Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SBD

ALAT MUSIK TEKAN

Disusun Oleh
Kelompok 6 :

 Chandra Oktorianda
 Juharyati
 Okten Sagita
 Rahmadani Z
 Yandi Saputra
 Maria Sania

Guru Pembimbing :
Yayang Sakinah,S.Sn

MA MADINATUN NAJAH
T.P 2018/2019
ALAT MUSIK TEKAN

1. PIANO

Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano
disebut pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano
yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori(1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar
piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of
Art di New York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e
forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan,
banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat
musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik
berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.

Jenis Piano

Grand

Pada piano grand, senar diposisikan secara horizontal; memanjang dari tuts. Bunyi dihasilkan
oleh senar yang dipukul keatas oleh hammer dan memanfaatkan gaya tarik bumi untuk
mengembalikan hammer pada posisi semula. Ada banyak variasi ukuran piano grand yang
terkadang berbeda-beda tiap merek. Namun, pada umumnya variasi ukuran piano grand
yakni: concert grand (berkisar antara 2,2 hingga 3 meter), parlor grand (berkisar 1,7 hingga
2,2 meter), dan baby grand (berkisar antara 1,5 meter).
Semakin besar ukuran piano grand, semakin panjang pula senarnya. Senar yang lebih panjang
akan menghasilkan bunyi yang lebih keras dan natural. Hal ini menjadikan concert
grand sebagai pilihan utama untuk keperluan rekaman dan konser. Sementara piano yang
berukuran lebih kecil, seperti parlor grand dan baby grand umumnya menjadi opsi lain bagi
yang mempunyai dana terbatas atau ruang yang sempit.

Upright

Piano upright, atau sering kali disebut piano vertikal, merupakan jenis piano yang lebih praktis
dibandingkan piano grand. Pada piano upright, senar diposisikan secara vertikal
dan hammer bergerak secara horizontal. Berbeda dengan piano grand, hammer pada piano
upright kembali pada posisi semula dengan menggunakan pegas, sehingga terkadang pegas
tersebut harus diganti akibat mengalami degradasi.
Piano upright pada umumnya lebih murah dan lebih kecil sehingga populer untuk penggunaan
di rumah, gereja, sekolah, ataupun fasilitas publik. Namun, dikarenakan pendeknya senar yang
menyebabkan suara kurang natural, sulitnya memposisikan mikrofon untuk keperluan
rekaman, hammer yang terkadang terasa kurang natural, suara yang kurang keras, dan
sempitnya ruang bagi gelombang bunyi untuk beresonansi, membuat piano upright menjadi
opsi yang kurang populer untuk keperluan rekaman dan konser.
Elektronik dan Digital

e
Piano elektronik merupakan salah satu jenis penyintesis yang menggunakan osilator dan filter
untuk menyimulasikan suara piano akustik. Piano elektronik membutuhkan pengeras suara
untuk menghasilkan bunyi. Piano elektronik meraih puncak kepopulerannya pada tahun 1960-
1970. Umumnya piano elektronik dimainkan untuk lagu bergenre pop, rock, dan jazz.
Piano digital menggunakan teknologi pengambilan sampel secara digital untuk menghasilkan
suara yang identik dengan piano akustik. Sama halnya dengan piano elektronik, piano digital
juga memerlukan pengeras suara atau dengan menggunakan penyuara jemala. Piano digital
masa kini berbeda dengan piano digital di masa lampau. Kini, piano digital juga mempunyai
fitur yang menyerupai piano akustik seperti: pedal-pedal piano dan tuts yang diberi pemberat.
Selain itu, piano digital juga mempunyai fitur-fitur yang tidak dimiliki piano akustik, misalnya:
antarmuka MIDI, penggunaan penyuara jemala, dan variasi pilihan suara.
Teknologi pengambilan sampel secara digital yang sudah semakin berkembang
memungkinkan produsen piano digital piano untuk merekam berbagai variasi sampel suara
piano dalam berbagai kondisi (ditekan pelan, sedang, maupun keras). Hal ini memungkinkan
piano digital untuk memiliki suara natural yang menyerupai piano akustik.
Selain itu, piano digital umumnya jauh lebih murah dibandingkan piano akustik, ditambah lagi
piano digital berukuran kecil dan ringan sehingga mudah dipindahkan.
2. Akordeon

Menurut sejarah dunia, ternyata pada tahun 1822 seorang seniman yang berasal dari Berlin,
Jerman, bernama Christian Fried menciptakan alat musik akordeon. Kemudian pada tahun
1829 Akordeon mulai dipatenkan oleh Cyrill Demian. Dan semakin lama semakin populer dan
mulai dikenal di Inggris pada tahun 1831. Mulanya akordeon ini memang sudah mempunyai
tuts piano tetapi masih sangat sederhana dan tradisional. Dan semakin lama sesudah ditemukan
pengembangan piano yang lebih ke masa kini, akhirnya akordeon sekarang mempunyai tuts
yang mirip dengan piano secara luasnya. Bukan hanya itu juga, akordeon sekarang ini memiliki
pertahanan dan kualitas suara yang jauh lebih baik.

Akordeon ini memiliki point – point yang bersipat menyeluruh (universal) diantaranya bellow,
tubuh, dan palet dan bagian lain yang variabel. Tubuh terbuat dari dua kotak kayu yang
menyatu dengan bellow. Didalamnya merupakan ruang buluh yang akan mengeluarkan suara
atau bunyi. Sedangkan palet yang berbentuk seperti katup, mempunyai fungsi sebagai
pengontrol masuk dan keluarnya udara ke dalam alat musik akordeon itu. Sedangkan bellow
merupakan point yang cenderung menciptakan kevakuman dan tekanan udara yang digetarkan
sehingga menghasilkan suara.

Akordeon diantonis adalah akordeon yang paling terkenal diseluruh dunia, yang sering kali
digunakan sebagai pengiring tarian – tarian berkelompok di Eropa. Akordeon diantonis ini
memperoleh suara paling tinggi dibandingkan akordeon yang lainnya. Sedangkan akordeon
concertinas mempunyai bentuk sedikit lebih aneh. Alat musik ini terdapat kisi – kisi udara yang
berjumlah empat sampai dua belas. Sedangkan di Rusia ternyata akordeon berwarnalah yang
sangat populer. Dan yang terahir adalah akordeon piano yang telah sering kita jumpai.

Anda mungkin juga menyukai