Ferdy Leuhery
Program Studi Manajemen Pascasarjana Universitas Pattimura
E-Mail: ferdyleuhery12@gmail.com
Abstract
The quality of human resources is an important factor that can support the
success of an organization, to achieve the goal to achieve. Want a pullback of an
organization depend largely on the quality of human resources, to improve the
performance of existing employees in the instani. To raise the achievements of
the work of employees, there are factors that are necessary in instances, these
factors include the increased discipline employees and provides an opportunity to
develop a career employee, thus passing all that any employee accomplishments
can ditigkatkan. This research aims to examine and analyze the pegaruh quality
of human resources, career development and Discipline against the achievements
of the work of employees. The research method used is the quantitative methods
of research i.e. research survey to describe the relationships between variables and
explanatory research is to explain the relationship between variables through
testing The hypothesis. Analysis of the test tools used in this enelitian that is by
using multiple regression.
The hypothesis was tested with the test method F, t-test, and the coefficient
of determination (R2), research results show that (1) the quality of HR positive
effect towards the Accomplishment of work, (2) the work of influential positive
Discipline against the work achievement, (3) career development a positive effect
against Department Employees work achievement of transportation Province of
Maluku.
118
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
terbaik, maka hasil akhirnya selalu bahwa disiplin kerja merupakan suatu
menjadi tidak seperti yang diharapkan. bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
Kualitas integritas pribadi untuk manajemen baik organisasi / instansi
menghasilkan kualitas kerja terbaik pemerintah ataupun swasta agar para
haruslah menjadi perhatian penting pegawai dapat bekerja sesuai dengan
bagi setiap organisasi. Selain kualitas ketentuan yang berlaku dan Prestasi
kerja merupakan mekanisme kegiatan kerja mereka sesuai dengan yang
yang baik untuk mengendalikan diharapkan dan dapat mencapai tujuan
pegawai agar tujuan yang ingin dicapai yang ditetapkan. Disiplin kerja
perusahaan dapat terwujud dengan merupakan salah satu fungsi operatif
membandingkan antara hasil yang yang terpenting dan tidak dapat
dicapai oleh seorang pegawai dengan diabaikan karena sebagai bagian dari
standar Prestasi yang ditetapkan oleh fungsi pemeliharaan karyawan, dan
organisasi / instansi. Dengan Prestasi bilamana semakin baik disiplin kerja
berarti para pegawai akan mendapat karyawan, makin tinggi Prestasi kerja
perhatian dari atasannya sehingga yang dapat dicapainya. Faktor–faktor
mendorong mereka bergairah bekerja, yang mempengaruhi kedisiplinan
asalkan prosesnya jujur dan objektif adalah sebagai berikut (Fathoni, 2006):
serta ada tindak lanjutnya. Matutina, 1) Tujuan dan kemampuan.
2001:205), kualitas sumber daya 2) Keteladanan pimpinan
manusia mengacu pada : 3) Keadilan
1) Pengetahuan (Knowledge) yaitu 4) Waskat merupakan tindakan nyata
kemampuan yang dimiliki pegawai dan paling efektif untuk
yang lebih berorientasi pada mewujudkan kedisiplinan
intelejensi dan daya fikir serta karyawan. Atasan harus aktif dan
penguasaan ilmu yang luas yang langsung mengawasi perilaku,
dimiliki pegawai. moral, gairah kerja dan Prestasi
2) Keterampilan (Skill), kemampuan kerja bawahannya.
dan penguasaan teknis operasional 5) Sanksi hukuman.
di bidang tertentu yang dimiliki 6) Ketegasan
pegawai.
3) Abilities yaitu kemampuan yang Selanjutnya Siagian (2003 : 305)
terbentuk dari sejumlah kompetensi berpendapat bahwa disiplin adalah
yang dimiliki seorang pegawai yang suatu bentuk pelatihan yang berusaha
mencakup loyalitas, kedisiplinan, memperbaiki dan membentuk sikap
kerjasama dan tanggung jawab. dan perilaku pegawai tersebut secara
suka rela berusaha bekerja secara
Dalam melakukan suatu pekerjaan, kooperatif dengan pegawai lain serta
kita di tuntut untuk selalu loyal meningkatkan Prestasi . Hal ini berarti,
terhadap tanggung jawab yang disiplin menghendaki adanya
diberikan. Disiplin kerja ada salah satu peningkatan Prestasi oleh setiap
hal penting yang perlu diperhatikan pegawai dalam sebuah organisasi.
dalam melakukan suatu Tingkat kedisiplinan pegawai
pekerjaan.Disiplin kerja yakni dapat di lihat dari absensi pegawai
kesadaran dan kesediaan seseorang dalam perusahaan dan bagaimana
menaati semua peraturan organisasi pegawai berperilaku sesuai norma dan
dan norma-norma sosial yang berlaku. peraturan yang ada pada organisasi.
Dengan disiplin kerja yang baik pada Bila dalam absensi seorang pegawai
diri pegawai, maka akan semakin tinggi sering tidak masuk atau mangkir dalam
Prestasi kerja yang akan jam kerja bisa dikatakan pegawai
dicapainya. Dapat pula dikatakan tersebut kurang disiplin begitu pula
120
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
sikap seseorang atau kelompok yang berniat kerja yang meliputi : kehadiran dan
untuk mengikuti aturan-aturan yang telah kepatuhan pegawai pada jam kerja,
ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pegawai melaksanakan tugas dengan
pekerjaan, disiplin kerja adalah suatu sikap tepat waktu dan benar.
dan tingkah laku karyawan terhadap 2. Disiplin peraturan
peraturan organisasi. Niat dapat diartikan Peraturan maupun tata tertib yang tertulis
sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
atau kemauan untuk menyesuaikan diri organisasi dapat dicapai dengan baik.
dengan peraturan. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari
Stuart Emmel (2001) pegawai terhadap komitmen yang telah
mendefinisikan disiplin sebagai suatu ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini
sistem aturan untuk mengendalikan berarti taat dan patuh dalam
perilaku. Fungsi utama disiplin di tempat melaksanakan perintah dari atasan dan
kerja adalah mendorong pegawai yang peraturan, tata tertib yang telah
belum memuaskan untuk menjadi lebih ditetapkan. Serta ketaatan pegawai
baik. Titik fokus pada peningkatan berarti dalam menggunakan kelengkapan
bahwa disiplin adalah mengenai mencoba pakaian seragam yang telah ditentukan
untuk mencapai, dan tidak menggunakan organisasi.
tuduhan atau maksud buruk. Hukuman 3. Disiplin tanggung jawab salah satu
dipergunakan hanya saat terakhir, saat cara wujud tanggung jawab pegawai adalah
lain telah gagal. Oleh karena itu, tujuan penggunaan dan pemeliharaan peralatan
utama pendisiplinan menurut Emmel adalah yang sebaik-baiknya sehingga dapat
untuk meningkatkan, mengkoreksi, menunjang kegiatan kantor berjalan
mencegah, dan meluruskan kembali dengan lancar. Serta adanya
tindakan yang tidak sesuai dengan aturan, kesanggupan dalam menghadapi
membawa pegawai agar sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tanggung
aturan, membawa pegawai agar sesuai jawabnya sebagai seorang pegawai
dengan standar kerja organisasi,v dan (Robinns, 2005, h;182).
mendorong peningkatan dan performa kerja
pada tingkat yang lebih tinggi lagi. C. Pengembangan Karier
Dari pengertian di atas bisa di tarik
kesimpulan bahwa disiplin kerja yaitu suatu Pengembangan karir sangat penting
proses tindakan yang akan mengendalikan bagi suatu organisasi, karena karier
perilaku seseorang yang menunjukkan nilai- merupakan kebutuhan yang harus terus
nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dikembangkan dalam diri seorang pegawai
keteraturan dan ketertiban pada organisasi sehingga mampu memotivasi pegawai
tersebut. Dan hukuman adalah cara terakhir untuk meningkatkan prestasinya.
setelah semua cara yang sebelumnya Pengembangan karier meliputi setiap
digunakan itu tidak bisa dilaksanakan lagi. aktivitas untuk mempersiapkan seseorang
Jadi disiplin itu bukan suatu penindasan untuk menempuh jalur karier tertentu. Suatu
yang akan mengurung gerak gerik rencana karier yang telah dibuat oleh
seseorang, tapi disiplin itu untuk mencegah seseorang pekerja harus disertai oleh suatu
perilaku yang tidak sesuai dengan aturan tujuan karier yang realistis.
perusahaan itu biar tidak terulang kembali Sunyoto (2012:164) perencanaan
dan mengoreksi perilakunya. karier adalah proses yang dilalui oleh
individu pegawai untuk mengindetifikasi
Indikator Disiplin Kerja. dan mengambil langkah - langkah untuk
mencapai tujuan kariernya. Dengan
1. Disiplin waktu demikian seorang pegawai perlu mengambil
Disiplin waktu disini diartikan sebagai langkah – langkah tertentu guna
sikap atau tingkah laku yang mewujudkan rencana tersebut. Berbagai
menunjukkan ketaatan terhadap jam langkah yang perlu ditempuh itu dapat
123
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
125
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
k b
2 bebas. Pada penelitian ini menggunakan
satu variabel terikat dan tiga variable
r11 1 2
k 1 t
bebas,yaitu:
1. Variabel Terikat (DependentVariable)
Variabel yang nilainya tergantung dari
Keterangan :
variable lain.Dalam penelitian ini yang
r11 = reliabilitas instrumen menjadi Variabel Terikat adalah
b = jumlah varians butir
2
Disiplin Kerja (Y).
k = banyaknya butir pernyataan 2. VariabelBebas (IndependentVariable)
t
2
= varians total Variabel yang nilainya tidak tergantung
pada variable lain. Dalam penelitian ini
Pengujian reliabilitas dalam yang menjadi Variabel Bebas adalah:
penelitian ini akan dilakukan dengan a. Kualitas SDM (X1)
menggunakan program Statistical Product b. Displin Kerja (X2)
and Services Solutions (SPSS) for c. Pengembangan Karir (X3)
Windows.
Bentuk analisis multiple regresi ini adalah
G. ANALISA DATA (Sulaiman,2004):
127
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
1. Variabel (X1) Kualitas Sumber Daya Hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Manusia Hasil ini membuktikan bahwa variabel
disiplin kerja berpengaruh nyata atau secara
Variabel kualitas Sumber Daya signifikan terhadap prestasi kerja Pegawai
Manusia (X1) memiliki nilai t Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
statistik/hitung sebesar = -2.377. Nilai ini
lebih besar dari t tabel (2.377> 1,658). 3. Variabel Pengembangan Karir (X3)
Dengan demikian hasil uji t, mengandung Variabel Pengembangan Karir (X3)
makna analisis yakni, menunjukkan secara memiliki nilai t statistik/hitung sebesar
statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha atau 4.508. Nilai ini lebih besar dari t tabel
Hipotesis diterima. Hasil ini (4.508 > 1,658). Dengan demikian hasil uji
memperlihatkan bahwa variabel Kualitas t, mengandung makna analisis yakni
Sumber Daya Manusia berpengaruh nyata menunjukkan secara statistik bahwa, tolak
atau secara signifikan terhadap prestasi H0 dan terima Ha, atau Hipotesis yang
kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi diajukan dapat diterima. Hasil ini
Maluku. membuktikan bahwa variabel
Pengembangan Karir berpengaruh nyata
2. Variabel Disiplin Kerja (X2) atau secara signifikan terhadap prestasi
Variabel disiplin kerja (X2) kerja Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi
memiliki nilai t statistik/hitung sebesar Maluku.
2.218. Nilai ini lebih besar dari t tabel
(2.218 > 1,658). Hasil uji t, mengandung 4. Variabel Kualitas sumber daya manusia,
makna analisis yakni menunjukkan secara Disiplin kerja, dan Pengembangan karir
statistik bahwa, tolak H0 dan terima Ha atau (Secara Simultan).
129
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Abu Hasan Ali Al Asy'ari (2012) Pengaruh
dibahas pada bab sebelumnya maka Gaya Kepemimpinan,
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pengembangan Karir Dan Disiplin
1. Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Kerja Terhadap Prestasi Karyawan
indikator pegawai menyelesaikan Badan Pemeriksa Keuangan RI
pekerjaan sesuai dengan pengetahuan Perwakilan Provinsi Daerah
yang dimiliki, pegawai menyelesaikan Istimewa Yogyakarta
pekerjaan sesuai dengan ketrampilan Afrizal, 2014. Buku Metode Penelitian
yang dimiliki pegawai memiliki Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
kemampuan menyelesaikan pekerjaan Grafindo Persada
yang berhubungan dengan teknologi, Agus Ali Suharto ( 2012 ) Pengaruh
pegawai memiliki keahlian dalam KualitasSumber Daya Manusia,
melaksanakan tugas yang berhubungan Komiitmen dan Motivasi Terhadap
dengan teknologi, pegawai bertanggung Prestasi Pegawai Pada Inspektorat
jawab dalam menyelesaikan pekerjaan, Kabupaten Kediri
berpengaruh signifikan positif terhadap Andrew J.Dubrin , 2001. Leadership
prestasi kerja pegawai pada Dinas (Terjemahan), Edisi Kedua, Jakarta:
Perhubungan Provinsi Maluku. Prenada Media.
Hipotesis diterima. Alwi Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar
2. Disiplin Kerja dengan indikator/item Bahasa Indonesia. Jakarta
pegawai memiliki sikap yang baik :Departemen Pendidikan Nasional
terhadap sesama rekan kerja, pegawai Balai Pustaka.
siap menerima sanksi ketika melakukan Anwar Prabu.Mangkunegar (2001),
kesalahan, pegawai patuh terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia
setiap aturan yang ada dikantor, Perusahaan. Bandung: Bandung.
pegawai masuk dan pulang kantor tepat Anwar Prabu Mangkunegara, (2002),
waktu, pegawai memiliki pemanfaatan Manajemen Sumber Daya Manusia,
waktu dalam bekerja, pegawai bekerja PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
sesuai dengan wewenang yang Anwar Prabu Mangkunegara,
diberikan. berpengaruh signifikan dan 2003.Perencanaan dan
positif terhadap prestasi kerja pegawai Pengembangan Sumber Daya
130
Jurnal SOSOQ Volume 6 Nomor 1, Februari 2018
133