Anda di halaman 1dari 16

Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DISIPLIN


KERJA, DAN PENGEMBANGAN KARIR TEHADAP PRESTASI
KERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI MALUKU

Ferdy Leuhery
Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Pattimura
E-Mail: ferdyleuhery12@gmail.com

Abstract
The quality of human resources is an important factor that can support the
success of an organization, to achieve the goal to achieve. Want a pullback of an
organization depend largely on the quality of human resources, to improve the
performance of existing employees in the instani. To raise the achievements of
the work of employees, there are factors that are necessary in instances, these
factors include the increased discipline employees and provides an opportunity to
develop a career employee, thus passing all that any employee accomplishments
can ditigkatkan. This research aims to examine and analyze the pegaruh quality
of human resources, career development and Discipline against the achievements
of the work of employees. The research method used is the quantitative methods
of research i.e. research survey to describe the relationships between variables and
explanatory research is to explain the relationship between variables through
testing The hypothesis. Analysis of the test tools used in this enelitian that is by
using multiple regression.
The hypothesis was tested with the test method F, t-test, and the coefficient
of determination (R2), research results show that (1) the quality of HR positive
effect towards the Accomplishment of work, (2) the work of influential positive
Discipline against the work achievement, (3) career development a positive effect
against Department Employees work achievement of transportation Province of
Maluku.

Keywords: Quality Of Human Resources, Career Development, Work


Discipline, Work Achievement.

118
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

I. PENDAHULUAN karyawan yang baik akan sangat


mempermudah suatu perusahaan atau
Sumber daya manusia mempunyai organisasi untuk mencapai tujuan
peranan yang besar dalam suatu yang diinginkan (Afrizal, 2014:5 ).
organisasi., terutama dalam mencapai Keberhasilan organisasi mencapai
tujuan organisasi. Dalam kenyataannya tujuannya sangat bergantung pada
keberhasilan suatu organisasi juga kualitas sumber daya manusianya.
sangat di tergantung dari sumber daya Peran sumber daya manusia dalam
yang dimiliki dalam organisasi organisasi memegang peranan yang
tersebut. Di era globalisasi saat ini menentukan karena hidup matinya
sangat jelas kita sadari bahwa peranan suatu organisasi pemerintah semata -
sumber daya manusia merupakan salah mata tergantung pada pegawainya.
satu faktor utama yang sangat penting Sumber daya manusia yang cukup
dalam suatu organisasi. Sumber daya memiliki kemampuan menciptakan dan
manusia mengandung arti pengakuan menghasilkan gagasan, memiliki
terhadap pentingnya peran manusia kreativitas, berinisiatif, berkemampuan
pada organisasi sebagai sumber daya memecahkan masalah, memiliki
yang vital dalam pencapaian tujuan- wawasan ke depan, keterampilan dan
tujuan organisasi, pemanfaatan keahlian merupakan wujud dari
berbagai fungsi dan kegiatan untuk manusia yang potensial dan
menjamin bahwa mereka digunakan berkualitas, yang harus dimiliki oleh
secara efektif dan efisien agar dapat organisasi agar dapat mewujudkan
bermanfaat bagi individu, organisasi tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
dan masyarakat. Pegawai merupakan faktor penentu
Menurut Hasibuan (2010: 10), dalam pencapaian tujuan instansi
mengemukakan bahwa: “Manajemen pemerintah secara efektif dan efisien.
sumber daya manusia adalah ilmu dan Pegawai merupakan penggerak
seni mengatur hubungan dan peranan kegiatan dalam suatu
tenaga kerja agar efektif dan efisien organisasi/instansi. Dalam
membantu mewujudkan tujuan melaksanakan tugas sebagai pegawai
organisasi, pegawai, dan masyarakat”. yang harus diperhatikan yakni adalah
Lebih lanjut menurut Nawawi (2006: kualitas sumber daya manusianya agar
40), menegaskan bahwa: “Sumber daya dalam pelaksanaanya sesuai dengan
manusia adalah potensi yang perencanaan instansi terkait sehingga
merupakan asset dan berfungsi sebagai menciptakan efektivitas kerja yang
modal non-material atau non-finansial baik. Oleh karena itu perlunya diadakan
di dalam organisasi bisnis, yang dapat upaya semaksimal mungkin untuk
diwujudkan menjadi potensi nyata memberdayagunakan sumber daya
(real) secara fisik dan non fisik dalam manusia yang dimilikinya untuk
mewujudkan eksistensi organisasi”. mendapatkan kualitas Sumber Daya
jadi pada dasarnya, manajemen sumber Manusia yang baik sebagai bentuk
daya manusia lebih memfokuskan pencapaian efektivitas kerja dalam
pembahasannya mengenai peranan suatu organisasi.
manusia dalam mewujudkan tujuan Kualitas Sumber daya, cara kerja
yang optimal. dan integritas pribadi
Kualitas sumber daya manusia mengkontribusikan kualitas kerja
merupakan faktor terpenting dalam terbaik. Walaupun dalam sebuah
keberhasilan sebuah organisasi, organisasi teknologinya sudah yang
semakin tinggi kualitas sumber daya terbaik, sistemnya terbaik, dan cara
manusia semakin baik Prestasi kerja kerja organisasi yang fokus pada mutu,
yang akan dihasilkan. Prestasi kerja tetapi bila integritas pribadi pekerja
tidak terfokus pada kualitas kerja
119
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

terbaik, maka hasil akhirnya selalu bahwa disiplin kerja merupakan suatu
menjadi tidak seperti yang diharapkan. bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
Kualitas integritas pribadi untuk manajemen baik organisasi / instansi
menghasilkan kualitas kerja terbaik pemerintah ataupun swasta agar para
haruslah menjadi perhatian penting pegawai dapat bekerja sesuai dengan
bagi setiap organisasi. Selain kualitas ketentuan yang berlaku dan Prestasi
kerja merupakan mekanisme kegiatan kerja mereka sesuai dengan yang
yang baik untuk mengendalikan diharapkan dan dapat mencapai tujuan
pegawai agar tujuan yang ingin dicapai yang ditetapkan. Disiplin kerja
perusahaan dapat terwujud dengan merupakan salah satu fungsi operatif
membandingkan antara hasil yang yang terpenting dan tidak dapat
dicapai oleh seorang pegawai dengan diabaikan karena sebagai bagian dari
standar Prestasi yang ditetapkan oleh fungsi pemeliharaan karyawan, dan
organisasi / instansi. Dengan Prestasi bilamana semakin baik disiplin kerja
berarti para pegawai akan mendapat karyawan, makin tinggi Prestasi kerja
perhatian dari atasannya sehingga yang dapat dicapainya. Faktor–faktor
mendorong mereka bergairah bekerja, yang mempengaruhi kedisiplinan
asalkan prosesnya jujur dan objektif adalah sebagai berikut (Fathoni, 2006):
serta ada tindak lanjutnya. Matutina, 1) Tujuan dan kemampuan.
2001:205), kualitas sumber daya 2) Keteladanan pimpinan
manusia mengacu pada : 3) Keadilan
1) Pengetahuan (Knowledge) yaitu 4) Waskat merupakan tindakan nyata
kemampuan yang dimiliki pegawai dan paling efektif untuk
yang lebih berorientasi pada mewujudkan kedisiplinan
intelejensi dan daya fikir serta karyawan. Atasan harus aktif dan
penguasaan ilmu yang luas yang langsung mengawasi perilaku,
dimiliki pegawai. moral, gairah kerja dan Prestasi
2) Keterampilan (Skill), kemampuan kerja bawahannya.
dan penguasaan teknis operasional 5) Sanksi hukuman.
di bidang tertentu yang dimiliki 6) Ketegasan
pegawai.
3) Abilities yaitu kemampuan yang Selanjutnya Siagian (2003 : 305)
terbentuk dari sejumlah kompetensi berpendapat bahwa disiplin adalah
yang dimiliki seorang pegawai yang suatu bentuk pelatihan yang berusaha
mencakup loyalitas, kedisiplinan, memperbaiki dan membentuk sikap
kerjasama dan tanggung jawab. dan perilaku pegawai tersebut secara
suka rela berusaha bekerja secara
Dalam melakukan suatu pekerjaan, kooperatif dengan pegawai lain serta
kita di tuntut untuk selalu loyal meningkatkan Prestasi . Hal ini berarti,
terhadap tanggung jawab yang disiplin menghendaki adanya
diberikan. Disiplin kerja ada salah satu peningkatan Prestasi oleh setiap
hal penting yang perlu diperhatikan pegawai dalam sebuah organisasi.
dalam melakukan suatu Tingkat kedisiplinan pegawai
pekerjaan.Disiplin kerja yakni dapat di lihat dari absensi pegawai
kesadaran dan kesediaan seseorang dalam perusahaan dan bagaimana
menaati semua peraturan organisasi pegawai berperilaku sesuai norma dan
dan norma-norma sosial yang berlaku. peraturan yang ada pada organisasi.
Dengan disiplin kerja yang baik pada Bila dalam absensi seorang pegawai
diri pegawai, maka akan semakin tinggi sering tidak masuk atau mangkir dalam
Prestasi kerja yang akan jam kerja bisa dikatakan pegawai
dicapainya. Dapat pula dikatakan tersebut kurang disiplin begitu pula
120
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

sebaliknya bila pegawai selalu masuk pegawai merencanakan karier masa


tepat waktu dan tidak sering terlambat depan mereka di instansi agar instansi
berarti pegawai tersebut pegawai yang dan pegawai yang bersangkutan dapat
disiplin. Hal ini sesuai dengan mengembangkan diri secara
Singodimedjo (2000:151) tentang maksimum. Sedangkan menurut
peraturan yang berkaitan dengan Martoyo (2007:74) pengembangan
disiplin kerja yaitu peraturan jam karier merupakan suatu kondisi yang
masuk, pulang dan istirahat. menunjukkan adanya sebuah
Pentingnya disiplin kerja pada sebuah peningkatan - peningkatan status
organisasi sangat menentukan. seseorang pada suatu organisasi dalam
Keteraturan adalah ciri utama jalur karier yang telah ditetapkan dalam
organisasi dan disiplin adalah salah organisasi yang bersangkutan.
satu metode untuk memelihara Pengembangan karier merupakan
keteraturan tersebut. Menurut Sutrisno proses peningkatan kemampuan kerja
(2010) tujuan utama disiplin adalah seseorang yang mendorong adanya
untuk meningkatkan efisiensi peningkatan Prestasi kerja dalam
semaksimal mungkin dengan cara rangka mencapai karier yang
mencegah pemborosan waktu dan diinginkan. Menurut Soeprihanto
energi. Disiplin dibutuhkan untuk (dikutip Muftiani, 2004:35) Setiap
tujuan organisasi yang lebih jauh, guna peningkatan karier seorang pegawai
menjaga efisiensi dengan mencegah harus didukung oleh beberapa kriteria
dan mengoreksi tindakan-tindakan yang sudah ditentukan seperti Prestasi,
individu dalam itikad tidak baiknya bobot tugas/pekerjaan, adanya
terhadap kelompok. Disiplin kerja lowongan jabatan, produktivitas kerja,
sangat diperlukan untuk menunjang efisiensi dan lainnya. Diperlukan
kelancaran segala aktivitas organisasi pembinaan karier para karyawan, agar
agar tujuan organisasi dapat dicapai dapat memberikan kepuasan kerja pada
secara maksimal. setiap individu karyawan yang akan
Pegawai ketika mencapai tujuan berakibat juga pada peningkatan
perusahaan sangat tergantung Prestasi kerja bagi kepentingan
bagaimana pegawai tersebut dapat organisasi. Hal ini berarti dengan
mengembangkan kemampuannya baik adanya pengembangan karier dapat
dalam mengembangkan pengetahuan, mendorong peningkatan Prestasi
keterampilan, dan keinginan untuk karyawan. Instansi atau lembaga
kerjasama antar berbagai satuan kerja pemerintah, semuanya di tuntut untuk
yang melaksanakan kegiatan yang secara dinamis dapat meningkatkan
berbeda. Mengingat begitu pentingnya kualitas sumber daya manusia, disiplin
peran pegawai dalam suatu perusahaan, kerja, dan pengembangan karir, serta
maka kegiatan pengembangan karier Prestasi kerja pegawai yang dimiliki
pegawai merupakan hal penting dalam dalam instansi tersebut. Sama halnya
upaya peningkatan Prestasi kerja dengan keadaan yang terjadi pada
pegawai, misalnya melalui pendidikan Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
karier, informasi karier, dan bimbingan Akan tetapi ada beberapa fenomena
karier. Pengembangan karier yang ditemui dalam Dinas
merupakan proses peningkatan Perhubungan Provinsi Maluku.
kemampuan kerja seseorang yang
mendorong adanya peningkatan 1. Di era saat ini banyak pekerjaan
Prestasi kerja dalam rangka mencapai yang membutuhkan ketrampilan dan
karier yang diinginkan. Andrew J. keahlian. Akan tetapi sumber daya
Dubrin (1982) mengemukakan bahwa manusia yang ada belum begitu
pengembangan karir adalah aktivitas mampu untuk menyelesaikan
kepegawaian yang membantu pegawai- pekerjaan mereka.
121
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

2. Disiplin kerja merupakan hal generative, inovatif dengan menggunakan


penting yang perlu diperhatikan energi tertinggi seperti intelligence,
didalam Dinas Perhubungan creativity, dan imagination, tidak lagi
Provinsi Maluku. Karena disiplin semata - mata menggunakan energi kasar
yang dilihat bukan saja mengenai seperti bahan mentah, lahan, air, energi otot,
bagaimana pegawai bisa dengan dan sebagainya.
efektif dan efisien dalam Karakteristik Kualitas Sumber Daya
menyelesaikan pekerjaan, tetapi ManusiaMenurut Ruky (2006:16) dalam
bagaimana seorang pegawai dapat buku “SDM berkualitas mengubah visi
mentaati setiap aturan yang ada di menjadi realitas” mengatakan bahwa
dalam instansi, termasuk jam masuk karakteristik atau ciri - ciri SDM berkualitas
dan pulang kantor. Serta kehadiran ialah :
setiap harinya. 1. Memiliki pengetahuan penuh tentang
3. Proses Pengembangan Karir yang tugas, tanggung jawab dan
terjadi di dalam Dinas Perhubungan wewenangnya.
Provinsi Maluku belum berjalan 2. Memiliki pengetahuan (knowledges)
dengan baik sesuai prosedur yang yang diperlukan, terkait dengan
ada, salah satu contoh konkrit yang pelaksanaan tugasnya secara penuh.
ditemui, ada pegawai yang memiliki 3. Mampu melaksanakan tugas - tugas
kemampuan lebih,dan keahlian, yang harus dilakukannya karena
bahkan punya masa kerja yang mempunyai keahlian/keterampilan
sudah cukup lama. Tetapi tidak (skills) yang diperlukan.
memiliki jabatan, dan hanya 4. Bersikap produktif, inovatif/kreatif,
menjadi staf biasa. Dengan mau bekerja sama dengan orang lain,
demikian hal ini menjadi masalah dapat dipercaya, loyal, dan
yang perlu diperhatikan. Karena sebagainya.
semua pegawai memiliki hak yang
sama untuk di promosikan apabila B. Disiplin Kerja
memenuhi kriteria dan aturan yang
berlaku, bukan berdasarkan kenalan, Disiplin diartikan oleh
garis keturunan, dan ikatan Prijodarminto (1993), sebagai suatu kondisi
emosional lainnya. yang tercipta dan terbentuk melalui proses
dari serangkaian perilaku yang
II. TINJAUAN PUSTAKA menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau
A. Kualitas Sumber Daya Manusia ketertiban.. Disiplin akan membuat
seseorang dapat membedakan hal-hal apa
Salim (1996:35) mengemukakan saja yang seharusnya dilakukan, yang wajib
pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia dilakukan, yang boleh dilakukan dan yang
sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya tidak seharusnya dilakukan (karena
Manusia adalah nilai dari perilaku merupakan hal-hal yang dilarang).
seseorang dalam mempertanggung Menurut Rival (2004, h:444) :
jawabkan semua perbuatannya baik dalam ”Disiplin kerja adalah suatu alat yang
kehidupan pribadi maupun kehidupan digunakan oleh pimpinan untuk
bermasyarakat dan berbangsa. Menurut berkomunikasi dengan pegawai agar
Ndraha (1997:12) mengatakan bahwa mereka bersedia untuk mengubah suatu
pengertian kualitas sumber daya manusia, perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
yaitu: Sumber Daya Manusia yang meningkatkan kesadaran dan kesediaan
berkualitas adalah sumber daya manusia seseorang mentaati semua peraturan
yang mampu menciptakan bukan saja nilai perusahaan dan norma-norma sosial yang
komparatif, tetapi juga nilai kompetitif, berlaku”. Disiplin dapat diartikan sebagai
122
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

sikap seseorang atau kelompok yang berniat kerja yang meliputi : kehadiran dan
untuk mengikuti aturan-aturan yang telah kepatuhan pegawai pada jam kerja,
ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pegawai melaksanakan tugas dengan
pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap tepat waktu dan benar.
dan tingkah laku karyawan terhadap 2. Disiplin peraturan
peraturan organisasi. Niat dapat diartikan Peraturan maupun tata tertib yang tertulis
sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
atau kemauan untuk menyesuaikan diri organisasi dapat dicapai dengan baik.
dengan peraturan. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari
Stuart Emmel (2001) pegawai terhadap komitmen yang telah
mendefinisikan disiplin sebagai suatu ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini
sistem aturan untuk mengendalikan berarti taat dan patuh dalam
perilaku. Fungsi utama disiplin di tempat melaksanakan perintah dari atasan dan
kerja adalah mendorong pegawai yang peraturan, tata tertib yang telah
belum memuaskan untuk menjadi lebih ditetapkan. Serta ketaatan pegawai
baik. Titik fokus pada peningkatan berarti dalam menggunakan kelengkapan
bahwa disiplin adalah mengenai mencoba pakaian seragam yang telah ditentukan
untuk mencapai, dan tidak menggunakan organisasi.
tuduhan atau maksud buruk. Hukuman 3. Disiplin tanggung jawab salah satu
dipergunakan hanya saat terakhir, saat cara wujud tanggung jawab pegawai adalah
lain telah gagal. Oleh karena itu, tujuan penggunaan dan pemeliharaan peralatan
utama pendisiplinan menurut Emmel adalah yang sebaik-baiknya sehingga dapat
untuk meningkatkan, mengkoreksi, menunjang kegiatan kantor berjalan
mencegah, dan meluruskan kembali dengan lancar. Serta adanya
tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, kesanggupan dalam menghadapi
membawa pegawai agar sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tanggung
aturan, membawa pegawai agar sesuai jawabnya sebagai seorang pegawai
dengan standar kerja organisasi,v dan (Robinns, 2005, h;182).
mendorong peningkatan dan performa kerja
pada tingkat yang lebih tinggi lagi. C. Pengembangan Karier
Dari pengertian di atas bisa di tarik
kesimpulan bahwa disiplin kerja yaitu suatu Pengembangan karir sangat penting
proses tindakan yang akan mengendalikan bagi suatu organisasi, karena karier
perilaku seseorang yang menunjukkan nilai- merupakan kebutuhan yang harus terus
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dikembangkan dalam diri seorang pegawai
keteraturan dan ketertiban pada organisasi sehingga mampu memotivasi pegawai
tersebut. Dan hukuman adalah cara terakhir untuk meningkatkan prestasinya.
setelah semua cara yang sebelumnya Pengembangan karier meliputi setiap
digunakan itu tidak bisa dilaksanakan lagi. aktivitas untuk mempersiapkan seseorang
Jadi disiplin itu bukan suatu penindasan untuk menempuh jalur karier tertentu. Suatu
yang akan mengurung gerak gerik rencana karier yang telah dibuat oleh
seseorang, tapi disiplin itu untuk mencegah seseorang pekerja harus disertai oleh suatu
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan tujuan karier yang realistis.
perusahaan itu biar tidak terulang kembali Sunyoto (2012:164) perencanaan
dan mengoreksi perilakunya. karier adalah proses yang dilalui oleh
individu pegawai untuk mengindetifikasi
Indikator Disiplin Kerja. dan mengambil langkah - langkah untuk
mencapai tujuan kariernya. Dengan
1. Disiplin waktu demikian seorang pegawai perlu mengambil
Disiplin waktu disini diartikan sebagai langkah – langkah tertentu guna
sikap atau tingkah laku yang mewujudkan rencana tersebut. Berbagai
menunjukkan ketaatan terhadap jam langkah yang perlu ditempuh itu dapat
123
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

diambil atas prakarsa pekerja sendiri, tetapi D. Prestasi Kerja


dapat pula berupa kegiatan yang disponsori
oleh organisasi, atau gabungan dari Mangkunegara (2002:67) dalam
keduanya. Hal ini merupakan salah satu Pasolong (2010:176) prestasi merupakan
prinsip pengembangan karier yang sangat hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
fundamental sifatnya. yang dicapai oleh seseorang dalam
Pengembangan karier menurut melaksanakan fungsinya sesuai dengan
Andrew J. Fubrin dalam Mangkunegara tanggungjawab yang diberikan
(2001:77) adalah aktivitas kepegawaian kepadanya.Tidak jauh berbeda, Siagian
yang membantu pegawai–pegawai (1995:227) mendefinisikan prestasi sebagai
merencanakan karier masa depan mereka suatu keseluruhan kemampuan seseorang
diorganisasi,agar organisasi dan pegawai untuk bekerja sedemikian rupa sehingga
yang bersangkutan dapat mengembangkan mencapai tujuan kerja secara optimal dan
diri secara maksimum. Pengembangan berbagai sasaran yang telah diciptakan
karier yang digunakan instansi/lembaga. dengan pengorbanan yang secara rasio lebih
Tidak terlepas dari perencanaan karier. kecil dibandingkan dengan hasil yang
Setiap pegawai dalam organisasi sebelum dicapai.
mengembangkan kariernya harus Prawirosentono dalam Pasolong
mempunyai perencanaan karier yang (2007:176) lebih cenderung menggunakan
matang terlebih dahulu. Selain itu, juga kata performance dalam menyebut kata
harus mengetahui hal-hal yang prestasi. Menurutnya performance atau
mempengaruhi pengembangan karier. prestasi adalah hasil yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam
Aspek – Aspek Pengembangan Karier suatu organisasi, sesuai dengan tanggung
jawab masing - masing dalam rangka
Menurut Saksono, (2003:45) , aspek mencapai tujuan organisasi bersangkutan
yang dinilai dalam pengembangan karir secara legal,tidak melanggar hukum dan
adalah sebagai berikut: sesuai dengan moral maupun etika.
a. Kesempatan untuk mencapai suatu Berbagai pendapat diatas dapat
berharga Parameter yang diukur adalah: menggambarkan bahwa prestasi pegawai
promosi jabatan, adil dalam berkarir dan dan prestasi organisasi memiliki keterkaitan
mendapatkan informasi peluang yang sangat erat, tercapainya tujuan
promosi. organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber
b. Kesempatan untuk mencapai hal baru daya yang dimiliki oleh organisasi yang
Parameter yang diukur adalah: digerakan atau dijalankan pegawai yang
kesempatan mengembangkan berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya
pengetahuan inovasi dan kreativitas mencapai tujuan organisasi. Jadi dapat
c. Kesempatan untuk membuat pegawai disimpulkan bahwa prestasi pegawai adalah
merasa senang. Parameter yang diukur penilaian hasil kerja seseorang dalam suatu
adalah:kesempatan memilih pekerjaan organisasi sesuai dengan tugas dan
sesuai dengan kesenangan Dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai
kesempatan menyelesaikan pekerjaan tujuan organisasi.
dengan cara masing – masing. Prestasi pegawai adalah kesediaan
d. Kesempatan untuk mengembangkan seseorang atau kelompok orang untuk
kecakapan dan kemampuan. Parameter melakukan sesuatu kegiatan dan
yang diukur adalah: kesempatan menyempurnakannya sesuai dengan
mengikuti diklat, seminar secara adil tanggung jawabnya dengan hasil seperti
dan merata yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan
performance sebagai kata benda (noun) di
mana salah satu entrinya adalah hasil dari
sesuatu pekerjaan (thing done), pengertian
124
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

performance atau prestasi adalah hasil kerja III. METODOLOGI PENELITIAN


yang dapat dicapai oleh seseorang dalam
suatu perusahaan sesuai dengan wewenang A. Rancangan Penelitian
dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya pencapaian tujuan perusahaan secara Penelitian ini termasuk penelitian
legal, tidak melanggar hukum dan tidak survey, yaitu penelitian yang mengambil
bertentangan dengan moral atau etika sampel dari suatu populasi dengan
(Rivai, 2005:15-17). menggunakan kuesioner sebagai alat
Menurut Agus Dharma (2003:355) pengumpul data yang utama ( singarimbun
yang menyatakan bahwa indikator yang dalam singarimbun dan effensdi,ed, 1999 )
digunakan dalam mengukur prestasi kerja Penelitian ini juga merupakan
yaitu:, prestasi pegawai adalah hasil kerja penelitian explanatory research (penjelasan)
seorang pegawai selama periode tertentu yakni penelitian yang berusaha menjelaskan
dibandingkan dengan berbagai hubungan antara variable–variable melalui
kemungkinan, misalnya standar, pengujian hipotesis (singarimbun dalam
target/sasaran atau kriteria yang telah singarumbun dan effendi, Ed, 1999 )
ditentukan terlebih dahulu dan disepakati Penelitian ini juga merupakan
bersama. (Agus Dharma, 2003:355)., penelitian analitis data, karena menganalisis
indicator prestasi meliputi: data sampel dengan statistic deskriptif yang
1. Kualitas pekerjaan diregenaralisasi untuk kesimpulan populasi
2. Kuantitas pekerjaan ( Arikunto, S, 2002 ) Data yang diperoleh
3. Loyalitas dari responden dalam merespons item –
item yang berkaitan dengan variable –
Menurut T.R. Michel dalam Rizky variable kualitas sumber daya manusia,
(2001:15) indikator prestasi meliputi : disiplin kerja, pengembangan karir , dan
a) Kualitas pelayanan (Quality of work), prestasi pegawai selama penelitian
yaitu kualitas pekerjaan yang dilakukan yakni selama kurang lebih 3
dihasilkan dapat memuaskan bagi bulan.
penggunanya atau tidak, sehingga hal
ini dijadikan sebagai standarkerja. B. Lokasi Penelitian
b) Komunikasi (Communication), yaitu
kemampuan pegawai dalam Lokasi penelitian yang akan dipakai
berkomunikasi dengan baik kepada untuk melakukan penelitan adalah, pada
konsumen. Dinas Perhubungan Provinsi Maluku,
c) Kecepatan (Promptness), yaitu sedangkan obyek yang akan diteliti adalah
kecepatan bekerja yang diukur oleh untuk mengetahui bagaimana pengaruh
tingkat waktu, sehingga pegawai Kualitas Sumber Daya Manusia, Disiplin
dituntut untuk bekerja cepat dalam Kerja, dan Pengembangan Karir Terhadap
mencapai kepuasan dan peningkatan Prestasi Pegawai Dinas Perhubungan
kerja. Provinsi Maluku.
d) Kemampuan (Capability), yaitu
kemampuan dalam melakukan
pekerjaan semaksima lmungkin
.e) Inisiatif (Intiative), yaitu setiap
pegawai mampu menyelesaikan
masalah pekerjaannya sendiri agar
tidak terjadi kemandulan dalam
pekerjaan.

125
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

C. Populasi dan Sampel dalam menilai sesuatu atau akuratnya


pengukuran atas apa yang seharusnya
Populasi adalah keseluruhan subjek diukur Ferdinand 2002). Definisi lain dari
penelitian. Polulasi digunakan untuk validitas adalah tingkat kemampuan suatu
menyatakan kumpulan (totalitas) dari instrument untuk mengungkapkan sesuatu
semua unit statistik yang menjadi objek yang menjadi sasaran pokok pengukuran
pengamatan. Populasi dalam penelitian ini yang dilakukan dengan instrument tersebut
adalah seluruh pegawai pada Dinas Hadi (1991). Prosedur untuk melakukan uji
Perhubungan Provinsi Maluku yang validitas instrument terdiri atas:
berjumlah 91 orang pegawai.
Sampel penelitian sebanyak 91 1. Menghitung skor variabel dari skor butir,
responden dengan dengan teknik dimana jumlah dari skor butir
pengambilan sampel menggunakan data merupakan skor variabel.
sensus. 2. Menghitung koefisien korelasi
sederhana antara skor butir(X) dengan
D. JENIS DAN SUMBER DATA skor variable (Y).

Dalam melakukan penelitian ini,


jenis data yang digunakan adalah :
1. Data primer, adalah data yang
dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
penelitian yang sedang ditangani
(Istijanto 2006). Data ini dikumpulkan Dimana:
secara langsung dari lapangan, yang rxy : koefisien korelasi sederhana
diperoleh dengan cara melakukan antara skor butir (X)dengan
pengamatan, distribusi quesioner, skor variabel(Y)
survei serta wawancara. N : Jumlah responden
2. Data sekunder, adalah data yang ΣX : Jumlah skor butir (X)
dianalisis dalam penelitian ini meliputi ΣY : Jumlah skor variable (Y)
pula data yang telah tersedia dalam 2
perusahan seperti data jumlah pegawai. ΣX : Jumlah skor butir (X) kuadrat
ΣY2 : Jumlah skor variable (Y)
E. HIPOTESIS kuadrat
ΣXY : Jumlah perkalian skor butir (X)
H1 : Terdapat Pengaruh yang positif dan skor variable (Y).
antara Kualitas Sumber Daya 3. Menghitung korelasi bagian-total, yang
Manusia Terhadap Prestasi Kerja merupakan korelasi hasil koreksi
H2 : Terdapat pengaruh yang positif antara terhadap korelasi sederhana yang
Disiplin Kerja Terhadap Prestasi dihitung pada langkah ke2. Adapun
Kerja rumus untuk menghitung korelasi bagian
H3 : Terdapat pengaruh yang positif total adalah sebagai berikut:
antara Kepuasan Kerja Terhadap
Prestasi Kerja

F. UJI INSTRUMENT PENELITIAN

Uji Validitas Dimana:


rpq : Koefisien korelasi bagian
Uji validitas menyangkut tingkat total
akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator
126
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

rxy : Koefisien korelasi untuk generalisasi. Beberapa hal yang dapat


sederhana dilakukan adalah penyajian data melalui
N : Jumlah responden tabel, grafik, diagram lingkaran (pie chart),
SBx : Deviasi standar skor butir pictogram, perhitungan modus, median,
SBy : Deviasi standar skor mean (pengukuran tendensi sentral), desil,
variabel persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar
Uji Reliabilitas deviasi, perhitungan prosentase. Dapat juga
dilakukan analisis korelasi antar variabel,
analisis regresi atau membandingkan dua
Untuk menguji reliabilitas data
nilai rata-rata sampel/populasi.
maka digunakan rumus Alpha Cronbach.
Dalam pengujian ini, uji reliabilitas
Statistik Inferensial
dilakukan dengan menggunakan cronbach
Statistik Inferensial yaitu statistik
alpha. Kalkulasi Cronbach Alpha
yang digunakan untuk menganalisis data
memanfaatkan bantuan SPSS, dan batas
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
kritis nilai apha untuk mengindikasikan
populasi. Adapun untuk menguji hipotesis
kuesioner yang reliable adalah 0,60. Jadi
dalam penelitian ini adalah analisis regresi
nilai cronbach alpha > 0,60 merupakan
berganda, yakni suatu teknik
indicator bahwa kuesioner tersebut
ketergantungan. Sehingga variabel yang
reliable/handal (Nunnally, 1967 dalam
akan dibagi menjadi variabel terikat ( Y )
Ghozali,2006). Untuk menguji reliablitas
dan variabel bebas ( X) Statistik ini
digunakan Rumus Alpha Cronbach
menunjukan bahwa variabel terikat akan
(Maholtra, 2005) yaitu :
bergantung ( terpengaruh ) pada lebih dari
suatu variabel terikat dan tiga tiga variabel

 k   b 
2 bebas. Pada penelitian ini menggunakan
satu variabel terikat dan tiga variable
r11    1  2 
 k  1   t 
bebas,yaitu:
1. Variabel Terikat (DependentVariable)
Variabel yang nilainya tergantung dari
Keterangan :
variable lain.Dalam penelitian ini yang
r11 = reliabilitas instrumen menjadi Variabel Terikat adalah
 b = jumlah varians butir
2
Disiplin Kerja (Y).
k = banyaknya butir pernyataan 2. VariabelBebas (IndependentVariable)
 t
2
= varians total Variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variable lain. Dalam penelitian ini
Pengujian reliabilitas dalam yang menjadi Variabel Bebas adalah:
penelitian ini akan dilakukan dengan a. Kualitas SDM (X1)
menggunakan program Statistical Product b. Displin Kerja (X2)
and Services Solutions (SPSS) for c. Pengembangan Karir (X3)
Windows.
Bentuk analisis multiple regresi ini adalah
G. ANALISA DATA (Sulaiman,2004):

Statistik Deskriptif Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e


Statistik Deskriptif, yaitu statistik yang
digunakan untuk analisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa ada tujuan membuat kesimpulan

127
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Keterangan: b2 = Koofisien regresi kedua


b3 = Koofisien regresi ketiga
Y = Variabel terikat atau
e = Epsigon atau error
Dependen Disiplin
Kerja X1 = Kualitas SDM
a = Nilai Konstanta X2 = Disiplin Kerja
b1 = Koofisien regresi X3 = Pengembangan Karir
pertama

H. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel: Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Model regresi berdasarkan hasil peningkatan variabel Disiplin (X2) diwakili


analisis dengan bantuan program SPSS 21 oleh indikator tanggung jawab, inisiatif dan
dapat dibentuk suatu persamaan regresi ketrampilan pada dinas perhubungan
sebagai berikut: provinsi maluku sesuai dengan dapat
meningkatkan prestasi Pegawai Dinas
Y=15.531+0.225X1 + 0.215X2 + 0.439X3 Perhubungan Provinsi Maluku (Y) akan
meningkat sebesar nilai koefisien regresi β2
1. β1 = 0.225 nilai parameter atau koefisien atau dengan kata lain setiap peningkatan
regresi β1 menjelaskan bahwa setiap prestasi pegawai Dinas Perhubungan
variabel kualitas sumber daya (X1) sangat Provinsi Maluku (Y) dibutuhkan variabel
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja disiplin kerja sebesar 0.215, dengan asumsi
Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi variabel bebas yang lain tetap.
Maluku (Y), karena dengan kualitas sumber 3. β3 = 0.439 nilai parameter atau koefisien
daya manusia yang baik dan dengan di regresi β3 ini menjelaskan bahwa setiap
dukung indicator kemampuan, ketrampilan, variabel pengembangan karir (X3) diwakili
pendidikan, memberikan pengaruh positif oleh indikator peningkatan kemampuan,
sebesar nilai koefisien regresi β1 atau kepuasan kerja, sikap dan perilaku pegawai,
dengan kata lain peningkatan prestasi kerja maka prestasi kerja pegawai Dinas
pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Perhubungan Provinsi Maluku (Y) akan
Maluku dibutuhkan variabel prestasi kerja meningkat sebesar nilai koefisien regresi β3
sebesar 0.225, dengan asumsi variabel atau dengan kata lain setiap peningkatan
bebas yang lain tetap. kinerja pegawai Dinas Perhubungan
2. β2 = 0.215 nilai parameter atau koefisien Provinsi Maluku. (Y) dibutuhkan variabel
regresi β2 menjelaskan bahwa setiap
128
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

pengembangan sebesar 0.439, dengan signifikan terhadap variabel terikat maka


asumsi variabel bebas yang lain tetap. dilakukan suatu analisis dengan metode uji
t dan uji F. Berikut ini adalah tabel yang
Pengujian Hipotesis menunjukkan hasil uji t dan besarnya t tabel
pada signifikansi 5% atau α = 0,05 (satu
Guna membuktikan apakah variabel sisi), serta hasil uji F (khusus untuk uji
bebas secara parsial maupun secara simultan) :
simultan mempunyai pengaruh yang

Tabel: Hasil Pengujian Hipotesis

1. Variabel (X1) Kualitas Sumber Daya Hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Manusia Hasil ini membuktikan bahwa variabel
disiplin kerja berpengaruh nyata atau secara
Variabel kualitas Sumber Daya signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai
Manusia (X1) memiliki nilai t Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
statistik/hitung sebesar = -2.377. Nilai ini
lebih besar dari t tabel (2.377> 1,658). 3. Variabel Pengembangan Karir (X3)
Dengan demikian hasil uji t, mengandung Variabel Pengembangan Karir (X3)
makna analisis yakni, menunjukkan secara memiliki nilai t statistik/hitung sebesar
statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha atau 4.508. Nilai ini lebih besar dari t tabel
Hipotesis diterima. Hasil ini (4.508 > 1,658). Dengan demikian hasil uji
memperlihatkan bahwa variabel Kualitas t, mengandung makna analisis yakni
Sumber Daya Manusia berpengaruh nyata menunjukkan secara statistik bahwa, tolak
atau secara signifikan terhadap prestasi H0 dan terima Ha, atau Hipotesis yang
kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi diajukan dapat diterima. Hasil ini
Maluku. membuktikan bahwa variabel
Pengembangan Karir berpengaruh nyata
2. Variabel Disiplin Kerja (X2) atau secara signifikan terhadap prestasi
Variabel disiplin kerja (X2) kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi
memiliki nilai t statistik/hitung sebesar Maluku.
2.218. Nilai ini lebih besar dari t tabel
(2.218 > 1,658). Hasil uji t, mengandung 4. Variabel Kualitas sumber daya manusia,
makna analisis yakni menunjukkan secara Disiplin kerja, dan Pengembangan karir
statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha atau (Secara Simultan).
129
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Hasil pengujian secara simultan pada Dinas Perhubungan Provinsi


variabel kualitas sumber daya manusia, Maluku. Hipotesis diterima.
disiplin Kerja, dan pengembangan karir 3. Pengembangan Karir dengan
kerja memiliki nilai F statistik/hitung indikator/item : pegawai diberikan
sebesar 8.507. Nilai ini lebih besar dari F kesempatan untuk mengembangkan
tabel (8.507 > 2.28). Dengan demikian karir, pegawai memiliki hak untuk
hasil uji F, mengandung makna analisis dipromosikan, pegawai dapat
yakni menunjukkan secara statistik bahwa, mengembangkan karir berdasarkan
terima Ha dan tolak H0 atau Hipotesis pengalaman yang dimiliki, Pegawai
diterima. Hasil ini membuktikan bahwa diikutsertakan dalam pelatihan dan
variabel kualitas sumber daya manusia, diklat, Pegawai diberikan pendidikan
disiplin kerja, dan pengembangan karir untuk mengembangkan karir
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan positif terhadap
berpengaruh nyata atau secara signifikan prestasi kerja pegawai Dinas
terhadap prestasi kerja pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
Perhubungan Provinsi Maluku. Hipotesis diterima.

I. KESIMPULAN REFERENSI PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah Abu Hasan Ali Al Asy'ari (2012) Pengaruh
dibahas pada bab sebelumnya maka Gaya Kepemimpinan,
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pengembangan Karir Dan Disiplin
1. Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan
indikator pegawai menyelesaikan Badan Pemeriksa Keuangan RI
pekerjaan sesuai dengan pengetahuan Perwakilan Provinsi Daerah
yang dimiliki, pegawai menyelesaikan Istimewa Yogyakarta
pekerjaan sesuai dengan ketrampilan Afrizal, 2014. Buku Metode Penelitian
yang dimiliki pegawai memiliki Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
kemampuan menyelesaikan pekerjaan Grafindo Persada
yang berhubungan dengan teknologi, Agus Ali Suharto ( 2012 ) Pengaruh
pegawai memiliki keahlian dalam KualitasSumber Daya Manusia,
melaksanakan tugas yang berhubungan Komiitmen dan Motivasi Terhadap
dengan teknologi, pegawai bertanggung Prestasi Pegawai Pada Inspektorat
jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, Kabupaten Kediri
berpengaruh signifikan positif terhadap Andrew J.Dubrin , 2001. Leadership
prestasi kerja pegawai pada Dinas (Terjemahan), Edisi Kedua, Jakarta:
Perhubungan Provinsi Maluku. Prenada Media.
Hipotesis diterima. Alwi Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar
2. Disiplin Kerja dengan indikator/item Bahasa Indonesia. Jakarta
pegawai memiliki sikap yang baik :Departemen Pendidikan Nasional
terhadap sesama rekan kerja, pegawai Balai Pustaka.
siap menerima sanksi ketika melakukan Anwar Prabu.Mangkunegar (2001),
kesalahan, pegawai patuh terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia
setiap aturan yang ada dikantor, Perusahaan. Bandung: Bandung.
pegawai masuk dan pulang kantor tepat Anwar Prabu Mangkunegara, (2002),
waktu, pegawai memiliki pemanfaatan Manajemen Sumber Daya Manusia,
waktu dalam bekerja, pegawai bekerja PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
sesuai dengan wewenang yang Anwar Prabu Mangkunegara,
diberikan. berpengaruh signifikan dan 2003.Perencanaan dan
positif terhadap prestasi kerja pegawai Pengembangan Sumber Daya

130
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Manusia. Bandung: Refika SPSS. Semarang : BP Universitas


Aditama. Diponegoro
Ardana. 2012. Manajemen Sumber Daya George,R. Terry 1993, Prinsip-prinsip
Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu Manajemen, terj. J. Smith, Jakarta:
Arikunto, Suharsimi, 2002, Metode Bumi Aksara Rais, Amien, 1999,
Penelitian, Suatu Tinjauan Praktek, Hasan, Dede .(2002). Kemampuan
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Manajerial Pimpinan dalam
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Memotivasi dan Mendisiplinkan
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Karyawan. Jakarta: Salemba Empat
Rineka Cipta. Handoko, T. Hani, 1990, Manajemen, Edisi
Aris Baharuddin,Taher Alhabsyi, Hamidah 2, BPFE : Yogyakarta.
Nayati Utami(2011), Pengaruh Hartatik , Indah Puji. 2014. Buku Praktis
pelatihan kompensasi, dan disiplin Mengembangkan SDM, Jogjakarta.
kerja terhadap prestasi kerja Laksana
karyawan (Studi Pada Kantor PT. Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen
PLN (Persero) Area Pelayanan dan Sumber Daya Manusia:Pengertian
Jaringan Malang) Dasar, Pengertian, dan Masalah.
As’ad. 2000. Seri Ilmu Sumber Daya Jakarta: PT. Toko Gunung Agung,
Manusia Psikologi Industri, Edisi Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
Keempat. Yogyakarta: Liberti. Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-
Bedjo Siswanto, 1997, Manajemen Tenaga 11. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Kerja, Sinar Baru: Bandung. Hasibuan, Malayu S.P. 2008.Manajemen
Cooper Cary 2000: Organizational Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Behavior Volume I – Micro Bumi Aksara.
Approaches: Sage Publications Hasibuan, S.P Malayu (2010). Manajemen
Dadan Nurdiansyah (2017) , Pengaruh Sumber Daya Manusia. Edisi
Kualitas Sumber Daya Manusia, Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Budaya Kerja, dan Iklim Organisasi Husein Umar, 2000, “Metode Penelitian
Terhadap Prestasi Kerja Sekretariat Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”,
Dewan PerwakilanRakyat Daerah Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Kabupaten Bogor, Indra Wardhana, Agus dwi Sasono (2015)
Danim, Sudarwan.1996.Transformasi Pengaruh Motivasi, Insentif, Dan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pengembangan Karir Terhadap
Bumi Aksar Prestasi Karyawan PT.
Diani Dwi Trisianawati (2016) Pengaruh TELKOMSEL GRAPARI
Motivasi Kerja, Disiplin kerja, dan PEMUDA SURABAYAMartoyo,
Beban Kerja Terhadap Prestasi Susilo. 2007, Manajemen Sumber
Bidan di Instalasi Rawat Inap Ruang Daya Manusia, Edisi 5, Cetakan
Obstetri RSUP Dr. Kariadi Pertama, BPFE Yogyakarta.
Semarang Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human
Flippo, E.B.1984. Personnel Management, Resource Management: Manajemen
Singapore :McGraw Hill. Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Dian Angelia. Jakarta: Salemba
Econometrics. Fourt Edition. Empat.
McGraw Hill Companies. Inc. New Mondy R Wayne. 2008. Manajemen
York Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Erlangga.
Multivariate dengan Program SPSS Matutina,( 2001: 205) Manajemen Sumber
“.Semarang :UNDIP. daya Manusia, cetakan kedua,
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Gramedia Widia
Multivariate Dengan Program Moorhead & Chung dalam Sugiyono.
(2009). Metode Penelitian Bisnis
131
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Sugiono. (2001). Metode Penelitian


dan R&D). Bandung: Alfabeta Administrasi Dilengkapi dengan
Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi dan Metode R&D.
manajemen kinerja di lingkungan Sugiono.2006.Metode Penelitian
perusahaan dan industri. Kuantitatif, Kualitatif dan R &
Yogyakarta: Gadjah Mada D.Bandung:Alfabeta.
Univercity Press. Sugiono. (2008). Metode Penelitian
Ndraha, Taliziduhu. 1997. Budaya Kuantitatif Kualitatif danR&D.
Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta Bandung: Alfabeta.
Nunnally, J.C. (1978). Psychometric Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Theory,2nd edition.New York: Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
McGraw-Hill Book. Bandung:Alfabeta.
Notoatmojo, Soekidjo, 2003. Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber
Pengembangan sumber Daya Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS
Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
Rineka Cipta, Jakarta. Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Pasolong, Harbani. 2010. Teori Prenada Media Group
Administrasi Publik. Alfabeta,
Bandung Jurnal Ekonomi Bisnis &Akuntansi /Vol
Prijodarminto, Soegeng. (1993). Disiplin 4. No 1 (2017) MerisaFajar Aisyah
Kiat Menuju Sukses. Jakarta : PT. ,Wiji Utami, Sunardi, Sudarsih(
Pradnya Paramita. 2017 )Kualitas Sumber Daya
Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Manusia,Profesionalisme Kerja,
Daya Manusia Untuk Perusahaan Dan Komitmen Sebagai Faktor
Dari Teori Ke Praktek. PT. Raja Pendukung Peningkatan Prestasi
Grafindo Persada, Jakarta Karyawan PDAM Kabupaten
Robbins, S. 2008. Perilaku Organisasi, Jilid Jember.
I dan II, alih Bahasa : Hadyana SM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN :
Pujaatmaja. Jakarta: Prenhallindo. 2302-1411Program Magister Sains
Ruky. 2016.Sistem Manajemen Kinerja. Manajemen UNPAR Volume V,
Jakarta : PT Bumi Aksara. Nomor 1, April 2016 )R. Andri
Saksono, Slamet, 2003, Administrasi Samudra Yudhapatie Magister Sains
Kepegawaian, Cetakan Kesembilan, Manajemen UPR / Pengaruh
Yogyakarta : Penerbit Kanisius. Kualitas Sumber Daya Manusia,
Sedarmayanti. 2000. “Kepemerintahan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan
yang Baik.Bagian Kedua Edisi terhadap Kinerja Aparat Kepolisian
Revisi.CV Mandar Maju.Bandung Di Polres Kotawaringin Timur.
Siagian, S. P. (2005 ; 305). Teori dan Jurnal EMBA 1151Vol.3No.3Sept. (2015)
Praktek Kepemimpinan (cetakan Franco Bryan Logor, Petrus
kelima). Jakarta: Rineka Cipta. Tumade, Rudy S.Wenas / Pengaruh
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Disiplin Kerja, Pelatihan, da
1989.Metode Penelitian Kemampuan Kerja Terhadap
Survey.LP3ES. Jakarta Prestasi Kerja Karyawan Pada PT.
Singodimedjo, Markum, 2002. Manajemen Hasjrat Abadi Manado
Sumber Daya Manusia, Surabaya : Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume
SMMAS 15 No. 05 Tahun ( 2015 )Rivky
Stuart Emmel 2001 : Manajemen Pomalingo, Silvya L Mandey,
SDM,Defenisi Disiplin Kerja, Yantje Uhing (2015) ,Pengaruh
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Disiplin Kerja, Kompetensi, dan
Bandung: Tarsito. Motivasi Terhadap Prestasi Pegawai
Pada Kantor Badan Penanggulangan
132
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

Bencana Daerah Provinsi Sulawesi


Utara.
JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN :
2302-1411Program Magister Sains
Manajemen UNPAR Volume IV,
Nomor 1,September ( 2015), Tenny
Puspitasari (2015) Pengaruh
Pengembangan Karier, Penempatan
Jabatan Dan Motivasi Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume
15 No. 05Tahun (2015), Renaldy
Massie, Bernhard Tewal,Greis
Sendow (2015) Pengaruh
Perencanaan Karir, Pelatihan Dan
Pengembangan Karir Terhadap
Prestasi Pegawai Pada Museum
Negeri Provinsi Sulawesi Utara

133

Anda mungkin juga menyukai