumber
daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja secara professional yang
menjamin outcome yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal tersebut terdapat
dalam Undang-Undang No. 36 Taun 2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa
setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di
bidang kesehatan serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,bermutu,dan
terjangkau. Sejalan dengan Undang-Undang tersebut, visi Puskesmas Pasongsongan
yaitu:
VISI :
TERWUJUDNYA MASYARAKAT PASONGSONGAN YANG
MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT
MISI :
1. MENGGERAKKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN
KESEHATAN
2. MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
MELALUI PEMBERDAYAAN.
3. MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI
PELAYANAN PARIPURNA.
4. MENINGKATKAN DAN MENDAYAGUNAKAN SUMBER DAYA
KESEHATAN.
Guna mewujudkan visi dan menjalankan misi rencana strategis pembangunan
kesehatan, Puskesmas Pasongsongan mempunyai Tata nilai yang disepakati oleh seluruh
karyawan Puskesmas Pasongsongan adalah:
“PUSKESMAS PASONGSONGAN BER-IMAN”
(Inovatif, Manusia, Amanah dan Nyaman)

1. INTEGRITAS YANG AMANAH


Selururuh potensi sumber daya manusia bersama-sama mewujudkan Visi dan
Misi dapat dipercaya karena jujur dalam setiap tindakan, terbuka, dan
konsisten.
2. MANUSIAWI DENGAN SALING MENGHORMATI DAN MENGHARGAI

1 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Kami senantiasa memperlakukan orang lain secara manusiawi, menghormati
dan menghargai pendapat orang lain,
3. KENYAMANAN, KETULUSAN HATI DAN KETERBUKAAN
Kami senantiasa memberikan kenyamanan mendengar, merespon dengan cepat
dan mengharapkan keterlibatan masyarakat dengan tujuan semua pelayanan
memuaskan

4. INISIATIF DAN INOVASI


Kami selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dengan
meningkatkan kemampuan melalui kerja Tim yang selalu bekerja sama untuk
mendapatkan hasil yang baik
MAKLUMAT PELAYANAN PUSKESMAS PASONGSONGAN
Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pelayanan dalam melayani
masyarakat dengan sebaik-baiknya :
1. Kami mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan
pelayanan secara berkesinambungan, inovatif,manusiawi,amanah dan nyaman.
2. Kami menerima masukan, kritikan, koreksi dan saran demi perbaikan pelayanan
kami.
Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada
masyarakat terdapat beberapa sasaran strategis yaitu:
1. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat (PHBS)
2. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dengan desa siaga
aktif, pos kesehatan desa yang beroperasi, dan sekolah dasar yang
mempromosikan kesehatan
3. Meningkatnya kebijakan publik berwawasan kesehatan, yaitu kabupaten/kota yang
teradvokasi untuk menetapkan kebijakan publik berwawasan kesehatan
4. Meningkatnya kapasitas promosi kesehatan, antara lain jumlah strategi promosi
kesehatan dalam program prioritas, pengembangan promosi kesehatan di rumah
sakit, dan pengembangan promosi kesehatan di puskesmas.
Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi
kesehatan kepada masyarakat adalah:
1. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan
pengambil keputusan melalui advokasi kebijakan kesehatan dan koordinasi serta
kolaborasi lintas program dan lintas sektor
2. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha
3. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial
4. Memperkuat gerakan masyarakat
5. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan masyarakat

2 LaporanPromosi Kesehatan 2018


6. Meningkatkan kapasitas pengelola
Tabel 1.1
Indikator dan Target SPM dan PKP Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
di Puskesmas Pasongsongan tahun 2016-2020

Sasaran Indikator Target


No
Kegiatan kinerja Program 2016 2017 2018 2019 2020
meningkatnya
promosi
Cakupan Desa
1 kesehatan dan 80% 85% 90% 95% 95%
siaga Aktif
pemberdayaan
masyarakat
Pengakjian
PHBS (Pola Rumah Tangga
2 20% 20% 20% 20% 20%
Hidup Bersih dan yang Dikaji
Sehat
Pembinaan
100% 100% 100% 100% 100%
Posyandu
Pengukuran
Tingkat
Pengembangan 100% 100% 100% 100% 100%
3 perkembangan
UKBM Posyandu
Pengukuran
tingkat
100% 100% 100% 100% 100%
perkembangan
Poskesdes

Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat

dan promosi kesehatan yang sesuai tujuan dan sasaran program serta mencapai hasil yang

diharapkan, berhasil guna dan berdaya guna yang optimal dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dalam mewujudkan misi tersebut, Puskesmas Pasongsongan

melalui Program Promosi Kesehatan sebagai bagian yang bertanggung jawab dalam

pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dengan tujuan

memudahkan individu, keluarga, dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat.

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap

pencapaian kinerja dari kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan

adalah laporan Promosi Kesehatan. Laporan ini memberikan gambaran yang

komprehensif tentang komunitas, potensi daerah, dan potret masyarakat dalam promosi

kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Penyusunan laporan Promosi Kesehatan Puskesmas Pasongsongan nantinya dapat


digunakan untuk mengetahui pencapaian program; menjelaskan kebutuhan sehingga dapat
diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), dan
penanggulangan; mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat

3 LaporanPromosi Kesehatan 2018


digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isu-isu prioritas kesehatan;
memudahkan penyusunan data dasar untuk perencanaan kegiatan peningkatan kesehatan
masyarakat dan dokumen perencanaan masyarakat lainnya; serta bahan advokasi pada
pemangku kepentingan untuk menetapkan kebijakan kesehatan di Kecamatan
Pasongsongan.

1.2 Tujuan Profil Promosi Kesehatan


a. Tujuan Umum
Diperolehnya gambaran potensi dan pencapaian kinerja kegiatan pemberdayaan
masyarakat promosi kesehatan
b. Tujuan Khusus
Tujuan laporan Promosi Kesehatan adalah:
1) Mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam satu wilayah
2) Menjelaskan kebutuhan sehingga dapat diprioritaskan untuk tindakan peningkatan
(promotif), pencegahan, dan penanggulangan
3) Mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat digunakan
untuk memantau perubahan dn kemajuan dalam isu-isu prioritas kesehatan
4) Menyusun data dasar untuk perencanaan kegiatan peningkatan kesehatan
masyarakat dan dokumen perencanaan masyarakat lainnya

4 LaporanPromosi Kesehatan 2018


BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Wilayah


 Secara Geografis Puskesmas Pasongsongan terletak di paling barat Batas Kabupaten
Sumenep jalur pantai Utara ,Luas Kec. Pasongsongann :119,03 Km2 yaitu berbatasan
dengan Kecamatan Pasean kabupaten Pamekasan dengan jarak sekitar 40 Km dari
Kota Sumenep di pesisir utara Laut jawa.dan batas wilayah adalah sebagai berikut :
 - Sebelah Utara : Laut jawa
 - Sebelah Timur : Kecamatan Ambunten dan Kecamatan Rubaru
 - Sebelah Selatan : Kecamatan Ganding dan Kecamatan Guluk-
Guluk
 - Sebelah Barat : Kabupaten pamekasan
 Puskesmas Pasongsongann memiliki wilayah kerja sebanyak 10 desa yang terbagi
dalam 63 Dusun ,Selanjutnya secara rinci dapat dilihat melalui tabel berikut ini
 Tabel 2.1 Jumlah desa,Dusun dan Jumlah penduduk dan Jumlah KK
Jumlah Jumlah
No Nama Kecamatan Jumlah KK
Dusun Penduduk
1 Passongsongan 8 7824 2322
2 Panaongan 8 4433 1240
3 Padangdangan 6 3411 931
4 Soddara 4 5153 1585
5 Lebeng Barat 7 4546 1185
6 Lebeng Timur 6 3663 1051
7 Rajun 7 5994 1496
8 Campaka 7 3480 862
9 Prancak 5 6705 1750
10 Montorna 5 6273 1652
TOTAL 63 51482 14074

5 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Gambar 2.1
Peta Wilayah Puskesmas Pasongsongan Tahun 2018

2.3 Potensi yang Dimiliki


2.3.1 Kondisi Sosial Ekonomi
2.3.1.1 Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan
uang bagi seseorang dan keluarganya. Permintaan terhadap suatu barang
atau jasa dalam kesehatan sangat ditentukan oleh faktor pendapatan
keluarga dan faktor harga. Kemampuan ekonomi menjadi salah satu
faktor penting yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan fasilitas
kesehatan ataupun aktivitas sosial.

6 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Masyarakat yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif (>15
tahun). Jenis pekerjaan dikategorikan menjadi berusaha sendiri, buruh
tidak atau buruh tidak dibayar, buruh tetap/dibayar,
buruh/karyawan/pegawai, pekerja bebas, dan pekerja keluarga atau tidak
dibayar (BPS, 2018).

pegawai
swasta
Petani/petern 9%
pedagang
akan 5%
45%
tidak bekerja
1%

nelayan
25%
PNS
6%
wiraswasta
9%

Gambar 2.2
Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Pasongsongan Berdasarkan Sensus Penduduk
Tahun 2018

2.3.1.2 Pendapatan Perkapita


Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan
daerah dengan jumlah penduduk daerah tersebut. Pendapatan perkapita
sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan suatu daerah, semakin besar pendapatan perkapitanya maka
semakin makmur suatu daerah.
Pendapatan perkapita bukan merupakan penyebab langsung terhadap
timbulnya masalah kesehatan, tetapi lebih ditekankan kepada kemampuan
masyarakat atau keluarga dalam menyediakan makanan bergizi, tempat
tinggal yang sehat, serta ketersediaan biaya untuk pemeliharaan
kesehatan.
2.3.2 Tingkat Pendidikan
2.3.2.1 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Penduduk yang berpendidikan tinggi dapat mempercepat proses
mengadopsi perilaku sehat. Hal ini dikarenakan mereka memiliki

7 LaporanPromosi Kesehatan 2018


pengetahuan, kesadaran, dan sikap positif yang membuat perilaku tersebut
langgeng.
Tabel 2.1
Persentase Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kecamatan
Pasongsongan
Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2018
No Indikator %
1 Tidak pernah sekolah 47,3
3 SD 32,7
4 SMP 13,9
5 SMA 2,8
6 Diploma I, II, III 1,2
7 Perguruan Tinggi (S1, S2, S3) 1,1
Sumber : BPS Kecamatan 2018

2.3.2.2 Kemampuan Baca Tulis


Salah satu faktor pendidikan yang berperan dalam IPM adalah Angka
Melek Huruf, yaitu persentase penduduk yang berusia 10 tahun ke atas
yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.
2.3.3 Budaya
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang semuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Sehingga penting untuk melakukan identifikasi nilai budaya
yang dianut oleh masyarakat yang terkait perilaku hidup sehat.
Dalam kebudayaan kecamatan Pasongsongan, suami atau ayah
berfungsi sebagai pelindung rumah tangga dengan tugas pokok mencari
nafkah dalam sistem kekeluargaan suku madura. Sedangkan istri bertanggung
jawab menjaga ketertiban dan keharmonisan rumah tangga. Sebuah keluarga
lebih mengharapkan anak laki-laki dari pada anak perempuan. Para kakek-
kakek dari kedua belah pihak menganggap cucu lelaki sebagai jaminan dan
bakal negeri (memperkuat kekuatan mereka).

2.3.4 Pencarian Pelayanan Kesehatan


Pola pencarian pelayanan kesehatan masyarakat selain dipengaruhi
oleh budaya setempat juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pelayanan,
jarak antar pelayanan, transportasi menuju pelayanan.

8 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Di Kecamatan Pasongsongan terdapat 1 puskesmas, 3 puskesmas
pembantu, 9 Polindes, 7 Ponkesdes, 3 Ponkesten, 1 Praktek Dokter Umum
Swasta dan 28 dukun bermitra. Semua fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
relatif mudah diakses baik dengan kendaraan umum maupun pribadi, dan
terletak di daerah strategis seperti dekat keramaian, di desa karena ada
poskesdes ataupun di tengah pemukiman penduduk.
2.3.5 Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain yang Memiliki
Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang Kesehatan
Untuk mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang optimal tidak
dapat dilakukan oleh Puskesmas Pasongsongan saja, membutuhkan peran
serta dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi
kemasyarakatan. Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya
menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan karena organisasinya bersumber
dari masyarakat.
Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh
anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas
dasar kesamaan kegiatan (profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa) untuk berperan serta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional.
Tabel : 2.3
Organisasi Keagamaan yang Ada dan Bermitra Dalam Promosi Kesehatan di Kecamatan
Pasongsongan tahu 2018
No. Kecamatan Organisasi Keagamaan
Jumlah yang ada Nama Orma Agama

1. Pasongsongan PP Muhammadiyah
PP Nahdatul Ulam
Aisyiyah
Muslimat
Dll

Tabel 2.4
Organisasi Profesi yang Ada dan Bermitra Dalam Promosi Kesehatan di Kecamatan
Pasongsongan Tahun 2018
No. Kecamatan Organisasi Profesi
Jumlah yang ada Nama Organisasi

1. Pasongsongan 1 - IDI
1 - PDGI
1 - IBI
1 - PPNI
1 - PERSAKMI
1 - HAKLI
1 - PERSAGI
1 - PPGI

9 LaporanPromosi Kesehatan 2018


BAB III
PROMOSI KESEHATAN

3.1 Organisasi Promos Kesehatan


3.1.1 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi yang merupakan wadah
dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Promosi Kesehatan di Puskesmas Pasongsongan tahun 2018

Kepala Puskesmas Pasongsongan

Drg. YENNY TRI SUCI,M.Kes

Penanggung Jawab UKM

ELMI ZULFIYAH,Amd.Keb

PENANGGUNG JAWAB PROMOSI KESEHATAN

FARIDATUL MELIYANA,S.KM

Promosi Kesehatan memiliki tugas pokok dan fungsi dalam mendukung


pencapaian program promosi kesehatan di Puskesmas Pasongsongan. Yang
mengelola kegiatan PBHS dan UKBM, Informasi mengelola kegiatan penyebaran
informasi kesehatan.
3.1.2 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai oleh Program Promosi Kesehatan Tahun 2018,
meliputi:
a. Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Desa dan kelurahan siaga aktif serta peningkatan strata desa siaga aktif
c. SMD dan MMD untuk mengetahui identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat
d. Refreshing Kader ( Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader)
e. Monev PHBS di Sekolah dan Di desa
f. Pembinaan SAKA BAKTI HUSADA
g. Penyuluhan Kesehatan ( NAPZA)

10 LaporanPromosi Kesehatan 2018


h. Penyuluhan dalam dan luar Gedung Yang berhubungan dengan Masalah
kesehatan yang terjadi di masyarakat.
i. Pengukuran tingkat perkembangan Poskesdes (Ponkesdes, Polindes, dan
Ponkestren)
3.1.3 Strategi
Strategi yang digunakan oleh Program Promosi Kesehatan pada umumnya
adalah:
a. Advokasi
b. Bina suasana
c. Gerakan pemberdayaan, yang didukung dengan
d. Kemitraan

3.1.4 Kebijakan
Kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan Promosi Kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat di Puskesmas Pasongsongan ( SK Kepala Puskesams
Tentang Tupoksi Promosi Kesehatan )
3.1.5 Sumber Daya
Dalam mencapai kinerjanya, Program Promosi Kesehatan di Puskesmas
Pasongsongan didukung oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya
manusia dan sumber daya anggaran
3.1.5.1 Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu
organisasi. Adapun bentuk serta tujuannya, organisasi disusun
berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaannya misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Sehingga
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/organisasi.
Tabel 3.1
Sumber Daya Manusia Promosi Kesehatan di Puskemas Pasongsongan
Tahun 2018
No. Puskesmas Jabatan Jurusan Jenis Kelamin Total

Laki laki Perempuan


1 Pasongsongan Promkes SKM 1 1
Bidan
Desa Bidan 9 9
Perawat
Desa Perawat 5 2 7
Perawat
Pesantre
n Perawat 2 2

11 LaporanPromosi Kesehatan 2018


3.1.5.2 Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis meliputi
seluruh kegiatan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) uang dan berlaku
untuk jangka waktu (periode) tahun pelaporan yang didanai oleh Puskesmas,
bantuan Oparasional Kesehatan (BOK), Jaminan kesehatan nasional (JKN)
dll.

3.1.5.3 Sarana Promosi Kesehatan


Sarana promosi kesehatan adalah peralatan yang dapat membantu
pelaksanaan tugas promosi kesehatan di daerah. Jenis peralatan sesuai standar
yang harus dimiliki adalah OHP, slide projector, TV, video, kamera video,
generator set, kamera foto, public address system, wireless, radio cassette
recorder, megaphone, LCD mega layout, lemari media, panel pameran,
standard flipchart, video projector, mobil unit promosi kesehatan, peralatan
grafis, desktop publisher, papan informasi dan studio mini.
Di Puskesmas Pasongsongan telah ditunjang beberapa peralatan
standar, walalupun belum semua terpenuhi, antara lain OHP, slide projector,
TV, video, wireless, standard flipchart, Pusling l unit promosi kesehatan,
dan papan informasi.
3.2 Pencapaian Kinerja Program Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan
Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Upaya Kesehatan bersumberdaya
masyarakarat (UKBM), merupakan kegiatan yang dilakukan oleh promotor kesehatan
sebagai upaya dan bentuk mewujudkan kemandirian masyarakat. PHBS dengan tatanan
yang dikembangkan dalam pengkajian dan intervensi kesehatan di rumah tangga,
Institusi kesehatan, institusi pendidikan, Tempat tempat Umum, tempat tempat Kerja ,
pesantren dll, dan pemberdayaan UKBM yang berbentuk seperti Poskesdes (Polindes,
ponkesdes, ponkestren), Saka bakti Husada, Posyandu lansia, taman Posyandu, Pos
UKK, dsb) yang merupakan pengembangan dalam kegiatan promosi kesehatan dan desa
siaga aktif. Promosi Kesehatan sevara umum telah melaksanakan kagiatan yang
melalaui dana BOK, dana JKN dan Puskesmas Pasongsongan sebagai Berikut :

Tabel :3.2
Kegiatan Promosi Kesehatan yang di dana (BOK, JKN, Puskemas ) tahun 2018
JADWAL KEGIATAN
NO URAIAN KEGIATAN
JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGTS SEP OKT NOP DES

1 Pembinaan Desa Siaga Aktif √ √ √ √

2 Survey Mawas Diri √

3 Musyawarah Masyarakat Desa √

4 Pembinaan Taman Posyandu √ √ √

12 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Refresing/Pembinaan Kader
5 Posyandu
2.Pengukuran Tingkat √
Perkembangan Posyandu
3.Posyandu PURI (Purnama
Mandiri)

Pengkajian PHBS (Pola Hidup


Bersih dan Sehat )

6 1.Rumah Tangga Yang dikaji √

7 2.Institusi pendidikan yang dikaji √

8 3.Institusi Kesehatan yang dikaji √


4.Tempat-Tempat Umum (TTU)
9 yang di kaji √

10 5.Tempat Kerja yang dikaji √ √

11 6.Pondok Pesantren yang dikaji √


Intervensi/Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada
12 kelompok Rumah Tangga √ √ √ √ √ √
2.Kegiatan Intervensi Pada Institusi
13 Pendidikan √ √
3.Kegiatan Intervensi Pada institusi
14 Kesehatan √ √

15 4.Kegiatan Intervensi pada TTU √ √


5.Kegiatan intervensi pada tempat
16 kerja √ √
6.Kegiatan intervensi pada Pondok
17 Pesantren √ √

Pengembangan UKBM
1. Kegiatan Rutin Saka Bakti
18 Husada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2.Pengukuran Tingkat
19 Perkembangan Posbindu PTM √

20 3.Pembinaan Pos UKK √

21 4. Pembinaan Poskestren √

22 5.Penyuluhan NAPZA √
6.Pengukuran tingkat
23 perkembangan Ponkesdes √

13 LaporanPromosi Kesehatan 2018


TABEL 3.3
CAPAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS PROGRAM PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2018

N Targ Satuan Total Targ Kompil %Caku Capaian Kegiatan


o et sasaran Sasar et asi pan Jan Feb Mar Ap Me Jun Juli Agus Sep Ok No De
Tah an Sasar Pencap Riil r i i tus t t v s
un an aian
201 (Tx (dalam
8 S) satuan
(T) sasaran
dala )
m%
1 3 4 5 6 : 7 8 : 7/5 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5x3
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga 59% RT 1407 8303 8448,0 60,0 76 145 110 65 73 11 34 879 543 64 353 86
Sehat yang 4 ,7 5 3 2 4 2 5 5 3 4
memenuhi 10
indikator PHBS
2. Institusi 69% Sekolah 90 62,1 68,0 75,6 0 0 0 0 0 13 10 9 14 5 5 12
Pendidikan yang
memenuhi 7-8
indikator PHBS

14 LaporanPromosi Kesehatan 2018


(klasifikasi IV)

3.Institusi Kesehatan 100 yankes 16 16 13,0 81,3 0 0 0 0 0 0 0 0 6 7 0 0


yang memenuhi 6 %
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
4. TTU yang 64% TTU 50 32 14,0 28,0 2 1 0 1 1 0 1 1 1 2 3 1
memenuhi 6
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
5.Tempat Kerja yang 49% kantor 23 11,2 16,0 69,6 0 0 0 0 0 0 3 0 6 3 4 0
memenuhi 8-9/7-8 7
indikator PHBS
Tempat-Tempat
Kerja (klasifikasi IV)
6.Pondok Pesantren 29% Ponpes 14 4,06 3,0 21,4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
yang memenuhi 16-
18 indikator PHBS
Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV)

15 LaporanPromosi Kesehatan 2018


2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan

1.Kegiatan intervensi 100 Posyand 63 63 63,0 100,0 7 5 5 7 0 0 6 6 4 7 8 8


pada Kelompok % u
Rumah Tangga
2. Kegiatan 100 Sekolah 60 60 47,0 78,3 12 7 0 0 0 0 5 10 8 5 0 0
intervensi pada %
Institusi Pendidikan
3. Kegiatan 100 IK 19 19 13,0 68,4 0 0 0 0 0 0 0 0 6 7 0 0
intervensi pada %
Institusi Kesehatan
4. Kegiatan 100 TTU 50 50 0,0 0,0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
intervensi pada TTU %

5. Kegiatan 100 TK 15 15 19,0 126,7 0 0 10 0 0 0 0 0 9 0 0 0


intervensi pada %
Tempat Kerja
6.Kegiatan intervensi 100 PP 14 14 3,0 21,4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
pada Pondok %
Pesantren
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI ( 72% Posyand 63 45,3 23,0 36,5 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0
Purnama Mandiri ) u 6

16 LaporanPromosi Kesehatan 2018


2.Poskesdes 97% Poskesd 10 9,7 2,0 20,0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
beroperasi dengan es
strata Madya,
Purnama dan
Mandiri
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza 24% kali 48 11,5 12,0 25,0 0 2 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0
2
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif
1.Desa Siaga Aktif 97% Desa 10 9,7 2,0 20,0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2.Desa Siaga Aktif 13% Desa 10 1,3 1,0 10,0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0


PURI ( Purnama
Mandiri )
3.Pembinaan Desa 100 Desa 10 10 9,0 90,0 0 0 0 0 0 0 3 4 2 0 0
Siaga Aktif %

2.1.1.6. Promosi Kesehatan


1.Promosi kesehatan 100 Puskesm 10 10 10,0 100,0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
untuk program % as &
prioritas di dalam Jaringan
gedung Puskesmas nya
dan jaringannya

17 LaporanPromosi Kesehatan 2018


(Sasaran masyarakat
)

2..Promosi kesehatan 100 kali 12 12 29,0 241,7 0 0 10 0 0 0 10 3 4 2 0 0


untuk program %
prioritas melalui
pemberdayan
masyarakat di bidang
kesehatan ( kegiatan
di luar gedung
Puskesmas)
2.1.1.7 Program Pengembangan
1. Pembinaan tingkat 95% Poskestr 3 2,85 2,0 66,7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
perkembangan en
Poskestren
2..Poskestren Aktif 29% Poskestr 3 0,87 2,0 66,7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
en
3. Pembinaan tingkat 95% Pos 1 0,95 1,0 100,0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
perkembangan Pos UKK
UKK

18 LaporanPromosi Kesehatan 2018


4. Pembinaan tingkat 95% Posbind 10 9,5 10,0 100,0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0
perkembangan u
Posbindu PTM
5. Pembinaan Saka 100 sbh 1 1 1,0 100,0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Bakti Husada %

19 LaporanPromosi Kesehatan 2018


BAB IV
ANALISA DAN PEMCEHAN MASALAH

4.1 Rumusan Masalah


Dari semua kegiatan yang dilakukan oleh promosi kesehatan puskesmas
Pasongsongan untuk menunjang kinerja, mutu indikator UKM di bidang promosi
kesehatan serta pencapaian kinerja puskesmas tahun 2018 .
Capain program Promosi kesehatan kesehatan tahun 2018 telah diselasaikan dan
terlampir dari semua target yang ingin dicapai ada beberapa indikator program promosi
ksehatan yang belum mencapai target sebagai berikut :
Tabel : 4.1
Capaian Program Promosi Kesehatan Tahun 2018
Target
Tahun
Target
2018 Total prosentase
No kegiatan Satuan sasaran Sasaran Pencapaian
(T) Sasaran %
(Tx S)
dalam
%
1 3 4 5 6 : 5x3 7 8 : 7/5
1.Rumah Tangga
Sehat yang
59% RT 14074 8303,7 8448,0 60,0
memenuhi 10
indikator PHBS
2. Institusi
Pendidikan yang
memenuhi 7-8 69% Sekolah 90 62,1 68,0 75,6
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
3.Institusi
Kesehatan yang
memenuhi 6 100% yankes 16 16 13,0 81,3
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
4. TTU yang
memenuhi 6
64% TTU 50 32 14,0 28,0
indikator PHBS
(klasifikasi IV)
5.Tempat Kerja
yang memenuhi
8-9/7-8 indikator
49% kantor 23 11,27 16,0 69,6
PHBS Tempat-
Tempat Kerja
(klasifikasi IV)
6.Pondok
Pesantren yang
memenuhi 16-18
indikator PHBS
Pondok Pesantren 29% Ponpes 14 4,06 3,0 21,4
(Klasifikasi IV)

20 LaporanPromosi Kesehatan 2018


2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan
intervensi pada
100% Posyandu 63 63 63,0 100,0
Kelompok Rumah
Tangga
2. Kegiatan
intervensi pada
100% Sekolah 60 60 47,0 78,3
Institusi
Pendidikan
3. Kegiatan
intervensi pada
100% IK 19 19 13,0 68,4
Institusi
Kesehatan
4. Kegiatan
intervensi pada 100% TTU 50 50 0,0 0,0
TTU
5. Kegiatan
intervensi pada 100% TK 15 15 19,0 126,7
Tempat Kerja
6.Kegiatan
intervensi pada 100% PP 14 14 3,0 21,4
Pondok Pesantren
2.1.1.3.Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI
( Purnama 72% Posyandu 63 45,36 23,0 36,5
Mandiri )
2.Poskesdes
beroperasi dengan
strata Madya, 97% Poskesdes 10 9,7 2,0 20,0
Purnama dan
Mandiri
2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan
24% kali 48 11,52 12,0 25,0
Napza
2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif
1.Desa Siaga
97% Desa 10 9,7 2,0 20,0
Aktif
2.Desa Siaga
Aktif PURI ( 13% Desa 10 1,3 1,0 10,0
Purnama Mandiri)
3.Pembinaan Desa
100% Desa 10 10 9,0 90,0
Siaga Aktif
2.1.1.6. Promosi Kesehatan
1.Promosi
kesehatan untuk
program prioritas
di dalam gedung Puskesmas &
Puskesmas dan 100% 10 10 10,0 100,0
Jaringannya
jaringannya
(Sasaran
masyarakat )

21 LaporanPromosi Kesehatan 2018


2..Promosi
kesehatan untuk
program prioritas
melalui
pemberdayan
masyarakat di 100% kali 12 12 29,0 241,7
bidang kesehatan
( kegiatan di luar
gedung
Puskesmas)

2.1.1.7 Program Pengembangan


1. Pembinaan
tingkat
95% Poskestren 3 2,85 2,0 66,7
perkembangan
Poskestren
2..Poskestren
Aktif 29% Poskestren 3 0,87 2,0 66,7

3. Pembinaan
tingkat
perkembangan 95% Pos UKK 1 0,95 1,0 100,0
Pos UKK
4. Pembinaan
tingkat
perkembangan 95% Posbindu 10 9,5 10,0 100,0
Posbindu PTM
5. Pembinaan
Saka Bakti 100% sbh 1 1 1,0 100,0
Husada

Berdasarkan table diatas, menunjukkan bahwa terdapat 11 kegiatan di program Promosi


kesehatan Puskesmas Pasongsongan tahun 2018 yang tidak mencapai target berdasarakan
dari hasil penialain kinerja puskesmas desember tahun 2018 di dapatkan masalah sebagai
berikut :
1. Institusi kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS
Belum mencapai target karena data yang dimiliki tidak sesuai dengan keadaan
yang ada di lapanga.
2. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS
Belum mencapai target capaian karena di tiap desa banyak yang belum di setor
dan di rekap sehingga tidak masuk data.
3. Ponpes yang Memenuhi 16-18 Indikator PHBS ponpes
Belum mencapai target dikarenakan tidak semua ponpes dilakukan survey phbs
sehubungan dengan jadwal.
4. Kegiatan Intervensi pada Institusi Pendidikan
Belum mencapai target karena data di desa ada yang belum setor dan
mengumpul sehingga tidak masuk data.
5. Kegiatan Intervensi pada Tempat-tempat Umum

22 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Belum mencapai target karena tidak ada koordinasi antara penanggung jawab
dengan pihak terkait untukjadwal intervensi.
6. Kegiatan Intervensi Pondok Pesantren
Belum mencapai target karena data ponpes yang tidak sesuai dengan di desa,
dengan data di induk.
7. Posyandu PURI (Purnama dan Mandiri)
Belum mencapai target dalam peningkatan strata posyandu purnama dan mandiri
karena dalam peningkatan sarana dan prasaran yang belum memenuhi standar
dan SDM yang berubah ubah seiring berubahnya kepala desa.
8. Poskesdes PURI
Belum mencapai target dalam peningkatan strata posyandu purnama dan mandiri
karena dalam peningkatan sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar
dan SDM yang berubah ubah seiring berubahnya kepala desa
9. Desa Siaga Aktif
belum mencapai target karena rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
desa siaga serta peran aktif pengurus desa.
10. Desa siaga aktif Puri (Purnama mandiri)
Belum Mencapai target disebabkan tidak semua desa telah desa siaga
aktif sehingga strata penilaian yang diberikan banyak yang masih belum
dipenuhi.
11. Ponkestren Puri (Purnama mandiri)
Belum Mencapai target karena masih banyak yang perlu di lakukan pembinaan
lagi, petugas dan pengurus belum mengerti yang harus ada di ponkestren.

4.2 Prioritas Masalah


Dari 11 kegiatan yang capaiannnya masih rendah, dapat dipilih satu masalah yang
Urgent, Seriuosly, dan Growrt yang di atur dalam Permenkes 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas dengan menggunakan metode Scoring USG dibwah ini :
Tabel : 4.2
Prioritas Masalah kegaiatan Promosi Kesehatan Tahun 2018
No Masalah U S G Skor Prioritas
1 Institusi kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS 4 3 5 12 X
2 TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS 6 4 5 15 VII
3 Ponpes yang Memenuhi 16-18 Indikator PHBS 4 4 3 11 IXI
ponpes
4 Kegiatan Intervensi pada Institusi Pendidikan 4 4 5 13 IX
5 Kegiatan Intervensi pada Tempat-tempat Umum 4 5 5 14 VIII
6 Kegiatan Intervensi Pondok Pesantren Ponkestren 7 5 7 19 V
Puri (purnama mandiri)

23 LaporanPromosi Kesehatan 2018


Posyandu PURI (Purnama dan Mandiri) 8 8 8 24 III

Poskesdes PURI 7 6 8 21 IV

Desa Siaga Aktif 8 9 10 26 I

Desa siaga aktif Puri (Purnama mandiri) 8 8 10 27 II


Ponkestren Puri (Purnama mandiri) 5 5 6 16 VI

Berdasarkan hasil scoring prioritas masalah diatas, di ketahui bahwa yang menjadi
permasalahan program promosi kesehatan Puskesmas Pasongsongan, dari yang paling
Urgent, serius, dan growth sebagai berikut :
1. Cakupan Institusi kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS sebesar 81 % ,
target 100 % dengan kesenjangan sebesar 19 % di Puskesmas Pasongsongan
2. Cakupan TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS sebesar 28 % , target 64 %
dengan kesenjangan sebesar 36 % di Puskesmas Pasongsongan.
3. Cakupan Ponpes yang Memenuhi 16-18 Indikator PHBS ponpes sebesar 21 % ,
target 29 % dengan kesenjangan sebesar 8 % di Puskesmas Pasongsongan.
4. Cakupan Kegiatan Intervensi pada Institusi Pendidikan sebesar 78 % , target 100
% dengan kesenjangan sebesar 22 % di Puskesmas Pasongsongan.
5. Cakupan Kegiatan Intervensi pada Tempat-tempat Umum sebesar 100 % , target
50 % dengan kesenjangan sebesar 50 % di Puskesmas Pasongsongan.
6. Cakupan Kegiatan Intervensi Pondok Pesantren sebesar 21 % , target 21 %
dengan kesenjangan sebesar 79 % di Puskesmas Pasongsongan.
7. Cakupan Posyandu PURI (Purnama dan Mandiri)) sebesar 72 % , target 36 %
dengan kesenjangan sebesar 36 % di Puskesmas Pasongsongan
8. Cakupan Poskesdes PURI (Purnama dan Mandiri)) sebesar 97 % , target 20 %
dengan kesenjangan sebesar 77 % di Puskesmas Pasongsongan
9. Cakupan Desa Siaga Aktif sebesar 20 % , target 97 % dengan kesenjangan
sebesar 77 % di Puskesmas Pasongsongan.
10. Cakupan Desa siaga Aktif Puri sebesar 13 % , target 10 % dengan kesenjangan
sebesar 3 % di Puskesmas Pasongsongan
11. Cakupan Ponkestren Puri (purnama mandiri) yang memenuhi 10 indikator PHBS
sebesar 95 % , target 66 % dengan kesenjangan sebesar 29 % di Puskesmas
Pasongsongan.
4.3 Akar Penyebab Masalah
Dari hasil scoring USG, masalah yang urgent, Seriuosly dan Growth adalah kegiatan
Cakupan Desa siaga Aktif sebesar 20 % , target 97 % dengan kesenjangan sebesar 77 %
di Puskesmas Pasongsongan, metode analisa pencarian akar masalah dapat menggunakan
analisis Fish Bone ( Diagram tulang Ikan ) atau Isikawa sehingga dapat diketahui apa saja
faktor penyebab maslaah Desa siaga Aktif yang masih rendah :

24 LaporanPromosi Kesehatan 2018


RENDAHNYA CAKUPAN DESA SIAGA AKTIF SEBESAR 20 % , TARGET 97 % DENGAN KESENJANGAN SEBESAR 77 %
DI PUSKESMAS PASONGSONGAN TAHUN 2018

MAN (Petugas) METODE (cara) MATERIAL (Sarana)

Beban Kerja Yang


tinggi dan Double Job Pembinaan dan advokasi
Rendahnya Sarana dan prasarana
Petugas kepada kepala desa,
Cakupan Desa yang masih belum
kader, aparat desa lainnya
Siaga Aktif Sebesar memadai
masih kurang
20 % , Target 97 %
Dengan
Kesenjangan
Sebesar 77 %
Di Puskesmas
Pasongsongan
Rendahnya kesadaran
Tahun 2018 Pendanaan yang Kurangnya dukungan
masyarakat tentang
kurang untuk desa dari Lintas sector (
pentingya desa siaga aktif
siaga aktif Tomas, Toga)

MONEY (Dana) MARKETING Environemen


(PASAR ) ( Lingkungan )

25 LaporanPromosi Kesehatan 2018


4.4 Alternatif Pemecahan Masalah
Beberapa kendala dalam cakupan Desa siaga aktif yang masih rendah dapat
dipecahkan melalaui metode CARL :
Tabel : 4.3
Alternatif pemecahan Masalah Promosi Kesehatan
No Masalah C A R L Skor Prioritas
1 Kurangnya Insentif/ Honor kader 6 5 5 5 750 VI
2 Dueble Job petugas/ beban Kerja 7 7 6 5 1470 III
3 Minimnya Pembinaan dan advokasi 7 6 6 7 1764 I
kepada kepala desa, kader, aparat desa
lainnya
4 Kurangnya Dukungan Linsek 7 6 6 6 1512 II
5 Kurangnya Sarana Dan Prasarana 6 6 5 7 1260 IV
6 Kesadaran masyarakat Yang masih rendah 6 6 5 6 1080 V

Dari hasil scoring alternative pemecahan masalah rendahnya cakupan Desa Siaga
Aktif yang menjadi prioritas kami adalah Kurangya sarana dan Prasarana dalam
menunjang Peningkatan Strata Desa Siaga Aktif di Puskesmas Pasongsongan tahun 2018
, Maka program yang akan kami lakukan dengan mengunakan perencanaan P1, P2 dan P3
1. P1 (Perencanaan) :
Dengan cara mengadakan advokasi dan pembinaan kembali untuk lebih
mendekatkan ke warga untuk pemberdayaan masyarakat menegenai desa siaga
aktif
2. P2 (Pelaksanaan dan Pergerakan) :
Membuat jadwal pembinaan dan advokasi yang disetujui oleh kepala
puskesmas dan dilakukan bersama tim puskesmas.
3. P3 ( Pembinaan, Pengawasan, Pengevaluasi)
a. Mengawasi dan menindaklanjuti kegiatan tersebut serta melaporkan hasil
kegiatan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten sumenep.
b. Mengadakan Penilaian tingkat Kecamatan sebagai bentuk monitoring untuk
perkembangan Desa Siaga Aktif.
c. Melakukan advokasi dengan forpimka untuk kerjasama mewujudkan
kecamatan Pasongsongan seluruhnya Desa Siaga Aktif.

26 LaporanPromosi Kesehatan 2018


BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Prilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) dan Upaya Kesehatan bersumberdaya
masyarakarat (UKBM), merupkan kegiatan yang dilakukan oleh promotor kesehatan
sebagai upaya dan bentuk mewujudkan kemandirian masyarakat.
Sesuai dengan salah satu Misi Puskesmas Pasongsongan mendorong kemandirian
Masyarakat berprilaku Hidup bersih dan sehat dan mencapai program Promosi Kesehatan
tahun 2018 :
1. Meningkatnya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
desa siaga aktif dengan target 97 %
2. Pengkajian dan Intervensi PHBS di Rumah tangga, Institusi pendidikan, Insitusi
Kesehatan, Tempat Tempat Umum, Tempat Tempat kerja dan Pesantren dengan
target 100%
3. Pengembangan UKBM (Upaya kesehatan berbasis masyarakat )
a. Saka bakti Husada
b. Posyandu lansia
c. Posyandu balita
d. UKS
e. Pos Kesehatan remaja
5.2 Saran

1. Pemangku kebijakan untuk meningkatan Sarpras ( sarana dan Prasarana) yang ada
diluar gedung Khususnya Poskesdes untuk meningkatkan Strata Desa Siaga Aktif
serta kerjasamanya untuk mengembangkan Desa Siaga Aktif di Seluruh Kecamatan
Pasongsongan.
2. Komunikasi dan koordinasi antar SDM untuk saling membantu dalam Upaya
kesehatan Masyarakat sehingga masyarakat sadar serta terwujudnya misi
Puskesmas mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal berorientasi
Promotif dan preventif.

27 LaporanPromosi Kesehatan 2018

Anda mungkin juga menyukai